Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“MENELAAH PERBEDAAN BENTUK BENTUK


NEGARA DAN BENTUK BENTUK PEMERINTAHAN”

Dosen Pengampu :
Drs.M.fachri Adnan,Ph.D

Oleh kelompok 7:
1. Nurul Zahra Andini (23042189)
2. Ridho Marnas (23042205)
3. Sabila Humaira (23042210)

ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Bissmilahirrahmanirrahim, Assalamualaikum. Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul menelaah perbedaan bentuk negara
dengan bentuk pemerintahan. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Ilmu Politik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang bentuk negara dan bentuk pemerintahan di dunia bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada . selaku dosen Drs.M.Fachri Adnan,Ph.D mata kuliah
Ilmu Politik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. kami menyadari, makalah yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

wassalamualaikum wr.wb.

Padang, September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i
BAB I.............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
A. Bentuk-bentuk Negara.......................................................................................................................2
1. Negara Kesatuan............................................................................................................................2
2. Negara Federal...............................................................................................................................2
B. Bentuk Pemerintahan.........................................................................................................................3
1. Monarki..........................................................................................................................................3
2. Aristokasi......................................................................................................................................3
3. Tirani..............................................................................................................................................3
4. Oligarki..........................................................................................................................................3
5. Timokrasi.......................................................................................................................................4
6. Teokrasi..........................................................................................................................................4
7. Demokrasi......................................................................................................................................4
BAB III PENUTUP......................................................................................................................................5
A. KESIMPULAN.....................................................................................................................................5

B. SARAN.................................................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara adalah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang yang memiliki tempat, cita-cita
dan tujuan yang sama. Bertujuan untuk mengatasi masalah bersama untuk masyarakat, sehingga
di dalam Negara terdapat pemerintahan dengan peraturan yang mengatur anggota masyarakatnya
secara terikat. Peraturan dalam Negara itulah menjadi batasan bagi tindakan dan aktivitas
masyarakat untuk selalu bertindak secara hati-hati.Masing masing dari negara mempunyai ke
khasannya sendiri sehingga terdapat beberapa bentuk negara di dunia.

Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum
bersama Undang-Undang serta kewenangan untuk mengatur komunitas di wilayah
tertentu.Terdapat bermacam-macam bentuk pemerintahan di dunia.Oleh karena itu dalam
makalah ini dibahas "Perbedaan bentuk negara dan pemerintahan".

B. Rumusan Masalah
Menelaah perbedaan bentuk negara dan pemerintahan

1. Bentuk-bentuk negara

2. Bentuk-bentuk pemerintahan

C. Tujuan Penulisan
Adapaun tujuan di tulisnya makalah ini adalah : Untuk mengetahui dan memahami perbedaan bentuk-
bentuk Negara dan Pemerintahan di dunia.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Negara

Negara adalah suatu badan atau organisasi tertinggi yang mempunyai wewenang untuk mengatur
hal-hal yang berkaitan untuk kepentingan orang banyak serta mempunyai kewajiban-kewajiban
untuk melindungi, mensejahterakan masyarakatnya dan sebagainya. Dapat dikatakan menjadi suatu
negara bila terdapat wilayah, rakyat dan pemerintahan. Unsur pelengkap suatu negara ialah diakui
kedaulatannya oleh negara lain, definisi lain dari negara yaitu dari KBBI yang menyatakan bahwa
negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah, dan
di taati oleh rakyat, definisi negara lainnya. yang di definisikan oleh KBBI negara adalah kelompok
sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang di organisasi dibawah lembaga politik
dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan
tujuan nasionalnya.

Definisi Negara menurut para ahli:


 Menurut Roger F. Soleau, negara merupakan alat atau wewenang yang mengatur atau
mengendalikan persoalan persoalan bersama yang diatasnamakan masyarakat.

 Menurut John Locke, JJ. Rousseau, dan Thomas Hobbes, negara adalah suatu badan atau
organisasi hasil dari pada perjanjian masyarakat.

 Menurut Max Weber, negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah. Menurut Mac Iver, suatu
negara harus mempunyai tiga unsur pokok, yaitu wilayah, rakyat dan pemerintahan.

Dalam buku Dr. Ni’matul Huda, S.H., M.Hum. Ilmu Hukum, Rajawali pers, Halaman 8-13
disebutkan
 Menurut Aristoteles, negara persekutuan daripada keluarga dan desa guna memperoleh
hidup yang sebaik-baiknya

 Menurut Harold J. Laski, negara adalah seatu masyarakat yang diintegrasi karena
mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan secara sah lebih agung daripada
individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itu.

 Menurut Kranenburg, negara adalah suatu organisasi yang timbul karena. kehendak dari
suatu golongan/bangsanya sendiri

B. Fungsi Negara

Fungsi negara adalah tugas organisasi negara untuk dimana negara itu diadakan adapun fungsi
negara, diantaranya sebagai berikut:
2
1. Melaksanakan penertiban

Negara dalam mencapai tujuan bersama dan untuk mencegah bentrokan bentrokan dalam
masyarakat harus melaksanakan menertiban jadi dalam hal ini negara bertindak sebagai stabilitator

2. Mengusahakan kesejaterahan dan kemakmuran rakyatnya Setiap negara selalu berusaha untuk
mempertinggi kehidupan rakyatnya dan mengusahakan supaya kemakmuran dapat di nikmati oleh
masyarakat nya secara adil dan merata.

3. Pertahanan

Pertahanan negara merupakan hal yang sangat pentingbagi kelangsungan hidup suatu negara maka
dari itu negara perlu dilengkapi alat alat pertahanan

4. Menegakan keadilan

Keadilan bukanlah suatu status melainkan merupan sebuah proses.keadilan dilaksanakan melalui
badan badan peradilan.

C. Bentuk-bentuk negara
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan sebagai berikut:

maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia yang terbentuk dalam susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasarkan kepada....."

Selanjutnya dalam pasal 1 ayat (1) dirumuskan sebagai berikut:

"Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik"

1. Negara Kesatuan

Negara kesatuan adalah bentuk negara tunggal yang didalamnya hanya terdapat satu negara atau
tidak ada negara lagi di dalamnya.

Ciri-ciri negara kesatuan:

 Mempunyai satu pemerintahan pusat yang memegang seluruh kekuasaan pemerintah.

 Hanya terdapat satu konstitusi (UUD), satu kepala negara, satu parlemen, dan dewan
menteri.

 Hanya pemerintah pusat yang boleh menarik pajak.

 Tidak ada badan-badan lain diluar pemerintahan yang berdaulat.

3
 Adanya supremasi parlemen pusat.

 Dalam pendidikan, hanya terdapat satu kurikulum.

Kedaulatan negara meliputi kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar yang ditandatangani oleh
pemerintah pusat.

Jenis negara kesatuan ada 2, yaitu:

 Sentralisasi

Yaitu seluruh persoalan di setiap daerah diatur dan diurus secara langsung oleh pemerintah pusat,
pemerintah daerah hanya melaksanakan perintah

 Desentralisasi

Yaitu setiap daerah diberi kekuasaan untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Dalam bentuk
negara ini, terdapat parlemen di setiap daerah. Tetapi

tetap pemerintah pusat yang memegang kekuasaan tertinggi. Contoh negara kesatuan yaitu
Indonesia, Belanda, Jepang, Filipina, Italia, dan Perancis

2. Negara Serikat (Federal)

Negara serikat adalah suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian dimana mempunyai
satu buah pemerintah federasi yang bertugas mengendalikan kedaulatan negara tersebut.

Negara bagian tersebut tidak memegang kedaulatan negara, karena yang memegang kedaulatan
adalah pemerintah federal.

Negara bagian tetap mempunyai kekuasaan asli karena negara bagian berhubungan langsung
dengan rakyatnya.

Sedangkan kekuasaan yang diserahkan oleh negara bagian kepada negara serikat adalah hal yang
berkaitan dengan hubungan luar negeri, pertahanan negara, keuangan dan yang didelegasikan
(delegated powes). urusan pos, kekuasaan ini

Penyerahan kekuasaan dari negara bagian pada negara serikat disebut dengan negara limitatifyang
berarti sebuah demi sebuah. Hanya kekuasaan yang disebut oleh negara bagian saja yang menjadi
kekuasaan negara serikat. Ciri-ciri negara serikat:

 Tiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, namun kekuasaan asli tetap ada di negara
bagian. Hubungan antara pemerintah federal (pusat) dengan rakyat diatur melaluinegara
bagian. Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian untukurusan
ke luar dan sebagian ke dalam.

4
 Setiap negara bagian berwenang membuat undang-undang, parlemen, kabinet, dan bahkan
konstitusi sendiri selama tidak bertentangan dengan konstitusi pemerintahan pusat.

 Tiap negara bagian berstatus tidak berdaulatan, namun kekuasaan asli tetap pada negara
bagian.

 Kepala negara dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab kepada rakyat

 Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan rakyat dari negara-negara bagian. untuk urusan
ke luar dan sebagian ke dalam

 Setiap negara bagian memiliki kewenangan dalam membuat UUD sendiri yang selama ini
tidak bertentangan dengan pemerintah pusat

 Kepala negara mempunyai hak veto (pembatalan keputusan) yang diajukan oleh parlemen
(senat dan kongres)

Contoh Negara Serikat (federal) yaitu Amerika Serikat, Australia, Jerman, India, Malaysia, Swiss,
dan Jerman."

Disamping 2 bentuk diatas, dari sisi pelaksana dan mekanisme pemilihannya, bentuk Negara dapat
digolongkan ketiga kelompok yaitu: Monarki, Oligarki, dan Demokrasi.

A. Monarki

Pemerintahan monarki adalah model pemerintahan yang dikepalai oleh raja atau ratu. Dalam
prakteknya, monarki ada dua jenis yaitu: Monarki absolut dan monarki konstutional.

a) Monarki absolut adalah model pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di tangan satu orang
raja atu ratu. Termasuk dalam kategori ini adalah negara Arab saudi, Brunae, Swazilan, bhutan, dll.

b) Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan kepala negaranya (perdana
mentri) dibatasi oleh ketentuan-ketentuan kostitusi nagara, Praktek monarki konstitusional ini
adalah yang paling banyak dipraktekan di beberapa negara, seperti Thailand, Jepang, Inggris,
jordania dan lan-lain.

c) Monarki parlamenter adalah bentuk pemerintahan yang bertanggung jawab atas kebijaksanaan
pemerintahannya adalah mentri, Termasuk dalam kategori ini adalah negara Inggris, Belanda, dan
Malaysia
Dengan demikian pengertian negara yang berbentuk monarki adalah negara dimana cara
penunjukan kepala negaranya berdasarkan keturunan dari raja yang sebelumya.

B. Oligarki

Model pemerintahan oligarki adalah pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang berkuasa
dari golongan atau kelompok tertentu.

5
C. Demokrasi

Pemerintahan model demikrasi adalah pemerintahan yang bersandarkan pada kedaulatan rakyat
atau bendasarkan kekuasaannya pada pilihan atau kehendak rrakyat malalui mekanisme pemulihan
Umum (pemilu) yang berlangsung secara jujur, bebas, dan,dan adil.

Dasar-Dasar Ilmu Politik karya PROF. Miriam Budiardjo

1. Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah negara yang pemerintah pusat atau nasional memegang
kedudukan tertinggi, memiliki kekuasaan penuh dalam pemerintahan. tidak ada
bidang pemerintah yang diserahkan konstitusi kepada satuan-satuan pemerintah yang
lebih kecil, seperti negara bagian atau provinsi. Dalam suatu negara kesatuan
pemerintah nasional bisa melimpahkan banyak tugas kepada kota-kota, kabupaten-
kabupaten, atau satuan-satuan pemerintahan lokal atau regional, namun otoritas ini
dilimpahkan oleh undang-undang biasa yang disusun oleh dewan perwakilan rakyat
nasional (tidak oleh konstitusi) dan bisa ditarik kembali segera setelah diterima.
Dibandingkan dengan negara Federal negara kesatuan memiliki keuntungan yang
jelas, misalnya keseragaman undang-undang dan administrasi, yang memungkinkan
seluruh bangsa beradaptasi terhadap kondisi dan masalah-masalah baru.. Namun
disisi lain negara kesatuan juga dapat menderita beban amat berat karena
pengawasan administratif yang terlalu disentralisasi atas masalah-masalah lokal.
Bentuk kesatuan tidak cocok untuk negara yang besar jumlah penduduknya dan
secara kebudayaan bersifat heterogen dimana masalah-masalah lokal lebih
memerlukan kebijaksanaan khusus ketimbang kebijaksanaan yang umum.

2. Negara Federal
Negara Federal ditandai oleh adanya pemisahan kekuasan negara antara
pemerintahan nasional dengan unsur-unsur kesatuannya (negara bagian, provinsi,
kawasan atau wilayah). Pembagian kekuasaan seperti ini tercantum dalam konstitusi.
Meskipun konstitusi tersebut bisa dirubah namun prosedur pengubahan tersebut
selalu lebih sukar dari pada penyusunan undang-undang biasa. Dalam hampir semua
sistem federal, pengubahan konstitusi haruslah merupakan tindakan yang
menguntungkan pemerintah federal atau pemerintah nasional dan sebagian besar
pemerintah negara – negara bagian atau pemerintah provinsi. Sistem pemerintahan
federal terutama sekali cocok bagi negara-negara yang memiliki kawasan geografis
yang luas dan bagi negara-negara yang mempunyai keaneka ragaman daerah sebagai
akibat ketimpangan kondisi sosio-ekonomi dan perbedaan kebudayaan. Kita juga
dapat menemukan federalisme diwilayah suatu negara yang luas yang telah ditempati
dan dikontrol oleh pemerintah selama jangka waktu lama.

6
B. Bentuk Pemerintahan
Stefanus Sampe (2022 : 22) membagi bentuk-bentuk pemerintahan, yaitu sebagai berikut:
1. Monarki
Monarki atau sistem pemerintahan kerajaan adalah bentuk pemerintahan tertua di
dunia. Pada pemerintahan monarki ini kekuasaan tertinggi dipegang oleh satu orang
yang memiliki kemampuandan keunggulan memimpin untuk mewujudkan
kesejahteraan umum, contohnya seperti kaisar, raja, atau ratu secara turun temurun
dan masa kepemimpinannya seumur hidup. Negara yang menggunakan sitem
pemerintahan monarki, yaitu Inggris, Spanyol, Belanda, Jepang, dan lain-lain. Selain
itu, pemerintahan monarki sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu:
 Monarki absolut: kekuasaan dan wewenang tidak terbatas.
 Monarki konstitusional: kekuasaan dibatasi oleh undang-undang.
 Monarki parlementer: kekuasaannya dibatasi oleh parlementer.
2. Aristokasi
Pemerintahan aristokrasi adalah pemerintahan yang kekuasaannya dipegang oleh
beberapa orang saja yang berasal dari kalangan tertinggi di masyarakat atau yang
biasa disebut dengan bangsawan, serta memiliki penalaran moral dan memegang
teguh nilai-nilai keadilan dan kesetaraan.. Bentuk pemerintahan ini pernah dilakukan
oleh negara Prancis pada tahun 1700-an.
3. Tirani
Tirani adalah bentuk pemerintahan yang dijalankan secara otoriter atau sewenang-
wenang dan juga absolut atau tanpa batas. Seluruh kekuasaan pada pemerintahan
ini berpusat pada satu orang yang berusaha untuk mewujudkan kepentingan dirinya
sendiri tanpa mengindahkan kesejahteraan umum. Hal ini karena kekuasaan dan
segala keputusan negara ditentukan oleh satu orang. Contoh dari bentuk
pemerintahan tirani adalah Jerman pada masa Kanselir Adolf Hitler yaitu tahun
1933-1945.

4. Oligarki
Oligarki adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dipegang oleh beberapa
orang saja, biasanya berasal dari golongan hartawan atau orang-orang kaya..
Biasanya, orang- orang pemegang kekuasaan ini bisa memerintah karena hubungan
keluarga, kekayaan, ataupun kekuasaannya dalam militer. Oligarki pernah dialami
oleh negara Afrika Selatan hingga akhirnya dipimpin oleh Nelson Mandela. Nelson
Mandela mengupayakan untuk menghapus praktik apartheid atau politik rasis, yaitu
memberikan kekuasaan hanya pada kaum kulit putih saja dibandingkan kaum kulit
hitam.

7
5. Timokrasi
Timokrasi adalah bentuk pemerintahan yang kondisi ideal tertinggi dan prinsip yang
digunakan sebagai pengatur pemerintahan negara adalah rasa cinta akan
kehormatan, kemuliaan, dan penghargaan. Maksudnya orang-orang yang memegang
kekuasaan ini bertekad ingin mencapai kemasyhuran dan kehormatan. Timokrasi
berasal dari kata Yunani yaitu dari kata time yang artinya penghargaan, kehormatan,
martabat, pujaan dan kata kratein yang artinya memerintah atau mengatur. Negara
timokrasi dipimpin oleh mereka yang memiliki kehormatan dan kelayakan untuk
memimpin.
Timokrasi ini merupakan lawan dari monarki, aristokrasi, tirani, dan oligarki yakni
kepemimpinan yang berdasarkan kelas, keturunan, kekuasaan, dan hak istimewa.
6. Teokrasi
Teokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana prinsip-prinsip ilahi sebagai
pemegang peran utama. Negara yang menganut teokrasi sangat menjunjung dan
berpedoman pada prinsip ilahi atau keyakinan Tuhan dan agama. Teokrasi
merupakan bentuk identitas yang lebih absolut dalam sistem agama negara.

7. Demokrasi
Demokrasi memiliki pengertian pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Seorang ahli fisus yang bernama Polybios memandang Demokrasi sebagai
bentuk bentuk pemerintahan yang baik karena mengutamakan kepentingan umum,
persamaan dan kebebasan. Meskipun demikian situasi ini dapat disalahgunakan oleh
warga negara, kebebasan diartikan sebagai kesewenang-wenangan tanpa harus diikat
oleh norma-norma sehingga melahirkan kekacauan, kebobrokan, dan korupsi.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari kesimpulan diatas maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan mengenai :

A) Bentuk Negara Indonesia adalah Negara kesatuan repoblik atau dikenal dengan
Negara kesatuan( NKRI)
B) Bentuk pemerintahan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada
rangkaian politik yang digunakan untuk mengorganisasikan suatu Negara
untuk menegakkan kekuasaannya atas suatu komunitas politik.
C) Dalam konsep teori moderen Negara terbagi dalam dua bentuk yaitu Negara
kesatuan (unitarianisme) dan Negara serikat (federal)
D) Dari sisi pelaksanaan dan mekanisme pemilihannya, bentuk pemerintahan
digolongkan dalam 10 kelompok (monarki, aristokasi, tirani, oligarki, timokrasi,
teokrasi, demokrasi)

B. SARAN
Sebagai warga negara, sudah selayaknya kita mengkaji lebih dalam mengenai bentuk
Negara dan bentuk pemerintahan di Indonesia. Selain untuk memperluas cakrawala
berfikir, kelak kita menempati posisi strategis di pemerintahan. Dan niscaya kitaa akan
menjadi warga Negara dan pemimpin yang baik, berakhlak dan rasional.

9
DAFTAR PUSTAKA

Budiardjo, Miriam. (2007). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sampe, Stefanus. 2022. Perbandingan Sistem pemerintahan. Manado. Hal 22.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Duguit, L. 1923. Traite’ de Droit Constitutional

Friedrich, Carl J. 1963. Man and his Goverment, An Empirical Theory of Politics. New York : mc

Graw Hill Book Coy Inc.

Jellinek, George. 1914. Allgemeine Staalhere. Berlin

Undang-Undang Dasar 1945 beserta amandemen.

Dr. Ni’matul Huda, S.H., M.Hum. Ilmu Hukum, Rajawali pers, Halaman 8-13

1
0

Anda mungkin juga menyukai