Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

BENTUK NEGARA, BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM


PEMERINTAHAN

Guru Pembimbing : Riri Desmarianti S. H

Di Dusun Oleh :

Pebby Agista

Nabiilah

Putri Cahaya

Rasa Aditia

Rafsanjani Ilyas

PENDIDIKAN PANCASILA

SMAN 1 BANYUASIN III

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat AllahSWT,yang telah memberikan
rahmatdan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan dan Sistem
Pemerintahan Negara” yang berasal dari mata pelajaran Pendidikan Pancasila.

Dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna dan masih banyak kekurangan,mengingat kurangnya kemampuan kami.

Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun.Demikian kata pengantar pada makalah ini,mudah-mudahan
makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................... i

Daftar Isi.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.

A. Latar Belakang ............................................................................................


B. Rumusan Masalah .................................................................... .................
C. Tujuan Penulisan ........................................................................ ................
BAB II PEMBAHASAN.

A. Definisi Negara ............................................................................................


B. Fungsi Negara ..............................................................................................
C. Bentuk Negara .............................................................................................
D. Bentuk Pemerintahan.................................................................................

E. Sistem Pemerintahan Negara ..................................................................

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan .................................................................................................
B. Saran ............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN.

A. Latar Belakang

Semua wilayah kekuasaan tempat umat manusia bernaung berbentuk


suatunegara republik atau suatu kerajaan,setelah suatu negara terbentuk maka
negaratersebut berhak membentuk undang-undang atau konstitusi.Setiap negara
memiliki sistem yang berbeda-beda meskipun dengan namayang sama seperti sistem
presidensial atau sistem parlementer.Sistem pemerintahhanya sebagai sarana
kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan gunamenjaga kestabilan negara
dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya prilakurekasioner maupun radikal
dari rakyatnya itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

1.Bagaimana definisi negara?


2.Bagaimana fungsi negara?

3.Bagaimana bentuk negara?

4.Bagaimana Pemerintahan Negara?

5.Bagaimana sistem pemerintahan negara?

C. Tujuan Penulisan

1. Agar mengetahui definisi negara

2. Supaya mengetahui fungsi dari negara

3. Agar mengetahui bentuk negara

4. Supaya tau apa sistem pemerintahan negara

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Negara

Negara adalah suatu badan atau organisasi tertinggi yang mempunyai


wewenang untuk mengatur hal-hal yang berkaitan untuk kepentingan orang
banyak serta mempunyai kewajiban-kewajiban untuk
melindungi,mensejahterakan masyarakatnya dan sebagainya. Dapat dikatakan
menjadi suatu negara bila terdapat wilayah, rakyat dan pemerintahan. Unsur
pelengkap suatu negara ialah diakui kedaulatannya oleh negara lain,definisi lain
dari negara yaitu dari KBBI yang menyatakan bahwa negara adalah organisasi
dalam suatu wilayah yang mempunyaikekuasaan tertinggi yang sah, dan di taati
oleh rakyat, definisi negara lainnya yang di definisikan oleh KBBI negara adalah
kelompok sosial yangmenduduki wilayah atau daerah tertentu yang di organisasi
dibawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan
politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.

Definisi Negara menurut para ahli:

• Menurut Roger F. Soleau, negara merupakan alat atau wewenang yang


mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama yang diatas
namakan masyarakat.
• Menurut John Locke,JJ. Rousseau, dan Thomas Hobbes, negara adalah suatu
badan atau organisasi hasil dari pada perjanjian masyarakat.
• Menurut Max Weber, negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai
monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
• Menurut Mac Iver, suatu negara harus mempunyai tiga unsur pokok, yaitu
wilayah, rakyat dan pemerintahan.

• Menurut Aristoteles, negara persekutuan daripada keluarga dan desa guna


memperoleh hidup yang sebaik-baiknya
• Menurut Harold J. Laski, negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasi
karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan secara sah lebih
agung dari pada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari
masyarakat itu.
• Menurut Kranenburg, negara adalah suatu organisasi yang timbul karena
kehendak dari suatu golongan/bangsanya sendiri.

B. Fungsi Negara

Fungsi negara adalah tugas organisasi negara untuk dimana negara itu
diadakan.adapun fungsi negara,diantaranya sebagai berikut :

1. Melaksanakan penertiban

Negara dalam mencapai tujuan bersama dan untuk mencegah bentrokan


bentrokan dalam masyarakat harus melaksanakan menertiban. Jadi dalam hal ini
negara bertindak sebagai stabilitator.

2. Mengusahakan kesejaterahan dan kemakmuran rakyatnya

Setiap negara selalu berusaha untuk mempertinggi kehidupan rakyatnya dan


mengusahakan supaya kemakmuran dapat di nikmati oleh masyarakat nya secara
adil dan merata.

3. Pertahanan

Pertahanan negara merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup
suatu negara maka dari itu negara perlu dilengkapi alat alat pertahanan.

4. Menegakan keadilan

Keadilan bukanlah suatu status melainkan merupan sebuah proses. Keadilan


dilaksanakan melalui badan - badan peradilan.

C. Bentuk Negara
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan sebagai berikut:

“ ………, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu


Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada …..”

Selanjutnya dalam pasal 1 ayat (1) dirumuskan sebagai berikut:

“Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik”

1. Negara Kesatuan.

Negara kesatuan adalah bentuk negara tunggal yang didalamnya hanya terdapat
satu negara atau tidak ada negara lagi di dalamnya.

Ciri-ciri negara kesatuan:

• Mempunyai satu pemerintahan pusat yang memegang seluruh kekuasaan


pemerintah.
• Hanya terdapat satu konstitusi (UUD), satu kepala negara, satu parlemen, dan
dewan menteri.
• Hanya pemerintah pusat yang boleh menarik pajak.
• Tidak ada badan-badan lain diluar pemerintahan yang berdaulat.
• Adanya supremasi parlemen pusat.
• Dalam pendidikan, hanya terdapat satu kurikulum.
• Kedaulatan negara meliputi kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar yang
ditanda tangani oleh pemerintah pusat.

Jenis negara kesatuan ada 2, yaitu:

• Sentralisasi

Yaitu seluruh persoalan di setiap daerah diatur dan diurus secara langsung
oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah hanya melaksanakan perintah.

• Desentralisasi

Desentralisasi

Yaitu setiap daerah diberi kekuasaan untuk mengatur rumah


tangganyasendiri. Dalam bentuk negara ini, terdapat parlemen di setiap
daerah. Tetapi tetap pemerintah pusat yang memegang kekuasaan
tertinggi.Contoh negara kesatuan yaitu Indonesia, Belanda, Jepang, Filipina,
Italia, dan Perancis.

2. Negara Serikat (Federal)


Negara serikat adalah suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian
dimana mempunyai satu buah pemerintah federasi yang bertugas
mengendalikan kedaulatan negara tersebut.

Negara bagian tersebut tidak memegang kedaulatan negara, karena yang


memegang kedaulatan adalah pemerintah federal.

Negara bagian tetap mempunyai kekuasaan asli karena negara bagian


berhubungan langsung dengan rakyatnya.Sedangkan kekuasaan yang
diserahkan oleh negara bagian kepada negara serikat adalah hal yang
berkaitan dengan hubungan luar negeri, pertahanan negara, keuangan dan
urusan pos, kekuasaan ini yang didelegasikan (delegated powes).

Penyerahan kekuasaan dari negara bagian pada negara serikat disebut


dengan negara limitatif yang berarti sebuah demi sebuah. Hanya kekuasaan
yang disebut oleh negara bagian saja yang menjadi kekuasaan negara serikat.

Ciri-ciri negara serikat:

• Tiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, namun kekuasaan asli tetap
adadi negara bagian.
• Hubungan antara pemerintah federal (pusat) dengan rakyat diatur melalui
negara bagian.
• Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian untuk
urusan ke luar dan sebagian ke dalam.
• Setiap negara bagian berwenang membuat undang-undang,
• Setiap negara bagian berwenang membuat undang-undang, parlemen,kabinet,
dan bahkan konstitusi sendiri selama tidak bertentangan dengan konstitusi
pemerintahan pusat.
• Tiap negara bagian berstatus tidak berkedaulatan, namun kekuasaan asli tetap
pada negara bagian.
• Kepala negara dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab kepada rakyat
• Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan rakyat dari negara-negara bagian
untuk urusan ke luar dan sebagian ke dalam
• Setiap negara bagian memiliki kewenangan dalam membuat UUD sendiri
yang selama ini tidak bertentangan dengan pemerintah pusat
• Kepala negara mempunyai hak veto (pembatalan keputusan) yang diajukan
oleh parlemen (senat dan kongres).

Contoh Negara Serikat (federal) yaitu Amerika Serikat, Australia, Jerman,India,


Malaysia, Swiss, dan Jerman.

Disamping 2 bentuk diatas, dari sisi pelaksana dan mekanisme pemilihannya,


bentuk Negara dapat digolongkan ketiga kelompok yaitu: Monarki,
Oligarki,dan Demokrasi.
A. Monarki

Pemerintahan monarki adalah model pemerintahan yang dikepalai oleh raja


atau ratu. Dalam prakteknya, monarki ada dua jenis yaitu: Monarki absolut dan
monarki konstutional.

a) Monarki absolut adalah model pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi


ditangan satu orang raja atu ratu. Termasuk dalam kategori ini adalah Negara
Arab saudi, Brunei, Swaziland, bhutan, dll.

b) Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan kepala


negaranya (perdana mentri) dibatasi oleh ketentuan-ketentuan kostitusi negara.
Praktek monarki konstitusional ini adalah yang paling banyak di praktekan di
beberapa negara, seperti Thailand, Jepang, Inggris, Jordania dan lain-lain.

c) Monarki parlementer adalah bentuk pemerintahan yang bertanggung jawab


atas kebijaksanaan pemerintahannya adalah mentri, Termasuk dalam kategori
ini adalah negara Inggris, Belanda, dan Malaysia.

Dengan demikian pengertian negara yang berbentuk monarki adalah negara


dimana cara penunjukan kepala negaranya berdasarkan keturunan dari raja
yang sebelumya.

B. Oligarki

Model pemerintahan oligarki adalah pemerintahan yang dijalankan oleh


beberapa orang berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu.

C. Demokrasi

Pemerintahan model demokrasi adalah pemerintahan yang bersandarkan pada


kedaulatan rakyat atau berdasarkan kekuasaannya pada pilihan atau kehendak
rakyat melalui mekanisme pemulihan Umum (pemilu) yang berlangsung secara
jujur, bebas,dan,dan adil

D. Bentuk Pemerintahan

Bentuk Pemerintahan republik adalah sistem politik di mana kepala negara


dipilih oleh rakyat atau wakil rakyat yang mereka pilih. Ini berbeda dengan
bentuk monarki di mana kepala negara adalah seorang raja atau ratu yang
mewarisi jabatan tersebut.

Dalam konteks republik, jabatan kepala negara biasanya memiliki batas waktu
tertentu dan dapat dipertanggung jawabkan kepada rakyat.

Dalam bentuk pemerintahan republik, kepentingan umum atau kepentingan


rakyat menjadi satu-satunya kepentingan yang harus dilayani dan
diselenggarakan oleh segenap organ negara. Kepentingan penguasa atau
kelompok bukanlah kepentingan yang perlu dilayani oleh negara republik.

Ciri-ciri Bentuk Pemerintahan Republik :

• Kedaulatan Rakyat
Salah satu ciri utama bentuk pemerintahan republik adalah kedaulatan
rakyat. Artinya, keputusan politik dan pengambilan kebijakan didasarkan
pada kehendak rakyat melalui pemilihan umum. Rakyat memiliki hak dan
kewajiban dalam menentukan pemimpin negara dan mengawasi jalannya
pemerintahan.
• Pemilihan Umum
Pemilihan umum adalah mekanisme yang penting dalam bentuk
pemerintahan republik. Rakyat memiliki hak untuk memilih pemimpin
mereka, mulai dari tingkat lokal hingga nasional. Pemilihan umum yang
bebas dan adil menjadi landasan demokrasi dalam bentuk pemerintahan
republik.
• Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan Terpisah
Bentuk pemerintahan republik umumnya memiliki kedua jabatan yang
terpisah antara kepala negara dan kepala pemerintahan. Kepala negara
menjadi simbol persatuan dan representasi negara di tingkat internasional,
sedangkan kepala pemerintahan bertanggung jawab dalam menjalankan
pemerintahan sehari-hari.

3 Bentuk Pemerintahan Republik

• Republik Absolut
Dalam sistem Republik Absolut, pemerintahan bersifat diktator tanpa
adanya pembatasan kekuasaan. Penguasa mengakibatkan konstitusi dan
menggunakan partai politik untuk melegitimasi kekuasaannya. Parlemen
ada, tetapi tidak memiliki peran yang signifikan dalam pemerintahan.
• Republik Konstitusional
Dalam sistem Republik Konstitusional, presiden memegang kedudukan
sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Namun, kekuasaan
presiden dibatasi oleh konstitusi, dan parlemen memiliki peran penting
dalam mengawasi pemerintahan.
• Republik Parlementer
Dalam sistem Republik Parlementer, presiden hanya berfungsi sebagai
kepala negara, sedangkan kepala pemerintah berada di tangan perdana
menteri yang bertanggung jawab kepada parlemen. Kekuasaan legislatif
lebih dominan daripada eksekutif dalam sistem ini.

Kelebihan dan Kelemahan Bentuk Pemerintahan Republik

Kelebihan Republik:
1. Kestabilan politik: Memberikan stabilitas politik melalui pemilihan dan
jangka waktu jabatan yang tetap.
2. Partisipasi politik: Mendorong partisipasi warga negara dalam proses
politik.
3. Pemerintahan yang terbatas: Memiliki mekanisme pembatasan kekuasaan
yang kuat.
4. Perlindungan hak asasi manusia: Konstitusi republik sering kali menjamin
hak-hak dasar individu.

Kelemahan Republik:

1. Ketidakstabilan politik: Perubahan kepemimpinan dalam pemilihan umum


dapat menyebabkan ketidakpastian politik.
2. Korupsi: Sistem politik yang terbuka dapat memberikan peluang bagi
korupsi.
3. Ketergantungan pada partai politik: Partai politik bisa menjadi korup atau
berkuasa berlebihan.
4. Kesulitan dalam pengambilan keputusan: Proses pengambilan keputusan
bisa menjadi lambat dan rumit karena berbagai kepentingan yang berbeda.

E. Sistem Pemerintahan Negara

1. Pengertian Sistem Pemerintahan.

Sistem berasal dari bahasa inggris system berarti suatu keseluruhan yang
terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional.
Sedangkan pemerintahan awalnya berasal dari kata pemerintah. Pemerintah
merupakan alat negara yang dapat menetapkan aturan serta memiliki
kekuatan untuk memerintah.

Pemerintahan dalam arti luas adalah lembaga-lembaga Negara yang


menjalankan segala tugas pemerintah baik sebagai lembaga
eksekutif,legislatif maupun yudikatif dalam rangka mencapai tujuan
penyelenggaraan negara. Sedang dalam arti sempit, pemerintahan adalah
perbuatan pemerintah yang dilakukan lembaga eksekutif beserta jajarannya
dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara.

Sistem pemerintahan diartikan sebagai tatanan yang terdiri dari komponen


pemerintahan yang saling mempengaruhi dalam pencapaian tujuan dan
fungsi pemerintahan. Kekuasaan dalam suatu Negara menurut Montesquie
diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu Kekuasaan Eksekutif yang berarti
kekuasaan menjalankan undang-undang atau kekuasaan menjalankan
pemerintahan, kekuasaan Legislatif yang berati kekuasaan membentuk
undang-undang, dan Kekuasaan Yudikatif yang berati kekuasaan mengadili
terhadap pelanggaran atas undang-undang. Komponen-komponen tersebut
secara garis besar meliputi lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan
masyarakat,menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas,
menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan,
ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontinu
dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam
pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit
negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.

Secara sempit,Sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk


menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam
waktu relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal
darirakyatnya itu sendiri.

2. Pengelompokkan Sistem Pemerintahan

A. Sistem Pemerintahan Presidensial

Sistem pemerintahan presidential merupakan sistem pemerintahan


dimana kepala pemerintahan dan kepala negara dipegang oleh presiden dan
pemerintah tidak bertanggung jawab kepada parlemen (legislative). Menteri
bertanggung jawab kepada presiden karena presiden berkedudukan sebagai
kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan. Beberapa negara yang
menganut sistem pemerintahan presidensial diantaranya Amerika
Serikat,Pakistan, Argentina, Filipina, termasuk Indonesia.

Ciri pemerintahan Presidensial:

• Pemerintahan Presidensial didasarkan pada prinsip pemisahan kekuasaan.


• Eksekutif tidak mempunyai kekuasaan untuk menyatu dengan Legislatif.
• Kabinet bertanggung jawab kepada presiden.
• Eksekutif dipilih melalui pemilu.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial :

• Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada


parlemen.
• Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu
tertentu.Misalnya, masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat
tahun,Presiden Indonesia adalah lima tahun.
• Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka
waktu masa jabatannya.
• Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif
karena dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial :


• Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga
dapat menciptakan kekuasaan mutlak.
• Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
• Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-
menawar antara eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan
tidak tegas dan memakan waktu yang lama.

B. Sistem Pemerintahan Parlementer

Sistem pemerintahan parlementer merupakan suatu sistem


pemerintahan di mana pemerintah (eksekutif) bertanggung jawab kepada
parlemen. Dalam sistem pemerintahan ini, parlemen mempunyai kekuasaan
yang besar dan mempunyai kewenangan untuk melakukan pengawasan
terhadap eksekutif. Menteri dan perdana menteri bertanggung jawab kepada
parlemen. Beberapa negara yang menggunakan sistem pemerintahan ini
diantaranya kerajaan Inggris, Belanda, India, Australia, serta Malaysia.

Ciri Pemerintahan Parlementer:

• Pemerintahan Parlementer didasarkan pada prinsip pembagian kekuasaan.


• Adanya tanggung jawab yang saling menguntungkan antara legislatif
dengan eksekutif, dan antara presiden dan kabinet.
• Eksekutif dipilih oleh kepala pemerintahan dengan persetujuan
legislatif.Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer:

Kelebihan Sistem pemerintahan parlementer

• Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi


penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena
kekuasaan eksekutif dan legislatif berada pada satu partai atau koalisi
partai.
• Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan
publik jelas.
• Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga
kabinet menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer :

• Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas


dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan
oleh parlemen.
• Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bias
ditentukan berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-
waktu kabinet dapat bubar.
• Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para
anggota kabinet adalah anggota parlemen dan berasal dari partai
mayoritas. Karena pengaruh mereka yang besar di parlemen dan partai,
anggota kabinet dapat mengusai parlemen.
• Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan
eksekutif.Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan
dan manjadi bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif
lainnya.

Dalam sistem pemerintahan presidensial, badan eksekutif dan legislatif


memiliki kedudukan yang independen. Kedua badan tersebut tidak
berhubungan secara langsung seperti dalam sistem pemerintahan
parlementer.Mereka dipilih oleh rakyat secara terpisah.

C. Sistem Pemerintahan Campuran

Sistem pemerintahan campuran ini merupakan kombinasi/campuran


dari sistem pemerintahan presidensial dan parlementer. Mengapa
demikian?Ini ditandai dengan adanya presiden sebagai kepala negara dan
perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.Contoh Negara yang
menggunakansistem pemerintahan campuran yaitu Perancis.

3. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia

A. Tahun 1945 - 1949

Terjadi penyimpangan dari ketentuan UUD ’45 antara lain:

o Berubah fungsi komite nasional Indonesia pusat dari pembantu presiden


menjadi badan yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan
GBHN yang merupakan wewenang MPR.
o Terjadinya perubahan sistem kabinet presidensial menjadi kabinet
parlementer berdasarkan usul BP - KNIP.

B. Tahun 1949 - 1950

Didasarkan pada konstitusi RIS. Pemerintahan yang diterapkan saat itu


adalah system parlementer kabinet semu (Quasy Parlementary). Sistem
Pemerintahan yang dianut pada masa konstitusi RIS bukan kabinet
parlementer murni karena dalam sistem parlementer murni, parlemen
mempunyai kedudukan yang sangat menentukan terhadap kekuasaan
pemerintah.

C. Tahun 1950 - 1959

Landasannya adalah UUD ’50 pengganti konstitusi RIS ’49. Sistem


Pemerintahan yang dianut adalah parlementer kabinet dengan demokrasi
liberal yang masih bersifat semu. Ciri-ciri:

1. Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat.


2. Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintahan.
3. Presiden berhak membubarkan DPR.
4. Perdana Menteri diangkat oleh Presiden.

D. Tahun 1959 – 1966

(Demokrasi Terpimpin)Presiden mempunyai kekuasaan mutlak dan


dijadikannya alat untuk melenyapkan kekuasaan-kekuasaan yang
menghalanginya sehingga nasib parpol ditentukan oleh presiden (10
parpol yang diakui). Tidak ada kebebasan mengeluarkan pendapat.

E. Tahun 1966 - 1998

Orde baru pimpinan Soeharto lahir dengan tekad untuk melakukan koreksi
terpimpin pada era orde lama. Namun lama kelamaan banyak terjadi
penyimpangan-penyimpangan. Soeharto mundur pada 21 Mei 1998.

F. Tahun 1998 - Sekarang (Reformasi)

Pelaksanaan demokrasi pancasila pada era reformasi telah banyak


memberikan ruang gerak pada parpol maupun DPR untuk Mengawasi
pemerintah secara kritis dan dibenarkan untuk unjuk rasa.

4.Sistem Pemerintahan Indonesia

A. Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD1945


Sebelum Diamandemen.

Pokok-pokok sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD


1945sebelum diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang
tujuh kunci pokok sistem pemerintahan negara tersebut sebagai berikut.

a) Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).


b) Sistem Konstitusional.
c) Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan
Rakyat.
d) Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi Di
Bawah Majelis Permusyawaratan Rakyat.
e) Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
f) Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak
bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
g) Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.

Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan, sistem Pemerintahan


Indonesia menurut UUD 1945 menganut sistem pemerintahan
presidensial.Sistem pemerintahan ini dijalankan semasa pemerintahan
Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Suharto.
Ciri dari sistem pemerintahan masa itu adalah adanya kekuasaan yang
amat besar pada lembaga kepresidenan. Hampir semua kewenangan
presiden yang di atur menurut UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa
melibatkan pertimbangan atau persetujuan DPR sebagai wakil rakyat.
Karena itu tidak adanya pengawasan dan tanpa persetujuan DPR, maka
kekuasaan presiden sangat besar dan cenderung dapat disalahgunakan.

Mekipun adanya kelemahan, kekuasaan yang besar pada presiden juga ada
dampak positifnya yaitu presiden dapat mengendalikan seluruh
penyelenggaraan pemerintahan sehingga mampu menciptakan
pemerintahan yang kompak dan solid. Sistem pemerintahan lebih stabil,
tidak mudah jatuh atau berganti. Konflik dan pertentangan antar pejabat
negara dapat dihindari. Namun, dalam praktik perjalanan sistem
pemerintahan di Indonesia ternyata kekuasaan yang besar dalam diri
presiden lebih banyak merugikan bangsa dan negara daripada keuntungan
yang didapatkanya.

Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk


menciptakan sistem pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu
disusun pemerintahan yang konstitusional atau pemerintahan yang
berdasarkan pada konstitusi.

Pemerintah konstitusional bercirikan bahwa konstitusi negara itu berisi :

1. Adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan atau eksekutif,


2. Jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak warga negara.

Berdasarkan hal itu, Reformasi yang harus dilakukan adalah melakukan


perubahan atau amandemen atas UUD 1945. dengan mengamandemen
UUD1945 menjadi konstitusi yang bersifat konstitusional, diharapkan
dapat terbentuk sistem pemerintahan yang lebih baik dari yang
sebelumnya.Amandemen atas UUD 1945 telah dilakukan oleh MPR
sebanyak empat kali,yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002.
berdasarkan UUD 1945 yangtelah diamandemen itulah menjadi pedoman
bagi sistem pemerintahan.

B. Sistem pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945


Setelah Diamandemen.

Sekarang ini sistem pemerintahan di Indonesia masih dalam masa


transisi.Sebelum diberlakukannya sistem pemerintahan baru berdasarkan
UUD 1945hasil amandemen keempat tahun 2002, sistem pemerintahan
Indonesia masih mendasarkan pada UUD 1945 dengan beberapa
perubahan seiring denganadanya transisi menuju sistem pemerintahan
yang baru.Sistem pemerintahan baru diharapkan berjalan mulai tahun
2004 setelah dilakukannya Pemilu 2004.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai


kekuasaan tertinggi yang sah, dan di taati oleh rakyat.
2. Bentuk negara yang terpenting dan banyak dianut berbagai negara di
dunia ialah: negara kesatuan(Unitarianisme) dan negara serikat
(Federasi).Disamping 2 bentuk itu, dari sisi pelaksana dan mekanisme
pemilihannya, bentuk Negara dapat digolongkan ketiga kelompok yaitu:
Monarki,Oligarki, dan Demokrasi. Dan monarki terbagi menjadi tiga
yaitu: Monarki Absolute, Monarki konstitusional, dan Monarki
parlementer.
3. Sistem Pemerintahan di Indonesia merupakan Sistem pemerintahan yang
menganut pembagian kekuasaan yakni Ekskutif, Legislatif, dan
Yudikatif.Dari ketiga kekuasaan tersebut merupakan satu kesatuan
sistem penyelenggaraan pemerintahan.

B. Saran

Menurut kami sistem pemerintahan di Indonesia ini sudah benar adanya


akan tetapi alangkah baiknya kita bisa menjadikan Negara kita ini lebih maju
lagi sehingga tidak tertinggal jauh oleh perkembangan zaman pada saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

https://definisimu.blogspot.com/2021/09/definisi-negara.html

https://www.yuksinau.id/bentuk-bentuk-negar-dan-kenegaraan/

https://blog.unnes.ac.id/ayukwintari/2016/02/23/sistem-pemerintahan-negara/
https://books.google.co.id/books?=X4Y2DwAAQBAJ&printsec=froncover#onepage
&q&f-false

https://uungmashuri.blogspot.com/2010/12/makalah-bentuk-negara-dan-sistem. html

https://fahum.umsu.ac.id/bentuk-pemerintahan-republik-pengertian-ciri-dan-
bentuknya/

Anda mungkin juga menyukai