BENTUK NEGARA
Dosen pengampu :
Disusun Oleh :
MALANG
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah dengan judul “BENTUK NEGARA” ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih khususnya kepada
Bapak Dosen Pengampu Dr. Yuni Hartono, MSi yang telah Membimbing kami
selama ini. Dan kerja sama yang baik dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata
kuliah Sistem Administrasi Negara. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan
agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi semua kalangan pembaca.
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
● Desentralisasi
Jenis negara kesatuan desentralisasi yaitu ketika setiap daerah di dalam
negara mempunyai kekuasaan pribadi untuk mengatur urusan rumah
tangga atau persoalan dalam pemerintahan daerahnya sendiri. Setiap
daerah yang menerapkan bentuk negara jenis ini mempunyai
parlemen, tetapi kekuasaan tertinggi tetap berada di tangan pemerintah
pusat.
b. Negara Federasi
Negara federasi atau juga dikenal sebagai negara serikat merupakan bentuk
negara yang biasanya digunakan oleh negara dengan kawasan yang sangatlah
luas, sehingga perlu dilakukan pembagian seperti negara bagian, provinsi,
republik, wilayah, dan lain sebagainya. Kedaulatan bentuk negara ini pada
dasarnya tetap berada di tangan pemerintah pusat, tetapi negara bagian juga
mempunyai otoritas yang terbilang besar untuk menjalankan aturan terhadap
rakyat masing-masing. Dengan begitu negara federal cenderung lebih mudah
mengatur sistem pemerintahannya dibanding negara kesatuan.
c. Negara Konfederasi
Negara konfederasi adalah bentuk negara yang digunakan tidak secara
permanen. Hal ini dikarenakan adanya perjanjian yang telah disepakati oleh
negara yang berkonfederasi untuk mencapai tujuan bersama dalam
mempertahankan kedaulatan.
Meskipun begitu masing-masing negara mengatur urusan dalam negerinya
sendiri, kecuali jika menyangkut urusan bersama.
d. Negara Monarki
Negara monarki adalah salah satu bentuk negara yang pemerintahannya
dilakukan hanya oleh satu orang yang biasanya disebut raja, ratu, sultan dan
sejenisnya. Hak untuk urusan memerintah negara hanya dijalankan oleh satu
orang saja yang telah ditunjuk dan keputusannya tidak dapat diganggu gugat
oleh pihak manapun.
e. Negara Oligarki
Negara oligarki adalah bentuk negara dengan pemerintah yang biasanya
berasal dari suatu kelompok yang dikenal sebagai kelompok feodal. Selain
memegang pemerintahan, kelompok tersebut juga memegang kekusaan
politik.
f. Negara Demokrasi
Negara demokrasi adalah suatu negara yang kekuasaan pemerintahannya
secara penuh berada di tangan rakyat dengan kata lain rakyat bebas
melakukan pengendalian terhadap pemerintahan sesuai dengan suara yang
diinginkan oleh rakyat secara mayoritas.
● Oligarki
Oligarki adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya
secara efektif dipegang oleh kelompok elit kecil dari masyarakat, baik
dibedakan menurut kekayaan, keluarga, atau militer. Kata ini berasal
dari kata bahasa Yunani untuk "sedikit" dan "memerintah".
● Kleptokrasi
Bentuk sistem pemerintahan yang melakukan dengan bentuk
administrasi public yang menggunakan uang yang berasal dari publik
untuk memperkaya diri sendiri.
● Tirani
seseorang yang memegang suatu bentuk pemerintahan dengan
kepentingan pribadi yang disebut dengan sistem pemerintahan Tirani.
e. Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah sistem sosial dan ekonomi yang ditandai
dengan kepemilikan sosial dari alat-alat produksi dan manajemen koperasi
ekonomi, serta teori politik dan gerakan yang mengarah pada pembentukan
sistem tersebut. "Kepemilikan sosial" bisa merujuk ke koperasi, kepemilikan
umum, kepemilikan negara, kepemilikan warga ekuitas, atau kombinasi dari
semuanya. Ada banyak jenis sosialisme dan tidak ada definisi tunggal secara
enskapitulasi dari mereka semua. Mereka berbeda dalam jenis kepemilikan
sosial yang mereka ajukan, sejauh mana mereka bergantung pada pasar atau
perencanaan, bagaimana manajemen harus diselenggarakan dalam lembaga-
lembaga yang produktif, dan peran negara dalam membangun sosialisme.
f. Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana warga memiliki wewenang
dan hak setara dalam hal pengambilan keptusan yang dapat mengubah hidup
mereka. Sistem demokrasi memberikan kesempatan warga Negara dalam
partisipasi baik langsung maupun perwakilan untuk menyampaikan aspirasi
dalam perumusan, pengembangan dan pembuatan hukum. Demokrasi
memungkinkan adanya kebebasan politik. Sistem pemerintahan demokrasi
memiliki 2 bentuk besar yaitu :
● Demokrasi langsung : yang mana seluruh warga Negara berpartisipasi
langsung dan aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan.
● Demokrasi perwakilan : yang mana kekuasaan politik dijalankan
langsung oleh perwakilan namun rakyat tetap menjadi satu kekuasaan
berdaulat.
g. Republik
Republik adalah sistem pemerintahan yang kepala negaranya adalah
seorang presiden. Namun republik berbeda dengan konsep demokrasi.
Terdapat kasus dimana negara republik diperintah secara totaliter. Republik
berbeda dengan monarki namun yang membuat beda adalah tergantung
kepada penguasa eksekutif negara itu sendiri. Republik dibagi menjadi 3
bentuk yaitu :
● Republik konstitusional
Dalam pemerintahan republik konstitusional kekuasaan kepala
negara dan kepala pemerintahan tidak diwariskan. Kedudukan politik
dapat diperebutkan melalui cara-cara yang sah, seperti yang ditetapkan
dalam undang-undang. Dalam undang-undang diatur mengenai
bagaiman kekuasaan dijalankan, hak, dan kewajiban warga negara,
serta aturan-aturan lain dalam kehidupan kenegaraan. Dlam
pemerintahan ini, presiden menjadi kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan. Menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden dan
bertanggung jawab kepada presiden. Contoh Amerika Serikat, dan
Republik Indonesia.
● Republik parlementer
Dalam pemerintahan ini, presiden sebagai kepala negara yang
tidak aktif memimpin penyelenggaraan pemerintahan. Kepala
pemerintahan dipegang oleh perdana menteri yang memimpin kabinet.
Para menteri bertanggung jawab pada parlemen. Presiden tidak dapat
diganggu gugat. Presiden memiliki hak prerogatif, yakni hak yang
bersifat kehormatan sehingga hanya sebagai lambang. Contoh Jerman,
Italia, dan India.
● Republik federal
Federasi dari beberapa negara bagian dengan bentuk pemerintahan
republik. Federasi adalah pemerintah pusat. Negara-negara dalam
federasi juga menggunakan sistem federasi. Contoh Australia, Belgia,
Malaysian.
b. Negara Federal.
Dalam Negara Federal, kekuasaan negara terbagi antara Pemerintah Negara
Bagian dan Pemerintah Federal. Kekuasaan asli ada pada negara bagian, yang
tadinya merupakan negara merdeka yang berdiri sendiri, tetapi kemudian negara-
negara bagian tersebut bersepakat untuk bersatu dan membentuk federasi negara, dan
menyusun kesepakatan tentang batas-batas kekuasaan antara negara bagian dengan
negara federal.
Urusan pertahanan, keuangan dan hubungan luar negeri biasanya ditentukan sebagai
urusan pemerintah Federal, sehingga Pemerintah Federal sangat kuat.
c. Negara Konfederasi.
Konfederasi negara adalah persekutuan antara negara-negara yang berdaulat
dan merdeka, yg karena alasan kebutuhan tertentu mempersekutukan diri dalam
organisasi kerjasama yang longgar.
Contoh, setelah Uni Soviet bubar, maka negara-negara merdeka bekas Uni Soviet
membentuk konfederasi sebagai persekutuan kerja sama yang sangat longgar, dan
menyerupai organisasi kerja sama antar negara secara regional, seperti ASEAN.
d. Super-State/Supra-State.
Bentuk terakhir ini merupakan fenomena baru, yang merupakan keinginan
negara-negara berdaulat bersatu dalam kerja sama yang lebih ketat, dan bahkan
dalam hal tertentu menyerahkan kedaulatan negara kepada persekutuan, dalam
fungsi-fungsi legislasi, administrasi, dan fungsi peradilan, bahkan hubungan luar
negeri, imigrasi dan moneter,tp belum mencapai tingkat federasi:Contoh Uni Eropa.
Konstitusi Eropah saat ini sedang dalam proses ratifikasi negara-negara anggota, dan
kalau seluruhnya menyepakati, Uni Eropa akan menjadi Negara tersendiri, dengan
susunan kekuasaannya kemungkinan merupakan Federasi. Prinsip konstitusionalisme
modern sesungguhnya menyangkut pengaturan dan pembatasan kekuasaan negara,
sehingga dinamika kekuasaan dalam proses pemerintahan dapat dibatasi dan
dikendalikan sebagaimana mestinya Ada beberapa versi konstitutionalisme.
konstitusionalisme negatif yang erat dengan konsep atau gagasan liberal klasik
bahwa fungsi pemerintah terbatas hanya pada peran penjaga malam.
konstitusionalisme positif, yang berpendapat bahwa dalam dunia modern yang saling
berhubungan erat dan menghormati martabat manusia, menimbulkan kewajiban pada
Pemerintah untuk membantu warga negara mencapai kehidupan yang baik dan adil.
Dengan demikian Pemerintah memiliki kewajiban positif untuk memajukan
kesejahteraan warganya. Jika kesepakatan umum itu runtuh, maka runtuh pula
legitimasi kekuasaan negara yang bersangkutan. Konstitusionalisme mengatur dua
hubungan yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu hubungan antara lembaga
pemerintahan dengan warga negara dan hubungan antara lembaga pemerintahan yang
satu dengan lembaga pemerintahan yang lain.
● Menurut Jimly, kata kuncinya adalah konsensus atau general agreement.
1. menentukan pembatasan kekuasaan organ organ negara,
2. mengatur hubungan antara lembaga-lembaga negara yang satu
dengan yang lain, dan
3. mengatur hubungan kekuasaan antara lembaga-lembaga negara
dengan warganegara.
6. Lembaga, Korporasi, dan Badan Hukum Milik Negara atau Badan Hukum yang
dibentuk untuk kepentingan negara atau kepentingan umum lainnya, seperti :
Pada dasarnya, pembentukan lembaga-lembaga negara mandiri –atau apa pun namanya– di
Indonesia dibentuk karena lembaga-lembaga negara yang ada belum dapat memberikan jalan
keluar dan menyelesaikan persoalan yang ada ketika tuntutan perubahan dan perbaikan
semakin mengemuka seiring dengan munculnya era demokrasi. Selain itu, kelahiran
lembaga-lembaga negara mandiri itu merupakan sebentuk ketidakpercayaan publik terhadap
lembaga-lembaga yang ada dalam menyelesaikan persoalan ketatanegaraan yang dihadapi.
Secara lebih lengkap, pembentukan lembaga-lembaga negara mandiri di Indonesia dilandasi
oleh lima hal penting. Pertama, tidak adanya kredibilitas lembaga-lembaga yang telah ada
sebelumnya akibat adanya asumsi (dan bukti) mengenai korupsi yang sistemik, mengakar,
dan sulit untuk diberantas. Kedua, tidak independennya lembaga-lembaga negara yang
karena alasan tertentu tunduk di bawah pengaruh suatu kekuasaan tertentu. Ketiga,
ketidakmampuan lembaga-lembaga negara yang telah ada untuk melakukan tugas-tugas yang
harus dilakukan dalam masa transisi menuju demokrasi baik karena persoalan internal
maupun eksternal. Keempat, adanya pengaruh global yang menunjukkan adanya
kecenderungan beberapa negara untuk membentuk lembaga-lembaga negara ekstra yang
disebut lembaga negara mandiri (state auxiliary agency) atau lembaga pengawas (institutional
watchdog) yang dianggap sebagai suatu kebutuhan dan keharusan karena lembaga-lembaga
yang telah ada telah menjadi bagian dari sistem yang harus diperbaiki. Kelima, adanya
tekanan dari lembaga-lembaga internasional untuk membentuk lembaga-lembaga tersebut
sebagai prasyarat bagi era baru menuju demokratisasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Negara adalah suatu organisasi kerja sama dimana dalam negara ada pengurus
yang disebut pemerintah, dan ada yang diurus (diperintah) yang disebut warga
negara. Ada pula yang berpendapat bahwa negara adalah organisasi kekuasaan, yang
membedakannya dengan organisasi-organisasi lainnya. Kekuasaan adalah
kemampuan untuk memaksakan kehendak kepada pihak lain atau kemampuan untuk
mempengaruhi atau mengendalikan pihak lain.
Bentuk negara adalah suatu susunan terkait struktur negara secara keseluruhan.
Hal ini meliputi berbagai unsur negara baik itu dasar negara, tata tertib yang
diberlakukan, serta bagaimana kedudukan semua hal tersebut terhadap kekuasaan di
dalam negara. Dari bentuk Pemerintahan Struktur pemerintah meliputi cabang
kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Jadi, istilah pemerintahan mencakup
pengertian struktur dan mekanisme kekuasaan dalam suatu negara serta wewenang
masing-masing.
Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 : “ Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang
berbentuk Republik”. “ Dalam negara kesatuan, kekuasaan negara terbagi antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah Pemerintah Daerah disusun dalam
Pemerintah Tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota, Kekuasaan aslinya berada di
tingkat pusat, dan daerah mendapat kekuasaan oleh pusat dengan penyerahan
sebagian kekuasaan yang ditentukan dengan tegas”.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jurnalponsel.com/bentuk-negara/
https://pusdik.mkri.id/materi/materi_132_SISTEM%20PEMERINTAHAN
%20NEGARA-Maruara.pdf
http://deskripsimakalah.blogspot.com/2017/01/bentuk-negara-dan-bentuk-
pemerintahan.html
http://khazanahhukum.blogspot.com/2015/11/variasi-sistem-pemerintahan.html
https://tirto.id/macam-macam-bentuk-pemerintahan-di-dunia-monarki-hingga-
demokrasi-f9u7
https://ditjenpp.kemenkumham.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=658:dinamika-lembaga-lembaga-negara-
mandiri-di-indonesia-pasca-perubahan-undang-undang-dasar-
1945&catid=100&Itemid=180