Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH NEGARA DAN KONSTITUSI SERTA SISTEM

POLITIK DEMOKRASI

Disusun Oleh

Nama : Siti Anifa

NIM : 301303222130009

Prodi : Manajemen S1

Kelas : A

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

JAMBATAN BULAN

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mengenai “negara dan
konstitusi serta sistem politik demokrasi” di salah satu mata kuliah yang saya
pelajari.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan
terima kasih atas bantuan serta bimbingan yang telah diberikan selama proses
penyusunan makalah serta kerja samanya dari berbagai pihak. Sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.

Saya menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

04 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1. Latar Belakang..........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................3

1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................3

BAB II.....................................................................................................................5

PEMBAHASAN.....................................................................................................5

2.1. Pengertian Negara.....................................................................................5

2.2. Pengertian Konstitusi................................................................................6

2.3. Pengertian Negara Konstitusi ...................................................................6

2.4. Tujuan Konstitusi......................................................................................7


2.5. Nilai-Nilai Konstitusi................................................................................7
2.6. Fungsi Konstitusi......................................................................................8
2.7. Jenis-Jenis Konstitusi.............................................................................8
2.8. Hubungan Antara Negara dan Konstitusi..............................................8
2.9. Pengertian Demokrasi.............................................................................9
2.10. Macam-Macam Demokrasi....................................................................9
BAB III..................................................................................................................11

PENUTUP.............................................................................................................11

3.1. Kesimpulan..............................................................................................11

3.2. Saran........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah makhluk sosial yang membutuhkan tempat tinggal agar

dapat melakukan interaksi dengan sesamanya. Manusia membentuk suatu

perkumpulan yang terjadi interaksi di dalam perkumpulan itu terhadap sesamanya

disebut dengan masyarakat. Suatu organisasi dari kelompok-kelompok manusia

yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu

pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau

beberapa kelompok manusia tersebut maka akan terbentuklah suatu Negara.

Keberadaan UUD 1945 yang selama ini disakralkan dan tidak boleh diubah,

sekarang mengalami beberapa perubahan. Tuntutan perubahan terhadap UUD

1945 merupakan tuntutan bagi adanya perubahan dan penataan ulang terhadap

kehidupan berbangsa dan bernegara. Atau dapat dikatakan sebagai upaya memulai

"kontrak sosial" baru antara warga Negara dengan Negara menuju yang telah

dicita-citakan bersama yang dituangkan dalam sebuah peraturan dasar

(konstitusi/UUD 1945). Perubahan konstitusi ini menginginkan pula perubahan

sistem dan kondisi Negara yang otoritarian menuju ke arah sistem yang

demokratis dengan relasi lembaga Negara yang seimbang. Dengan demikian

perubahan konstitusi merupakan suatu agenda dan tugas yang tidak bisa

diabaikan.

1
Di Indonesia pun telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya.

Namun, dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi

1998 sampai saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi. Walaupun masih

banyak kekurangan, namun sebagian kelompok merasa merdeka dengan

diberlakukannya sistem demokrasi di Indonesia. Artinya, kebebasan pers sudah

menempati ruang yang sebebas-bebasnya sehingga setiap orang berhak

menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-masing. Demokrasi merupakan

salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu Negara sebagai

upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau Negara yang dijalankan oleh

pemerintah. Semua warga Negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan

keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.

2
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengangkat beberapa

permasalahan terkait, yakni sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Negara?

2. Apa yang dimaksud dengan Konstitusi?

3. Apa yang dimaksud dengan Negara Konstitusi?

4. Apa tujuan Konstitusi?

5. Apa saja nilai-nilai Konstitusi?

6. Apa saja fungsi Konstitusi?

7. Apa saja jenis-jenis Konstitusi?

8. Bagaimana Hubungan antara Negara dan Konstitusi?

9. Apa yang dimaksud dengan Demokrasi?

10. Apa saja macam-macam Demokrasi?

1.3. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka

penulisan makalah ini bertujuan untuk :

1. Untuk memahami lebih dalam tentang pengertian dari Negara

2. Untuk memahami lebih dalam tentang pengertian dari Konstitusi.

3. Untuk memahami lebih dalam tentang pengertian dari Negara Konstitusi.

3
4. Untuk mengetahui tujuan dari Konstitusi.

5. Untuk mengetahui nilai-nilai Konstitusi.

6. Untuk mengetahui fungsi Konstitusi.

7 Untuk mengetahui jenis-jenis Konstitusi.

8. Untuk mengetahui hubungan antara Negara dan Konstitusi.

9 Untuk memahami lebih dalam tentang pengertian Demokrasi.

10. Untuk mengetahui macam-macam Demokrasi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Negara

Setelah manusia menjadi sebuah bangsa, mereka manuntut suatu wilayah

untuk tempat tinggal yang di klaim sebagai Negara. Negara adalah Sesuatu

organisasai kekuasaan dan sekelompok orang yang besama-sama mendiami suatu

wilayah tertentudan mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata

tertib dan keselamatan sekelompok manusia.

Pengetian Negara yang lain adalah :

1. Menurut Max Weber, Negara adalah masyarakat yang mempunyai monopoli

dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.

2. Menurut Robert Mac Iver, Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan

penertiban dalam suatu masyarakat dan dalam suatu wilayah berdasarkan hukum.

3. Menurut Miriam Budiarjo. Negara adalah daerah territorial yang di perintah

oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warganya satu ketaatan

pada peraturan

perundangan melalui penguasaan monopolistis dari kekuasaan yang sah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Negara adalah suatu organisasi dari kelompok-

kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dan

mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan

sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.

5
2.2 Pengertian Konstitusi

Konstitusi atau Undang-undang Dasar (bahasa Latin: constitutio) dalam

negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada

pemerintahan negara biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum

ini tidak mengatur hal-hal yang terperinci,melainkan hanya menjabarkan prinsip-

prinsip yang menjadi dasar bagi peraturan-peraturan lainnya. Dalam kasus

bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan

hukum, istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional

sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam

bentukan struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan negara pada

umumnya, Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga

masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukum yang

mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.

Jenis organisasi yang menggunakan konsep Konstitusi termasuk:

 Organisasi pemerintahan (transnasional, nasional atau regional)

 Organisasi sukarela

 Persatuan dagang

 Partai politik

 Perdagangan beras dan rempah-rempah.

2.3 Pengertian Negara Konstitusi

Dari penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa Negara Konstitusi

merupakan suatu organisasi dari kelompok-kelompok manusia yang bersama-

sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu

6
pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau

beberapa kelompok manusia tersebut, yang diatur dengan aturan-aturan dasar

(fundamental) yang dibentuk di dalam mengatur hubungan antar Negara dan

warga Negara.

2.4 Tujuan Konstitusi

1. Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang-wenang

maksudnya tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan berjalan

dengan baik dan bisa saja kekuasaan penguasa akan merajalela Dan bisa

merugikan rakyat banyak.

2. Melindungi HAM maksudnya setiap penguasa berhak menghormati HAM

orang lain dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal melaksanakan

haknya.

3. Pedoman penyelenggaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman konstitusi

negara kita tidak akan berdiri dengan kokoh.

2.5 Nilai-Nilai Konstitusi

1. Nilai normatif adalah suatu konstitusi yang resmi diterima oleh suatu

bangsa dan bagi mereka konstitusi itu tidak hanya berlaku dalam arti hukum

(legal), tetapi juga nyata berlaku dalam masyarakat dalam arti berlaku efektif

dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen.

2. Nilai nominal adalah suatu konstitusi yang menurut hukum berlaku, tetapi

tidak sempurna. Ketidaksempurnaan itu disebabkan pasal-pasal tertentu tidak

berlaku / tidak seluruh pasal-pasal yang terdapat dalam UUD itu berlaku bagi

seluruh wilayah negara.

7
3. Nilai semantik adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya untuk

kepentingan penguasa saja. Dalam memobilisasi kekuasaan, penguasa

menggunakan konstitusi sebagai alat untuk melaksanakan kekuasaan politik.

2.6 Fungsi Konstitusi

1. Deklarasi pendirian sebuah Negara

2. Membatasi kekuasaan Negara atas legislatif, eksekutif, dan yudikatif

3. Menjamin hak asasi manusia

2.7 Jenis-Jenis Konstitusi

Menurut CF. Strong konstitusi terdiri dari:

1. Konstitusi tertulis (documentary constitution / written constitution) adalah

aturan-aturan pokok dasar negara, bangunan negara dan tata negara, demikian

juga aturan dasar lainnya yang mengatur perikehidupan suatu bangsa di dalam

persekutuan hukum negara.

2. Konstitusi tidak tertulis konvensi (non-documentary constitution) adalah

berupa kebiasaan ketatanegaraan yang sering timbul.

2.8 Hubungan Amtara Negara dan Konstitusi

Berhubungan sangat erat, konstitusi lahir merupakan usaha untuk melaksanakan

dasar Negara. Dasar Negara memuat norma-norma ideal, yang penjabarannya

dirumuskan dalam pasal-pasal oleh UUD (Konstitusi) Merupakan satu kesatuan

utuh, dimana dalam Pembukaan UUD 45 tercantum dasar Negara Pancasila,

melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar Negara

8
2.9 Pengertian Demokrasi

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki

hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.

Pengertian Demokrasi menurut Para Ahli

1. Menurut Abraham Lincoln, Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang

diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

2. Menurut Charles Costello, Demokrasi adalah sistem sosial dan politik

pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum

dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara.

2.10. Macam-Macam Demokrasi

Dilihat dari cara penyaluran aspirasi rakyat

a. Demokrasi Langsung

Demokrasi langsung adalah sistem demokrasi yang memberikan kesempatan

kepada seluruh warga negaranya dalam permusyawaratan saat menentukan arah

kebijakan umum dari negara atau undang-undang. Bisa dikatakan demokrasi

langsung adalah demokrasi yang bersih karena rakyat diberikan hak mutlak untuk

memberikan aspirasinya.

b. Demokrasi Tidak Langsung

Demokrasi tidak langsung adalah sistem demokrasi yang dijalankan menggunakan

sistem perwakilan.

9
2. Dilihat dari dasar yang dijadikan prioritas atau titik perhatian;

a. Demokrasi Material

b. Demokrasi Formal

c. Demokrasi Campuran

3. Dilihat dari prinsip ideologi;

a. Demokrasi Rakyat

Demokrasi rakyat(proletar) adalah sistem demokrasi yang tidak mengenal kelas

sosial dalam kehidupan. Tidak ada pengakuan hak milik pribadi tanpa ada

paksaan atau penindasan tetapi untuk mencapai masyarakat yang dicita-citakan

tersebut dilakukan dengan cara kekerasan atau paksa atau dengan kata lain negara

adalah alat untuk mencapai cita-cita kepentingan kolektif. Demokrasi rakyat

merupakan demokrasi yang berdasarkan paham marxisme atau komunisme.

b. Demokrasi Konstitusional

Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang dilandaskan kebebasan setiap

orang atau manusia sebagai makhluk sosial. Hobbe, Lockdan Rousseaue

mengemukakan pemikirannya tentang negara demokrasi bahwa negara terbentuk

disebabkan oleh benturan kepentingan hidup orang yang hidup bermasyarakat. Ini

mengakibatkan terjadinya penindasan diantara mereka. Oleh sebab itu kumpulan

orang tersebut membentuk komunitas yang dinamakan negara atas dasar

kepentingan bersama. Akan tetapi fakta yang terjadi kemudian adalah munculnya

kekuasaan berlebih atau otoriterianisme. melalui wakil yang dipilih melalui

pemilihan sesuai ketentua

10
BAB III

KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan sebagai

berikut:

Negara adalah suatu organisasi dari kelompok-kelompok manusia yang bersama-

sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan

yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok

manusia tersebut. Konstitusi atau Undang-undang Dasar (bahasa Latin:

constitutio) dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum

bentukan pada pemerintahan negara biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen

tertulis. Negara Konstitusi merupakan suatu organisasi dari kelompok-kelompok

manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui

adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan

sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut, yang diatur dengan

aturan-aturan dasar (fundamental) yang dibentuk di dalam mengatur hubungan

antar Negara dan warga Negara.

3.2 Saran

Demikianlah makalah ini disusun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para

pembaca. Dalam penulisan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan, saran

dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah

ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Azra, azyudi. "Rejuvenasi Pancasila di Tengah Arus Globalisai". Dalam


TriSutrisno, 2006. Jakarta: Yayasan Taman Pustaka,
Sugianto, 1991. Identitas dan Hakikat Bangsa kita, Jakarta.
Smith. Anthony D.2003, Naionalisme, Teori Ideologi.Sejarah,Jakarta: Penerbit
Erlangga
Jamhari, "After the Fact: Indonesia dan Multikulturalisme", makalah dalam
Workshop on Civic Education, Bandung. 2003.
Suradinata, Ermaya, 2005. Hukum Dasar Geopolotik dan Geostrategi, Jakarta:
Suara bebas.
Prof. DR. H. Kaclani, M.S. dan Drs. H. Achmad Zubaidi, M.Si.
PendidikanKewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Penerbit Paradigma:
Yogyakarta 2007.

12

Anda mungkin juga menyukai