Anda di halaman 1dari 14

Makalah

Hak dan Kewajiban Warga Negara,Tugas dan Tanggung Jawab Negara


(Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan)

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Desy Prasetyaning Tyas M. Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 2

1.Dedek Gunawan Purba (2022210012)

2.Imlail Makhraj (2022210010)

3.Saldin (2022210011)

PROGAM STUDI MANAGEMEN


INSTITUT TEKNOLOGI BISNIS BAKTI NUSANTARA
LAMPUNG TIMUR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga penulis
dapat menyusun makalah tentang materi pembelajaran "Pendidikan
Kewarganegaraan " dengan sebaik-baiknya dan dapat terselesaikan dengan baik
serta tepat pada waktunya.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Desy Prasetyaning Tyas Mpd
selaku dosen pengampu matakuliah "Pendidikan Kewarganegaraan" , dimana atas
kesempatannya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Makalah ini jauh dari kesempurnaan,
baik kata maupun tata bahasa. Untuk itu, meskipun penyusun sudah
mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunan makalah ini,
namun penyusun menyadari bahwa di dalam makalah yang telah disusun ini
masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah
dan juga untuk perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu, memfasilitasi, memberi masukan, dan
mendukung penulisan makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya. Semoga
dibalas oleh Allah SWT dengan ganjaran yang berlimpah.

Diakhir kata penyusun berharap semoga makalah ini dapat diterima dan bisa
dipahami oleh pembaca pada umumnya serta dapat bermanfaat bagi semua orang.
Penyusun juga mohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan dalam
penulisan dan penyampaian materi.

Lampung 06 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Tujuan Pembuatan 3
BAB II PEMBAHASAN
1.
2.
2.1. Sejarah konsep dan system kewarganegaraan 4
2.2. Problem status kewarganegaraan 5
2.3. Hak dan kewajiban warga negara 6
2.4. Tugas dan tanggung jawab negara 6
BAB III PENUTUP
3.
4.
1.
2.
3.
3.1. Kesimpulan 9
3.2. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bangsa Indonesia memiliki sejarah dalam memperjuangkan kemerdekaan
dan mempertahankan kemerdekaan yang memiliki nilai nasionalis
patriotris dan sebagainya yang terpatri dalam setiap jiwa warga negaranya,
Sudah menjadi kewajiban bagi warga negara untuk memperjuangkan dan
mempertahankan kemerdekaannya. Dengan begitu, dapat membentuk
suatu negara yang merdeka, stabil, aman, nyaman dan lain sebgainya.
Seperti simbiosis mutualisme, jika warga negara mempunyai kewajiban
untuk mempertahankan kemerdekaan, maka imbal baliknya adalah warga
negara mendapatkan hak-hak yang seharusnya didapatkan seperti hak
kebebasan berpendapat, hak asasi manusia, hak keamanan, dan lain
sebagainya. Oleh sebab itu maka kita memerlukan sesuatu untuk
mempertahankan hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu caranya
adalah dengan pendidikan kewarganegaraan atau sering disingkat PKn.
Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan kita
akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban suatu warga negara agar
setiap hal yang dikerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan
tidak menyimpang dari apa yang diharapkan.

Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. Sehingga dalam prakteknya dalam kehidupan sehari-hari harus
berjalan secara seimbang. Hak adalah segala sesuatu yang patut dan
mutlak untuk dimiliki atau diperoleh individu sebagai warga negara sejak
masih dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu
keharusan bagi individu dalam menjalankan perannya sebagai warga
negara agar mendapat pengakuan hak. sesuai dengan pelaksanaan
kewajiban tersebut. Apabila hak dan kewajiban tidak berjalan secara
seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan timbul suatu permasalahan
yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan
individu baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dewasa ini sering terlihat adanya ketidakseimbangan antara hak dan


kewajiban, seperti banyaknya tuntutan hak yang tidak diimbangi dengan
pelaksanaan kewajiban dan sebaliknya kewajiban dilaksanakan tetapi hak
tidak terpenuhi. Terutama dalam bidang ketenagakerjaan dan taraf hidup

1
yang layak bagi setiap warga negara. Pekerjaan dan taraf hidup yang layak
merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945
menjelaskan bahwa “Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Secara garis besar dapat
dijelaskan bahwa pekerjaan dan taraf hidup yang layak merupakan hak
bagi setiap warga negara sebagai tanda kemanusiaan. Pekerjaan
merupakan sarana yang diperlukan untuk menghasilkan pendapatan yang
akan digunakan dalam memenuhi kehidupan yang layak. Penghidupan
yang layak dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan, dan papan.

Oleh karena itu, dalam menjalankan peran sebagai warga negara perlu
diketahui hak dan kewajibannya serta pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan
yang berujung pada ketimpangan sosial yang berkepanjangan.

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas,maka secara umum rumusan
masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Sejarah konsep dan system kewarganegaraan?
2. Problem status kewarganegaraan?
3. Hak dan kewajiban warga negara?
4. Tugas dan tanggung jawab negara?

1.3 TUJUAN
Tujuan dalam pembahasan makalah ini, yang berjudul ”Hak dan
Kewajiban Warga Negara, Tugas dan Tanggung Jawab Negara”
berdasarkan rumusan masalah di atas, adalah untuk membahas hal-hal
yang sesuai dengan permasalahan yang diajukan antara lain :
1. Untuk mengetahui Sejarah konsep dan system kewarganegaraan
2. Untuk mengetahui Problem status kewarganegaraan
3. Untuk mengetahui Hak dan kewajiban warga negara
4. Untuk mengetahui Tugas dan tanggung jawab negara

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah, konsep dan system kewarganegaraan


 Sejarah kewarganegaraan
Sejarah Konsep kewarganegaraan pertama kali muncul di kota-
kota Yunani Kuno. Ini sebagai reaksi ketakutan soal berbudakan. Di
Yunani mengembangkan konsep demokrasi langsung. Setiap warga
negara berperan secara aktif dalam menentukan nasibnya maupun
kehidupan masyarakatnya. Setiap warga negara di Kota Yunani berhak
dalam kehidupan demokratis dengan memilih wakil-wakil rakyat secara
resmi. Selain itu dalam kegiatan rutin sehari-hari dalam persoalaan
administrasi dan hukum. Bangsa Romawi pertama kali menggunakan
kewarganegaraan sebagai alat untuk membedakaan penduduk Kota
Roma dari orang-orang yang wilayahnya telah ditaklukan dan disatukan
oleh Roma. Ketika kekaisaran terus tumbuh, orang-orang Romawi
memberikan kewarnegaraan kepada sekutu di seluruh Italia dan di
provinsi Romawi lainnya. Kewarganegaraan di Romawi memberikan
hak hukum penting di dalam kekaisaran.Di Eropa konsep
kewarganegaraan nasional hampir hilang selama pertengahan abad. Itu
diganti oleh sistem hak dan kewajiban feodal. Pada akhir Abad
Pertengahan, kepemilikan kewarganegaraan di berbagai kota di Italia
dan Jerman berubah menjadi jaminan kekuatan bagi pedagang dan
orang-orang istimewa. Konsep kewarganegaraan modern terjadi
perubahan pada abad ke-18 selama Revolusi Amerika dan Perancis.
Konsep warga negara datang untuk menyarankan kepemilikan
kebebasan tertentu dalam menghadapi kekuatan paksaan dari raja-raja
absolut. Di Inggris, konsep warga negara merujuk pada keanggotaan
kerajaan di daerah atau kota setempat. Ini digunakan untuk menekan
posisi warga negara kepada raja atau negara. Konsep ini didahulukan
untuk warga negara yang memakai undang-undang kebangsaan.), di
Indonesia tentang kewarganegaraan sudah tercantum dalam Undang-
Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan. UU
tersebut adalah pengganti UU Kewarganegaraan yang lama, yaitu UU
Nomor 63 tahun 1958. Karena sudah tidak sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan ketatanegaraan Republik Indonesia.
Warga negara di Indionesia akan diberikan Kartu Tanda Penduduk
(KTP). Ini berdasarkan kabupaten, provinsi, tempat terdaftar sebagai
penduduk. Mereka juga akan diberikan nomor identitas, yakni Nomor
Induk Kependudukan (NIK).

4
 Konsep dan sistem kewarganegaraann
Dalam pengertian Warga negara diartikan dengan orang-orang
sebagai bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara serta
mengandung arti peserta, anggota atau warga dari suatu negara, yakni
peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan
bersama. Dahulu istilah warga negara seringkali disebut hamba atau
kawula negara yang dalam bahasa inggris (object) berarti orang yang
memiliki dan mengabdi kepada pemiliknya. AS Hikam mendifinisikan
bahwa warga negara yang merupakan terjemahan dari citizenship
adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk negara itu
sendiri.
Sedangkan Koerniatmanto S, mendefinisikan warga negara dengan
anggota negara. Sebagai anggota negara, seorang warga negara
mempunyai kedudukan yang khusus terhadap negaranya. Ia mempunyai
hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap
negaranya.
Dalam konteks Indonesia, istilah warga negara (sesuai dengan UUD 1945
pasal 26) dikhususkan untuk bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang
disahkan undang-undang sebagai warga negara. Dalam pasal 1 UU No.
22/1958 bahwa warga negara Republik Indonesia adalah orang-orang yang
berdasarkan perundang-undangan dan perjanjian- perjanjian dan
peraturan-peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah
menjadi warga negara Republik Indonesia

2.2 Problem status kewarganegaraan


Di antara penduduk sebuah negara ada yang merupakan bukan warga
negara atau biasa kita kenal dengan sebutan warga negara asing. Hal inilah
yang menjadi problem dalam status kewarganegaraan yang biasa disebut
dengan apatride, bipatride, dan multi-patride.Istilah apatride berarti orang
yang tidak memiliki status kewarganegaraan. Bipatride berarti istilah yang
digunakan untuk orang yang memiliki status kewarganegaraan secara
rangkap (dwikewarganeraan). Multi-patride adalah seseorang yang
memiliki lebih dari dua kewarganegaraan.Bagi mereka yang tidak
memiliki status kewarganegaraan, akan mempersulit dirinya dalam
konteks sebagai penduduk di suatu negara karena mereka dianggap warga
asing di mana akan ada peraturan sendiri untuk orang asing yang segala
aktivitasnya akan dibatasi sesuai undang undang yang berlaku.Dalam
menghadapi masalah bipatride, negara harus tegas terhadap orang orang
yang memiliki dwikewarganegaraan agar supaya mereka memilih salah
satu status kewarganegaraannya. Biasanya seseorang dengan status ini
sering terjadi pada warga yang tinggal di daerah perbatasan antara dua
negara. Maka diperlukan peraturan mengenai perbatasan wilayah teritotial
agar warga tersebut mendapat kejelasan tentang status kewarganegaraanya.

5
2.3 Hak dan kewajiban warga Negara
Berdasarkan pada pengertian warga negara yang terdapat hak dan
kewajiban terhadap negaranya merupakan sesuatu yang ada dan mutlak
dimiliki seorang individu. Hak warga negara adalah suatu yang semestinya
diterima oleh seluruh warga negara berdasarkan peraturan perundang
undangan yang ada. Sedangkan kewajiban warga negara adalah sebuah
tanggung jawab yang menjadi tugas dari setiap warga negara untuk
melaksanakannya tanpa alasan yang sesuai dengan peraturan perundangan
undangan. Penentuan hak dan kewajiban warga dalam setiap perumusan
hak dan kewajiban agar warga secara langsung terlibat sehingga warga
negara sadar dan menganggap bahwa itu semuanya merupakan bagian dari
kesepakatan yang sudah mereka buat sendiri.

2.4 Tugas dan Tanggung Jawab Negara


 Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk. UUD 45 sebagai
dasar konstitusi negara, pada pasal 29 ayat 2 memberi jaminan
kemerdekaan pada tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribada menurut agama dan kepercayaannya
itu. Sebagaimana juga banyak ayat-ayat lain dalam UUD 45 maupun
dalam perundang-undangan lainnya, pasal 29 ayat 2 tersebut tidak dapat
dikatakan cukup jelas karena ayat tersebut dapat ditafsirkan berbeda-
beda oleh berbagai kalangan.
 Negara atau pemerintah wajib membiayai pendidikan. Pendidikan
merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka
menengah dan jangka panjang. Namun, sampai dengan saat ini masih
banyak orang miskin yang memiliki keterbatasan akses untuk
memperoleh pendidikan bermutu, hal ini disebabkan antara lain karena
mahalnya biaya pendidikan.
 Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan
suatu bangsa dan negara sangat erat berhubungan dengan kemajuan
pendidikan dan ilmu pengetahuannya. Untuk menjadi bangsa dan
negara yang maju, pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan
harus dikelola, diberdayakan, serta dimamfaatkan sedemikian rupa
sehingga dua hal tersebut bisa menjadi potensi yang kuat dan efektif
dalam menopang pembangunan dan kemajuan.
 Negara menghormati dan memelihara bahasa nasional dan bahasa
daerah. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia
sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal
36. Ia juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana
disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
 Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam. Secara formal, Negara
dalam hal ini dijalankan oleh pemerintah diberi kewenangan atribusi

6
dalam menguasai bumi, air, ruang angkasa serta kekayaan alam yang
terkandung didalamnya yang dipergunakan sebesar–besarnya untuk
kemakmuran rakyat.
 Negara menguasai hajat hidup orang banyak. Sebelumnya telah
dikemukakan bahwa landasan konstitusional dalam kegiatan usaha
migas adalah Pasal 33 ayat (2) dan (3) UUD 1945. Disebutkan bahwa
cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara; bumi dan air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
 Negara berkewajiban memelihara fakir miskin dan anak terlantar.
Bangsa paradoks. Mungkin itu yang ada di benak kita semua manakala
melihat hamparan kemiskinan di negeri yang serba kaya ini. Suatu hal
yang menyedihkan melihat kemiskinan bisa merajai bangsa ini.
 Negara menjamin atas fasilitas kesehatan dan fasilitas umum lainnya.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam memenuhi hak
setiap warga negara untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
layak, krisis moneter yang terjadi sekitar tahun 1997 telah memberikan
andil meningkatkan biaya kesehatan berlipat ganda, sehingga menekan
akses penduduk, terutama penduduk miskin terhadap pelayanan
kesehatan.
 Melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia (Pembukaan UUD 1945, alinea IV)
 Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia
adalah tanggungjawab negara, terutama pemerintah (Pasal 28I, ayat 4).
 Menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamnya dan
kepercayaannya itu (Pasal 29, ayat 2)
 Untuk pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan
utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung (Pasal 30, ayat 2)
 Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut,
dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan,
melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara (Pasal 30,
ayat 3).
 Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum (Pasal 30,
ayat 4).

7
 Membiayai pendidikan dasar (Pasal 31, ayat 2)
 Mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Pasal 31, ayat 3)
 Memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh
persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional (Pasal 31, ayat 4).
 Memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi
nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia (Pasal 31, ayat 5)
 Memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya (Pasal 32, ayat 1).
 Menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
nasional (Pasal 32, ayat 2).
 Mempergunakan bumi dan air dan kekayaan alam untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat (Pasal 33, ayat 3).
 Memelihara fakir miskin dan anak-anak yang terlantar (Pasal 34, ayat
1)
 Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan (Pasal 34, ayat 2)
 Bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak (Pasal 34, ayat 3).

8
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan /
kewajiban untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna
mendapatkan hak yang pantas untuk didapat . Warga Negara adalah penduduk
yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah Negara tersebut dan mengakui
Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian penduduk menurut Kansil adalah
mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan
negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok
(domisili) dalam wilayah negara itu.

Hak negara atau pemerintah adalah meliputi :


1. Menciptakan peraturan dan UU untuk ketertiban dan keamanan.
2. Melakukan monopoli sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak.
3. Memaksa warga negara taat akan hukum yang berlaku.

Kewajiban negara berdasarkan UUD 1945 :


1. Melindungi wilayah dan warga negara.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa

3.2 SARAN
Penjelasan diatas adalah pembahasan umum tentang makalah hak dan kewajiban
warga negara. Harapannya makalah dapat memberikan informasi dan masukan
yang positif bagi seluruh masyarakat dan pembaca. Pembahasan sederhana ini
akan lebih baik jika dijadikan pedoman dan pembahasan yang positif sehingga
terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma.

Sadjiman, Djunaedi. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Daerah :Tanpa Nama


Penerbit.

Sumarsono, dkk. 2006. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka


Utama.

https://www.pinhome.id/blog/makalah-hak-dan-kewajiban-warga-negara/

10

Anda mungkin juga menyukai