Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“HAK dan KEWAJIBAN WARGA NEGARA”

Disusun Oleh :

Tito Bayu Santosa (2022206203086)


Emilia Lestari (2022206203061)
Annisa Salsa Bila (2022206203105)
Rini Lestari (2022206203070)
Vito Dian Nugroho (2022206203197)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWARTAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU
2023
2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karuniaNyalah, Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat
pada waktunya. Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, pada semester 2 di tahun
akademik 2022/2023 dengan judul “Hak dan Kewajiban Warga Negara”
Dengan membuat tugas ini kami diharapkan untuk mamapu memahami tentang
hak dan kewajiban warga Negara Indonesia Dalam penyelesaian Makalah ini,
kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu
pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari Dosen
Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan
pengarahan guna penyusunan makalah ini, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan dengan cukup baik. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penyusunan
makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami, semoga
makalah yang sederhana ini, dapat memberikan informasi kepada pembaca
tentang hak dan kewajiban warga negara Indonesia.

Pringsewu, Februari 2023

Penyusun

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................4
1.1. Latar Belakang...........................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................5
1.3. Tujuan Penulisan........................................................................................5

BAB II. PEMBAHASAN.......................................................................................6


2.1. Pengertian Hak, Kewajiban, dan Warga Negara........................................6
2.2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia...........................................8
2.3. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945..........................9
2.3.1. Hak Warga Negara Menurut UUD 1945.......................................9
2.3.2. Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945...........................10
2.4. Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dan Hubungan Dengan Warga Negara........10
2.5. Pelaksaan Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945.....................................................11
2.6. Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara..............12
2.6.1. Faktor-Faktor Penyebab Pelanggaran Hak dan
Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara...............................................................................12
2.6.2. Contoh Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Warga
Negara..........................................................................................13

BAB III. PENUTUP.............................................................................................14


3.1. Kesimpulan..............................................................................................14
3.2. Saran.........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. Sehingga dalam praktiknya di kehidupan sehari-hari harus berjalan
secara seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk
dimiliki atau didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih
berada dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan bagi
individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat
pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak
dan kewajiban tidak berjalan secara seimbang dalam praktik kehidupan, maka
akan terjadi suatu permasalahan yang akan menimbulkan gejolak masyarakat
dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, maupun bernegara.

Dewasa ini sering terlihat ketimpangan antara hak dan kewajiban, seperti
tingginya angka tuntutan akan hak tanpa diimbangi dengan pelaksanaan
kewajiban dan di sisi lain kewajiban dilaksanakan akan tetapi hak tidak kunjung
terpenuhi. Terutama dalam bidang lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan
yang layak bagi setiap warga negara. Lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan
yang layak merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945
menjelaskan bahwa “ Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “. Secara garis besar dapat dijelaskan
bahwa pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hak untuk setiap
warga negara sebagai salah satu tanda adanya perikemanusiaan . Lapangan
pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan
yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang layak. Penghidupan yang
layak dapat diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan pemenuhan
kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan, dan papan.

Oleh karena itu, dalam menjalankan peran sebagai warga negara perlu
untuk mengetahui hak dan kewajibannya serta pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut harus berjalan secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan yang akan
menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

5
1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ditujukan untuk merumuskan


permasalahan yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah. Adapun
rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah, sebagai berikut :

a) Apakah pengertian dari hak, kewajiban dan warga negara ?


b) Apakah hak dan kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia ?
c) Apa sajakah hak dan kewajiban warga negara menurut UUD 1945 ?
d) Bunyi Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dan hubungan dengan warga negara ?
e) Bagaimana pelaksanaan Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 ? 
f) Bagaimana pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara ?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan
dari dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah . Ada pun
tujuan penulisan makalah , sebagai berikut :

a) Memahami pengertian akan hak, kewajiban dan warga negara


b) Memahami hak dan kewajiban menjadi warga negara Indonesia
c) Mengetahui tentang hak dan kewajiban warga negara menurut UUD 1945
d) Memahami Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dan hubungan dengan warga
negara
e) Pelaksanaan Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945
f) Mengetahui tentang pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara


Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan .
Hak pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui
pertanggungjawaban atas kewajiban. Hak warga negara yang tercantum dalam
UUD 1945 meliputi hak hidup, hak memperoleh pendidikan, hak untuk
melanjutkan keturunan, dan masih banyak lagi.

Contoh Hak Warga Negara Indonesia ;


1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.
2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan
di dalam
pemerintahan.
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan
agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai.
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan
Indonesia atau NKRI dari serangan musuh.
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat,
berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang
yang berlaku.

Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan


untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna
mendapatkan hak yang pantas untuk didapat dengan kata lain memberikan atau

7
melakukan apa yang harus kita lakukan demi kemajuan bangsa ke arah yang lebih
baik.
Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia ;
1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam
membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan
musuh.
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah
ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara,
hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-
baiknya.
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala
hukum yang berlaku di wilayah negara Indonesia.
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk
membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah
yang lebih baik.

Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh


Pemerintah Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun
pengertian penduduk menurut Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-
syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan,
diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara
itu. Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)
adalah sebuah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan,
tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh
sebagai seorang warga dari negara itu. Sedangkan menurut Dr. A.S. Hikam
(2000), adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri.
Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh UUD 1945,
pasal 26 menyatakan : “ warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa
lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara”.

8
Pasal 1 UU No. 22/1958, dan UU Np. 12/2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia, menekankan kepada peraturan yang menyatakan bahwa
warga negara RI adalah orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau
perjanjian-perjanjian dan atau peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17
Agustus 1945 sudah menjadi warga negara RI.
Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung jawab
kemajuan dan kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi
anggota atau warga suatu negara haruslah ditentukan oleh UU yang dibuat oleh
negara tersebut. Sebelum negara menentukan siapa yang menjadi warga negara,
maka negara harus mengakui bahwa setiap orang berhak memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana diatur pasal 28 E ayat (1)
UUD 1945.
Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah
negara dapat diklasifikasikian menjadi :
1. Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara.
2. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat
sementara sesuai dengan visa (surat ijin untuk memasuki suatu negara dan
tinggal sementara yang diberikan oleh pejabat suatu negara yang dituju) yang
diberikan negara melalui kantor imigrasi.

Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara,


digunakan 2 kriterium.
1. Kriterium kelahiran
Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2, yaitu:

a. Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius


Sanguinis. Di dalam asas ini, seseorang memperoleh kewarganegaraan

9
suatu negara berdasarkan asas kewarganegaraan orang tuanya, di manapun
ia dilahirkan.
b. Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli. Di dalam
asas ini, seseorang memperoleh kewarganeraannya berdasarkan negara
tempat di mana dia dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warga
negara dari negara tersebut.

2. Naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang


menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai hak
kewarganeraan negara lain

2.2 Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia


Hak dan kewajiban memiliki hubungan yang cukup erat dan tidak dapat
dipisahkan. Segala akibat yang ditimbulkan dari adanya hak tentunya ada
kewajiban, Untuk itu dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, antara hak dan
kewajiban dapat dijalankan dengan imbang, karena kalau tidak dijalankan dengan
imbang maka akan menimbulkan pertentangan.
Hak kita sebagai warga negara yaitu mendapatkan sesuatu yang sama dari
negara tanpa membeda-bedakanya dengan warga negara lainnya. Sedangkan
kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia yaitu memberikan atau melakukan
apa yang harus kita lakukan demi kemajuan bangsa Indonesia ke arah yang lebih
baik dan rela berkorban demi tumpah darah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.3. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945


Hak dan kewajiban negara adalah menggambarkan apa yang seharusnya
diterima dan dilakukan oleh negara atau pemerintah dalam melindungi dan
menjamin kelangsungan kehidupan negara serta terwujudnya cita-cita dan tujuan
nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Hak dan
kewajiban manusia sebagai warga negara tercantum dalam Undang-Undang dasar
1945 mulai dari pasal 27 sampai dengan pasal 34 sebagai berikut :

10
2.3.1. Hak warga negara Indonesia

1. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat 2).
2. Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup
dalam kehidupannya (pasal 28A).
3. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
4. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (pasal 28B
ayat 2).
5. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia (pasal 28C ayat 1).
6. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan memperjuangkan
haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan
negaranya (pasal 28C ayat 2).
7. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum (pasal 28D
ayat 1).
8. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja (pasal 28D ayat 2)
9. Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan (pasal 28D ayat 3).
10. Setiap orang berhak atas status kewarganegaraannya (pasal 28D ayat 4).
11. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan
pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya. (pasal 28E ayat 2).
12. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat (pasal 28E ayat 3).
13. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi
untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak
untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia (Pasal 28F)
14. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas
rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau
tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi (Pasal 28G ayat 1).
15. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka
politik dari negara lain (Pasal 28G ayat 2).
16. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan (Pasal 28H ayat 1).

11
17. Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai
persamaan dan keadilan (Pasal 28H ayat 2).
18. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat
(Pasal 28H ayat 3).
19. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut
tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun (Pasal
28H ayat 4).
20. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas
dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan
yang bersifat diskriminatif itu (Pasal 28I ayat 2).
21. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (pasal 28J ayat 1).
22. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara (pasal 30 ayat 1).
23. Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran (pasal 31 ayat 1).

2.3.2. Kewajiban warga negara Indonesia

1. Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan


pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya (Pasal 27 ayat 1).
2. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Pasal 28J ayat
1).
3. Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas
hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil
sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis (pasal 28J ayat 2).
4. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara (pasal 30 ayat 1).

2.4. Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dan Hubungan dengan Warga Negara
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Pasal tersebut
menjelaskan bahwa setiap individu sebagai anggota warga negara berhak untuk
mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Lapangan pekerjaan merupakan sarana
yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam
pemenuhan kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak diartikan sebagai

12
kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti sandang,
pangan dan papan.
Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan hak
tanpa diimbangi dengan kewajiban. Di sisi lain, masih terdapat pula hak yang kian
tak bersambut dengan kewajiban yang telah dilakukan. Kedua hal tersebut
merupakan pemicu terjadinya ketimpangan antara hak untuk mendapatkan
pekerjaan dan penghidupan yang layak dengan kewajiban yang tak kunjung
dilaksanakan.
Tingginya angka akan tuntutan hak tanpa diimbangi dengan kewajiban,
pada umumnya disebabkan oleh adanya sifat malas dan kurangnya kemampuan
dalam suatu bidang pekerjaan. Sifat malas tersebut dapat menghambat individu
sebagai tenaga kerja untuk menjadi lebih produktif dan inovatif yang
menyebabkan tertundanya penghidupan yang layak, sedangkan kurangnya
kemampuan memicu pola pikir individu menjadi pesimis yang menyebabkan
individu tidak dapat bergerak kearah tingkat kehidupan yang lebih layak
Hak yang tak kunjung bersambut atas pelaksanaan kewajiban yang telah
dilakukan, pada umumnya disebabkan oleh kurangnya perhatian baik dari pihak
pemerintah maupun swasta atas upah yang tidak sesuai dengan pelaksanaan
kewajiban yang telah dilakukan.
Hal tersebut dapat memicu gejolak masyarakat atas terjadinya
ketimpangan akan hak dengan kewajiban. Gejolak masyarakat timbul akibat
adanya rasa ketidakpuasan terhadap ketimpangan tersebut yang menyebabkan
timbulnya berbagai demo hingga mogok kerja. Fenomena tersebut merupakan hal
yang seharusnya tidak perlu dijumpai dalam kehidupan kewarganegaraan .

2.5. Pelaksanaan Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945


Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Bunyi ayat pasal tersebut secara
teori telah dijelaskan dalam UUD 1945, namun secara praktik belum dapat
dikatakan bahwa pelaksanaan akan pasal tersebut telah dilaksanakan dengan baik.
Hal tersebut dapat dilihat dari tingginya tingkat pengangguran dan warga negara

13
dengan tingkat kehidupan yang kurang layak. Pengangguran dapat disebabkan
oleh berbagai macam hal, terutama tingkat pendidikan dan kemampuan. Hal
tersebut merupakan pemicu terbesar dari tingginya tingkat pengangguran.
Tingginya angka tingkat pengangguran menyebabkan terjadinya ketidakefisienan
terhadap kegiatan produksi yang mengakibatkan semakin jauhnya tingkat
kehidupan yang layak bagi warga negara.
Di sisi lain, tingkat kehidupan yang kurang layak dapat disebabkan oleh
sifat malas dari warga negara tersebut yang tidak ingin mencoba merubah tingkat
kehidupannya ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Pada umumnya, warga
negara demikian terfokus untuk menunggu uluran tangan dari individu lain
maupun pemerintah, tanpa melakukan suatu usaha sebagai kewajiban untuk
memenuhi hak penghidupan yang layak.

2.6. Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat
menikmati atau memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh
undang-undang. Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya
pelalaian atau pengingkaran terhadap kewajiban, baik yang dilakukan oleh
pemerintah maupun oleh warga negara sendiri. 

Misalnya, kemiskinan yang masih menimpa sebagian masyarakat


Indonesia, penyebabnya dapat berasal dari pemerintah ketika program
pembangunan tidak berjalan sebagaimana mestinya, atau dapat juga disebabkan
oleh perilaku warga negara sendiri yang malas untuk bekerja atau tidak
mempunyai keterampilan sehingga mereka hidup di garis kemiskinan.

2.6.1. Faktor-Faktor Penyebab Pelanggaran Hak dan Pengingkaran


Kewajiban Warga Negara

a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri


Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya,
sementara kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap
seperti ini akan menghalalkan segala cara agar haknya dapat terpenuhi,
meskipun caranya tersebut dapat melanggar hak orang lain.

b.  Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara


Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku
tidak mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus dihormati.

14
Sikap tidak mau tahu ini berakibat munculnya perilaku atau tindakan
penyimpangan terhadap hak dan kewajiban warga negara.

c.  Sikap tidak toleran


Sikap ini akan menyebabkan munculnya perilaku tidak saling menghargai dan
tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada
akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan diskriminasi kepada orang
lain.

d. Penyalahgunaan kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan di
sini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-
bentuk kekuasaan lain yang terdapat dalam masyarakat. Salah satu contohnya
adalah kekuasaan di dalam perusahaan. Para pengusaha yang tidak
memedulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak warga negara. Oleh
karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya
pelanggaran hak dan kewajiban warga negara.

e. Ketidaktegasan aparat penegak hukum


Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap jenis
pelanggaran hak dan kewajiban warga negara, tentu saja akan mendorong
timbulnya pelanggaran lainnya. Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak
tuntas akan menjadi pemicu bagi munculnya kasus-kasus lain. Para pelaku
tidak akan merasa jera, dikarenakan mereka tidak menerima sanksi yang tegas
atas perbuatannya itu. Selain hal tersebut, aparat penegak hukum yang
bertindak sewenang-wenang juga merupakan bentuk pelanggaran hak warga
negara dan menjadi contoh yang tidak baik, serta dapat mendorong timbulnya
pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.

f.  Penyalahgunaan teknologi


Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi dapat juga
memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan.
Kalian tentunya pernah mendengar terjadinya kasus penculikan yang berawal
dari pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus tersebut menjadi bukti, apabila
kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang sesuai aturan, tentu
saja akan menjadi penyebab timbulnya pelangaran hak warga negara. Selain itu
juga, kemajuan teknologi dalam bidang produksi ternyata dapat menimbulkan
dampak negatif, misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang dapat
mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia.

2.6.2. Contoh Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga


Negara

Pelanggaran hak warga negara adalah tindakan aparat negara yang


melanggar atau tidak memberikan apa yang menjadi hak warga negara.

15
Contohnya; (a) tidak mendapatkan persamaan hukum, (b) dilarang
mengeluarkan pendapat, (c) tidak mendapatkan kesempatan memilih, (d) tidak
mendapatkan pengajaran, (e) tidak mendapatkan pendidikan, (f) ditangkap tanpa
melalui proses hukum yang berlaku, (g) tidak mendapatkan perlindungan hukum
(h) tidak mendapatkan layanan hukum, (i) pembatasan hak politik, (j)
pembungkaman.

Pengingkaran kewajiban adalah pengingkaran warga negara terhadap


kewajiban yang ditentukan pemerintah.

Contohnya; (a) tidak membayar pajak, (b) melawan hukum, (c) tidak
menjaga ketertiban (d) melanggar aturan yang berlaku, (e) tidak ikut
mempertahankan NKRI, (f) berprilaku anarkis tidak menjaga kesatuan dan
kesatuan, (g) menghianati negara, (h) tawuran antar pelajar, (i) melanggar HAM.

16
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan .
Hak pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui
pertanggungjawaban atas kewajiban. Sedangkan kewajiban adalah segala sesuatu
yang dianggap sebagai suatu keharusan untuk dilaksanakan oleh individu sebagai
anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapat dengan
kata lain memberikan atau melakukan apa yang harus kita lakukan demi kemajuan
bangsa ke arah yang lebih baik. Hak dan kewajiban adalah sesuatu yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain sehingga dalam praktiknya di kehidupan sehari-
hari harus dijalankan secara seimbang.
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Pasal tersebut
menjelaskan bahwa setiap individu sebagai anggota warga negara berhak untuk
mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Lapangan pekerjaan merupakan sarana
yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam
pemenuhan kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak diartikan sebagai
kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti sandang,
pangan dan papan.
Dalam pelaksanaan hak dan kewajiban sering terjadi pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban. Pelanggaran hak warga negara adalah tindakan aparat
negara yang melanggar atau tidak memberikan apa yang menjadi hak warga
negara. Pengingkaran kewajiban adalah pengingkaran warga negara terhadap
kewajiban yang ditentukan pemerintah.

3.2. Saran
Hak dan kewajiban adalah dua hal yang saling terikat satu sama lain
sehingga dalam praktiknya di kehidupan harus dijalankan secara seimbang agar
tidak terjadi ketimpangan yang akan menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial

17
yang berkepanjangan dan timbulnya gejolak yang tidak diinginkan di dalam
masyarakat.

18
DAFTAR PUSTAKA

Bakry, Noor Ms, 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Pustaka Belajar :


Yogyakarta.
Hak Dan Kewajiban Warga Negara. http://id.wikipedia.org/wiki/ (diakses 3
Maret 2016)

Feri, 2015. Hak dan Kewajiban Warga Negara.


http://tifferi.blogspot.co.id/2015/01/hak-dan-kewajiban-warga-
negara.html (diakses 3 Maret 2016)
Hanifah, 2015. Hak dan Kewajiban Warga Negara.
aniiev.blogspot.co.id/2015/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html (diakses 3
Maret 2016)
Eddy, 2015. Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
http://pkn-ips.blogspot.co.id/ (diakses 3 Maret 2016)

Alyanis, 2015. Contoh Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Sebagai


Warga Negara. aanswm.blogspot.co.id/2015/07/contoh-pelanggaran-
hak-dan-pengingkaran.html (diakses 3 Maret 2016)

19

Anda mungkin juga menyukai