A. PENDAHULUAN
Untuk mengetahui bentuk negara, salah satunya dapat dilihat sudut konsep
dan unsur negara itu sediri, seperti konsep kekuasaan dan unsur suatu wilayah.
Dari perspektif konsep kekuasaan misalnya, kita dapat mengetahui bahwa negara
sebagai organisasi atau lembaga kekuasaaan. Dari perspektif wilayah, disebutkan
bahwa berdasarkan sifat dan eratnya hubungan antara negara dengan wilayahnya
sendiri mapundenan wilayah negara lain, dapat dibedakan berbagai bentuk negara,
antara lain:
1. Negara kesatuan
2. Negara serikat atau federal
1
3. Perserikatan Negara ( Konfederasi )
4. Uni, dibagi menjadi 2 yaitu Uni Rill dan Uni Personil
5. Dominion
6. Koloni
7. Protektorat
8. Mandat
9. Trustee
B. PEMBAHASAN
2
Adapun pembahasan dari bentuk bentuk negara seperti yang telah di
sebutkan di atas adalah sebagai berikut :
1. Negara Kesatuan
1. Sentralisasi
3
Dalam negara kesatuan bersistem sentralisasi, semua hal diatur dan diurus
oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya menjalankan perintah-perintah
dan peraturan-peraturan dari pemerintah pusat. Daerah tidak berwewenang
membuat peraturan-peraturan sendiri dan atau mengurus rumah tangganya
sendiri. Berikut ini keuntungan dan kerugian sistem sentralisasi :
4
2. Desentralisasi.
1 pembangunan daerah akan berkembang sesuai dengan ciri khas daerah itu
sendiri;
5
2. Hanya terdapat satu kebijakan yang menyangkut persoalan politik,
ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.
3. Kedaulatan negara meliputi kedaulatan ke dalam dan ke luar yang
ditangani pemerintah pusat.
4. supremasi parlemen pusat dan tiadanya badan-badan lain yang berdaulat
6
berwenang menarik pajak dari penduduk daerah, mengatur kepolisian daerah,
mengatur badan pengadilan, membuat kurikulum pendidikan yang bersifat
nasional, merelay stasiun televisi dan radio pemerintah ke seluruh daerah, dan
bahkan menunjuk gubernur kepala daerah. Contoh negara yang berbentuk
kesatuan adalah Indonesia, Jepang, Italia, Filipina, dan Belanda.
Negara Serikat adalah negara bersusunan jamak, terdiri atas beberapa negara
bagian yang masing-masing tidak berdaulat. Kendati negara-negara bagian boleh
memiliki konstitusi sendiri, kepala negara sendiri, parlemen sendiri, dan kabinet
sendiri, yang berdaulat dalam negara serikat adalah gabungan negara-negara
bagian yang disebut negara federal.
Setiap negara bagian bebas melakukan tindakan ke dalam, asal tak bertentangan
dengan konstitusi federal. Tindakan ke luar (hubungan dengan negara lain) hanya
dapat dilakukan oleh pemerintah federal.
2 Tiap negara bagian boleh membuat konstitusi sendiri, tetapi tidak boleh
bertentangan dengan konstitusi negara serikat;
7
5 Setiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, akan tetapi kekuasaan asli
tetap ada pada negara bagian.
8
Menurut C.F. Strong, yang membedakan negara serikat yang satu dengan
yang lain adalah:
9
Persamaan antara negara serikat dan negara kesatuan bersistem desentralisasi
yaitu Pemerintah pusat sebagai pemegang kedaulatan ke luar, Sama-sama
memiliki hak mengatur daerah sendiri (otonomi). Sedangkan perbedaannya adalah
mengenai asal-asul hak mengurus rumah tangga sendiri itu. Pada negara bagian,
hak otonomi itu merupakan hak aslinya, sedangkan pada daerah otonom, hak itu
diperoleh dari pemerintah pusat.
4. Negara Uni
10
Uni adalah gabungan dua atau lebih negara yang merdeka dan berdaulat
dengan satu kepala negara yang sama. Uni dapat dibedakan menjadi tiga macam.
Macam-macam Uni adalah sebagai berikut :
Uni rill adalah gabungan antara dua negara atau lebih yang terjadi
pembagian bersama terhadap beberapa lembaga negara. Namun, negara-
negara ini tergabung seperti halnya pada uni politik. Uni rill merupakan
pengembangan dari uni personil dan terbatas hanya pada negara berbentuk
kerajaan saja. Contohnya Denmark, dan Norwegia (dengan Islandia) pada
tahun 1937-1524. Uni Kalmar gabungan negara Swedia (termasuk finlandia),
dan Uni Lublin mempersatukan negara Polandia dan Lithuania tahun 1569.
Indonesia dan Belanda pada tahun 1949.
11
Negara-negara itu tergabung dalam suatu perserikatan bernama The British
Commonwealth of Nations (Negara-negara Persemakmuran).
Tidak semua bekas jajahan Inggris tergabung dalam Commonwealth karena
keanggotaannya bersifat sukarela. Ikatan Commonwealth didasarkan pada
perkembangan sejarah dan azas kerja sama antara anggota dalam bidang ekonomi,
perdagangan, dan pada negara-negara tertentu juga dalam bidang keuangan. India
dan Kanada adalah negara bekas jajahan Inggris yang semula berstatus dominion,
namun karena mengubah bentuk pemerintahannya menjadi republik/ kerajaan
dengan kepala negara sendiri, maka negara-negara itu kehilangan bentuk
dominionnya. Oleh karena itu persemakmuran itu kini dikenal dengan
nama Commonwealth of Nations.
Anggota-anggota persemakmuran itu antara lain: Inggris, Afrika Selatan,
Kanada, Australia, Selandia Baru, India, Malaysia, etc. Di sebagian dari negara-
negara itu Raja/ Ratu Inggris diwakili oleh seorang Gubernur Jenderal, sedangkan
di ibukota Inggris, sejak tahun 1965 negara-negara itu diwakili oleh High
Commissioner.
6. Koloni
Koloni atau negara jajahan adalah negara yang berada dalam kekuasaan atau
jajahan negara lain. Negara jajahan tidak memiliki kekuasaan apa-apa sebab
segala urusan dan persoalan telah diatur oleh Pemerintah negara penjajah. Karena
terjajah, daerah/ negara jajahan tidak berhak menentukan nasibnya sendiri. Koloni
bukan negara merdeka. Contoh negara koloni yaitu negara Hindia Belanda,
Indonesia pernah menjadi kolom Belnda selama kurang lebih dari 350 tahun.
7. Protektorat
Protektorat adalah suatu negara yang berada di bawah lindungan negara lain yang
kuat. Umumnya, negara yang dilindungi tidak dianggap merdeka dan berdaulat.
12
Hal-hal yang berhubungan dengan luar negeri dan pertahanan negara diserahkan
pada negara perlindungnya. Contoh negara bentuk protektorat adalah Maroko,
Uni Indo-Cina (Kamboja, Laos, dan Vietnam) sebelum merdeka merupakan
protektorat dari Prancis. Menurut Samidjo, SH,protektorat dapat dibedakan
menjadi dua macam antara lain sebagai berikut :
1 Protektorat Kolonial
2 Protektorat Internasional
8. Mandat
13
Palestina (Daerah Mandat A); Togo dan Kamerun (Daerah Mandat B); Afrika
Barat Daya (Daerah Mandat C).
9. Trustee ( Perwalian )
Negara Trustee atau Perwalian adalah suatu negara yang sesudah Perang
Dunia II diurus oleh beberapa negara di bawah Dewan Perwalian dari PBB.
Konsep perwalian ditekankan kepada negara-negara pelaksana administrasi.
Menurut Piagam PBB, pembentukan sistem perwalian internasional dimaksudkan
untuk mengawasi wilayah-wilayah perwalian yang ditempatkan di bawah PBB
melalui perjanjian-perjanjian tersendiri dengan negara-negara yang melaksanakan
perwalian tersebut. Adapun Trustee Perwalian berlaku terhadap :
a) Wilayah-wilayah yang sebelumnya ditempatkan di bawah mandat oleh Liga
bangsa-bangsa setelah Perang Dunia I,
b) Wilayah-wilayah yang dipisahkan dari negara-negara yang dikalahkan dalam
Perang Dunia II;
c) Wilayah-wilayah yang ditempatkan secara sukarela di bawah negara-negara yang
bertanggung jawab tentang urusan pemerintahannya.
d) Daerah mandat yang lahir berdasarkan Perdamaian Versailles.
e) Daerah yang dengan suka rela dilepaskan oleh negara yang menguasainya.
14
C. KESIMPULAN
15
keanekaragaman yang ada di Indonesia. Keragaman suku, bahasa, agama,
budaya dan lainnya juga menjadi pertimbangan mengapa negara kesatuan
dipilih sebagai bentuk negara Republik Indonesia.
Banyak timbul pergolakan parlemen di Indonesia yang menjadi awal
pemicu diubahnya bentuk negara dari serikat menjadi kesatuan. Melalui Mosi
Natsir yang didukung oleh banyak fraksi di parlemen ini akhirnya
mengantarkan Indonesia menjadi negara kesatuan sejak 17 Agustus 1950.
Meskipun telah kembali menjadi negara kesatuan sesuai dengan konstitusi
yang berlaku UUDS 1950 pasal 1 ayat (1) banyak sekali timbul upaya
pemberontakan di berbagai daerah hingga tahun 1958. Kondisi ini membuat
penyelenggaraan negara tidak optimal sehingga Presiden harus mengambil
tindakan dengan mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang isinya
konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia kembali menggunakan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Hal ini mampu
meyakinkan kembali bahwa negara kesatuan merupakan yang terbaik dan
menghilangkan keraguan akan pecahnya negara Indonesia.
Dalam Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
merupakan naskah asli mengandung prinsip bahwa Negara Indonesia ialah
Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.dan Pasal 37 ayat(5) Khusus
mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan
perubahan. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kokoh
setelah dilaksanakan amandemen dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, yang diawali dari adanya kesepakatan MPR
yang salah satunya yaitu tidak mengganti bunyi Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sedikitpun & terus
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi bentuk final
negara Indonesia.
Kesepakatan untuk tetap mempertahankan bentuk negara kesatuan
dilandasi pertimbangan bahwa negara kesatuan merupakan bentuk yang
ditetapkan dari mulai berdirinya negara Indonesia & dianggap paling pas
untuk mengakomodasi ide persatuan sebuah bangsa yang plural/majemuk
16
dilihat dari berbagai latar belakang (dasar pemikiran). Tujuan Utama dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 alinea ke-4
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
17
maka yang berpotensi terjadi adalah sebuah disintegrasi bangsa. Selain itu,
Bangsa Indonesia ingin memilih bentuk negaranya sendiri, yang mereka anggap
sesuai dengan situasi dan kondisi mereka, bukan sebuah bentuk negara federasi
yang merupakan mandat dan syarat dari pemerintahan Belanda pada masa awal
kemerdekaan Indonesia.
Indonesia adalah sebuah negara kesatuan namun terdapat pembagian
kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah. Hal ini adalah untuk mendorong
otonomi daerah dan mendorong pembangunan daerah menjadi lebih pesat.
Hubungan antara pemerintah pusat dan daerah dapat dijalankan secara langsung.
Undang-undang yang mengatur tegas adalah UU no 32/2004. Pemerintah pusat
memiliki wewenang sepenuhnya dalam hal pertahanan, keamanan, moneter,
politik LN, pendidikan, dan agama
18
DAFTAR PUSTAKA
http://yesiedu.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bentuk-negara-dan-
pemerintahan.html
https://anitafirdasari.wordpress.com/2013/06/27/makalah-pkn-bentuk-negara-
kelas-x/
http://www.drzpost.com/reading-1005-Bentuk-Kenegaraan-di-Dunia.html
http://jaifmanda.blogspot.co.id/2012/03/bentuk-negara-kesatuan-dan-
serikat.html
http://alfiandi-unimal.blogspot.co.id/2011/12/bentuk-negara.html
http://soal-soalpkn.blogspot.co.id/2015/05/jelaskan-dua-bentuk-
kenegaraan-dominion.html
http://simplenews05.blogspot.co.id/2014/02/penjelasan-mengenai-
bentuk-negara-uni.html
http://rafiatunnajahqomariah.blogspot.co.id/2012/07/bentuk-bentuk-
negara.html
http://yohanesputrasuhito-fisip14.web.unair.ac.id/artikel_detail-
135221-Studi%20Strategis%20Indonesia%20I-Indonesia
%20:%20Mengapa%20Negara%20Kesatuan%20dan%20Republik.html
https://dhesi8811.wordpress.com/2014/05/28/bentuk-negara-kesatuan-
lebih-baik-untuk-bangsa-indonesia/
19
20