Disusun Oleh:
Heni Nurfitriani
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
mengenai mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, dengan tema “NEGARA DAN
KONSTITUSI”.
Dengan materi kuliah ini kami harapkan mahasiswa mampu untuk meemahami makna
dari Negara dan konstitusi di Indonesia. Dengan demikian, kami sadar materi ini masih terdapat
banyak keukurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi .
Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya, terutama mahasiswa, agar bisa memahami pengertian Negara dan Konstitusi, karen
kita adalah penerus Bangsa Indonesia.
Penulis
Heni Nurfitriani
BAB I
PENDAHULUAN
Pancasila merupakan dasar negara sedangkan UUD NRI Tahun 1945 merupakan
konstitusi tertulis, dalam hierarkhi peraturan perundang-undangan Indonesia, UUD NRI Tahun
1945 berada dalam kedudukan tertinggi sehingga peraturan perundang-undangan yang berada
dibawah UUD NRI Tahun 1945 tidak boleh bertentangan dan harus menyesuaikan.
1.2 rumusan masalah
1.2.1 Apakah pengertian Negara?
1.2.2 Apakah pengertian Konstitusi?
1.2.3 Bagaimanakah UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Republik Indonesia?
Menurut teori ini, negara berdasarkan kehendak Tuhan. Paham ini muncul bahwa
keyakinan keagamaan bahwa Tuanlah maha pencipta di langit dan bumi, pemegang
kekuasaan tertinggi, tiada kekuasaan di dunia ini yang tidak berasal dari tuhan, termasuk
negara.
Teori ini pertama kali diperkenalakan oleh tinggal di wilayah geografis negara
harus ada ikatan yang muncul yaitu keadilan. Negara muncul karena ada kebutuhan yang
sangat banyak dan beragam.
Negara kesatuan adalah Negara yang tersusun tunggal, Negara yang hanya berdiri
satu Negara saja, tidak terdapat Negara dalam suatu Negara.
Dalam pelaksanaan pemerintah derah di nrgara kesatuan dapat di
laksanakan dengan dua alternative system, yaitu: Sistem desantralisasi, dimana
daerah-daerah diberikan keleluasaan dan kekuasaan untuk mengurus rumah
tangganya sendiri (otonomi)
Sistem sentralisasi: dimana segala sesuatu urusan dalam Negara tersebut langsung
diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, termasuk segala hal yang menyangkut
pemerintahan dan kekuasaan di daerah.
Negara serikat adalah Negara yang merupakan gabungan dari beberapa, kemudian
menjadi negara-negara bagian dari pada suatu Negara serikat.
Konstitusi berarti hukum dasar baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Hukum
dasar yang tertulis biasanya disebut sebagai Undang-Undang Dasar, sedangkan hukum
dasar yang tidak tertulis disebut konvensi yaitu kebiasaan ketatanegaraan atau aturan-
aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara.
Di samping itu kita juga melihat bahwa konstitusi itu mengatur juga pembagian
kekuasaan dalam negara . Macam-macam konstitusi tersebut adalah
Konstitusi Negara Indonesia adalah UUD 1945 yang untuk pertama kali disahkan
oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945.
Dalam tatasusunan peraturan perundang-undangan Negara, UUD 1945 menempati
tempatan tertinggi. Menurut jenjang norma hukum, UUD 1945 adalah kelompok aturan
dasar / pokok Negara yang berada dibawah Pancasila sebagai Norma Dasar.
Negara merupakan salah satu bentuk organisasi yang ada dalam kehidupan masyarakat.
Negara tidak bisa dikatakan sebagai sebuah negara apabila di dalamnya tidak ada de facto de
jure. De facto yaitu sesuai kenyataannya (fakta) seperti rakyat, wilayah dan pemerintah, de jure
yaitu diakui negara lain (deklaratif). Jika keduanya tidak ada dalam sebuah negara, maka negara
tersebut tidak bisa disebut sebagai sebuah negara.
Konstitusi berarti hukum dasar baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Hukum dasar
yang tertulis biasanya disebut sebagai Undang-Undang Dasar, sedangkan hukum dasar yang
tidak tertulis disebut konvensi yaitu kebiasaan ketatanegaraan atau aturan-aturan dasar yang
timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara.
Negara dan Konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Sri
Soemantri tidak ada satu negara pun yang tidak mempunyai konstitusi atau Undang-Undang
Dasar. Konsekuensinya tentu saja konstitusi memiliki kedudukan yang sangat penting dalam
suatu sistem ketatanegaraan suatu negara.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan Thaib, Jazim Hamidi dan Ni’matul Huda, Teori dan Hukum Konstitusi, Rajawali
pers, Jakarta, 1999, h. 53.
Effendi Suryani & Kaswan, Pancasila dan Ketahanan Jati Diri Bangsa, Bandung: PT
Refika Aditama, 2015.
Kusnardi. Moh, S.H dan Prof. Dr. Bintan R. Saragih, ilmu negara halaman 151, Jakarta.
Miriam budiarjdo, dasar-dasar ilmu politik, halaman 103, Gramedia, Jakarta 1977
Moh. Koesnardi, SH dan Harmanly Ibrahim, SH Pengantar Hukum dan Negara, halaman
91, pusat studi hukum tata negara, FHUI, 1983.