BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum Negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Bahkan, setelah abad pertengahan yang
ditandai dengan ide demokrasi dapat dikatakan tampa konstitusi Negara tidak
mungkin terbentuk. Konstitusi merupakan hukum dasarnya suatu Negara.
Dasar-dasar penyelenggaraaan bernegara didasarkan pada konstitusi sebagai
hokum dasar. Negara yang berlandaskan kepada suatu konstitusi dinamakan
Negara konstitusional. Akan tetapi, untuk dapat dikatakan secara ideal sebagai
Negara konstitusional maka konstitusi Negara tersebut harus memenuhi sifat-
sifat dan ciri-ciri dari konstitusionalisme. Jadi Negara tersebut harus menganut
gagasan tentang konstitusionalisme.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pengertian negara?
2. Apa itu Pengertian konstitusi?
3. Apa itu Nilai dan norma konstitusi?
4. Apa Tujuan perubahan konstitusi?
5. Apa Teori perubahan konstitusi?
6. Apakah Konstitusi bersifat normatif?
7. Apa itu Fungsi konstitusi?
8. Apa itu Fungsi konstitusi dalam sebuah negara?
9. Apa itu Sistem ketatanegaraan?
10. Apa saja Konstitusi menurut para ahli?
2
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apa itu Pengertian negara.
2. Mengetahui Pengertian konstitusi.
3. Mengetahui Nilai dan norma konstitusi.
4. Mengetahui Tujuan perubahan konstitusi.
5. Mengetahui Teori perubahan konstitusi.
6. Bahwa Konstitusi bersifat normatif.
7. Mengetahui Fungsi konstitusi.
8. Mengetahui Fungsi konstitusi dalam sebuah negara.
9. Mengetahui apa itu Sistem ketatanegaraan.
10. Mengetahui Konstitusi menurut para ahli.
.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Negara
Secara historis pengertian negara senantiasa berkembang sesuai
dengan kondisi masyarakat ada saat itu. Pada zaman Yunani Kuno para ahli
yang hidup pada tahun 384-322 S.M., merumuskan negara dalam bukunya
Politica, yang disebutnya sebagai negara polis. Yang pada saat itu asih
dipahami negara masih dalam suatu wilayah yang dipahami negara masih
dalam suatu wilayah yang kecil. Dalam pengertian itu negara disebut sebagai
negara hukum, yang didalamnya terdapat sejumlah warga negara yang ikut
Civitas Dei yang artinya negara Tuhan, dan Civites Terrena atau civites
Diaboli yang artinya negara duniawi. Civites Tarrena ini ditolak Oleh
Agustinus, sedangkan yang dianggap baik adalah negara Tuhan atau Civies
Dei. Negara Tuhan bukanlah negara dari dunia ini. Melainkan jiwanya yang
memiliki oleh sebagian atau beberapa orang di dunia ini untuk mencapainya.
Tuhan bukanlah negara dari dunia ini. Melainkan jiwanya yang dimiliki oleh
4
sebagian atau beberapa orang di dunia ini untuk mencapainya. Adapun yang
demikian bukan berarti apa yang diluar gereja itu terasing sama seklai dari
Negara sebagai negara kekuasaan, dalam bukunya ‘II Prin ciple’ yang dahulu
sudut kenyataan bahwa dalam suatu negara harus ada sesuatu yang dimiliki
oleh seorang pemimpin negara atau raja. Raja sebagai pemegang kekuasaan
otoriter, yang jauh dari nilai-nilai moral. Berikut ini konsep pengertian negara
memiliki identitas yang dapat menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa
1
Kaelan, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Pergerian Tinggi (Yogyakarta: Paradigma, 2016),
hlm. 99
5
B. Pengertian Konstitusi
negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada
menjabarkan prinsip-prinsip.
dan hukum, istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi
2
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn di SD/MI ( Medan: AKASHA SAKTI, 2018), hlm.
33.
6
sebagai keputusan badan yang berwenang dan ada yang tidak tertulis yang
hukum tertinggi yang harus ditaati oleh negara dan pejabat-pejabat negara
sekalipun. Hal ini sesuai dengan dalil “Goverment by law, not by men”
3
Effendi Suryani dan Kaswan, Pancasila dan Ketahanan Jati Diri Bangsa (Bandung: PT Refika
Aditama, 2015 ), hlm. 141.
7
misalnya diatur secara khusus dalam BAB XA, Pasal 28A sampai Pasal 28 J.
Prosedur mengubah UUD. Dalam UUD NRI Tahun 1945, misalnya diatur
secara khusus dalam BAB XVI, Pasal 37 tentang Perubahan Undang- Undang
Dasar. Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari
UUD. Dalam UUD NRI 1945, misalnya diatur mengenai ketetapan bangsa
4
Farida Hardja, https://docplayer.info/64893032-Nilai-dan-norma-konstitusional-uud-nri-uud-nri-
1945-sebagai-konstitusi-negara-indonesia-apa-isinya.html. Diakses pada tanggal: 14.12.2022
8
Indonesia (Pasal 37, Ayat 5). Memuat cita-cita rakyat dan asas-asas ideologi
UUD ingin diabadikan dalam UUD sehingga mewarnai seluruh naskah UUD
itu.5
Pancasila.
hak asasi manusia agar sesuai perkembangan paham hak asasi manusia
kalimat tersebut, dan kalaupun mereka memasukan perubahan, itu hanya bisa
bagi hakim untuk menyisipkan apa yang belum atau tidak dikatakan oleh para
penyusun konstitusi; benar bahwa pendapat hakim bisa saja salah, tidak logis,
dan berubah-ubah; benar bahwa pembedaan yang samar dan bahasa tekhnis
7
K.C. Wheare, Konstitusi-Konstitusi Modern, Pustaka Eureka, Surabaya, 2005, hlm. 129. 10.
11
umum dan pemahaman umum; dan akhirnya, benar pula bahwa hakim
para hakim bisa dikritik dan sistem penafsiran yudisial itu sendiri bisa
ditentang. Tetapi hal pokok yang perlu diingat adalah bahwa fungsi hakim
ini sebagaimana yang secara sah bisa dilakukan oleh pengadilan berasal dari
pembuatan undang-undang.8
konstitusi.
kebiasaan dan tradisi. Kebiasaan dan tradisi memiliki pengaruh yang dapat
tubuh; ia hanya membuat bagian tubuh itu tidak mungkin dapat digunakan.
sama sekali, tradisi tidak selalu berjalan sampai sejauh ini.9 Yang sering
atau lembaga lain, meski secara hukum ia dijalankan oleh mereka yang diberi
Nilai normatif adalah nilai yang ideal (das sollen) dalam konstitusi.
(value) yang ideal. Konstitusi dalam pandangan nilai normatif, tidak hanya
dilihat hanya sebatas kesepakatan tertinggi dan berbentuk teks saja. Konstitusi
sollen) dengan kenyataan (das sein). Kemudian nilai semantik adalah nilai
yang ada dalam konstitusi dan menjadikan konstitusi hanya sebagai pedoman,
dengan apa yang tertuang dalam materi muatan konstitusi. Nilai semantik juga
9
Ibid., hlm. 195.
10
Ibid., hlm. 200.
13
Melihat tiga nilai yang ada dalam konstitusi maka dapat dijadikan sebagai
konstitusi dalam hal ini UUD 1945 mengandung nilai normatif atau nominal
atau semantik? Jika alasan amandemen UUD 1945 karena mengandung nilai
1945 karena berisi nilai nominal atau nilai semantik, maka alasan untuk
G. FUNGSI KONTITUSI
11
Ayon diniyanto, UUD 1945 konstitusi bernilai normatif, https://rechtsvinding.bphn.go.id/?
page=artikel&berita=458#:~:text=Nilai%20normatif%20adalah%20nilai%20yang,tertinggi
%20dan%20berbentuk%20teks%20saja.
12
Ibid
14
negara.
negara.
12. Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat baik dalam arti sempit
hanya di bidang politik maupun dalam arti luas mencakup bidang sosial
dan ekonomi.
13
Ibrahim hasan, fungsi konstitusi adalah sebagai sumber hukum tertinggi,
https://www.merdeka.com/jateng/fungsi-konstitusi-adalah-sebagai-sumber-hukum-tertinggi-ini-
tujuannya-dalam-negara-kln.html.
15
republik sebagaimana kita saksikan hari ini merupakan karya dari para pendiri
negara. Ada dua bagian pokok yang terkandung dalam konstitusi, yakni
banyak.
Indonesia adalah kesatuan bukan serikat atau federal. Dasar penetapan ini
tertuang dalam pasal 1 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan “ Negara Indnesia
bukan monarki atau kerajaan. Yang tertuang dalam pasal 1 ayat (1) UUD 1945
pemerintahan presidensial15
1. Soehino
2. J. Van Apeldoorn
tertulis.
3. Herman Heller
15
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hlm. 71-81
18
negara.
4. C. F. Strong
5. F. Lasalle
yang lebih luas dari UUD. Namun, secara yuridis terdapat faham kodifikasi yang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dengan kondisi masyarakat ada saat itu. Pada zaman Yunani Kuno para ahli
16
Renata christha auli, https://www.hukumonline.com/klinik/a/pengertian-konstitusi-menurut-
para-ahli-dan-secara-etimologis-lt62f1f95c8b86c.
19
yang hidup pada tahun 384-322 S.M., merumuskan negara dalam bukunya
Politica, yang disebutnya sebagai negara polis. Yang pada saat itu asih
dipahami negara masih dalam suatu wilayah yang dipahami negara masih
negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada
menjabarkan prinsip-prinsip.
B. Saran
dalam bernegara itu wajib diketahui oleh rakyat nya, khususm dinegara kita
sendri. Bahwa kita harus mengetahui peraturan peraturan bernegara agar tisak
melanggar suatu peraturan itu. Kami selaku penulis membuat makalah ini
20
DAFTAR PUSTAKA
Suryani Effendi dan Kaswan, Pancasila dan Ketahanan Jati Diri Bangsa (Bandung: PT
Refika Aditama, 2015 ),
Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR Periode 2009-2014, Panduan
Pemasyarakatn Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
Ketetapan MPR RI..., Op ci
page=artikel&berita=458#:~:text=Nilai%20normatif%20adalah%20nilai
%20yang,tertinggi%20dan%20berbentuk%20teks%20saja