Dosen Pengampu :
Khaerudin, Drs, MM.
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH TANGERANG
Disusun Oleh :
CITRA ELSA LESTAI
NIM : 2255201071
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum Negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Bahkan, setelah abad pertengahan yang ditandai dengan ide
demokrasi dapat dikatakan tampa konstitusi Negara tidak mungkin terbentuk. Konstitusi
didasarkan pada konstitusi sebagai hokum dasar. Negara yang berlandaskan kepada suatu
konstitusi dinamakan Negara konstitusional. Akan tetapi, untuk dapat dikatakan secara
ideal sebagai Negara konstitusional maka konstitusi Negara tersebut harus memenuhi sifat-
sifat dan cirri-ciri dari konstitusionalisme. Jadi Negara tersebut harus menganut gagasan
atau paham. Oleh sebab itu, bahasan tentang negara dan konstitusi pada bab ini terdiri atas
Manusia hidup bersama dalam berbagai kelompok yang beragam latar belakangnya.
Mula-mula manusia hidup dalam sebuah keluarga. Lalu berdasarkan kepentingan dan
wilayah tempat tinggalnya, ia hidup dalam kestuan sosial yang disebut masyarakat dan
pada akhirnya menjadi bangsa. Bangsa adalah kumpulan masyarakat yang membentuk
suatu negara. Berkaitan dengan tumbuh kembangnya bangsa, terdapat berbagai teori besar
dari para ahli untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki sifat dan karakter sendiri.
Istilah bangsa memiliki berbagai makna dan pengertian nya yang berbeda-beda. Bangsa
merupakan terjemahan dari kata “nation” (dalam bahasa inggris). Kata nation bermakna
iii
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Negara ?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Negara
Republik Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Negara
Secara historis pengertian negara senantiasa berkembang sesuai dengan kondisi
masyarakat ada saat itu. Pada zaman Yunani Kuno para ahli filsafat negara
merumuskan pengertian negara secara beragam. Aristoteles yang hidup pada tahun
384-322 S.M., merumuskan negara dalam bukunya Politica, yang disebutnya sebagai
negara polis. Yang pada saat itu asih dipahami negara masih dalam suatu wilayah yang
dipahami negara masih dalam suatu wilayah yang kecil. Dalam pengertian itu negara
disebut sebagai negara hukum, yang didalamnya terdapat sejumlah warga negara yang
ikut dalam permusyawaratan (ecclesia). Oleh karena itu menurut Aristoteles keadilan
merupakan syarat mutlak bagi terselenggarannya negara yang baik, demi terwujudnya
tokoh Katolik. Ia membagi negara dalam dua pengertian yaitu Civitas Dei yang artinya
negara Tuhan, dan Civites Terrena atau civites Diaboli yang artinya negara duniawi.
Civites Tarrena ini ditolak Oleh Agustinus, sedangkan yang dianggap baik adalah
negara Tuhan atau Civies Dei. Negara Tuhan bukanlah negara dari dunia ini.
Melainkan jiwanya yang memiliki oleh sebagian atau beberapa orang di dunia ini
untuk mencapainya. Adapun yang melaksanakan negara adalah Gereja yang mewakili
negara Tuhan bukanlah negara dari dunia ini. Melainkan jiwanya yang dimiliki oleh
sebagian atau beberapa orang di dunia ini untuk mencapainya. Adapun yang
melaksanakan negara adalah Gereja yang mewakili negara Tuhan. Meskipun demikian
bukan berarti apa yang diluar gereja itu terasing sama seklai dari Civites Dei
(Kusnardi, 1995).
Berbeda dengan konsep penelitian Negara menurut kedua tokoh pemikir negara
kekuasaan, dalam bukunya ‘II Prin ciple’ yang dahulu merupakan buku referensi pada
raja. Machiavelli memandang negara daru sudut kenyataan bahwa dalam suatu negara
harus ada sesuatu yang dimiliki oleh seorang pemimpin negara atau raja. Raja sebagai
pada suatu moralitas atau kesusilaan. Kekacauan timbul dalam suatu negara karena
lemahnya kekuasaan negara. Bahkan yang lebih terkenal lagi ajaran Machiavelli.
Tentang tujuan yang dapat menghalalkan segala cara. Akibat ajaran ini muncullah
berbagai praktek pelaksanaan kekuasaan negara yang otoriter, yang jauh dari nilai-
nilai moral. Berikut ini konsep pengertian negara modern : Roger H. Soultou,
mengemukakan bahwa negara adalah alat-alat agency atau wewenang yang mengatur
keagungan suatu negara. Seperti negara Indonesia yang memiliki identitas yang dapat
menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia. Identitas Indonesia
Selain itu identitas Nasional menjadikan negara Indonesia yang bermatabat di antara
negara-negara lain yang memiliki beragam kebudayaan, agama, dan memiliki jiwa
B. Pengertian Konstitusi
adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara
biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur hal-hal
aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum, istilah ini merujuk secara khusus
prinsip dasar hukum termasuk dalam bentuk struktur, prosedur, wewenang dan
merujuk pada pinjaman hak kepada warga masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat
baik tertulis maupuntidak tretulis yang mengatur secara mengikat mengenai cara
berwenang dan ada yang tidak tertulis yang berupa kebiasaan dalam praktik
dapat menunjuk pada peraturan ketatanegaraan baik yang tertulis maupun tidak
tertulis.
hukum tertinggi yang harus ditaati oleh negara dan pejabat-pejabat negara
sekalipun. Hal ini sesuai dengan dalil “Goverment by law, not by men” (
rangka menjaga konstitusi, fungsi pengujian undang-undang itu tidak dapat lagi
supremasi konstitusi.
Fungsi konstitusi menurut guru besar hukum tata negara Jimly Asshiddeqie
antara lain :
Negara.
5. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli
of ceremony.
arti sempit hanya di bidang politik maupun dalam arti luas mencakup bidang
Sebuah Negara.
menempati tempatan tertinggi. Menurut jenjang norma hukum, UUD 1945 adalah
kelompok aturan dasar / pokok Negara yang berada dibawah Pancasila sebagai Norma
Dasar.
telah berlaku tiga macam undang-undang dasar dalam empat priode, yaitu sebagai
berikut:
a. Periode 18 Agustus 1945-27 Desember 1949 berlaku UUD 1945. UUD 1945 terdiri
dari bagian pembukaan, batang tubuh (16 bab), 37 pasal, 4 pasal aturan paralihan, 2
b. Periode 27 Desember 1949-17 Agustus 1950 berlakunya UUD RIS. UUD RIS
c. Oeriode 17 Agustus 1959-5 Juli 1959 berlaku UUDS 1950 terdiri atas 6 bab, 146
Khasus untuk periode keempat bberlaku UUD 1945 dengan pembagian berikut:
2. UUD 1945 yang sudah diamandemenkan (tahun 1999, tahun 2000, tahun 2001, dan
PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. UUD yang ditetapkan oleh PPKI tersebut
Mei 1945 sampai 1 Juni 1945 dan tanggal 10 Juli sampai 16 juli 1945. Hasil karya
BPUPKI berupa rancangan pembukaaan hukum dasar dari BPUPKI itulah yang
2) Memilih Ir. Seokarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Presiden dan wakil
presiden. 7
singgat yaitu kurang lebih dua jam. Namun dengan semangat persatuan dan keinginan
untuk segera membentuk konstitusi Negara maka penetepan UUD 1945 berjalan dengan
lancar.
Perubahan yang dilakukan hanyalah hal-hal yang kecil saja, bukan masalah yang
mendasar. Hal ini karena PPKI sudah mendapatkan naskah rancangan hokum dasar yang
Penetapan UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Republik Indonesia oleh PPKI
1. Pengesahan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Yang Terdiri Dari 4 Alinea.
atas 16 Bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, dan dua ayat aturan tambahan.
Jadi pada waktu yang disahkan PPKI adalah UUD Negara Indonesia yang terdiri
atas dua bagaian yaitu bagian pembukaan dan bagian batang tubuh atau pasal-pasalnya.
Adapun bagian penjelasan dilampirkan kemudian dalam satu naskah yang dibuat dalam
Berita Republik Indonesia tahun II No. 7 tanggal 15 Februari 1946. Berdasarkan hal itu
maka Naskah Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Tahun II No. 7 Tanggal 15
a) Pembukaan
c) Penjelasan.
dalam waktu singkat yaitu mulai tanggal 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949.
Republik Indonesia Serikat (KRIS) tahun 1949. Konstitusi kedua yang berlaku diindonesia
adalah Konstitusi Republi Indonesia Serikat disingkat KRIS atau UUD RIS. Dan UUD
Negara Republik Indonesia 18 Agustus 1945 tetap berlaku tetapi hanya disalah satu Negara
bagian RIS yaitu Negara Republik Indonesia (RI) yang beribu kota di Yogyakarta.
Kontitusi Republik Indonesia Serikat (KRIS) atau UUD RIS 1949 berlaku dari tanggal 27
Desember 1949 sampai tanggal 17 Agustus 1950, bangsa Indonesia kembali kebentuk
Negara kesatuan. Dengan demikian, UUD RIS 1949 tidak diberlakukan lagi. Priode
berlakunya UUD RIS 1949 daei tanggal 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950, oleh
2) Bagian batang tubuh yang terdiri dari atas 6 bab, 197 pasal dan lampiran.
pemerintahan dijabat oleh seorang perdana mentri.perdana mentri apis saat itu
adalah Moh. Hatta.
Konstitusi yang berlaku setelah UUD RIS adalah Undang-Undang Dasar Sementara
(UUDS) 1950. Undang-undang dasar sementara dimaksud sebagai pengganti dari UUD
RIS 1949 setelah Indonesia kembali ke bentuk Negara kesatuan yang dituangkan dalam
Konstitusi inilah yang menyusun UndangUndang Dasar yang bersifat tetap. UUDS 1950
terdiri atas:
b) Menetapkan berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950;
atau mengadakan perubahan. Istilah amandemen sebenarnya merupakan hak, yaitu hak
a. Amandemen konstitusi
b. Pembaruhan konstitusi
atau sisipan dari konstitusi yang asli. Konstitusi yang asli tetap berlaku. Adapun bagian
konstitusi negara indonesia agar sesui dengan prinsip-prinsip negara demokrasi. Dengan
adanya amandemen terhadap UUD 1945 maka konstitusi kita diharapkan semakin baik dan
lengkap meyesuikan dengan tuntutan perkembangan dan kehidupan dan kenegaraan yang
demokratis.
UUD 1945 sebagai konstitusi atau hukum dasaar negara republik indonesia juga haus
mampu menyesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan. Untuk itu perlu dilakukan
perubahan terhadap UUD 1945 yang sejak merdeka sampai masa pemerintahan presiden
Tentang perubahan UUD dinyatakan pada pasal 37 UUD 1945 sebagai berikut:
2. Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD diajukan secara tertulis dan ditunjukkan
permusyawaratan rakyat.
dilakukan perubahan.
Perubahan atau amandemen UUD 1945 dilakukan perama kali oleh MPR pada
siadang umum MPR tahun 1999 dan mulai berlaku sejak tanggal 19 oktober 1999.
Amandemen atas UUD 1945 dilakukan oleh MPR sebanyak 4 kali. Dengan demikian
a. Amandemen pertama terjadi pada sidang umum MPR tahun 1999, disahkan 19
oktober 1999.
2001.
2002.
Jadi, pada perubahan keempat ini yang diamandemen sebanyak 13 pasal serta 3
Dengan cara amandemen ini, UUD 1945 yang asli masih tetap berlaku, hanya
beberapa ketentuan yang sudah diganti dianggap tidak berlaku lagi. Yang beraku
adalah ketentuan-ketentuan yang baru. Naskah perubahan merupakan bagian yang tak
Naskah UUD 1945 perubahan pertama, kedua, ketiga, dan keempat tersebut
tertuang dalam putusan MPR tentang UUD 1945 dan perubahannya. Putusan MPR
tersebut tidak menggunakan nomor putusan majelis. Hal inin berbeda dengan jenis
putusan majelis lainnya, yaitu ketetapan majelis dan keputusan majelis yag
Dengan amandemen tersebut maka konstitusi negara indonesia UUD 1945 menjadi
lebih lengkap dan bertambah jumlah pasal-pasalnya. Jumlah keseluruhan pasal yang
diubah dari perubahan perama sampai keempat ada 73 pasal. Namun jumlah nomor
pasal tetap yaitu 37 tidak termasuk aturan peralihan dan aturan tambahan. Perubahan
pasal (angkanya). Misalnya pasal 28, kemudian pasal 28A, pasal 28B dan seterusnya.
UUD 1945 sekarang ini hanya terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pembukaan dan
bagian pasal-pasal. Bagian pembukaan pada umumnya berisi pernyataan luhur dan
cita-cita dari bangsa yang bersangkutan. Namun tidak semua konstitusi negara meiliki
bagian pembukaan ini. Konstitusi malaysia, singapure, dan australia tidak memiliki
bagian pembukaan. Contoh konstitusi negara yang memiliki bagian pembukaan adalah
konstitusi jepang, india, dan amerika serikat.
Pembukaan UUD 1945 merupakan bagian yang penting dalam konstitusi negara
indonesi. Pembukaa UUD 1945 berisi empat alinie sebagai pernyataan luhur bangsa
indonesia. Selain berisi pernyataan, ia juga berisi cita-cita dan keinginan bangsa
adil, dan makmur. Setiap alenia pembukaan UUD 1945 memiliki makna dan cita-cita
Alenia pertama berbunyi “bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala
bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat
Alenia ketiga berbunyi “atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan
Alenia keempat sebagai berikut “kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu
pemerintah negara indonesia yang melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh
kebangsaan indonesia itu dalam suatu UUD 1945negara indonesia, yang terbentuk
berdasarkan kepada ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh ikmat kebijaksanaan dalam
A. Kesimpulan
Secara historis pengertian negara senantiasa berkembang sesuai dengan
kondisi masyarakat ada saat itu. Pada zaman Yunani Kuno para ahli filsafat negara
merumuskan pengertian negara secara beragam. Aristoteles yang hidup pada tahun
constitutio) dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan
Hukum ini tidak mengatur hal-hal yang terperinci, melainkan hanya menjabarkan
Negara Indonesia adalah UUD 1945 yang untuk pertama kali disahkan oleh Panitia
Perubahan yang dilakukan merupakan ada atau sisipan dari konstitusi yang asli.
Konstitusi yang asli tetap berlaku. Adapun bagian yang diamandemen merupakan
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih jauh
dari kata sempurna, kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam menjelaskan
tentang makalah dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat lebih
dipertanggung jawabkan.