Anda di halaman 1dari 37

KEWENANGAN PEMERINTAHAN, TINDAKAN DAN PERBUATAN PEMERINTAHAN, MACAM-MACAM PERBUATAN PEMERINTAHAN, DAN CARA PELAKSANAANNYA

Andri G. Wibisana 4 Maret 2009

OUTLINE
I.

II.
III. IV.

Wewenang pemerintahan Tindakan Pemerintahan Macam-macam tindakan pemerintahan Cara-cara pelaksanaan tindakan pemerintahan

I. WEWENANG PEMERINTAHAN

1.

Fungsi pemerintahan menurut van Vollenhoven


Pengaturan Administratif (regeling); Penetapan Peraturan-peraturan administratif berupa PP, Perpres, dan sebagainya yang bersifat administratif Tata pemerintahan (bestuur); penggunaan kekuasaan yuridis formal negara terhadap warga negara (= pengertian pemerintahan dalam arti sempit)

2.

Tujuan: memelihara kepentingan umum secara sungguh2

3.

4.

Kepolisian Administratif (politie); penegakan hukum secara langsung Penyelesaian Perselisihan (justitie); penyelesaian perkara atau sengketa administrasi
3

Kewenangan

vs Wewenang (Atmosudirdjo):
Kewenangan = kekuasaan formal yang berasal dari kekuasaan legislatif atau kekuasaan eksekutif adalah kekuasaan terhadap suatu bidang pemerintahan tertentu istilah hukumnya adalah kompetensi atau yurisdiksi Wewenang adalah kekuasaan untuk melakukan tindak hukum publik dalam hukum privat disebut hak

Cara

perolehan wewenang: atribusi, delegasi, mandat


4

Delegasi 1. Berdasarkan pelimpahan wewenang 2. Kewenangan tidak dapat dijalankan secara insidental oleh pemilik wewenang asli 3. Terjadi peralihan tanggung jawab 4. Harus berdasarkan UU 5. Harus tertulis

Mandat 1. Perintah untuk melaksanakan 2. Kewenangan sewaktu-waktu dapat dilaksanakan oleh mandans 3. Tidak terjadi peralihan tanggung jawab 4. Tidak harus berdasarkan UU 5. Tidak harus tertulis 5

II. TINDAKAN PEMERINTAH


Macam

Tindakan Pemerintahan:

Tindakan nyata Tindakan hukum

Unsur tindakan hukum pemerintahan (Muchsan): Perbuatan dilakukan oleh aparat pemerintah Dilaksanakan dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan Menimbulkan akibat hukum
van Dijk & Konijnenbelt Menimbulkan perubahan hak, kewajiban, atau kewenangan yang ada Menimbulkan perubahan kedudukan hukum bagi seseorang atau objek tertentu Menetapkan hak, kewajiban, kewenangan, atau status (baru) tertentu

Dilakukan dalam rangka kepentingan negara dan rakyat

NORMA HAN
Siapa yg dituju Apa dan bagaimana

Umum

Abstrak

Individual

Konkrit

1. 2. 3. 4.

Umum-Abstrak Individual-Konkrit Umum-Konkrit Individual-Abstrak

7 7

III. MACAM-MACAM TINDAKAN PEMERINTAHAN


A.

Perbuatan hukum publik

Bersegi dua (tweezijdige publiekrechtelijke handelingen)membutuhkan kesepakatan Perbedaan pendapat di antara para ahli Bersegi satu (eenzijdige publiekrechtelijke handelingen)tidak membutuhkan kesepakatan dari pihak yang terkena

B.

Perbuatan hukum privat


8

A. TINDAKAN HUKUM PUBLIK BERSEGI


SATU
1.

Peraturan perundang-undangan Umum-abstrak Tidak berlaku surut Hierarkis = Sesuai dengan tata urutan perundang-undangan Dibuat oleh organ yang berwenang
9

UU

No. 10 tahun 2004 ttg pembentukan peraturan perundang-undangan:


Pasal 7 (1) jenis dan hierarki:
UUD 1945 UU/Perpu PP Peraturan Presiden Peraturan Daerah

Pasal 7 (4) jenis peraturan lain diakui dan mengikat sepanjang diperintahkan oleh peraturan yang lebih tinggi

Peraturan yang dikeluarkan oleh MPR, DPR, MK, MA, BPK, BI, Menteri, kepala Badan, lembaga atau komisi
10 10

2. KETETAPAN TATA USAHA NEGARA


Unsur

(Donner):

Ketetapan merupakan tindakan pemerintah dalam jabatan


Jabatan Kewenangan

Memuat pernyataan kehendak secara sepihak Berkenaan dengan hal tertentu Menimbulkan akibat hukum

11 11

Unsur

ketetapan dalam UU PTUN Penetapan tertulis

Dikeluarkan oleh badan/pejabat TUN Berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku Bersifat konkret, individual dan final Menimbulkan akibat hukum Seseorang atau badan hukum perdata

12 12

Macam-macam KEPUTUSAN Pernyataan tidak berwenang (onbevoeg verklaring)


NEGATIF Rationae materiae Rationae locus Rationae temporis

Pernyataan tidak berdasar (niet ontvankelijk verklaring) Penolakan total (een algehele afwijzing)

POSITIF

Menciptakan keadaan hukum baru pada umumnya (slapende regeling) Menciptakan keadaan hukum baru hanya pada objek tertentu Membentuk dan membubarkan badan hukum
Membebani warga masyarakat Menguntungkan warga masyarakat dan badan swasta (C) HN_2008

Dispensasi Izin Lisensi Konsesi


13

13 13

Prof. Dr. Prajudi Atmosudirdjo

E. UTRECT
Positif dan Negatif

Onbevoeg Niet ontvankelijk Afwijzing

Deklalatur dan Konstitutif

Macam-macam Keputusan

Kilat dan Tetap (Blijvend) Merubah redaksi (teks keputusan lama) Negatif

Prins

Penarikan/pembatalan keputusan lama Pernyataan pelaksanaan


14

Dispensasi, Izin, Lisensi dan Konsesi (C) HN_2008 14

14

Izin:

Pengeculian dari larangan Dispensasi: Pernyataan dari pejabat administrasi yang berwenang, bahwa suatu ketentuan undang-undang tertentu memang tidak berlaku terhadap kasus yang diajukan seseorang di dalam surat permintaannya Lisensi: Izin yang bersifat komersial dan mendatangkan laba Konsesi: Penetapan yang memungkinkan pemegang konsesni mendapatkan dispensasi, izin. Lisensi dan juga semacam wewenang pemerintahan dalam suatu kawasan/areal tertentu.
15 15

SYARAT-SYARAT PEMBUATAN
KETETAPAN Syarat Material

Organ pemerintah yang berwenang Ketetapan tidak boleh mengandung kekurangan yuridis
Dwaling (salah kira/kesesatan) Bedrog (tipuan) Dwang (paksaan) Omkoping (suap)

Berdasar suatu keadaan tertentu Dapat dilaksanakan dan tanpa melanggar peraturan lain, Isi dan Tujuannya harus sesuai dengan isi dan tujuan peraturan dasar

16 16

Syarat

Formal

Persiapan dan cara pembuatannya harus memenuhi syarat yang berlaku Bentuknya harus sesuai dengan ketentuan peraturan erundang-undangan yang menjadi dasar Terpenuhinya syarat-syarat yang berhubungan dengan pelaksanaan. Harus ada jangka waktu antara timbulnya halhal yang menyebabkan dan diumumkannya keputusan tersebut
17 17

Rational Materiae Tanpa wewenang kompetensi Bertentangan dengan Undang-undang Rational Locus Rational Temporis Terdapat cacat dalam bentuk atau kekeliruan prosedur

Kriteria keputusan tidak sah


Materinya mengandung

Isi keputusan bertetangan dengan peraturan yang lebih tinggi Keputusan mengandung penyalah gunaan Kekuasaan atau melampaui batas wewenang Keputusan tidak berdasarkan atas pertimbangan yg masuk akal atau pantas ditinjau dari segi kepentingan pihak yang terkena keputusan
18 Keputusan bertentangan dengan prinsipprinsip umum pemerintahan yang baik18 18 (C) HN_2008

Akibat

dari keputusan tidak sah:


demi hukum dibatalkan

Batal Batal

Dapat

19

3. PERATURAN KEBIJAKAN
Didasarkan

pada Freies

Ermessen Pengertian Unsur-unsur Penerapan


20
(C) HN_2008

20

FREIES ERMESSEN
Disebut

juga dengan Diskresi (diskresionare) Kewenangan bebas dari pemerintah Salah satu sarana yang memberikan ruang bergerak bagi pejabat atau badan administrasi negara untuk melakukan tindakan tanpa harus terikat sepenuhnya pada undang-undang
21

PENGERTIAN
Peraturan

kebijakan hanya berfungsi sebagai bagian dari operasional penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan sehingga tidak dapat mengubah ataupun menyimpangi peraturan perundang-undangan Disebut juga sebagai psudo wetgeving
22

Kewenangan

diskresioner melahirkan peraturan kebijakan, mengandung dua aspek:


Kebebasan menafsirkan mengenai ruang lingkup wewenang yang dirumuskan dalam peraturan dasar wewenangnya. Kebebasan penafsiran ini bersifat objektif Kebebasan untuk menentukan sendiri dengan cara bagaimana dan kapan wewenang yang dimiliki administrasi negara dilaksanakan. Kebebasan penafsiran ini bersifat subyektif

23

UNSUR-UNSUR
Aturan

yang berlaku umum (bersifat umum dan abstrak) Peraturan yang berlaku keluar Ditetapkan oleh lembaga-lembaga yang memiliki kewenangan umum/publik untuk itu. Bertujuan mengatur lebih lanjut penyelenggaraan pemerintahan Merupakan kewenangan pemerintahan dalam arti sempit (eksekutif) Materi muatan terdiri kewenangan membentuk beschikking, kewenangan membuat rencana, kewenangan bertindak dalam hukum privat Sanksinya adminsitratif
24 24

PENERAPAN
Sesuai dan serasi dengan tujuan undang-undang yang memberikan ruang kebebasan bertindak Sesuai dengan asas-asas hukum:

Perlakuan yang sama menurut hukum Kepatutan dan kewajaran Keseimbangan Pemenuhan kebutuhan dan harapan Kelayakan dengan pertimbangan kepentingan publik

25 25

Kemunkingan munculnya diskresi (Muchsan):


Belum ada peraturan perundang-undangan yang secara konkret mengatur Peraturan yang menjadi dasar memberikan kebebasan

Co. Pasal 1 HO: menimbulkan bahaya

Terjadi pendelagasian

26

Dworkin: Discretion, like the hole in the doughnut, does not exist except as an area left open by a surrounding belt of restriction
Diskresi besar: dibatasi oleh norma yang kabur, seperti public interest atau fair and reasonable Diskresi kecil: dibatasi oleh aturan yang ketat Contoh: pengaturan lalu lintas

27 27

4. RENCANA

Macam (Ridwan):

Informatif Indikatif Normatif

28

B. PENGGUNAAN INSTRUMEN HUKUM PERDATA


Negara sebagai badan hukum Perbuatan perdata oleh pemerintah Tunduk pada hukum perdata (teori melebur)

29

JENIS INSTRUMEN KEPERDATAAN:


1.

Perjanjian biasa
Teori melebur Contoh: perjanjian pengadaan

2.

Perjanjian mengenai (pelaksanaan) wewenang pemerintahan


Penjelasan terkait dengan teori ttg public goods Contoh (Belifante): pembuatan IMB yang disertai perjanjian di mana pemegang izin IMB akan menyediakan jalan, selokan, dsb

30

3.

Perjanjian terkait kebijaksanaan pemerintah


Contoh: perjanjian dengan Mobil merek X untuk mobil dinas (dan bukannya mobil merek Y)

Terkait diskresi

4.

Perjanjian dengan syarat-syarat tertentu


Terkait dengan eenzijdige publiek rechtelijke handelingen

31

IV. CARA MELAKSANAKAN

Pelaksana (Utrecht):

Yang

bertindak adalah administrasi negara itu sendiri Yang bertindak adalah subjek hukum/badan hukum lain yang tidak termasuk AN, dan dilakukan berdsarkan hubungan istimewa seperti monopoli Yang bertindak adalah subjek hukum lain yang menjalankan pekerjaan berdsarkan suatu konsesi/izin dari pemerintah
32

Yang bertindak adalah subjek hukum lain selain dari AN yang diberi subsidi, sperti yayasan pendidikan Yang bertindak adalah pemerintah bersamasama dengan subjek hukum lain (misalnya karena ada penggabungan saham Yang bertindak adalah yayasan yang didirikan/diawasi oleh pemerintah Yang bertindak adalah koperasi yang didirikan/diawasi oleh pemerintah Yang bertindak adalah perusahaan negara
33

Pelaksana

(Indroharto):

Instansi resmi pemerintah di bawah presiden Instansi di luar eksekutif berdasarkan peraturan perundang-undangan Badan hukum perdata yang didirikan oleh pemerintah dengan maksud melaksanakan tugas pemerintah Instansi yang merupakan kerja sama antara pemerintah dan swasta Lembaga hukum swasta yang berdasarkan peraturan per-uu-an diberi izin melaksanakan tugas pemerintahan
34

Syarat

Pelaksana (Ridwan):

Badan yang dibentuk oleh organisasi publik Badan-basan tersebut menjalankan fungsi pemerintahan Peraturan per-uu-an secara tegas memberikan kewenangan untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan dalam kondisi tertentu berwenang menerapkan sanksi administrasi Pemberian izin, subsidi, pengawasan, dan pembiayaan tidak secara langsung membuat sebuah badan hukum menjadi badan TUN
35

Cara

pelaksanaan (Marbun & Mahfud MD):

Dengan membebankan kewajiban kepada organ2 ttt utk menyelenggarakan kepentingan umum Mengeluarkan UU yang melarang atau menyuruh tiap2 warga negara melakukan perbuatan Memberi perintah/ketetapan yang bersifat memberikan beban Memberikan kedudukan hukum kepada seseorang/badan, sehingga ia memiliki hak dan kewajiban ttt
36

Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan swasta Bekerja sama dengan perusahaan lain untuk melakukan kegiatan demi kepentingan umum Mengadakan perjanjian dengan warga/badan hukum privat sesuai dengan hukum

37

Anda mungkin juga menyukai