Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................2
A. Latar Belakang.................................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................4
A. Pengertian Negara............................................................................................................................4
B. Pengertian Konstitusi.......................................................................................................................4
C. Pengertian Negara Konstitusi..........................................................................................................5
D. Tujuan Konstitusi............................................................................................................................6
E. Nilai-Nilai Konstitusi.......................................................................................................................6
F. Fungsi Konstitusi.............................................................................................................................6
G. Jenis-Jenis Konstitusi.......................................................................................................................7
H. Unsur-Unsur yang terdapat dalam Konstitusi..................................................................................7
I. Hubungan antara Negara dan Konstitusi..........................................................................................8
J. Pengertian Demokrasi......................................................................................................................8
K. Macam-Macam Demokrasi..............................................................................................................9
L. Perkembangan Demokrasi di Indonesia.........................................................................................11
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah makhluk sosial yang membutuhkan tempat tinggal agar dapat
melakukan interaksi dengan sesamanya. Manusia membentuk suatu perkumpulan yang terjadi
interaksi di dalam perkumpulan itu terhadap sesamanya disebut dengan masyarakat. Suatu
organisasi dari kelompok-kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah
tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan
sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut maka akan terbentuklah suatu Negara.

Keberadaan UUD 1945 yang selama ini disakralkan dan tidak boleh diubah, sekarang
mengalami beberapa perubahan. Tuntutan perubahan terhadap UUD 1945 merupakan tuntutan
bagi adanya perubahan dan penataan ulang terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Atau
dapat dikatakan sebagai upaya memulai “kontrak sosial” baru antara warga Negara dengan
Negara menuju yang telah dicita-citakan bersama yang dituangkan dalam sebuah peraturan dasar
(konstitusi/UUD 1945). Perubahan konstitusi ini menginginkan pula perubahan sistem dan
kondisi Negara yang otoritarian menuju ke arah sistem yang demokratis dengan relasi lembaga
Negara yang seimbang. Dengan demikian perubahan konstitusi merupakan suatu agenda dan
tugas yang tidak bisa diabaikan.

Di Indonesia pun telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya. Namun,
dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998 sampai saat ini
adalah sistem pemerintahan demokrasi. Walaupun masih banyak kekurangan, namun sebagian
kelompok merasa merdeka dengan diberlakukannya sistem demokrasi di Indonesia. Artinya,
kebebasan pers sudah menempati ruang yang sebebas-bebasnya sehingga setiap orang berhak
menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-masing. Demokrasi merupakan salah satu
bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu Negara sebagai upaya mewujudkan
kedaulatan rakyat atau Negara yang dijalankan oleh pemerintah. Semua warga Negara memiliki
hak yang setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.

2
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan Negara?


2. Apa yang dimaksud dengan Konstitusi?
3. Apa yang dimaksud dengan Negara Konstitusi?
4. Apa tujuan Konstitusi?
5. Apa saja nilai-nilai Konstitusi?
6. Apa saja fungsi Konstitusi?
7. Apa saja jenis-jenis Konstitusi?
8. Unsur-unsur apa saja yang terdapat dalam konstitusi?
9. Bagaimana Hubungan antara Negara dan Konstitusi?
10. Apa yang dimaksud dengan Demokrasi?
11. Apa saja macam-macam Demokrasi?
12. Bagaimana Perkembangan Demokrasi di Indonesia?

C. Tujuan

1. Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen


2. Untuk memahami lebih dalam tentang pengertian dari Negara.
3. Untuk memahami lebih dalam tentang pengertian dari Konstitusi.
4. Untuk memahami lebih dalam tentang pengertian dari Negara Konstitusi.
5. Untuk mengetahui tujuan dari Konstitusi.
6. Untuk mengetahui nilai-nilai Konstitusi.
7. Untuk mengetahui fungsi Konstitusi.
8. Untuk mengetahui jenis-jenis Konstitusi.
9. Untuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam Konstitusi.
10. Untuk mengetahui hubungan antara Negara dan Konstitusi.
11. Untuk memahami lebih dalam tentang pengertian Demokrasi.
12. Untuk mengetahui macam-macam Demokrasi.
13. Untuk mengetahui perkembangan demokrasi di Indonesia.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara

Setelah manusia menjadi sebuah bangsa, mereka manuntut suatu wilayah untuk
tempat tinggal yang di klaim sebagai Negara. Negara adalah Sesuatu organisasai kekuasaan
dan sekelompok orang yang besama-sama mendiami suatu wilayah tertentudan mengakui
adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok manusia.

Pengetian Negara yang lain adalah :

1. Menurut Max Weber, Negara adalah masyarakat yang mempunyai monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
2. Menurut Robert Mac Iver, Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban
dalam suatu masyarakat dan dalam suatu wilayah berdasarkan hukum.
3. Menurut Miriam Budiarjo, Negara adalah daerah territorial yang di perintah oleh
sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warganya satu ketaatan pada peraturan
perundangan melalui penguasaan monopolistis dari kekuasaan yang sah.
4. Menurut Aristoteles, Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa
desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan
dan kehormatan bersama.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Negara adalah suatu organisasi dari kelompok-
kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui
adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau
beberapa kelompok manusia tersebut.

B. Pengertian Konstitusi

Konstitusi atau Undang-undang Dasar (bahasa Latin: constitutio) dalam negara


adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara biasanya

4
dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur hal-hal yang terperinci,
melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar bagi peraturan-peraturan
lainnya. Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas
politik dan hukum, istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional
sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan
struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan negara pada umumnya,
Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga masyarakatnya. Istilah
konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukum yang mendefinisikan fungsi pemerintahan
negara.

Dalam kehidupan sehari-hari istilah konstitusi di terjemahkan dari


kata “constitution” artinya menetapkan atau mengadakan, maksudnya menciptakan
peraturan pokok yang memuat kehidupan bernegara dan system pemeritahan. Undang-
undang dasar hanya pengertian konstitusi dalam arti yuridis yaitu undang-undang dasar
sebagai konstitusi tertulis. Dalam bentukan organisasi konstitusi menjelaskan bentuk,
struktur, aktivitas, karakter, dan aturan dasar organisasi tersebut.

Jenis organisasi yang menggunakan konsep Konstitusi termasuk:

 Organisasi pemerintahan (transnasional, nasional atau regional)


 Organisasi sukarela
 Persatuan dagang
 Partai politik
 Perdagangan beras dan rempah-rempah.

C. Pengertian Negara Konstitusi

Dari penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa Negara Konstitusi merupakan
suatu organisasi dari kelompok-kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu
wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta
keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut, yang diatur dengan
aturan-aturan dasar (fundamental) yang dibentuk di dalam mengatur hubungan antar Negara
dan warga Negara.

5
D. Tujuan Konstitusi

Tujuan konstitusi yaitu:

1. Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang – wenang maksudnya


tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan berjalan dengan baik dan
bisa saja kekuasaan penguasa akan merajalela Dan bisa merugikan rakyat banyak.
2. Melindungi HAM maksudnya setiap penguasa berhak menghormati HAM orang lain dan
hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal melaksanakan haknya.
3. Pedoman penyelenggaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman konstitusi negara
kita tidak akan berdiri dengan kokoh.

E. Nilai-Nilai Konstitusi

Nilai Konstitusi yaitu:


1. Nilai normatif adalah suatu konstitusi yang resmi diterima oleh suatu bangsa dan bagi
mereka konstitusi itu tidak hanya berlaku dalam arti hukum (legal), tetapi juga nyata
berlaku dalam masyarakat dalam arti berlaku efektif dan dilaksanakan secara murni dan
konsekuen.
2. Nilai nominal adalah suatu konstitusi yang menurut hukum berlaku, tetapi tidak
sempurna. Ketidaksempurnaan itu disebabkan pasal – pasal tertentu tidak berlaku / tidsak
seluruh pasal – pasal yang terdapat dalam UUD itu berlaku bagi seluruh wilayah negara.
3. Nilai semantik adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya untuk kepentingan penguasa
saja. Dalam memobilisasi kekuasaan, penguasa menggunakan konstitusi sebagai alat
untuk melaksanakan kekuasaan politik.

F. Fungsi Konstitusi

Fungsi Konstitusi:

1. Deklarasi pendirian sebuah Negara


2. Membagi kekuasaan Negara agar tidak memusat
3. Membatasi kekuasaan Negara atas legislatif, eksekutif, dan yudikatif

6
4. Menjamin hak asasi manusia

G. Jenis-Jenis Konstitusi

Menurut CF. Strong konstitusi terdiri dari:

1. Konstitusi tertulis (documentary constitution / written constitution) adalah aturan-aturan


pokok dasar negara , bangunan negara dan tata negara, demikian juga aturan dasar
lainnya yang mengatur perikehidupan suatu bangsa di dalam persekutuan hukum negara.
2. Konstitusi tidak tertulis / konvensi (non-documentary constitution) adalah berupa
kebiasaan ketatanegaraan yang sering timbul.
a. Adapun syarat – syarat konvensi adalah:
 Diakui dan dipergunakan berulang – ulang dalam praktik penyelenggaraan
negara.
 Tidak bertentangan dengan UUD 1945.
 Memperhatikan pelaksanaan UUD 1945.

Secara teoritis konstitusi dibedakan menjadi:

1. Konstitusi politik adalah berisi tentang norma- norma dalam penyelenggaraan negara,
hubungan rakyat dengan pemerintah, hubungan antar lembaga negara.
2. Konstitusi sosial adalah konstitusi yang mengandung cita – cita sosial bangsa, rumusan
filosofis negara, sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem politik yang ingin
dikembangkan bangsa itu.

Berdasarkan sifat dari konstitusi yaitu:

1. Fleksibel / luwes apabila konstitusi / undang undang dasar memungkinkan untuk


berubah sesuai dengan perkembangan.
2. Rigid / kaku apabila konstitusi / undang undang dasar jika sulit untuk diubah.

H. Unsur-Unsur yang terdapat dalam Konstitusi

Unsur/substansi sebuah konstitusi yaitu


7
1. Menurut Sri Sumantri konstitusi berisi 3 hal pokok yaitu
 Jaminan terhadap Ham dan warga negara.
 Susunan ketatanegaraan yang bersifat fundamental.
 Pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan.
2. Menurut Miriam Budiarjo, konstitusi memuat tentang
 Organisasi negara.
 HAM.
 Prosedur penyelesaian masalah pelanggaran hukum.
 Cara perubahan konstitusi.
3. Menurut Koerniatmanto Soetopawiro, konstitusi berisi tentang
 Pernyataan ideologis.
 Pembagian kekuasaan negara.
 Jaminan HAM (Hak Asasi Manusia).
 Perubahan konstitusi.
 Larangan perubahan konstitusi.

I. Hubungan antara Negara dan Konstitusi

Berhubungan sangat erat, konstitusi lahir merupakan usaha untuk melaksanakan dasar
Negara. Dasar Negara memuat norma-norma ideal, yang penjabarannya dirumuskan dalam
pasal-pasal oleh UUD (Konstitusi) Merupakan satu kesatuan utuh, dimana dalam Pembukaan
UUD 45 tercantum dasar Negara Pancasila, melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga
melaksanakan dasar Negara.

J. Pengertian Demokrasi

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak
setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.

Pengertian Demokrasi menurut Para Ahli

8
1. Menurut Abraham Lincoln, Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang
diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
2. Menurut Charles Costello, Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan
diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk
melindungi hak-hak perorangan warga negara.
3. Menurut John L. Esposito, Demokrasi pada dasarnya adalah kekuasaan dari dan untuk
rakyat. Oleh karenanya, semuanya berhak untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif
maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja
lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif,
legislatif, maupun yudikatif.
4. Menurut Hans Kelsen, Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat.
Yang melaksanakan kekuasaan Negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Dimana
rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan di
dalam melaksanakan kekuasaan Negara.
5. Menurut Sidney Hook, Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-
keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
6. Menurut C.F. Strong, Demokrasi adalah Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas
anggota dewan dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan
yang menjamin pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya
pada mayoritas tersebut.

Kesimpulannya Demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat.

K. Macam-Macam Demokrasi

Jenis-jenis Demokrasi

1. Dilihat dari cara penyaluran aspirasi rakyat


a. Demokrasi Langsung

9
Demokrasi langsung adalah sistem demokrasi yang memberikan kesempatan
kepada seluruh warga negaranya dalam permusyawaratan saat menentukan arah
kebijakan umum dari negara atau undang-undang. Bisa dikatakan demokrasi
langsung adalah demokrasi yang bersih karena rakyat diberikan hak mutlak untuk
memberikan aspirasinya.
b. Demokrasi Tidak Langsung
Demokrasi tidak langsung adalah sistem demokrasi yang dijalankan
menggunakan sistem perwakilan.
2. Dilihat dari dasar yang dijadikan prioritas atau titik perhatian;
a. Demokrasi Material
b. Demokrasi Formal
c. Demokrasi Campuran
3. Dilihat dari prinsip ideologi;
a. Demokrasi Rakyat
Demokrasi rakyat(proletar) adalah sistem demokrasi yang tidak mengenal kelas
sosial dalam kehidupan. Tidak ada pengakuan hak milik pribadi tanpa ada
paksaan atau penindasan tetapi untuk mencapai masyarakat yang dicita-citakan
tersebut dilakukan dengan cara kekerasan atau paksa atau dengan kata lain negara
adalah alat untuk mencapai cita-cita kepentingan kolektif. Demokrasi rakyat
merupakan demokrasi yang berdasarkan paham marxisme atau komunisme.
b. Demokrasi Konstitusional
Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang dilandaskan kebebasan setiap
orang atau manusia sebagai makhluk sosial. Hobbe, Lockdan Rousseaue
mengemukakan pemikirannya tentang negara demokrasi bahwa negara terbentuk
disebabkan oleh benturan kepentingan hidup orang yang hidup bermasyarakat. Ini
mengakibatkan terjadinya penindasan diantara mereka. Oleh sebab itu kumpulan
orang tersebut membentuk komunitas yang dinamakan negara atas dasar
kepentingan bersama. Akan tetapi fakta yang terjadi kemudian adalah munculnya
kekuasaan berlebih atau otoriterianisme.
Hal inilah yang menjadi pemicu pemikiran baru yakni demokrasi liberal. Setiap
individu dapat berpartisipasi melalui wakil yang dipilih melalui pemilihan sesuai

10
ketentuan. Masyarakat harus dijaminan dalam hal kebebasan individual(politik,
sosial, ekonomi, dan keagamaan).
4. Dilihat dari kewenangan dan hubungan antara alat kelengkapan negara;
a. Demokrasi Sistem Parlementer
b. Demokrasi Sistem Presidensial

L. Perkembangan Demokrasi di Indonesia

Konstitusi Indonesia, UUD 1945, menjelaskan bahwa Indonesia adalah sebuah negara
demokrasi. Presiden dalam menjalankan kepemimpinannya harus memberikan
pertanggungjawaban kepada MPR sebagai wakil rakyat. Oleh karena itu secara hierarchy
rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi melalui sistem perwakilan dengan cara
pemilihan umum. Pada era Presiden Soekarno, Indonesia sempat menganut demokrasi
terpimpin tahun 1956. Indonesia juga pernah menggunakan demokrasi semu(demokrasi
pancasila) pada era Presiden Soeherto hingga tahun 1998 ketika Era Soeharto digulingkan
oleh gerakan mahasiswa. Gerakan mahasiswa yang telah memakan banyak sekali harta dan
nyawa dibayar dengan senyum gembira dan rasa syukur ketika Presiden Soeharto
mengumumkan "berhenti sebagai Presiden Indonesia" pada 21 Mei 1998. Setelah era
Seoharto berakhir Indonesia kembali menjadi negara yang benar-benar demokratis mulai saat
itu. Pemilu demokratis yang diselenggarakan tahun 1999 dimenangkan oleh Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Pada tahun 2004 untuk pertama kali Bangsa Indonesia menyelenggarakan pemilihan
umum presiden. Ini adalah sejarah baru dalam kehidupan demokrasi Indonesia.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Negara adalah suatu organisasi dari kelompok-kelompok manusia yang bersama-sama


mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus
tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.
2. Konstitusi atau Undang-undang Dasar (bahasa Latin: constitutio) dalam negara adalah
sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara biasanya
dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis.
3. Negara Konstitusi merupakan suatu organisasi dari kelompok-kelompok manusia yang
bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan
yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok
manusia tersebut, yang diatur dengan aturan-aturan dasar (fundamental) yang dibentuk di
dalam mengatur hubungan antar Negara dan warga Negara.
4. Tujuan konstitusi yaitu:
 Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang – wenang
maksudnya tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan berjalan
dengan baik dan bisa saja kekuasaan penguasa akan merajalela Dan bisa
merugikan rakyat banyak.
 Melindungi HAM maksudnya setiap penguasa berhak menghormati HAM orang
lain dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal melaksanakan haknya.
 Pedoman penyelenggaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman konstitusi
negara kita tidak akan berdiri dengan kokoh
5. Nilai Konstitusi yaitu:
 Nilai normatif adalah suatu konstitusi yang resmi diterima oleh suatu bangsa dan
bagi mereka konstitusi itu tidak hanya berlaku dalam arti hukum (legal), tetapi

12
juga nyata berlaku dalam masyarakat dalam arti berlaku efektif dan dilaksanakan
secara murni dan konsekuen.
 Nilai nominal adalah suatu konstitusi yang menurut hukum berlaku, tetapi tidak
sempurna. Ketidaksempurnaan itu disebabkan pasal – pasal tertentu tidak
berlaku / tidsak seluruh pasal – pasal yang terdapat dalam UUD itu berlaku bagi
seluruh wilayah negara.
 Nilai semantik adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya untuk kepentingan
penguasa saja. Dalam memobilisasi kekuasaan, penguasa menggunakan konstitusi
sebagai alat untuk melaksanakan kekuasaan politik.
6. Fungsi Konstitusi:
a. Deklarasi pendirian sebuah Negara
b. Membagi kekuasaan Negara agar tidak memusat
c. Membatasi kekuasaan Negara atas legislatif, eksekutif, dan yudikatif
d. Menjamin hak asasi manusia
7. Jenis-jenis Konstitusi:
Menurut CF. Strong konstitusi terdiri dari Konstitusi tertulis (documentary
constitution / written constitution) & Konstitusi tidak tertulis / konvensi (non-
documentary constitution).
Secara teoritis konstitusi dibedakan menjadi Konstitusi politik & Konstitusi sosial.
8. Unsur/substansi sebuah konstitusi yaitu
Menurut Sri Sumantri konstitusi berisi 3 hal pokok yaitu Jaminan terhadap Ham dan
warga Negara, Susunan ketatanegaraan yang bersifat fundamental, & Pembagian dan
pembatasan tugas ketatanegaraan.
Menurut Miriam Budiarjo, konstitusi memuat tentang Organisasi Negara, HAM,
Prosedur penyelesaian masalah pelanggaran hukum, & Cara perubahan konstitusi.
Menurut Koerniatmanto Soetopawiro, konstitusi berisi tentang Pernyataan ideologis,
Pembagian kekuasaan Negara, Jaminan HAM (Hak Asasi Manusia), Perubahan
konstitusi, & Larangan perubahan konstitusi.
9. Hubungan antara Negara dan Konstitusi adalah Berhubungan sangat erat, konstitusi lahir
merupakan usaha untuk melaksanakan dasar Negara. Dasar Negara memuat norma-

13
norma ideal, yang penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasal oleh UUD (Konstitusi)
Merupakan satu kesatuan utuh.
10. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak
setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
11. Jenis-jenis Demokrasi
Dilihat dari cara penyaluran aspirasi rakyat: Demokrasi Langsung & Demokrasi Tidak
Langsung.
Dilihat dari dasar yang dijadikan prioritas atau titik perhatian: Demokrasi Material,
Demokrasi Formal, & Demokrasi Campuran.
Dilihat dari prinsip ideology: Demokrasi Rakyat & Demokrasi Konstitusional
Dilihat dari kewenangan dan hubungan antara alat kelengkapan Negara: Demokrasi
Sistem Parlementer & Demokrasi Sistem Presidensial.
12. Perkembangan demokrasi di Indonesia adalah Konstitusi Indonesia, UUD 1945. Pada era
Presiden Soekarno, Indonesia sempat menganut demokrasi terpimpin tahun 1956.
Indonesia juga pernah menggunakan demokrasi semu(demokrasi pancasila) pada era
Presiden Soeherto hingga tahun 1998 ketika Era Soeharto digulingkan oleh gerakan
mahasiswa. Gerakan mahasiswa yang telah memakan banyak sekali harta dan nyawa
dibayar dengan senyum gembira dan rasa syukur ketika Presiden Soeharto
mengumumkan "berhenti sebagai Presiden Indonesia" pada 21 Mei 1998. Setelah era
Seoharto berakhir Indonesia kembali menjadi negara yang benar-benar demokratis mulai
saat itu. Pemilu demokratis yang diselenggarakan tahun 1999 dimenangkan oleh Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan. Pada tahun 2004 untuk pertama kali Bangsa Indonesia
menyelenggarakan pemilihan umum presiden. Ini adalah sejarah baru dalam kehidupan
demokrasi Indonesia.

B. Saran

1. Sesuai dengan kesimpulan di atas, Penulis berharap supaya makalah ini dapat membantu
memahami tentang Negara Konstitusi dan Demokrasi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Dinash, Juan. 2013. Pengertian Demokrasi, Macam, dan Sejarah,


http://demokrasipancasilaindonesia.blogspot.co.id/2015/03/demokrasi-di-indonesia-
pengertianmacam.html

Fahmana, Nz. 2015. Makalah Demokrasi Negara Konstitusi,


http://www.academia.edu/11822062/MAKALAH_DEMOKRASI_NEGARA_KONSTIT
USI

Rhodiah, Netty. 2013. Negara, Konstitusi dan Demokrasi,


http://nettyrhodiah.blogspot.co.id/2013/03/negara-konstitusi-dan-demokrasi.html

Wikipedia. 2015. Demokrasi, https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi

Wikipedia. 2015. Konstitusi, https://id.wikipedia.org/wiki/Konstitusi

Wikipedia. 2015. Negara, https://id.wikipedia.org/wiki/Negara

15

Anda mungkin juga menyukai