MAKALAH
oleh
Agnes Amalia Rosana (1802068)
Fina Khairunnisa K. (1808062)
Indri Parwati (1803652)
Muhammad Panji R.N. (1801765)
Respati P.R. (1804858)
Sherlin Illene (1804381)
Shinta Maharrani (1805352)
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. Karena atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat Masalah
Perilaku dalam Belajar". Adapun tujuan disusunnya makalah ini untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah umum Psikologi Pendidikan.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam tugas ini masih terdapat
kekurangan dan kesalahan, dalam kata lain makalah yang kami tulis masih jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan. Maka dari itu, kritik dan saran yang
dapat membangun dan menyempurnakan makalah ini akan kami sambut dengan rasa
syukur. Kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
terkait. Akhir kata, semoga tugas ini dapat berguna bagi kami khususnya sebagai
penyusun sekaligus penulis dan bagi semua pembaca pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja masalah yang dapat timbul saat belajar?
2. Apa saja faktor yang memengaruhi terjadinya masalah dalam belajar?
3. Bagaimana cara mencegah terjadinya masalah saat belajar?
1
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan di Universitas
Pendidikan Indonesia Bandung.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui masalah-masalah yang dapat timbul saat belajar.
b. Mengidentifikasi faktor yang memengaruhi terjadinya masalah dalam
belajar.
c. Memahami cara mencegah terjadinya masalah saat belajar.
D. Manfaat Penelitian
1. Untuk penulis
a. Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam bahasan hakikat
masalah perilaku dalam belajar.
b. Dapat melihat kemampuan penulis dalam menulis makalah.
c. Terpenuhinya kewajiban untuk menyelesaikan tugas makalah yang di
berikan oleh dosen yang bersangkutan.
2. Untuk pembaca
Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam bahasan hakikat
masalah perilaku dalam belajar.
3. Untuk dosen yang bersangkutan
a. Dapat mengetahui kemampuan penulis dalam menulis makalah.
b. Dapat mengetahui pengetahuan dan wawasan penulis.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
keterampilan penampilan atau gerak dari seseorang yang sedang belajar
termasuk dalam hal ini adalah masalah teknik atau pengulangan. Sedangkan
keterampilan rohani lebih rumit, karena lebih abstrak, menyangkut
persoalan penghayatan, keterampilan berpikir serta kreativitas untuk
menyelesaikan dan merumuskan suatu konsep.
3) Pembentukan sikap
Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak akan terlepas dari
soal penanaman nilai-nilai, dengan dilandasi nilai, anak didik akan dapat
menumbuhkan kesadaran dan kemampuan untuk mempraktikan segala
sesuatu yang sudah dipelajarinya.
Dapat disimpulkan tujuan pembelajaran adalah perilaku hasil belajar
yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran tertentu. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam
bentuk perilaku kompetensi spesifik, aktual, dan terukur sesuai yang
diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran tertentu.
C. Ciri-ciri Konsep Belajar
Suardi dalam Imran, S (2016) mengemukakan bahwa beberapa ciri-ciri dari
konsep belajar antara lain adalah sebagai berikut:
1) Perubahan yang bersifat fungsional. Perubahan yang terjadi pada aspek
kepribadian seseorang mempunai dampak pada perubahan selanjutnya.
Karena belajar anak dapat membaca, karena belajar pengetahuan bertambah,
karena pengetahuannya bertambah akan mempengaruhi sikap dan
perilakunya.
2) Belajar adalah perbuatan yang sudah mungkin sewaktu terjadinya prioritas.
Yang bersangkutan tidak begitu menyadarinya namun demikian paling tidak
dia menyadari setelah peristiwa itu berlangsung. Dia menjadi sadar apa yang
dialaminya dan apa dampaknya. Kalau orang tua sudah dua kali kehilangan
tongkat, maka itu berarti dia tidak belajar dari pengalaman terdahulu.
4
3) Belajar terjadi melalui pengalaman yang bersifat individual. Belajar hanya
terjadi apabila dialami sendiri oleh yang bersangkutan, dan tidak dapat
digantikan oleh orang lain. Cara memahami dan menerapkan bersifat
individualistik, yang pada gilirannya juga akan menimbulkan hasil yang
bersifat pribadi.
4) Perubahan yang terjadi bersifat menyeluruh dan terintegrasi. Yang berubah
bukan bagian-bagian dari diri seseorang, namun yang berubah adalah
kepribadiannya. Kepandaian menulis bukan dilokalosasi tempat saja. Terapi
menyangkut aspek kepribadian lainnya, dan pengaruhnya akan terdapat
pada perubahan perilaku yang bersangkutan.
5) Belajar adalah prsoses interaksi. Belajar bukanlah proses penyerapan yang
berlangsung tanpa usaha yang aktif dari yang bersangkutan. Apa yang
diajarkan guru belum tentu menyebabkan terjadinya perubahan, apabila
yang belajar tidak melibatkan diri dalam situasi tersebut. Perubahan akan
terjadi kalau yang bersangkutan memberikan reaksi terhadap situasi yang
dihadapi.
6) Perubahan berlangsung dari yang sederhana ke arah yang lebih kompleks.
Seorang anak baru akan dapat melakukan operasi bilangan kalau yang
bersangkutan sedang menguasai simbol-simbol yang berkaitan dengan
operasi tersebut.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
d. Konsentrasi belajar
Konsentrasi merupakan hal yang penting dalam belajar sehingga jika siswa
mengalami kesulitan, guru harus membantu mencapai hasil belajar yang
diharapkan. Hal ini melatih ketelatenan dan ketekunan dari guru.
e. Mengolah bahan belajar
Siswa mengalami kesulitan mengelola bahan belajar, maka ada kendala
pembelajaran yang dihadapi siswa sehingga membutuhkan bantuan guru.
Bantuan guru diharapkan dapat mendorong siswa agar memiliki kemampuan
sendiri untuk terus mengelola bahan belajar.
f. Rasa percaya diri
Kondisi psikologis seseorang yang mempengaruhi aktivitas fisik dan mental
dalam proses pembelajaran adalah rasa percaya diri. Rasa percaya diri
muncul ketika seseorang akan terlibat di dalam suatu aktivitas tertentu di
mana pikirannya terarah untuk mencapai hasil yang diinginkan. Hal-hal ini
merupakan bagian yang saling berhubungan dalam proses belajar, akan
tetapi merupakan tanggung jawab yang harus diwujudkan guru dengan
proses pembelajaran yang dilaksanakan.
g. Kebiasaan belajar
Perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang cukup
lama menjadi kebiasaan sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar
yang dilakukan. Ada beberapa bentuk kebiasaan belajar yang sering
dirasakan seperti, belajar tidak teratur, belajar hanya menjelang ulangan atau
ujian, daya tahan rendah, tidak memiliki catatan lengkap, sering datang
terlambat, dan lain-lain.
2) Masalah Eksternal
Keberhasilan belajar juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Faktor
eksternal adalah segala faktor yang berasal dari luar diri siswa yang
memberikan pengaruh terhadap minat dan hasil belajar yang dicapai siswa.
Faktor ekstern yang mempengaruhi minat belajar siswa antara lain adalah:
7
a. Faktor Guru
Seorang guru harus memiliki beberapa keterampilan karena beberapa
faktor. Faktor pertama adalah karena cepatnya perkembangan terutama dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi. Guru harus memiliki
keterampilan-keterampilan yang cukup untuk mampu memilih topik, aktivitas
dan cara kerja dari berbagai kemungkinan yang ada. Faktor kedua adalah
terjadinya perubahan pandangan di dalam masyarakat yang berakibat pada
upaya-upaya masyarakat untuk melakukan pendekatan terhadap siswa. Dalam
konteks ini, gagasan tentang keterampilan mengajar yang menekankan trasmisi
pengetahuan dapat menjadi suatu gagasan yang kurang menarik.
b. Lingkungan Sosial
Sebagai makhluk sosial,maka setiap siswa tidak mungkin melepas diri
dari interaksi dengan lingkungan, terutama sekali teman-teman sebaya di
sekolah. Dalam kajian sosialogis, sekolah merupakan sistem sosial dimana
setiap orang yang ada di dalamnya terikat oleh norma dan aturan sekolah yang
telah disepakati sebagai pedoman untuk mewujudkan ketertiban pada
pendidikan tersebut. Jika siswa melanggar norma dan aturan tersebut, maka
akan tercipta ketidakharmonisan dan menyebabkan masalah dalam
pembelajaran.
c. Kurikulum Sekolah
Dalam rangkaian proses pembelajaran di sekolah, kurikulum merupakan
pedoman guru untuk mengembangkan proses pembelajaran. Seluruh aktivitas
pembelajaran, mulai dari penyusunan rencana pembelajaran, pemilihan materi
pembelajaran, menentukan pendekatan dan strategi/metode, memilih dan
menentukan media pembelajaran, menentukan teknik evaluasi, dan
kesemuanya harus berpedoman pada kurikulum.
d. Sarana dan prasarana
Prasarana dan sarana pembelajaran merupakan faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa. Keadaan gedung sekolah dan ruang kelas
yang tertata tidak baik, ruang perpustakaan sekolah yang tidak teratur, kurang
8
tersedianya fasilitas kelas dan laboratorium, kurang lengkapnya buku-buku
pelajaran, media/alat bantu belajar merupakan komponen yang membuat siswa
menjadi tidak tertarik untuk melakukan kegiatan belajar
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masalah dalam Belajar
1. Faktor Intern
a. Kematangan
Pemberian materi tertentu akan tercapai jika materi sesuai dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan individu atau siswa. Oleh karena itu, baik
potensi jasmani maupun rohani sangat perlu dipertimbangkan
kematangannya.
b. Kecerdasan (IQ)
Keberhasilan individu mempelajari berbagai pengetahuan ditentukan pula
oleh tingkat kecerdasannya, misalnya suatu ilmu pengetahuan bisa
dipelajari oleh seseorang dalam taraf usia tertentu. Jika kecerdasan individu
yang bersangkutan kurang mendukung, maka pengetahuan yang telah
dipelajari tidak akan dimengerti. Hal ini sama seperti memasak dan menari,
belum tentu semua orang bisa melakukannya dengan baik
2. Faktor Ekstern
a. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan faktor yang sangat menentukan
keberhasilan belajar. Status ekonomi, status sosial, kebiasaan dan suasana
lingkungan keluarga ikut serta mendorong terhadap keberhasilan belajar.
Suasana keluarga yang tentram dan damai sangat menunjang
keharmonisan hubungan keluarga. Apabila anak menemukan kesulitan
belajar, dengan bijaksana dan penuh pengertian orang tua akan
memberikan pandangan dan pendapatnya terhadap penyelesaian masalah
belajar anaknya.
b. Lingkungan Masyarakat
Peran masyarakat mempengaruhi individu dalam belajar. Setiap pola
masyarakat yang mungkin menyimpang dengan cara belajar di sekolah
9
akan cepat sekali menyerap ke diri individu karena ilmu yang didapat dari
pengalamannya bergaul dengan masyarakat akan lebih mudah diserap
oleh individu daripada pengalaman belajarnya di sekolah. Jadi, peran
masyarakat akan dapat mengubah tingkah laku individu dalam proses
belajar.
c. Guru
Cara guru mengajar kepada siswa sangat menentukan keberhasilan
belajar. Sikap dan kepribadian guru, dasar pengetahuan dalam pendidikan,
penguasaan teknik-teknik mengajar, dan kemampuan menyelami alam
pikiran setiap individu siswa merupakan hal yang penting. Oleh karena
itu, guru memiliki fungsi sebagai motivator, fasilitator, inovator, dan
konduktor masalah-masalah individu siswa.
d. Bentuk Alat Pelajaran
Bentuk alat pelajaran bisa berupa buku-buku pelajaran, media
pembelajaran, alat peraga, alat-alat tulis menulis dan sebagainya.
Kesulitan untuk memiliki alat-alat pelajaran dapat mempengaruhi
keberhasilan dalam belajar siswa. Siswa cenderung berhasil jika dibantu
oleh alat-alat pelajaran yang memadai.
e. Kesempatan Belajar
Kesempatan belajar merupakan faktor yang sedang diupayakan
Pemerintah melalui Wajib Belajar (Wajar) Pendidikan Dasar 9 Tahun
yang mulai dicanangkan tahun pelajaran 1994/1995. Pencanangan wajar
tersebut merupakan alternatif pemberian kesempatan kepada para siswa,
terutama bagi mereka yang orang tuanya kurang mampu.
Seorang anak yang tidak memiliki kesempatan belajar karena secara
ekonomis kurang mampu, tetapi di sisi lain anak tersebut berintelegensi
tinggi, maka ia akan menemukan hambatan dalam penyaluran aspirasi
cita-citanya secara utuh. Walaupun motivasi begitu tinggi untuk
mencapai tujuan yang diinginkannya, tetapi apabila tidak didukung oleh
ekonomi yang cukup, maka akan menemukan kendala yang relatif serius.
10
Begitu pula sebaliknya, seorang anak dari keluarga yang mampu,
memiliki intelegensi yang tinggi, bersekolah di sekolah favourit, dan
ditunjang oleh sarana dan prasarana yang serba ada, belum tentu dapat
belajar dengan baik, sebab masih ada beberapa faktor internal dan
eksternal lainyang dapat mempengaruhi anak tersebut untuk belajar
dengan baik, seperti motivasi belajar, keharmonisan lingkungan keluarga,
jarak dari rumah ke sekolah yang cukup jauh sehingga melelahkan,
perhatian khusus dari guru kelas, serta hal-hal lain yang memungkinkan
ketidak berhasilan siswa tersebut.
C. Cara Mengatasi Kesulitan dalam Belajar
1) Strategi Mengajar untuk Anak dengan Masalah Perhatian
a. Mengubah cara mengajarkan dan jumlah materi baru yang akan
diajarkan
b. Mengadakan pertemuan dengan siswa
c. Membimbing siswa lebih matang ke proses pengajaran
d. Memberi dorongan secara langsung dan berulang
e. Mengutamakan ketekunan perhatian daripada kecepatan untuk
menyelesaikan tugas
f. Mengajarkan self monitoring of attention.
2) Strategi Mengajar untuk Anak dengan Masalah Daya Ingat atau Memori
a. Mengajarkan dengan menggunakan high lighting untuk memancing
ingatan
b. Menggunakan alat bantu memori
c. Membiarkan siswa yang mengalami kesulitan mengingat untuk
mengambil tahap yang lebih kecil dalam pengajaran
d. Mengajarkan siswa unruk berlatih mengulang dan mengingat
3) Strategi mengajar untuk Anak dengan Masalah Kognisi
a. Memberikan materi yang dipelajari dalam konteks highmeaning
b. Menunda ujian akhir dan proses evaluasi
c. Menempatkan siswa dalam konteks belajar yang tidak pernah gagal
11
4) Strategi Belajar untuk Anak dengan Masalah Sosial dan Emosional
a. Membuat sistem penghargaan kelas yang dappat diterima dan diakses
b. Membentuk kesadaran diri sendiri dan oeang lain
c. Mengajarkan sikap yang positif
d. Meminta pertolongan
12
BAB IV
B. Saran
Saran untuk guru agar tidak terjadi masalah dalam proses belajar,
sebaiknya seorang guru mengenal betul karakteristik setiap siswa, dan
memahami faktor-faktor yang dapat memengaruhi kegiatan belajar siswa.
Sehingga, guru menjadi tahu bagaimana solusi dari setiap permasalahan yang
ada dalam proses belajar.
13
DAFTAR PUSTAKA
14