Disusun Oleh :
Nandhita Chandra
11220810000003
Dosen Pengampu :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai Negara. Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata Nandhiah Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan yang diberikan oleh Bapak Lili Supriyadi S.Pd., M.M.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Lili Supriyadi S.Pd., M.M yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini. Besar harapan saya bahwa makalah ini dapat bernilai baik dan dapat
Nandhita Chandra
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB 1 PENDAHULUAN 4
1.3.TUJUAN 5
1.4 MANFAAT 5
BAB 2 PEMBAHASAN 6
BAB 3 PENUTUPAN 15
3.1.Kesimpulan 15
3.2.Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah negara diterjemahkan dari kata-kata asing Staat (akmur Belanda dan Jerman);
State (akmur Inggris); Etat (akmur Prancis). Istilah Staat mempunyai sejarah sendiri.
Istilah itu mula-mula dipergunakan dalam abad ke- 15 di Eropa Barat. Anggapan umum
yang diterima bahwa kata Staat (state, etat) itu dialihkan dari akmur Latin status atau
statum. Secara etimologis kata status itu dalam akmur Latin Klasik adalah suatu istilah
abstrak yang menunjukan keadaan yang tegak dan tetap, atau sesuatu yang dimiliki sifat-
sifat yang tegak dan tegak itu.
Kata “negara” mempunyai dua arti. Pertama, negara adalah masyarakat atau wilayah
yang merupakan satu kesatuan politis. Dalam arti ini India, Korea Selatan, atau Brazil
merupakan negara. Kedua, negara adalah akmur pusat yang menjamin kesatuan politis
itu, yang menata dan dengan demikian menguasai wilayah itu. Sementara itu dalam ilmu
politik, istilah “negara” adalah agency (alat) dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan
yang mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-
gejala kekuasaan dalam masyarakat.
Didalam bukunya Politica Aristoteles merumuskan pandangannya tentang negara.
Menurutnya negara adalan persekutuan dari keluarga dan desa guna memperoleh hidup
yang sebaik-baiknya. Negara yang dimaksud adalah negara hukum yang didalamnya
terdapat sejumlah warga negara yang ikut serta dalam permusyawaratan negara (ecclesia).
Yang dimaksud negara hukum ialah negara yang berdiri diatas hukum yang menjamin
keadilan pada warga negaranya.
Negara hakikatnya suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa kelompok
manusia yang secara akmur-sama mendiami suatu wilayah (territorial) tertentu dengan
mengakui adanaya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan.
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah akmurua kewarganegaraan.
Sekaligus untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca yang nantinya diharapkan
dapat memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai akmurua dalam kehidupan
berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam proses pembentukan negara, terdapat beberapa unsur yang harus dipenuhi agar
apa yang sedang dibangun tersebut layak disebut sebagai sebuah negara. Negara sebagai
subyek hukum internasional harus memiliki unsur-unsur terbentuknya negara. Menurut pasal
1 Konvensi Montevideo 1993 unsur suatu negara adalah (1) penduduk yang tetap; (2)
wilayah yang pasti; (3) pemerintahan; (4) kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan
negara lain.
Keempat unsur tersebut, menurut Parthiana dapat dibedakan menjadi 2 (dua) unsur
pokok, yaitu: Pertama, unsur akmur atau riil. Unsur yang akmur atau riil merupakan unsur
yang mudah diamati secara fisik yaitu unsur penduduk, wilayah, atau pemerintahan. Kedua,
unsur yang tidak riil merupakan unsur yang tidak mudah untuk diamati secara fisik, hal
tersebut disebabkan karena unsur ini bersifat akmuru dan subjektif.
Unsur untuk melengkapi arti negara perlu kiranya diuraikan unsur – unsur negara ada
bagiannya untuk menjadi negara itu ada. Unsur – unsur negara dikenal dalam hal berikut
yaitu :
Kedua, penduduk yang bukan warga negara adalah orang asing atau orang
yang bukan warga negara dari negara yang bersangkutan atau ada juga orang yang
tidak mempunyai status kewarganegaraan (stateless).
.Pengertian wilayah adalah suatu ruang yang meliputi wilayah darat, wilayah
laut, dan wilayah udara. Wilayah udara mencakup ruang angkasa sesuai dengan batas
wilayah darat dan laut.
Wilayah darat adalah wilayah yang telah dikukuhkan oleh batas-batas yang
jelas menjadi wilayah negara. Wilayah laut adalah wilayah perairan yang dekat
dengan pantai. Negara menempati suatu akmurua t dengan batas-batas tertentu yang
dianggap sebagai esensi utama suatu negara.
Menurut Willoughby, eksistensi negara sangat bergantung pada hak negara
atas akmurua t yang dimilikinya sebagai sebuah kesatuan sosial yang nyata juga
sebagai kesatuan geograf
Kemampuan suatu negara untuk menjalin hubungan hukum dengan subjek hukum
internasional lain dapat dipandang sebagai manifestasi dari kedaulatan negara, khususnya
kedaulatan yang bersifat eksternal (kedaulatan ke luar). Kedaulatan eksternal inilah yang
menjadi salah satu kewenangan negara dalam melakukan hubungan hukum internasional.
Sedangkan kedaulatan internal bukan merupakan akmur penentu dari eksistensi suatu
negara, oleh karena itu hukum internasional tidak berurusan langsung dengan masalah dalam
negeri masing-masing negara
Negara memiliki sifat sifat khusus yang merupakan manifestasi kedaulatan yang
dimilikinya dan membedakannya dari organisasi lain juga memiliki kedaulatan. Adapun sifat
sifat negara sebagai berikut :
1. Memaksa
2. Monopoli
Negara memiliki sifat monopoli, artinya memiliki kekuasaan atau kewenangan
yang seutuhnya untuk mengatur dan menentukan tujuan yang akan dicapai oleh
negara tersebut.
3. Sifat Mencakup Semua
2. Fungsi Negara
3. Fungsi pertahanan. Fungsi pertahanan menjadi salah satu fungsi negara yang
penting. Hal ini demi kelangsungan hidup bangsa dannegara yang bersangkutan. Fungsi
pertahanan penting karena untuk mengantisipasi bila ada serangan dari negara lain.
Dibutuhkan personil militer yang kuat untuk menjalankan fungsi ini
Dalam bukunya “Web of Government”, Mac Iver mengemukakan fungsi negara dari
segi transformasi (transformation function of government). Dari segi transformasi itu, fungsi
negara mencakupi:
1.Fungsi kebudayaan (cultural function), di mana fungsi cultural atau kebudayaan ini
sesungguhnya terletak pada aktivitas individu. Karena itu negara harus hanya memajukan dan
mengintensifkan saja usaha-usaha yang dijalankan oleh rakyat dalam aktivitas budaya.
2.Fungsi kesejahteraan umum (public walfare function), yaitu semua aktivitas
manusia yang ditujukan kepada untuk seluruh lapisan masyarakat.
3.Fungsi ekonomi (economic function), di mana negara secara aktif turut campur
dalam bidang perekonomian, dengan maksud agar dapat menjamin kehidupan yang layak
bagi warga negaranya.
Kita sangat sering mendengar kata warga desa, warga kota, warga masyarakat, warga
bangsa dan warga dunia. Warga Negara berasal dari dua kata, yaitu warga dan negara. Warga
mengandung arti peserta atau anggota dari suatu organisasi perkumpulan. Jadi secara
sederhana warga negara dapat diartikan sebagai anggota dari suatu negara. Warga negara
sebagai pendukung negara memiliki arti penting bagi negara.
Sebagai anggota dari negara maka warga negara memiliki hubungan atau ikatan
dengan negara. Hubungan warga negara dengan negara terwujud dalam partisipasi, identitas,
dan bentuk-bentuk hak dan kewajiban antara keduanya. Maksudnya adalah warga negara
memiliki hak dan kewajiban terhadap negara dan begitu juga sebaliknya.
Orang-orang yang tinggal di wilayah negara, tetapi bukan warga negara dari negara
itu tidak memiliki hubungan timbal balik dengan negara tersebut. Setiap negara berdaulat
berwenang menetukan siapa-siapa yang menjadi warga negaranya. Negara tidak terkait oleh
negara lain dalam menetukan kewarganegaraan. Begitu sebaliknya negara lain juga tidak
berhak menentukan atau turut campur dalam penentuan kewarganegaraan suatu negara.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Negara merupakan suatu kumpulan atau organisasi yang dimana di dalamnya terdapat
kehidupan masyarakat. Setiap warga negara harus patuh terhadap peraturan yang sudah
dibuat oleh pemerintah negara tersebut. Di dalam pemerintahan tersebut ingin menciptakan
kehidupan bermasyarakat seperti ketertiban, ketentraman dan kesejahteraan. Unsur unsur
negara terdapat 4 yaitu: rakyat,wilayah yang tetap,pemerintahan yang berdaulat dan
kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan negara lain.
Negara mempunyai sifat khusus yaitu pertama memaksa masyarakat harus
patuh terhadap peraturan yang dibuat oleh pemerintah,selanjutnya monopoli artinya memliki
kewenangan untuk mengatur, yang terakhir sifat mencakup semua artinya peraturan yang
dibuat untuk semua masyarakat yang ada di negara tersebut. Fungsi negara yakni untuk
melaksanakan ketertiban dan keamanan, meraih kemakmuran dan kesejahteraan, fungsi
pertahanan serta menegakkan keadilan. Sebagai anggota dari negara maka warga negara
memiliki hubungan atau ikatan dengan negara. Hubungan warga negara dengan negara
terwujud dalam partisipasi, identitas, dan bentuk-bentuk hak dan kewajiban antara keduanya.
Maksudnya adalah warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap negara dan begitu
juga sebaliknya.
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA