Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KEWARGANEGARAAN

Tentang :

“NEGARA”

Disusun oleh :

KELOMPOK 1

MUHAMMAD RANGGA ARIA SETIAWAN 30520004


RISDA MEIRIVANDA 30521004
FRISKA DAMAYANTI 30521009
EVA PRAMUDITA WARDHANI 30521013
NOVIA NURRAHMAH 30521017
FAMIA DWINTA ANDINI 30521021
MAYA DAMAYANTI 30521025
INDRI APRILIA PUSPITA 30521029
FARIDA KHOFIFAH 30521033
NAROTAMA ARGO WIDYANTO 30521038

D – III FARMASI TINGKAT 1


POLITEKNIK KESEHATAN TNI AU CIUMBULEUIT BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada ALLAH SWT atas berkat dan rahmatnya sehingga saya dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu dalam proses pembentukan makalah ini baik dalam bentuk materi
maupun pemikiran yang diberikan.

Kami berharap dengan adanya maklah ini, dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman para pembaca mengenai materi yang dibahas dalam makalah ini. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam makalah ini
membahas tentang pengertian Negara, Tujuan Negara, Teori terbentuknya negara serta unsur
unsur dalam negara.

Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan
penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami semua dan khususnya pembaca pada
umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala
kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang membangun sangat saya harapkan dari para
pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.

Bandung, 28 Agustus 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Pengertian Negara...............................................................................................3

B. Tujuan Negara.....................................................................................................4

C. Teori Tujuan Negara............................................................................................4

D. Teori Terbentunya Negara...................................................................................9

E. Unsur Negara.....................................................................................................11

BAB III : PENUTUPAN......................................................................................................16

A. Kesimpulan.................................................................................................... 16

B. Saran................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 17

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia yang merupakan suatu Negara yang demokratis tentunya mempunyai


elemen, seperti masyarakat. Masyarakat disini sangat berperan dalam pembangunan
suatu Negara. Negara mempunyai hak dan kewajiban bagi warga negaranya begitu pula
dengan warga negaranya juga mempunyai hak dan kewajiban terhadap Negaranya.
Seperti apakah hak dan kewajiban tersebut yang seharusnya dipertanggungjawabkan oleh
masing-masing elemen tersebut. Dalam makalah ini akan mencoba membahas tentang
hak dan kewajiban yang dilakukan oleh masing-masing elemen tersebut. Apakan hak dan
kewajiban Negara terhadap warga negaranya? Dan apa pula hak dan kewajiban warga
Negara terhadap negaranya? Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai
kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat, dan yang
paling nampak adalah unsur-unsur dari Negara yang berupa rakyat, wilayah dan
pemerintah. Salah satu unsur Negara adalah rakyat, rakyat yang tinggal di suatu Negara
tersebut merupakan penduduk dari Negara yang bersangkutan. Warga Negara adalah
bagian dari penduduk suatu Negaranya. Tetapi seperti kita ketahui tidak sedikit pula yang
bukan merupakan warga Negara bisa tinggal di suatu Negara lain yang bukan merupakan
Negaranya sendiri. suatu Negara pasti mempunyai suatu undang-undang atau peraturan
yang mengatur tentang kewarganegaraan. Peraturan tersebut memuat tentang siapa saja
kah yang bisa dianggap sebagai warga Negara. Di Indonesia merupakan salah satu
Negara yang mempunyai peraturan tentang kewarganegaraan tersebut.

Adapun materi yang akan dibahas dalam makalah ini adalah pengertian dan tujuan
dari suatu negara, teori terbentuknya negara serta unsur unsur yang terdapat dalam negara

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian negara?

2. Apa tujuan dari negara?

3. Bagaimana teori dari tujuan negara?


1
4. Bagaimana teori terbentuknya negara?

5. Unsur- unsur apa saja yang terdapat pada negara?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara

Istilah Negara merupakan terjemahan kata asing : state (Inggris), staat (Belanda dan
Jerman), atau etat (Perancis). Secara terminologi, negara diartikan sebagai organisasi
tertinggi di antara satu kelompok masyarakat yang memiliki cita-cita untuk bersatu, hidup
dalam suatu kawasan, dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat.

Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia
yang bersama sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu
pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa
kelompok manusia tersebut.

Negara dari perspektif para ahli :

1. Menurut Krasner (1978:10) merumuskan negera sebagai sejumlah peran dan institusi
yang memiliki dorongan dan tujuan khusus yang berbeda dari kepentingan kelompok
tertentu mana pun dalam masyarakat.

2. Menurut Eric Nordlinger daam bukunya On the Autonomy of the Democratic State
(1981:11) melihat negara sebagai semua individu yang memegang jabatan di mana
jabatan tersebut memberikan kewenangan kepada invidu -individu untuk membuat dan
menjalankan keputusan-keputusan yang dapat mengikat pada sebagian atau
keseluruhan dari segmen -segmen dalam masyarakat.

3. Menurut Marxian memandang negara pada awalnya sebagai bentuk dari kepentingan
pribadi dari para kap italis yang berfungsi sebagai instrument untuk meraih tujuan
tertentu. Dengan demikian, negara dipandang sebagai pelaksana dari kepentinga kelas
tertentu.

3
B. Tujuan Negara

Sebagai sebuah organisasi kekuasaan dari kumpulan orang-orang yang mendiaminya,


negara harus memiliki tujuan yang disepakati bersama. Tujuan sebuah negara dapat
bermacam -macam, antaralain:

a. Bertujuan untuk memperluas kekuasaan.

b. Bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum.

c. Bertujuan untuk mencapai kesejahteraan umum.

C. Teori Tujuan Negara

Tujuan adanya negara adalah untuk memajukan kesusialaan manusia, sebagai


perseorangan (individu) dan sebagai makhluk sosial. Berbeda dengan Plato, menurut
ajaran dan konsep teokratis Thomas Aquinas dan Agustinus, tujuan negara adalah untuk
mencapai penghidupan dan kehidupan aman dan tentram dengan taat kepada dan di
bawah pimpinan Tuhan. Pemimpin negara menjalankan kekuasaannya hanya berdasarkan
kekuasaan Tuhan yang diberikan kepadanya. Teori tujuan negara dapat dikelompokan
menurut jamannya, yaitu:

1. Teori Tujuan Negara Yang Dikelompokan Sebagai Teori Tua Yaitu:

a) Teori Tujuan Negara dari Lord Sang


Lord Sang adalah seorang perdana mentri pemerintahan Tiongkok, yang
berasal dari daerah Yang. Untuk itu teorinya disebut “ Teori Sang yang”.
Prof.Denyvendak memaparkan pendapat pendapat dari Lord Sang dalam bukunya
“Book Lord Of Sang”.
Menurut Lord Sang tujuan utama negara yaitu satu pemerintahan yang berkuasa
penuh terhadap rakyat dengan jalan melemahkan dan membodohkan rakyat.
Terdapat dua subjek yang saling berhadapan dan bertentangan yaitu pemerintah
dan rakyat, artinya jika rakyat yang kuat, kaya dan pintar, maka negara akan
lemah. Sedangkan sebaliknya jika rakyat lemah, bodoh dan miskin negara akan
kuat.Menurut Lord Sang korbankanlah ‘Kebudayaan Rakyat” untuk kekuasaan
4
negara. Tujuan yang dikemukakan tersebut rendah sekali, karena kekuasaan yang
besar dari suatu negara digunakan untuk membodohkan rakyat dan memiskinkan
rakyat, seharusnya baik secara moral maupun asasi negara melindungi rakyat.
b) Teori Tujuan Negara dari Niccol Machiavelli
Tujuan negara dikemukakan dalam bukunya “II Princip” (kepala Negara).
Menurut Machiavelli, tujuan negara yaitu untuk memupuk kekuasaan guna
mencapai kemakmuran rakyat, pemerintah atau raja sebagai teknik memupuk dan
menggunakan kekuasaan. Negara boleh menggunakan perjanjian dengan negara
negara lain, tetapi tidak perlu mentaati perjanjian itu, yang penting rakyat tidak
dirugikan dan kesejahteran bisa dicapai.
c) Teori Dante
Lahir dikota Florence di Italia pada tahun 1265-1321. Dante seorang ahli
filsafat dan penyair, selain itu mempunyai pengaruh politik dinegaranya. Dante
seorang antipaus dan berpendirian paus hanya berdaulat dalam bidang kerohanian
saja, sekalipun diakuinya bahwa negara bertugas menganjurka keagamaan. Tujuan
negara dalam bukunya “Die Monarcia”yaitu menciptakan perdamaian dunia.

2. Teori Tujuan Negara yang Dikelompokan Sebagai Teori Moderen, Yaitu:


Teori Imanuel Kant
Imanuel Kant adalah seorang filosof bangsa Jerman, hidup antara tahun 1724 – 1804,
ia menulis dalam bukunya yang berjudul “Mataphysische Afangsrunde” (Ajaran
Metafisika dalam Hukum).
Menurut Imanuel Kent, “manusia dilahirkan sederajat dan segala kehendak,
kemauan dalam masyarakat negara harus melalui dan didasarkan dengan undang –
undang”. Peraturan – peraturan hukum harus pula dirumuskan dan harus menjadi dasar
pelaksana pemerintahan, disamping itu ia memandang bahwa perlu adanya pemisahan
kekuasaan, seperti diajarkan oleh Montesquieu tentang “pemisahan kekuasaan”
(separation of power) itu dengan nama “Trias Politika”. Jadi tujuan negara menurut
Imanuel Kant adalah menegakan hak- hak dan kebebasan warga negara atau
kemerdekaan individu. Untuk menjamin kebebasan individu berupa jaminan
perlindungan HAM harus diadakan pemisahan kekuasaan seperti Trias Politika.
5
3. Klasifikasi Tujuan Negara Jacobsen dan Lipman
Kedua sarjana wanita ini berasal dari Belanda. Mereka menulis dalam bukunya yang
berjudul “Political Science” dimana dibedakan antara tujuan dan fungsi negara.
Menurut Jacobsen dan Lipman tujuan negara adalah:
 Pemeliharaan ketertiban
 Memajukan kesejahteraan individu dan kesejahteraan umum dan
 Mempertinggi moralitas

Mengenai klarifikasi fungsi negara dibedakan atas:

a. Fungsi Essensial (essential function), ialah fungsi yang diperlukan


demi kelanjutan negara meliputi:
1) Pemeliharaan angkatan perang untuk mempertahankan serangan
dari luar dan menindas pergelakan dalam negeri.
2) Memelihara kepolisian negara untuk memberantas kejahatan.
3) Pemeliharaan pengadilan untuk mengadili pelanggar hukum.
4) Megadakan hunungan luar negeri.
5) Mengatur sistem pemungutan pajak atau fiscal untuk keperluan
anggaran belanja dan pendapatan negara.
a. Fungsi jasa (service function), ialah seluruh aktivitas yang mungkin
tidak akan ada apabila diselenggarakan oleh negara, antara lain:
1) Pembukaan trayek kereta api.
2) Pembangunan jalan-jalan, dan lain-lain.
3) Pemeliharaan fakir miskin.
Menurut Jacobsen dan Lipman, sulit untuk membedakan fungsi
essensial dan fungsi jasa itu.
b. Fungsi perniagaan (business function), dimana fungsi ini dapat
diselenggarakan oleh individu dengan motif untuk mencari keuntungan
atau laba, tapi sering pula fungsi perniagaan diselenggarakan sendiri
oleh pemerintah dengan pertimbangan, karena modal swasta tidak
mencukupi atau tidak mampu untuk memperluas usaha perniagaan

6
yang meliputi seluruh wilayah negara. Dan yang digolongkan kedalam
fungsi bisnis, antara lain:
1) Pencegahan pengangguran.
2) Usaha-usaha perbankan.
3) Export-import.

4. Klasifikasi tujuan negara J. Barents.


Beliau mengemukakan klasifikasi tujuan negara dalam bukunya “De Wetenschap der
Politiek” (Ilmu Politik). Menurut J. Barents, klasifikasi tujuan negara dikelompokan
atas dua dasar, yaitu:
a. Tujuan negara yang sebenarnya atau yang asli dan utama (aigenlijk staatsdoel),
meliputi:
1) Pemeliharaan ketertiban dan keamanan.
2) Pemeliharaan kesejahteraan umum dalam arti yang seluas-luasnya, yang
melampaui tujuan point (1) diatas.
b. Tujuan negara yang tidak sebenarnya (nieteiigenlijke staatsdoel), untuk
mempertahankan kedudukan kelas yang berkuasa. Ia mengatakan bahwa dalam
negara modern selalu ada aparatur negara dan pejabat negara yang berusaha
mempertahankan kedudukan dan
kekuasaannya tidak menjalankan tujuan negara yang sebenarnya.

Tujuan negara ditentukan oleh cara pandang suatu bangsa (masyarakat) mengenai
sifat hakikat negara sedangkan cara pandang tersebut bergantung pada landasan falsafah
yang dianut. Sebagai contoh, tujuan Negara Indonesia ditentukan oleh cara pandang
bangsa Indonesia mengenai sifat hakikat negara Indonesia. Cara pandang tersebut
ditentukan oleh landasan falsafah bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Sesuai dengan
dengan landasan falsafah Pancasila, menurut pandangan bangsa Indonesia, negara adalah
suatu sarana atau alat untuk mencapai tujuan bangsa Indonesia yaitu masyarakat yang adil
dan makmur atau keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Negara Indonesia adalah
sarana atau alat untuk menyelenggarakan kesejahteraan bagi seluruh bangsa Indonesia.
Berdasarkan pandangan tentang sifat hakikat negara Indonesia sebagaimana dikemukakan

7
di atas, Aliena keempat Pembukaan UUD 1945
menyebutkan bahwa tujuan negara Republik Indonesia adalah untuk menyelenggarakan
kesejahteraan umum bagi seluruh rakyat Indonesia. Makna kesejahteraan umum dalam
Pembukaan UUD 1945 sama
kualitasnya dengan makna keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam Sila
kelima Pancasila.

Sebagaimana sudah dikemukakan, pandangan mengenai sifat dan hakikat negara


menentukan tujuan negara sehingga tujuan negara menjadi titik tolak dalam menetapkan
segenap aspek negara. Bentuk negara, bentuk pemerintahan, struktur organ-organ negara,
fungsi, tugas dan wewenang organ-organ negara, sistem pembagian kekuasaan, dan lain-
lain ditetapkan sesuai dengan atau berdasarkan tujuan negara. Di samping hal-hal yang
dikemukakan diatas, Soehino juga mengemukakan penjelasan

lebih lanjut tentang hubungan tujuan negara dengan aspek lain dari negara
yakni sebagai berikut, “Lagi pula dengan mengetahui tujuan negara itu, kita dapat
menjawab soal legitimasi kekuasaan yaitu kekuasaan daripada organisasi negara juga
dapat mengetahui sifat daripada organisasi negara. Karena semuanya itu harus sesuai
dengan tujuan negara.”

Banyak teori hukum mengajarkan bahwa hukum harus stabil (stable), tetapi dia
tidak boleh diam (still) atau kaku (rigid). Sepintas terlihat pernyataan tersebut saling
bertentangan satu sama lain, tetapi sebenarnya tidak saling bertentangan. Karena,
demikianlah salah satu facet hakiki dari hukum di mana di satu pihak hukum harus
mengandung unsur kepastian dan prediktabilitas, sehingga dia harus stabil. Tetapi di lain
pihak hukum haruslah dinamis, sehingga selalu dapat mengikuti dinamika perkembangan
kehidupan manusia.

Meskipun ada banyak teori tentang pembentukan negara, inilah fakta dibalik berbagai
alasan didirikannya sebuah negara yaitu:

1. Penaklukan
Penaklukan berarti suatu daerah yang tidak dimiliki seseorang atau bangsa,
kemudian diambil alih dan didirikan negara di wilayah itu. Contoh yang pas untuk
8
kategori ini adalah Liberia. Awalnya Liberia adalah daerah kosong yang dijadikan
negara oleh para budak yang telah dimerdekakan orang Amerika. Liberia
dimerdekakan pada tahun 1847.
2. Peleburan (Fusi)
Istilah peleburan atau fusi menunjukkan adanya penggabungan dua atau
lebih negara menjadi negara baru. Misalnya, Jerman Barat dan Jerman Timur
bergabung menjadi negara Jerman.
3. Pemecahan
Pemecahan adalah terbentuknya negara-negara baru yang terjadi karena
pecahnya negara lama sehingga negara sebelumnya menjadi tidak ada lagi.
Contohnya, Yugoslavia terpecah menjadi negara Serbia, Bosnia, dan Montenegro;
Uni Soviet terpecah menjadi banyak negara baru; Cekoslovakia terpecah menjadi
negara Ceko dan Slovakia.

D. Teori Terbentuk Negara

Banyak teori dari para ahli tentang pembentukan negara. Kelas Merdeka akan
membahas 5 teori pembentukan negara yang kamu perlu tahu.

1. Teori Ketuhanan

9
Penganut teori ini adalah F.Y. Stahl, Kranenburg, Thomas Aquino, Haller, dan
Agustinus. Lewat teori ini, para ahli berpendapat bahwa segala sesuatu terjadi atas
kehendak Tuhan. So, terbentuknya suatu negara juga bisa terjadi atas kehendak Tuhan.
Bukti nyata teori ini dapat dilihat dalam kalimat 'by the Greece of God' (dengan
rahmat Tuhan) pada undang-undang dasar suatu negara, seperti Pembukaan UUD
1945.

2. Teori Kekuasaan

Ini beda dari teori pertama. Kalau menurut para ahli yang mendukung hal ini,
negara bisa terbentuk karena adanya kekuasaan. Kekuasaan berarti perjuangan hidup
yang terkuat, memaksakan kemauannya kepada yang lemah. Kekuasaan yang
dimaksud ada 2, yaitu fisik dan ekonomi.

3. Teori Perjanjian

Menurut teori ini, negara bisa ada karena perjanjian masyarakat. Semua warga
mengadakan perjanjian untuk mendirikan suatu organisasi yang melindungi dan
menjamin kelangsungan hidup bersama. So, nggak ada paksaan untuk bernegara
dalam teori ini. Penganut teori ini adalah Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau,
dan Montesquieu.

4. Teori Hukum Alam

Pada teori ini, negara dianggap terjadi karena faktor alamiah, sama seperti
waktu seseorang lahir atau meninggal. Negara terjadi secara alamiah dengan
bersumber dari manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki kecenderungan
berkumpul dan saling berhubungan untuk mencapai kebutuhan hidupnya. Penganut
teori ini adalah Plato, Aristoteles, Agustinus, dan Thomas Aquino.

5. Teori Kedaulatan

Ada 2 sub-teori yang berhubungan dengan kedaulatan, yaitu:

10
a. Teori kedaulatan negara, yaitu negara memegang kekuasaantertinggi untuk
menciptakan hukum demi mengatur kepentingan rakyat. Penganut teori ini adalah
Paul Laband dan Jellinek.

b. Teori kedaulatan hukum, yaitu hukum memegang peranan tertinggi dan


kedudukannya lebih tinggi dari negara. Penganut teori ini adalah Krabbe.

E. Unsur Negara

Unsur negara meliputi rakyat penghuni negara, wilayah yang permanen dengan batas
negara, penguasa yang berdaulat dan diakui negara lain, kesanggupan berhubungan
dengan negara lain, dan pengakuan berupa pembukaan kedutaan negara di masing-
masing negara sahabat. Secara terminologi, negara diartikan sebagai organisasi tertinggi
di antara satu kelompok masyarakat yang memiliki cita-cita untuk bersatu, hidup di
dalam suatu kawasan, dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat.

Ada berbagai istilah asing berkaitan dengan ”negara” antara lain; staat (Bahasa
Belanda), state (Inggris), d,etat (Prancis), estado (Spanyol), Stato (Italia). Istilah staat,
state ataupun d’etat ini secara etimologis berasal dari istilah dalam Bahasa Latin status
atau statum, yang berarti menaruh dalam keadaan berdiri; membuat berdiri;
menempatkan berdiri. Dalam bentang sejarah Nusantara, kata ‘negara’ telah dikenal sejak
zaman purbakala. Dalam Bahasa Jawa Kuno kata Negara sama artinya dengan kerajaan,
keraton, atau juga rakyat.11 Dari segi etimologi, istilah ”negara” berasal dari Bahasa
Sansekerta yaitu ”nagari” atau ”negara” yang berarti ”kota”, yang sudah dipergunakan
sejak abad V.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya penamaan Kerajaan Tarumanegara


di Jawa Barat. Nama negara juga digunakan sebagai nama raja-raja terkenal seperti pada
abad XIII kata negara digunakan untuk nama raja kerajaan Singosari ialah Kertanegara;
raja Jayanegara dan Rajasanegara sebagai raja kerajaaan Majapahit pada abad XIV. Pada
tahun 1365 istilah “nagara” dipakai sebagai penamaan kitab Majapahit yang sangat
termasyur “Negara Kertagama” oleh Mpu Prapanca yang menggambarkan keadaan
pemerintahan Majapahit.
11
Istilah negara juga digunakan untuk penyebutan suatu persekutuan hidup di dalam
wilayah negara Indonesia seperti nagari di Sumatra Barat, dan ada pula pepatah Jawa
yang menyatakan Desa mawa cara, negara mawa tata. Jadi dari paparan diatas, istilah
“negara” sudah dipakai terlebih dahulu di nusantara jauh sebelum bangsa Eropa.
Diseluruh dunia, ada 193 negara yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-bangsa ( PBB).
Selain 193 negara itu, ada dua anggota PBB dengan kewenangan terbatas yakni Palestina
dan Vatikan. Berikut penjelasan unsur negara:

 Rakyat

Rakyat dalam pengertian keberadaan suatu negara adalah sekumpulan manusia


yang dipersatukan oleh persamaan dan bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.
Tidak bisa dibayangkan jika ada suatu negara tanpa rakyat. Hal ini mengingat rakyat atau
warga negara adalah bagian terkecil pembentuk unsur negara.

Rakyat dalam pengertian pementuk negara adalah sekumpulan manusia yang


dipersatukan oleh suatu rasa persamaan dan yang bersama-sama mendiami suatu wilayah
tertentu. Adapun bangsa adalah rakyat yang telah mempunyai kesatuan tekad untuk
membangun masa depan bersama dengan mendirikan sebuah negara yang akan mengurus
aspirasi dan kepentingannya. Rakyat negara, mematuhi aturan, norma dan undang-undang
yang berlaku di suatu negara.

Rakyat ialah semua orang yang menjadi suatu penghuni suatu negara. Tanpa
adanya rakyat mustahil negara akan terbentuk. Rakyat terdiri dari penduduk dan bukan
penduduk. Penduduk adalah semua orang yang ingin menetap disebuah wilayah atau
negara tertentu. Mereka yang ada dalam wilayah yang bertujuan tidak ingin menetap,
tidak dapat disebut penduduk.

 Wilayah Negara

Wilayah adalah unsur negara yang harus terpenuhi karena tidak mungkin ada
negara tanpa batas-batas teritorial yang jelas. Secara umum, wilayah dalam sebuah negara
biasanya mencakup daratan, perairan (samudra, laut, dan sungai), dan udara. Dalam
12
konsep negara modern masing-masing batas wilayah tersebut diatur dalam perjanjian dan
perundang-undangan internasional. Penentuan batas wilayah tidak dapat dilakukan secara
sepihak namun dilakukan dengan perundingan bersama negara yang menjadi perbatasan.

Wilayah tertentu merupakan batas wilayah dimana kekuasaan negara itu tidak
berlaku diluar batasnya. Menegenai batas wilayah negara itu orang tidak dapat melihat
dalam undang undang dasar negara, namun merupakan suatu perjanjian (traktat) antara
dua negara atau lebih yang berkepentingan dan biasanya merupakan negara tetangga.
Apabila hanya antara dua negara, perjanjian tersebut bersifat birateral. Apabila lebih,
perjanjian tersebut bersifat multilateral. Wilayah mempunyai arti luas yang meliputi
udara, darat dan laut ketiganya ditentukan oleh perjanjian internasional.

 Pemerintah

Pengertian negara adalah suatu organisasi kekuasaan dengan suatu pemerintahan


pusat. Negara diartikan sebagai pemerintah (staat-overheid). Karakteristik negara yaitu
kewenangan pemerintah untuk menjalankan paksaan fisik secara legal. Dalam pengertian
ini, negara selalu merupakan organisasi kekuasaan yang mencakup seluruh wilayah,
bangsa dan pemerintahannya.

Tugas pemerintah suatu negara adalah menegakkan hukum dan memberantas


kekacauan, mengadakan perdamaian, dan menyelaraskan kepentingan-kepentingan yang
bertentangan. Pemerintah yang menetapkan, menyatakan, dan menjalankan kemauan
individu-individu yang tergabung dalam organisasi politik yang disebut negara.
Pemerintah adalah badan yang mengatur urusan sehari-hari dan menjalankan kepentingan
kepentingan bersama.

Pemerintah adalah alat bagi negara dalam menjalankan kepentingan warganya dan
alat dalam mewujudkan tujuan yang ditetapkan. Pemerntah ialah sekelompok orang atau
organisasi yang diberikan kekuasaan untuk memerintah serta memiliki kewenangan
dalam membuat dan menerapkan hukum disuatu wilayah.

Fungsi pemerintah, yaitu:


13
 Pelayan, meliputi pelayanan publik dan pelayanan sipil yang mengedepankan
kesetaraan. Pelayan yang dilakukan pemerintah pusat mencakup masalah luar negri,
peradilan, keuangan, agama, pertahanan dan keamanan.
 Pengaturan, yaitu membuat peraturan perundang undangan yang mengatur hubunan
manusia didalam masyarakat agar kehidupan berjalan lebih harmonis dan dinamis.
 Pembangunan, yakni pemerintah sebagai pemacu pembangunan, baik infrastruktur
maupun pembangunan SDM diwilayahnya.
 Pemberdayaan, yakni pemerintah berperan mendukung otonomi daerah sehingga
masing masing daerah dapat mengelola sumber daya secara maksial.

Tujuan pemerintahan:

1) Hak asasi manusia, kebebasan, kesetaraan, perdamaian, dan keadilan bagi seluruh
rakyatnya.
2) Konstitusi sehingga setiap warga negara diperlakukan dengan adil.
3) Perdamaian dan keamanan didalam masyarakat dengan menerapkan hukum secara
adil.
4) Melindungi kedaulatan bangsa dari berbagai unsur yang mengancam, baik dari dalam
maupun dari luar.
5) Membuat dan menjaga sistem moneter sehingga memungkinkan perdamaian
domestik dan internasional berjalan dengan baik.

Jenis Pemerintahan Negara Indonesia yaitu demokrasi, selain demokrasi ada


banyak jenis pemerintahan yang berlaku didunia, yaitu monarki, tirani, aristokasi,
oligarki, demokrasi, teknokrasi, timokrasi, kleptokrasi, oklokrasi, dan plutokrasi.

 Pengakuan Kedaulatan

Pada prinsipnya, negara memiliki kedaulatan penuh pada udara di atasnya,


kolam air, dasar laut, dan tanah di bawahnya. Dengan demikian, negara pantai berhak
untuk menetapkan regulasi berkaitan dengan pertahanan keamanan dan perekonimian.
Lebar laut teritorial adalah tidak melebihi 12 mil laut, diukur dari garis pangkal yang

14
ditentukan sesuai dengan Konvensi ini. Namun di wilayah laut teritorial itu berlaku
prinsip hak lintas damai

Setelah Jepang menyerah kepada sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945,


Indonesia segera memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Namun, ketika tentara Belanda datang lagi ke Indonesia, revolusi pun dimulai kembali.
Indonesia terbagi menjadi dua wilayah.

Konferensi Meja Bundar telah sepakat untuk membentuk suatu uni yang longgar
antara negeri Belanda dan Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan Ratu Belanda
sebagai pimpinan simbolis. Hasil KMB kemudian diajukan kepada Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP) untuk diratifikasi. Soekarno diangkat sebagai Presiden RIS
pada 17 Desember 1949 dan tiga hari kemudian ia melantik Kabinet RIS yang dipimpin
oleh Perdana Menteri Moh. Hatta. Selanjutnya pada 27 Desember 1949 baik di
Indonesia maupun di negeri Belanda diadakan upacara penanda-tanganan naskah
penyerahan kedaulatan.

15
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer,
ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada diwilayah tersebut.
Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku
bagi semua individu diwilayah tersebut, dan berdiri secara independent.

Tujuan dari sebuah negara yaitu

a. Bertujuan untuk memperluas kekuasaan.

b. Bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum.

c. Bertujuan untuk mencapai kesejahteraan umum.

Unsur- unsur negara antara lain rakyat,masyarakat, wilayah, dan pemerintah yang
berdaulat. Wilayah atau daerah meliputi udara, darat, dan laut. Pemerintah, secara awam bisa
didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang didalamnya terdapat aturan - aturan yang harus
dijalankan yang bersumber dari pemerintah, atau lebih simpel lagi yaitu pemerintahan adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah. Fungsi pemerintahan, antara lain
pelayanan, pengaturan, pembangunan, dan pemberdayaan.

B. SARAN

Bagi pembaca diharapkan agar mengetahui arti penting dari sebuah negara,
bagaimana negara bisa terbentuk, apa saja tujuan di bentuknya suatu negara, teori apa saja
yang menjelaskan terbentuknya suatu negara dan unsur-unsur sebuh negara. Dengan
mengetahui itu semua, diharapkan kita bisa menjadi warga negara yang baik.

16
DAFTAR PUSTAKA

Sumarsono, S., Susarso, Agus., Mansyur, Hamdan., Sudrajat., Pitoy, R.L., Maskan, Aksan., W,
Suparman., Umar, Bastian., Anwar, H. Zamrudy., Arief, Mardy., Sobana, H.AN., Tjiptadi.,
Murak, Muklis., Agustono, Yudi., Chambali., 2007, Pendidikan kewarganegaraan, Jakarta, PT.
Gramedia Pustaka Utama

https://m.merdeka.com/amp/pendidikan/berdasarkan-asal-usul-ini-proses-terbentuknya-
negara.html

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjc1JyP6dXyAhVK63MBHfyuBJsQ
FnoECBwQAQ&url=https%3A%2F%2Fosf.io%2Fgrbuj
%2Fdownload&usg=AOvVaw2wjOysWW4JiagRK6wGjgOO

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/19819/05.2%20bab%202.pdf?
sequence=6&isAllowed=y

17

Anda mungkin juga menyukai