oleh:
Dhiya Fathin (
Fadhlul M. Aufar (
Febiola Nurilmi (
Sherlin Illene (1804381)
Zahra Amaturrahman (1807342)
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa
Penyusun mengucapkan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan bagi para
pembaca. Penyusun juga menyadari bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, Penyusun berharap adanya kritik, saran,
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah Penyusun buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun
dari pembaca.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh pembaca dengan mudah.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya, Penyusun mohon maaf apabila
terdapat kata-kata yang kurang berkenan, kesalahan dari segi EYD, kosa kata, tata
bahasa, etika, maupun isi.
Demikian yang bisa Penyusun sampaikan, semoga makalah ini dapat diterima
sebagai ide atau gagasan yang menambah kekayaan intelektual bangsa.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1. George Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah
berkediaman di wilayah tertentu.
2. R. Djokosoetono
Negara adalah organisasi manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan
yang sama
3. J. H. A Logemann
Negara adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang mempunyai tujuan
melalui kekuasaannya untuk mengatur serta menyelenggarakan sesuatu (Berkaitan
dengan jabatan, fungsi lembaga kenegaraan, atau lapangan pekerjaan) dalam
masyarakat
Pengertian negara secara umum adalah suatu organisasi dari sekolompok atau
beberapa kelompok manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah
tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta
keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok dengan aturan-aturan yang
mengikat masyarakatnya.
3
4
2.2 Pembahasan
Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat
ketatanegaraan untuk suatu Negara asing;
Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari Negara asing atau surat
yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari
Negara lain atas namanya;atau
Bertempat tinggal di luar wilayah Negara R.I. selama 5 (lima) tahun terus
menerus bukan dalam rangka dinas Negara, tanpa alasan yang sahdan dengan
sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetep menjadi warga Negara
Indonesia sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun itu berakhir (yang dimaksud
alasan yang sah adalah alasan yang diakibatkan oleh kondisi diluar kemampuan
yang bersangkutan sehingga ia tidak dapat menyatakan keinginanuntuk tetap
menjadi warga Negara Indonesia, antara lain karena keterbatasan mobilitas
yang bersangkutan,akibat paspornyatidak berada dalam penguasanyang
bersangkutan, pemberitaan pejabat tidak diterima).
Di dalam Undang Undang no. 39 tahun 1999 tentang HAM, sebagian besar
isinya mengenai hak- hak warga negara, diantaranya:
1. Hak untuk hidup
Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan kehidupannya.
2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.
3. Hak mengembangkan diri
Setiap orang berhak atas perlindungan dan kasih saying untuk pengembangan
pribadinya, memperoleh, dan mengembangkan pendidikan untuk meningkatkan
kualitas hidupnya.
4. Hak keadilan
Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuan
hukum yang adil.
5. Hak kemerdekaan
10
8. Hak kesejahteraan
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin.
Setiap orang berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
Warga Negara, selain memiliki hak juga memiliki kewajiban yang harus
dipenuhi kepada Negara. Dari 30 pasal UU HAM, hanya satu ayat yang memuat
tentang kewajiban individu, yaitu pasal 29 ayat (1). Dalam konstitusi termuat dalam
pasal 28 J. Dalam UU Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM, dari 106 pasal yang ada,
11
pengaturan mengenai kewajiban dasar hanya empat pasal, sementara yang mengatur
hak dan kebebasan terdiri atas 58 pasal, sisanya mengatur mengenai Komnas HAM
dan ketentuan lain. Tidak berbeda dengan konstitusi, kewajiban dasar itu intinya
menyebutkan, tiap orang wajib menghormati hak asasi orang lain, patuh pada
perarturan perundang-undangan, hukum tak tertulis, dan hukum intemasional
mengenai HAM serta wajib ikut serta membela Negara.
Kewajiban Negara dalam HAM biasanya dilihat dalam tiga bentuk, yaitu:
1. Menghormati (to respect)
2. Memenuhi (to fulfill), dan
3. Melindungi (to protect) (sumber : Buku PKn)
Dalam UUD 1945 pasal 27 – 34 disebutkan banyak hal mengenai hak warga
negara indonesia seperti :
1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
2. Hak membela Negara
3. Hak berpendapat
4. Hak kemerdekaan memeluk agama
5. Hak mendapatkan pengajaran
6. Hak utuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia
7. Hak ekonomi untuk mendapat kan kesejahteraan social
8. Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial
Sedangkan kewajiban warga negara Indonesia terhadap negara Indonesia adalah :
1. Kewajiban mentaati hukum dan pemerintahan
2. Kewajiban membela Negara
3. Kewajiban dalam upaya pertahanan negara
Hak dan kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan
hak dan kewajiban warga negara terhadap negara. Beberapa ketentuan tersebut,
anatara lain sebagai berikut :
1. Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintah
2. Hak negara untuk dibela
3. Hak negara untuk menguasai bumi, air , dan kekayaan untuk kepentingan
rakyat
4. Kewajiban negara untuk menajamin sistem hukum yang adil
5. Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga Negara
6. Kewajiban negara mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat
7. Kewajiban negara memberi jaminan sosial
8. Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah
2. Membayar Pajak
Coba perhatikan apakah orang-orang sekitar kita sudah membayar pajak yang
sudah ada ketentuannya dalam UUD. Setiap orang yang tertanggung harus dan
wajib membayar pajak sesuai ketentuannya. Kalau gak bayar pajak, apa kata
dunia?
3. Perlindungan Hukum
Sebagai salah satu warga negara Indonesia kita diberi hak akan jaminan
perlindungan hukum, mungkin beberapa dari kita sudah merasakan hak tersebut
dengan baik. Namun ada juga yang belum. Seperti penanganan beberapa kasus
kriminal yang tidak cepat tanggap.
a. Merintis reorientasi kebijakan nasional dibidang HAM pada masa Orde Baru,
Departemen Luar Negeri bekerja sama dengan Pusat HAM PBB telah
menyelengggarakan serangkayan lokakarya, yakni Lokakarya Nasional HAM
ke-1 pada tanggal 21-22 Januari 1991, Lokakarya Regional PBB ke-2 pada
tanggal 26-28 Januari 1993 dan Lokakarya Nasional ke-3 pada tanggal 24-26
Oktober 1994. Lokakarya Nasional HAM ke-1 telah merekomendasikan
pembentukan Komisi Nasional (KOMNAS) HAM, yang akhirnya dibentuk
pada tangga 7 Juni 1993 melalui Keppres No. 50/1993.
b. Dasar hokum pembentukan KOMNAS HAM kemudian perkuat lagi dengan
Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM. KOMNAS HAM dibentuk
sesuai dengan “Paris Principle 1992” yang menegaskan bahwa pembentukan
suatu Komisi Nasional HAM harus memperhatikan serta sesuia dengan keadaan
dan kebutuhan setempat tanpa paksaan pihak luar.
c. Komisi Anti kekerrasan terhadap Perempuan telah dbentuk pada tahun 1998
dengan Keputusan Presiden no. 181 tahun 1998 dan Komisi Perlindungan Anak
Indonesia dibentuk pada tahun 2003 melaui Keputusan Presiden No. 77 Tahun
2003.
d. Sesuai rekomendasi deklarasi dan Program Akso Wina 1993 dimana Indonesia
secara aktif terlibat dalam perumusan berbagai prinsip-prinsip penting,
Indonesia mengadakan Lokakarya Nasional HAM ke II tahun 1994. Sesuai
dengan salah satu rekomendasi lokakarya tersebut, departemen Luar Negeri
membentuk kelompok kerja (Pokja) HAM yang terdiri dari berbagai unsur
departemen dan lembaga terkait. Pokja HAM berhasil menyusun suatu Rencana
Aksi Nasional HAM (RAN-HAM) Indonesia yang memuat langkah-langkah
nyata pemajuan dan penghormatan HAM yang kan dilakukan pada tingkat
nasional dalam kurun waktu 5 tahun, yaknni dari tahun 1998-2003.
e. RAN HAM 1998-2003, yang kemudian dicanangkan secara resmi oleh
Presiden Habibie pada tanggal 25 Juni 1998 (ditetapka melalui Keppres No.
129 tahun 1998 dan direvisi dengan Kemppres No. 61/2003), melalui empat
program keggiatan yakni:
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Warga negara
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
24