Negara serikat ialah suatu negara yang terdiri atas beberapa negara bagian, akan tetapi masing-masing
negara bagian tersebut tidak memiliki makna kedaulatan. Dalam hal ini yang berdaulat adalah gabungan
negara-negara bagian tersebut.
1. Pouvoirconstituant
Yaitu negara-negara bagian memiliki wewenang untuk membuat undang-undang dasarnya sendiri,
menentukan bentuk organisasinya sendiri, dalam batas-batas yang tidak bertentangan dengan konstitusi
dari negara federal seluruhnya.
Yaitu wewenang dalam pembuatan Undang-undang Pemerintah Pusat Federal ditentukan secara
terperinci, sedangkan wewenang lainnya ada pada negara-negara bagiannya.
Berdasarkan pada kedua cara tersebut, terdapat bermacam-macam negara serikat, antara lain:
1. Negara serikat yang konstitusinya dirinci satu-persatu oleh kekuasaan pemerintah federal,
sedangkan kekuaasaan yang tidak terinci diserahkan pada pemerintah negara bagian.
Contohnya yaitu Amerika Serikat, Australia, RIS (1949).
2. Negara serikat yang konstitusinya dirinci satu persatu oleh kekuasaan pemerintah negara bagian,
sedangkan sisanya diserahkan kepada pemerintah federal. Contohnya yaitu Kanada dan India.
3. Negara serikat yang memberi wewenang kepada Mahkamah Agung negara federal untuk
menyelesaikan perselisihan yang terjadi antara pemerintah federal dengan pemerintah negara
bagian. Contohnya yaitu Amerika Serikat dan Australia.
4. Negara serikat yang memberi wewenang kepada parlemen federal untuk menyelesaikan
perselisihan yang terjadi antara pemerintah federal dengan pemerintah negara bagian.
Contohnya yaitu Swiss.
Negara serikat terdiri atas beberapa negara bagian yang menjadi satu dalam bendera negara serikat
tersebut. Keberadaan negara-negara bagian tersebut pada dasarnya hampir mirip dengan pemberlakuan
otonomi daerah di Indonesia.
Tiap-tiap negara bagian menjadi daerah yang bisa secara bebas melaksanakan kedaulatannya untuk
mengembangkan negara bagian tersebut sesuai dengan karakteristiknya.
Oleh karenanya, setiap negara bagian berlomba-lomba untuk bisa melakukan pembangunan di
wilayahnya demi kepentingan kesejahteraan rakyat di negara bagian tersebut. Melalui pembagian
wilayah seperti ini, maka tiap-tiap negara bagian akan terangkul dengan baik dalam ikatan negara serikat
dan tidak terjadi pemberontakan dari negara bagian yang bisa menyebabkan terjadinya disintegrasi
bangsa.
Kekuasaan asli tersebut bisa kita simpulkan seperti kedaulatan yang dimiliki oleh negara bagian untuk
mengatur atau mengelola sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing negara bagian itu untuk
kepentingan negara bagian tersebut. Akan tetapi dalam pengelolaannya, setiap sumber daya milik
negara bagian tersebut harus tetap mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara
serikat.
Jika terjadi pertentangan dalam pengelolaan sumber daya negara bagian dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di negara serikat, maka yang akan terjadi pengadilan negara. Tapi, tentu saja hal
tersebut dapat menjadi penyebab konflik sosial di tingkat negara bagian dan negara serikat.
Sistem pemerintahan negara bagian akan menghadapi hukuman yang setimpal jika terbukti telah
melakukan pelanggaran. Tapi, hingga kini belum pernah terjadi kasus dimana negara bagian
melaksanakan pemerintahannya dengan bertentangan pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku di negara serikat.
Undang-undang di tiap-tipa negara bagian merupakan sumber hukum yang digunakan oleh negara
bagian sebagai dasar hukum dari pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dimiliki oleh negara bagian
sehingga harus sejalan dengan undang-undang dasar yang dimiliki oleh negara serikat. Pada dasarnya,
undang-undang dasar yang disusun negara bagian ini mirip dengan peraturan daerah yang berhak
dikeluarkan oleh para kepala daerah seperti Indonesia.
Hak veto yaitu suatu hak yang dengannya suatu keputusan dari parlemen yang terdiri atas senat dan
kongres bisa dibatalkan. Adanya hak veto tersebut menjadi suatu keistimewaan yang dimiliki oleh kepala
negara serikat dan tidak dimiliki oleh kepala negara dengan bentuk negara kesatuan. Hal ini menjadi
salah satu kelebihan dari negara serikat bila dibandingkan dengan negara kesatuan.
Kepala negara pada negara serikat bisa berupa presiden atau sekaligus kepala pemerintahan.
Keberadaan hak veto dapat membatasi kekuasaan parlemen jika parlemen mempunyai sudut pandang
yang salah dan bertentangan dengan undang-undang yang berlaku.
Hanya saja, keberadaan hak veto juga bisa disalahgunakan oleh kepala negara. Oleh karenanya,
terdapat parlemen pada negara serikat yang salah satu fungsinya yaitu memastikan bahwa kepala
negara menjalankan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara
serikat tersebut.
Tugas pemerintah pusat pada negara serikat bisa mempunyai kekuasaan untuk menentukan strategi
atau kebijakan politik luar negeri dan juga bisa menetapkan berbagai kebijakan publik untuk diterapkan di
dalam negara.
Semua tahapan kebijakan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat juga harus diawasi
pelaksanaannya. Hal tersebut merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab parlemen agar
pelaksanaan dari setiap tahapan kebijakan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat bisa berjalan
dengan semestinya tanpa ada pelanggaran atas arti hak rakyat maupun pelanggaran atas peraturan
perundang-undangan yang berlaku di negara serikat.
Pelaksanaan fungsi pemerintahan di negara serikat cukup rumit. Pemerintahan pusat negara serikat
terdiri atas beberapa badan yang mempunyai kewenangan yang berbeda-beda, yaitu:
1. Lembaga legislatif yang mengurus segala hal yang berkenaan dengan pembuatan undang-
undang dan urusan legislatif lainnya.
2. Lembaga eksekutif yang terdiri presiden beserta setiap pejabat pemerintah yang membantunya.
3. Lembaga yudikatif yaitu mahkamah agung dan pengadilan-pengadilan federal yang ada di
bawahnya.
Di sisi lain, pemerintah negara bagian juga mempunyai lembaga-lembaga seperti yang dimiliki oleh
pemerintah pusat negara serikat, tapi setiap lembaga tersebut hanya mengurusi urusan di wilayah negara
bagian tersebut.
Ini adalah salah satu ciri negara serikat yang bersesuaian dengan pelaksanaan ideologi demokrasi di
dunia. Rakyat sebagai entitas terbesar dari suatu negara harus mempunyai yang tinggi. Oleh karenanya,
kepala negara yang menjalankan segala kekuasaan eksekutif di dalam negara dipilih oleh rakyat dan
harus mempertanggungjawabkan kekuasaannya di hadapan rakyat.
1. Amerika Serikat
2. Rusia
3. Australia
4. Austria
5. Brazil
6. Jerman
Kesimpulan
Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa arti negara serikat pada mulanya berdiri
sendiri, dan melakukan kerja sama antar negara, yang selanjutnya menggabungkan diri dalam
pemerintahan Federal/Serikat. Negara-negara yang sudah tergabung dengan ikatan Negara Federal
tidak bisa seenaknya keluar masuk.
1. Tidak semua bidang dikendalikan pusat sehingga bisa terjadi kesenjangan dalam bidang
yang urusannya diserahkan kepada daerah, misalkan: pendidikan, kesehatan, dll
2. Kualitas tokoh nasional tidak terjamin karena yang diutamakan merupakan perwakilan
daerah
3. Biaya demokrasi mahal karena pemilihan pejabat dilakukan berkali-kali;
4. Kepemimpinan pusat dan daerah bisa tidak sejalan karena merasa memiliki kepentingan
masing-masing
5. Biaya kegiatan perekonomian menjadi tinggi karena pejabat daerah menjadi “raja-raja
kecil”
6. Kesejahteraan rakyat bisa tidak merata sehingga terbentuk kelompok daerah kaya,
sedang, dan miskin
7. Korupsi semakin meningkat, baik pelaku maupun jumlah nilai uang yang dikorupsi
8. Seringkali ketidakpuasan terhadap apa yang terjadi di daerah disikapi dengan amuk
massa yang mengakibatkan rusaknya kesinambungan kerja bangsa, dan anggaran negara
terkuras untuk merenovasi akibat kerusakan yang terjadi.
1. Hak-hak negara bagian untuk mengatur urusan dalam negaranya adalah hak asli
dari negara bagian itu.
2. Bila hal ini terdapat (terjadi) dalam negara serikat, maka kekuasaan yang belum
jelas itu dianggap termasuk kekuasaan pemerintah negara bagian.
3. Negara Negara Bagian (Desentralisasi) Serikat