Anda di halaman 1dari 20

BENTUK-BENTUK NEGARA

A. PENDAHULUAN

Negara adalah insititusi yang dibentuk oleh kumpulan orang-orang yang


hidup dalam wilayah tertentu dengan tujuan sama yang terikat dan taat terhadap
perundang-undangan serta memiliki pemerintahan sendiri. Negara dibentuk atas
dasar kesepakatan bersama yang bertujuan untuk mengatur kehidupan
anggotanya dalam memperoleh hidup dan memenuhi kebutuhan mereka. Untuk
mengatur bagaimana anggota masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya sebagai
warga negara, negara memberikan batasan-batasan dalam wujud aturan dan
hukum. Dan setiap negara memiliki bentuk-bentuk tersendiri.

Bentuk negara adalah merupakan batas antara peninjauan secara sosiologis


dan peninjauan secara yuridis mengenai negara. Peninjauan secara sosiologis jika
negara dilihat secara keseluruhan (ganzhit) tanpa melihat isinya, sedangkan secara
yuridis jika negara atau peninjauan hanya dilihat dari isinya atau strukturnya.
Sedangkan secara yuridis jika negara atau peninjauan hanya dilihat dari isinya
atau strukturnya. Dalam paper work ini akan diterangkan tentang macam-macam
bentu-bentuk Negara yang ada dan pernah di terapkan didunia ini.

Untuk mengetahui bentuk negara, salah satunya dapat dilihat sudut konsep
dan unsur negara itu sediri, seperti konsep kekuasaan dan unsur suatu wilayah.
Dari perspektif konsep kekuasaan misalnya, kita dapat mengetahui bahwa negara
sebagai organisasi atau lembaga kekuasaaan. Dari perspektif wilayah, disebutkan
bahwa berdasarkan sifat dan eratnya hubungan antara negara dengan wilayahnya
sendiri mapundenan wilayah negara lain, dapat dibedakan berbagai bentuk negara,
antara lain:
1. Negara kesatuan
2. Negara serikat atau federal

1
3. Perserikatan Negara ( Konfederasi )
4. Uni, dibagi menjadi 2 yaitu Uni Rill dan Uni Personil
5. Dominion
6. Koloni
7. Protektorat
8. Mandat
9. Trustee

B. PEMBAHASAN

2
Adapun pembahasan dari bentuk bentuk negara seperti yang telah di
sebutkan di atas adalah sebagai berikut :

1. Negara Kesatuan

Negara Kesatuan adalah negara bersusunan tunggal, yakni kekuasaan untuk


mengatur seluruh daerahnya ada di tangan pemerintah pusat. Pemerintah pusat
memegang kedaulatan sepenuhnya, baik ke dalam maupun ke luar. Hubungan
antara pemerintah pusat dengan rakyat dan daerahnya dapat dijalankan secara
langsung. Dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala negara,
satu dewan menteri (kabinet), dan satu parlemen. Demikian pula dengan
pemerintahan, yaitu pemerintah pusatlah yang memegang wewenang tertinggi
dalam segala aspek pemerintahan. Berikut adalah beberapa pengertian negara
kesatuan menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut.
1. C.F. Strong, dalam bukunya Modern Political Constitutions, negara
kesatuan merupakan bentuk negara yang memiliki kedaulatan tertingggi
berada di tangan pemerintah pusat.
2. Moh. Kusnadi dan Harmaily Ibrahim, dalam bukunya Pengantar Hukum
Tata Negara Indonesia, negara kesatuan adalah negara yang susunan
negaranya hanya terdiri atas satu negara saja dan tidak dikenal adanya
negara di dalam negara.
3. Abu Daud Busroh, dalam bukunya Ilmu Negara, negara kesatuan adalah
negara yang tidak tersusun dari beberapa negara, melainkan negara
bersifat tunggal dan tidak ada negara dalam negara.
Negara kesatuan sering juga disebut sebagai negara unitaris, unity. Unitaris
merupakan negara tunggal (satu negara) yang monosentris (berpusat satu).
Hakikat negara kesatuan yang sesungguhnya adalah kedaulatan tidak terbagi-bagi,
baik ke luar maupun ke dalam dan kekuasaan pemerintah pusat tidak dibatasi.
Negara kesatuan dapat dibedakan menjadi dua macam sistem, yaitu:

1. Sentralisasi

3
Dalam negara kesatuan bersistem sentralisasi, semua hal diatur dan diurus
oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya menjalankan perintah-perintah
dan peraturan-peraturan dari pemerintah pusat. Daerah tidak berwewenang
membuat peraturan-peraturan sendiri dan atau mengurus rumah tangganya
sendiri. Berikut ini keuntungan dan kerugian sistem sentralisasi :

a) Keuntungan sistem sentralisasi:

1 adanya keseragaman (uniformitas) peraturan di seluruh wilayah negara;

2 adanya kesederhanaan hukum, karena hanya ada satu lembaga yang


berwenang membuatnya;

3 penghasilan daerah dapat digunakan untuk kepentingan seluruh wilayah


negara.

b) Kerugian sistem sentralisasi:

1 bertumpuknya pekerjaan pemerintah pusat, sehingga sering menghambat


kelancaran jalannya pemerintahan;

2 peraturan/ kebijakan dari pusat sering tidak sesuai dengan keadaan/


kebutuhan daerah;

3 daerah-daerah lebih bersifat pasif, menunggu perintah dari pusat sehingga


melemahkan sendi-sendi pemerintahan demokratis karena kurangnya
inisiatif dari rakyat;

4 rakyat di daerah kurang mendapatkan kesempatan untuk memikirkan dan


bertanggung jawab tentang daerahnya;

5 keputusan-keputusan pemerintah pusat sering terlambat.

4
2. Desentralisasi.

Dalam negara kesatuan bersistem desentralisasi, daerah diberi


kekuasaan untuk mengatur rumah tangganya sendiri (otonomi, swatantra)
yang berarti bahwa daerah memiliki hak otonomi untuk menyelenggarakan
kekuasaan.. Untuk menampung aspirasi rakyat di daerah, terdapat parlemen
daerah. Meskipun demikian, pemerintah pusat tetap memegang kekuasaan
tertinggi. Berikut ini keuntungan dan kerugian sistem Desentralisasi :

a) Keuntungan sistem desentralisasi:

1 pembangunan daerah akan berkembang sesuai dengan ciri khas daerah itu
sendiri;

2 peraturan dan kebijakan di daerah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi


daerah itu sendiri;

3 tidak bertumpuknya pekerjaan pemerintah pusat, sehingga pemerintahan


dapat berjalan lancar;

4 partisipasi dan tanggung jawab masyarakat terhadap daerahnya akan


meningkat;

5 penghematan biaya, karena sebagian ditanggung sendiri oleh daerah.

Sedangkan kerugian sistem desentralisasi adalah ketidakseragaman peraturan


dan kebijakan serta kemajuan pembangunan.

Ciri-ciri negara kesatuan

Adapun ciri-ciri dari negara kesatuan adalah sebagai berikut :


1. Negara hanya memiliki satu undang-undang dasar, satu satu kepala negara,
satu dewan menteri, dan satu Dewan Perwakilan Rakyat.

5
2. Hanya terdapat satu kebijakan yang menyangkut persoalan politik,
ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.
3. Kedaulatan negara meliputi kedaulatan ke dalam dan ke luar yang
ditangani pemerintah pusat.
4. supremasi parlemen pusat dan tiadanya badan-badan lain yang berdaulat

Tujuan Negara Kesatuan

Charles E. Merriam, dalam bukunya A History of American Political


Theories mengemukakan lima tujuan yang ingin dicapai oleh negara kesaatuan,
yaitu
1. Keamanan ekstern,
2. Ketertiban intern,
3. Keadilan,
4. Kesejahteraan,
5. Kebebasan.

Keuntungan negara Kesatuan adalah adanya keseragaman Undang-


Undang, karena aturan yang menyangkut nasib daerah secara keseluruhan hanya
dibuat oleh parlemen pusat. Namun, negara Kesatuan bisa tertimpa beban berat
oleh sebab adanya perhatian ekstra pemerintah pusat terhadap masalah-masalah
yang muncul di daerah.
Penanganan setiap masalah yang muncul di daerah kemungkinan akan
lama diselesaikan oleh sebab harus menunggu instruksi dari pusat terlebih dahulu.
Bentuk negara Kesatuan juga tidak cocok bagi negara yang jumlah penduduknya
besar, heterogenitas (keberagaman) budaya tinggi, dan yang wilayahnya terpecah
ke dalam pulau-pulau. Ada sebagian kewenangan yang didelegasikan pemerintah
pusat kepada pemerintah daerah, yang dengan kewenangan tersebut pemerintah
daerah mengatur penduduk yang ada di dalam wilayahnya. Namun, pengaturan
pemerintah daerah terhadap penduduk di wilayahnya lebih bersifat instruksi dari
pusat ketimbang improvisasi dan inovasi pemerintah daerah itu sendiri.
Dalam negara Kesatuan, pemerintah pusat secara langsung mengatur
masing-masing penduduk yang ada di setiap daerah. Misalnya, pemerintah pusat

6
berwenang menarik pajak dari penduduk daerah, mengatur kepolisian daerah,
mengatur badan pengadilan, membuat kurikulum pendidikan yang bersifat
nasional, merelay stasiun televisi dan radio pemerintah ke seluruh daerah, dan
bahkan menunjuk gubernur kepala daerah. Contoh negara yang berbentuk
kesatuan adalah Indonesia, Jepang, Italia, Filipina, dan Belanda.

2. Negara Serikat atau Federal

Negara Serikat adalah negara bersusunan jamak, terdiri atas beberapa negara
bagian yang masing-masing tidak berdaulat. Kendati negara-negara bagian boleh
memiliki konstitusi sendiri, kepala negara sendiri, parlemen sendiri, dan kabinet
sendiri, yang berdaulat dalam negara serikat adalah gabungan negara-negara
bagian yang disebut negara federal.
Setiap negara bagian bebas melakukan tindakan ke dalam, asal tak bertentangan
dengan konstitusi federal. Tindakan ke luar (hubungan dengan negara lain) hanya
dapat dilakukan oleh pemerintah federal.

Ciri-ciri negara serikat/ federal:

1 Tiap negara bagian memiliki kepala negara, parlemen, dewan menteri


(kabinet) demi kepentingan negara bagian;

2 Tiap negara bagian boleh membuat konstitusi sendiri, tetapi tidak boleh
bertentangan dengan konstitusi negara serikat;

3 Hubungan antara pemerintah federal (pusat) dengan rakyat diatur melalui


negara bagian, kecuali dalam hal tertentu yang kewenangannya telah
diserahkan secara langsung kepada pemerintah federal.

4 Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian untuk


urusan ke luar dan sebagian ke dalam.

7
5 Setiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, akan tetapi kekuasaan asli
tetap ada pada negara bagian.

6 Kepala negara memiliki hak veto atau pembatalan keputusan yang


diajukan oleh parlemen.

7 Setiap negara bagian memiliki wewenang untuk membuat undang-undang


dasar sendiri selama tidak bertentangan dengan pemerintah pusat.

Dalam praktik kenegaraan, jarang dijumpai sebutan jabatan kepala negara


bagian (lazimnya disebut gubernur negara bagian). Pembagian kekuasaan antara
pemerintah federal dengan negara bagian ditentukan oleh negara bagian, sehingga
kegiatan pemerintah federal adalah hal ikhwal kenegaraan selebihnya (residuary
power). Pada umumnya kekuasaan yang dilimpahkan negara-negara bagian
kepada pemerintah federal meliputi:

1 hal-hal yang menyangkut kedudukan negara sebagai subyek hukum


internasional, misalnya: masalah daerah, kewarganegaraan dan perwakilan
diplomatik;

2 hal-hal yang mutlak mengenai keselamatan negara, pertahanan dan


keamanan nasional, perang dan damai;

3 hal-hal tentang konstitusi dan organisasi pemerintah federal serta azas-azas


pokok hukum maupun organisasi peradilan selama dipandang perlu oleh
pemerintah pusat, misalnya: mengenai masalah uji material konstitusi
negara bagian;

4 hal-hal tentang uang dan keuangan, beaya penyelenggaraan pemerintahan


federal, misalnya: hal pajak, bea cukai, monopoli, matauang (moneter);

5 hal-hal tentang kepentingan bersama antarnegara bagian, misalnya:


masalah pos, telekomunikasi, statistik.

8
Menurut C.F. Strong, yang membedakan negara serikat yang satu dengan
yang lain adalah:

1 Cara pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dan pemerintah


negara bagian;

2 Badan yang berwenang untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul


antara pemerintah federal dengan pemerintah negara bagian.

Berdasarkan kedua hal tersebut, lahirlah bermacam-macam negara serikat,


antara lain:

1 Negara serikat yang konstitusinya merinci satu persatu kekuasaan


pemerintah federal, dan kekuaasaan yang tidak terinci diserahkan kepada
pemerintah negara bagian. Contoh negara serikat semacam itu antara lain:
amerika serikat, australia, ris (1949);

2 Negara serikat yang konstitusinya merinci satu persatu kekuasaan


pemerintah negara bagian, sedangkan sisanya diserahkan kepada
pemerintah federal. Contoh: kanada dan india;

3 Negara serikat yang memberikan wewenang kepada mahkamah agung


federal dalam menyelesaikan perselisihan di antara pemerintah federal
dengan pemerintah negara bagian. Contoh: amerika serikat dan australia;

4 Negara serikat yang memberikan kewenangan kepada parlemen federal


dalam menyelesaikan perselisihan antara pemerintah federal dengan
pemerintah negara bagian. Contoh: Swiss.

9
Persamaan antara negara serikat dan negara kesatuan bersistem desentralisasi
yaitu Pemerintah pusat sebagai pemegang kedaulatan ke luar, Sama-sama
memiliki hak mengatur daerah sendiri (otonomi). Sedangkan perbedaannya adalah
mengenai asal-asul hak mengurus rumah tangga sendiri itu. Pada negara bagian,
hak otonomi itu merupakan hak aslinya, sedangkan pada daerah otonom, hak itu
diperoleh dari pemerintah pusat.

3. Negara Konfederasi ( Perserikatan Negara )

Negara konfederasi merupakan negara yang terdiri dari persatuan negara-


negara yang berdaulat. Tujuannya di antaranya adalah untuk mempertahankan
kedaulatan dalam negara konfederasi. Singapura dan Malaysia pernah
membangun konfederasi pada tahun 1963 dengan tujuan di antaranya adalah
sebagai tindakan antisipasi terhadap politik luar negeri Indonesia pada
pemerintahan Presiden Soekarno. Segala peraturan yang berlaku dalam
konfederasi hanya berlaku pada masing-masing pemerintah, tidak berpengaruh
terhadap warga negara. Hal ini berarti pemerintah tetap berdiri sendiri dan
berdaulat tanpa adanya campur tangan negara lain yang tergabung dalam
konfederasi meski pemerintah tersebut terikat dalam perjanjian.

Selain itu negara Konfrderasi adalah perserikatan beberapa negara yang


merdeka dan berdaulat penuh baik ke dalam maupun ke luaar. Pada umumnya,
Konfederasi dibentuk berdasarkan perjanjian untuk mengadakan kerjasama dalam
bidang tertentu, misalnya penyelenggaraan politik luar negeri, pertahanan dan
keamanan bersama. Konfederasi bukanlah merupakan negara dalam pengertian
hokum internasional, karena negara-negara anggotanya secara masing-masing
tetap mempertahankan kedudukannya secara internasional Contoh negara
konfederasi adalah Perserikatan Amerika Utara (1776 1787).

4. Negara Uni

10
Uni adalah gabungan dua atau lebih negara yang merdeka dan berdaulat
dengan satu kepala negara yang sama. Uni dapat dibedakan menjadi tiga macam.
Macam-macam Uni adalah sebagai berikut :

1. Uni personil (personal union)

Uni personil adalah gabungan antara dua negara yang kebetulan


mempunya raja yang sama sebagai kepala negara, sedangkan pada segala
urusan dalam dan luar negeri diurus pada masing-masing negara. Contoh Uni
personil seperti Inggris dan Skotlandia tergabung dalam uni personil tahun
1603-1707, Krosia dan Hongaria pada tahun 1102-1918, dan Swedia dan
Norwegia pada tahun 1814-1905.

2. Uni rill (real union)

Uni rill adalah gabungan antara dua negara atau lebih yang terjadi
pembagian bersama terhadap beberapa lembaga negara. Namun, negara-
negara ini tergabung seperti halnya pada uni politik. Uni rill merupakan
pengembangan dari uni personil dan terbatas hanya pada negara berbentuk
kerajaan saja. Contohnya Denmark, dan Norwegia (dengan Islandia) pada
tahun 1937-1524. Uni Kalmar gabungan negara Swedia (termasuk finlandia),
dan Uni Lublin mempersatukan negara Polandia dan Lithuania tahun 1569.
Indonesia dan Belanda pada tahun 1949.

5. Dominion ( Negara Persemakmuran )

Bentuk kenegaraan ini hanya terdapat di dalam lingkungan Kerajaan Inggris.


Negara dominion adalah negara jajahan Inggris yang setelah merdeka dan
berdaulat tetap mengakui Raja/ Ratu Inggris sebagai lambang persatuan mereka.

11
Negara-negara itu tergabung dalam suatu perserikatan bernama The British
Commonwealth of Nations (Negara-negara Persemakmuran).
Tidak semua bekas jajahan Inggris tergabung dalam Commonwealth karena
keanggotaannya bersifat sukarela. Ikatan Commonwealth didasarkan pada
perkembangan sejarah dan azas kerja sama antara anggota dalam bidang ekonomi,
perdagangan, dan pada negara-negara tertentu juga dalam bidang keuangan. India
dan Kanada adalah negara bekas jajahan Inggris yang semula berstatus dominion,
namun karena mengubah bentuk pemerintahannya menjadi republik/ kerajaan
dengan kepala negara sendiri, maka negara-negara itu kehilangan bentuk
dominionnya. Oleh karena itu persemakmuran itu kini dikenal dengan
nama Commonwealth of Nations.
Anggota-anggota persemakmuran itu antara lain: Inggris, Afrika Selatan,
Kanada, Australia, Selandia Baru, India, Malaysia, etc. Di sebagian dari negara-
negara itu Raja/ Ratu Inggris diwakili oleh seorang Gubernur Jenderal, sedangkan
di ibukota Inggris, sejak tahun 1965 negara-negara itu diwakili oleh High
Commissioner.

6. Koloni

Koloni atau negara jajahan adalah negara yang berada dalam kekuasaan atau
jajahan negara lain. Negara jajahan tidak memiliki kekuasaan apa-apa sebab
segala urusan dan persoalan telah diatur oleh Pemerintah negara penjajah. Karena
terjajah, daerah/ negara jajahan tidak berhak menentukan nasibnya sendiri. Koloni
bukan negara merdeka. Contoh negara koloni yaitu negara Hindia Belanda,
Indonesia pernah menjadi kolom Belnda selama kurang lebih dari 350 tahun.

7. Protektorat

Protektorat adalah suatu negara yang berada di bawah lindungan negara lain yang
kuat. Umumnya, negara yang dilindungi tidak dianggap merdeka dan berdaulat.

12
Hal-hal yang berhubungan dengan luar negeri dan pertahanan negara diserahkan
pada negara perlindungnya. Contoh negara bentuk protektorat adalah Maroko,
Uni Indo-Cina (Kamboja, Laos, dan Vietnam) sebelum merdeka merupakan
protektorat dari Prancis. Menurut Samidjo, SH,protektorat dapat dibedakan
menjadi dua macam antara lain sebagai berikut :

1 Protektorat Kolonial

Protektorat Kolonial adalah protektorat yang menyerahkan urusan


hubungan luar negeri, pertahanan dan keamanan, serta dalam negeri pada negara
perlindungnya

2 Protektorat Internasional

Protektorat Interpersonal adalah protektorat yang masih tetap


memperhatikan ketentuan-ketentuan hukum internasional. Negara yang dilindungi
dalam beberapa urusan luar dan dalam negeri serta pertahanan dan keamanan
tidak banyak bergantung pada negara yang melindunginya. Negara tersebut
merupakan subjek hukum internasional. Contohnya, Mesir pada saat menjadi
protektorat Turki pada tahun 1917, Zanzibar pada protektorat Inggris tahun 1890,
dan Albania pada protektorat Italia tahun 1936.

8. Mandat

Mandat adalah suatu negara yang sebelumnya merupakan jajahan dari


negara -negara yang kalah dalam Perang Dunia I dan diletakkan di bawah
perlindungan negara-negara yang menang perang dengan pengawasan Dewan
Mandat Liga Bangsa-Bangsa. Ketentuan-ketentuan tentang pemerintahan
perwalian ini ditetapkan dalam suatu perjanjian di Versailles. Contohnya Kamerun
merupakan negara bekas jajahan Jerman menjadi mandat Prancis, Syria, Lebanon,

13
Palestina (Daerah Mandat A); Togo dan Kamerun (Daerah Mandat B); Afrika
Barat Daya (Daerah Mandat C).

9. Trustee ( Perwalian )

Negara Trustee atau Perwalian adalah suatu negara yang sesudah Perang
Dunia II diurus oleh beberapa negara di bawah Dewan Perwalian dari PBB.
Konsep perwalian ditekankan kepada negara-negara pelaksana administrasi.
Menurut Piagam PBB, pembentukan sistem perwalian internasional dimaksudkan
untuk mengawasi wilayah-wilayah perwalian yang ditempatkan di bawah PBB
melalui perjanjian-perjanjian tersendiri dengan negara-negara yang melaksanakan
perwalian tersebut. Adapun Trustee Perwalian berlaku terhadap :
a) Wilayah-wilayah yang sebelumnya ditempatkan di bawah mandat oleh Liga
bangsa-bangsa setelah Perang Dunia I,
b) Wilayah-wilayah yang dipisahkan dari negara-negara yang dikalahkan dalam
Perang Dunia II;
c) Wilayah-wilayah yang ditempatkan secara sukarela di bawah negara-negara yang
bertanggung jawab tentang urusan pemerintahannya.
d) Daerah mandat yang lahir berdasarkan Perdamaian Versailles.

e) Daerah yang dengan suka rela dilepaskan oleh negara yang menguasainya.

Pemerintahan di daerah trustee diawali oleh Dewan Perwalian PBB


dengan tujuan untuk mempertinggi kemajuan dalam bidang politik, ekonomi,
sosial, pendidikan rakyat di daerah tersebut menuju ke arah pemerintah sendiri.
Hal ini sesuai dengan hak menentuan nasib sendiri.Tujuan pokok sistem perwalian
adalah untuk meningkatkan kemajuan wilayah perwalian menuju pemerintahan
sendiri. Mikronesia merupakan negara trustee terakhir yang dilepas Dewan
Perwalian PBB pada tahun 1994.

14
C. KESIMPULAN

BENTUK NEGARA KESATUAN LEBIH BAIK UNTUK


BANGSA INDONESIA

Berdasarkan sejarahnya, sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945


hingga sekarang Indonesia pernah menganut beberapa bentuk negara yaitu,
Negara Kesatuan, Negara Federasi, Negara Islam, dan Negara Kerajaan. Pada
awal kemerdekaan Indonesia, muncul perdebatan mengenai bentuk negara
yang akan digunakan Indonesia apakah negara kesatuan ataukah negara
federal.
Menurut M.Yamin, bentuk negara kesatuan diperlukan untuk
memperkuat Indonesia yang dimerdekakan dengan jalan revolusi, federalisme
hanya akan melemahkan Indonesia.M.Yamin juga mengungkapkan bahwa ide
negara kesatuan sudah muncul sejak Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober
1928, karena telah ada kebulatan tekad seluruh pemuda Indonesia tentang
adanya satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa. Sementara itu Mohammad
Hatta mengemukakan bahwa Indonesia terdiri dari masyarakat yang majemuk,
sehingga membutuhkan bentuk negara federal untuk mempersatukan segenap
bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia.
Namun akhirnya disepakati bahwa Indonesia merupakan negara
kesatuan kemudian ditetapkan dalam UUD 1945 oleh PPKI pada 18 Agustus
1945. Dipilihnya negara kesatuan didasarkan pada luasnya wilayah dan

15
keanekaragaman yang ada di Indonesia. Keragaman suku, bahasa, agama,
budaya dan lainnya juga menjadi pertimbangan mengapa negara kesatuan
dipilih sebagai bentuk negara Republik Indonesia.
Banyak timbul pergolakan parlemen di Indonesia yang menjadi awal
pemicu diubahnya bentuk negara dari serikat menjadi kesatuan. Melalui Mosi
Natsir yang didukung oleh banyak fraksi di parlemen ini akhirnya
mengantarkan Indonesia menjadi negara kesatuan sejak 17 Agustus 1950.
Meskipun telah kembali menjadi negara kesatuan sesuai dengan konstitusi
yang berlaku UUDS 1950 pasal 1 ayat (1) banyak sekali timbul upaya
pemberontakan di berbagai daerah hingga tahun 1958. Kondisi ini membuat
penyelenggaraan negara tidak optimal sehingga Presiden harus mengambil
tindakan dengan mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang isinya
konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia kembali menggunakan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Hal ini mampu
meyakinkan kembali bahwa negara kesatuan merupakan yang terbaik dan
menghilangkan keraguan akan pecahnya negara Indonesia.
Dalam Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
merupakan naskah asli mengandung prinsip bahwa Negara Indonesia ialah
Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.dan Pasal 37 ayat(5) Khusus
mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan
perubahan. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kokoh
setelah dilaksanakan amandemen dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, yang diawali dari adanya kesepakatan MPR
yang salah satunya yaitu tidak mengganti bunyi Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sedikitpun & terus
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi bentuk final
negara Indonesia.
Kesepakatan untuk tetap mempertahankan bentuk negara kesatuan
dilandasi pertimbangan bahwa negara kesatuan merupakan bentuk yang
ditetapkan dari mulai berdirinya negara Indonesia & dianggap paling pas
untuk mengakomodasi ide persatuan sebuah bangsa yang plural/majemuk

16
dilihat dari berbagai latar belakang (dasar pemikiran). Tujuan Utama dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 alinea ke-4
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial

Muncul pertanyaan bahwa Mengapa harus berbentuk negara kesatuan?.


Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa Indonesia adalah sebuah negara
kepulauan yang memiliki fenomena tingkat heterogenitas kependudukan yang
sangat tinggi. Keragaman etnis dan budaya menjadikan Indonesia sebagai bangsa
yang paling artifisial di muka bumi ini (Anderson, 1991).
Hal inilah yang menjadi salah satu alasan utama mengapa Indonesia
memakai konsep bentuk negara kesatuan dimana pemerintahan yang mengatur
jalannya negara secara umum adalah pemerintah pusat. Selanjutnya, barulah ada
sebuah konsep desentralisasi serta otonomi daerah yang nantinya akan membuat
daerah-daerah mengeluarkan potensi yang mereka miliki masing-masing. Lalu
mengapa bentuk negara kesatuan adalah yang paling cocok dengan Bangsa
Indonesia yang heterogen?
Hal ini dikarenakan dengan adanya sebuah pemerintahan yang dikontrol
dari pusat maka seharusnya kebijakan yang diberikan pemerintah pusat terhadap
daerah sifatnya adalah merata dan adil, tidak ada suatu daerah yang diberi sebuah
regulasi dan kebijakan yang bersifat khusus. Jika negara Indonesia menganut
sistem federasi, akan ada kesenjangan yang terjadi di tiap-tiap daerah di Indonesia
karena prinsip negara federasi adalah pemerintah daerah (atau negara bagian)
memiliki kekuasaan dan kedaulatannya sendiri namun tetap sejalan dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
Bayangkan jika tiap daerah di Indonesia memiliki kedaulatan mereka
masing-masing dan menimbulkan kesenjangan di antara daerah-daerah tersebut,

17
maka yang berpotensi terjadi adalah sebuah disintegrasi bangsa. Selain itu,
Bangsa Indonesia ingin memilih bentuk negaranya sendiri, yang mereka anggap
sesuai dengan situasi dan kondisi mereka, bukan sebuah bentuk negara federasi
yang merupakan mandat dan syarat dari pemerintahan Belanda pada masa awal
kemerdekaan Indonesia.
Indonesia adalah sebuah negara kesatuan namun terdapat pembagian
kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah. Hal ini adalah untuk mendorong
otonomi daerah dan mendorong pembangunan daerah menjadi lebih pesat.
Hubungan antara pemerintah pusat dan daerah dapat dijalankan secara langsung.
Undang-undang yang mengatur tegas adalah UU no 32/2004. Pemerintah pusat
memiliki wewenang sepenuhnya dalam hal pertahanan, keamanan, moneter,
politik LN, pendidikan, dan agama

18
DAFTAR PUSTAKA

http://yesiedu.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bentuk-negara-dan-
pemerintahan.html

https://anitafirdasari.wordpress.com/2013/06/27/makalah-pkn-bentuk-negara-
kelas-x/

http://www.drzpost.com/reading-1005-Bentuk-Kenegaraan-di-Dunia.html

http://jaifmanda.blogspot.co.id/2012/03/bentuk-negara-kesatuan-dan-
serikat.html

http://alfiandi-unimal.blogspot.co.id/2011/12/bentuk-negara.html

http://soal-soalpkn.blogspot.co.id/2015/05/jelaskan-dua-bentuk-
kenegaraan-dominion.html

http://simplenews05.blogspot.co.id/2014/02/penjelasan-mengenai-
bentuk-negara-uni.html

http://rafiatunnajahqomariah.blogspot.co.id/2012/07/bentuk-bentuk-
negara.html

http://yohanesputrasuhito-fisip14.web.unair.ac.id/artikel_detail-
135221-Studi%20Strategis%20Indonesia%20I-Indonesia
%20:%20Mengapa%20Negara%20Kesatuan%20dan%20Republik.html

https://dhesi8811.wordpress.com/2014/05/28/bentuk-negara-kesatuan-
lebih-baik-untuk-bangsa-indonesia/

19
20

Anda mungkin juga menyukai