PEMBAHASAN
Menurut S.L. Witman dan J.J. Wuest ada empat ciri dan syarat
sistem pemerintahan presidensial, yaitu:
UUD RI 1945 Pasal 4 ayat (1) adalah salah satu pasal yang telah
memberikan dasar konstitusional yang kuat terhadap dianutnya
sistem presidensiil di Indonesia.
http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/public/content/infoumum/ejurna
l/pdf/ejurnal_Jurnal%20Konstitusi%20UNAIR%20Vol%202%20no
%201.pdf#page=10
Dalam hal ini oleh penjelasan UUD 1945 ditegaskan bahwa Presiden
harus bertunduk dan bertanggung jawab kepada MPR. Presiden
adalah mandataris MPR yang mandat kekuasaannya sewaktu-waktu
dapat ditarik kembali oleh MPR. Adapun dalam sistem yang baru,
Presiden hanya dapat diberhentikan oleh MPR melalui proses
impeachment yang melibatkan proses hukum melalui peradilan
konstiyusi di Mahkamah Konstitusi.
Sekarang Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung oleh
rakyat dan karenanya tunduk dan bertanggung jawab langsung
kepada rakyat yang memilihnya. Inilah ciri penting upaya pemurnian
dan penguatan yang dilakukan terhadap sistem pemerintahan
presidensial yang kita anut berdasarkan UUD 1945 pasca reformasi.
Namun demikian, dalam praktik di masa reformasi dewasa ini, sering
timbul anggapan umum bahwa sistem presidential yang kita anut
dewasa ini masih beraroma parlementer. Bahkan ada juga orang yang
berpendapat bahwa sistem pemerintahan yang sekarang kita anut
justru semakin memperlihatkan gejala sistem parlementer.
Turki terletak diantara dua benua yaitu Eropa di utara dan Asia
diselatan. Wilayahnya memiliki batas-batas sebagai berikut: