Anda di halaman 1dari 6

Nama : Masternus Christiantica Yupiter

Kelas : H5
NPP : 29.1027
Matkul : PDOD
Dosen : Syaefulloh , S.sos, M.Si

PERBANDINGAN KONSEP DESENTRALISAI DAN OTONOMI


DAERAH MENURUT NEGARA KESATUAN, FEDERAL DAN
KERAJAAN.

Dalam menjalankan Roda Pemerintahan di dalam suatu negara harus memiliki konsep-konsep
yang mendorong keberlangsungan sistem pemerintahan oleh karena itu di perlukan adanya suatu
konsep agar dapat menjadi sistem yang dapat mendukung proses tersebut.Setiap negara memiliki
konsep yang berbeda-beda dalam menentukan kebijakan dan rumusan dalam menjalankan roda
pemerintahan.Konsep desentralisai merupakan pilihan dan kebijakan suatu negara ,karena
Desentralisasi merupakan pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
dalam menyelenggarakan tugas dan wewenang pemerintah pusat,dan didalam Desentralisai tersebut
memiliki hubungan yang erat dengan Otonomi Daerah,karena OtonomIi Daerah merupakan hak dan
wewenang daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah daerah berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Negara merupakan insititusi yang dibentuk oleh kumpulan
orang-orang yang hidup dalam suatu wilayah tertentu dengan tujuan yang sama, terikat dan
taat terhadap perundang-undangan serta memiliki pemerintahan sendiri. Negara dibentuk atas
dasar kesepakatan bersama yang bertujuan untuk mengatur kehidupan anggotanya
dalam memperoleh hidup dan memenuhi kebutuhan mereka. Setiap negara memiliki bentuk
negara berbeda berdasarkan kesepahaman dalam mencapai tujuan bernegara.

Oleh karena itu setiap negara memiliki konsep yang berbeda-beda dalam menerapakan
konsep Desentralisasi dan Otonomi Daerah.Berikut ini akan di jelaskan perbandingan konsep
Desentralisasi dan Otonomi di negara Kesatuan/Unitarian,Federal dan kerajaan.
1.KONSEP DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH DI NEGARA
KESATUAN/UNITARIAN

Negara kesatuan merupakan negara yang berdaulat, di mana yang pemerintahan tertinggi


dilakukan oleh pemerintah pusat.

Negara yang berbentuk kesatuan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1.Wewenang tertinggi berada di tangan pemerintah pusat.

2.Pemerintah pusat menangani seluruh kedaulatan negara baik luar atau dalam.

3.Rakyat dapat berhubungan dengan pemerintah pusat secara langsung untuk menjalankan daerahnya.

4.Hanya terdapat satu konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD), satu kepala daerah, satu kabinet,
dewan, menteri, dan parlemen.

5.Negara memiliki kebijakan yang berkaitan dengan permasalah ekonomi, politik, sosial budaya dan
pertahanan kemanan.

Negara kesatuan memiliki sejumlah kelebihan sebagai berikut:

1.Berbagai kepentingan da urusan dikendalikan oleh pemerintah pusat. Maka dilakukan secara
merata.

2. Struktur negera bersifat sederhana.

3.Koordinasi pusat dan daerah lebih mudah.

4.Biaya untuk perekonomian lebih murah.

5.korupsi lebih bisa dikendalikan. Karena peran negara yang dominan.

Berikut ini adalah bagaimana pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Negara Kesatua :

Negara Kesatuan dibagi atas daerah-daerah provinsi. Daerah provinsi itu dibagi lagi atas
daerah kabupaten dan daerah kota. Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota
mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang. Pemerintahan daerah provinsi,
daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan.

Ciri-Ciri Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Negara Unitarian/Kesatuan :

1. Pemerintah Daerah Menjalankan urusan pemerintah kecuali urusan pemerintah pusat yang
oleh Undang-undang di tentukan urusan pemerintah pusat.
2. Pemerintah Daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan lainnya untuk
melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
3. Kepala pemerintah Daerah Provinsi/kabupaten/Kota dipilih melalui Pemilihan Umum.
4. Hubungan Antara Pemerintah Daerah dan Pusat berjalan dengan baik.
5. Desentralisasi dilakukan dengan Otonomi terbatas.
6. Daerah otonom yang diberikan kepada setiap kabupaten-kota untuk mengelola potensi daerah
menjadi pendapatan hasil daerah.

negara kesatuan merupakan negara yang pemerintah pusatnya mempunyai wewenang untuk
mengatur keseluruhan daerahnya.

Pemerintah pusat menguasai kedaulatan secara penuh baik ke dalam ataupun ke luar. Dimana
hubungan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dan rakyatnya dapat dilakukan secara
langsung. Dalam negara kesatuan, hanya terdapat satu kepala negara, satu konstitusi, satu kabinet
menteri, dan satu parlemen. Termasuk juga dengan pemerintahan, yaitu pemerintah pusat sebagai
penguasa tertinggi dalam segala aspek pemerintahan.

Sistem Desentralisasi yang dijalankan di Negara Kesatuan sepenuhnya dapat berjalan dengan baik
karena pada negara kesatuan setiap wilayah memiliki kepala Pemerintahan yang berwenang
mengurus/mengatur wilayah nya masing-masing.

2.KONSEP DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH DI NEGARA FEDERAL.

Federal atau Federalisme itu sendiri adalah bentuk negara dimana Provinsi/Negara bagian
merupakan bagian terpisahkan dari pemerintahan pusat. Dalam sistem negara federasi pemerintahan
pusat hanya bertugas mengurusi hal-hal bersifat nasional saja. Seperti Militer, hubungan luar negeri
dan Fiskal. Selebihnya merupakan wewenang pemerintah negara bagian/ provinsi. .  

  Hubungan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah dinegara Federal.

Didalam negara federal desentralisasi di laksanakan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing masing negara bagian,karena negara bagaian memiliki haj dan wewenang dalam mengatur
wilayahnya sendiri.Pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dengan negara bagian ditentukan
oleh negara bagian, sehingga kegiatan pemerintah federal adalah kekuasaan pemerintahan terbagi
pada pemerintahan daerah melalui negara-negara bagian. Pada umumnya kekuasaan yang
dilimpahkan negara-negara bagian kepada pemerintah federal meliputi:
1. hal-hal yang menyangkut kedudukan negara sebagai subyek hukum internasional,
misalnya: masalah daerah, kewarganegaraan dan perwakilan diplomatik;
2. hal-hal yang mutlak mengenai keselamatan negara, pertahanan dan keamanan nasional,
perang dan damai;
3. hal-hal tentang konstitusi dan organisasi pemerintah federal serta azas-azas pokok hukum
maupun organisasi peradilan selama dipandang perlu oleh pemerintah pusat, misalnya: mengenai
masalah uji material konstitusi negara bagian;
Pada dasarnya Desentralisai di negara Federal sudah berjalan cukup baik karena pada sistem
Pemerintahan di Negara Federal selalu ada yang Namanya pembagian Kekuasaan dan pelimpahan
Wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Negara bagian.

1. Negara-negara federasi memiliki "pamvoir COl/silIlWem", yakni wewenang membentuk undang-


undang dasar sendiri serta wewenang lllcngarur bentuk organisasi sendiri dalam rangka dan hak hak
tas federal

2. Dalam Negara Federal. wewenang membentuk undang-undang pusat umuk mengatur hal-hal
tertemu telah terperinci satu per sau dalam konstitusi federal. sedangkan dalam negara kesatuan
wewenang pembentukan undang-undang pussat ditetapkan dalam suatu urusan undang undang dan
wewenang pembemukan undang-undang rendahan (Iokal) tergatung pad a badan pembentuk undang-
undang pusat tersebut.

Ciri-ciri Konsep Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Negara Federal.

 Kepala suatu Negara dipilih oleh rakyat dan harus bertanggung jawab kepada rakyat.
 Setiap Negara memiliki kekuasaan tetapi tidak memiliki kedaulatan sejati.
 Kepala Negara memiliki hak veto yang diusulkan oleh DPR.
 Setiap Negara memiliki kewenangan untuk menyusun konstitusi mereka sendiri selama itu
masih sejalan dengan pemerintah pusat.
 Pemerintah pusat memiliki kedaulatan negara urusan dan sebagian urusan.
 Pemerintah pusat dapat memberikan wewenang kepada kepala negara bagian untuk mengatur
dan mengurus urusan pemerintah didalam negara tersebut.
 Kepala wilayah berhak membuat dan menetapkan undang-undang di wilayah bagian.

3.KONSEP DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH DI NEGARA KERAJAAN

Pada dasarnya kerajaan adalah suatu bentuk pemerintahan dan bukan bentuk negara dan di
dalam suatu negara terdapat bentuk pemerintahan yang monarki atau kerajaan.
Kerajaan/Mobarki yaitu suatu bentuk pemerintahan dengan kekuasaan yang paling tinggi berada di
tangan satu orang raja, sehingga setiap peraturan yang berlaku di negara tersebut diatur oleh Raja.
Berikut ini merupakan beberapa ciri-ciri negara monarki:

 Kepala negara adalah raja atau ratu merupakan ciri mendasar dari negara monarki. Raja
dan ratu merupakan sebutan yang lazim digunakan, namun terdapat beberapa negara yang memiliki
sebutannya sendiri untuk kepala negaranya, seperti emir (Arab), sultan (Brunei), dan lain sebagainya.
Mereka memiliki masa jabatan seumur hidup.
 Kepala pemerintahan adalah perdana menteri juga merupakan ciri mendasar lainnya.
Perdana menteri dipilih melalui mekanisme pemilihan umum dan harus memiliki sistem kabinet Asas-
asas pemilu juga diterapkan dalam hal ini dan masa jabatan maksimalnya adalah 2 periode.
 Hukuman kepada kepala negara tidak jelas. Dalam negara dengan bentuk monarki,
hukuman yang diberlakukan kepada kepala negara cenderung sulit untuk diketahui sehingga macam-
macam lembaga peradilan menjadi kesulitan.
 Hukuman kepada kepala pemerintahan adalah mosi tidak percaya. Mosi tidak percaya
merupakan hukuman terberat terhadap pemerintah apabila pemerintah melakukan kesalahan dan dapat
menyebabkan suatu kabinet runtuh serta berganti.
 Keputusan kepala negara dapat diubah melalui lembaga legislatif merupakan ciri negara
monarki selanjutnya. Adanya konstitusi membuat keputusan dari kepala negara bukanlah suatu hal
yang mutlak harus dilakukan sehingga terjadi keseimbangan dalam negara .
  corak pemerintahan monarki absolut (kerajaan mutlak)
 Raja/Ratu langsung menjabat sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, merangkap
pula sebagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan dengan dibantu oleh Dewan Penasihat
Kesultanan dan beberapa Menteri. 

Pada dasarnya pembagian wewenang atau politik Desentralisasi pada Negara monarki sangat
sedikit sekali di laksanakan karena pada dasarbnya semaua urusan pemerintahan di konmandoi oleh
seorang raja sehingga semua urusan yang menyangkut tata aturan yang berlaku dalam suatu negara di
jalan kan dengan sistem hierarki yang satu arah.Oleh karena itu diperluakan adanya upaya-upaya
dalam menjalankan sistem pemerintahan yang monarki. Monarki absolut merupakan bentuk monarki
yang berprinsip seorang raja mempunyai kuasa penuh untuk memerintah negaranya. Rakyat tidak
diberi kekuasaan sedikitpun. Semua peraturan dibuat oleh raja tanpa memperhatikan keinginan atau
aspirasi rakyat
Komentar :

Pada dasarnnya konsep Desentralisasi dan Otonomi Daerah di berbagai bentuk negara
berbeda-beda tergantung dari karakteristik dan kebutuhan dari suatu negara tersebut,misalnya saja
pemerintahan monarki absolut jika diterapkan pada Negara kecil seperti Brunei Darussalam memang
lebih pas atau lebih bagus, karena jumlah penduduknya sedikit.dan kesatuan diterapkan di negara
Indonesia karena memang Indonesia memang membutuhkan sistem negara yang seperti ini dalam
rangka menjaga kerukunan antar daerah di Indonesia agar tidak terpecah belah dan juga bentuk negara
Federal di terapkan di Amerika Serikat karena memang Amerika memiliki banyak sekali negara
bagian sehingga dalam mengatur urusan pemerintahan setiap kepala wilayah memiliki wewenang dan
tanggungjawab masing-masing.Terimakasih…Bhineka Nara Eka Bhakti

Anda mungkin juga menyukai