Anda di halaman 1dari 81

1

GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN


TINGKAT I TENTANG BAHAYA NARKOBA PADA
REMAJA DI UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR TAHUN 2015

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan
Pada Program DIII Kebidanan Universitas Indonesia Tmur
OLEH :

UMRAH
12.1301.261

UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR


FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM D III KEBIDANAN

MAKASSAR
2015

PERNYATAAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA RINGAN PADA IBU


HAMIL DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH IBU DAN
ANAK PERTIWI MAKASSAR TAHUN 2014

Karya Tulis Ilmiah ini telah kami setujui untuk Dipertahankan dalam ujian di
Hadapan Tim Penguji D-III Kebidanan Universitas Indonesia Timur.

Makassar,.September 2015

Pembimbing I

Pembimbing II

(Prof. DR. Dr. M. NADJIB BUSTAN, MPH)

(IRMA SURYANI SALEH, S.ST)

Mengetahui,
Ketua Prodi Program D III Kebidanan
Universitas Indonesia Timur

( Dr. ANDI MARYAM, S.ST, SKM, M.Kes)

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN WAKTU UJIAN


Dengan ini menyatakan:
Nama

: HUMRA

NIM

: 12.1301.261

Program Studi

: D-III Kebidanan

Telah disetujui untuk melakukan ujinan Karya Tulis Ilmiah dengan judul
Gambaran Kejadian Preeklampsia Ringan pada Ibu Hamil di Rumah Sakit
Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Makassar Tahun 2014
Hari/Tanggal

: ..September 2015

Pukul

: ..............WITA Selesai

Tempat

: Lantai 3 Kampus V UIT (Universitas Indonesia Timur)

Demikian surat persetujuan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.
Makassar,September 2015
Pembimbing I

Pembimbing II

(Prof. DR. Dr. M. NADJIB BUSTAN, MPH)

(IRMA SURYANI SALEH, S.ST)

Mengetahui,
Ketua Prodi Program D III Kebidanan
Universitas Indonesia Timur

(Dr. ANDI MARYAM, S.ST, SKM, M.Kes)


2

PENGESAHAN TIM PENGUJI

Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disahkan oleh Panitia Ujian
Program D-III Kebidanan Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia Timur
Makassar yang dilaksanakan pada tanggal . September 2015

Tim Penguji

Ketua

: Prof. DR. Dr. M. Nadjib Bustan, MPH

(.)

Sekretaris

: Irma Suryani Saleh, S.ST

(.)

Anggota

: Arjang, ST, MT

(.)

Mengetahui,
Ketua Prodi Program D III Kebidanan
Universitas Indonesia Timur

(Dr. ANDI MARYAM, S.ST, SKM, M.Kes)

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamndulillah penulis panjatkan kehadirat Alla SWT serta
shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhamad
SAW atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik. Adapun penyusunan
karya

tulis

ilmmiah

ini

merupakan

salah

satu

persyaratan

dalam

menyelesaikan pendidikan pada program diploma-III Kebidnan Universitas


Indonesia Timur (UIT) Makassar.
Penulis menyadari sepenuhnya dengan segala keterbatasan dan
kelemahan yang ada bahawa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun
dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan hasil
penulisan ini.
Melalui karya tulis ilmiah ini penulis dengan segala kerendahan hati
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga dan
sebesar-besarnya kepada ayahanda H. Mahmud Huda dan ibunda Hj.
Gustia. Seta kepada Prof. DR. Dr. M. Nadjib Bustan, MPH selaku
pembimbing I dan Irma Suryani Saleh, S.ST selaku pembimbing II yang
tulus ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam memberikan
bimbingan kepada penulis sampai selesainya karya tulis ilmiah ini.
Demikian pula penulis mengucapkan banyak terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
4

1 Bapak H. Haruna. MA. MBA selaku Ketua Yayasan Indonesia Timur


Makassar.
2 Bapak Prof. Dr. H. Baso Amang, SE, M.Si selaku Rektor Universitas
Indonesia Timur Makassar.
3 Bapak Prof. Dr. dr. M. Nadjib Bustan MPH Selaku Dekan Fakultas
Keperawatan Universitas Indonesia Timur Makassar.
4 Ibu A. Maryam, S.ST, SKM, M.Kes selaku Ketua Program Studi D-III
Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar.
5 Ibu Hj. Nur Rakhmah, Sp. OG Selaku Kepala Direktur Rumah Sakit
Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Makassar, yang telah memberikan
izin kepada peneliti dalam melakukan penelitian di Rumah Sakit.
6 Bapak dan ibu dosen pengajar, serta seluruh staf program DIII
Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar yang telah banyak
memberikan bantuan, bimbingan, pengetahuan dan keterampilan yang
bermanfaat bagi penulis selama mengikuti pendidikan.
7 Rekan-rekan Mahasiswa Program D-III Kebidanan Universitas Indonesia
Timur Makassar khususnya angkatan 2012 yang telah memberikan
bantuan dan kerjasamanya yang baik selama penulis mengikuti
pendidikan.
8 Sahabat-sahabatku di kelas E.12 dan semua sahabat-sahabatku Riska,
Diana, Fina dan Asti yang telah memberikan saran dan motivasi dalam
penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini

Akhirnya, Jadikan menuntut ilmu sebagai suatu tuntunan bukan


tuntutan semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
dan semoga kebaikan serta bantuan yang diberikan kepada penulis akan
diberikan balasan yang berlimpah dari Tuhan yang Maha Esa. Amin.
Makassar,

Agustus 2015

Penulis

BIODATA

1. Identitas
Nama

: HUMRA

NIM

: 12.1301.261

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tempat/Tgl. Lahir

: Bulukumba/ 27 Maret 1993

Suku/Bangsa

: Bugis/ Indonesia

Agama

: Islam

Asal

: Bulukumba, Sulawesi Selatan

Alamat

: Jl. Abdul Kadir, Komplex Hartaco Indah, Blok


1Q, No. 12

2. Riwayat Pendidikan
a. Tamat SD
: SDN 199 Tanakongkong
b. Tamat SMP
: SMPN 2 Bulukumba
c. Tamat SMA
: SMAN 1 Bulukumba
d. Sementara menyelesaikan Pendidikan di program
Universitas Indonesia Timur Makassar.

ABSTRAK

Tahun 2006
Tahun 2009
Tahun 2012
D-III Kebidanan

HUMRA, Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tingkat I tentang


Bahaya Narkoba pada Remaja di Universitas Indonesia Timur Makassar
Tahun 2015, (Dibimbing oleh Bapak M. Nadjib Bustan, dan Ibu Irma Suryani
Saleh)
VI Bab 68 halaman, 9 lampiran
NAPZA merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan Bahan
Adiktif lainnya). Salah satu pelaku atau peminatnya adalah remaja. Remaja
merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Ada halhal yang harus perlu diketahui remaja tentang narkoba seperti jenis-jenis
narkoba, penyebab penyalahgunaan narkoba, dampak penyalahgunaan
narkoba dan ciri-ciri pecandu narkoba. Dalam memberikan Konseling
Informasi dan Edukasi (KIE) tentang narkoba kepada remaja ini tidak lepas
dari tanggung jawab bidan kepada remaja masa kini. Calon bidan harus
mengenal lebih dalam tentang narkoba agar bisa menjadi sumber informasi
terhadap remaja.
Jenis penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif, yang
dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran pengetahuan mahasiswa
kebidanan tingkat i tentang bahaya narkoba pada remaja di Universitas
Indonesia Timur Makassar tahun 2015, dengan populasi semua mahasiswa
kebidanan tingkat I sebanyak 300 orang dan sampel semua mahasiswa
kebidanan tingkat I yang bersedia menjadi responden yang diambil secara
acak sebanyak 60 orang.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa sebanyak 20 orang (33,33%)
yang tahu dan 40 orang (66,67%) yang tidak tahu tentang jenis-jenis
narkoba, sebanyak 58 orang (96,67%) yang tahu dan 2 orang(3,33%) yang
tidak tahu tentang penyebab penyalahgunaan narkoba, 59 orang (98,33)
yang tahu dan 1 orang (1,67%) yang tidak tahu tentang dampak
penyalahgunaan narkoba, 54 orang (90%) yang tahu dan 6 orang yang tidak
tahu tentang cirri-ciri pecandu narkoba.
Kata Kunci
Daftar Pustaka

: Bahaya Narkoba pada Remaja


: 17 (2009-2014)

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN WAKTU UJIAN ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
BIODATA PENULIS .................................................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN ..................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A Latar Belakang ........................................................................... 1
B Rumusan Masalah ....................................................................

C Tujuan Penelitian ....................................................................... 5


D Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 8
A Tinjauan Umum tentang Remaja ............................................... 8
1 Pengertian Remaja ............................................................... 8
2 Fase-Fase Masa Remaja ..................................................... 8
3 Ciri-Ciri Remaja..................................................................... 9
9

4 Kenakalan Remaja ............................................................... 11


B Tinjauan Khusus tentang Narkoba ............................................. 12
1 Pengertian Narkoba............................................................... 12
2 Macam-Macam Narkoba ...................................................... 14
3 Manfaat Narkoba .................................................................. 31
4 Penyebab Penyalahgunaan Narkoba .................................. 32
5 Dampak Penyalahgunaan Narkoba ..................................... 35
6 Ciri-Ciri Pecandu Narkoba .................................................... 38
7 Akibat Penyalahgunaan Narkoba ......................................... 39
8 Srategi Untuk Penyalahgunaan Narkoba ............................. 41
C Tinjauan Khusus tentang Variabel Penelitian............................. 42
1 Defenisi Pengetahuan .......................................................... 42
2 Jenis Pengetahuan ............................................................... 43
3 Tingkatan Pengetahuan ....................................................... 44
4 Sumber-Sumber Pengetahuan ............................................. 46
5 Pengukuran Pengetahuan .................................................... 48
6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ............... 49
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .......................................................... 51
A Dasar Pemikiran Variabel .......................................................... 51
B Kerangka Konsep Penelitian ...................................................... 52
C Defenisi Opersaional dan Kriteria Objektif.................................. 53

10

BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................. 56


A Jenis Penelitian .......................................................................... 56
B Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 56
C Populasi dan Sampel ................................................................. 56
D Metode Pengumpulan Data ....................................................... 58
E Pengolahan dan Pengkajian Data ............................................. 58
F Analisa Data ............................................................................... 58
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 60
A Hasil Penelitian .......................................................................... 60
B Pembahasan .............................................................................. 63
BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 67
A Kesimpulan ................................................................................ 67
B Saran .......................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... xiv
LAMPIRAN .................................................................................................

11

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman
1 Gambaran

Pengetahuan

Mahasiswa Kebidanan Tingkat I


tentang Jenis-Jenis Narkoba pada
Remaja di Universitas Indonesia
Timur

Makassar

tahun

2015... 60
2 Gambaran
Pengetahuan
Mahasiswa Kebidanan Tingkat I
tentang

Penyebab

Penyalahgunaan Narkoba pada


Remaja di Universitas Indonesia
Timur

Makassar

tahun

2015
..
61
3 Gambaran
Pengetahuan
Mahasiswa Kebidanan Tingkat I
tentang Dampak Penyalahgunaan
Narkoba

pada

Universitas
Makassar

Remaja

Indonesia
tahun

Timur

2015..
62

12

di

4 Gambaran

Pengetahuan

Mahasiswa Kebidanan Tingkat I


tentang Ciri-Ciri Pecandu Narkoba
pada

Remaja

di

Universitas

Indonesia Timur Makassar tahun


2015..

13

63

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuisioner
Lampiran 2: Master Table
Lampiran 3: Jadwal Kegiatan
Lampiran 4: Surat Permohonan Pengajuan Judul Karya Tulis
Ilmiah
Lampiran 5: Surat Keputusan Wakil Rektor Bidang akademik
tentang Panitia Ujian Skripsi, Dosen Penguji dan
Mahasiswa
Lampiran 6: Kartu Kontrol Seminar Proposal
Lampiran 7: Kegiatan Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 8: Surat Permohonan Izin Pengambilan Data
Lampiran 9: Surat Balasan dari RSKD Ibu dan Anak Pertiwi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tak asing lagi masalah yang dihadapi masyarakat masa kini
berkaitan dengan barang haram. Barang haram ini selalu menjadi
tranning topic yang meresahkan masyarakat tanpa mengenal kalangan
siapa pun itu, baik pejabat, selebriti, pelajar maupun masyarakat biasa.
Sekarang barang haram ini sudah mudah didapatkan dimana saja. Hal ini
tentunya menjadi perhatian utama kita semua pihak akan keadaan
14

barang haram yang bebas diperjual belikan sekalipun barang ini illegal.
Tetapi peminat barang haram ini semakin hari semakin bertambah dan
yang lebih memprihatinkan lagi penjualan barang haram ini atau
penyebaran barang haram ini banyak ditemukan dikalangan remaja.
Tentunya ini menjadi tugas kita untuk memerangi dan memusnakan
barang haram ini.
Barang haram yang dimaksudkan diatas diantaranya narkoba,
miras, rokok. Barang haram ini biasanya sangat tren dikalangan pelajar
dan mahasiswa. Hal ini apabila kita tidak saling menopang untuk
memberantas barang haram ini tentunya akan mencoret citra bangsa kita.
Tingkat penyalahgunaan barang haram tersebut yang paling tinggi yaitu
narkoba. Pengunaan narkoba diluar dari indikasi medis tentunya ini
sangat berbahaya bagi kesehatan. Narkoba dapat dapat merusak system
saraf pusat yang nantinya akan berpengaruh pada fifik maupun mental
bagi penggunanya.
Pengguna narkoba mencapai angka yang cukup tinggi. Menurut
data dari Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC), sekitar
200 juta orang mengkonsumsi narkoba setidaknya satu kali dalam satu
tahun. Dari jumlah tersebut, 25 juta di antaranya dianggap sebagai
pencandu. (TEMPO.CO, Jakarta tanggal 27 Juni 2014). Menurut Jakarta
ANTARA News, Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan transaksi
narkoba

yang

ada

di

Indonesia

menduduki

peringkat

tertinggi

dibandingkan dengan negara-negara yang tergabung dalam organisasi


ASEAN lainnya.Berdasarkan pertemuan BNN dengan badan atau menteri
yang mengurusi narkotika se Asia Tenggara ternyata dari 100 persen
transaksi narkotika di wilayah ASEAN, 40 persennya berada di Indonesia.
Berdasarkan data BNN tahun 2011 pengguna narkoba mencapai
3,8 juta orang sedangkan tahun 2013 mencapai lebih dari 4 juta orang
dan diperkirakan tahun 2015 akan mencapai 5,8 juta orang. Faktor utama
menyalahgunaan narkoba di kalangan remaja karena pertemanan yang
salah. Biasanya teman dekat kita sendiri yang menawarkan barang
haram tersebut. Dan apabila kita lengah maka kita bisa tertarik dan
akhirnya kita bisa ketagihan (http://news.okezone.com, diakses tanggal
23 Januari 2014 oleh Jakarta news).
Selain data dari BNN Nasional data dari BNN Provinsi Sulawei
Selatan tahun 2013 mencapai 1.169 orang, sementara tahun 2012 hanya
mecapai 1.070 orang. Adapun barangbukti Narkoba yang behasil
diamankan selama ini, tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun
2012. Tahun 2013, Ganja sebanyak 3.096 gram, putaw 33.183 gram,
ectasy 418 butir ,shabu 13.227 gram. Sementara tahun 2012 hanya
Ganja 1.297 gram, putaw 10.000 gram, ectasi 1.785 butir dan shabu
3.735 gram. (http://makassar.tribunnews.com, di akses tanggal 30
Desember tahun 2013 oleh makassar.tribunnews).

Dari

data-data

tersebut

diatas

kiranya

hal

ini

sangat

memprihatinkan. Dalam upaya memerangi narkoba tentunya ini tak


terlepas kerja sama dari semua pihak. Orang tua berperan dalam
mengontrol anak, guru disekolah kepada mahasiswa, para penegak
hukum kepada pengedar. Tentunya kita petugas kesehatan khususnya
bidan pun harus turun ikut serta dalam memerangi narkoba. Salah satu
tugas bidan dalam masyarakat adalah mengupayakan kesehatan remaja
baik secara jasmani dan rohani melalui tugas preventif, kuratif dan
rehabilitasi. Tentunya dalam memerangi keberadaan narkoba

dalam

masyarakat bidan juga berperan penting. Bidan yang telah ditempatkan


didesa tentunya bidan tersebutlah yang mengetahui keadaan kondisi
masyarakat didesa tersebut. Dan apabila keadaan narkoba mulai tercium
di desa tersebut maka orang pertama yang berperan mengambil alih
menyadarkan masyarakat tersebut adalah bidan melalui pendekatanpendekatan tertentu, misalnya promosi kesehatan tentang narkoba di
masyarakat atau lembaga-lembaga pendidikan. Tentunya bidan di desa
lebih terlatih dan lebih tahu bagaimanakah bahaya narkoba tersebut
terhadap sipemakainya. Bidan mendapatkan kemampuan seperti ini
tentunya tidak terlepas dari pengembangan pengatahuan mereka ketika
duduk dibangku perkuliahan.
Mahasiswa kebidanan yang nantinya akan menjadi seorang bidan
yang akan diutus di masyarakat tentunya harus melatih diri dalam
mengenali pengguna narkoba. Melalui pengetahuan mereka maka
4

mereka dapat membantu masyarakat untuk mengenali apa itu narkoba


dan bagaimana dampak narkoba itu sendiri terhadap sipemakainya bila
disalahgunakan.
Berdasarkan

uraian

diatas,

maka

peniliti

merasa

tertarik

mengambil judul Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Tingkat I tentang


Bahaya Narkoba di Universitas Indonesia Timur Makassar tahun 2015.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Tingkat I tentang
Jenis-jenis Narkoba di Universitas Indonesia Timur Makassar tahun
2015 ?
b. Bagaimana Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Tingkat I tentang
Penyebab Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja di Universitas
Indonesia Timur Makassar tahun 2015 ?
c. Bagaimana Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Tingkat I tentang
Dampak Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja di Universitas
Indonesia Timur Makassar tahun 2015 ?
d. Bagaimana Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Tingkat I tentang
Ciri-ciri pecandu narkoba di Universitas Indonesia Timur Makassar
tahun 2015 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Tingkat I
tentang Bahaya Narkoba di Universitas Indonesia Timur Makassar
tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Tingkat I
tentang Jenis-jenis Narkoba di Universitas Indonesia Timur
Makassar tahun 2015.
5

b. Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Tingkat I


tentang Penyebab Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja di
Universitas Indonesia Timur Makassar tahun 2015.
c. Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Tingkat I
tentang Dampak Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja di
Universitas Indonesia Timur Makassar tahun 2015.
d. Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Tingkat I
tentang Ciri-ciri pecandu narkoba di Universitas Indonesia Timur
Makassar tahun 2015.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dalam
pengembangan cakrawala berfikir bagi peneliti lain yang berkaitan
dengan bahya narkoba pada remaja.
2. Manfaat Praktis
Sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan dan
pelaksanaan program baik di Depkes maupun pihak Badan Narkotika
Nasional Provinsi Sulawesi Selatan dalam menyusun perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan rehabilitasi program sebagai upaya
pencegahan

dan

penanganan

kejadian

narkoba

khususnya

dikalangan remaja.
3. Manfaat bagi Peneliti
Proses penelitian ini merupakan pengalaman ilmiah berharga yang
dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan tentang
hal-hal yang berkaitan dengan kejadian bahaya narkoba dikalangan
remaja dan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan program D-III kebidanan Universitas Indonesia Timur


Makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum tentang Remaja
1. Pengertian Remaja
a. Menurut WHO, anak dikatakan remaja apabila telah mencapai usia
10-18 tahun
b. Pengertian remaja menurut beberapa pengertian di atas yaitu anak
yang

telah

mencapai

usia

10-18

tahun

dan

mampu

mempersiapkan diri memasuki masa dewasa (Nirwana, 2011)


c. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke
masa dewasa (John W. Santrock 2011 Dalam Tartowo, 2010).
2. Fase-Fase Masa Remaja
1. Masa Pra-Pubertas (12-13 tahun)
Masa ini disebut juga masa pueral, yaitu masa peralihan dari
kanak-kanak ke remaja. Pada anak perempuan, masa ini lebih
singkat dibandingkan dengan anak laki-laki.pada masa ini terjadi
perubahan yang besar pada remaja, yaitu menigkatnya hormon
seksualitas dan mulai berkembangnya organ-organ seksual serta
organ reproduksi remaja.
2. Masa Pubertas (14-16 tahun)
Masa ini disebut juga dengan masa remaja awal, dimana
perkembangan

fisiknya,

sekaligus

bangga

bahwa

hal

itu

menunjukkan bahwa memang bukan anak-anak lagi. Pada masa

ini, emosi remaja menjadi sengat labil akibat dari perkembangan


hormon-hormon

seksualnya

yang

begitu

pesat.

Keinginan

seksualnya juga semakin kuat.pada remaja wanita ditandai dengan


datangnya menstruasi yang pertama, sedang pada remaja laki-laki
ditandai dengan mimpi basah yang pertama.
3. Masa Akhir Pubrtas (17-18 tahun)
Pada masa ini,remaja yang mampu melewati masa sebelumnya
dengan baik, akan dapat menerima kodratnya, baik sebagai wanita
ataupun sebagi laki-laki. Mereka juga bangga karena tubuh
mereka dianggap menentukan harga diri mereka.
4. Periode Remaja Adolesensi (19-21 tahun)
Pada periode ini, umumnya remaja sudah mencapai kematangan
yang sempurna segi fisik, emosi, maupun psikisnya. Mereka akan
mempelajari berbagai macam hal yang abstrak dan mulai
memperjuangkan suatu idealisme yang didapat dipikiran mereka
(Nirwana, 2011:28)
3. Ciri-Ciri Masa Remaja
Masa remaja mempunyai ciri tertentu yang membedakan
dengan periode sebelumnya : Ciri-ciri remaja menurut Hurlock (1992),
antara lain :
a. Masa remaja sebagai periode yang penting yaitu perubahanperubahan yang dialami masa remaja akan memberikan dampak

langsung

pada

individu

yang

bersangkutan

mempengaruhi perkembangan selanjutnya.


b. Masa remaja sebagai periode pelatihan.

dan

Disini

akan
berarti

perkembangan masa kanak-kanak lagi dan belum dapat dianggap


sebagai orang dewasa. Status remaja tidak jelas, keadaan ini
memberi waktu padanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda
dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai
dengan dirinya.
c. Masa remaja sebagai periode perubahan, yaitu perubahan pada
emosi perubahan tubuh, minat dan peran (menjadi dewasa yang
mandiri), perubahan pada nilai-nilai yang dianut, serta keinginan
akan kebebasan.
d. Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri yang dicari
remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa
peranannya dalam masyarakat.
e. Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan.
Dikatakan demikian karena sulit diatur, cenderung berperilaku
yang kurang baik. Hal ini yang membuat banyak orang tua menjadi
takut.
f. Masa remaja adalah masa yang tidak realistik. Remaja cenderung
memandang kehidupan dari kacamata berwarna merah jambu,
melihat dirinya sendiridan orang lain sebagaimana yang diinginkan
dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalam cita-cita.
g. Masa remaja sebagai masa dewasa. Remaja mengalami
kebingungan

atau

kesulitan

didalam

usaha

meninggalkan

kebiasaan pada usia sebelumnya dan didalam memberikan kesan


bahwa mereka hampir atau sudah dewasa, yaitu dengan merokok,
minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat
dalam perilaku seks. Mereka menganggap bahwa perilaku ini akan
memberikan citra yang mereka inginkan.
Disimpulkan adanya perubahan fisik maupun psikis pada
diri remaja, kecenderungan remaja akan mengalami masalah
dalam penyesuaian diri dengan lingkungan. Hal ini diharapkan
agar remaja dapat menjalani tugas perkembangan dengan baikbaik dan penuh tanggung jawab.
4. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia
belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan
norma yang diakui bersama) yang ditujukan pada orang, binatang,
dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian
pada pihak lain Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang
menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh
remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orangorang di sekitarnya. Bentuk-bentuk kenakalan remaja seperti:
a. kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran,
membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit.
b. kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti
mengendarai sepera motor tanpa SIM, mengambil barang orang
tua tanpa ijin

10

c. kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan


seks diluar nikah, pemerkosaan dll.
(Siswati Budiarti. Kenakalan Remaja, 2010)
B. Tinjauan Khusus tentang NAPZA
1. Defenisi NAPZA
a. NAPZA merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan
Bahan Adiktif lainnya)
b. Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan
pengertian dari:
1. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan

penurunan

atau

perubahan

kesadaran,

hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,


dan dapat menimbulkan ketergantungan.
2. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh

selektif

pada

susunan

saraf

pusat

yang

menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan


perilaku.
3. Bahan adiktif lainnya adalah zat atau bahan lain bukan
narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak
dan dapat menimbulkan ketergantungan
c. Dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
ditegaskan bahwa narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis,

11

yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,


hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan.
d. Bambang Riyadi dan Mukhsin mengemukakan bahwa yang
dimaksud dengan narkotika adalah candu, ganja, kokain, zat-zat
yang bahan mentahnya diambil dari benda-benda tersebut yakni
morphine, heroin, codein, hesisch, cocain. Dan termasuk juga
narkotika sintesis yang menghasilkan zat-zat, obat-obat yang
tergolong dalam Hallucinogen dan Stimulant.
e. Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh
Departemen Kesehatan RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari
Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya. NAPZA (Narkotika,
Psikotropika, Alkohol dan Zat Adiktif lainnya) adalah bahan atau
zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang
(pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan
ketergantungan secara fisik dan psikologis.
2. Macam-Macam Narkoba
a. Narkotika
Adapun jenis-jenis narkotika antara lain:
1. Morfin
Morfin berasal dari kata morpheus (dewa mimpi) adalah
alkaloid analgesik yang sangat kuat yang ditemukan pada
opium. Zat ini bekerja langsung pada sistem saraf pusat
12

sebagai penghilang rasa sakit. Cara penggunaannya adalah


dengan disuntikkan ke otot atau pembuluh darah.
Gejala fisik pengguna :
a) Pupil mata menyempit
b) Melambatnya denyut nadi
c) Tekanan darah menurun
d) Suhu badan menurun
e) Mengalami kelemahan pada otot, akan tetapi jika sudah
kecanduan akan mengalami kejang otot.
Efek samping pemakaian :
a. Menurunnya kesadaran pengguna
b. Menimbulkan euforia
c. Kebingungan
d. Berkeringat
e. Dapat menyebabkan pingsan, dan jantung berdebar-debar
f. Menimbulkan gelisah, dan perubahan suasana hati
g. Mulut kering dan warna muka berubah
h. Mengalami kejang lambung
i. Produksi air seni berkurang
j. Mengakibatkan gangguan menstruasi dan impotensi
2. Heroin / putaw
Heroin dihasilkan dari pengolahan morfin secara kimiawi. Akan
tetapi, reaksi yang ditimbulkan heroin menjadi lebih kuat dari
pada morfin itu sendiri, sehingga mengakibatkan zat ini sangat
mudah menembus ke otak. Cara pemakaiannya adalah
dengan cara disuntikkan ke anggota tubuh ataupun bisa juga
dengan cara dihisap.

13

Gejala atau efek yang ditemukan pada pengguna hampir sama


dengan pengguna morfin, yaitu :
a. Melambatnya denyut nadi
b. Tekanan darah menurun
c. Otot menjadi lemas
d. Pupil mengecil
e. Hilang kepercayaan diri
f. Suka menyendiri
g. Seringkali berdampak kriminal,

misalnya

berbohong,

menipu
h. Kesulitan saat buang air besar
i. Sering tidur
j. Kemerahan dan rasa gatal pada hidung
k. Gangguan bicara (cadel)
3. Ganja / Kanabis / mariyuana

Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan


budidaya yang menghasilkan serat, kandungan zat narkotika
terdapat pada bijinya. Narkotika ini dapat membuat si pemakai
mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa
sebab). Tumbuhan ini telah dikenal manusia sejak lama,
seratnya digunakan sebagai bahan pembuat kantung, dan
bijinya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minyak.
Awalnya, tanaman ini hanya ditemukan di negara-negara
beriklim tropis. Namun belakangan ini, di negara-negara

14

beriklim dingin pun telah banyak membudidayakan tanaman ini,


yaitu dengan cara dikembangkan di rumah kaca. Ganja
merupakan

salah

satu

jenis

narkotika

yang

dapat

mengakibatkan kecanduan. Jika pemakaiannya dihentikan,


sipemakai

sering

mengalami

sakit

kepala,

mual

yang

berkepanjangan, sering merasa kelelahan dan badan menjadi


lesu.
Cara penggunaan narkotika jenis ini adalah dengan cara
dipadatkan menyerupai rokok lalu dihisap.
Efek / gejala yang terlihat dari pecandu ganja adalah :
a. Denyut nadi dan jantung lebih cepat
b. Mulut dan tenggorokan terasa kering
c. Sulit dalam mengingat
d. Sulit diajak berkomunikasi
e. Kadang-kadang terlihat agresif
f. Mengalami gangguan tidur
g. Sering merasa gelisah
h. Berkeringat
i. Nafsu makan bertambah
j. Sering berfantasi
k. Euforia
4. Kokain
Kokain merupakan berasal dari tanaman Erythroxylon coca di
Amerika Selatan. Biasanya daun tanaman ini dimanfaatkan
untuk mendapatkan efek stimulan, yaitu dengan cara dikunyah.
Kokain dapat memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Cara pemakaian kokain adalah dengan cara dihirup atau
sebagai bahan campuran rokok.

15

Kokain mempunyai 2 bentuk, yakni :


a. Kokain hidroklorida, berupa kristal berwarna putih, rasanya
sedikit pahit, serta bersifat mudah larut.
b. Kokain free base, ia tidak berbau dan rasanya pahit.
Efek / gejala yang timbul dari pemakaian kokain adalah :
a. Dapat memberikan efek kegembiraan yang berlebihan bagi
si pengguna
b. Sering merasa gelisah
c. Menurunnya berat badan
d. Timbul masalah pada kulit
e. Mengalami gangguan pernafasan
f. Sering kejang-kejang
g. Sering mengeluarkan dahak
h. Mengalami emfisema ( kerusakan pada paru-paru)
i. Turunnya selera makan
j. Mengalami paranoid
k. Mengalami gangguan penglihatan
l. Sering merasa kebingungan
5. LSD atau Lysergic Acid/Acid/Trips/Tabs
LSD atau Lysergic Acid/Acid/Trips/Tabs adalah jenis narkotika
yang tergolong halusinogen. Biasanya berbentuk lembaran
kertas kecil, kapsul, atau pil. Cara pemakaiannya adalah
diletakkan di lidah. Narkotika ini akan bereaksi setelah 30 s/d
60 menit kemudian, dan akan berakhir efeknya setelah 8
hingga 12 jam.

16

Efek / gejala yang biasa terlihat dari si pemakai adalah :


a. Sering berhalusinasi mengenai berbagai kejadian, tempat,
warna, dan waktu
b. Sering terobsesi dengan apa yang ada dalam halusinasinya
c. Sering juga mengalami paranoid akibat hal-hal yang
dihalusinasikannya
d. Denyut jantung dan tekanan darahnya meningkat
e. Diafragma mata melebar
f. Mengalami demam
g. Sering depresi dan merasa pusing
h. Memiliki rasa panik dan takut yang berlebihan
i. Mengalami gangguan persepsi.
6. Opiat / opium
Opiat / opium adalah zat berbentuk bubuk yang dihasilkan oleh
tanaman yang bernama papaver somniferum. Kandungan
morfin dalam bubuk ini biasa digunakan untuk menghilangkan
rasa sakit. Cara penggunaan opiat adalah dengan cara dihisap.
Adapun efek / gejala yang timbul dari narkotika jenis ini antara
lain :
a. Memiliki semangat yang tinggi
b. Sering merasa waktu berjalan begitu lambat
c. Merasa pusing / mabuk
d. Birahi meningkat
e. Timbul masalah kulit di bagian mulut dan leher
f. Sering merasa sibuk sendiri
7. Kodein
Kodein adalah sejenis obat batuk yang biasa digunakan /
diresepkan oleh

dokter, namun

obat ini memiliki

efek

ketergantungan bagi si pengguna. Cara penggunaan odein


merupakan

hasil

proses

dari

penggunaannya dengan jalan dihisap.


Efek / gejalanya antara lain :
a. Mengalami euforia
b. Sering mengalami gatal-gatal
17

metilasi

morfin.

Cara

c. Mengalami mual dan muntah


d. Mudah mengantuk
e. Mulut terasa kering
f. Mengalami hipotensi
g. Mengalami depresi
h. Sering sembelit
i. Mengalami depresi saluran pernafasan
8. Metadon
Efek yang ditimbulkan oleh narkotika ini adalah seperti heroin,
adapun efek / gejalanya antara lain :
a. Mengalami sembelit
b. Sering mengantuk tetapi tidak bisa tidur
c. Pada wanita hamil dapat mengalami keguguran / bayi
premature
d. Mengalami koma

9. Barbiturat
Biasa

digunakan

mempengaruhi

sebagai

sistem

obat

syaraf.

tidur.

Efek

dari

Cara

mengkonsumsi

barbiturat dapat terlihat 3 hingga 6 jam.


Efek dan gejalanya :
a. Sering sembrono
b. Euforia
c. Sering merasa kebingungan
d. Mengalami pingsan
e. Mengalami masalah pernafasan
b. Psikotropika
Adapu jenis psikotropika antara lain sebagai berikut:
1. Ekstasi

18

kerjanya

Ekstasi adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai


obat yang dapat mengakibatkan penggunanya menjadi sangat
aktif. Ekstasi dapat berbentuk tablet, pil, serta serbuk. Nama
Lain dari psikontropika jenis ini adalah inex, Metamphetamines.
Efek yang timbul dari penggunanya antara lain :
a. Timbulnya euforia
b. Mengalami mual
c. Dehidrasi
d. Timbul percaya diri yang berlebih
e. Sering merasa kebingungan
f. Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh, dan tekanan
darah
g. Mengalami pusing, bahkan pingsan
h. Terganggunya daya ingat dan jika dipakai dalam jangka
panjang dapat merusak otak
i. Mengalami gangguan mental
2. Sabu-sabu
Sabu-sabu merupakan zat yang biasanya digunakan untuk
mengobati
hiperaktivitas

penyakit

yang

kekurangan

parah,

seperti

perhatian atau narkolepsi.

penggunaan sabu-sabu adalah dengan jalan dihisap.


Efek yang ditimbulkan:
a. Jantung berdebar-debar
b. Naiknya suhu tubuh
c. Mengalami insomnia
19

gangguan
Cara

d.
e.
f.
g.

Timbul euforia
Nafsu makan menghilang
Kekurangan kalsium
Mengalami depresi yang berkepanjangan

3. Sedatif hipnotik
Nama
lain
dari

jenis

psikontropika

ini

adalah

Benzodiazepin/BDZ, BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara


pemakaiannya adalah dengan jalan diminum atau bisa juga
disuntikkan intravena atau anus. Biasanya dokter memberikan
obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik yang membuat
insomnia.
Efek penggunaannya antara lain :
a. Sulit mengendalikan diri
b. Menjadi acuh
c. Mengalami gangguan konsentrasi
d. Mengalami kebingungan
e. Euforia
f. Kalau berjalan menjadi sempoyongan
g. Mengalami slurred speech ( berbicara sambil menelan )
4. Nipam
Nipam adalah sejenis pil koplo yang dikonsumsi untuk
mengurangi anseitas. Biasanya digunakan secara bersamaan
dengan minuman beralkohol yang sebenarnya dapat beresiko
bahaya bagi penggunanya.
Ciri pengguna pil ini adalah :
a. Mengalami cadel saat berbicara
b. Jalan sempoyongan
c. Wajah menjadi kemerahan
d. Menjadi banyak bicara
e. Kurang fokus
20

f. Turunnya kesadaran
5. Angel Dust (PCP/ phencyclidine)
Angel dust termasuk halusinogen. Zat ini dikonsumsi sebagai
sampingan oleh pengguna narkoba terutama di Amerika
Serikat. Obat ini diproduksi dalam bentuk bubuk dan bentuk
cair , biasanya disemprotkan ke bahan berdaun seperti ganja,
mint, oregano, peterseli atau Jahe Daun, dan rokok.
Efek yang ditimbulkan :
a. Sering berhalusinasi
b. Gangguan fungsi motorik
c. Meningkatnya detak jantung
d. Suhu tubuh meningkat
6. Speed
Speed atau biasa disebut methamphetamine merupakan
stimulan sistem saraf pusat yang kuat dan adiktif. Obat ini
berbentuk bubuk dan berwarna putih, tidak berbau, dan berasa
pahit. Cara kerja obat ini adalah dengan merangsang sel-sel
otak,

meningkatkan

mood

dan

gerakan

tubuh.

Methamphetamine merupakan stimulan yang kuat dan tahan


lama karena mampu menembus sistem saraf pusat lebih
mudah

daripada

amfetamin.

Cara

pemakaiannya

bisa

dicampurkan pada rokok, dihisap, ataupun disuntikkan


Efek dari pemakaian :
a. Menjadi hiperaktif
b. Banyak bicara
c. Nafsu makan menurun
d. Libido meningkat
e. Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh dan tekanan
darah
f. Pupil mata melebar
g. Insomnia
21

h. Tangan gemetar (tremor)


i. Sering gugu
j. Cepat marah
k. Sering mengalami kebingungan dan cemas
l. Sering berhalusinasi
7. Demerol
Dermerol adalah sejenis narkoba yang digunakan sebagai
penghilang rasa sakit dan nyeri. Jika over dosis, bbat ini dapat
berakibat kematian bagi penggunanya. Bagi penderita asma
dilarang keras mengkonsumsinya. Obat ini juga memberikan
efek kecanduan.
Ciri-ciri efek yang ditimbulkan jika kecanduan obat ini adalah :
a. Melambatnya sistem pernafasan dan detak jantung
b. Mengantuk
c. Kelemahan pada otot
d. Berkeringat
e. Gangguan pada pupil
f. Pingsan
c. Zat Adiktif
Adapun zat adiktif lain antara lain sebagai berikut:
1. Alkohol / etanol
Alkohol adalah

senyawa

organik

yang

memiliki gugus

hidroksil yang terikat pada atom karbon. Alkohol biasanya


digunakan sebagai bahan dasar pembuatan obat. Ia juga bisa
berfungsi sebagai zat pengawet. Dalam dunia otomotif, alkohol/
etanol digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, dimana
Alkohol

dapat

digunakan

sebagai antibeku pada radiator.

Alkohol mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing berupa

22

karbon yang menghasilkan efek yang sama dengan yang


dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik
yang dihisap.
Alkohol dapat diperoleh dengan dua cara, yakni :
a. Sistem

fermentasi,dapat

memanfaatkan glukosa yang

diproduksi dari gula dari hidrolisis amilum yang dibantu


dengan khamir yang diproses dengan suhu dibawah 37 C.
b. Dengan hidrasi langsung, yaitu menggunakan etilena
(Hidrasi etilena) atau alkana lain dari proses cracking dari
minyak bumi yang didistilasi.
Efek / gejala bagi pemakai :
a. Teler / mabuk
b. Menyebabkan kegagalan pernapasan akut seperti yang
terjadi pada bahaya formalin.
c. Menghilangkan kesadaran
d. Dapat mengakibatkan kematian
2. Nikotin
Nikotin adalah senyawa kimia yang dihasilkan secara alami
oleh

tumbuh-tumbuhan

sejenis

suku

terung-terungan

seperti tembakau dan tomat. Nikotin merupakan salah satu


racun saraf. Jenis zat ini biasanya digunakan untuk bahan baku
pembuatan insektisida. Pada seorang perokok, proses kerja
nikotin adalah masuk ke dalam paru paru untuk selanjutnya
diserap oleh aliran darah, dan dalam waktu kurang lebih 8
detik, zat ini akan sampai ke otak untuk selanjutnya merubah
23

kerja otak. Proses penyebaran racun ini berlangsung cepat


dikarenakan bentuknya mirip dengan acetylcholine yang normal
terdapat di dalam otak.
Adapun efek dari penggunaan nikotin antara lain :
a. Meningkatkan denyut jantung
b. Meningkatnya kadar gula dalam darah seperti bahaya
c.
d.
e.
f.

mengkonsumsi gorengan secara rutin.


Menimbulkan efek segar setelah memakainya
Menimbulkan euforia
Nafas terasa berat
Dapat mengakibatkan kanker dan stroke seperti bahaya

makan mie instan terlalu sering.


3. Kafein
Kafein adalah zat adiktif yang bekerja untuk mempengaruhi
sistem metabolisme dan saraf pusat. Kafein digunakan sebagai
pengurang rasa lelah serta untuk mencegah / mengurangi rasa
kantuk. Bagi para atlet, kafein biasanya dapat meningkatkan
daya tahan agar kuat dalam berlari. Namun zat ini adalah
penyebab asma dan makanan untuk penderita asam lambung
yang harus di hindari. Kafein dapat menyebabkan efek
kecanduan bagi penggunanya. Biasanya zat ini terdapat pada
kopi dan teh.
Adapun beberapa efek yang ditimbulkan zat ini adalah :
a. Saat pengguna mulai menghentikan pemakaian zat ini,
maka dapat menimbulkan pusing, ngantuk, pemarah, serta
b.
c.
d.
e.

timbul kecemasan.
Gangguan mood
Meningkatnya stress
Mempercepat rusaknya tulang
Meningkatkan gula darah
24

f. Meningkatnya tekanan darah


g. Meningkatnya detak jantung
h. Insomia
i. Meningkatkan kadar asam dalam perut
j. Mempercepat penuaan dini
k. Gangguan prostat
4. Zat desainer
Zat desainer merupakan zat yang dibuat secara ilegal. Zat ini
sangat dilarang pemerintah untuk dikonsumsi.

Zat-zat ini

sudah banyak beredar dengan nama speed ball, Peace pills,


crystal, angel dust rocket fuel. Adapun efek penggunaan zat ini
hampir sama dengan efek yang ditimbulkan oleh penggunaan
narkoba jenis yang lainnya. Kebanyakan jenis jenis narkoba
yang beredar di pasaran internasional adalah berbentuk seperti
sagu. Serbuk putih, kuning, atau kecoklat-coklatan.
3. Manfaat Narkoba
Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan
digunakan sebagai bahan pembuat kantung karena serat yang
dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak.
Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika
dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak
menanam untuk hal ini dan di banyak tempat disalahgunakan. Di
sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa
negara lain, penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan
pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus
25

mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada


sama sekali. Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja,
di Aceh daun ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan.
Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti
rokok, dan bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang
disebut bong. Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis.
Bahkan

beberapa

negara

beriklim

dingin

pun

sudah

mulai

membudidayakannya dalam rumah kaca.


Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan
merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium. Morfin
bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan sakit.
Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia,
rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa
lapar, merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin
menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya.
Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia dan mimpi buruk.
Kata morfin berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi
Yunani.
Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel
menjadi sangat cepat. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan
dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan,
dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk

26

setempat untuk mendapatkan efek stimulan. Saat ini Kokain masih


digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan
mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga
membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama
dengan morfin dan heroin karena efek adiktif. Wikipedia. 2010.
Narkoba

(online),

(http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba.

diakses

tanggal 12 Desember 2010, pukul 10:19 )


4. Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
Penyebab penyalahgunaan narkoba sangatlah kompleks akibat
interaksi berbagai factor yaitu sebagai berikut :
a. Faktor Individual
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja
sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial
yang pesat. Ciri ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar
menggunakan narkoba :
a. Cenderung memberontak
b. Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.
c. Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada
d. Kurang percaya diri
e. Mudah kecewa, agresif dan destruktif
f. Murung, pemalu, pendiam
g. Merasa bosan dan jenuh
h. Keinginan untuk bersenang senang yang berlebihan
i. Keinginan untuk mencoba yang sedang mode
j. Identitas diri kabur
k. Kemampuan komunikasi yang rendah
l. Putus sekolah
m. Kurang menghayati iman dan kepercayaan.
b. Faktor Lingkungan

27

Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan


pergaulan baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun
masyarakat.
1) Lingkungan Keluarga:
a) Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
b) Hubungan kurang harmonis
c) Orang tua yang bercerai, kawin lagi
d) Orang tua terlampau sibuk, acuh
e) Orang tua otoriter
f) Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
g) Kurangnya kehidupan beragama.
2) Lingkungan Sekolah :
a) Sekolah yang kurang disiplin
b) Sekolah terletak dekat tempat hiburan
c) Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa
untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif
d) Adanya murid pengguna narkoba.
3) Lingkungan Teman Sebaya :
a) Berteman dengan penyalahguna
b) Tekanan atau ancaman dari teman.
4) Lingkungan Masyarakat / Sosial :
a) Lemahnya penegak hukum
b) Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.
Faktor faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat
seseorang kelak menjadi penyalahgunaan NAPZA. Akan tetapi
makin banyak faktor faktor diatas, semakin besar kemungkinan
seseorang

menjadi

penyalahgunaan narkoba .

yaitu

karena

kurangnya menghayati iman dan kepercayaan.


5. Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Narkotika dan obat terlarang serta zat adiktif / psikotropika
dapat menyebabkan efek dan dampak negatif bagi pemakainya.
Dampak yang negatif itu sudah pasti merugikan dan sangat buruk
28

efeknya bagi kesehatan mental dan fisik. Meskipun demikian


terkadang beberapa jenis obat masih dipakai dalam dunia kedokteran,
namun hanya diberikan bagi pasien-pasien tertentu, bukan untuk
dikonsumsi secara umum dan bebas oleh masyarakat. Oleh karena itu
obat dan narkotik yang disalahgunakan dapat menimbulkan berbagai
akibat yang beraneka ragam.
a. Dampak tidak langsung narkoba yang disalahgunakan
1. Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan
perawatan kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti
zat beracun.
2. Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik.
Selain itu biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti
sosial.
3. Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga
yang memakai zat terlarang.
4. Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari
sekolah atau perguruan tinggi alias DO / drop out.
5. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu
narkoba akan gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal.
6. Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan
serta

menjalani

kehidupan

yang

dilarang

oleh

ajaran

agamanya.
7. Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat
menyiksa lahir batin.
b. Dampak langsung narkoba bagi jasmani / tubuh manusia
1. Gangguan pada jantung
2. Gangguan pada hemoprosik
3. Gangguan pada traktur urinarius
4. Gangguan pada otak
29

5. Gangguan pada tulang


6. Gangguan pada pembuluh darah
7. Gangguan pada endorin
8. Gangguan pada kulit
9. Gangguan pada sistem syaraf
10. Gangguan pada paru-paru
11. Gangguan pada sistem pencernaan
12. Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS,
Hepatitis, Herpes, TBC, dll.
13. Dan banyak dampak lainnya yang merugikan badan manusia.
c. Dampak langsung narkoba bagi psikologi atau kejiwaan manusia
1. Menyebabkan depresi mental.
2. Menyebabkan gangguan jiwa berat atau psikotik.
3. Menyebabkan bunuh diri
4. Menyebabkan melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan
pengrusakan.
Efek depresi bisa ditimbulkan akibat kecaman keluarga, teman dan
masyarakat atau kegagalan dalam mencoba berhenti memakai
narkoba. Namun orang normal yang depresi dapat menjadi
pemakai narkoba karena mereka berpikir bahwa narkoba dapat
mengatasi dan melupakan masalah dirinya, akan tetapi semua itu
tidak benar. Narkotika dan obat terlarang serta zat adiktif atau
psikotropika dapat menyebabkan efek dan dampak negatif bagi
pemakainya. Dampak yang negatif itu sudah pasti merugikan dan
sangat buruk efeknya bagi kesehatan mental dan fisik. Meskipun
demikian terkadang beberapa jenis obat masih dipakai dalam
dunia kedokteran, namun hanya diberikan bagi pasien-pasien
tertentu, bukan untuk dikonsumsi secara umum dan bebas oleh
30

masyarakat.

Oleh

disalahgunakan

karena

dapat

itu

obat

menimbulkan

dan

narkotik

yang

akibat

yang

berbagai

beraneka ragam.
http://muhammadfajrisetia1.blogspot.com

(diposkan

Sabtu

23

Maret 2013 pukul 19:30 oleh Muhamad Fajri)


6. Gejala orang yang menjadi pemakai narkoba dan mulai menjadi
pecandu
a. perilaku sehari-hari. Seperti biasanya periang tiba-tiba menjadi
pemurung, mudah tersinggung dan cepat marah tanpa alasan
yang jelas. Tapi bisa juga yang terjadi sebaliknya. Jika ia semula
pendiam, tiba-tiba berubah menjadi lebih periang dan mudah
tertawa.
b. Sering menguap dan mengantuk, malas, melamun dan tidak
mempedulikan kebersihan atau penampilan diri, tapi kadangkadang bisa berubah menjadi rajin sekali, bahkan seperti tidak
kenal lelah.
c. Mencuri apa saja milik orang tua atau saudara untuk alasan yang
tidak jelas, karena ia membutuhkan uang tersebut untuk membeli
narkoba.
d. Tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan
nyamuk dan ada tanda bekas luka sayatan. Goresan dan
perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan.
e. Sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan, biasanya terjadi
pada saat gejala putus zat.

31

f. Sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis


bila ada maunya, seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat.
g. Suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan
dan menggadaikan barang-barang berharga di rumah. Begitupun
dengan barang-barang berharga miliknya, banyak yang hilang.
h. Takut air, jika terkena akan terasa sakit, karena itu mereka jadi
malas mandi.
i. Waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kamar tidur, kloset,
gudang, ruang yang gelap, kamar mandi, atau tempat-tempat sepi
lainnya.
j. Bola mata mengecil
k. Hidung dan mata berair
7. Akibat Penyalahgunaan Narkoba
Akibat penyalahgunaan narkoba adalah merubah dan merusak
transmisi susunan syaraf pusat dan organ-organ tubuh, merosotnya
moral yang diikuti penyimpangan sosial dalam masyarakat. Dalam
memenuhi narkotik, segala cara bisa dihalalkan dari menjual barangbarang hingga tindak pidana kriminalitas.
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan
psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika
masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum,
dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.
Narkoba dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu :
Narkotika untuk menurunkan kesadaran atau rasa. Psikotropika

32

mempengaruhi psikis dari pengaruh selektif susunan syaraf pusat


otak. Dan, Obat atau zat berbahaya
Pengertian narkoba. Obat-obatan yang ada dipasaran atau
menurut saran dokter itu baik untuk kita gunakan dan bisa dibeli oleh
masyarakat umum, merupakan obat yang legal atau sah. Namun ada
kalanya tidak legal jika menggunakan obat-obat tersebut dengan cara
yang tidak sesuai atau membelinya dari orang yang menjualnya
secara illegal.
Ketika orang berbicara mengenai masalah penyalahgunaan
obat, langsung tertuju pada Narkoba. Narkoba Adalah obat atau
bahan yang berbahaya bagi tubuh, nah zat adiktif yang terkandung
dalam narkoba, dapat mempengaruhi perasaan, mood dan emosi bagi
yang mengkonsumsinya.
Perilaku pemakai untuk mendapatkan narkoba melakukan
berbagai cara untuk mendapatkan narkoba secara terus-menerus.
Pemakai yang sudah berada pada tahap kecanduan akan melakukan
berbagai cara untuk bisa mendapatkan narkoba kembali. Misalnya,
pelajar bisa menggunakan uang sekolahnya untuk membeli narkoba
jika sudah tidak mempunyai persediaan uang.
Mengapa orang mengkonsumsi Narkoba? Untuk merasakan
kesenangan, efeknya rasa bahagia rohani dan jasmani bagi si
pemakai, berbeda dengan kokain, efeknya menimbulkan atau

33

kekuatan percaya diri. Sedangkan efek dari Heroin akan merasakan


kepuasan dan relaksasi.
http://muhammadfajrisetia1.blogspot.com/2013/03/materi-makalahnarkoba.html (diposkan Sabtu 23 Maret 2013 pukul 19:30 oleh
Muhamad Fajri)
8. Strategi yang Ditempuh Pemerintah dan Masyarakat untuk
Menekan Penyalahgunaan Narkoba
a. Pencegahan
Upaya untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkoba, dengan upaya-upaya yang berbasis masyarakat,
mendorong dan menggugah kesadaran, kepedulian dan peran
aktif seluruh komponen masyarakat, karena mencegah lebih baik
dari pada mengobati.
b. Penegakan Hukum
Upaya terpadu dalam

pemberantasan

narkoba

secara

komprehensif terhadap organisasi kejahatan narkoba dengan


menerapkan undang-undang dan peraturan-peraturan secara
tegas konsisten, dan dilakukan dengan sungguh-sungguh, serta
adanya kerjasama antar instansi dan kerjasama internasional yang
saling menguntungkan.
c. Terapi dan Rehabilitasi
Upaya yang dilakukan untuk mengobati para pengguna narkoba
dengan melakukan pengobatan secara medis, sosial dan spiritual.
d. Pengembangan Sistem Informasi Narkoba

34

Upaya untuk menyediakan dan menyajikan data yang lengkap dan


komprehensif tentang penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba, baik secara internasional maupun nasional. Hal tersebut
dapat digunakan sebagai dasar penyusunan kebijakan dan strategi
dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
(Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia)
C. Tinjauan Variabel yang Diteliti
1. Defenisi Pengetahuan
a. Berdasarkan Kamus Besar Indonesia 2012 pengetahuan adalah
segala sesuatu yang diketahui; kepandaian
b. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni: indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmojo,2010).
c. Pengetahuan adalah kesatuan subjek yang mengetahui dan objek
yang diketahui. Suatu kesatuan dalam dimana objek dipandang
oleh subjek sebagai yang diketahuinya (Dr. Lengeveld dalam
Mudjia, 2010)
2. Jenis Pengetahuan

35

Para ahli psikologi kognitif membagi pengetahuan menjadi dua


pengetahuan, yaitu:
a. Pengetahuan deklaratif (Declarative Knowledge)
Pengetahuan deklaratif adalah fakta subjektif yang diketahui oleh
seseorang. Arti subjektif disini adalah pengetahuan orang tersebut
mungkin

tidak

selalu

harus

sesuai

dengan

realitas

yang

sebenarnya. Pengetahuan deklratif terbagi menjadi dua kategori,


yaitu:
1. Pengetahuan

episodic

(Episodic

Knowledge)

melibatkan

pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan waktu.


2. Pengetahuan semantic (Semantic knowledge) mengandung
pengetahuan yang digeneralisasikan yang memberikan arti
bagi dunia seseorang.
b. Pengetahuan Prosedur (Procedural Knowledge)
Pengetahuan prosedur adalah pengetahuan mengenai bagaimanai
fakta-fakta tersebut digunakan (Notoatmojo,2010).
3. Tingkatan Pengetahuan
Ada 6 (enam) tingkatan pengetahuan yang dicakup dalam domain
kognitif, yaitu:
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini

36

adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari


keseluruhan bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan
yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
tentang

apa

yang

dipelajari

antara

lain

menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.


b. Memahami (comprehension)
Memahami

diartikan

sebagai

suatu

kemampuan

untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat


menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang
telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan

contoh,

menyimpulkan,

meramalkan,

dan

sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan
hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam
konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (analysis)

37

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau


suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam
satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,
seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,
memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasiformulasi

yang

ada.

Misalnya,

dapat

menyusun,

dapat

merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan


sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang
telah ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang
ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah
ada (Notoatmodjo, 2010).
4. Sumber-Sumber Pengetahuan

38

a. Kepercayaan
Sumber kepercayaan berdasarkan tradisi, adat dan agama, adalah
berupa nilai-nilai warisan nenek moyang. Sumber ini biasanya
berbentuk norma-norma dan kaidah-kaidah baku yang berlaku di
dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam norma dan kaidah itu
terkandung pengetahuan yang kebenarannya boleh jadi tidak
dapat dibuktikan secara rasional dan empiris, tetapi sulit dikritik
untuk diubah begitu saja. Jadi, harus diikuti dengan tanpa
keraguan, dengan percaya secara bulat. Pengetahuan yang
bersumber dari kepercayaan cenderung bersifat tetap (mapan)
tetapi subjektif.
b. Pengetahuan
Sumber pengetahuan yang berdasarkan pada otoritas kesaksian
orang lain, juga masih diwarnai oleh kepercayaan. Pihak-pihak
pemegang otoritas kebenaran pengetahuan yang dapat dipercayai
adalah orangtua, guru, ulama, orang yang dituakan, dan
sebagainya. Apa pun yang mereka katakan benar atau salah, baik
atau buruk, dan indah atau jelek, pada umumnya diikuti dan
dijalankan dengan patuh tanpa kritik. Karena, kebanyakan orang
telah mempercayai mereka sebagai orang-orang yang cukup
berpengalaman dan berpengetahuan lebih luas dan benar. Boleh
jadi sumber pengetahuan ini mengandung kebenaran, tetapi

39

persoalannya terletak pada sejauh mana orang-orang itu bisa


dipercaya. Lebih dari itu, sejauh mana kesaksian pengetahuannya
itu merupakan hasil pemikiran dan pengalaman yang telah teruji
kebenarannya. Jika kesaksiannya adalah kebohongan, hal ini akan
membahayakan kehidupan manusia dan masyarakat itu sendiri.
c. Pengalaman
Sumber pengalaman indriawi bagi manusia adalah alat vital
penyelenggaraan kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan mata,
telinga, hidung, lidah, dan kulit, orang bisa menyaksikan secara
langsung dan bisa pula melakukan kegiatan hidup.
d. Akal pikiran
Berbeda dengan panca indera, akal pikiran memiliki sifat lebih
rohani. Karena itu, lingkup kemampuannya melebihi panca indera,
yang menembus batas-batas fisis sampai pada hal-hal yang
bersifat metafisis. Kalau panca indera hanya mampu menangkap
hal-hal yang fisis menurut sisi tertentu, yang satu persatu, dan
yang berubah-ubah, maka akal pikiran mampu menangkap hal-hal
yang metafisis, spiritual, abstrak, universal, yang seragam dan
yang bersifat tetap, tetapi tidak berubah-ubah. Oleh sebab itu, akal
pikiran senantiasa bersikap meragukan kebenaran pengetahuan
indriawi

sebagai

pengetahuan

semu

dan

menyesatkan.

Singkatnya, akal pikiran cenderung memberikan pengetahuan

40

yang lebih umum, objektif dan pasti, serta yang bersifat tetap, tidak
berubah-ubah.
e. Intuisi
Sumber ini berupa gerak hati yang paling dalam. Jadi, sangat
bersifat spiritual, melampaui ambang batas ketinggian akal pikiran
dan kedalaman pengalaman. Pengetahuan yang bersumber dari
intuisi merupakan pengalaman batin yang bersifat langsung.
Artinya, tanpa melalui sentuhan indera maupun olahan akal
pikiran. Ketika dengan serta-merta seseorang memutuskan untuk
berbuat atau tidak berbuat dengan tanpa alasan yang jelas, maka
ia berada di dalam pengetahuan yang intuitif. Dengan demikian,
pengetahuan intuitif ini kebenarannya tidak dapat diuji baik
menurut ukuran pengalaman indriawi maupun akal pikiran. Karena
itu tidak bisa berlaku umum, hanya berlaku secara personal belaka
(Mudjia Rahardjo, 2010).
5. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur
dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang
ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan
pengetahuan (Notoatmodjo, 2010).
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

41

Ada

beberapa

faktor

yang

mempengaruhi

pengetahuan

seseorang, antara lain :


a. Pendidikan
Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya
seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka
peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang
makin semakin baik pula pengetahuanya (Wied Hary A, 1996
dalam Anwariansyah, 2009).
b. Pengalaman
Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut
dapat

diartikan

bahwa

pengalaman

merupakan

sumber

pengetahuan, atau pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh


kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun
dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan.
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman
yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi
pada masa lalu (Notoadmojo, 2010).
c. Usia
Makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan
mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu,
bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat
seperti ketika berumur belasan tahun (Singgih, 1998 dalam

42

Anwariansyah, 2009). Selain itu Abu Ahmadi, 2001 dalam


Anwariansyah, 2009 juga mengemukakan bahwa memang daya
ingat seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur. Dari
uraian ini maka dapat kita simpulkan bahwa bertambahnya umur
seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan
yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau
menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat
suatu pengetahuan akan berkurang.
d. Informasi
Informasi

akan

memberikan

pengaruh

pada

pengetahuan

seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah


tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media
misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat
meningkatkan pengetahuan seseorang (Wied Hary A, 1996 dalam
Anwariansyah, 2009).
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
A. Dasar Pemikiran Variabel
Peran mahasiswa sangatlah penting dalam membantu memerangi
keberadaan narkoba. NAPZA merupakan singkatan dari narkotika,
psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Mahasiswa kebidanan akan
menjadi seorang bidan yang nantinya memberi pelayanan kepada
masyarakat

tidak

terkecuali

pelayanan

terhadap

remaja.

Dalam

menghadapi remaja masa kini tentunya seorang bidan harus mempunyai


43

skill dan juga pengetahuan yang mantap agar dapat membantu


pemerintah menghadapi masalah remaja masa kini yang berhubungan
dengan narkoba makin hari makin meningkat saja. Masa remaja adalah
masa peralihan dimana perubahan secara fisik dan psikologis dari masa
kanak-kanak

ke

masa

dewasa.

Tentunya

dengan

pengetahuan

mahasiswa kebidanan tentang bahaya narkoba terhadap remaja yang


dapat merusak fisik, psikologi dan hubungan social pemakai narkoba bisa
menjadi bekal dikemudian hari. Untuk itu sangatlah penting mahasiswa
kebidanan mengetahui dan menguasai semua hal yang berkaitan dengan
ilmu kesehatan, agar nanti dapat memberi pelayanan yang berkualitas
dan terus mengembangkan diri dengan pengetahuan dan keterampilan.
Dalam menangani bahaya narkoba terhadap pemakainya.

1. Remaja
Masa remaja adalah masa peralihan dimana perubahan secara
fisik dan psikologis dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Perubahan psikologis yang terjadi pada remaja meliputi intelektual,
kehidupan emosi, dan kehidupan sosial. Perubahan fisik mencakup
organ seksual yaitu alat-alat reproduksi sudah mencapai kematangan
dan mulai berfungsi dengan baik (Sarwono, 2012).
2. NAPZA
NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Alkohol dan Zat Adiktif
lainnya) adalah bahan/zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan

44

seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan


ketergantungan secara fisik dan psikologis.
3. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi
setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni: indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmojo,2010).
B. Kerangka Konsep Penelitian
Adapun bagan kerangka konsep dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tingkat I
tentang Bahaya Narkoba pada Remaja
1. Jenis-Jenis Narkoba
2. Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
3. Dampak Penyalahgunaan Narkoba
4. Ciri-Ciri Pecandu Narkoba
C. Defenisi Operasional Variabel dan Kriteria Objektif
1. Gambaran pengetahuan mahasiswa kebidanan tingkat I Tentang
jenis-jenis narkoba yaitu segala sesuatu yang diketahui mahasiswa
kebidanan tingkat I tentang contoh bentuk narkoba.
Kriteria Objektif:
a. Tahu

: skor yang di peroleh dari jawaban benar


responden 50 %

b. Tidak tahu

: skor yang di peroleh dari jawaban benar

45

responden < 50%


2. Gambaran pengetahuan mahasiswa kebidanan tingkat I Tentang
penyebab penyalahgunaan narkoba pada remaja yaitu segala sesuatu
yang diketahui mahasiswa kebidanan tingkat I tentang Factor
pendukung remaja memakai narkoba.
Kriteria Objektif:
a. Tahu

: skor yang di peroleh dari jawaban benar


responden 50 %

b. Tidak tahu

: skor yang di peroleh dari jawaban benar


responden < 50%

3. Gambaran pengetahuan mahasiswa kebidanan tingkat I Tentang


dampak penyalahgunan narkoba yaitu segala sesuatu yang diketahui
mahasiswa kebidanan tingkat I tentang hal-hal negative yang
berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba pada remaja.
Kriteria Objektif:
a. Tahu

: skor yang di peroleh dari jawaban benar


responden 50 %

b. Tidak tahu

: skor yang di peroleh dari jawaban benar


responden < 50%

4. Gambaran pengetahuan mahasiswa kebidanan tingkat I Tentang ciriciri pecandu narkoba yaitu segala sesuatu yang diketahui mahasiswa

46

kebidanan tingkat I tentang gejala utama yang menandakan


seseorang telah menjadi pecandu narkoba
Kriteria Objektif:
a. Tahu

: skor yang di peroleh dari jawaban benar


responden 50 %

b. Tidak tahu

: skor yang di peroleh dari jawaban benar


responden < 50%

Rumus skala Guttment:

I=

R
K

Keterangan :
I = interval
R= nilai rata-rata
K= kategori
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survey dengan
pendekatan

deskriptif

yaitu

peneliti

menggambarkan

atau

mendeskripsikan variabel tertentu dalam suatu penelitian tanpa mencari


hubungan antar variable. Gambaran/Deskripsi tentang Pengetahuan

47

Mahasiswa Kebidanan Tingkat I tentang Bahaya Narkoba Pada Remaja


di Universitas Indonesia Timur Makassar.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi yang dipilih sebagai tempat penelitian adalah Lantai III
Program Studi DIII Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar
yang terletak di Jln. Abdul Kadir. Sedangkan waktu penelitian ini dimulai
dari tanggal 13 - 15 Agustus 2015
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah

semua mahasiswa kebidanan

tingkat I di Universitas Indonesia Timur Makassar pada hari


dilaksanakannya penelitian sebanyak 300 orang.

2. Sampel
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa
kebidanan tingkat I di Universitas Indonesia Timur Makassar sebanyak
60 orang.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Tekhnik pengambilan sampel adalah proposive sampling artinya
pengambilan sampel dengan kriteria inklusi yaitu mahasiswa tingkat I
DIII Kebidanan Universitas Indonesia Timur yang bersedia menjadi
responden.

Pengambilan

sampel

dilakukan

secara

purposive

sampling dimana pengambilan sampel dilakukan berdasarkan criteria


tertentu yang dibuat oleh peneliti seperti yang tercantum pada criteria
inklusi dan ekslusi.
1. Kriteria inklusi

48

a. Mahasiswa kebidanan tingkat I yang ada di Universitas


Indonesia Timur Makassar yang bersedia menjadi responden.
b. Mahasiswa
bersedia
menjadi
responden
dengan
menandatangani lembar persetujuan menjadi responden.
c. Berada ditempat ketika penelitian dilakukan.
2. Kriteria ekslusi
a. Mahasiswa Kebidanan tingkat II dan III yang ada di Universitas
Indoneia Timur Makassar
b. Mahasiswa
bersedia

menjadi

responden

dengan

menandatangani lembar persetujuan menjadi responden.


c. Berada ditempat ketika penelitian dilakukan.
D. Metode Pengumpulan Data
Pengambilan data dalam penelitian ini adalah data primer dengan
menggunakan angket atau daftar pernyataan (kuisioner) yang berisi
tentang jenis, penyebab, dampak dan cirri-ciri pemakai yang telah
diberikan kepada mahasiswa kebidanan tingkatI di Universitas Indonesia
Timur Makassar yang bersedia menjadi responden
E. Pengolahan dan Penyajian Data
Data yang telah terkumpul diolah secara manual menggunakan
kalkulator untuk diambil dan disajikan dalam bentuk table distribusii
frekuensi yang dilengkapi dengan penjelasan tabel.
F. Analisis Data
Berdasarkan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian deskriptif
maka analisa data dapat dilakukan menggunakan formulasi untuk
distribusi frekuensi atau presentase yang secara matematika dapat ditulis
dengan:
f
P = N 100
Keterangan:
P = Presentase yang dicari
49

F = Frekuensi (Jumlah pengamatan)


N = Jumlah sampel
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kampus V Universitas Indonesia
Timur Makassar lantai III Program Studi DIII Kebidanan di Jln. Abdul kadir
pada tanggal 13 - 15 Agustus 2015 dengan sampel semua mahasiswa
kebidanan tingkat I yang bersedia menjadi responden sebanyak 60
orang, kemudian dibagi menurut karakteristik dan dianalisa secara
deskriptif, selanjutnya dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi
sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan mahasiswa kebidanan tingkat I tentang jenisjenis narkoba.
Tabel 5.1
Distribusi Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tingkat
I tentang Jenis-Jenis Narkoba di Universitas Indonesia Timur
Makassar tahun 2015.
Jenis-Jenis Narkoba

Tingkat Pengetahuan
Tahu
Tidak Tahu
Jumlah
Sumber: Data Primer

Frekuensi (f)
20
40
60

Persentase (%)
33,33
66,67
100

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 60 orang responden yang


mengetahui tentang jenis-jenis narkoba sebanyak 20 orang (33,33%)
dan yang tidak mengetahui tentang jenis-jenis narkoba sebanyak 40
orang (66,67%).

50

2. Tingkat pengetahuan mahasiswa kebidanan tingkat I

tentang

penyebab penyalahgunaan narkoba


Tabel 5.2
Distribusi Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tingkat I
tentang Penyebab Penyalahgunaan Narkoba di Universitas
Indonesia Timur Makassar Tahun 2015

Tingkat Pengetahuan
Tahu
Tidak Tahu
Jumlah
Sumber: Data Primer

Penyebab Penyalahgunaan Narkoba


Frekuensi (f)
58
2
60

Persentase (%)
96,67
3,33
100

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 60 orang responden yang


mengetahui tentang sebanyak 58 orang (96,67%) dan yang tidak
mengetahui tentang penyebab penyalahgunaan narkoba sebanyak 2
orang (3,33%).

3. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang dampak penyalahgunaan


narkoba
Tabel 5.3
Distribusi Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tingkat
I tentang akibat Dampak Penyalahgunaan Narkoba di Universitas
Indonesia Timur Makassar tahun 2015
Tingkat
Pengetahuan
Tahu
Tidak Tahu

Dampak Penyalahgunaan Narkoba


Frekuensi (f)
59
1

51

Persentase (%)
98,33
1,67

Jumlah
Sumber: Data Primer

60

100

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 60 orang responden yang


mengetahui tentang dampak penyalahgunaan narkioba sebanyak 59
orang (98,33%) dan yang tidak mengetahui tentang dampak
penyalahgunaan narkioba sebanyak 1 orang (1,67%).

4. Tingkat pengetahuan mahasiswa kebidanan tingkat I tentang Ciri-Ciri


Pecandu Narkoba
Tabel 5.4
Distribusi Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tingkat
I tentang Ciri-Ciri Pecamdu Narkoba di Rumah Universitas
Indonesia Timur Makassar tahun 2015
Tingkat
Pengetahuan
Tahu
Tidak Tahu
Jumlah
Sumber: Data Primer

Ciri-Ciri Pecandu Narkoba


Frekuensi (f)
54
6
60

Persentase (%)
90
10
100

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 60 orang responden yang


mengetahui tentang ciri-ciri pecandu narkoba sebanyak 54 orang

52

(90%) dan yang tidak mengetahui tentang dampak ciri-ciri pecandu


narkoba sebanyak 6 orang (10%)
B. Pembahasan
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah
orang

melakukan

Pengindraan

pengindraan

terjadi

melalui

terhadap

panca

suatu

indra

objek

manusia

tertentu.

yakni:

indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar


pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengukuran
pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian
atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau
kita

ukur

dapat

kita

sesuaikan

dengan

tingkatan

pengetahuan

(Notoatmodjo, 2003).
Untuk

mengetahui

hasil

penelitian

yang

diperoleh

setelah

dilakukan pengolahan, penyajian data maka akan dibahas sesuai variabel


yang diteliti sebagai berikut:
1. Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tingkat I tentang JenisJenis Narkoba
Hasil penelitian menunjukkan dari

60 responden, yang

mengetahui tentang jenis-jenis narkoba sebanyak 20 orang (33,33%)


dan belum mengetahui tentang jenis-jenis narkoba sebanyak 40 orang
(66,67%)

53

Bila dilihat pada jawaban responden pada kuisioner penelitian


dimana tidak ada satupun mahasiswa yang menjawab 100% benar.
Mahasiswa yang memperoleh nilai yang paling tinggi yaitu 80%
sebanyak 2 orang. Sedangkan, perolehan nilai yang paling rendah
yaitu 20% sebanyak satu orang dan perolehan nilai 40% sebanyak 36
orang. Hal ini menunjukkan pengetahuan mahasiswa kebidanan
tingkat I tentang jenis-jenis narkoba boleh dikatakan masih rendah.
2. Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tingkat I tentang
Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
Hasil penelitian menunjukkan dari

60 responden, yang

mengetahui tentang penyebab penyalahgunaan narkoba sebanyak 58


orang

(96,67%)

dan

belum

mengetahui

tentang

penyebab

penyalahgunaan narkoba sebanyak 2 orang (3,33%)


Bila dilihat dalam kuisioner penelitian, perolehan nilai yang
paling tinggi yaitu 100% sebanyak 16 orang dan peolehan nilai 80%
sebanyak 25 orang. Dari responden mengatakan bahwa pengetahuan
mahasiswa tentang penyebab penyalahgunaan narkoba banyak
diperoleh dari internet dan juga berita. Hal ini menunjukkan bahwa
pengetahuan mahasiswa kebidanan tingkat I tentang penyebab
penyalahgunan narkoba boleh dikatakan baik.
3. Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tingkat I tentang
Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Hasil penelitian menunjukkan dari

60 responden, yang

mengetahui tentang dampak penyalahgunaan narkoba sebanyak 59.

54

orang

(98,33%)

dan

belum

mengetahui

tentang

dampak

penyalahgunaan narkoba sebanyak 1 orang (1,67%)


Bila dilihat pada kuisioner penelitian perolehan nilai paling
tinggi yaitu 100% sebanyak 29 orang dan peolehan nilai 80%
sebanyak 20 orang. Hal ini menujukkan bahwa pengetahuan
mahasiswa kebidanan tingkat I tentang dampak penyalahgunaan
narkoba baik.
4. Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tingkat I tentang Ciri-Ciri
Pecandu Narkoba
Hasil penelitian menunjukkan dari

60 responden, yang

mengetahui tentang cirri-ciri pecandu narkoba sebanyak 54 orang


(90%) dan belum mengetahui tentang cirri-ciri pecandu narkoba
sebanyak 6 orang (10%)
Bila dilihat dari kuisioner penelitian nilai perolehan paling tinggi
100% sebanyak 24 orang dan perolehan nilai 80% sebanyak 18 orang
sedangkan perolehan nilai 20% sebanyak 2 orang dan perolehan 40%
sebanyak 4 orang. Hal ini menujukkan bahwa pengetahuan
mahasiswa kebidanan tingkat I tentang dampak penyalahgunaan
narkoba cukup baik.
BAB VI
PENUTUP
Dari hasil penelitian Gambaran Pengetahuan Mahasiswa
Kebidanan Tingkat I tentang Bahaya Narkobapada Remaja di
Universitas Indonesia Timur Makassar tahun 2015, setelah diolah dan
dibahas maka penulis menarik kesimpulan dan saran.
55

A. Kesimpulan
1. Hampir semua mahasiswa kebidanan tingkat I mengetahui jenis-jenis
narkoba.
2. Hampir semua mahasiswa kebidanan tingkat I mengetahui penyebab
penyalahgunaan narkoba.
3. Hampir semua mahasiswa kebidanan tingkat I mengetahui dampak
penyalahgunaan narkoba.
4. Hampir semua mahasiswa kebidanan tingkat I mengetahui cirri-ciri
pecandu narkoba.
B. Saran
1. Keberadaan narkoba semakin hari semakin merajalela untuk itu
dihimbau kepada seluruh calon mahasiswa kebidanan untuk selalu
belajar bahaya narkoba selain untuk melinfungi diri sendiri dan juga
untuk remaja-remaja lain.
2. Penyalahgunaan narkoba paling besar dimulai pada saat remaja
untuk itu dihimbau kepada para orangtua, guru dan masyarakat untuk
selalu mengontrol kegiatan anak agar tidak terjerumus pada narkoba.
3. Narkoba bisa menjadi jurang pemisah remaja dan masa depan
mereka. Untuk itu seyogyanya para remaja untuk selalu bisa
mengontrol diri jangan sampai terjerumus narkoba.
4. Para tenaga kesehatan, kerabat, keluarga dan juga masyarakat untuk
segera memberi pengertian-pengertian tentang bahaya narkoba dan
suport bila menemukan seseorang telah menjadi pecandu narkoba.

56

DAFTAR PUSTAKA
Adib. Mohammad. 2010. Filsafat Ilmu .Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Anwariansyah. 2009. Ilmu Pengetahuan. Jakarta: CV Info Medika
Bewana, satya. 2010. Membantu Pemulihan Pecandu Narkoba Dan
Keluarganya. Jakarta : Balai Pustaka.
Darman Flavianus. 2012. Mengenali Jenis dan Efek Buruk Narkoba. Edisi
ke-1Jakarta : Visimedia
Faruk, Ahmad. 2009. Filsafat Umum.Ponorogo: STAIN Po Press
Keraf, A.S & Dua, M. 2011. Ilmu Pengetahuan: Sebuah Tinjauan Filsafat.
Yogyakarta: Kanisius.
Mohammad Adib. 2010. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Martono, Lydia Harlina dan, Satya Joewana. 2009. Membantu Pemulihan
Pecandu Narkoba dan Keluarganya. Jakarta : Balai Pustaka.
Martono, Lydia Harlina. 2009. Menangkal narkoba dan kekerasan. Jakarta :
Balai Pustaka.
Martono, Lydia Harlina dan, Satya Joewana. 2009. Pencegahan dan
Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Sekolah.
Jakarta :Balai Pustaka.
Okezone.com, 2014, Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia. Internet:
http://news.okezone.com/read/2014/01/23/337/930885/bnn-khawatirdengan-jumlah-pengguna-narkoba-di-indonesia, (diakses tanggal 23
Januari 2014)
Partodiharjo Subagyo dr. 2012. Kenali
Penyalahgunaanya. Jakarta : Esensi

Narkoba

dan

musuhi

Siswati
Budiarti.
2010
Kenakalan
Remaja.
Internet:
https://siswatibudiarti.wordpress.com/2010/12/23/kenakalan-remaja,
(diakses tanggal 23 Desember 2010)
Sudarman, Momon, 20112. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika.

Tanjung, Mastarain H. BA. 2010. Hidup Indah Tampa Narkoba. Edisi ke-2.
Jakarta : Letupan Indonesia
Tribunnews.com, 2013, Pengguna Narkoba di Sulsel. Internet:
http://makassar.tribunnews.com/2013/12/30/tahun-2013-penggunanarkoba-di-sulsel, (di akses tanggal 30 Desember tahun 2013)
UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika

KUISIONER PENELITIAN
Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Tingkat I Tentang Bahaya Narkoba
di Universitas Indonesia Timur Makassar
Tahun 2015
A. Petunjuk Pengisian Kuisioner
1. Bacalah setiap pertanyaan yang diteliti
2. Berilah tanda () pada jawaban yang menurut anda benar
3. Kuisioner yang sudah diisi dikembalikan kepada peneliti
4. Terimah kasih atas kerjasamanya dan kesediaannya telah menjadi
responden.
B. Identitas Responden
Nama
Umur
Alamat

:
:
:
Makassar,.. Agustus 2015

Peneliti

(Humra)

Responden

C. Pernyataan
1. Jenis-Jenis Narkoba
No.

Pernyataan

Bena
r

Salah

1.

NAPZA adalah kepanjangan dari narkotika,

2.
3.
4.

psikotropika dan bahan adiktif lain.


Ekstasi bisa berbentuk tablet, pil, dan serbuk
Alkohol dan rokok termasuk NAPZA
Ekstasi, sabu-sabu, nipam, Angel Dust dan

5.

Demerol adalah jenis dari narkotika


Morfin, heroin, ganja, kokain dan LSD adalah
jenis dari psikotropika

2. Penyebab Penyalahgunaan Narkoba


No.
1.

Pernyataan
Penyebab penyalahgunaan yaitu faktor
individual kebanyakan dimulai pada saat
remaja, sebab pada remaja sedang
mengalami perubahan biologi, psikologi

2.

maupun sosial yang pesat.


Keinginan untuk bersenang-senang yang
berlebihan dapat memicu seseorang

3.

menjadi pecanduKurang baiknya


Orang tua yang bercerai, kawin lagi bisa

4.

menjadi pemicu menjadi pecandu


Bereteman dengan penyalahguna narkoba
merupakan factor utama anak menjadi

5.

pecandu
Komunikasi antara anak dan orangtua dapat
menyebabkan anak terjerumus narkoba

Benar

Salah

3. Dampak Penyalahgunaan Narkoba


No.
1.

Pernyataan
Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk
penyembuhan dan perawatan kesehatan
pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat

2.

beracun
Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena
umumnya pecandu narkoba akan gemar

3.

berbohong
Pecandu narkoba dapat terinfeksi penyakit
menular berbahaya seperti HIV AIDS,

4.

Hepatitis, Herpes, dan TBC


Penyalahgunaan narkoba dapat

5.

menyebabkan gangguan pada kulit


Pecandu narkoba cenderung disayangi oleh
orang-orang sekitarnya

Benar

Salah

4. Ciri-Ciri Pecandu Narkoba


No.
1.

Pernyataan
Sering menguap dan mengantuk, malas,
melamun dan tidak mempedulikan
kebersihan atau penampilan diri, tapi
kadang-kadang bisa berubah menjadi rajin

2.

sekali, bahkan seperti tidak kenal lelah.


Tangan penuh dengan bintik-bintik merah,
seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda
bekas luka sayatan. Goresan dan
perubahan warna kulit di tempat bekas

3.
4.

suntikan.
Malas mandi karena takut.
Waktunya biasanya lebih banyak

5.

menghabiskan waktu bersama keluarga


Pecandu biasanya cenderung untuk banyak
makan

Benar

Salah

MASTER TABEL
GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT I TENTANG BAHAYA NARKOBA PADA
REMAJA DI UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR TAHUN 2015
No

Nama

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Nn "S"
Nn "O"
Nn "R"
Nn "N"
Nn "N"
Nn "W"
Nn "N"
Nn "Y"
Nn "H"
Nn "N"
Nn "H"
Nn "R"
Nn "A"
Nn "R"
Nn "M"
Nn "N"
Nn "F"
Nn "N"
Nn "E"
Nn "R"

Jenis-Jenis Narkoba
Faktor Penyebab
Kategori
Kategori
Hasil (%)
Hasil (%)
a
b
a
B
40

80

60

80

60

80

60

80

80

60

60

100

40

60

40

80

40

100

40

100

40

80

40

80

40

60

40

80

40

80

40

100

40

100

40

60

40

60

60

60

Dampak Narkoba
Hasil (%) Kategori
a
b
100

80

100

80

80

80

60

60

100

100

80

100

80

80

100

100

80

80

100

100

Ciri-Ciri Pecandu
Hasil (%) Kategori
a
b
100

80

80

60

80

80

60

60

80

80

80

100

80

100

100

100

100

100

100

100

21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.

Nn "R"
Nn "W"
Nn "H"
Nn "V"
Nn "S"
Nn "S"
Nn "H"
Nn "R"
Nn "N"
Nn "S"
Nn "P"
Nn "S"
Nn "D"
Nn "N"
Nn "I"
Nn "N"
Nn "R"
Nn "N"
Nn "N"
Nn "A"
Nn "H"
Nn "N"
Nn "N"
Nn "N"
Nn "M"
Nn "F"
Nn "S"

60
80
40
40
40
40
40
60
40
40
40
40
40
60
60
60
60
40
20
40
40
60
60
60
40
40
40

80
60
100
80
80
100
60
80
100
80
60
80
80
100
100
100
100
60
80
80
80
60
100
80
80
80
80

100
60
60
100
100
80
80
100
100
80
60
100
100
100
100
100
100
80
60
100
100
80
100
100
100
100
80

100
80
60
100
100
100
100
100
100
60
20
80
100
80
80
80
80
40
60
60
60
100
100
100
100
100
20

48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
Jumla

Nn "D"
Nn "N"
Nn "N"
Nn "M"
Nn "S"
Nn "W"
Nn "S"
Nn "K"
Nn "L"
Nn "N"
Nn "S"
Nn "N"
Nn "Y"

60
40
40
40
40
40
40
60
60
40
60
40
40

20

40

Keterangan:
a=
b=

Tahu
Tidak Tahu

=
=

Ya
Tidak

100
40
100
80
80
60
60
80
40
80
80
100
60

58

100
100
80
80
80
80
100
80
60
80
40
100
100

59

80
100
80
40
40
80
100
80
100
80
80
40
8O
1

54

Anda mungkin juga menyukai