Anda di halaman 1dari 17

BAB I

Pendahuluan

A.Latar Belakang

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dari guru mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) yang dibimbing oleh Bpk. Edi Supriyanto,Mpd.

Kami, kelompok 5 sebagai tim penyusun makalah ini mendapatkan tema yang menarik untuk
dibahas dan direnungkan bersama. Sebab, Agama Islam adalah agama rahmatalilalamin. Segala
sesuatu yang terjadi pada setiap orang yang memeluk agama Islam akan diatur, karena Islam adalah
agama yang disiplin. Di dalam suatu Negara, Islam mempunyai peran yang sangat penting karena
agama Islam juga mengajarkan tentang nilai-nilai berbangsa dan bernegara.

Apalagi di Negara yang mayoritas penduduknya muslim pasti akan ada perbedaan daripada di
Negara yang penduduknya non muslim contohnya di Indonesia.
Indonesia adalah sebuah Negara yang majemuk dan multicultural dari segi agama, budaya, bahasa,
keadaan alam dan lainnya. Di Negara ini banyak sekali kebudayaan yang memiliki ciri khasnya
masing-masing dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau, sambung menyambung menjadi
satu, itulah Indonesia. Mayoritas masyarakat Indonesia menganut agama Islam meskipun bukan
sebuah Negara Islam. Tidak kalah dengan Negara Islam lainnya, penganut agama Islam di Indonesia
tetap paling banyak karena Indonesia tercatat sebagai Negara yang jumlah penduduknya sangat
besar.

Idelogi Negara yang dianutnnya adalah demokrasi, yang memiliki arti kepemerintahan dipegang oleh
rakyat. Dalam masa kepemerintahan Islam, demokrasi pertama kali terjadi ketika pemilihan khalifah
Utsman bin Affan. Secara tidak langsung, pemilihan yang dilakukan melalui musyawarah tersebut
menunjukkan pola demokrasi. Sedangkan di Indonesia, demokrasi telah ada sejak lama, namun
pemerintahan orde baru, namun kata demokrasi tersebut baru akrab ditelinga rakyat sekitar
kepemimpinan SBY dengan partainya Demokrat. Di Indonesia yang mempunyai banyak kultur dan
menganut demokrasi dirasa sangat tepat sekali, karena rakyat dari Sabang sampai Merauke dapat
memberikan suara penuh terhadap pemerintahan.1

1 http://vaahanifah.blogspot.co.id/2012/02/demokrasi-dan-islam-di-negara-indonesia.html

1
B.Rumusan Masalah

Apakah pengertian dari manfaat keragaman dan demokratis?

Apakah yang disebut nilai-nilai keragaman dan demokratis?

Apakah ada ayat-ayat yang telah mengatur mengenai keragaman demokratis?

Bagaimanakah sikap dan perilaku demokratis yang benar?

C. Batasan Masalah dan Sistematika Pembahasan

Agar pembahasan lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang dimaksud, dalam makalah
ini, kami membatasinya pada ruang lingkup bahasan sebagai berikut :
Pengertian dan manfaat keragaman dan Demokratis.
a. Nilai-nilai keragaman dan Demokratis.
b. Tulisan Q.S. Ali Imran (3): 159 dan hadits terjemahannya.
c. Identifikasi Hukum Bacaan Tajwid Q.S. Ali Imran : 159.
d. Identifikasi Arti perkata Q.S. Ali Imran (3): 159 dan Hadits Terkait.
e. Asbabun Nuzul Q.S. Ali Imran (3): 159 dan Asbabul Wurud hadits tentang keragaman dan
Demokratis.
f. Isi Kandungan Q.S. Ali Imran (3): 159 dan hadits tentang keragaman dan Demokratis.
g. Analisis Q.S. Ali Imran (3): 159 dan hadits tentang keragaman dan Demokratis.
h. Sikap dan Perilaku Keragaman dan demokratis

Sistematika pembahasan
1. Halaman judul
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. BAB I
a. Pendahuluan
b. latar Belakang Masalah,
c. Rumusan Masalah,
d. Batasan Masalah dan Sistematika Pembahasan
5. BAB II
a. Pembahasan
6. BAB III
a.Penutup
b.Daftar Pustaka

2
BAB II

Pembahasan

A. Bersatu dalam Keragaman dan demokratis (Aspek al-Quran dan Hadits)

Sekalipun konflik telah mewarnai sejarah kehidupan manusia, namun bukankah setiap manusia
selalu menghidupkan harapan akan munculnya suatu kedamaian dalam hatinya? Seluruh yang
disebutkan di atas merupakan warna kehidupan yang coba dirajut oleh manusia. Di tengah konstruksi
wacana, pengetahuan, sistem kehidupan yang dirancang oleh manusia-manusia atas angin, ada
baiknya jika kita juga sedikit menengok pesan-pesan Tuhan tentang tema ini. Tulisan ini bermaksud
mendedahkan pesan-pesan itu ke dalam konteks perbedaan kultur. Ketika keragaman kultur telah
menjadi problem, apa saja yang pernah dikatakan al-Quran tentang kehidupan yang penuh
perbedaan? Kearifan apa yang dibawakannya untuk manusia yang hidup dalam dunia yang penuh
warna? Tafsur maudhui-ijtimaI2 ini dimaksudkan untuk memaksa al-Quran berbicara tentang
perbedaan dan keragaman. Tulisan ini akan diawali dengan menyuguhkan respon-respon yang
pernah dilontarkan al-Quran terhadap isu kesuku-bangsaan, keragaman, serta pesan-pesannya
terhadap isu di atas.

a) Pengertian dan manfaat keragaman dan Demokratis.

Keragaman adalah dimana masyarakat yang terdiri atas beragam kelompok sosial dengan
sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Sedangkan, Demokrasi adalah bentuk
pemerintahan yang setiap warga negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan
yang menentukan hidup mereka.
Kedua hal ini tentuny asaling berkaitan satu sama lain. Sebab, keragaman masyarakat Indonesia
yang berbeda-beda serta terdiri dari banyak suku tidak memiliki tujuan,cita-cita serta misi yang
sama. Maka dari itulah, system demokrasi di berlakukan agar masyarakat dapat menyalurkan aspirasi
kepada pemerintah.

2 http://www.slideshare.net/Syifasahal23/pendidikan-agama-islam-bersatu-dalam-keragaman-dan-demokrasi

3
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari keragaman dan demokrasi:

1. Dapat mempererat tali persaudaraan

2. Menjadi aset wisata yang dapat menghasilkan pendapatan negara

3. Memperkaya kebudayaan nasional

4. Sebagai identitas negara indonesia di mata seluruh negara di dunia

5. Dapat dijadikan sebagai ikon pariwisata sehingga para wisatawan dapat tertaarik dan
berkunjung di Indonesia

6. Meningkatkan rasa empati dan kasih sayang antara para warga masyarakat

7. Terhindarnya Tindakan Kekerasan Antar Warga Bermasyarakat

8. Terbangunnya komunikasi yang baik antar masyarakat

9. Meningkatkan rasa kerjasama dan juga gotong royong

10. Meningkatkan rasa tanggung jawab masyarakat

b) Nilai-nilai keragaman dan Demokratis.

Nilai-nilai utama dalam pendidikan islam multikultural meliputi beberapa aspek :

A. Tauhid yaitu mengesakan tuhan. Pandangan hidup manusia bertujuan untuk merealisasi konsep
keesaan tuhan dalam hubungan antar sesama manusia. Tuhan merupakan sumber utama bagi umat
manusia, karenanya sesama manusia adalah bersaudara (ukhuwah basyariyah).
B. Ummah : Hidup bersama. Semua orang memiliki akses yang sama untuk tinggal di jagad raya ini,
saling berdampingan, dan mengikat hubungan sosial dalam sebuah kelompok, komunitas,
masyarakat, atau bangsa.
C. Rahmah : Kasih sayang, yakni perwujudan sifat-sifat tuhan yang maha pengasih lagi maha
penyayang kepada manusia yang di ciptakan oleh tuhan untuk berinteraksi dan berkomunikasi satu
sama lain atas dasar semangat saling mengasihi dan peduli.
D. Al-musawah, taqwa (egalitarianism) : bahwa semua manusia adalah bersaudara dan mendapat
perlakuan yang sama dihadapan Allah SWT. Meskipun berbeda jenis kelamin, gender, ras, warna
kulit dan agama.

4
nilai-nilai utama dalam pendidikan demokratis meliputi beberapa aspek :

1. Penyelenggaraan persoalan secara damai dan melembaga (institutionalized peaceful


settlement of conflict)

Yang dimaksud Henry B Mayo adalah tak bisa dipungkiri baha dalam sebuah masyarakat di negara
pastilah selalu terdapat banyak perselisihan pendapat dan juga kepentingan masing-masing. Biasanya
di dalam usaha ini setiap pemerintah menggunakan cara persuasi yang merupakan meyakinkan
rakyat serta paksaan atau biasa disebut dengan coercion, dalam beberapa negara perbedaan
dukungan antara dukungan yang bersifat sukarela dengan yang bersifat memaksa hanya terletak pada
intensitas pemakaian paksaan dan juga persuasi.

2. Perubahan masyarakat dengan jaminan damai

Dalam masyarakat pastilah ada yang namanya keributan dan itu dikarenakan adanya kemajuan
teknologi, kepadatan penduduk dan juga karena perdagangan. Setiap pemerintah haruslah
membiasakan diri dengan ini karnea dengan oerubahan tersebut bisa lebih baik, seperti kata Julio
Cesar Perdamaian tak akan ada jika tak ada peperangan.

3. Adanya keanekaragaman
Keanekaragaman memang perlu dijaga karena untuk mencegah jika adanya pelampauan batas sebab
dalam keanekaragaman perlu dijaga persatuan dan integritas bangsa, biasanya demokrasi
menyebutnya dengan gaya hidup.

4. Menjamin keadilan
Di dalam negara demokrasi pelanggaran terhadap keadilan jarang sekali terjadi karena golongan-
golongan di dalam masyarakat terwakili dalam lembaga-lembaga perwakilan, meskipun begitu
dimungkinkan juga ada golongan yang merasa diperlakukan tidak adil.

5
c) Tulisan Q.S. Ali Imran (3): 159 dan hadits terjemahannya.





.
Maka disebabkan rahmat dari Allah swt-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka,
sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkan ampunan bagi mereka, dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, dan apabila kamu telah membulatkan
tekad maka berdakwahlah kepada Allah swt, sesungguhnya Allah menyukai orang -orang yang
bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali Imran: I59)

d) Identifikasi Hukum Bacaan Tajwid Q.S. Ali Imran : 159.

Penjelasan berdasarkan Ilmu Tajwid


No Bacaan Hukum Bacaan Sebab / Alasan
1 Idgham bighunnah + - --
2 Ikhfa haqiqi
3 Idh-har syafawi
4 Ikhfa haqiqi
5
Idh-har halqi ---

6
Alif lam Qomariyah

7 Ikhfa haqiqi

8 Idh-har halqi
9 Idh-har halqi
10 Mad Aridl lissukun +
- --

6
e) Identifikasi Arti perkata Q.S. Ali Imran (3): 159 dan Hadits Terkait.
Arti perkata
Lafadz Arti Lafadz Arti

Maka disebabkan
Pada mereka
Rahmat (kasih sayang)
Dan mohonkan ampun bagi
mereka

Dari Allah Dan musyawarahlah dengan
mereka
Kamu berlaku lemah lembut Dalam suatu urusan
terhadap mereka
Sekiranya kamu bersikap Maka apabila kamu telah
bersepakat
Berperilaku kasar Maka berserahdirilah

Berhati kasar
Kepada Allah
Tentulah mereka menjauhkan diri
Sesungguhnya Allah
Dari sekelilingmu
Menyukai

Maka maafkanlah Orang-orang yang bertawakal

. Ayat dan Hadis terkait:


1. Nabi Muhammad saw bersabda : Aku didik oleh tuhan-Ku, maka sungguh baik hasil
pendidikan-Nya(HR. Asyhari)
2. Dari abi burdah ia berkata: Nabi Muhammad mengutus kakekku abu musa dan muadz ke
Yaman lalu bersabda: permudahlah dan jangan mempersulit, gembirakanlah dan jangan
menjauhkan( membuat orang lari) dan berlemah lembutlah. (HR. Bukhari muslim).3

3
http://www.jurbal.id/2015/10/kajian-tafsir-qs-ali-imran-ayat-ke-159.html

7
f) Asbabun Nuzul Q.S. Ali Imran (3): 159 dan Asbabul Wurud hadits tentang
keragaman dan Demokratis

Asbabun Nuzul Q.S. Ali Imran (3): 159

Sebab turunnya ayat ke 159 surat Ali Imran adalah seusai terjadi Perang Uhud, dimana pasukan
musyrik Quraisy yang memutar jalan berhasil memukul pasukan panah Islam yang turun dari bukit
Uhud untuk mengambil harta ghanimah (rampasan perang).

Pasukan Islam mengira bahwa pasukan Quraisy telah kalah dan peperangan telah benar-benar usai.
Akibat kekeliruan ini banyak sahabat yang gugur, termasuk Hamzah paman Nabi SAW.
Melihat kekeliruan yang dilakukan para sahabat, tidak membuat Nabi SAW marah dan kesal. Karena
Allah SWT telah melembutkan hatinya sebagaimana dengan firman-Nya: Maka disebabkan rahmat
dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.. (QS. Ali Imran: 159).

Sifat lembut hati merupakan salah satu akhlak mulia dari Nabi S AW seperti yang dikatakan
Abdullah bin Umar: Sesungguhnya, saya menemukan sifat Rasulullah SAW dalam kitab-kitab
terdahulu itu demikian : Sesungguhnya tutur katanya tidak kasar, hatinya tidak keras, tidak suka
berteriak-teriak dipasar-pasar, dan tidak suka membalas kejahatan orang dengan kejahatan lagi,
namun dia memaafkan dan mengampuninya. (Tafsir Ibnu Katsir II, hl.608)

Asbabul Wurud hadits tentang keragaman dan Demokratis


Di dalam salah satu hadis Rasulullah saw., beliau bersabda :




].




[Telah menceritakan kepada kami Abdillah, telah menceritakan kepada saya Abi telah menceritakan
kepada saya Yazid berkata; telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari Dawud bin
Al Hushain dari Ikrimah dari Ibnu 'Abbas, ia berkata; Ditanyakan kepada Rasulullah saw. "Agama
manakah yang paling dicintai oleh Allah?" maka beliau bersabda: "Al-Hanifiyyah As-Samhah (yang
lurus lagi toleran)]"4

4
http://quran-hadis.com/surat-ali-imran-ayat-159/

8
Ibn Hajar al-Asqalany ketika menjelaskan hadis ini, beliau berkata: Hadis ini di riwayatkan oleh Al-
Bukhari pada kitab Iman, Bab Agama itu Mudah di dalam sahihnya secara mu'allaq dengan tidak
menyebutkan sanadnya karena tidak termasuk dalam kategori syarat-syarat hadis sahih menurut
Imam al-Bukhari, akan tetapi beliau menyebutkan sanadnya secara lengkap dalam al-Adb al-
Mufrad yang diriwayatkan dari sahabat Abdullah ibn Abbas dengan sanad yanghasan.
Sementara Syekh Nasiruddin al-Albani mengatakan bahwa hadis ini adalah hadis yang
kedudukannya adalah hasan lighairih.
Berdasarkan hadis di atas dapat dikatakan bahwa Islam adalah agama yang toleran dalam berbagai
aspeknya, baik dari aspek akidah maupun syariah, akan tetapi toleransi dalam Islam lebih
dititikberatkan pada wilayah muamalah.
Rasulullah saw. bersabda :





].



[Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Ayyasy telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan
Muhammad bin Mutarrif berkata, telah menceritakan kepada saya Muhammad bin al-Munkadir dari
Jabir bin 'Abdullah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Allah merahmati orang yang memudahkan
ketika menjual dan ketika membeli, dan ketika memutuskan perkara"].

Imam al-Bukhari memberikan makna pada kata as-samhahdalam hadis ini dengan kata
kemudahan, yaitu pada Bab Kemudahandan Toleransi dalam Jual-Beli.Sementara Ibn Hajar al-
Asqalni ketika mengomentari hadis ini beliau berkata: "Hadis ini menunjukkan anjuran untuk
toleransi dalam interaksi sosial dan menggunakan akhlak mulia dan budi yang luhur dengan
meninggalkan kekikiran terhadap diri sendiri, selain itu juga menganjurkan untuk tidak mempersulit
manusia dalam mengambil hak-hak mereka serta menerima maaf dari mereka.

Islam sejak diturunkan berlandaskan pada asas kemudahan,sebagai-mana Rasulullah saw. bersabda :

9
[Telah menceritakan kepada kami Abdus Salam bin Muthahhar berkata, telah menceritakan kepada
kami Umar bin Ali dari Ma'an bin Muhammad Al Ghifari dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari
Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya agama itu mudah,
dan tidaklah seseorang mempersulit agama kecuali dia akan dikalahkan (semakin berat dan sulit).
Maka berlakulah lurus kalian, men-dekatlah (kepada yang benar) dan berilah kabar gembira dan
minta tolong-lah dengan al-ghadwah (berangkat di awal pagi) dan ar-ruhah (berangkat setelah
zhuhur) dan sesuatu dariad-duljah (berangkat di waktu malam)"].

Ibn Hajar al-Asqalni berkata bahwa makna hadis ini adalah larangan bersikap tasyaddud (keras)
dalam agama yaitu ketika seseorang memaksa-kan diri dalam melakukan ibadah sementara ia tidak
mampu melaksana-kannya itulah maksud dari kata : "Dan sama sekali tidak seseorang berlaku keras
dalam agama kecuali akan terkalahkan" artinya bahwa agama tidak dilaksanakan dalam bentuk
pemaksaan maka barang siapa yang memaksakan atau berlaku keras dalam agama, maka agama akan
mengalahkannya dan menghentikan tindakannya.
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah saw. datang kepada Aisyah ra., pada
waktu itu terdapat seorang wanita bersama Aisyah ra., wanita tersebut memberitahukan kepada
Rasulullah saw. perihal salatnya, kemudian Rasulullah saw. bersabda :





["Hentikan, Kerjakan apa yang sanggup kalian kerjakan, dan demi Allah sesungguhnya Allah tidak
bosan hingga kalian bosan, dan Agama yang paling dicintai disisi-Nya adalah yang dilaksanakan
oleh pemeluknya secara konsisten"

Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah saw. tidak memuji amalan-amalan yang dilaksanakan oleh
wanita tersebut, dimana wanita itu menberitahukan kepada Rasulullah saw. tentang salat malamnya
yang membuatnya tidak tidur pada malam hari hanya bertujuan untuk mengerja-kannya, hal ini
ditunjukkan ketika Rasulullah saw. memerintahkan kepada Aisyah ra. untuk menghentikan cerita
sang wanita, sebab amalan yang dilaksanakannya itu tidak pantas untuk dipuji secara syariat karena
di dalamnya mengandung unsur memaksakan diri dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam, sementara
Islam melarang akan hal tersebut sebagaimana yang ditunjukkan pada hadis sebelumnya.

Keterangan ini menunjukkan bahwa di dalam agama sekalipun terkandung nilai-nilai toleransi,
kemudahan, keramahan, dan kerahmatan yang sejalan dengan keuniversalannya sehingga menjadi

10
agama yang relevan pada setiap tempat dan zaman bagi setiap kelompok masyarakat dan umat
manusia.
Terdapat banyak ayat-ayat Alquran yang menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang sarat dengan
kemudahan di antaranya adalah firman Allah swt:
---
---
[Dia telah memilih kamu. Dan dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu
kesempitan].
Selanjutnya, di dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah saw. bersabda :
"
"
["Kehancuran bagi mereka yang melampaui batas" diulangi sebanyak tiga kali]
Kata "al-Mutanatti'un" adalah orang-orang yang berlebihan dan me-lampaui batas dalam
menjelaskan dan mengamalkan ajaran-ajaran agama.al-Qdi Iyad mengatakan bahwa, maksud dari
kehancuran mereka adalah di akhirat. Hadis ini merupakan peringatan untuk menghindari sifat keras
dan berlebihan dalam melaksanakan ajaran agama.

g) Isi Kandungan Q.S. Ali Imran (3): 159 dan hadits tentang keragaman dan Demokratis.

Isi kandungan Al Quran Surah Ali Imran Ayat 159 adalah sebagai berikut:

a. Surah Ali Imran Ayat 159 menyebutkan tiga hal secara berurutan untuk dilakukan sebelum
bermusyawarah yaitu sebagai berikut.
1) Bersikap lemah lembut. Orang yang melakukan musyawarah harus menghindari tutur kata yang
kasar serta sikap keras kepala. Jika tidak, maka mitra musyawarah akan pergi menghindar.
2) Memberi maaf dan bersedia membuka diri.Kecerahan pikiran hanya dapat hadir bersamaan
dengan sirnanya kekerasan hati serta kedengkian dan dendam.
3) Memohon ampunan Allah sebagai pengiring dalam bertekad, kemudian bertawakal kepada- Nya
atas keputusan yang dicapai.

b. Yang diharapkan dari musyawarah adalah mufakat untuk kebenaran karena Nabi Muhammad
saw pernah bersabda, "Umatku tidak akan sepakat dalam kesesatan". Dengan demikian, bila dalam
satu musyawarah terjadi mufakat, maka hal itu merupakan tanda- tanda kebenaran dalam mencari
jalan keluar.

11
c. Di dalam bermusyawarah, kadang terjadi perselisihan pendapat atau perbedaan. Berbeda
pendapat merupakan sunatullah dan rahmat serta diridai Allah swt. Beda pendapat terjadi akibat
perbedaan sudut pandang, tetapi hendaknya masing- masing pihak tidak menyalahkan dan
mencari- cari kesalahan pihak lain. Semua orang harus mempunyai niat yang sama untuk
memperoleh nilai tambah dari kedua sudut pandang yang berbeda tersebut, sedangkan berselisih
pendapat biasanya hanya diakhiri dengan pertikaian atau permusuhan karena salah satu pihak
menyalahkan dan mencari- cari kesalahan pihak lainnya. Hal itu tentu bertentangan dengan nilai-
nilai musyawarah yang berupaya mencari kedamaian dan hidup selamat sejahtera baik di dunia
maupun di akhirat.
Berikut ini adalah hadits yang berhubungan dengan keragaman dan demokrasi
1. Hadis pertama yang diriwayatkan imam Ibnu Majah
) (
Apabila salah seorang kamu meminta bermusyawarah dengan saudaranya, maka penuhilah. (HR.
Ibnu Majah)
2. Hadis kedua yang diriwayatkan imam Thabari
) (
Bermusyawarahlah kalian dengan para ahli (fikih) dan ahli ibadah, dan janganlah hanya
mengandalkan pendapat otak saja (HR. Ath-Thabrani)
3. Hadis ketiga yang diriwayatkan imam Ahmad
) (:
Rasulullah SAW. berkata kepada Abu Bakar dan Umar, Apabila kalian berdua sepakat dalam
musyawarah, maka aku tidak akan menyalahi kamu berdua
4. Hadis keempat yang diriwayatkan imam Tirmizi

Saya tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak musyawarah dengan sahabatnya
dibanding Rasulullah SAW. (HR. Tirmidzi)

h) Analisis Q.S. Ali Imran (3): 159 dan hadits tentang keragaman dan Demokratis.

Surah Ali Imran Ayat 159 menyebutkan tiga hal secara berurutan untuk dilakukan sebelum
bermusyawarah, yaitu sebagai berikut :
1. Bersikap lemah lembut. Orang yang melakukan musyawarah harus menghindari tutur kata yang
kasar serta sikap keras kepala. Jika tidak,maka mitra musyawarah akan pergi menghindar.

12
2. Memberi maaf dan bersedia membuka diri. Kecerahan pikiran hanya dapat hadir bersamaan
dengan sirnanya kekerasan hati serta kedengkian dan dendam.
3. Memohon ampunan Allah sebagai pengiring dalam bertekad, kemudian bertawakal kepada-Nya
atas keputusan yang dicapai
Yang diharapkan dari musyawarah adalah mufakat untuk kebenaran karena Nabi Muhammad saw.
Di dalam bermusyawarah, kadang terjadi perselisihan pendapat atau perbedaan.
Ayat ini menyinggung kekhususan Rasul, yakni akhlak mulia beliau. Ayat ini menyatakan, apa yang
menyebabkan orang-orang Arab yang bersifat keras dan suka perang berkumpul di sisimu dan
beriman kepadamu adalah kelembutan akhlakmu. Sekirannya kamu seperti mereka, maka tak
seorangpun datang ke sisimu dan merekapun yang beriman akan berpaling darimu. Oleh karenanya,
maafkanlah ketidaktaatan mereka dalam perang Uhud dan beristigfarlah untuk mereka. Meskipun
sebelum perang anda bermusyawarah dengan mereka dan musyawarah ini gagal, namun janganlah
anda meninggalkan musyawarah dengan mereka dalam urusan berhubungan dengan mereka. Karena
engkau adalah teladan mereka.
Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Kasih sayang adalah hadiah Tuhan yang diberikan kepada para pimpinan agama. Siapa yang ingin
menasihati orang lain, hendaknya dilakukan dengan kasih sayang.
2. Di samping melakukan musyawarah, jangan melupakan tawakal kepada Allah.

Penjelasan hadits tentang demokrasi













Abu hurairah r.a berkata : Rasulullah SAW bersabda : Dahulu bani israil selalu dipimpin oleh
nabi, tiap mati seorang nabi seorang nabi digantikan oleh nabi lainnya, dan sesudah aku ini tidak
ada nabi, dan akan terangkat sepeninggalku beberapa khalifah. Bahkan akan bertambah banyak.
Sahabat bertanya: ya rasulullah apakah pesanmu kepada kami ? Jawab nabi : Tepatilah baiatmu (
kontrak politik ) pada yang pertama, dan berikan kepada mereka haknya, dan mohonlah kepada
allah bagimu, maka allah akan menanya mereka dari hal apa yang diamanatkan dalam
memelihara hambanya.

13
Penjelasan:

Pada umumnya, kata baiat diartikan sebagai janji. Namun sebenarnya, kata baiat berasal dari
suku kata bahasa arabba-ya-a yang bermakna transaksi. Bila transaksi ini konteksnya adalah
ekonomi maka ia berarti jual beli yang kemudian dikenal dengan kata kerja bu yu yang berarti
terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Akan tetapi bila konteks kata tersebut adalah
politik, maka yang dimaksud transaksi di sini adalah sebuah perjanjian antar rakyat dan pemimpin.
Karena itu, tak heran bila rasul s.a.w senantiasa menekankan pentingnya baiat dalam sebuah
kepemimpinan, dengan baiat seorang pemimpin telah melakukan transaksi politik yang menuntut
pemenuhan atas point-poin yang menjadi ksepakatan dalam transaksi mereka (pemimpin dan
rakyat).
Akan tetapi, dalam konteks belakangan ini, kata baiat mengalami reduksi makna hanya
sekedar sumpah jabatan yang biasanya bersifat pasif dan tidak memberikan ruang tawar menawar
politik antara rakyat dan pemimpin. Bila kita melihat praktik sumpah jabatan di indonesia
misalkan, sumpah jabatan presiden hanya dibacakan secara sepihak antara mpr dan presiden
namun tidak menyisakan ruang negoisasi antara rakyat dan prsiden. Padahal, rakyat sebagai pihak
yang dipimpin seharusnya berhak membuat kesepakatan-kesepakatan politik tertentu dengan
presiden yang bila kesepakatan itu dilanggar maka jabatan presidien dengan sendirinya akan
gugur. Oleh sebab itu, agar sumpah jabatan ini tidak sekedar menjadi ritual dalam setiap pemilihan
presiden atau pemimpin namun tidak memiliki dampak yang berarti dalam proses
kepemimpinannnya, maka kemudian kita mengenal apa yang dalam istilah politik disebut sebagai
kontrak politik.
Kontrak politik di sini mengandung pengertian sebuah ruang dimana antara pemimpin dan
rakyat melakukan transaksi dan membuat kesepakatan-kesepakatan tertentu yang memilki
resiko-resiko bila kedua belah pihak melanggarnya. Kontrak politik, dalam hal ini tidak berbeda
dengan baat dalam istilah islam. Hanya saja, kontrak politik terjadi antara rakyat dan pemimpin
secara setara dan diketahui secara publik, tetapi baiat dilakukan oleh rakyat, pemimpin dan di atas
keduanya ada tuhan sebagai saksi. Oleh sebab itu, bila kita memaknai hadis di atas secara dalam
dan kontekstual, maka kita dapat menangkap pesan bahwa rasul s.a.w menekankan betapa
pentingnya sebuah kontrak politik dalam sebuah sistem kepemimpinan yang islami.

14
i) Sikap dan Perilaku Keragaman dan demokratis

a) menghormati agama yang diyakini oleh orang lain;


b) tidak memaksakan keyakinan agama kita kepada orang yang berbeda agama;

c) bersikap toleran terhadap keyakinan dan ibadah yang dilaksanakan oleh yang memiliki
keyakinan dan agama yang berbeda

c) melaksanakan ajaran agama dengan baik; serta


d) tidak memandang rendah dan tidak menyalahkan agama yang berbeda dan dianut oleh orang
lain.
e) mengetahui keanekaragaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.
f) mempelajari dan menguasai salah satu seni budaya sesuai dengan minat dan kesenangannya;
g) merasa bangga terhadap budaya bangsa sendiri; dan
h) menyaring budaya asing yang masuk ke dalam bangsa Indonesia.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan dan saran

A. KESIMPULAN
Ada banyak definisi tentang demokrasi menurut para ilmuan. Namun pengertian secara istilah,
Negara yang menggunakan sistem demokrasi adalah Negara yang sistem pemerintahannya berasal
dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Untuk mewujudkan sistem demokrasi maka warga
Negara haruslah memenuhi norma-norma pandangan demokrasi dan agar Negara yang demokrasi
dapat dikatakan demokratis maka harus terpenuhilah prinsip-prinsip demokrasi.
Sesungguhnya dari beberapa kebaikan-kebaikan demokrasi pasti memiliki kelemahan seperti
partai yang terlalu banyak mengakibatkan orientasi partai tidak lagi menuju pemerintahan yang
baik namun bertujuan untuk kepentingan partai masing-masing, demokrasi yang memerintah
adalah publik, sedangkan publik atau kelompok seringkali beraksi dengan cara mencolok bahkan
publik seringkali bertindak anarkis atas nama kebebasan, pemimpin politik memanfaatkan
psikologis rakyat banyak dan membangunkan nafsu masyarakat dalam rangka untuk
memenangkan dukungan masyarakat dan lain sebagainya.

Hubungan antara agama dan demokrasi memiliki tiga criteria yang paling cocok dengan Indonesia
adalah antara agama dengan demokrasi memiliki kesejajaran dan kesesuaian.

15
Di Negara Indonesia yang majemuk dan mayoritas Islam ini menyatakan pada sila pertama
bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa. Sehingga agama dan Negara Indonesia saling berhubungan.
Hal ini juga telah dibahas dalam al-quran Q.S. Ali Imran (3): 159 Meskipun menurut Natsir
tidak dapat diwujudkan seperti pada zaman rasulullah karena pada zaman itu keimanannya masih
sangatlah kuat dan berbeda dengan keadaan yang terjadi saat ini. Terkadang demokrasi dapat
menguntungkan rakyat namun juga bisa merugikan jika penerapannya salah. Dalam sebuah
Negara seperti Indonesia yang terdapat masyarakat majemuk agar dapat menyatukan dari segala
kemajemukan ideologi, latar belakang, agama dan sebagainya tersebut maka hal yang paling
diutamakan adalah pentingnya sikap toleransi antar kemajemukan latar belakang tersebut agar
tetap terjadinya kedamaian dan keharmonisan dalam sebuah Negara.

B. SARAN
1. Peran pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat
mengakomodasikan aprisiasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda beda.
2. Peran masyarakat meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada kesamaan kesamaan
yang dimiliki oleh setiap budaya daerah.
3. sebagai warga Negara yang majemuk, kita haruslah dapat meredam ego masing masing untuk
mencapai tujuan bersama.

DAFTAR PUSAKA

http://muhammadrezkichaniago.blogspot.co.id/2013/03keragaman-budaya-indonesia.html

http://madzhabmoderat.blogspot.co.id/2014/11/makalah-al-quran-hadits-perspektif-al.html

http://www.rpail.click/2015/09/ayat-ayat-dan-hadis-tentang-musyawarah.html

https://www.plengdut.com/perilaku-toleran-terhadap-keberagaman/238

http://andregustian.blogspot.co.id/2012/02/isi-kandungan-surah-ali-imran-ayat-159.html

http://www.zulfanafdhilla.com/2013/05/tafsir-surat-ali-imran-ayat-159.html

http://tulusbudiwiratno.blogspot.co.id/2013/05/makalah-tentang-quran-surah-ali-imran.html

http://quran-hadis.com/surat-ali-imran-ayat-159/

http://nurulislamblog.blogspot.co.id/2012/01/surat-ali-imran-3-159.html#!/tcmbck

http://ziskindhs.blogspot.co.id/2015/09/ayat-dan-hadist-mengenai-demokrasi.html

16
17

Anda mungkin juga menyukai