Puji Syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala
nikmat dan kemudahan kepada kami sehingga kami dapat menuntaskan makalah
ini tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah PPKN dibawah bimbingan Bapak
Asnawi, SH, MH. Makalah ini membahas mengenai Hak dan Kewajiban Warga
Negara yang mana dengan tugas ini kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui
lebih dalam dari materi yang diberikan dosen pengampu.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
berkontribusi dengan memberikan sumbangan pikiran maupun materi.
Kami sebagai penyususn menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kami memohon maaf dan juga mengharapkan
segala saran dan juga masukannya dari para pembaca sebagai bahan pembelajaran
untuk lebih baik kedepannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
Pengertian Warga Negara ............................................................................................... 2
Pengertian Hak Dan Kewajiban Warga Negara............................................................... 3
Kedudukan dan Peran Warga Negara dalam Negara ..................................................... 6
Hak dan Kewajiban Warga Negara Asing di Indonesia ................................................... 9
BAB III ................................................................................................................. 11
Kesimpulan.................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dalam kehidupan bermasyarakat diperlukan adanya kesadaran dan
pemahaman akan hak nya sebagai manusia sosial untuk mengetahui apakah hak kita
sudah terpenuhi dan dilindungi oleh negara contohnya seperti berorganisasi,
bersosialisasi, memlilih agama, melanjutkan keturunan, dan kebebasan
bermasyarakat tentu saja sebagai warga negara kita juga perlu menjalankan
kewajiban kita sesuai dengan peran nya masing masing. Seperti sebagai pelajar kita
diperlukan untuk menimba ilmu dan berkontribusi dalam kehidupan sosial dan
bermasyarakat.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Warga negara mengandung arti peserta, anggota atau warga dari suatu
organisasi perkumpulan. Warga negara artinya warga atau anggota dari suatu
negara. Kita juga sering mendengar kata kata seperti warga desa,warga kota, warga
masyarakat, warga bangsa, dan warga dunia. Warga diartikan sebagai anggota atau
peserta. Jadi, warga negara secara sederhana diartikan sebagai anggota dari suatu
negara.
Istilah warga negara merupakan terjemahan dari kata citizen (bahasa inggris)
yang mempunyai arti sebagai berikut:
1. Warga negara
2. Petunjuk dari sebuah kota
3. Sesama warga negara, sesama penduduk, orang setanah air.
1 11
Wandhi pratama Ruslan Rauf, 2016, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BINGKAI NKRI, Mitra Wacana
Media, Jakarta, hal 69.
2
Pengertian Hak Dan Kewajiban Warga Negara
Pengertian kewajiban adalah suatu hal yang wajib kita lakukan demi
mendapatkan hak atau wewenang kita. Sebagai warga negara kita wajib
melaksanakan peran sebagai warga negara sesuai kemampuan masing-masing
supaya mendapatkan hak kita sebagai warga negara yang baik. Dapat di ketahui
bahwa hak dan kewajiban ini merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan, namun
dalam pemenuhannya harus seimbang. Kalau gak seimbang bisa terjadi pertentangan
dan bisa saja menempuh jalur hukum.
Dalam konteks Indonesia hak warga Negara terhadap negaranya telah diatur
dalam undang-undang dasar 1945 dan berbagai peraturan lainnya yang merupakan
digariskan dalam UUD 1945. Diantara hak-hak warga Negara yang dijamin dalam
UUD adalah hak asasi manusia yang rumusan lengkapnya tertuang dalam pasal 28
UUD perubahan ke dua. Dalam pasal tersebut di muat hak-hak asasi yang melekat
dalam setiap individu warga Negara seperti hak kebebasan beragama dan beribadah
sesuai dengan kepercayaannya, bebas untuk berserikat dan berkumpul (pasal 28E),
hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil, hak
untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja, hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintah, hak atas
status kewarganegaraan (pasal 28E) dan hak-hak asasi manusia lainnya yang tertuang
dalam pasal tersebut.
• Hak Kodrat
3
• Hak Asasi Manusia
• Hak-hak Kebebasan Dasar Manusia
• Hak dan Kewajiban Asasi Warga Negara dalam konsep Natural Right maka
hak adalah ‘what is nature’ hak tersebut sifatnya kodrati, dalam artian :
• Kodratlah yang menciptakan dan mengilhami akal budi dan pendapat
manusia
• Setiap orang dilahirkan dengan hak tersebut
• Hak tersebut dimiliki manusia dalam keadaan alamiah kemudian di
bawanya dalam kehidupan masyarakat.
Dalam Pasal 1 ayat 1 undang-undang nomor 39/1999 tentang hak asasi manusia
menyebutkan, hak asasi manusia adalah sebagai perangkat yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugrahnya yang wajib di hormati dan di junjung tinggi dan di lindungi
oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia. Dalam pasal 28J di tentukan :
1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata
untuk menjamin pengajuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain
dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokrasi. Hak
dan kewajiban warga Negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai pasal 34
UUD 1945.
4
• Hak medapatkan jaminan keadilan sosial
2. Kewajiban Warga Negara
a) Wajib menaati hukum dan pemerintahan pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945
berbunyi: “segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya”.
b) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. Pasal 27 ayat (3) UUD
NRI 1945 menyatakan: “setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan Negara”.
c) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan: “setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang
lain”.
d) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 28J ayat (2) menyatakan: “dalam menjalankan hak dan kebebasannya
setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan,
dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis”.
e) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara. Pasal 30
ayat (1) UUD NRI 1945 menyatakan: “tiap-tiap warga Negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.
5
pedoman, ukuran, hukum atau kebiasaan yang digunakan untuk mengatur
sesuatu yang lain atau sebuah ukuran. Dengan tata cara ini orang dapat
menilai kebaikan atau keburukan suatu perbuatan. Selain tata cara, nilai
termasuk pada pada unsur unsur moral. Norma-istiadat sosial yang tumbuh
sebagai patokan pada bertingkah laku manusia pada kelompok adat tata cara
yang dimaksud artinya menjadi berikut:
1. Tata cara kepercayaan atau religi, yaitu tata cara yang bersumber
berasal yang kuasa buat umat-Nya. Tata cara kesusilaan atau moral,
yaitu yang bersumber asal hati nurani insan buat mengajakan
kebaikan dan menjahui keburukan.
2. Istiadat Kesopanan atau istiadat, yaitu yang bersumber dari warga
atau dari lingkungan masyarakat yang bersangkutan.
3. Istiadat hukum, yaitu adat yang didesain masyarakat secara resmi
yang pemerlakuannya bisa dipaksa.
Adat dibangun pada atas nilai sosial dan adat sosial diciptakan buat menjaga
dan mempertahankan nilai sosial. Pelanggaran terhadap adat akan
mendapatkan hukuman berasal warga.
6
Kasus-kasus kewarganegaraan di Indonesia juga banyak yang tidak
sepenuhnya dapat diselesaikan melalui cara pertama dan kedua saja. Sebagai
contoh, banyak warga negara Indonesia yang karena
sesuatu bermukim di Belanda, di Republik Rakyat Cina, ataupun di Australia dan
negara-negara lainnya dalam waktu yang lama sampai melahirkan keturunan, tetapi
tetap mempertahankan status kewarganegaraan Republik Indonesia.
7
b. Bidang Ekonomi
1) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan dalam
lapangan kerja atau perbaikan taraf hidup ekonomi dan
menikmati hasil-hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-nilai
kemanusiaan dan darma baktinya yang diberikan kepada
masyarakat, bangsa dan negara.
2) Persamaan kedudukan di bidang ekonomi untuk menciptakan
system ekonomi kerakyatan yang berkeadilan dan bersaing sehat,
efisien, produktif, berdaya saing, serta mengembangkan
kehidupan yang layak anggota masyarakat.
c. Bidang Hukum
Dalam pasal 27 UUD 1945 secara jelas disebutkan bahwa negara
menjamin warga negaranya tanpa membedakan ras, agama, gender,
golongan, budaya dan suku.
d. Bidang Sosial Budaya
Persamaan kedudukan di bidang sosial-budaya di antaranya:
1) Memperoleh pelayanan kesehatan
2) Kebebasan mengembangkan diri
3) Memperoleh pendidikan yang bermutu
4) Memelihara tatanan sosial.
3. Masalah Kewarganegaraan
Masalah kewarganegaraan diantaranya:
a. Apatride
Apatride adalah adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak
mempunyai kewarganegaraan. Contohnya: Anda warga negara A (ius
soli) lahir di negara B (iussanguinus) maka Anda tidaklah menjadi
warga negara A dan juga Anda tidak dapat menjadi warga negara B.
Dengan demikian Anda tidak mempunyai warga negara sama sekali.
b. Bipatride
Bipatride adalah seorang penduduk yang mempunyai
duakewarganegaraan sekaligus (kewarganegaraan rangkap).
8
Contohnya: Anda keturunan bangsa B (ius sanguinus) lahir di bangsa B
maka Anda dianggap sebagai warga negara B akan tetapi negara A juga
menganggap warga negaranya karena berdasarkan tempat lahir Anda
untuk memahami masalah kewarganegaraan baik apatride
maupun bipatride, maka perlu juga dikaji tentang dua asas kewargane
garaan yaitu asas ius soli dan ius sanguinus. Mengapa demikian?
Karena negara yang menerapkan ius soli maupun ius sanguinus akan
menimbulkan apatride dan bipatride.
4. Peran Warga Negara dalam Negara
Berkaitan dengan peran (role) warga negara, dapat dijelaskan bahwa peran
warga negara adalah sebagai berikut:
1) Peran pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap semua
peraturan perundang – undangan yang berlaku.
2) Peran aktif merupakan aktivitas warga negara untuk terlibat
(berpatisipasi serta ambil bagian dalam kehidupan bernegara,
terutama dalam mempengaruhi keputusan publik.
3) Peran positif merupakan aktivitas warga negara untuk meminta
pelayanan dari negara untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4) Peran negatif merupakan aktivitas warga negara untuk menolak
campur tangan negara dalam persoalan pribadi.
Pelaksanaan hak warga Negara dalam UUD NRI 1945 dikaitkan langsung
dengan kewajiban Karena memang mempunyai keterkaitan. Karenanya perumusan
9
hak dan kewajiban itu dicantumkan dalam satu pasal seperti pasal 27 ayat (1)
“segala warga Negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintah
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
Dalam kaitan ini dapat diketengahkan masalah hak-hak warga Negara misalnya
masalah pendidikan, kesejahteraan sosial dan pertahanan. Sebelum amandemen
tidak ada Hak Asasi Manusia dalam UUD NRI 1945. Hal ini di sebabkan Hak Asasi
Manusia tidak sesuai dengan paham Negara integralistik yang di anut UUD NRI
1945. Paham Negara integralistik yang di ajarkan oleh Spinoza, Adam Muller dan
Hegel bukanlah untuk menjamin perseorangan atau golongan, namun untuk
menjamin masyarakat secara persatuan.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Indonesia sebagai negara yang pada dasarnya menganut prinsip
‘iussanguinis’, mengatur kemungkinan warganya untuk mendapatkan status
kewarganegaraan melalui prinsip kelahiran. Seorang Warga Negara Indonesia
(WNI) adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik
Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk (KTP),
berdasarkan Kabupaten atau (khusus DKIJakarta) Provinsi, tempat ia terdaftar
sebagai penduduk/warga. Kepada orang ini akan diberikan nomor identitas yang
unik (Nomor Induk Kependudukan, NIK) apabila ia telah berusia 17 tahun dan
mencatatkan diri di kantor pemerintahan.
Hak warga negara ialah kuasa untuk mendapatkan atau melakukan sesuatu
yang mestinya kita terima atau mampu dikatakan menjadi hal yang selalu kita
lakukan serta orang lain tidak boleh merampasnya entah secara paksa atau tidak
dalam hal kewarganegaraan. Setiap warga
negara berhak memperoleh kesempatan dalam lapangan kerja atau perbaikan taraf
hidup ekonomi dan menikmati hasil-hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-nilai
kemanusiaan dan darma baktinya yang diberikan kepada masyarakat, bangsa, dan
negara dalam pasal 27 UUD 1945 secara jelas disebutkan bahwa negara menjamin
warga negaranya tanpa membedakanras, agama, gender, golongan, budaya dan
suku.
Namun, sebagai warga negara kita juga harus ikut berperan dalam
keberlangsungan kehidupan bernegara, seperti ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara.
11
DAFTAR PUSTAKA
Drs. H. Mahpudin Noor M.Si, Suparman M.Ag. Pancasila, jln.BKR (lingkar selatan),
2016
Drs. Abdul Latief, S.Pd, M.Pd. Drs. Ahmad Al Yakin, S.Ag, M.Pd. Drs. Herlina Ahmad,
S.Pd, M.Pd. Pendidikan Kewarganegaraan, Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia
(Sulawesi Selatan), 2019, Cetakan Pertama.
12