Faktor Demografi
Faktor Idiologi
Faktor Faktor Lingkungan
Administrasi Negara
Indonesia
Faktor Politik
Faktor Ekonomi
Sistem Penyelenggaraan
Sistem Penyelenggaran Negara
Pemerintahan Negara
Sistem Penyelenggaraan Negara
EKSEKUTIF LEGISLATIF
YUDIKATIF
Dan fungsi kenegaraan lainnya, dan pejabat lain yang fungsi dan
tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku
Penyelenggaraan negara yang merupakan seluruh aktivitas
lembaga negara baik eksekutif, legislatif dan yudikatif maupun
lembaga negara lainnya merupakan Sistem Penyelengaraan
Negara (SANKRI) dalam arti yang luas dalam hal ini
SANKRI merupakan sistem penyelenggaraan kehidupan
negara dan bangsa dalam segala aspeknya, dengan
mendayagunakan segala kemampuan seluruh aparatur negara
beserta rakyat dan dunia usaha/swasta untuk memanfaatkan
segenap sumber daya yang tersedia secara nasional demi
tercapainya tujuan dan terlaksananya tugas nasional/ negara
sebagaimana di maksudd UUD 1945.
Asas Asas Umum Penyelenggaraan
Negara
Sesuai dengan paradigma baru dalam administrasi negara,
yaitu good governance, maka berdasrkan UU No.28 Tahun
1999, telah ditetapkan asas asas umum penyelenggaraan
negara yang harus menjadi acuan dalam penyelenggaraan
negara dan pemerintahan negara oleh Apartur Negara. Asas
Asas umum penyelenggaraan negara tersebut adalah :
ketertiban
Mewujudkan keadilan
Peran pokok pemerintah
(LAN.2004)
Memenuhi kepentingan umum
perekonomian
Fungsi Pemerintah
Fungsi sekunder atau fungsi
pemberdayaan , sebagai penyelenggara
pembangunan dan melakukan program
permberdayaan.
Birokrasi
c.Birokrasi harus mampu dan mau melakukan perubahan sistem dan prosedur kerja
yang lebih berorientasi pada ciri ciri organisasi modern yakni : pelayanan cepat,
tepat,akurat, terbuka dengan tetap mempertahankan kualitas, efisiensi biaya ddan
ketetpatan waktu.
d.Birokrasi harus memposisikan diri sebagai fasiltator pelayanan publik dari pada
sebagai agen pembaharu pembagunan.
e. Birokrasi harus mampu dan mau melakukan transformasi diri dari birokrasi yang
kerjanya kaku menjadi organisasi birokrasi yang strukturnya lebih desentralistis,
inovatif, felksibel dan responsif
Jadi, organisasi birokrasi yang memberikan pelayanan publik secara
efektif dan efisien kepada masyarakat salah satunya jika strukturnya
lebih terdesentralisasi daripada tersentralisasi, sebab dengan struktur
yang terdesentralisasi diharapkan lebih mudah mengantisiapsi
kebutuhan dan kepentingan yang diperlukan oleh masyarakat,
sehingga dengan cepat birokrasi dapat menyediakan pelayanannya
sesuai yang diaharapkan masyarakat.sedangakan dalam konteks
persyaratan budaya organisasi birokrasi, perlu disiapkan tenaga
kerja atau aparat yang benar benar memiliki kemampuan, memiliki
loyalitas kepentingan, dan memiliki keterkaitan kepentingan .
Tolak ukur kualitas pelayanan publik
Struktur birokrasi yang terdesentralisir memiliki
beberapa tujuan :
1. Mengurangi (bahkan menghilangkan) kesenjangan
peran antara organisasi pusat dengan organisasi
organisasi pelaksanan yang ada dilapangan.
2. Melakukan efisiensi dan penghematana alokasi
penggunaan keuangan.
3. Mengurangi jumlah staf/aparat yang berlebhan
terutama pada level atas dan level menengah (prinsip
rasionalisasi)
4. Mendekatkan birkrasi dengan masyarakat pelanggan.
Faktor internalitas organisasi :
Prinsip Aksestabilitas
Prinsip Kontinuitas
Prinsip Teknikalitas
Prinsip Profitabilitas
Prinsip Akuntablitas
Proses
Organisasi Internal
Organisasi
Faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas
pelayanan publik :
Konteks monopolistik : tidak ada kompetisi, tidak ada
dorongan yang kuat untuk meningkatkan jumlah
kualitas maupun pemerataan pelayanan pemerintah.
Tekanan dari lingkungan : faktor lingkungan sangat
mempengaruhi kinerja organisasi pelayanan.
Budaya patrimonial; terikat tradisi tardisi politik
Langkah langkah strategis yang perlu dilakukakn
birokrat :
Merubah tekanan tekanan sistem pemerintahan yang sifatnya
sentralistik otoriter menjadi sistem pemerintahan desentralistik
demokratis.
Meningkatkan keterlibatan masyarakat baik dalam perumusan
kebijakan pelayanan publik maupun dalam monitoring dan
pengawasan pelaksanaan pelayanan publik.
Adanya kesadaran perubahan sikap dan perilaku dari aparat birokrasi
pelayanan publik menuju model birokrasi yang lebih humanis.
Sadar akan pengaruh kuatnya pengaruh dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam menunjang efektifitas kualitas
pelayanan publik.
Pentingnya faktor aturan dan perundang undangan yang menjadi
landasan kerja bagi aparat pelayanan publik.
…
Pentingnya perhatian terhadap faktor pendapatan dan
penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan
minimum bagi pelayanan publik.
Pentingnya faktor saran dan prasarana pelayanan
publik.
Adanya saling pengertian dan pemahaman bersama
(mutual understanding ) atara pihak aparat birokrasi
pelayanan publik dan masyarakat yang memerlukan
pelayanan untuk mematuhi peraturan perundang
undangan yang berlaku khususnya pelayanan publik.