Anda di halaman 1dari 7

Pertemuan 5

A. Pengertian Negara
 Soenarko memberikan definisi “Negara ialah
organisasi masyarakat yang mempunyai daerah
tertentu, dimana kekuasaan negara berlaku
sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan.
 Roger H. Soltau, negara adalah alat atau wewenang
yang mengatur atau mengendalikan persoalan
bersama atas nama masyarakat.
Dengan kata lain negara ialah sekumpulan
masyarakat yang hidup dalam wilayah tertentu, terikat
oleh hukum (konstitusi) dan dipimpin oleh suatu
pemerintah untuk mencapai tujuan mensejahterakan
rakyat.
B. Sifat-Sifat Negara
Adapun sifat yang dimaksudkan tersebut di
antaranya sebagai berikut:
 Negara memiliki sifat memaksa. Artinya, tiap-tiap
negara dapat memaksakan kehendaknya, kepada
rakyatnya baik melalui jalur hukum atau putusan
pengadilan (court decisions) maupun melalui jalur
kekuasaan terhadap berbagai putusan, kebijakan
politik (policy) yang ia ambil, sehingga rakyat tidak
dapat menolaknya.
 Negara memiliki sifat monopoli (Nation of
Monipolation). Artinya setiap negara menguasai hal-
hal tertentu demi tujuan negara tersebut tanpa ada
saingan.
 Negara memiliki sifat totalitas (Nation of
Totality). Maksudnya segala hal tanpa
terkecuali menjadi kewenangan negara.
Contoh:
a. Semua orang harus membayar pajak.
b. Semua orang sama di hadapan hukum
dan lainnya.
c. Negara merupakan wadah yang
memungkinkan seseorang dapat
mengembangkan bakat dan potensinya.
d. Negara dapat memungkinkan rakyatnya
maju berkembang melalui berbagai
pembinaan.
C. Bentuk-Bentuk Negara

1. Negara Kesatuan (Unitarianisme). Negara kesatuan adalah


bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat, dengan
satu pemerintahan pusat untuk mengatur seluruh daerah di
bawahnya seperti provinsi dan kabupaten/kota.
Namun dalam pelaksanaannya, negara kesatuan ini terbagi
ke dalam dua macam sistem pemerintahan yakni sentralisasi dan
desentralisasi.
a. Sistem sentralisasi adalah sistem pemerintahan yang langsung
dipimpin oleh pusat, sementara pemerintah daerah yang ada di
bawahnya hanya melaksanakan kebijakan pemerintah pusat.
Model pemerintahan Orde Baru di bawah pemerintahan presiden
Soeharto adalah salah satu contoh sistem pemerintahan model
ini.
Kelebihan & Kekurangan sistem sentralisasi

Adapun kelebihannya yakni:


 Terjadinya penghematan APBN
 Kurangnya korupsi di daerah
 Terjadinya harmonisasi di masyarakat
 Terwujudnya pemerintahan yang
profesional.
Selanjutnya adapun kekurangannya yaitu:
 Tidak terjadi pemerataan pembangunan di
setiap daerah
 Tidak diberikan kemandirian politik bagi
masyarakat
 Kurangnya partisipasi politik masyarakat.
b. Sistem desentralisasi adalah setiap kepala daerah
diberikan wilayahnya sendiri, untuk mengatur dan
mengelola daerah tersebuat berdasarkan kearifan lokal,
dan kebutuhan rakyat setiap daerah, sementara
pemerintah pusat hanya melakukan kontrol terhadap
berbagai kebijakan tersebut. Sistem ini dikenal dengan
istilah otonomi daerah di Indonesia dan swatantra di
Malaysia.
Karena itu sistem pemerintahan negara Malaysia dan
pemerintahan pasca Orde Baru di Indonesia dengan
sistem otonomi khusus dapat dimasukkan ke dalam
model ini. Selanjutnya, dalam UU Nomor 32 tahun 2004
dinyatakan bahwa otonomi daerah adalah kewenangan
daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai