Anda di halaman 1dari 72

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP HASIL

BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V


UPT SDN 3 WARINGINSARI BARAT

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

pendidikan

Oleh :
TIARA BELLA SAFITRI
2019406405037

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU TAHUN
2023
ABSTRAK

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP HASIL


BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V
UPT SDN 3 WARINGINSARI BARAT
Oleh:

TIARA BELLA SAFITRI


2019406405037

Kecerdasan emosional perlu ditumbuh kembangkan kepada siswa, agar


siswa dapat mengelola kehidupan emosionalnya lebih terkendali dan terarah.
Kecerdasan emosional merupakan bagian mental yang sering terabaikan.
Kecerdasan emosional yang rendah dapat menyebabkan hasil belajarnya menjadi
menurun. Sedangkan siswa dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan
memiliki kemampuan untuk meraih keberhasilan belajar, khususnya pada mata
pelajaran Matematika.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode exs
post facto. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas V UPT SD Negeri 3
Waringinsari Barat. Instrumen pengumpulan data menggunakan angket. Analisis
data yang akan diolah menggunakan Uji normalitas data, uji homogenitas data dan
uji regresi sederhana dengan bantuan program SPSS versi 18.
Hasil perhitungan pada uji hipotesis menggunakan Uji Regresi Sederhana
diperoleh hasil kesimpulan bahwa ada pengaruh pengaruh kecerdasan emosional
terhadap hasil belajar mata pelajaran matematika kelas V UPT SDN 3
waringinsari barat.

Kata Kunci : Kecerdasan Emosional dan Hasil Belajar Matematika


HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP


HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V
UPT SDN 3 WARINGINSARI BARAT

Oleh
TIARA BELLA SAFITRI
NPM: 2019406405037

Mengetahui
1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. H. Juhri A.M., M.Pd. Afri Mardicko, M.Pd.


NIP. 19530703198501001 NIDN. 0214049201

2. Ketua Program Studi,

Yunni Arnidha, M.Pd


NIDN. 0229097801

ii
HALAMAN PENGESAHAN

1. Tim Penguji

Penguji Utama : Dr. Arman, M.Pd .................................

Anggota : Prof. Dr. H. Juhri A.M., M.Pd .................................

Anggota : Afri Mardicko, M.Pd .................................

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Rahma Faelasofi, S.Si., M.Sc.


NIP 19850202 201504 2 001

Tanggal Lulus Ujian Skripsi :


HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Tiara Bella Safitri


NPM : 2019406405037
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar murni gagasan,
penilaian dan rumusan saya sendiri, tanpa bantuan dari pihak lain, kecuali arahan
dari Tim Pembimbing.

Karya tulis yang saya buat ini, tidak terdapat hasil karya maupun pendapat yang
telah ditulis maupun dipublikasikan orang lain, kecuali dikutip secara tertulis
dengan jelas dan dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah saya dengan
disebutkan nama pengarangnya serta dicantumkan pada daftar kepustakaan.

Pringsewu, Febuari 2023

Tiara Bella Safitri


NPM. 2019406405037
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai civitas akademik FKIP Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung,

saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Tiara Bella Safitri

NPM : 2019406405037

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jenis Karya : Skripsi

Judul : Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar


Mata Pelajaran Matematika UPT SDN 3 Waringinsari
Barat

Guna pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui memberikan kepada


Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung tanpa menuntut ganti rugi
berupa materi atas karya ilmiah saya yang berjudul: Pengaruh Kecerdasan
Emosional Terhadap Hasil Belajar Matematika di UPT SDN 3 Waringinsari Barat.
Dengan pernyataan ini Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung berhak
menyimpan, mengalihmediakan dalam bentuk format yang lain, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai
pemilik hak atas karya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Pringsewu
Pada Tanggal : Febuari 2023
Yang Menyatakan,
Tiara Bella Safitri
NPM 2019406405037

HALAMAN PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah Subhanallahuwata’ala, Tuhan yang maha pengasih


lagi maha penyayang Serta sholawat dan salam semoga terlimpahakan kepada
Nabi besar Muhammad Shollahualaihiwassalam. Kupersembahkan segala terima
kasihku yang terdalam kepada.
1. Orang tua saya yang tercinta, yaitu Ayahanda Suradin dan Ibunda
Musidah, dan kakak-kakak saya yang terkasih yang senantiasa
memberikan rasa cinta, kasih sayang, usaha, dukungan, dan doa-doa tiada
henti untuk saya dengan ikhlas.
2. Sahabat-Sahabat saya seperjuangan Rindy Zhafira Romadoni, Devi Safitri,
Zulfika Fitria, Erima Arum Lestari, Adea Prastiana, Adin Trisna Nur Sari,
dan Luthfiyatun Hasanah serta teman-teman PGSD kelas A dan B yang
selalu menemani dan memberikan dukungan saya selama proses
pembuatan skripsi ini .
3. Bapak Ibu dosen yang telah mentransferkan ilmunya kepada peneliti yang
penuh manfaat dan berkah semoga amal jariyahnya selalu mengalir
4. Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu yang sangat kucintai
5. UPT SDN 1 Waringinsari Barat Kecamatan Sukoharjo,Kabupaten
Pringsewu yang memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan uji
instrumen penelitian
6. UPT SDN 3 Waringinsari Barat Kecamatan Sukoharjo,Kabupaten
Pringsewu yang memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian
7. Bapak Prof. Dr. H. Juhri A.M., M.Pd,dan Bapak Afri Mardicko, M.Pd,
selaku dosen pembimbing satu dan dua yang telah memberikan arahan dan
ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

RIWAYAT HIDUP

Peneliti bernama Tiara Bella Safitri, dilahirkan di Waringinsari Barat, pada


tanggal 30 Desember 2000 . Peneliti merupakan anak terakhir dari tiga
bersaudara. Putri dari pasangan Bapak Suradin dan Ibu Muisdah.
Pendidikan formal yang pernah ditempuh sebagai berikut:
1. TK Al-Hidayah Waringinsari Barat lulus pada tahun 2006
2. MIN Model Bandung Baru pada tahun 2013
3. SMPN 1 Sukoharjo lulus pada tahun 2016
4. SMAN 1 Sukoharjo lulus pada tahun 2019
Tahun 2019 peneliti terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru
Seolah Dasar (PGSD) Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
MOTTO

“Hidup ini adalah petualangan. Semua orang memiliki


petualangannya masing-masing, maka jadilah seorang petualang
yang melakukan hal terbaik”
(Tere Liye)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini

masih banyak kekurangan, baik isi maupun bentuknya. Oleh karena itu penulis,

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna memperbaiki di

masa yang akan datang. skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan tugas skripsi. . Peneliti akan meneliti “Pengaruh Kecerdasan

Emosional Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Kelas V UPT SDN

3 Waringinsari Barat”. Penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak antara lain:

1. Drs. H. Wanawir AM, M.M, M.Pd., selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Pringsewu Lampung.

2. Rahma Faelasofi, S.Si., M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung.

3. Yunni Arnidha, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung.

4. Prof. H. Juhri A.M., M.Pd. Selaku dosen pembimbing 1.


5. Afri Mardicko, M.Pd. Selaku dosen pembimbing 2.

6. Bapak/ibu dosen serta staf tata usaha Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Lampung.

7. Bapak dan ibu guru UPT SDN 3 Waringinsari Barat.

8. Ayah, ibu, kakak, adik, serta teman-teman yang selalu mendukung serta

memberikan motivasi serta do’a sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat, hidayah, taufik dan ridho-

Nya kepada kita semua. Penulis juga berharap, mudah-mudahan skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis serta bagi pembaca. Amiin.

Pringsewu, …………2022
Peneliti

Tiara Bella Safitri


2019406405037
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL....................................................................................
ABSTRAK.......................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN..............................................iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS..........................................iv
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI..................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN.....................................................................vi
RIWAYAT HIDUP.........................................................................................vii
MOTTO...........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR.....................................................................................ix
DAFTAR ISI....................................................................................................x
DAFTAR TABEL...........................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................xiii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1
B. Identifikasi Masalah..............................................................................4
C. Rumusan Masalah.................................................................................5
D. Tujuan Masalah.....................................................................................5
E. Manfaat Penelitian................................................................................5
F. Ruang Lingkup Penelitian.....................................................................6

II. KAJIAN PUSTAKA


A. Hasil Belajar.........................................................................................7
B. Kecerdasan Emosional..........................................................................11
C. Penelitian Terdahulu.............................................................................19
D. Keterkitan Teori Antar Variabel............................................................21
E. Kerangka Berpikir dan Paradigma Penelitian.......................................22
F. Hipotesis Penelitian...............................................................................24

III. METODE PENELITIAN


A. Jenis dan Desain Penelitian..................................................................25
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional.......................................25
C. Populasi, Sampel dan Teknik................................................................27
D. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data..........................................29
E. Uji Coba Instrumen...............................................................................32
E. Teknik Analisis Data.............................................................................34
IV. LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian...................................................37
B. Hasil Uji Coba Instrumen....................................................................43
C. Analisis Data........................................................................................47
V. PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................52
B. Saran.....................................................................................................52

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 54


LAMPIRAN......................................................................................................... 56
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
3.1 Data Jumlah Peserta Didik Kelas V SD Negeri 3 Waringinsari Barat.........28
3.2. Skala Likert...................................................................................................30
3.3 Instrumen Kisi- Kisi Kecerdasan Emosional................................................31
4.1 Keadaan Seluruh Siswa di UPT SDN 3 Waringinsari Barat.........................41
4.2 Keadaan Guru dan Pegawai UPT SDN 3 Waringinsari Barat.......................42
4.3 Hasil Uji Validitas Kecerdasan Emosional...................................................44
4.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kecerdasan Emosional (X)...........................46
4.5 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data.........................................................48
4.6 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data.....................................................49
4.7 Hasil Perhitungan Uji Regresi Linear Sederhana..........................................50
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
2.1. Paradigma Teori.............................................................................................23

4.1 Halaman Depan Sekolah...............................................................................38

4.2 Denah Lokasi Penelitian................................................................................38


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-kisi Angket Kecerdasan Emosional.........................................................57


2. Angket Kecerdasan Emosional........................................................................58
3. Hasil Uji Validasi Variabel Kecerdasan Emosional (X)..................................61
4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kecerdasan Emosional (X).............................64
5. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data...........................................................67
6. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data.......................................................68
7. Hasil Perhitungan Uji Regresi Linear Sederhana............................................69
8. Tabel R Product Moment.................................................................................71
9. Dokumentasi Penelitian..................................................................................72
10. Daftar Nilai Hasil Belajar Matematika Kelas V UPT SDN 1 Waringinsari
Barat................................................................................................................73
11. Surat Izin Penelitian........................................................................................69
12. Surat Izin Uji Coba Instrumen.........................................................................70
13. Surat Balasan SDN 3 Waringinsari Barat........................................................71
14. Surat Balasan SDN 1 Waringinsari Barat........................................................72
15. Surat Validasi...................................................................................................73
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bukti kesuksesan seseorang yang diukur melalui nilai rapor tidak salah, akan

tetapi terdapat faktor lain yang menyebabkan seseorang menjadi sukses yaitu

adanya kecerdasan emosional. Terbukti banyak orang yang memiliki

kecerdasan intelektual tinggi, namun kemudian terpuruk di tengah-tengah

persaingan. Sebaliknya, banyak yang mempunyai kecerdasan intelektual

biasa-biasa saja, justru sukses menjadi pengusaha sukses, dan pemimpin di

berbagai kelompok. Kecerdasan emosional (EQ) memiliki peran penting

dalam kehidupan sehari-hari karena kecerdasan emosional mampu melatih

kemampuan untuk mengelola perasaan, kesanggupan dalam menghadapi

permasalahan pribadi, mengendalikan emosi, mampu berempati serta bekerja

sama dengan orang lain dan mampu memotivasi diri.

Kecerdasan emosional perlu ditumbuh kembangkan kepada siswa, agar siswa

dapat mengelola kehidupan emosionalnya lebih terkendali dan terarah.

Kecerdasan emosional merupakan bagian mental yang sering terabaikan.

Dalam pergaulan sehari-hari emosi yang stabil sangat dibutuhkan. Namun

tidak semua siswa dapat mengatur emosinya sendiri dengan cerdas. Saat

seorang siswa tidak mampu mengelola emosinya dengan cerdas akan

mempengaruhi cara berfikir dalam hal menilai dirinya. Sehingga hal tersebut
1

dapat menyebabkan timbulnya pandangan negatif tentang dirinya.

Kecerdasan emosional yang rendah dapat menyebabkan hasil belajarnya

menjadi menurun. Sedangkan siswa dengan kecerdasan emosional yang

tinggi akan memiliki kemampuan untuk meraih keberhasilan belajar,

khususnya pada mata pelajaran Matematika.

Salah satu faktor dari dalam peserta didik yang ikut menentukan hasil belajar

adalah aspek kecerdasan emosional. Emosi merupakan penyambung hidup

bagi kesadaran diri dan kelangsungan hidup secara mendalam

menghubungkan kita dengan diri sendiri, dengan orang lain dan dengan alam

sekitar. Emosi juga dapat memberikan informasi tentang hal-hal yang paling

utama bagi masyarakat dan kebutuhan yang memberikan motivasi, semangat,

kendali diri dan keuletan. Oleh karena itu, emosi dan tingkah laku

mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Kepribadian seseorang dipengaruhi

oleh emosi-emosi yang dialaminya selama manusia tumbuh dan berkembang.

Seseorang yang tidak mampu mengontrol emosinya ia akan mengalami

kesulitan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya, baik masalah

yang berhubungan dengan pembelajaran, pekerjaan maupun hal-hal lainnya

Berdasarkan hasil wawancara terhadap wali kelas V UPT SDN 3

Waringinsari Barat pada tanggal 9 Juni 2022 dan diperkuat oleh hasil

observasi di UPT SDN 3 Waringinsari Barat dalam proses pembelajaran

khususnya dikelas V ditemukan berbagai macam masalah. Wali kelas V

menyatakan bahwa guru memiliki kekhawatiran tentang emosional yang


2

dimiliki oleh peserta didik kelas V. Permasalahan yang terjadi pada peserta

didik kelas V terjadi berdasarkan faktor internal (dari dalam diri peserta

didik) seperti peserta didik cenderung lebih mementingkan diri sendiri,

peserta didik kurang mengontrol dan mengelola emosinya sendiri dan faktor

eksternal (dari luar diri peserta didik) seperti pembelajaran yang belum

maksimal, kurang efektif dan kondusif.

Hasil observasi penelitian pendahuluan di UPT SDN 3 Waringinsari Barat

terlihat bahwa proses pembelajaran yang berlangsung terlihat belum

sepenuhnya berjalan dengan proses pembelajaran yang maksimal. Hal ini

dikarenakan banyak peserta peserta didik tidak memiliki keterampilan emosi,

dalam arti peserta didik tidak mampu mengendalikan diri seperti bersifat

acuh tak acuh, dan semangat belajar matematika yang masih rendah. Hal ini

dapat berpengaruh pada hasil belajar karena peserta didik tidak memiliki

motivasi untuk belajar. Sehingga banyak peserta didik yang memiliki nilai

dibawah KKM (Ketuntasan Keriteria Minimum) khususnya pada pelajaran

matematika. Oleh karena itu, sekolah dan pendidik harus bekerja sama untuk

membantu mengarahkan para peserta didik yang bermasalah agar mereka

bisa meraih hasil belajar yang baik. Untuk mengantisipasi masalah tersebut

agar tidak berkelanjutan maka para pendidik harus terus berusaha menggali

faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar matematika siswa,

salah satunya faktor internal yaitu kecerdasan emosional.


3

Oleh Karena itu, kecerdasan emosional mempunyai peran yang sangat

penting dalam lingkungan pendidikan baik itu lingkungan pendidikan formal

maupun non formal dalam meraih kesuksesan pribadi peserta didik.

Kecerdasan emosional yang rendah akan sulit untuk memusatkan perhatian

(konsentrasi) pada saat proses belajar mengajar sehingga menyebabkan

rendahnya prestasi belajar peserta didik. Jadi kecerdasan emosional pada

peserta didik harus menjadi perhatian khusus bagi para pendidik dalam

proses pembelajaran.

Melihat pentingnya peranan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar,

maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian yang berjudul:

“Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Hasil Belajar Mata

Pelajaran Matematika Kelas V UPT SD Negeri 3 Waringinsari Barat”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dalam

penelitian ini identifikasi permasalahan yaitu:

1. Peserta didik kurang mampu mengendalikan emosi dalam proses belajar.

2. Peserta didik kurang memperhatikan materi dalam pembelajaran.

3. Hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika masih di

bawah KKM.

4. Masih banyak para guru yang kurang memperhatikan kecerdasan

emosional peserta didik.


4

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah pada

penelitian ini “Apakah Terdapat Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap

Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Kelas V UPT SD Negeri 3

Waringinsari Barat ?”.

D. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Kecerdasan Emosional

Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Kelas V UPT SD Negeri

3 Waringinsari barat.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peserta didik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengontrol dan mengelola

emosinya agar terbentuknya motivasi belajar yang lebih baik.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan guru dapat meningkatkan pengembangan

penerapan kecerdasan emosional agar terbentuknya motivasi belajar

peserta didik yang lebih baik.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini peneliti dapat mengetahui bagaimana pengaruh dari

kecerdasan emosional terhadap motivasi belajar peserta didik Sekolah

Dasar.
5

4. Bagi Peneliti Lain

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan

informasi bagi peneliti lain yang tertarik pada topik yang berhubungan

F. Ruang Lingkup Penelitian


Untuk menjaga agar penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan dan

tujuan yang ingin dicapai, maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitian

ini sebegei berikut :

1. Sifat penelitian ini jenisnya yakni penelitian Ex-postfacto.

2. Objek Penelitian adalah pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil

belajar mata pelajaran matematika kelas V UPT SD Negeri 3 Waringinsari

Barat.

3. Subjek Penelitian adalah peserta didik kelas V UPT SD Negeri 3

Waringinsari Barat.

4. Tempat Penelitian di UPT SD Negeri 3 Waringinsari Barat.

5. Waktu Penelitian dilaksanakan pada tahun pelajaran 2022/2023 semester

genap.
6

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Amir & Risnawati (2015:5-6) adalah kemampuan

yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Menurut Suprijono

(2015:275) hasil belajar adalah “pola-pola perilaku, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan”.

Arikunto (2009: 133) mengatakan bahwa “Hasil belajar adalah hasil akhir

setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan

yang dapat diamati, dan dapat diukur”.

Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan

penting dalam pembentukan pribadi dan prilaku individu. Purwanto

(2010: 38–39) mengatakan “Belajar merupakan proses dalam diri individu

yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan

dalam prilakunya”. Purwanto juga mengatakan perubahan itu diperoleh

melalui usaha (bukan karena kematangan), menetap dalam waktu yang

relatif lama, dan merupakan hasil pengalaman.

Dari beberapa pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa hasil belajar

merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses

pembelajaran berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah


7

laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa

sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya.

2. Jenis-jenis Hasil Belajar

Jenis hasil belajar dibagi menjadi dua jenis yaitu ranah kongnitif dan

ranah afektif. Hal tersebut sesuai dengan definisi yang diutarakan oleh

Bloom yang dikutip oleh Dimyati (2006:26) mengidentifikasi jenis hasil

belajar, yakni:

a. Ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku sebagai berikut:

1) Pengetahuan. Mencapai kemampuan untuk mengingat tentang hal

yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan

itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian, dan prinsip.

2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna

tentang hal yang dipelajari.

3) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode untuk

menghadapi masalah yang nyata dan baru.

4) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam

bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami

dengan baik.

5) Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.

Misalnya kemampuan menyusun program kerja.

6) Evaluasi. Mencakup kemampuan dalam membentuk pendapat

tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.


8

b. Ranah afektif terdiri dari lima perilaku-perilaku sebagai berikut:

1) Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan

kesediaan memperhatikan hal tersebut.

2) Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan,

dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan.

3) Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup menerima suatu

nilai, menghargai, mengakui dan menentukan sikap.

4) Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu sistem

nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup.

5) Pembentukan pola hidup, yang mencakup kemampuan

menghayati nilai dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan

pribadi.

3. Faktor-faktor Hasil Belajar

Siswa atau peserta didik tidaklah memiliki latar belakang dan kehidupan

sosial yang sama. Ada yang senang bergaul namun ada juga yang

pendiam. Ada yang berasal dari keluarga kaya namun banyak juga dari

keluarga yang kurang mampu. Perhatian yang diberikan orang tua dan

keluarga terhadap proses belajar anak sedikit banyak akan mempengaruhi

hasil belajar anak, baik itu secara langsung maupun tidak.


9

Namun perlu diingat bahwa hasil belajar siswa tidak hanya dipengaruhi

oleh perhatian dari keluarga saja, akan tetapi banyak faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa. Beberapa ahli telah mengemukakan

pendapatnya tentang hal ini. Faktor yang mempengaruhi belajar maupun

hasil belajar yang dicapai seorang individu yang merupakan hasil

interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam

diri (faktor intern) maupun dari luar diri (faktor ekstern).

Noeh Nasution, dkk (dalam Syaeful Bahri Djamarah, 2002: 143)

menyatakan bahwa faktor intern dan faktor ekstern dapat dijelaskan

sebagai berikut.

a. Faktor Intern, meliputi: faktor fisiologi (kondisi fisiologi dan kondisi

panca indera) dan faktor psikologis (minat, kecerdasan, bakat,

motivasi, dan kemampuan kognitif).

b. Faktor Ekstern, meliputi: faktor lingkungan (lingkungan alami dan

lingkungan sosial budaya), dan faktor instrumental (kurikulum,

program, sarana, fasilitas, dan guru).

Faktor lain yang mempengaruhi belajar menurut Slameto (2010: 54)

dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Faktor-faktor intern; faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat

tubuh), faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, kesiapan), dan faktor kelelahan.


10

b. Faktor-faktor ekstern; faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi

antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan), faktor sekolah

(metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin

sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah standar pelajaran diatas ukuran,

keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah), dan faktor

masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan

bentuk kehidupan masyarakat).

Dari pendapat di atas tentang faktor yang mempengaruhi hasil belajar

dapat di tarik sebuah simpulan bahwa secara umum hasil belajar dapat

dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor intern (berasal dari pribadi siswa itu

sendiri), dan faktor ekstern (berasal dari luar pribadi siswa).

4. Indikator Hasil Belajar

Adapun menurut Moore (2014), ketiga ranah hasil belajar tersebut

dijabarkan sebagai

berikut.

a) Ranah kognitif, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,

penciptaan, dan evaluasi.

b) Ranah afektif, yaitu penerimaan, menjawab, penilaian, organisasi, dan

penentuan ciri-ciri nilai.

c) Ranah psikomotorik, yaitu fundamental movement, generic

movement, ordinative movement, dan creative movement.


11

B. Kecerdasan Emosional
1. Pengertian Kecerdasan Emosional

Menurut Salovey dan Mayer dalam Kuswana, mendifinisikan kecerdasan

emosional (EI) merupakan kemampuan untuk merasakan emosi,

mengintegrasikan emosi untuk memfasilitasi berpikir, memahami emosi

dan mengatur emosi untuk mempromosikan pertumbuhan diri (Kuswana,

2014 : 243).

Kecerdasan adalah bakat tunggal yang digunakan dalam semua situasi

pemecahan masalah. Jadi kecerdasan pada dasarnya adalah kemampuan

dasar umum untuk memperoleh keterampilan yang memiliki komponen

yang berbeda-beda. (Daud, 2012:245). Kecerdasan adalah suatu

kemampuan intelektual, kemampuan berpikir dan memecahkan masalah

yang muncul, dan kemampuan beradaptasi dengan situasi baru. (Sukarmin,

2018:24).

Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan

bahwa kecerdasan emosional adalah suatu kemampuan individu untuk

dapat memahami dirinya sendiri, memahami kekuatan dan kelemahan diri,

perasaannya dan kemampuan mengelola emosi diri sehingga mampu untuk

memotivasi diri sehingga memunculkan sikap semangat tekun, percaya

diri, tidak mudah putus asa, mampu mengekspresikan perasaan dan

bekerja mandiri.

Kecerdasan emosi adalah kemampuan memahami perasaan diri sendiri,

kemampuan memahami perasaan orang lain, kemampuan memotivasi


12

diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri

sendiri,dan dalam hubungan dengan orang lain (Shoni,2019:111).

Kecerdasan emosi adalah kemampuan memahami perasaan diri sendiri dan

kemampuan memahami perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri

sendiri, dan kemampuan mengelola emosi yang baik pada diri sendiri dan,

dalam hubungannya dengan orang lain (Shoni,2019:111).

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

kecerdasan emosi adalah kemampuan memotivasi diri sendiri dan bertahan

menghadapi frustasi, mengandalkan dorongan hati dan tidak berlebih-

lebihan dalam kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar bebas

dari stres, tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, berempati, dan

berdoa; yang mencakup lima unsur yaitu kesadaran diri, pengaturan diri,

motivasi diri, berempati, dan ketrampilan social (Shoni,2019:111). Daniel

Goleman berpendapat ada dua macam kerangka kerja kecakapan emosi

yaitu kecakapan pribadi dan kecakapan sosial. Masingmasing dari

kecakapan tersebut memiliki ciri-ciri tertentu yang digabung menjadi lima

ciri.

2. Jenis-jenis Kecerdasan Emosional

Dalam menelaah kompetensi seseorang yang didasarkan pada tingkat

kecerdasan emosional, maka dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis,

yaitu:

a. Kesadaran diri sendiri


13

Kemampuan seseorang sangat tergantung kepada kesadaran dirinya

sendiri, juga sangat tergantung kepada pengendalian emosionalnya.

Apabila seseorang dapat mengendalikan emosinya dengan sebaik-

baiknya, memanfaatkan mekanisme berpikir yang tersistem dan

kontruksi dalam otaknya, maka orang tersebut akan mampu

mengendalikan emosinya sendiri dan menilai kapasitas dirinya sendiri.

Orang dengan kesadaran diri yang tinggi, akan memahami betul

tentang impian, tujuan, dan nilai yang melandasi perilaku hidupnya.

Apabila seseorang telah mengetahui akan dirinya sendiri, maka akan

muncul pada dirinya kesadaran akan emosinya sendiri, penilaian

terhadap dirinya secara akurat, dan percaya akan dirinya sendiri.

b. Pengelolaan diri sendiri

Seseorang, sebelum mengetahui atau menguasai orang lain, ia harus

terlebih dahulu mampu memimpin atau menguasai dirinya sendiri.

Orang tersebut harus tahu tingkat emosional, keunggulan, dan

kelemahan dirinya sendiri. Apabila tingkat emosional tidak disadari,

maka orang tersebut akan selalu bertindak mengikuti dinamika

emosinya. Manakala kebetulan resonansi yang dipancarkan dari

amygdale-nya, maka gelombang positif yang dapat ditangkap oleh

orang lain secara efektif, dan komunikasi pun dapat berjalan dengan

baik. Tetapi manakala yang terpancar dari amygdale-nya disonansi,

maka yang dapat ditangkap oleh orang lain hanyalah kemarahan dan
14

emosional yang tak terkendali, akhirnya komunikasi tidak berjalan

dengan baik.

Untuk menciptakan tingkat kompetensi pengelolaan diri sendiri yang

tinggi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu pengontrolan

terhadap diri sendiri, transparansi, penyesuaian diri, pencapaian

prestasi, inisiatif, dan optimistis.

c. Kesadaran sosial

Sebagai makhluk sosial, kita harus dan selalu berhubungan dan

bergesekan dengan orang lain, baik dalam lingkungan keluarga

maupun lingkungan masyarakat, karena kita tidak akan dapat hidup

sendiri tanpa orang lain.

Oleh karena itu, semua orang harus memiliki kesadaran sosial, dan

apabila seseorang telah mempunyai kesadaran sosial, maka dalam

dirinya akan muncul empati, kesadaran, dan pelayanan.

d. Manajemen hubungan sosial

Apabila seseorang telah memiliki kemampuan yang tinggi untuk

mengendalikan secara efektif emosionalnya, memanage dirinya

sendiri, dan memiliki kesadaran sosial yang tinggi, maka perlu satu

langkah lagi, yaitu bagaimana memanage hubungan sosial yang telah

berhasil dibangun agar dapat bertahan bahkan berkembang lebih baik

lagi. Hal ini, yang disebut sebagai manajemen hubungan sosial. Jadi,

manajemen hubungan sosial merupakan muara dari derajat kompetensi

emosional dan intelegensi.


15

Dalam rangka memanage hubungan sosial tersebut, seseorang harus

memiliki kemampuan sebagai inspirator, mempengaruhi orang lain,

membangun kapasitas, katalisator perubahan, kemampuan memanage

konflik, dan mendorong kerjasama yang baik dengan orang lain atau

masyarakat.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional

Kecerdasan Emosi Tidak Didapatkan Begitu Saja, Tetapi Diperoleh

Melalui Proses Pembelajaran. Apabila Ditinjau Dari Pendapat Para Ahli

Ada Dua Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional Seseorang

Yaitu; Faktor Internal Dan Faktor Eksternal.

Goleman (2009:97) Menyatakan Bahwa Faktor Internal Yang

Mempengaruhi Kecerdasan Emosional Yaitu Faktor Yang Berasal Dari

Dalam Diri Yang Dipengaruhi Oleh Keadaan Otak Seseorang. Ketika

Bagian-Bagian Otak Yang Memungkinkan Merasakan Emosi Rusak Maka

Kemampuan Rasional (Intelek) Tetap Utuh. Ketika Seseorang Dalam

Kondisi Traumatis Dengan Rusaknya Otak Emosi, Maka Ia Masih Dapat

Berbicara, Menganalisa, Bahkan Dapat Memprediksi Bagaimana Ia Harus

Bertindak Dalam Situasi.

Demikian Pula Pada Kecerdasan Emosional Seseorang Yang Sangat

Dipengaruhi Oleh Lingkungan Dan Tidak Bersifat Menetap (Eksternal)

Yaitu: Pengaruh Keluarga, Lingkungan Sekolah Dan Lingkungann Sosial.


16

a. Lingkungan Keluarga Khususnya Orang Tua Memegang Peranan

Penting Terhadap Perkembangan Kecerdasan Emosi Anak.

b. Lingkungan Sekolah

Guru Memegang Peranan Penting Dalam Menyalurkan Emosi Lewat

Kegiatan Yang Positif Dan Kosntruktif Untuk Menghasilkan Siswa

Yang Utuh Dalam Kematangan Intelektual, Sosial Dan Emosi. Kondisi

Ini Menuntut Agar Sistem Pendidikan Yang Lebih Dinamis Dan

Variatif Sesuai Tuntutan Kebutuhan Perkembangan Zaman Dan Tidak

Mengabaikan Perkembangan Emosional Anak. Sistem Pendidikan

Hendaknya Tidak Mengabaikan Perkembangan Fungsi Otak Kanan

Terutama Perkembangan Emosi Dan Konasi Seseorang.

Pengembangan Potensi Anak Didik Melalui Teknik, Gaya

Kepemimpinan, Dan Metide Mengajar Yang Mendorong Siswa Untuk

Ambil Peran, Mendorong Dan Menghargai Inisiatif Dan Memberikan

Intensif Bagi Keterlibatan Siswa Sehingga Kecerdasan Emosi

Berkembang Secara Maksimal.

c. Lingkungan Sosial

Lingkungan Dan Dukungan Sosial; Dukungan Sosial Dapat Berupa

Perhatian, Penghargaan, Pujian, Nasehat, Yang Pada Dasarnya

Memberi Kekuatan Psikologis Pada Seseorang Sehingga Merasa Kuat

Dan Membuatnya Mampu Menghadapi Situasi-Situasi Sulit.

Sebaliknya, Banyak Masalah Yang Timbul Karena Ada Sumbernya

Yang Mempengaruhi Yang Terdapat Dalam Lingkungan Hidup


17

Seseorang. Melalui Perubahan Lingkungan Hidup Kearah Lingkungan

Hidup Yang Diharapkan Bisa Berfungsi Menghasilkan Perubahan Pada

Sebagian Kepribadian Yang Diharapkan (Khalifah, 2009).

Berdasarkan Penjelasan Di Atas Terdapat Beberapa Hal Yang

Memengaruhi Kecerdasan Emosional Yang Secara Garis Besar

Dipengaruhi Oleh Faktor Internal Yang Merupakan Faktor Dari Dalam

Diri Yang Dipengaruhi Oleh Keadaan Otak Seseorang Dimana Faktor Ini

Berperan Dalam Mengatur Emosi Dan Selanjutnya Faktor Eksternal Yang

Berasal Dari Luar Individu Seperti Halnya Pengaruh Keluarga,

Lingkungan Sosial, Lingkungan Sekolah.

4. Indikator Kecerdasan Emosional

Goleman (2019:111) menyatakan bahwa indikator kecerdasan emosional

diperluas kedalam beberapa komponen yaitu, sebagai berikut :

a. Kesadaran Diri

Kesadaran diri yaitu mengetahui apa yang kita rasakan suatu saat dan

menggunakannya untuk mengambil keputusan dari diri sendiri;

kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat. Terdiri dari:

kesadaran emosi diri, percaya diri.

b. Pengaturan Diri

Pengaturan diri yakni menangani emosi kita sedemikian rupa sehingga

berdampak positif terhadap pelaksaan tugas; peka terhadap kata hati


18

dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran;

mampu pulih kembali dari tekanan emosi. Terdiri dari: pengendalian

diri, dapat dipercaya, waspada, adaptif, dan inovatif.

c. Motivasi

Seorang pendidik dalam menjalankan tugasnya seringkali mendapati

peserta didiknya tidak termotivasi untuk meningkatkan prestasi

belajarnya, maka dari itu pendidik haruslah meningkatkan motivasi

belajar kepada anak didiknya. Ada macam-macam teori motivasi, salah

satu yang terkenal kegunaannya untuk menerangkan motivasi siswa

bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh

kebutuhan-kebutuhan tertentu.

d. Empati

Empati yaitu merasakan yang dirasakan orang lain, mampu memahami

perspektif mereka, menumbuhkan hubungan saling percaya dan

menyelaraskan diri dengan bermacam-macam orang. Terdiri dari:

Memahami orang lain, pelayanan, mengembangkan orang lain,

mengatasi keragaman, dan kesadaran politis.

e. Keterampilan sosial

Keterampilan sosial adalah menangani emosi dengan baik ketika

berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi

dan jaringan sosial; berintraksi dengan lancar; menggunakan

keterampilan-keterampilan ini untuk mempengaruhi dan memimpin,

bermusyawarah dan menyelesaikan perselisihan, dan untuk bekerja


19

sama dan bekerja dalam tim. Terdiri dari: pengaruh, komunikasi,

kepemimpinan, katalisator perubahan, manajemen konflik, pengikat

jaringan, kolaborasi dan koperasi, serta kerja tim.

C. Penelitian Terdahulu

1. Wulandari (2019)

Penelitian terdahulu dengan judul “pengaruh kecerdasan emosional dan

motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas V di Madrasah

Ibtidaiyah NU Raudlatul Falah Turen” Menyatakan hasil yang

menyatakan bahwa kecerdasan emosional yang didukung dengan motivasi

belajar yang baik dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang baik pula.

2. Anwar (2020)

Penelitian terdahulu dengan judul “upaya guru dalam membentuk

kecerdasan emosional siswa kelas IV di Madarasah Ibtidaiyah Nurul

Ihsan Kota Jambi” menyatakan hasil bahwa membentuk dan

mengembangkan kecerdasan emosional siswa kelas IV dapat dilakukan

guru dengan memberikan motivasi terhadap siswa itu sendiri karena

semakin tinggi kecerdasan emosional maka semakin tinggi motivasi

belajar siswa, sebaliknya semakin kurang kecerdasan emosional maka

semakin rendah motivasi belajar siswa.

3. Pristiwi (2017)

Penelitian terdahulu dengan judul “Faktor-Faktor Yang Memengaruhi

Kecerdasan Emosional Siswa Pada Pembelajaran Seni Tari Di Sdn


20

Debong Lor Kota Tegal” menyatakan hasil bahwa tingkat kecerdasan

emosional siswa yang terdiri dari dimensi pengenalan emosi diri,

pengendalian emosi diri, empati, motivasi diri, dan hubungan sosial, yang

paling memengaruhi siswa pada pembelajaran seni tari adalah dimensi

hubungan sosial.

Berdasarkan uraian yang membahas hasil penelitian terdahulu sebagaimana

yang sudah di jelaskan diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa, judul

penelitian ini tidak sama persis dengan hasil peneliti terdahulu, baik dari segi

waktu, tempat dan subyek yang di teliti maupun indikator yang di teliti oleh

peneliti terdahulu.

D. Keterkaitan Teori Antar Variabel

Mengingat begitu pentingnya peran kecerdasan emosi dalam mencapai puncak

prestasi, maka kecerdasan emosi sangat diperlukan dalam membentuk

kemandirian seseorang, kemandirian merupakan kemampuan untuk

mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri dalam berfikir dan bertindak,

serta tidak merasa bergantung pada orang lain secara emosional. Belajar

menunjuk pada suatu proses didalam tingkah laku yang ditrimbulkan melalui

latihan-latihan atau pengalaman.

1. Menurut Arikunto (2014:161) Semakin tinggi kecerdasan emosional, maka

semakin tinggi prestasi belajar. Sebaliknya, semakin rendah kecerdasan

emosional, maka semakin rendah pula prestasi belajar.

2. Kecerdasan emosional sangat berpengaruh terhadap hasil belajar

seseorang. Emosi menunjuk pada suatu kemampuan untuk memahami


21

perasaan diri masing-masing dan perasaan orang lain. Kemampuan untuk

memotivasi dirinya sendiri dan menata dengan baik emosi-emosi yang

muncul dalam dirinya sendiri dan dalam berhubungan dengan orang lain.

Sehingga tidak salah jika para ahli ilmu jiwa mengatakan bahwa IQ itu

hanya mempunyai 20 % dalam keberhasilah hidup manusia, sedangkan

sisanya yaitu 80% akan ditentukan oleh factor lain, termasuk didalamnya

faktor terpenting adalah kecerdasan emosi (EQ) (Rasyid, 2004).

3. Hal ini berbeda jika siswa tidak mempunyai kesadaran diri tinggi mereka

cenderung tidak fokus dalam pembelajaran tapi lebih fokus pada masalah

yang dihadapi sehingga mereka larut dalam permasalahannya dan tidak

fokus pada pembelajaran, biasanya siswa seperti ini lebih sering melamun

ketika pembelajaran sedang berlangsung yang mengakibatkan hasil belajar

mereka turun (Goleman, 2006).

4. Kemandirian belajar seseorang mendorong untuk berprestasi, berinisiatif

dan berkreasi. Oleh karena itu kemandirian dapat mengantar (Uno, 2011).

Seseorang menjadi produktif, serta mendorongnya kearah kemajuan dan

selalu ingin lebih maju lagi. Kemandirian belajar ditunjukkan dengan

otonomi dalam merencanakan, mengorganisir, dan mengevaluasi kegiatan

belajarnya. Dengan ilustrasi tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang

signifikan, yakni pengaruh kecerdasan emosional terhadap kemandirian

hasil belajar.

E. Kerangka Berpikir dan Paradigma Teori

1. Kerangka Berpikir
22

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan dan keterampilan yang

berkaitan dengan kemampuan individu membina hubungan dengan

lingkungan sosial yang mencerminkan kepedulian individu

terhadap etika sosial yang mampu memotivasi diri, mengelola emosi

dengan baik dan mampu membina hubungan dengan orang lain.

Sedangkan hasil belajar merupakan dasar untuk mengukur dan

melaporkan prestasi akademik siswa, serta merupakan kunci dalam

mengembangkan desain pembelajaran selanjutnya yang lebih efektif yang

memiliki keselarasan antara apa yang akan dipelajari siswa dan

bagaimana mereka akan dinilai. Kecerdasan emosional memiliki

hubungan baik terhadap hasil belajar peserta didik dapat mendorong

peserta didik untuk semangat belajar. Penelitian ini akan meneliti

Kecerdasan
bagaimana Emosional Hasilhasil
pengaruh kecerdasan emosional terhadap Belajar
belajar mata
Indikator : Indikator :
pelajaran matematika kelas V UPT SDN 3 Waringinsari Barat. Untuk
Kesadaran diri Kognitif
Pengaturan diri kerangka berpikir dalam penelitian Afektif
lebih jelasnya ini dapat dilihat pada
Motivasi Psikomotorik
Empati
gambar sebagai beriku
Keterampilan Sosial (More, 2014)
2.(Salovey, 2012:127)
Paradigma Teori

Berdasarkan kerangka berpikir diatas bisa digambarkan dalam paradigma

teori sebagai berikut ini,:


23

Gambar 2.1. Paradigma Teori

F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis pasti diperlukan dalam sebuah penelitian. Sugiyono (2015: 96)

mengemukakan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pernyataan. Hipotesis yang dibuat peneliti perlu

dilakukan pengujian secara ilmiah apakah hipotesis yang telah dibuat benar

atau salah. Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pikir yang telah

dikemukakan di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis yang akan

dibuktikan kebenaranya sebagai berikut:

Ho: Tidak ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar mata

pelajaran matematika kelas V UPT SDN 3 Waringinsari barat.

Ha: Ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar mata pelajaran

matematika kelas V UPT SDN 3 Waringinsari barat.

.
24

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian ex

post facto. Penelitian ini menerangkan adanya pengruh hubungan sebab-akibat

yang tidak dimanipulasi atau tidak diberi perlakuan oleh peneliti. Penelitian

sebab-akibat dilakukan terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah

berlangsung atau telah terjadi (Sappaile,2010:105).

Pada penelitian ini keterkaitan antara variabel bebas dengan variabel terikat

sudah terjadi secara alami. Penelitian ex-postfacto lebih menekankan pada

penggunaan logika dasar yaitu jika X, maka Y dan dalam penelitian ini tidak

ada manipulasi langsung terhadap variabel bebas (independen). Peneliti

bermaksud untuk mendapatkan gambaran dan keterangan mengenai pengaruh

kecerdasan emosional terhadap hasil belajar mata pelajaran matematika kelas

V UPT SD Negeri 3 Waringinsari Barat.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

penelitian. Menurut Sugiyono (2017: 60) variabel pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.

Variabel bebas (independent) merupakan variabel yang mempengaruhi atau

menjadi penyebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (dependent),


25

sedangkan variabel terikat (dependent) adalah variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (independent).

a. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kecerdasan emosional (X).

b. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik

kelas V UPT SDN 3 Waringinsari Barat (Y).

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan penentuan konstrak atau sifat yang akan

dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi

operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan

mengoperasikan konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain

untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau

mengembangkan cara pengukuran konstrak yang lebih baik.

Berdasarkan pengertian diatas maka definisi operasional pada penelitian ini

dapat dilihat, sebagai berikut ;

a. Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional adalah suatu kemampuan individu untuk dapat

memahami dirinya sendiri, memahami kekuatan dan kelemahan diri,

perasaannya dan kemampuan mengelola emosi diri sehingga mampu

untuk memotivasi diri sehingga memunculkan sikap semangat tekun,

percaya diri, tidak mudah putus asa, mampu mengekspresikan


26

perasaan dan bekerja mandiri. Indikatornya sebagai berikut (Salovey,

2012:127) :

1) Mengenali emosi sendiri

2) Kemampuan mengelola emosi

3) Optimisme

4) Empati

5) Keterampilan Sosial

b. Hasil Belajar

Yang di maksud hasil belaja matematika adalah nilai yang di peroleh

siswa yang merupakan skot total yang diungkap melalui dokumen,

hasil evaluasi dan hasil penilaian yang terdapat dari buku latian kerja.

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah

proses pembelajaran berlangsung, yang dapat memberikan perubahan

tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan

siswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Indikatornya

sebagai berikut (More, 2014):

1) Kognitif

2) Afektif

3) Psikomotorik

C. Populasi, Sampel dan Teknik

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017: 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang

Terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik


27

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya bahwa seluruh subjek wilayah penelitian dijadikan sebagai

subjek yang ingin di teliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

peserta didik kelas V di UPT SDN 3 Waringinsari Barat.

Jumlah populasi UPT SDN 3 Waringinsari Barat penelitian memperoleh

data sebanyak 30 peserta didik dengan perinciannya dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Tabel 3.1 Data Jumlah Peserta Didik Kelas V


UPT SD Negeri 3 Waringinsari Barat
No Nama Sekolah Kelas Jumlah Pesert
Didik
1. SDN 3 Waringinsari Barat V P L
18 12
Jumlah Keseluruhan 30
Sumber: Dokumen administrasi sekolah kelas V UPT SDN 3
Waringinsari Barat

2. Sampel

Sampel dalam bahasa sehari-hari berarti contoh benda yang diambil dari

sejumlah benda atau yang mewakilinya. Sugiyono (2017: 118) berpendapat

sampel ialah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Maka sampel dalam penelitian ini seluruh dari populasi

yang ada yakni sebanyak 30 sampel.

3. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dalam Sugiyono,


28

(2016: 85). Alasan meggunakan teknik purposive sampling ini karena

sesuai untuk digunakan untuk penelitian kuantitatif, atau penelitian-

penelitian yang tidak melakukan generalisasi. Berdasarkan pendapat di

atas, karena jumlah populasi kurang dari 100 peserta didik maka

keseluruhan peserta didik kelas V UPT SDN 3 Waringinsari Barat yang

berjumlah 30 peserta didik akan dijadikan sampel dalam penelitian.

D. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Bentuk Instrumen Penelitian

Angket, pada penelitian ini berbentuk skala likert. Menurut Darmanah

(2019:37) Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden

untuk dijawab. Angket merupakan teknik pengambilan data yang efisien

apabila peneliti tahu dengan hasil pasti variabel yng akan diukur dan tahu

apa yang diharapkan responden. Angket ini diberikan kepada peserta didik

dengan menggunakan beberapa daftar pertanyaan yang telah disusun

seputar pertanyaan mengenai kecerdasan emosional dan hasil belajar

peserta didik.

Angket dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan dihitung dengan

menggunakan skala likert biasanya diberikan empat alternatif jawaban,

misalnya: Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (K), Tidak pernah (TP)

dan Jarang sekali (JR). Untuk menskor skala kategori likert, jawaban diberi

bobot kuantitatif 5, 4, 3, 2, 1, untuk empat pilihan pernyataan positif atau


29

benar, dan 1, 2, 3, 4, 5 untuk pernyataan yang bersifat negatif atau salah.

Tabel 3.2. Skala Likert


Skor
No. Alternatif Jawaban
Positif Negatif
1. Selalu (Sl) 5 1
2. Sering (Sr) 4 2
3. Kadang- Kadang(KK) 3 3
4. Jarang Sekali (JR) 2 4
5. Tidak Pernah (TP) 1 5
Sumber: Sugiyono (2017: 162)

Berdasarkan tabel 3.2 di atas dapat dijelaskan terdapat pernyataan

positif dan negatif apabila terdapat sebuah pernyataan angket negatif

maka angket tersebut memiliki skor dari 1 sampai 5, sebaliknya apabila

pernyataan nya merupakan pernyataan positif maka skor yang di dapat

5 sampai satu. Masing-masing skor pernyataan angket penelitian

memiliki arti yang berbeda dibawah ini dapat dijelaskan arti dari setiap

alternatif jawaban sebagai berikut :

1. Alternatif jawaban “selalu” memiliki arti jika responden ada

kesempatan untuk melakukan sesuatu mutlak dilaksanakan untuk

kelompok responden ini diberi skor 5.

2. Alternatif jawaban “sering” memiliki arti jika responden

melakukan sebagian kecil yang tidak dilakukan untuk kelompok

responden ini diberikan skor 4.


30

3. Alternatif jawaban “kadang-kadang” memiliki arti ada kalanya

dilakukan dengan baik adakalanya tidak. Kelompok responden ini

diberikan skor 3.

4. Alternatif jawaban “jarang sekali” memiliki arti sebagian besar

tidak dikerjkan namun hanya melakukan sebagian kecil kegiatan.

Kelompok responden ini diberikan skor 2.

5. Alternatif jawaban “tidak pernah” memiliki arti mutlak tidak

dilaksanakan. Kelompok responden ini diberikan skor 1.

Berdasarkan pemaparan penjelasan di atas merupakan penjelasan

alternatif skor untuk butir-butir pernyataan angket positif. Sedangkan

untuk menentukan skor pada butir pernyataan negatif penentuan

skornya berbanding terbalik dari skor pernyataan positif. Berikut ini

peneliti sajikan kisi-kisi angket kecerdsan emosional pada siswa :

Tabel 3.3 Instrumen Kisi-Kisi Angket


Kecerdasan Emosional (X)

No Indikator Sub Indikator Butir Instrumen


No Instrumen Jumlah
(+) (-) Butir
1 Kesadaran diri a. Siswa Dapat 1,2 25,26 4
Mengenali Diri
Sendiri
b. Siswa Berani
Mengambil 3,4 27,28 4
Keputusan
c. Siswa Memiliki
Kepercayaan Yang 5,6 29,30 4
Kuat
2 Pengaturan diri a. Siswa Tenang 7,8 31,32 4
Dalam
Menghadapi
31

Keadaan
b. Siswa Dapat 9,10 33,34 4
Mengendalikan
Emosi
c. Siswa Mampu 11,12 35,36 4
Menyelesaikan
Tugas

3 Motivasi a. Senang 13,14 37,38 4


Menghadapi
Tantangan 15,16 39,40 4
b. Tidak Mudah
Menyerah Saat
Mengerjakan
Tugas Yang Sulit.
4 Empati a. Siswa Memiliki 17,18 41,42 4
Banyak Teman 19,20 43,44 4
b. Siswa Selalu
Percaya Diri
5 Keterampilan a. Siswa Mampu 21,22 45,46 4
Sosial Mengorganisasi
dan Memotivasi 23,24 47, 48 4
Teman Nya
b. Siswa Dapat
Merasakan
Suasana Hati
Teman

E. Uji Coba Instrumen

Sebelum instrument digunakan untuk pengambilan data, terlebih dahulu

dilakukan pengembangan instrument untuk mengetahui instrument tersebut

layak digunakan atau tidak. Syarat instrument yang layak digunakan adalah

valid dan reliable. Untuk itu instrument terlebih dahulu di uji cobakan

terhadap seluruh responden yaitu 20 peserta didik. Hal ini dimaksud untuk

mengetahui validitas dan reliabilitas alat tes tersebut. Adapun uji validitas dan

reliabilitas yang peneliti gunakan sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu

instrumen-instrument dikatakan sahih atau valid apabila memiliki validitas


32

yang tinggi. Pada penelitian ini instrument yang telah diuji coba kemudian

akan diuji validitasnya dengan menggunakan rumus korelasi product

moment, sebagai berikut:

n ( ∑ X Y ) −( ∑ X ) ( ∑ Y )
r h itun g=
√ {n ∑ X −( ∑ X ) }.{n ∑ Y −( ∑ Y ) }
2 2 2 2

Dimana:
Koefisien korelasi
Jumlah skor item
Jumlah responden
=Jumlah skor item angket
=Jumlah skor total
=Jumlah kuadrat skor item angket
=Jumlah kuadrat skor total
=Kuadrat dari jumlah skor item angket
=Kuadrat dari jumlah skor total

Kemudian untuk mengetahui validitas tes tersebut, maka data hasil uji

coba instrument dianalisis menggunakan uji-t dengan rumus:

r √ n−2
t h itun g =
√1−r 2
Keterangan :
t = Nilai thitung
r = Koefesien korelasi hasil thitung
n = Jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk dan derajat kebebasan (

Kaidah keputusan Jika

berarti valid Jika berati tidak

valid.
33

2. Uji Reliabilitas

Instrument yang reliabel merupakan instrument yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data

yang sama juga . Jadi reliabilitas merujuk pada tingkat keterandalan sesuatu

dan dapat dipercaya. Pada penelitian ini untuk menguji reabilitas

instrument peneliti menggunakan teknik internal consistency, yaitu dengan

cara mencobakan instrument sekali saja kemudian dilakukan analisis

dengan menggunakan rumus Alfa Cronbach (Sugiyono, 2017 : 183-185).

Uji reliabilias digunakan untuk mengetahui kereliabilitasan suatu angket

apabila r11> 0,70 maka data tersebut reliabel dan apabila r 11<0,70 maka data

tersebut tidak reliabel. Peneliti menggunakan rumus alpha cronboch

sebagai berikut (Arikunto, 2012:109):

 k    Si 
2

r11   1  2 
 k  1  S t 
Keterangan:
r11 = Nilai reliabilitas
k = Jumlah butir angket
∑Si 2
= Jumlah seluruh varians masing-masing angket
St 2
= Varians total

E. Teknik Analisis Data

Tujuan dari analisis data ini adalah untuk melakukan pengujian hipotesis dan

menjawab rumusan yang telah diajukan. Oleh karena itu, sebelum pengujian

hipotesis dilakukan, maka harus dilakukan uji prasyarat analisis sebagai

berikut:
34

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang

digunakan berdistribusi normal atau tidak (Riduwan, 2018:187). Uji

normalitas yang digunakan oleh peneliti yaitu uji One Sample

Kolmogorov Smirnov menggunakan program SPSS versi 23 for

windows. Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika nilai sig >

0,05), maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika sig <

0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Adapun rumus uji

normalitas sebagai berikut:

Keterangan:
i = menentukan panjang kelas
R = menentukan rentangan
BK = menentukan banyaknya kelas
b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh dari dua kelompok memiliki varian yang homogen atau

tidak. Berikut ini peneliti sajikan hasil pengujian homogen.

menghitung varian terbesar dan varian terkecil, dengan rumus

(Riduwan,2018:188) sebagai berikut :

Fhitung = Varian Terbesar


Varian Terkecil
Kriteria pengujian :
Jika : Fhitung≥Ftabeltidak homogen
Jika : Fhitung≤ Ftabel homogen
35

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis penelitian ini menggunakan analisis regresi linier

sederhana. Uji regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui

hubungan secara linier antara satu variabel independen (X) dengan

variabel dependen (Y). Analisis ini digunakan untuk memprediksi

nilai dari variabel dependen (Y) apabila nilai variabel independen

(X) mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, apakah

positif atau negatif. Hasil belajar sebagai variabel dependen atau

variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu

kecerdasan emosional. Adapun bentuk persamaan dari regresi linier

sederhana ini (Riduwan, 2018:246) sebagai berikut:

a. Mengitung rumus

b. Menghitung rumus

c. Persamaan regresi sederhana

d. Menghitung rata-rata

Keterangan:
Y = Return On Asset (nilai yang diprediksikan)
a = Konstanta (apabila nilai X = 0)
b = Koefisien regresi sederhana
X = Perputaran Modal Kerja (nilai variabel independen)
ɛ = standard error
36

BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian


1. Sejarah Sekolah
SD Negeri 3 Waringinsari Barat berdiri pada tanggal 1 Januari 1976.

Sekolah yang beralamatkan di Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, SD

Negeri 3 Waringinsari Barat yang mempunyai lahan yang cukup luas sekitar 1.300

m² dan dilihat dari letak geografisnya memiliki potensi maju dan berkembang

sebagai sekolah favorit.

Sekolah ini memiliki akreditas B dengan kurikulum yang digunakan yaitu

kurikulum 2013 dan jam sekolah pagi, SD Negeri 3 Waringinsari Barat dikepalai

oleh kepala sekolah yang bernama Bapak Yudhi Hantoro, S. Pd., SD. Sekolah ini

memiliki 13 tenaga pendidik diantaranya 12 guru PNS dan 1 guru honorer.

Sekolah ini memiliki 6 rombongan belajar (rombel) masing-masing rombel diajar

oleh guru wali kelas dan guru mata pelajaran khusus bagi pelajaran PAI dan

Mulok. SD Negeri 3 Waringinsari Barat beralamatkan di Jalan Adisari

Waringinsari Barat, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu dengan nomor

pos 35674.

Keberadaan SD Negeri 3 Waringinsari Barat telah melaksanakan proses

belajar mengajar secara berangsur-asur dari kondisi sarana prasarana yang belum
37

memadai dan keadaan guru yang belum memenuhi standar dengan berjalan nya

waktu para pendidik di SD ini mengikuti kegiatan workshop atau pelatihan untuk

mengasah kompetensi sebagai guru yang profesional.

Gambar 4.1 Gambar Halaman Depan Sekolah

2. Denah Lokasi

Letak SD Negeri 3 Sukoharjo cukup strategis dan mudah dijangkau berada

di jalan adisari Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. SD Negeri 3

berhadapan langsung dengan jalan utama, SD Negeri 3 Waringinsari Barat

dikelilingi oleh rumah-rumah warga sekitar karena letaknya ditengah

pemukiman yang padat penduduk. Agar memudahkan dalam menemukan

SD Negeri 3 Waringinsari Barat maka peneliti memberikan denah lokasi

penelitian di bawah ini.


38

Gambar 4.2 Denah Lokasi Penelitian

3. Visi Misi dan Tujuan

a. Visi merupakan tujuan utama di sebuah instansi sekolah dasar, maka dari

itu UPT SDN 3 Waringinsari Barat memiliki cita-cita atau misi yang

harus diwujudkan sehingga tercipta sebuah misi yang berbunyi:

“MEWUJUDKAN INSAN CERDAS DALAM BIDANG AKADEMIK

BERBUDAYA LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN IMTAQ

DAN IPTEK.”.

b. Misi

Untuk mewujudkan sebuah misi di atas maka civitas akademika UPT

SDN 3 Waringinsari barat, maka misi sekolah UPT SDN 3 Wringinsari

Barat sebagai berikut:

1) Menanamkan keyakinan akidah dan karakter peserta didik melalui

pengamalat ajara agama.


39

2) Mengembangkan kecerdasan dibidang iptek dengan melaksanakan

proses pembelajaran mengajar yang efektif dan efisien untuk

memperoleh prestasi yang membanggakan

3) Membudayakan gemar membaca dan belajar.

4) Merna diam memicu siswa mengikuti berbagai lomba iptek

5) Mendorong pengembangan potensi peserta didik sesuai dengan

minat, bakatnya.

6) Membudayakan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan di

sekolah.

7) Menerapkan prilaku sehat dan perhuli terhadap alam dan

lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

8) Mewujudkan sekolah yang sehat, bersih, rindang dan asri sebagai

upaya dalam pelestarian dan pengelolaan linekumen hidup.

9) Mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya

perlindungan lineingan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik

untuk mendukung pembangunan berkelanjutan (Adiwiyata).

c. Tujuan Sekolah

Mengacu pada rumusan visi dan misi tersebut diatas, maka tujuan

pendidikan pada sekolah diruuskan sebagai berikut:

1) Menjadi pribadi yang mempunyai keyakinan pada Tuhan Yang

Maha Esa;

2) Meraih prestasi akademik dan non akademik;


40

3) Menciptakan lulusan yang taqwa, cerdas, terampil, dan berakhlak

mulia serta berbudi pekerti luhur.

4) Membentuk karakter peserta didik yang peduli terhadap

lingkungan.

5) Terwujudnya sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan atau

sekolah adiwiyata.

6) Membentuk anak yang sopan santun dan berbudi luhur.

7) Membentuk anak yang berdisiplin dan berkepedulian social;

4. Keadaan Siswa

Keadaan siswa juga harus mendapatkan perhatian oleh guru dalam

menyusun dan melaksanakan pengajaran sehingga materi, metode, media

dan fasilitas yang dipergunakan sejalan dengan keadaan siswa. Untuk lebih

jelasnya berikut ini data mengenai keadaan siswa SD Negeri 3 Waringinsari

Barat.

Tabel 4.1 Keadaan Seluruh Siswa di UPT SDN 3 Waringinsari Barat

No Kelas Tahun Keadaan Siswa Keterangan


Penerimaan Jumlah
P L

1 I 2022 10 13 23
2 II 2021 12 6 18
3 III 2020 8 12 20
4 IV 2019 9 12 21
5 V 2018 20 10 30
6 VI 2017 12 6 18
Jumlah Seluruhnya 130 Siswa
41

Sumber:Data SDN 3 Waringinsari Barat Tahun 2023/2024

Berdasarkan tabel keadaan seluruh siswa di atas dapat dijelaskan bahwa

jumlah siswa di SD Negeri 3 Waringinsari Barat sebanyak 130 siswa,

dengan perincian siswa kelas 1 berjumlah 23 siswa yang terdiri dari 13

siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki, siswa kelas II sebanyak 18 yang

terdiri dari 12 siswa perempuan dan 6 siswa laki-laki, siswa kelas III

sebanyak 20 siswa yang terdiri dari 8 siswa perempuan dan 12 siswa laki-

laki, siswa kelas IV sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 9 siswa perempuan

dan 12 siswa laki-laki, siswa kelas V sebanyak 30 siswa yang terdiri dari 20

siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki, siswa kelas VI sebanyak 18 siswa

yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 6 siswa laki-laki. Banyak prestasi

yang telah diraih oleh siswa disekolah, baik dalam bidang akademik

maupun dalam bidang non akademik, hal ini menunjukkan bahwa SD

Negeri 3 Wringinsari Barat salah satu sekolah yang berkompeten

dibidangnya.

5. Keadaan Guru

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, maka diperlukan berbagai

kompetensi yang mengarah kepada para guru, di antaranya harus

disesuaikan dengan latar belakang pendidikan. Sekolah Dasar Negeri 3

Waringinsari Barat mempunyai tenaga pengajar sebanyak 11 orang, 7 orang

merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS), 4 orang merupakan guru honorer.

Untuk lebih jelasnya, daftar nama-nama tenaga pengajar dapat dilihat

senagai berikut: yaitu:


42

Tabel 4.2 Keadaan Seluruh Siswa di UPT SDN 3 Waringinsari Barat

No Nama Guru Tahun Keadaan Tugas Pokok Jenis Keterangan


Penerimaan Guru Guru Kela Jumlah
(TMT) PN NON min
S PNS
1 Yudi Hantoro, S.Pd. 1/3/1997 PN - Kepala L 1
S Sekolah
2 Tri Siska S.Pd. 26/11/2021 PPP - Guru Kelas P 1
K
3 Sunarsih S.Pd. 1/10/1980 PN - Guru Kelas P 1
S
4 Siti Sulthonah S.Pd. 26/11/2021 PPP - Guru Kelas P 1
K
5 Okty Kurniasih S.Pd. 1/1/2008 PPP - Guru Kelas P 1
K
6 Komariyah S.Pd. 1/1/2008 PN - Guru Kelas P 1
S
7 Edi Susanto S.Pd. 1/7/2006 PN Guru PJOK L 1
S
8 Dwi Astuti S.Pd. 1/7/2014 - Honor Guru Kelas P 1
9 Dian Novita Sari, M.Ked. 1/1/2019 - Honor Tenaga P 1
Administrasi
10 Arif Rido Kurniawan S.Pd. 1/1/2019 - Honor Guru PAI L 1
11 Romlan Iskandar S.Pd. 1/1/2019 - Honor Operator L 1
Jumlah Total 11 Guru

Sumber:Data SDN 3 Waringinsari Barat Tahun 2023/2024

Berdasarkan bagan organisasi sekolah SDN 3 Waringinsari Barat di atas dapat

dijelaskan bahwa SDN 3 Waringinsari Barat yang dipimpin oleh bapak Yudi

Hantoro, S.Pd sebagai kepala sekolah. UPT SDN 3 Waringinsari Barat

memiliki enam rombongan belajar (rombel) dengan jumlah tenaga pengajar

delapan diantaranya Tri Siska, S.Pd selaku guru kelas I, Sunarsih, S.Pd selaku

guru kelas II, Siti Sultonah, S.Pd selaku guru kelas III, Okty Kurniasih, S.Pd

selaku guru kelas IV, Dwi Astuti, S.Pd selaku guru kelas Dian Novitasari

selaku guru kelas VI dan Arif Ridho, S.Pd.I selaku guru pendidikan agama

islam serta bapak Edi Susanto selaku guru PJOK di UPT SDN 3 Waringinsari

Barat.
43

B. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Coba Validitas

Sebelum angket digunakan untuk mengumpulkan data maka terlebih

dahulu dilakukan uji coba atau tryout kepada sampel uji coba sebanyak 20 siswa

di luar sampel yang diteliti. Langkah uji coba instrumen yang akan digunakan

untuk mengetahui kumpulan data dari hasil uji coba validitas instrumen sebanyak

48 diperoleh hasil hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan Rtabel. Jika

rhitung diperoleh nilai > dari pada Rtabel maka Rhitung tersebut dinyatakan tidak

valid. Peneliti menggunakan angket yang diuji cobakan pada kelas V di UPT SD

N 1 Waringinsari Barat.

Dari hasil uji coba validitas sebanyak 48 item pernyataan angket diperoleh

hasil hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan Rtabel. Jika Rhitung

diperoleh nilai > maka Rhitung tersebut dinyatakan tidak valid. Lebih jelasnya

dapat diperiksa pada tabel 4.3 hasil uji coba atau try out. Pelaksanaan uji validitas

dari hasil tryout tersebut selanjutnya dilakukan analisis untuk meendapatkan butir-

butir yang valid jika hasil uji validitas tersebut selanjutnya dikonsultasikan dengan

ttabel pada taraf signifikan 005% diperoleh. Agar lebih jelas dibawah ini peneliti

lampirkan rangkuman hasil uji coba tersebut disajikan pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Kecerdasan Emosional (X)

No
Item Rhitung rtabel Klasifikasi
1 0,817 0,456 Valid
2 0,49 0,456 Valid
3 0,53 0,456 Valid
4 0,752 0,456 Valid
44

5 0,53 0,456 Valid


6 0,752 0,456 Valid
7 0,53 0,456 Valid
8 0,49 0,456 Valid
9 0,792 0,456 Valid
10 0,53 0,456 Valid
11 0,817 0,456 Valid
12 0,53 0,456 Valid
13 0,817 0,456 Valid
14 0,49 0,456 Valid
15 0,53 0,456 Valid
16 0,817 0,456 Valid
17 0,792 0,456 Valid
18 0,817 0,456 Valid
19 0,817 0,456 Valid
20 0,49 0,456 Valid
21 0,792 0,456 Valid
22 0,752 0,456 Valid
23 -0,457 0,456 Tidak Valid
24 0,752 0,456 Valid
25 0,550 0,456 Valid
26 0,792 0,456 Valid
27 0,817 0,456 Valid
28 0,752 0,456 Valid
29 0,752 0,456 Valid
30 0,817 0,456 Valid
31 0,817 0,456 Valid
32 -0,457 0,456 Tidak Valid
33 0,752 0,456 Valid
34 0,550 0,456 Valid
35 0,351 0,456 Tidak Valid
36 0,303 0,456 Tidak Valid
37 0,792 0,456 Valid
38 -0,148 0,456 Tidak Valid
39 0,990 0,456 Valid
40 0,990 0,456 Valid
41 0,990 0,456 Valid
42 0,990 0,456 Valid
43 0,419 0,456 Tidak Valid
44 0,990 0,456 Valid
45 0,49 0,456 Valid
46 0,53 0,456 Valid
47 0,752 0,456 Valid
48 0,49 0,456 Valid
45

Sumber data diolah dari hasil uji coba kecerdasan emosional siswa
Lebih Rinci Terdapat Pada Lampiran

Berdasarkan tabel 4.3 di atas bahwa terdapat enam butir item instrumen

yang Rhitung nya lebih rendah dari Rtabel yaitu nomor 23,32,35,36,38,43.

Selanjutnya nomor tersebut di drop tidak digunakan untuk menyusun data dalam

penelitian sehingga peneliti memilih 30 item pernyataan angket saja yaitu nomor

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,24,25,26,27,28,29,30,31.

Selanjutnya hasil uji coba untuk instrumen variabel hasil belajar di dapat melalui

nilai rapot siswa kelas V sehingga peneliti dapat melampirkan secara rinci di

bawah ini:

2. Hasil Uji Reliabilitas

Penelitian ini harus dilakukana uji reliabilitas untuk mengukur konsisten

atau tidak kuesioner dalam penelitian yang digunakan untuk mengukur pengaruh

tidaknya variabel kecerdasan emosional terhadap hasil belajar. Sebelum

dilakukannya pengujian reliabilitas harus ada dasar pengambilan keputusan yaitu

alpha sebesar 0,80. Variabel yang dianggap reliabel jika nilai variabel tersebut

lebih besar dari > 0,80 jika lebih kecil maka variabel yang diteliti tidak bisa

dikatakan reliabel karena < 0,80. Hasil dari pengujian reliabilitas pada variabel

penelitian ini sebagai berikut Pengujian reliabilitas dilakukan agar peneliti dapat

mengetahui tingkat konsistensi sebuah angket yang digunakan untuk

mengumpulkan data. Pada penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach

dengan ketetapan sebesar 0,80. Uji reliabilitas dilakukan oleh peneliti untuk

melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Berdasarkan


46

diperoleh hasil hitung reliablitas sebesar 0,91 apabila dikonsultasikan dengan

rumus Cronbach Alpha sebesar 0,80. Maka instrumen hasil hitung lebih tinggi

maka dinyatakan reliabel. Selanjutnya disajikan pada tabel 4.5.

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kecerdasan Emosional (X)


Pengambilan Keputusan
Nilai r11 Nilai Cronbach Alpha Kesimpulan

0,91 0,80 Reliabel


Sumber : Hasil Perhitungan Program SPSS 18 ForWindows
Lebih Rinci Terdapat Pada Lampiran.

Hasil dari uji reliabilitas pada variabel kecerdasan emosional (X) dapat dilihat

bahwa cronbach’s alpha pada variabel ini lebih tinggi dari pada nilai dasar yaitu 0,91 >

0,80 hasil tersebut membuktikan bahwa semua pernyataan dalam kuesioner variabel

kecerdasan emosional (X) dinyatakan reliabel atau bisa dituliskan menjadi nilai R11 >

Cronbach Alpha. Sehingga dapat dituliskan bahwa 0,91 > 0,80. Dapat disimpulkan bahwa

angket variabel X dikatakan reliabel. Hasil reliabilitas data dengan SPSS dapat dilihat

pada lampiran 4.

C. Analisis Data

Data yang akan dianalisis berupa data kecerdasan emosional yang didapat

melalui instrumen dalam bentuk angket sebagaimana telah diuji cobakan hasil

berupa skor. Data variabel hasil belajar MTK berupa nilai hasil belajar yang telah

tertuang dalam buku raport. Analisis data dilakukan untuk mengolah data

penelitian yang dihasilkan dari lapangan melalui angket yang disebarkan kepada

responden. Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data dilakukan sebagai

berikut:

1. Uji Normalitas Data


47

Pengujian pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa

dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Pengujian

pengaruh menggunakan analisis linier sederhana dilakukan untuk menguji

pengaruh dari 1 variabel independen terhadap 1 variabel dependen. Sebelum

dilakukan analisis regresi linier sederhana terlebih dahulu dilakukan pengujian

asumsi regresi linier sederhana yaitu uji normalitas dengan menggunakan uji One-

Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan cara mengukur jika nilai yang di

hasilkan kurang dari 0,05 maka persebarannya dianggap tidak normal sebaliknya

jika hasil yang didapat lebih dari 0,05 maka dinyatakan persebarannya normal. Uji

normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogrov Smirnov dengan

bantuan program SPSS 18. Agar diperoleh hasil dalam uji ini, sebagai dasar

pengambilan keputusan dalam uji normalitas data sebagai berikut:

a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal.

b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data


Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogrov-Smirnov
Variabel Sig. α Keterangan
Kecerdasan emosional (X) 0,710 0,05 Normal
Hasil Belajar (Y) 0,418 0,05 Normal
Sumber : Hasil Perhitungan Program SPSS 18 ForWindows
Hasil perhitungan lebih rinci terdapat pada lampiran
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan nilai signifikansi pada tabel 4.6

(Asymp. Sig. (2-tailed)) sebesar 0,710 lebih besar dari α (0.05). Diambil

keputusan terima H0 yang artinya persebaran dari variabel kecerdasan emosional

(X) dan variabel hasil belajar (Y) berdistribusi dengan normal. Sehingga

berdasarkan kaidah pengambilan keputusan dalam uji normalitas dapat


48

disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Sehingga dapat dilanjutkan

pada uji homogenitas data. Uji normalitas data dengan SPSS dapat dilihat pada

lampiran 5.

2. Uji Homogenitas Data

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini selanjutnya yaitu

uji homogenitas yang dilakukan untuk menguji apakah data variabel Kecerdasan

Emosional (X) dan variabel Hasil Belajar (Y) homogen atau tidak. Tujuan

dilakukan uji homogenitas adalah untuk mengetahui apakah varians dari populasi

data sama atau berbeda. Uji homogenitas adalah pengujian terhadap kesamaan

beberapa bagian sampel, yakni seragam atau tidaknya variasi sampel-sampel yang

diambil dari populasi yang sama. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Uji

levene. Pada penelitian ini perhitungan uji homogenitas menggunakan bantuan

program SPSS 18 for windows.

Kaidah keputusan :

a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka distribusi data homogen.

b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka distribusi data tidak homogen.

Tabel 4.6 Uji Perhitungan Homogenitas Data


Uji Homogenitas Data
Sig. α Keterangan
0,277 0,05 Homogen
Sumber : Hasil Perhitungan Program SPSS 18 For Windows
Hasil perhitungan lebih rinci terdapat pada lampiran

Pada tabel di atas, uji homogenitas menunjukan nilai signifikansi 0,277

yang berarti 0,277 > 0,05 sehingga data bisa dikatakan homogen, jadi dapat

disimpulkan bahwa variabel kecerdasan emosional (X) dan hasil belajar (Y)

dikatakan homogen, yaitu sampel tersebut memiliki tingkat kemampuan yang


49

hampir sama. Dengan terpenuhinya syarat homogenitas maka kedua kelas dapat

dijadikan sampel dalam penelitian ini. Berdasarkan kaidah pengambilan

keputusan Jika nilai Sig > 0,05 maka distribusi data homogen. Hasil perhitungan

di atas diperoleh nilai sig diperoleh nilai sebesar 0,277 > 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa data homogen atau sama. Uji homogenitas data dengan SPSS

dapat dilihat pada lampiran 6.


1

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk untuk menarik sebuah kesimpulan

mengenai suatu populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel populasi.

Uji hipotesis digunakan mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh kecerdasan

emosional terhadap hasil belajar mata pelajaran matematika kelas 5 UPT SD

Negeri 3 Waringinsari Barat. Berdasarkan uji prasyarat analisis diperoleh bahwa

data berdistribusi normal dan memiliki data yang homogen. Sehingga pengujian

hipotesis parametrik yaitu menggunakan uji regresi linear sederhana.

Dalam pengujian hipotesis pada analisis data ini digunakan yaitu uji

regresi linear sederhana adapun langkah-langkah dalam pengujian ini sebagai

berikut:

a. Mengelompokan data variabel kecerdasan emosional.

b. Mentukan skor total variabel kecerdasan emosional.

c. Memasukan data hasil belajar dari nilai raport.

d. Memasukan rumus uji regresi linear sederhana.

e. Selanjutnya memasukan data ke dalam program SPSS.

f. Memasukan hasil hitung dari program SPSS seperti yang

dituangkan pada tabel 4.8.

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Regresi Linear Sederhana


Uji Regresi Linear Sederhana
Sig. α F Keterangan
0,000 0,05 1,216 Ho ditolak dan
Ha diterima
Sumber : Hasil Perhitungan Program SPSS 23 For Windows
Hasil perhitungan lebih rinci terdapat pada lampiran

1
2

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dijelaskan bahwa hasil hitung melalui

program SPSS diperoleh hasil uji hipotesis diperoleh angka nilai Fhitung sebesar

1,216 yang berarti hasil Fhitung tersebut menunjukan terdapat pengaruh sebesar

1,216 yang berarti pula bahwa pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil

belajar matematika di UPT SD Negeri 3 Waringinsari Barat dengan

probabilitas/tingkat signifikansi sebesar 0,000 Jika nilai signifikansi < 0,05 artinya

variabel kecerdasan emosional berpengaruh terhadap hasil belajar matematika.

Maka sebagaimana pengambilan keputusan dalam Uji regresi linear sederhana

dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Selanjutnya peneliti dapat

memberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kecerdasan

emosional terhadap hasil belajar matematika di UPT SD Negeri 3 Waringinsari

Barat. Uji regresi linear sederhana dengan SPSS dapat dilihat pada lampiran 7.

2
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil simpulan analisis sebagaimana disimpulkan pada sub

analisis data dapat disimpulkan bahwa penelitian yang berjudul “Pengaruh

Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Matematika Di UPT SD Negeri 3

Waringinsari Barat”. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa

kecerdasan emosional berpengaruh secara posistif terhadap hasil belajar

matematika di UPT SDN 3 Waringinsari Barat. Hal tersebut dapat dibuktikan

melalui hasil perhitungan uji hipotesis yang telah dilampirkan hasil

perhitungannya diperoleh nilai sig.(2-tailed) pada uji hipotesis menggunakan uji

regresi linear sederhana sebesar 0,000, sehingga 0,00 < 0,05 dengan hasil uji

Fhitung diperoleh 1,216 bahwa kecerdasan emosional berpengaruh pada hasil

belajar matematika siswa sehingga peneliti menyimpulkan bahwa ada pengaruh

pengaruh yang signifikan antara Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar

Matematika Di UPT SD Negeri 3 Waringinsari Barat”.

B. Saran

Bersumber pada hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Peserta Didik

Peserta ddik diharapkan dapat mengikuti bimbingan belajar atau

meminta bimbingan kepada orang sekitar yang memadai agar memiliki

frekuensi belajar yang lama sehingga hasil belajarnya optimal.


2

2. Bagi Guru

Disarankan kepada guru agar dapat memotivasi siswa agar dapat

optimis dalam pelajaran matematika sehingga siswa dapat memiliki

prestasi belajar matematika yang lebih baik. Selain itu, guru dapat

menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif agar siswa tidak

mudah bosan.

3. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan menjadi sumber masukan bagi sekolah

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas menggunakan

berbagai sumber belajar yang inovatif dan bervariasi sehingga hasil

belajar dapat tercapai secara optimal.

4. Bagi Peneliti

Memberikan sebuah pengalaman dan pembelajaran di kemudian

hari agar dapat menjadi pendidik yang profesional mampu menciptakan

pembelajaran yang efektif dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang

diinginkan.
3

DAFTAR PUSTAKA

Anggaraini, Tri, Julita.2020. Pengaruh Antara Kecerdasan Emosional Dan


Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam SMKS 15 Kota Bengkulu. Jurnal Pendidikan.
Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Dan Tadris
Institut Agama Islam Negeri (Iain) : Bengkulu.
Anwar, Saipul.2020. Upaya Guru Dalam Membentuk Kecerdasan Emosional
Siswa Kelas IV Di Madarasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi. Jurnal
Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin :
Jambi.
Arikunto. 2012. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Bakti dkk.2015. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Motivasi Belajar
Pada Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 11 Yogyakarta. Jurnal Pendidikan.
Program Studi Bimbingan Dan Konseling Fakultas Kegururuan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Pgri : Yogyakarta.
Daniel, Goleman.2016. Emotional Intelligence. Jakarta.: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Daniel, Goleman.2019. Emotional Intelligence. Kompas Gramedia. Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Darmawati, dkk.2018. Metodologi Penelitian. Makassar : Gunadama Ilmu. Jurnal
Metodologi Penelitian ISBN 978-602-5866-14-2.
Darmanah Garaika.2019. Metodologi Penelitian. Lampung Selatan : Perpustakaan
Nasional RI. Jurnal Metodologi Penelitian ISBN : 978-623-93596-9-0.
Daud, Firdaus.2012. Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi Belajar
terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA 3 Negeri Kota Palopo.
Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup dan Pendidikan Biologi
PPs: UNM Makassar. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. Volume 19, No
2, Oktober.
Emda, Amna.2017. Kedudukan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Lantanida
Journal, Vol. 5 No. 2 (2017) 93-196.
Haryati, Sri.2014. Pengembangan Intelegensi Majemuk dalam Proses
Pembelajaran Uji Persyaratan Analisis Data. Jurnal Aplikasi Komputer
(SPSS). Jurnal Pengembangan Humaniora Vol. 14 No. 2, Agustus. Jainuri.
2013.
Muhammad, Maryam.2016. Pengaruh Motivasi Dalam Pembelajaran. MTs Negeri
Tungkob Darussalam Kabupaten : Aceh. Lantanida Journal, Vol. 4 No. 2.
Pristiwati, Oktiani, MN.2017. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kecerdasan
Emosional Siswa Pada Pembelajaran Seni Tari Di SDN Debong Lor Kota
Tegal. Fakultas Ilmu Pendidikan : Universitas Negeri Semarang. Jurnal
Pendidikan. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Sardiman.2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Perpustakaan Nasional.
Katalog dalam Terbitan. Jakarta.
4

Sappaile. 2010. Konsep Penelitian Ex Post Facto. Jurnal Pendidikan Matematika.


Volume 1 Nomor 2 Hal 105-113.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Sukarmin.2018. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas IV SDN Gentungang Kecamatan Bajeng Barat
Kabupaten Gowa. Universitas Muhammadiyah Makassar. Jurnal
Pendidikan. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Sari, Indah.2018. Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi Manajemen Dalam
Penguasaan Keterampilan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris. Dosen
Program Studi Manajemen Fakultas Sosial Sains Universitas Pembangunan
Panca Budi. Jurnal Manajemen Tools. ISSN : 2088-3145. Vol. 9 No. 1 Juni.
Shoni dkk. 2019. Pemikiran daniel goleman dalam bingkai pembaharuan
pendidikan islam di indonesia. Journal Penelitian aladalah iain jember. Vol
22 No 2 Hal 105-116.
W.S Winkel. 2012. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama.
Wulandari, Dwi, Indah. 2019. Pengaruh Kecerdasan Emosi dan Motivasi Belajar
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah NU Raudatul
Falah Turen. Malang. Jurnal Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim.
Zidan, Zidni & Solechan. 2019. Pengembangan Kecerdasan Emosional Di Sma
Primaganda Bulurejo Diwek Jombang. Jurnal Ilmuna Vol.1, No.2
September.

Anda mungkin juga menyukai