Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Amerika Serikat adalah sebuah republik konstitusional federal, di mana
Presiden (kepala negara dan kepala pemerintahan) yang menjabat selama 4 tahun,
Kongres, dan lembaga peradilan berbagi kekuasaan yang melekat pada
pemerintah nasional, dan pemerintah federal berbagi kedaulatan dengan
pemerintah-pemerintah negara bagian. Dalam hal ini, presiden dan wakil presiden
dipilih secara langsung oleh rakyat dengan menggunakan sistem electoral votes
dan dipilih dalam satu paket, seperti yang terjadi di Indonesia. Pemerintah
Amerika Serikat bertugas untuk melayani rakyat karena pemerintah memperoleh
kekuasaan dari rakyat.
Amerika Serikat terbentuk pada tahun 1787 dan terdiri dari 50 negara bagian.
Amerika Serikat menganut sistem pemerintahan Presidensiil dimana Presiden
berperan sebagai badan esksekutif dan Konggres berperan sebagai badan
legislatif. Sedangkan Majelis Tinggi ada di tangan Senat dan Majelis Rendah
berada di tangan House of representative (Dewan Perwakilan Rakyat).
Sistem pemerintahan Amerika Serika didasarkan atas konstitusi (UUD) tahun
1787. Namun, konstitusi tersebut telah mengalami beberapa kali amandemen.
AmerikaSerikat memiliki tradisi demokrasi yang kuat dan berakar dalam
kehidupan masyarakat sehingga dianggap sebagai benteng demokrasi dan
kebebasan.
Sistem pemerintahan Amerika Serikat yang telah berjalan sampai sekarang ini
diusahakan tetap menjadi sistem pemerintahan demokratis. Sistem pemerintahan
yang dianut adalah demokrasi dengan sistem presidensial. Sistem presidensial
inilah yang selanjutnya dijadikan contoh bagi sistem pemerintahan negara-negara
lain,meskipun telah mengalami pembaharuan sesuai dengan latar belakang Negara
yang bersangkutan.
Di dalam sistem pemerintahan Amerika Serikat terdapat adanya pemisahan
kekuasaan yang tegas antara Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif. Pemisahaan ini

1
terdiri dari pemisahan bagian pelaksana maupun fungsi serta kekuasaan dari
badan-badan tersebut yang membatasai satu sama lain dengan menggunakan asas
checks and balances yang berarti saling mengawasi untuk menjaga keseimbangan.
Sedangkan keadilan ditegakkan melalui Badan Yudikatif atau Mahkamah Agung
(Supreme Court) yang bebas dari pengaruh badan Legislatif dan Eksekutif serta
menjamin hak-hak kebebasan dan kemerdekaan individu serta menjamin tegaknya
hukum (rule of law).
Selain itu, sistem pemerintahan Amerika serikat juga meliputi sistem
pemerintahan pusat dan daerah, yang dapat berpengaruh dengan jalannya sistem
pemerintahan yang ada. Oleh karena itu, dalam menjalankan pemerintahannya,
sistem pemerintahan Amerika Serikat memerlukan hubungan yang baik antar lini
agar asemua aspek yang berhubungan dengan sistem pemerintahan Amerika
Serikat berjalan dengan baik dan sesuai dengan konstitusi negara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TRIAS POLITIKA NEGARA AMERIKA SERIKAT

Negara Amerika Serikat adalah suatu negara federasi/serikat yang memiliki


50 negara bagian dengan pusatnya Washington D.C yang berbentuk republik.
Sedangkan sistem pemerintahan yang dianut adalah Sistem Pemerintahan
Presidensial, sehingga presiden disamping sebagai pemegang kekuasaan sebagai
kepala pemerintahan juga sekaligus sebagai kepala negara. Amerika Serikat
memiliki demokrasi yang kuat dan berasal atau berakar dari kehidupan sosial
masyarakatnya, sehingga dianggap sebagai benteng demokrasi dan kebebasan.
Dengan sistem pemerintahan presidensial, Amerika Serikat mengingikan untuk
tetap menjadi sistem pemerintah yang demokratis. Sistem pemerintahan
presidensial itulah yang kemudian digunakan sebagai contoh bagi sistem
pemerintahan di negara-negara lain meskipun dirubah sesuai latar belakang
negaranya.
Berbicara mengenai trias politika yang ada di Amerika Serikat, di mana
negara ini menerapkan teori trias politika yang berasal dari pemikiran Montesque.
Trias politika memiliki konsep dasar yaitu kekuasaan negara tidak boleh
dilimpahkan pada satu struktur kekuasan politik melainkan haruslah terpisah di
lembaga-lembaga yang berbeda.
Trias Politika yang diterapkan Amerika Serikat ialah adanya pemisahan
kekuasaan kepada tiga lembaga berbeda yaitu Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif
atau dapat juga disebut sebagai “Separation of Power Teory”. Di mana setiap
lembaga memiliki tugas dan fungsinya yang berbeda-beda seperti Legislatief
memiliki tugas kekuasaan yang membuat Undang-Undang, kemudian Eksekutif
memiliki kekuasaan yang menjalankan Undang-Undang dan Yudikatif memiliki
kekuasaan yang mengawasi jalannya UU dan menjatuhkan sanksi bagi pelanggar
UU. Pemisahan kekuasaan yang digunakan merupakan pemisahan yang secara
tegas dan menggunakan mekanisme Check and Balance untuk mencegah

3
terjadinya kekuasaan yang besar atau dominan diantara ketiga badan kekuasaan
tersebut. Berikut penjelasan mengenai ketiga kekuasaan tersebut, yaitu :

1. Kekuasaan Eksekutif
Kekuasaan Eksekutif di Amerika serikat dipegang oleh Presiden yang
memiliki kedudukan sebagai kepada negara sekaligus kepala pemerintahan.
Presiden dan Wakil Presiden dipilih melalui pemilihan umum secara
langgung dipilih oleh rakyat. Dengan begitu, presiden tidak bertanggung
jawab terhadap kongres (parlemennya Amerika Serikat) akan tetapi
bertanggung jawab kepada rakyat.
Presiden Amerika Serikat juga membentuk kabinet dan mengepalai badan
Eksekutif yang mencakup departemen ataupun lembaga non departemen.
Selain itu, Presiden juga memiliki tugas utama yaitu melindungi konstitusi
dan melaksanakan Undang-undang yang dibuat oleh badan Legislatif
(kongres). Sedangkan kekuasaan Presiden Amerika serikat sebagai berikut :
a) Merekomendasikan perundang-udangan kepada kongres.
b) Memanggil sidang khusus kongres.
c) Menyampaikan amanat kepada kongres.
d) Mem-veto Rancangan Undang-undang.
e) Mengangkat Hakim Federal.
f) Mengangkat kepala departemen dan instantsu federal serta pejabat penting
federal.
g) Menjalankan tugas resmi dengan negara-negara asing.
h) Menjalankan fungsi sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata.
i) Memberikan ampunan atas kejahatan terhadap Amerika Serikat.

2. Kekuasaan Legislatif
Kekuasaan legislatif adalah kekuasaan yang berada pada parlemen yang
disebut kongres. Sesuai dengan pasal 1 Konstitusi, Kongres adalah pemegang
kekuasaan Legislatif Pemerintahan Federal. Kongres terdiri dari dua bagian

4
(bikameral) yaitu pertama sebagai Senat dan kedua sebagai Dewan
Perwakilan Rakyat (The House of Representative).
Anggota Senat merupakan perwakilan dari tiap negara bagian yang dipilih
melalui pemilu oleh rakyat di negara bagian yang bersangkutan. Tiap negara
bagian mempuanyai dua orang wakil. Jadi terdapat 100 senator yang
terhimpun dalam The Senate of United State. Masa jabatan senat adalah enam
tahun. Akan tetapi, dua pertigaan anggotanya diperbaharui tiap dua tahun.
Sedangkan Dewan Perwakilan Rakyat merupakan perwakilan dari rakyat
Amerika Serikat yang dipilih langsung dengan masa jabatan selama dua tahun
yang dipilih melalui pemilihan lansung (derect popular vote). Adapun
wewenang Kongres sebagai kekuasaan legislatif yang luas dapat diuraikan
secara rinci di Pasal 1 Konstitusi :
a. Mengadakan dan memungut pajak.
b. Membuat Undang-undang dan peraturan-peraturan untuk mengatur
perdagangan diantara Negara-negara bagian dan dengan Negara-negara
asing.
c. Membuat peraturan-peraturan yang seragam untuk naturalisasi
(pewarganegaraan) warga asing.
d. Membuat mata uang, mencantumkan nilainya, dan menangani hukuman
untuk para pemalsu uang.
e. Mengeluarkan hak-hak paten dan hak cipta.
f. Menghukum pelaku pembajakan.
g. Menyatakan perang.
h. Meningkatkan dan mendukung militer/tentara.
i. Membentuk angkatan laut.
j. Mengerahkan dari pemerintahan wajib militer untuk menegakkan undang-
undang federal, menekan pelanggaran hukum atau melawan invansi.
k. Membuat semua undang-undang ditempatkan di pusat pemerintahan
(Washington DC).
l. Membuat undang-udang menjadi penopang ditegakkannya konstitusi

5
3. Kekuasaan Yudikatif
Kekuasaan yudikatif adalah kekuasaan berada pada suatu sistem peradilan
yang tersebar di seluruh Negara bagian yang dipimpin atau di pegang oleh
Mahkamah Agung (Supreme Court) yang bebas dari pengaruh dua badan
lainnya. Mahkamah Agung Amerika Serikat atau namanya resminya Supreme
Court of the US adalah pemegang kekuasaan yudisial tertinggi di Amerika
Serikat. Mahkamah ini terdiri dari seorang Ketua Mahkamah Agung dan
delapan orang anggota Hakim Agung, yang dinominasikan oleh Presiden
Amerika Serikat dan dapat menjabat setelah mendapat persetujuan Senat.
Mahkamah Agung berperan untuk menjamin tegaknya kebebasan,
kemerdekaan individu serta, tegaknya hukum, dan menafsirkan isi undang-
undang maupun memberi sanksi atas setiap pelanggaran atas UU yang terjadi.

4. Check and Balance


Untuk mengotrol kekuasaan antar ketiga lembaga negara di atas, legislatif,
ekesekutif, dan yudikatif; pemerintahan Amerika Serikat menerapkan Check
and Balance sebagaiberikut:
a. Rakyat memilih presiden yang akan memimpin pemerintahan yang
akan menjalankan undang-undang dan memilih anggota conggress yang
akan mengawasi tindakan-tindakan presiden dan membuat undang-
undang.
b. Dalam Conggress terdapat dua kamar, yaitu DPR dipilih oleh rakyat
secara nasional menurut sistem distrik dan senat dipilih oleh badan
legislatif negara bagian. Setiap keputusan yang diambil oleh Conggress
harus memperoleh persetujuan dari DPR dan Senat. (Check and
balanceantara DPR denganSenat).
c. Undang-undang yang dibuat oleh Conggress harus memperoleh
persetujuan dari presiden. Hal ini menunjukkan bahwa presiden ikut
serta dalam urusan legislatif. Undang-undang yang tidakn memperoleh
persetujuan (ditolak) oleh presiden tidak dapat diundangkan, sehingga
terjadi veto Presiden. Dalam keadaan seperti ini, Presiden harus

6
memberikan alasanya. (Check and balance antara presiden/eksekutif
dengan conggress/legislatif).
d. Presiden dipilih secara langsungo leh rakyat. Apabila presiden
melanggar undang-undang dan hak-hak asasi manusia sesuai dengan
yang tercantum dalam Declaration of Independence atau melakukan
suatu kejahatan besar, Congress memiliki hak untuk memberhentikan
(memecat) Presiden. (Check and balanceantara Congress
denganPresiden).
e. Presiden dalam membentuk suatu kabinet dengan cara mengangkat
menteri-menter harus mendapat persetujuan dari 2/3 anggota senat,
padahal kabinet di Amerika Serikat adalah kabinet presidensil dan
bukan kabinet parlementer. (Check and balance antara presiden dengan
congress).

2.2 SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT AMERIKA SERIKAT

Negara Amerika Serikat menggunakan sistem persekutuan atau federalisme,


yaitu di negara pusat dan negara bagian berbagi kuasa. Negara pusat berkuasa
terhadap beberapa perkara, seperti percetakan mata uang Amerika dan kebijakan
pertanahan. Akan tetapi, negara-negara bagian berkuasa menentukan hak dan UU
masing-masing seperti hak pengguguran bayi dan hukuman maksimal dalam hal
UU. Satu elemen yang jelas di Amerika Serikat adalah doktrin pembagian
kekuasaan. Pasal 1 hingga 3 konstitusi Amerika, telah menggariskan secara
terpirinci mengenai kekuasaan negara yang utama, yaitu eksekutif, legislatif dan
kehakiman. Checks and Balances atau pemeriksaan dan keseimbangan seperti
yang telah di sebutkan di atas merupakan satu ciri yang utama dalam negara
Amerika. Hal ini begitu komprehensif sehingga tidak ada satu cabang negara yang
mempunyai kuasa mutlak untuk mengawal cabang yang lain.
Di negara Amerika Serikat, semua rakyat yang berusia 18 tahun ke atas
berhak memilih. Pemilu untuk pemilihan Presiden diadakan setiap empat tahun

7
sekali dan yang terakhir pada bulan November 2008. Disamping pemilu untuk
pemilihan presiden, ada juga pemilu paruh waktu, yang diadakan pada
pertengahan masa jabatan presiden. Dalam pemilu ini, yang dipilih bukanlah
presiden, melainkan seluruh anggota dewan perwakilan dan sepertiga dari semua
senator dari tiap negara bagian. Pemilu ini terakhir diadakan pada 7 November
2006.Sistem pemerintahan Amerika Serikat didasarkan atas konstitusi UUD tahun
1787. Akan tetapi, konstitusi tersebut telah mengalami beberapa kali amandemen.
Amerika Serikat memiliki tradisi demokrasi yang kuat dan berakar dalam
kehidupan masyarakat sehingga dianggap sebagai benteng demokrasi dan
kebebasan.
Sistem pemerintahan Amerika Serikat yang telah berjalan sampai sekarang
diusahakan tetap menjadi sistem pemerintahan demokratis. Adapun Pokok-pokok
sistem pemerintahan pusat Amerika Serikat adalah sebagai berikut:

1. Pusat pemerintahan (federal) Amerika Serikat berada di Washington dan


pemerintahan negara bagian (state). Pembagian kekuasaan untuk
pemerintah federral yang memilik kekuasaan yang didelegasikan
konstitusi. Pemerintahan negara bagian memiliki semua kekuasaan yang
tidak didelegasikan kepada pemerintahan federal.
2. Ada pemisahan kekuasaan yang tegas antara eksekutif, legislatif dan
yudikatif. Antara ketiga badan tersebut terjadi checks and balances
sehingga tidak ada yang terlalu menonjol dan diusahakan seimbang seperti
yan telah di sampaikan sebelumnya.
3. Presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan. Presiden tidak bertanggung jawab kepada kongres
(parlemennya Amerika Serikat), tetapi kepada rakyat. Presiden
membentuk kabinet dan mengepalai badan eksekutif yang mencakup
departemen ataupun lembaga nondepartemen.
4. Sistem kepartaian menganut sistem dwipartai (bipartai). Ada dua partai
yang menetukan sistem politik dan pemerintahan Amerika Serikat, yaitu

8
Partai Demokrat dan Partai Republik. Dalam setiap pemilu, kedua partai
ini saling memperbutkan jabatan-jabatan politik.
5. Sistem pemilu menganut sistem distrik. Pemilu serin di lakukan dalam dua
baian yaitu Pemilu di tingkat federal, contohnya : pemilu untuk anggota
senat, pemilu untuk pemilihan anggota badan perwakilan dan pemilu yan
dilakukan di tingkat negara bagian terdapat pemilu untuk pemilihan
gubernur dan wakil gubernur, serta pemilu untuk anggota Senat dan badan
perwakilan negara bagian. Di samping itu, terdapat pemilu untuk memilih
walikota atau dewan kota, serta jabatan publik lainnya.
6. Sistem pemerintahan negara bagian menganut prinsip yang sama dengan
pemerintahan federal. Setiap negara bagian dipimpin oleh gubernur dan
wakil gubernur sebagai eksekutif. Ada parlemen yang terdiri atas dua
badan, yaitu Senat mewakili daerah yang lebih rendah setingkat kabupaten
dan badan perwakilan sebagai perwakilan rakyat negara bagian.
7. Pemerintahan pusat Amerika Serikat juga memiliki daerah federal, seperti
Washington, DC, dan tanah jajahan, seperti Puerto Riko, Samoa Amerika,
Guam, dan kepulauan Virgin. Selain negara bagian, ada satu daerah
federal dan beberapa daerah yang bisa disebut jajahan.

2.3 SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH AMERIKA SERIKAT


Amerika Serikat merupakan adalah negara adidaya yang mempunyai
keragaman tinggi pada segi geografis, industri serta budayanya. Amerika Serikat
juga mempunyai negara bagian yang beragam tetapi identitas nasional dari negara
ini sangat kuat serta lebih mencerminkan kontinuitas dan stabilitas sejarah. Garis
besar sejarah pemerintahan daerah di Amerika Serikat menunjukan bahwa negara
ini lebih didominasi area pedesaan. Pemukiman kecil tersebar di seluruh penjuru
dengan struktur administrasi yang tidak berubah hingga kini meski sudah tidak
sesuai lagi dengan pola pemukiman modern. Kemandirian merupakan esensi dari
pemukiman awal tersebut. Keragaman budaya dan perekonomian yang berbeda
mengarah pada besarnya keragaman struktur dan gaya pemerintahan.

9
Menurut Norton (1994), Pemerintahan daerah Amerika Serikat dibagi menjadi
empat jenis pemerintahan, yaitu County, Town dan Township, Municipality,
serta Special Districts sebagai berikut :
1. County
Pemerintahan County mencakup hampir semua wilayah di Amerika Serikat
yakni di semua negara bagian kecuali Connecticut, Rhode lsland, dan Alaska.
County merupakan sub-divisi negara bagian yang dibentuk oleh yudisial, militer,
dan fiskal, lalu berkembang dalam peran penyedia layanan lokal. Lebih
spesifiknya, county merupakan unit pemerintahan daerah yang diorganisasikan
atas dasar kewilayahan.
2. Town dan Township
Town dan township merupakan sub-divisi dari county yang memiliki batas-
batas semula ditandai oleh surveyor county untuk pembangunan dan pemeliharaan
jalan. Namun, saat ini pemerintahan town dan township melayani pula
perpustakaan, air bersih, serta pengelolaan sampah.
3. Municipality
Municipality merupakan komunitas yang digabungkan berdasarkan piagam
atas dasar permintaan para anggotanya. Wilayah dengan populasi dan kepadatan
yang memadai diizinkan memperoleh status municipality ini melalui prosedur
voting seperti apabila wilayah yang lebih kecil disebut sebagai village atau town
serta pada wilayah yang lebih besar disebut dengan city.
4. Special Districts
Special districts dirancang untuk menyediakan satu atau dua layanan dengan
batas yuridiksi masing-masing. Districts ini dibagi menjadi dua jenis districts,
yaitu school districts dan special district. Special district ini juga dibagi menjadi
dua bagian, yaitu single purpose district dan multi purpose district (Miller, 2002).
Pemerintah daerah menjalankan fungsi dan urusan dengan di desentralisasi
dari Negara bagian melalui ultra vires doctrine. Ultra vires doctrine adalah sebuah
pemahaman dalam lingkup hukum yang mulanya berkembang di negara
”common Law”. Common law ialah suatu sistem hukum yang didasarkan pada
yurispudensi. Yurisprudensi adalah keputusan-keputusan dari hakim terdahulu

10
untuk menghadapi suatu perkara yang tidak diatur di dalam UU dan dijadikan
sebagai pedoman bagi para hakim yang lain untuk menyelesaikan suatu perkara
yang sama. Sumber hukum dalam sistem hukum ini ialah putusan hakim atau
pengadilan.
Dalam sistem hukum ini peranan yang diberikan kepada seorang hakim sangat
luas. Tidak ada penyelenggaraan fungsi yang seragam antar pemerintah daerah,
setiap otoritas wilayah memiliki fungsinya masing-masing sesuai dengan
kebutuhan keadaan dan tuntutan masyarakat akan layanan publiknya. Adapun
sumber keuangan sistem pemerintahan daerah Amerika Serikat yang menurut
Norton (1994), pembiayaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di
Amerika Serikat dapat dibedakan dalam tiga jenis, yakni local taxes (pajak
daerah), grants-in-aid (bantuan pemerintahan atasan), dan borrowing (pinjaman).
Sementara itu, Saffel dan Basehart (2001) mengungkapkan adanya sumber lain
yang berasal dari sumber nonpajak, yakni user change (ongkos) dan gambling
(perjudian). Pinjaman merupakan sesuatu yang tidak sering digunakan karena
pemerintah daerah berharap akan mempergunakannya kelak di kemudian hari.
User charge didefinisikan sebagai pembayaran kepada pemerintah atas barang,
layanan, atau perlakuan tertentu. Pendapatan dari perjudian dibagi dua, yakni baik
dari kasino maupun dari lotere (Safell dan Basehart: 2001).
Ada tiga jenis umum pemerintah kota yaitu wali kota-dewan, komisi, dan
dewan-pengelola. Ketiga-tiga ini adalah bentuk murni; banyak kota telah
mengembangkan kombinasi dari dua atau tiga pola di atas. Adapun penjelasannya
sebaai berikut:
1. Wali kota-Dewan
Ini adalah bentuk tertua pemerintah kota di Amerika Serikat, dan hingga awal
abad ke-20, digunakan oleh hampir semua kota di Amerika. Struktur ini seperti
pemerintah nasional dan pemerintah negara bagian, dengan wali kota terpilih
sebagai kepala cabang eksekutif dan dewan terpilih yang mewakili berbagai
macam perkampungan yang membentuk cabang legislatif. Wali kota menunjuk
kepala-kepala departemen kota dan pegawai-pegawai lainnya, kadang-kadang
harus memerlukan persetujuan dewan. Wali kota juga memiliki kekuasaan veto di

11
atas peraturan (undang-undang kota) dan seringkali bertanggung jawab
mempersiapkan anggaran kota. Dewan meloloskan peraturan kota, menetapkan
besaran pajak bangunan (propertas), dan membagi-bagi pendanaan berbagai
departemen kota. Seiring tumbuhnya kota-kota, sebuah kursi di dewan biasanya
mewakili lebih dari satu perkampungan.
2. Komisi
Ini memadukan fungsi-fungsi legislatif dan eksekutif dalam satu kelompok
kepegawaian, biasanya sebanyak tiga orang atau lebih, dipilih oleh penduduk
kota. Masing-masing anggota komisi mengawasi dan mengendalikan kerja pada
satu departemen kota atau lebih. Salah satunya digelari ketua badan dan biasanya
disebut wali kota, meskipun kekuasaannya setara dengan anggota komisi lainnya.
3. Pengelola kota
Pengelola kota adalah sebuah jawaban atas meningkatnya kerumitan masalah-
masalah perkotaan yang memerlukan kemampuan pengurusan yang jarang
dimiliki oleh pegawai-pegawai umum terpilih. Jawaban ini meyakinkan sebagian
besar kekuasaan eksekutif, termasuk pemberdayaan hukum dan ketentuan
pelayanan, kepada pengelola kota yang terlatih baik, berpengalaman, dan
profesional.
Rencana pengelola kota telah diterapkan oleh sejumlah kota. Di bawah rencana
ini, sebuah dewan terpilih yang berukuran kecil membuat peraturan-peraturan
kota dan menentukan kebijakan, tetapi merekrut tenaga administrasi yang digaji,
juga disebut pengelola kota, untuk mengeluarkan keputusan. Pengelola
menggambarkan anggaran kota dan mengawasi/mengendalikan sebagian besar
departemen. Biasanya, tidak ada istilah himpunan; pengelola bekerja selama
dewan merasa puas dengan kerjanya.
4. Pemerintahan county
County atau setara dengan kabupaten adalah pembagian wilayah Amerika
Serikat di bawah negara bagian, kadang-kadang (tidak selalu) berisi dua kota kecil
atau lebih dan beberapa desa. Kota New York begitu luas, sehingga ia dibagi ke
dalam lima kawasan perkotaan (borough), masing-masing setara dengan county
dengan hak-hak yang saling bebas. Di pihak lain, Arlington County, Virginia,

12
county terkecil di Amerika Serikat, terletak di seberang Sungai Potomac dari
Washington, D.C., kedua-duanya kawasan perkotaan dan pinggiran kota,
diperintah oleh sebuah administrasi county kesatuan. Di kota-kota lain,
pemerintah kota dan county digabungkan, menghasilkan pemerintah kota-county
terpadu.
Di sebagian besar county di Amerika Serikat, sebuah kota atau kota kecil
dirancang sebagai ibu kota county, dan di tempat inilah kantor-kantor
pemerintahan berada dan para anggota dewan komisi atau pengawas mengadakan
rapat bersama. Di county yang lebih kecil, para anggota dewan komisi dipilih oleh
county; sedangkan di county yang lebih besar, para pengawas mewakili distrik-
distrik atau kota-kota kecil yang terpisah. Dewan komisi mengumpulkan pajak
untuk pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah; meminjam dan
menyediakan dana; menetapkan gaji pegawai county; mengawasi pemilihan
umum; membangun dan memelihara jalan raya dan jembatan; dan mengurus
program-program kesejahteraan yang disusun oleh pemerintah nasional, negara
bagian, dan county. Di county yang sangat kecil, kekuasaan eksekutif dan
legislatif bisa saja keseluruhannya terletak pada anggota komisi tunggal, yang
dibantu oleh lembaga-lembaga yang mengawasi dan mengatur perpajakan dan
pemilihan umum. Di beberapa negara bagian di kawasan New England, county
tidak memiliki fungsi pemerintahan manapun, melainkan hanya pembagi-bagian
tanah.
5. Pemerintahan kota kecil dan desa
Ribuan wilayah hukum adalah terlalu kecil untuk dinyatakan sebagai
pemerintah kota. Wilayah-wilayah hukum ini diresmikan sebagai kota kecil atau
desa dan berurusan dengan keperluan setempat, seperti pengaspalan dan
penerangan jalan, menjamin persediaan air bersih, menyediakan jasa perlindungan
kebakaran dan kepolisian, dan pengelolaan sampah. Di banyak negara bagian di
Amerika Serikat, istilah town (kota kecil) tidaklah memiliki arti khusus;
melainkan hanya istilah informal yang diterapkan bagi tempat-tempat yang
berpenduduk (bisa berupa munisipalitas tergabung ataupun munisipalitas tidak-
tergabung). Lebih jauh lagi, di beberapa negara bagian, istilah town (kota kecil)

13
adalah setara dengan sebutan civil township (kawasan permukiman sipil) yang
digunakan di negara bagian lainnya. Pemerintah pada tingkatan ini biasanya
dipercayakan kepada sebuah badan atau dewan terpilih, yang dapat dikenali dalam
beberapa ragam nama: dewan desa atau town(kota kecil), badan orang terpilih,
badan pengawas, badan komisi. Badan ini dapat memiliki seorang ketua atau
presiden yang berfungsi sebagai petugas eksekutif tertinggi, atau dapat juga
memiliki wali kota yang dipilih. Para pegawai pemerintah dapat berupa juru tulis
(clerk), bendahara (treasurer), kepolisian, pemadam kebakaran, dan petugas
kesehatan dan kesejahteraan rakyat.
Satu aspek unik pada pemerintah daerah, yang terutama banyak dijumpai di
kawasan New England di Amerika Serikat, adalah sidang kota kecil (town
meeting). Setahun sekali, atau lebih sering jika diperlukan, para pemilik suara
terdaftar di kota kecil itu bertemu dalam suatu sesi terbuka untuk memilih petugas
pemerintahan, memperdebatkan persoalan-persoalan daerah, dan menyepakati
peraturan-peraturan daerah untuk menjalankan pemerintahan. Sebagai sebuah
badan, mereka menentukan konstruksi jalan dan perbaikan/perawatannya,
konstruksi gedung dan fasilitas umum, besaran pajak, dan anggaran kota kecil
tersebut. Sidang kota kecil, yang telah terwujud selama lebih dari tiga abad di
beberapa tempat, sering dianggap sebagai bentuk paling asli demokrasi langsung,
di mana kekuasaan pemerintah tidak didelegasikan, tetapi dijalankan secara
langsung dan berkala oleh seluruh rakyat di wilayah yang bersangkutan.

2.4 HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH AMERIKA


SERIKAT
Pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dengan negara bagian
ditentukan oleh negara bagian, sehingga kegiatan pemerintah federal adalah
kekuasaan pemerintahan terbagi pada pemerintahan daerah melalui negara-negara
bagian. Pada umumnya kekuasaan yang dilimpahkan negara-negara bagian
kepada pemerintah federal meliputi:

14
1. Hal-hal yang menyangkut kedudukan negara sebagai subyek hukum
internasional, misalnya: masalah daerah, kewarganegaraan dan
perwakilan diplomatik;
2. Hal-hal yang mutlak mengenai keselamatan negara, pertahanan dan
keamanan nasional, perang dan damai;
3. Hal-hal tentang konstitusi dan organisasi pemerintah federal serta azas-
azas pokok hukum maupun organisasi peradilan selama dipandang perlu
oleh pemerintah pusat, misalnya: mengenai masalah uji material
konstitusi negara bagian;
Dalam penerapan proses desentralisasi, Amerika Serikat dapat dikatakan dapat
menjalankan proses tersebut dengan sangat baik. Karena, pemerintah pusat
Amerika dengan pemerintahan daerahnya dapat berjalan dengan terstruktur.
Meskipun pembagian desentralisasi ini berbentuk menjadi negara-negara bagian,
pemerintah daerah yang diatur dalam negara bagian masing-masing ini dapat
“menghidupi” negara mereka sendiri bahkan dapat menghasilkan APBN yang
positif bagi pemerintah pusat. Oleh karena itu, dalam hubungan antara pemerintah
pusat dengan daerah Amerika Serikat ini lebih bersifat luwes karena negara
bagian dari Amerika Serikat ini dapat berjalan mandiri sesuai sistem pemerintahan
masing-masing.
Dalam hubungan internasional, negara bagian ini tidak ikut campur karena
segala urusan dengan luar negeri atau internasional ini sepenuhnya dikendalikan
oleh pemerintah pusat Amerika Serikat. Dalam segi jalannya pemerintahan pada
konteks lokal, negara bagian ini yang lebih condong menyuplai baik itu serta
terkumpulnya suatu laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah sehingga
pemerintah pusat tidak perlu mensurvey serta menyuplai APBN untuk pemerintah
daerah. Namun, dalam urusan ranah hukum antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah Amerika Serikat ini tidak dapat mencampuri satu sama lain,
karena pada ranah hukum terdapat wilayah-wilayah teritorial yang mengatur segla
proses hukum yang terjdi di wilayah teritorial masing-masing negara bagian
maupun pemerintahan pusat.

15
Selain itu, hubungan pemerintah pusat dan daerah atas dasar otonomi teritorial,
dimana otonomi teritorial merupakan konsep dalam negara kesatuan. Satuan
otonomi teritorial merupakan suatu satuan mandiri dalam lingkungan negara
kesatuan yang berhak melakukan tindakan hukum sebagai subjek hukum untuk
mengatur dan mengurus fungsi pemerintahan (administrasi negara) yang menjadi
urusan rumah tangganya. Jadi, hubungan pusat dan daerah atas dasar otonomi
teritorial memiliki kesamaan dengan hubungan pusat dan daerah atas dasar federal
yaitu hubungan antara dua subjek hukum yang masing-masing berdiri sendiri.
Perbedaannya, dalam otonomi teritorial, pada dasarnya seluruh fungsi kenegaraan
dan pemerintahan ada dalam lingkungan pemerintah pusat yang kemudian
dipencarkan kepada satuan-satuan otonomi.
Sebagian kekuasaan pemerintah pusat dapat diberikan kepada daerah menurut
hak otonomi. Hal ini dikenal dengan istilah desentralisasi. Walaupun begitu,
pemerintah pusat tetap memegang kekuasaan tertinggi. Dengan begitu,
pemerintah tetap memegang kedaulatan, baik ke dalam maupun ke luar.
Kewenangan yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat tetapi secara
struktural tugas dan kewenangannya ada didaerah antara lain seperti : Politik luar
negeri, Pengadilan, Moneter dan keuangan, Pertahanan Keamanan, dan Agama.
Kewenangan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat,
tetapi secara struktural dilaksanakan juga pada tingkat daerah.
Berdasarkan hal tersebut maka kewenangan eksekutif dan administratif dalam
negara federal dibagi antara pemerintah pusat dan pemerintah negara-negara
bagiannya. Kewenangan pemerintah pusat ialah kewenangan yang didelegasikan
oleh pemerintah negara bagian yang mencakup kepentingan yang dianggap
nasional seperti urusan luar negeri, moneter, pertahanan dan keamanan.
Sedangkan, pemerintah negara bagian memiliki kewenangan yang lebih bebas
mengatur warganya. Kewenangannya dapat meliputi tentang kebudayaan,
pendidikan, sumber daya alam, perekonomian daerah, dan lain-lain. Pembagian
ini dapat diatur sedemikian rupa antara pemerintah pusat dan pemerintah negara
bagian sehingga masing-masing pemerintahan dapat berpengaruh langsung
terhadap warganya.

16
“hukum-hukum federal” dibuat oleh sebuah organ legislatif pusat, badan
legislatif “federasi” yang berlaku untuk seluruh teritorial negara federal,
sedangkan norma-norma umum daerah dibuat oleh organ-organ legislatif daerah,
badan legislatif dari negara bagian yang berlaku bagi teritorial negara bagiannya.
Hal tersebut berarti wewenang legislatif dalam negara federal terbagi dalam dua
bagian, yakni antara badan legislatif pusat (federal) dan badan legislatif dari
negara-negara bagian.
Negara-negara bagian dalam negara federal juga memiliki suatu derajat
otonomi konstitusional, yaitu bahwa organ legislatif dari masing-masing negara
bagian berkompeten dalam masalah-masalah menyangkut konstitusi dari
masyarakat ini, sehingga perubahan-perubahan dalam konstitusi negara bagian
dapat dilakukan melalui undang-undang dari negara bagian itu sendiri. Otonomi
konstitusional dari negara-negara bagian ini terikat oleh prinsip-prinsip
konstitusional tertentu dari konstitusi federasi. Oleh karena itu, negara – negara
bagian bagian pada suatu federasi memiliki wewenang mengatur bentuk
organisasi sendiri.

17
18

Anda mungkin juga menyukai