Anda di halaman 1dari 79

ANALISIS PERILAKU AKADEMIK PESERTA DIDIK

DALAM PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS III


SD INPRES PANAIKANG I/1 DI ERA PANDEMI

SKRIPSI

ADE IRMA S.
NIM 4516103033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BOSOWA
2020
ANALISIS PERILAKU AKADEMIK PESERTA DIDIK
DALAM PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS III
SD INPRES PANAIKANG I/1 DI ERA PANDEMI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh


Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

ADE IRMA S.
NIM 4516103033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BOSOWA
2020
HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

ANALISIS PERILAKU AKADEMIK PESERTA DIDIK DALAM PROSES


PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS III SD INPRES PANAIKANG I/1
DI ERA PANDEMI

Disusun dan diajukan oleh

ADE IRMA S.
NIM 4516103033

Telah memenuhi syarat untuk diajukan

Menyetujui:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. Muhammad Yunus, M.Pd. Dr. H. Muhammad Nur, S.H., S.Pd., M.Pd., M.H.
NIDN. 0031126204 NIDN. 0916108304

Mengetahui:

Dekan Ketua Program Studi


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Dr. Asdar, S.Pd., M.Pd. Nursamsilis Lutfin, S.S., S.Pd., M.Pd.


NIK. D-450375 NIK. D-450397

iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ade Irma S.


Nim : 4516103033
Judul Skripsi : Analisis Perilaku Akademik Peserta Didik Dalam Proses
Pembelajaran Tematik Kelas III Sd Inpres Panaikang I/1 di Era
Pandemi

Menyatakan dengan sebenarnya bahawa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya sendiri kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari
sumbernya yang disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Makassar, 21 September 2020


Yang membuat pernyataan,

Ade Irma S.

iv
ABSTRAK

Ade Irma S. 2020. Analisis Perilaku Akademik Peserta Didik dalam


Proses Pembelajaran Tematik Kelas III SD Inpres Panaikang I/1 di Era Pandemi.
Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Bosowa.
Dibimbing oleh Prof. Dr. Muhammad Yunus, M.Pd., dan Dr. H. Muhammad Nur,
S.H., S.Pd., M.Pd., M.H.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perilaku akademik
peserta didik dalam proses pembelajaran tematik kelas III SD Inpres Panaikang 1/1
di era pandemi. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Sampel penelitian ini adalah
peserta didik kelas III sebanyak tiga orang. Inidikator yang digunakan dalam
meneliti peserta didik ada tiga yaitu Visual activites (keaktifan membaca peserta
didik dan memperhatikan penjelasan guru melalui video), Oral activites (tidak
memberikan pendapat, mengeluarkan pendapat, dan bertanya), Emotional Activites
(merasa bosan, bersemangat, dan tenang). Penelitian dilaksanakan satu kali
pertemuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dideskripsikan
dengan kata-kata.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik memiliki perilaku
akademik yang cukup baik. Dari hasil penelitian disarankan untuk orang tua
hendaklah menyadari bahwa keluarga merupakan lembaga pertama dalam
pembentukan perilaku peserta didik.

Kata kunci: Perilaku Akademik

v
ABSTRACK

Ade Irma S. 2020. The Analysis of Students' Academic Behavior in


Thematic Learning Process of Class III SD Inpres Panaikang 1/1 in the Pandemic
Era. Skripsi. Primary Teacher Education Department. Universitas Bosowa.
Supervised by Prof. Dr. Muhammad Yunus, M.Pd., and Dr. H. Muhammad Nur,
S.H., S.Pd., M.Pd., M.H.
The aim of this research was to know the academic behavior of students
in the thematic learning process of class III SD Inpres Panaikang 1/1 in the
pandemic era. This research was qualitative. The sample of this research was three
students of class III. There were three indicators used in this study, namely Visual
activites (reading activeness of students and paying attention to teacher
explanations via video), Oral activites (not giving opinions, issuing opinions, and
asking questions), Emotional Activites (feeling bored, excited, and calm). The
research was conducted in one meetinga. The data collection techniques used in
this study were interviews, observation and documentation. The data obtained
were described in words.
The results showed that students had quite good academic behavior.
From the results of the study it is suggested that parents should realize that the
family is the first institution in shaping the behavior of students.

Keywords: Academic Behavior

vi
PRAKATA

Puji syukur penulis tujukan kepada Allah SWT yang telah menganugerahi
rahmat, nikmat, pertolongan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul analisi perilaku akademik peserta didik
dalam proses pembelajaran tematik kelas III SD Inpres Panaikang I/1 di Era
Pandemi. Skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Guru (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bosowa. Salam dan shalawat
senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, para
keluarganya, para sahabatnya serta para umatnya yang setia mengikuti ajarannya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam terselesaikannya skripsi ini, terutama kepada Prof. Dr.
Muhammad Yunus, M.Pd., sebagai Dosen Pembimbing I dan Dr. H. Muhammad
Nur, S.H., S.Pd., M.Pd., M.H., sebagai Dosen Pembimbing II. Terima kasih atas
waktu yang telah diluangkan untuk membimbing, memberi motivasi dan bantuan
literatur, serta diskusi-diskusi yang dilakukan dengan penulis.
Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada IbundaRohana dan
Ayahanda Syamsuddin yang tercinta, terima kasih untuk semua didikan, bantuan
moril dan materil yang tak terhingga. Serta sebuah harapan semoga karya kecil ini
bisa membuat kalian bangga, dan kepada saudari penulis Nur Santi S.E., beserta
suami, dan semua keluarga penulisyang setia mendampingi, terima kasih atas
doan, bantuan (baik secara materi maupun moril), nasehat dan motivasi yang
diberikan selama penulisan skripsi ini. Semoga bantuan yang diberikan oleh
semua pihak bernilai amal dan ibadah oleh Allah SWT, Amin.
Penulis juga menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak lepas
dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan
ini wajar kiranya penulis menyampaikan terima kasih kepada:

vii
1. Rektor Universitas Bosowa, Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Saleh Pallu, M.Eng.,
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di
Universitas Bosowa.
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Dr. Asdar, M.Pd., yang telah
membina dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Wakil Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Hj. St. Halia Batau,
S.S., M.Hum., yang telah membina dan memotivasi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. Wakil Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Dr. Hj. A. Hamsiah,
M.Pd., yang telah membina dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Nursamsilis Lutfin,
S.S., M.Pd., yang telah membina dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Dosen Penguji I, Dr. Asdar, M.Pd., dan Dosen Penguji II, Dr. Sundari Hamid
S.Pd., M.Si., yang telah memberikan kritik dan saran untuk penyempurnaan
skripsi ini.
7. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Bosowa.
8. Sulfi, S.Pd., selaku wali kelas III SD Inpres Panaikang I/1 yang telah
memberikan kesempatan dan bersedia bekerja sama dalam melaksanakan
penelitian.
9. Buat Saudariku di ”BOOM” Nana, Meno, Mufti, Mila, Selfi, Tina, Wanda, Ika,
Natal yang setia mendengar keluh kesahku, dan yang selalu membantu dan
memberikan motivas.
10. Buat sahabatku, teman berbagi suka dan duka Hermianto Abuinta, kak Doni,
Awal, Cua, Ronal, Tyra Karlina, Pute, En. serta masih banyak lagi.
11. Buat PARADIGMA 016, senior, teman dan adik-adik pengurus HIMAPGSD
dan BEM FKIP, terima kasih atas kenangan indahnya selama ini.

viii
Di sisi lain, sebagai makhluk yang serba kekurangan, penulis sangat
menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman pada diri penulis. Oleh
karena itu, bukan hal yang mustahil jika bentuk dan isi dari skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan. Maka dengan segala kerendahan hati, penulis sangat
mengharapkan berbagai bentuk saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
penyempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga penyusunan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak, baik penulis, pembaca, dan rekan-rekan mahasiswa
khususnya Program StudiPendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Bosowa.

Makassar, 21 September 2020

Ade Irma S.

ix
DAFTAR ISI
Halaman

SAMPUL......................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI....................................................... iv

ABSTRAK....................................................................................................... v

ABSTRACK.................................................................................................... vi

PRAKATA....................................................................................................... vii

DAFTAR ISI................................................................................................... x

DAFTAR TABEL........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah................................................................................ 5
C. Pembatasan Masalah............................................................................... 5
D. Perumusan Masalah................................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian..................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian................................................................................... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 8


A. Kajian Teori............................................................................................ 8
1. Perilaku Akademik........................................................................... 8
2. Pembelajaran Tematik...................................................................... 10
3. Perbedaan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013........................... 16
B. Hasil Penelitian yang Relevan................................................................. 17
C. Kerangka Pikir......................................................................................... 19

BAB III. METODE PENELITIAN............................................................... 21


A. Jenis dan Desain Penelitian ................................................................. 21
B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................ 21

x
C. Subjek Penelitian.................................................................................. 22
D. Fokus Penelitian.................................................................................... 22
E. Prosedur Pengumpulan Data................................................................. 22
F. Teknik Analisis Data............................................................................. 24
G. Pemerikasaan Keabsahan Data............................................................. 25

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN............................. 26


A. Hasil Penelitian..................................................................................... 26
B. Pembahasan.......................................................................................... 33

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 40


A. Simpulan............................................................................................... 40
B. Saran..................................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 42

LAMPIRAN.................................................................................................... 43

RIWAYAT HIDUP......................................................................................... 58

xi
DAFTAR TABEL

Halaman

4.1 Hasil Observasi Aflah Umana Rasyid....................................................... 30

4.2 Hasil Observasi Maya Lestari.................................................................... 31

4.3 Hasil Observasi Nur Aisyah Putri.............................................................. 32

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Profil Sekolah SD Inpres Panaikang I/1................................................................. 44


2 Hasil Observasi Peserta Didik................................................................................ 47
3 Hasil Wawancara Untuk Orang Tua Peserta Didik................................................ 50
4 Dokumentasi Proses Wawancara Wali Kelas III Melalui Whatsapp...................... 53
5 Dokumentasi Kegiatan Observasi Di Rumah Peserta Didik................................... 54
6 Dokumentasi Kegiatan Wawancara Di Rumah Orang Tua Peserta Didik.............. 55
7 Dokumentasi Proses Pembelajaran Kelas III SD Inpres Panaikang I/1
Melalui Group Whatsapp....................................................................................... 56
8 Surat Keterangan Meneliti...................................................................................... 57
9 Surat Keterangan Telah Meneliti............................................................................ 58

xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Kerangka Pikir........................................................................................... 20

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

Beberapa hal yang akan dibahas pada bagian pendahuluan ini, yaitu: latar

belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan

masalah, serta manfaat apa saja yang didapatkan dalam penelitian tersebut baik

secara teoritis maupun manfaat secara praktis.

A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peran penting dalam mencerdaskan dan

mengembangkan potensi di dalam diri peserta didik menurut Undang-Undang

“Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa tujuan

pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak

m\ulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”. Menurut Islamuddin (2012:3) “pendidikan

adalah usaha secara dewasa dari orang dewasa untuk pengaruhnya meningkatkan

kedewasaan anak yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab

moral dalam setiap perbuatannya”. UNESCO megumumkan bahwa pendidikan di

sokong oleh empat pilar yang disebut dengan empat pilar pendidikan yakni: (1)

learning to know untuk mengetahui banyak hal yang sangat diperlukan dalam

kehidupan manusia, (2) leaning to do menekankan pada aktivitas kemampuan

untuk melakukan atau mengaktualisasikan dalam hidup dan kehidupannya apa

1
yang sudah diketahuinya, (3) learning to be mengandung makna bahwa manusia

tidak pernah berhenti belajar dan belajar agar menjadi seperti dirinya sendiri (jati
2

diri), dan (4) learning to live together merupakan pilar pendidikan yang mengacu

pada pembinaan dan pembentukan kemampuan untuk menghidupi kehidupan

bersama dengan orang lain.

Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia.

Baik berupa benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi

termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat

terhadap individunya. Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan

lingkungan tempat anak bergaul.

Sekolah sebagai salah satu sarana penyaluran pendidikan sangat berperan

dalam menwujudkan tujuan pendidikan. Dalam pendidikan formal peserta didik

dapat menggali dan mengembangkan potensi diri yang diterapkan dalam

kehidupan bermasyarakat. Dalam kegiatan belajar di sekolah, peserta didik

mengalami proses perubahan perilaku karena hasil pengalaman. Hal tersebut juga

dinyatakan oleh pakar pendidikan yaitu Morgan dalam Suprijo (2009: 2) yang

menyatakan bahwa “Belajar adalah perubahan perilaku yang permanen sebagai

hasil dari pengalaman”, sehingga luaran yang diharapkan dalam kegiatan belajar

di sekolah yaitu perubahan perilaku berupa kebiasaan. Selain bertugas

mencerdaskan bangsa, sekolah juga memiliki tugas membentuk perilaku anak

melalui pendidikan di sekolah.


3

Bentuk perilaku dapat diamati melalui sikap dan tindakan, namun

demikian tidak berarti bahwa bentuk perilaku itu hanya dapat dilihat dari sikap

atau tindakannya saja, perilaku dapat pula bersifat potensial, yakni dalam bentuk

pengetahuan, motivasi, dan persepsi. Ciri teori perilaku adalah mengutamakan

unsur-unsur dari bagian kecil, menekankan pada peranan lingkungan,

mementingkan pembentukan reaksi ataupun respon, menekankan pentingnya

latihan, dan mementingkan peranan kemampuan sehingga hasil belajar yang

diperoleh adalah munculnya perlakuan yang diinginkan.

Kegiatan pembelajaran akan sangat bermakna bagi peserta didik, apabila

mengutamakan interaksi dan komunikasi yang baik antara guru dan peserta

didiknya, artinya kegiatan pembelajaran yang dilakukan merupakan proses bagi

peserta didik dalam mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, sehingga

tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat terlaksana.

Pembelajaran ditingkat sekolah dasar menggunakan model pembeljaran

tematik. “Model pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang

dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Pembelajaran tematik adalah model

pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mangaitkan beberapa mata

pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa”

(Depdiknas, 2006: 5).

Pembelajaran tematik, sebagai model pembelajaran memiliki arti penting

dalam membangun kompetensi peserta didik. Trianto (2011:156-157)


4

pembelajaran tematik menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam proses

belajar secara aktif dan menekankan pada penerapan konsep belajar sambil

melakukan sesuatu. Proses pembelajaran tematik membuat siswa memperoleh

pengalaman langsung dan dapat menemukan sendiri pengetahuan yang

dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-

konsep yang dipelajari dan menghubungkan konsep itu dengan konsep lain yang

telah dipahami.

Awal tahun 2020 orang di seluruh dunia memperbincangkan adanya

pandemi Covid-19. Pandemi merujuk pada penyakit yang menyebar ke banyak

orang di beberpa Negara dalam waktu yang bersamaan. Jumlah penyebaran virus

corona atau yang kita sebut dengan Covid-19 sendiri bertambah signifikan dan

berkelanjutan secara global. Virus ini terutama menyebar diantara orang-orang

yang berdekatan, paling sering melalui tetesan kecil yang dihasilkan oleh batuk,

bersin dan berbicara. Tetesan air biasanya jatuh ke tanah atau permukaan dari

pada bergerak melalui udara dalam jarak yang jauh.

Pandemi telah mempengaruhi sistem pendidikan di seluruh dunia, yang

mengarah ke penutupan total sekolah, universitas, dan perguruan tinggi. Pada

tanggal 27 Juli 2020, sekitar 1.725 miliar siswa saat ini terpengaruh karena

penutupan sekolah sebagai tanggapan terhadap pandemi, dan karena pandemi

Covid-19, banyak sekolah mulai mengadakan kelas melalui perangkat lunak

seperti Zoom maupun gorup WhatsApp untuk memandu respond pendidikan

terhadap pandemi Covid-19 untuk pembelajaran jarak jauh.


5

Selanjutnya, yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian

lebih lanjut adalah peneliti ingin mengetahui perilaku akademik peserta didik di

era pandemi yang berada di SD Inpres Panaikang I/1 tersebut, apakah sudah

maksimal atau belum. Melihat proses belajar megajar yang berbeda dari biasanya

apakah perilaku akademik siswa bisa maksimal atau malah kurang memuaskan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian Kualitatif yang

berjudul “Analisis Perilaku Akademik Peserta Didik Pada Pembelajaran Tematik

Kelas III SD Inpres Panaikang I/1 di Era Pandemi”.

B. Identifikasi Masalah

Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian ini, fokus

penelitian yang ingin dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Saat pembelajaran siswa mudah bosan dan cenderung pasif.

2. Kurangnya perilaku akademik peserta didik pada saat proses pembelajaran.

3. Siswa belum memanfaatkan waktu belajar dengan baik.

4. Susahnya guru menemukan media pembelajaraan yang berkualitas di era

pandemi.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka perlu

adanya pembatasan masalah, untuk memperjelas masalah yang akan diteliti agar

lebih terfokus dan mendalam mengingat banyaknya perilaku akademik peserta

didik pada proses pembelajaran di era pandemi. Dalam hal ini masalah yang akan
6

dikaji oleh peneliti adalah perilaku akademik peserta didik yaitu Emotional

activites (kegiatan menulis), oral activites (kegiatan yang berkaitan dengan bunyi

bahasa yang dihasilkan oleh udara yang seluruhnya melewati mulut), visual

activites (kegiatan yang berkaitan dengan penglihatan) melalui proses

pembelajaran tematik.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah

yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

Bagaimana perilaku akademik peserta didik dalam proses pembelajaran tematik

kelas III SD Inpres Panaikang 1/1 di era pandemi?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku akademik peserta

didik dalam proses pembelajaran tematik kelas III SD Inpres Panaikang I/1 di era

pandemi.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

mengenai pengelolaan perilaku akademik peserta didik sekolah dasar serta

membentuk perilaku yang baik.


7

2. ManfaatPraktis

a. Bagi sekolah

Sebagai bahan masukan dalam mempertimbangkan pengambilan

keputusan untuk mengadakan pembinaan dan peningkatan kemampuan

pelaksanaan pembelajaran tematik dan pembelajaran online (jarak jauh) . Mulai

dari melakukan pelatihan bagi guru, menyiapkan perangkat panduan dan buku

teks yang digunakan, sampai dengan penerapan di lapangan.

b. Bagi guru

Sebagai bahan kajian untuk memperbaiki kualitas diri sebagai guru yang

professional dalam upaya untuk meningkatkan mutu, proses dan hasil belajar

peserta didik sehingga mencapai hasil yang maksimal.

c. Bagi peserta didik

Peserta didik dapat menambah pengetahuan mengenai perilaku diri sendiri

sehingga dapat lebih mengontrol perilaku saat pembelajaran, Selain itu peserta

didik juga mengetahui perilaku akademik yang akan mereka terapkan dalam

kegiatan sekolah.

d. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan penulis sebagai calon pendidik mengenai proses

pembelajaran tematik dan dapat diaplikasikan oleh penulis kelak menjadi

pendidik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pembahasan dalam tinjauan pustaka ada beberapa hal, yaitu: kajian teori,

hasil penelitian yang relevan, serta kerangka pikir.

A. Kajian Teori

1. Perilaku Akademik

a. Pengertian perilaku

Menurut Tu’u (2018: 64) perilaku merupakan cerminan konkret yang

tampak dalam sikap, perbuatan, dan kata-kata (pernyataan) sebagai reaksi

seseorang yang muncul Karena adanya pengalaman proses pembelajaran dan

rangsangan dari lingkungannya. Sikap, perbuatan, dan kata-kata tersebut dapat

positif atau negatif, baik atau buruk, benar atau salah. Unsur yang ada dalam

perilaku ini terdiri dari sikap, perbuatan, dan perkataan.

Menurut Djaali (2013:114) perilaku atau yang disebut behavior adalah

semua aktivitas yang dilakukan manusia pada umumnya. Notoatmodjo (2010:20)

berpendapat bahwa perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas

manusia, baik yang diamati langsung maupun yang tidak diamati oleh pihak luar.

b. Pengertian Akademik

Akademik adalah seluruh lembaga pendidikan yang bersifat akademis.

Artinya bersifat ilmiah, bersifat ilmu pengetahuan, bersifat teori tanpa arti praktis

yg langsung. Akademik ini bersifat formal baik pendidikan anak usia dini,

pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan kejuruan maupun perguruan


9

tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu cabang atau

sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni tertentu.

c. Pengertian Perilaku Akademik

Menurut Rachmi dalam Supriyani (2016: 71) perilaku akademik adalah

perilaku belajar yang sering disebut juga dengan kebiasaan belajar yaitu proses

belajar yang dilakukan oleh individu secara berulang-ulang sehingga menjadi

otomatis atau spontan. Menurut Davidoff dalam Widiaryanti (2009: 9) perilaku

belajar dapat diartikan sebagai sebuah aktivitas belajar. Konsep dan pengertian

belajar sendiri sangat beragam tergantung dari sisi pandang setiap orang yang

mengamatinya. Belajar diartikan sebagai perubahan yang secara relatif

berlangsung lama pada perilaku yang diperoleh kemudian dari pengalaman-

pengalaman. Sedangkan menurut Islamuddin (2011: 161) terdapat ciri-ciri

perubahan perilaku yang terpenting yaitu: (1) Perubahan Intensional, (2)

perubahan positif, (3) perubahan yang efektif dan fungsional. Perwujudan

perilaku belajar meliputi: kebiasaan, keterampilan, pengamatan, berfikir asosiatif

dan daya ingat, berfikir rasional, sikap, inhibisi, apresisi dan tingkah laku afektif.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perilaku akademik

atau perilaku belajar adalah aktivitas peserta didik yang terjadi selama proses

belajar mengajar di dalam kelas secara sadar yang merupakan respon terhadap

lingkungan belajar.

d. Pengertian Aktivitas Belajar

Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama


10

proses belajar mengajar. Paul B.Diedrich dalam Fitriani (2006: 13) membagi

aktivitas belajar peserta didik menjadi tujuh yaitu:

1) Visual activites, yang termasuk di dalamnya seperti membaca, memperhatikan

gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

2) Oral activites, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,

mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.

3) Listening activites, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi,

musik, piadato.

4) Writing activites, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.

5) Drawing activites, seperti menggambar, membuat garafik, peta, diagram.

6) Motor activites, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan,

membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.

7) Mental activites, sebagai contoh misalnya, mengingat dan memecahkan soal,

menganalisis, melihat hubungan, menganmbil keputusan.

8) Emotional activites, misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup.

Menurut Slameto dalam Mahmud (2010: 10) aktivitas belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi lingkungannya. Menurut beberapa pendapat di atas disimpulkan

aktivitas adalah segala kegiatan yang dilakukan baik secara jasmani, rohani, dan

sosial yang menimbulkan dorongan untuk berbuat. Perbuatan-perbuatan yang

dilakukan, termasuk belajar dan bekerja merupakan aktivitas.


11

2. Pembelajaran Tematik

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu

atau terintegrasi yang melibatkan beberapa mata pelajaran yang diikat dalam

tema-tema tertentu. Pembelajaran ini melibatkan beberapa kompetensi dasar, hasil

belajar dan indikator dari suatu mata pelajaran atau bahkan beberapa mata

pelajaran. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses dan

waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajarmengajar.

Menurut Munir (2005: 1) pembelajaran tematik lebih menekankan pada

keterlibatan peserta didik dalam proses belajar secara aktif dalam proses

pembelajaran, sehingga peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung

dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang

dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-

konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang

telah dipahaminya. Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt,

termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran haruslah bermakna dan

berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak.

Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar

sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu

mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi

kebermaknaan belajar peserta didik. Pengalaman belajar yang menunjukkan

kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif.


12

Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema,

sehingga peserta didik akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan.

Selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat

membantu peserta didik, karena sesuai dengan tahap perkembangannya siswa

yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistic).

Menurut Rusman (2011: 254) pembelajaran tematik adalah model

pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan

beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik siswa akan memahami

konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan

menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.

Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain:

1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar.

2) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik

bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik.

3) Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik

sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama.

4) Membantu mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik.

5) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan

permasalahan yang sering ditemui peserta didik dalam lingkungannya.

6) Mengembangkan keterampilan sosial peserta didik, seperti kerjasama,


13

toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

Dengan pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan tema ini, akan

diperoleh beberapa manfaat yaitu:

1) Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi

mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi

dapat dikurangi bahkan dihilangkan.

2) Peserta didik mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi

atau materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan

tujuan akhir,

3) Pembelajaran menjadi utuh sehingga peserta didik akan mendapat

pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.

4) Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep

akan semakin baik danmeningkat.

Diterapkannya pembelajaran tematik sebagai salah satu model

pembelajaran diharapkan membuka ruang yang luas bagi peserta didik untuk

mengalami sebuah pengalaman belajar yang lebih bermakna, berkesan, dan

menyenangkan. Selain itu, pembelajaran ini membuka peluang bagi guru untuk

mengembangkan berbagai strategi dan metodologi yang paling tepat.


14

Belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru

pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.

Dengan kata lain belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami langsung apa

yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indra dari pada hanya

mendengarkan orang atau guru menjelaskan (Samsudin, 2008).

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Menurut Samsudin (2008) suatu model pembelajaran di sekolah dasar,

pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

1) Berpusat pada peserta didik

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa, hal ini sesuai dengan pendekatan

belajar modern yang lebih banyak menempatkan peserta didik sebagai subjek

belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, yaitu

memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas

belajar.

2) Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa.

Dengan ini peserta didik dihadapkan langsung pada suatu yang nyata (konkret)

sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak

begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema- tema yang

paling dekat berkaitan dengan kehidupan peserta didik.


15

4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam

suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-

konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam

memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

5) Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan

bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan

mengaitkannya dengan kehidupan peserta didik dan keadaan lingkungan di mana

sekolah dan peserta didik berada.

6) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik

peserta didik diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya

sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

7) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

Hal ini dilakukan karena karakteristik dari anak adalah dunia bermain. Jangan

sampai karakter mereka tercabut dari dunianya, tetapi guru tetap harus mengemas

dan menyampaikan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Namun optimalisasi dan efisiensi pembelajaran tematik perlu

memperhatikan beberapa hal (rambu-rambu) yang terkait dengan pembelajaran,

yaitu :

1) Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan.


16

2) Memungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester.

3) Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan untuk

dipadukan. Kompetensi dasar yang tidak diintegrasikan dibelajarkan secara

tersendiri.

4) Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap

diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secaratersendiri.

5) Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis,

dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral.

6) Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik peserta didik,

minat, lingkungan, dan daerahsetempat.

c. Kendala-kendala yang dialami guru dalam melaksanakan pembelajaran

tematik.

Kendala atau kesulitan merupakan hambatan yang ditemui oleh seseorang

atau kelompok dalam suatu kegiatan. Menurut Sucipto kendala dalam

pembelajaran tematik adalah kesulitan-kesulitan yang dialami guru dalam

merencanakan dan melaksanakan pembelajaran tematik. Secara umum kendala

dalam pembelajaran tematik meliputi:

1) Kurangnya tingkat pemahaman guru tentang pembelajaran tematik

2) Penyusunan perangkat pembelajaran tematik yang belum efektif.

3) Pelaksanaan pembelajaran tematik belum maksimal.


17

3. Perbedaan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013

Menurut Supardan (2015: 107-120) terdapat delapan perbedaan antara

kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 tiga diantaranya yaitu:

a.Keseimbangan antara Soft Skills dan Hard Skills


Soft Skills adalah kualitas diri seseorang terkait dengan kepribadian dan

keahlian sosial yang terlihat pada keterampilannya dalam berhubungan dengan

orang lain (inter-personal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri

(intra-personal). Hal ini diperlukan untuk mengembangkan kerja secara

maksimal. Sedangkan hard skills merupakan kualitas diri seorang terkait dengan

penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang

berhubungan dengan bidang ilmu yang dipelajarinya. Kurikulum 2013

mencanangkan keseimbangan dua ranah tersebut. Hal ini tampak dalam

perbandingan Kompetensi Inti (merupakan terjemahan atau operasional SKL

dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki peserta didik yang telah menyelesaikan

pendidikan pada suatu satuan pendidikan tertentu) dan Kompetensi Dasar

(pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dikuasai oleh peserta

didik dalam penguasaan materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang

pendidikan tertentu) pada setiap pelajaran dituliskan secara eksplisit dengan porsi

berimbang.

b. Pengurangan Jumlah Mata Pelajaran dan Penambahan Jumlah Jam Belajar

Dengan berkurangnya jumlah mata pelajaran untuk semua tingkat sekolah

dari tingkat dasar (SD) sampai tingakat menengah ke atas (SMA) akan

dilaksanakan sebagai bentuk dari perubahan kurikulum. Kementrian Pendidikan


18

dan Kebudayan telah mengurangi jumlah mata pelajaran Sekolah Dasar (SD) pada

kurikulum tahun depan. Peserta didik hanya mendapat enam mata pelajaran yakni

matematika, bahasa indonesia, agama, pendidikan jasmani, pendidikan pancasila

dan kewarganegaraan, dan kesenian. Sedangkan IPA dan IPS menjadi tematik

dipelajaran lain. Siswa SD nantinya akan belajar di sekolah selama kurang lebih

36 jam per pekan. Jam belajar ini bertambah sepuluh jam dari jam sebelumnya

yang hanya 26 jam per pekan. Untuk pembelajara di SD mengalami pengurangan

mata pelajaran karena mata pelajaran melebur secara tematik ke tema-tema yang

lebih integritas atau terpadu.

c. Organisasi Kurikulum Pembelajaran

Kurikulum 2013 SD, merujuk kepada bentuk keempat pengembangan

organisasi kurikulum, yakni the integrated, developmental-activity curriculum.

Implikasi dari pengembangan organisasi kurikulum tersebut adalah pembelajaran

dikemas secara tematik. Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan

pembelajaran dengan mengaitkan dan memadukan materi ajar dalam suatu topik

atau tema tertentu dengan aspek perkembangan anak serta kebutuhan dan tuntutan

lingkungannya.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Kajian yang relevan dengan penelitian ini adalah kajian tentang hasil

penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Supriyani Universitas Negeri Semarang (2016)

dengan judul penelitian yaitu “Analisis Perilaku Akademik Siswa Kelas IV Pada
19

Diskusi Pembelajaran PKn SD se-Kecamatan Candisari Kota Semarang. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa analisis perilaku akademik siswa selama diskusi

pembelajaran PKn menemukan temuan beberapa klasifikasi perilaku siswa saat

berdiskusi diantaranya: siswa pemalu, siswa berinisiatif, siswa yang percaya diri,

siswa yang melakukan performasi serta siswa yang mengenndalikan emosional

dengan baik.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari Universitas Islam Negeri Maulana

Malik Ibrahim Malang (2014) dengan judul penelitian yaitu “Pelaksanaan

Pembelajaran Tematik Pada Kelas Awal di Madrasah Ibtidaiyyah Negeri Kauman

Utara Jombang” menemukan bahwa dalam penerapan pembelajaran tematik yang

dilaksanakan di MIN Kauman Utara Jombang bukan tematik murni melainkan

semi tematik. Hal ini ditunjukkan dari perangkat pembelajaran yang dibuat sudah

berstandar tematik namun dalam perencanaan dan kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru di kelas masih terlihat seperti pembelajaran konvesional.

Berdasarkan beberapa penelitian relevan di atas, terdapat persamaan dan

perbedaan dengan penelitian yang akan dikaji. Persamaannya yaitu sama-sama

penelitian dengan jenis penelitian kualitatif, sedangkan perbedaan pada penelitian

yang pertama yaitu proses diskusi pada mata pelajaran PKn, dan yang akan

dilakukan adalah pada proses pembelajaran tematik melalui online.

Penelitian kedua yaitu pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas,

sedangkan penelitian yang akan dilakukan yaitu perilaku akademik peserta didik

pada proses pembelajaran tematik melalui online. Penelitian sebelumnya tidak


20

dilaksanakan di era pandemi sedangkan penelitian ini dilaksanakan di era

pandemi.

C. Kerangka Pikir

Peneliti akan membahas mengenai perilaku akademik, sebelum itu kita

harus memiliki indikator yang akan diteliti yaitu:

1. Visual activites, yang termasuk di dalamnya seperti membaca, memperhatikan

gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

2. Oral activites, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,

mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.

3. Emotional activites, misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup.


21

Pelaksanaan pembelajaran
tematik pada siswa kelas IV SD
Inpres Lae-Lae 1

Proses pembelajaran Hasil Pembelajaran

Perilaku Akademik
1. Visual activites
2. Oral activites
3. Emotional activites

Hasil

Gambar 2.1 Kerangka Pikir


BAB III

METODE PENELITIAN

Berberapa hal yang akan dibahas dalam Metode penelitian yaitu, jenis dan

desain penelitian yang akan digunakan oleh peneliti, lokasi dan waktu penelitian,

subjek penelitian, fokus penelitian, prosedur pengumpulan data, teknik analisis

data, pemeriksaan keabsahan data.

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, karena penelitiannya

dilakukan pada kondisi yang alamiah. Penelitian ini menggambarkan suatu

peristiwa yang terjadi di lapangan yang berkaitan dengan perilaku akademik siswa

pada proses pembelajaran tematik. Data dalam penelitian ini berupa susunan

kalimat yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Desain

penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yakni penelitian dalam

bentuk data akan dijelaskan dalam bentuk kalimat mengenai perilaku akademik

peserta didik dalam proses pembelajaran tematik di era pandemi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres Panaikang I/1 Kecamatan

Panakukang Kota Makassar yang terletak di jalan Racing Center sebelum rumah

makan Ulu Juku. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada sesmester ganjil tahun

2020/2021.
22

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Inpres Panaikang I/1.

Subjek dalam penelitian ini diambil berdasarkan pertimbangan tertentu oleh

peneliti. Peneliti mengambil tiga orang peserta didik dari 31 jumlah pesert didik

kelas III untuk dijadikan subjek pada penelitian dikarenakan di kelas tersebut

terdapat bermacam perilaku akademik atau aktivitas peserta didik pada saat proses

pembelajaran, hal ini berdasarkan hasil observasi peneliti sewaktu melaksanakan

tugas mata kuliah administrasi dan supervisi pendidikan.

D. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada kegiatan pengamatan saat berlangsungnya

tindakan peserta didik dalam proses pembelajaran tematik secara online pada

kelas III SD Inpres Panaikang I/1.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan oleh seorang peneliti

untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian tersebut. Ada tiga

teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu observasi,

wawancara, dan dokumentasi :

1. Observasi

Observasi bertujuan untuk mendapatkan data primer melalui pengamatan

yang dilakukan oleh peneliti pada saat proses pembelajaran tematik di kelas secara
23

langsung terhadap perilaku akademik peserta didik. Peneliti disini sebagai

observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat langsung dengan kegiatan

yang sedang diamati. Dalam penelitian ini peneliti akan mengobservasi atau

mengamati secara keseluruhan melalui tatap muka di rumah masing-masing

peserta didik mengenai perilaku akademik apa yang ditunjukkan oleh peserta

didik pada saat proses pembelajaran tematik berlangsung, dan peneliti akan

mencatat pada catatan penelitian. Penelitian ini menggunakan observasi deskripsi,

sehingga hasil dari penelitian akan dijelaskan dalam bentuk kata-kata.

2. Wawancara

Wawancara dilaksanakan dengan tujuan untuk menambah informasi dari

hasil observasi. Wawancara ini ditujukan kepada guru wali kelas III dan orang tua

peserta didik yang akan diteliti. Peneliti akan membuat pedoman wawancara

terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara, agar pertanyaan yang diajukan

dapat terarah serta mendapatkan data secara optimal dan efektif. Wawancara yang

dilakukan memiliki pertanyaan campuran yakni pertanyaan yang berstruktur dan

tidak terstruktur. Pertanyaan wawancara membahas mengenai perilaku akademik

peserta didik pada proses pembelajaran dan penilaian guru dalam menilai perilaku

akademik peserta didik, dan wawancara tersebut melalui WhatsApp dan melalui

tatap muka di rumah masing-masing.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan sebagai bukti, berupa

dokumen penting dari sekolah yang berupa sumber tertulis yang dapat
24

membuktikan keabsahan data penelitian seperti profil sekolah, data siswa. Selain

itu, terdapat foto-foto peserta didik dan orang tua sebagai dokumentasi.

F. Teknil Analisis Data

Dalam penelitian ini jenis analisis data kualitatif menurut Miles and

Huberman (Sugiyono, 2016: 401) dilakukan secara interaktif melalui tiga proses

yaitu:

1. Pengumpulan data

Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi

dicatat dalam catatan penelitian dan akan dideskripsikan dalam dua bagian yaitu

deskriptif dan reflektif. Dalam catatan deskriptif adalah catatan tentang apa yang

benar-benar terjadi di lapangan, tanpa adanya pendapat dari peneliti terhadap

peristiwa yang terjadi. Catatan reflektif adalah catatan yang berisi kesan,

komentar, dan pendapat peneliti tentang temuan yang dijumpai dan akan dijadikan

peneliti sebagai bahan rencana pengumpulan data tahap berikutnya.

2. Reduksi Data

Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis melalui reduksi data, yaitu

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan data yang mengarah

untuk memecahkan masalah atau untuk menjawab pertanyaan penelitian,

kemudian menyederhanakan dan menyusun secara sistematis. Pada reduksi data,

hanya temuan data yang berkenaan dengan permasalahan penelitian saja yang

akan direduksi, dan data yang tidak berkenaan dengan penelitian akan dibuang

atau tidak digunakan, sehingga akan memberikan gambaran yang jelas dan dapat

memudahkan peneliti untuk menarik kesimpulan.


25
26

3. Penarikan Kesimpulan

Pada tahap ini akan dilakukan proses penyusunan kesimpulan berdasarkan

hasil data dan dijelaskan dengan kalimat yang jelas serta mudah dimengerti dan

sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian perilaku akademik peserta didik

dalam proses pembelajaran tematik kelas III SD Inpres Panaikang I/1 di era

pandemi.

G. Pemerikasaan Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data digunakan untuk menguji tingkat

kepercayaan dan kebenaran data yang diperoleh agar data yang terkumpul

menjadi valid dan dapat diandalkan, dalam penelitian ini data yang diperoleh akan

diuji dengan triangulasi baik secara sumber maupun teknik. Pada triangulasi

sumber untuk menguji kredibilitas data tentang perilaku akademik peserta didik

dalam proses pembelajaran tematik dengan cara mengecek data yang diperoleh

melalui beberapa sumber yaitu guru wali kelas III, orang tua dan peserta didik.

Triangulasi teknik yaitu dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama

dengan teknik yang berbeda, misalnya pada triangulasi sumber data diperoleh

melalui wawancara, kemudian di triangulasi teknik menggunakan obeservasi dan

dokumentasi.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini akan dijelaskan hasil penelitian analisis perilaku

akademik dalam proses pembelajaran tematik kelas III SD Inpres Panaikang 1/1

di Era Pandemi.

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus sampai dengan

19 September 2020, dan pada bagian ini akan dibahas secara rinci hasil dari

analisis perilaku akademik peserta didik dalam proses pembelajaran tematik kelas

III SD Inpres Panaikang I/1 di era pandemi.

1. Hasil Wawancara

Wawancara ini ditujukan kepada guru wali kelas III dan masing-masing

orang tua peserta didik yang diteliti. Adapun hasil wawancara sebagai berikut:

a. Hasil wawancara terhadap guru wali kelas III atas nama Sulfi, S.Pd., yaitu:

1) Bagaimana penerapan pembelajaran tematik di era pandemi?

Sedikit menjelaskan terkait dengan pemelajaran tematik itu sendiri. Pembelajaran

tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa

mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta


27

didik artinya ketika guru menjelaskan lewat video kemudian dikirim ke peserta

didik, maka guru kesulitan untuk mentransfer ilmu dari jarak jauh, sebaliknya

peserta didik pun tidak dapat memahami pembelajarann tersebut sehingga

penerapan pembelajaran tematik sulit diterapkan hal ini pun berkaitan dengan

waktu jam mengajar guru yang biasanya empat jam di sekolah terpaksa hanya

mengajar selama lima menit lewat video.

2) Apa kesulitan yang dialami guru pada saat pembelajaran tematik di era

pandemi?

Sulfi, S.Pd. menjawab bahwa di era pendemi ini tentunya banyak sekali kesulitan

yang dialami guru salah satunya jaringan internet yang lambat akan menghambat

proses kegiatan mengajar, belum lagi ada peserta didik yang membuat alasan yang

mengada-ada terkait dengan jaringan yang jelek hal ini sering terjadi sebab guru

tidak dapat mengontrol langsung proses pembelajaran.

3) Faktor apa yang mempengaruhi perilaku akademik peserta didik di era

pandemi?

Setiap kegiatan belajar mengajar tentunya banyak faktor yang mempengaruhi

prilaku akademik peserta didik tentunya jika yang berhubungan dengan keadaan

sekarang, salah satunya cara mengajar guru yang tidak sesuai sehingga daya tarik

belajarnya kurang dan peserta didik pun merasa bosan dalam proses belajar

mengajar.

4) Apa yang menjadi acuan guru dalam menilai perilaku akademik peserta didik?
28

Penilaian guru harus menyadari kondisi peserta didik secara keseluruhan dalam

proses pembelajaran, untuk menilai sejauhmana peserta didik telah mengusai

beragam kompetensi. Tentu saja di era pendimi ini guru melakukan penilaian

berdasarkan yang tercepat mengirim tugas hal disebabkan karena guru tidak

mengontrol langsung peserta didik pada saat menjawab soal yang diberikan.

5) Bagaimana tanggapan atau respon peserta didik pada saat diberikan tugas

tambahan?

Sebagai seorang guru memberikan tugas peserta didik untuk memastikan para

murid untuk betul-betul memahami materi yang dibahas, Oleh karena itu guru

memberikan tugas tambahan dengan harapan peserta didik dapat belajar dan

memahami materi. Hal ini pun berkaitan dengan antusias peserta didik menerima

tugas tambahan oleh guru walaupun terkadang pada saat pembuatan tugas peserta

didik harus menunggu orang tua pulang dari kerja.

b. Hasil wawancara terhadap orang tua peserta didik sebagai berikut:

1) Bagaimana sistem pembelajaran peserta didik di era pandemi?

Jawaban yang diberikan oleh Tuti orang tua dari Aflah Umana Rasyid adalah

belajar online, sedangkan jawaban yang diberikan oleh Alfrida orang tua dari

Maya Lestari adalah sistem online, sementara jawaban yang diberikan oleh

Wahyuni, S.Pd. orang tua dari Nur Aisyah Putri adalah belajar online melalui

group WhatsApp.

2) Apakah kesulitan yang dialami peserta didik pada saat belajar online?
29

Jawaban yang diberikan oleh Tuti, Alfrida, dan Wahyuni, S.Pd., adalah jaringan

yang kurang mendukung. Dari hasil wawancara ketiga sampel menjawab jaringan

yang kurang mendukung.

3) Apa kesulitan yang dialami orang tua pada saat mendampingi anaknya pada

saat belajar online?

Jawaban yang diberikan oleh Tuti adalah biasa kurang paham cara menggunakan

hp, sedangkan jawaban yang diberikan oleh Alfrida adalah anaknya tidak mau

mendengar, sementara jawaban dari Wahyuni, S.Pd., adalah kurangnya waktu

dalam mendampingi anaknya pada saat belajar online.

4) Perilaku apa saja yang sering dilakukan oleh peserta didik pada saat belajar

online?

Jawaban dari Tuti adalah malas belajar, sedangkan jawaban yang diberikan oleh

Alfrida adalah tidak mau mendengar, sementara jawaban dari Wahyuni, S.Pd.,

adalah kurang memperhatikan atau tidak fokus dalam belajar.

5) Apakah kesulitan yang dialami peserta didik pada saat memperhatikan gurunya

menjelaskan melalui video?


30

Jawaban dari Tuti adalah tidak ada, sedangakan jawaban yang diberikan oleh

Alfrida kadang jaringan kurang bagus, dan jawaban yang diberikan oleh Wahyuni,

S.Pd., adalah kesulitannya itu biasa tidak mengerti.

6) Apakah peserta didik paham jika guru mengajar melalui video?

Jawaban dari ketiga sumber yaitu Tuti, Alfrida, dan Wahyuni, S.Pd., adalah

kurang paham.

7) Apa kelebihan dan kelemahan pada saat pembelajaran online?

Jawaban dari Tuti adalah kelemahannya itu tidak ada kuota dan kelebihannya

tidak ada, sedangkan jawaban dari Alfrida adalah lebih banyak kelemahannya

yang pertama masalah kuota, jaringan dan peserta didik kurang aktif dalam

belajar, sementara jawaban dari Wahyuni S.Pd., adalah kelebihannya bisa lihat

secara langsung anak-anak belajar dan kelemahannya biasa anak-anak kurang

paham jika guru menjelaskan.

8) Bagaimana perkembangan membaca peserta didik pada saat belajar online?

Jawaban dari Tuti dan Alfrida adalah membacanya kurang, sedangkan jawaban

yang diberikan oleh Wahyuni, S.Pd., adalah baik.

9) Apakah pada saat memperhatikan guru menjelaskan lewat video, peserta didik

tersebut bertanya kepada orang tua?


31

Jawaban dari ketiga sumber menjawab iya

2. Hasil Observasi Peserta Didik

a. Observasi dilakukan di rumah Aflah Umana Rasyi alamat Racing Center,

Karampuang, Kecamatan Panakukang Kota Makassar, pada hari rabu tanggal 26

Agustus 2020.

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aflah Umana Rasyid


Aktivitas
No Aspek yang diamati Ya Tidak
akademik
1. Visual Activites Keaktifan membaca √
Peserta didik
Memperhatikan √
penjelasan guru melalui
video
2. Oral Activites Bertanya √
Mengeluarkan Pendapat √
Tidak Memberikan √
Pendapat
3. Emotional Tampak bosan √
Activites Bersemangat √
Tenang √

Berdasakan tabel 4.1 dapat di simpulkan bahwa perilaku akademik peserta

didik atas nama Aflah Umana Rasyid termasuk dalam interprestasi kurang baik

dengan aspek prilaku yang ditemukan berdasarkan data di lapangan. Perilaku


32

akademik yang ditemukan pada saat memperhatikan guru mengajar lewat video

yaitu prilaku yang kurang baik seperti merasa bosan, tidak memperhatikan

penjelasan guru hal ini terjadi karena dipengaruhui oleh orang tua peserta didik.

Dari hal tersebut tentunya peserta didik juga memiliki prilaku yang kurang

bersemangat dalam proses pembelajaran. Perilaku-perilaku lain seperti bertanya

dan keaktifan membaca peserta didik tentunya juga dipengaruhi oleh orang tua

apabila peserta didik didampingi saat belajar, maka pada saat belajar peserta didik

memiliki prilaku yang efektif.

b. Observasi dilaksanakan pada hari selasa tanggal 1 september 2020 di rumah

Maya Lestari alamat Racing Center, Karampuang, Kecamatan Panakukang Kota

Makassar.

Tabel 4.2 Hasil Observasi Maya Lestari


Aktivitas
No Aspek yang diamati Ya Tidak
Akademik
1. Visual Activites Keaktifan membaca √
Peserta didik
Memperhatikan √
penjelasan guru melalui
video
2. Oral Activites Bertanya √
Mengeluarkan √
Pendapat
Tidak Memberikan √
Pendapat
3. Emotional Tampak bosan √
Activites Bersemangat √
33

Tenang √

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peserta didik atas nama Maya

Lestari menunjukkan perilaku akademik yang baik sebagaimana pada aspek yang

terlaksana di atas, tentunya pada saat peserta didik mendengarkan guru mengajar

lewat video. Peserta didik menunjukkan perilaku yang bersemangat, hal ini

dikarenakan peserta didik tidak merasa bosan sebab peserta didik tenang dalam

memperhatikan penjelasan guru melalui video yang dikirimkan melalui grup

WhatsApp dan peserta didik juga tentunya cenderung berinisiatif dalam

mempertanyakan penjelasan gurunya kepada orang tua oleh karena itu peserta

didik menunjukan perilaku akademik yang aktif. Namun masih ada perilaku

akademik peserta didik yang belum muncul seperti mengeluarkan pendapat, hal

ini disebabkan karena peserta didik kurang percaya diri.

c. Observasi dilakukan di rumah Nur Aisyah Putrialamat Sukamaju 8,

Tamamaung, Kecamatan Panakukang Kota Makassar, pada hari rabu tanggal 9

september 2020.

Tabel 4.3 Hasil Observasi Nur Aisyah Putri


Aktivitas
No Aspek yang diamati Ya Tidak
Akademik
1. Visual Activites Keaktifan membaca √
Peserta didik
Memperhatikan √
penjelasan guru melalui
video
34

2. Oral Activites Bertanya √


Mengeluarkan √
Pendapat
Tidak Memberikan √
Pendapat
3. Emotional Tampak bosan √
Activites Bersemangat √
Tenang √

Berdasarkan tabel di atas diketahui analisis data observasi prilaku

akademik peserta didik baik. hal ini disebabkan perilaku yang ditunjukan peserta

didik cenderung bersemangat. Pada dasarnya peserta didik dapat bertanya dan

mengeluarkan pendapat dengan baik namun peserta didik merasa bosan

disebabkan metode mengajar guru yang monoton. Selama proses pembelajaran

peserta didik juga menunjukan perilaku yang tenang dan dapat memperhatikan

video mengajar guru dengan baik.

B. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku akademik peserta didik

dalam proses pembelajaran tematik di era pandemi. dengan melihat dari beberapa

indikator penelitian yaitu visual activites, oral activites dan emotional activites

yang dirujuk dari teori Paul B.Diedrich dalam Fitriani (2006: 13).

Penelitian tersebut disajikan dalam bentuk kualitatif yakni mengenai

analisis perilaku akademik dalam proses pembelajaran tematik kelas III SD Inpres

Panaikang I/1 di era pandemi. Adapun hasil observasi yang dilakukan selama

proses pembelajaran semester ganjil 2020/2021 dilaksanakan secara langsung


35

(tatap muka di rumah masing-masing) disebabkan pandemi virus corona atau

covid-19, proses pembelajaran di SD Inpres Panaikang I/1dilaksanakan melalui

group WhatsApp yang dilakukan guru yaitu membuka pembelajaran dengan salam

atau doa, mengecek kehadiran dengan cara siswa mengetik manual nama masing-

masing di group kelas WhatsApp kemudian guru menyampaikan materi melalui

video yang dikirim ke group WhatsApp dan memberikan tugas, setelah itu siswa

mengumpulkan tugas dengan cara mengirim foto tugas ke grup WhatsApp.

Hasil wawancara yang bersumber dari wali kelas III dan orang tua peserta

didik. Proses wawancara berjalan selama dua hari. Hari pertama mewawancarai

wali kelas III, mengenai penerapan dan pembelajaran tematik di era pandemi. Hari

kedua mewawancarai orang tua peserta didik mengenai perilaku akademik peserta

didik dalam proses pembelajaran melalui online. Kegiatan wawancara guru tidak

dilaksanakan di sekolah karena aturan protokol kesehatan yang menegaskan agar

sekolah tidak melakukan aktivitas selama pandemi, oleh itu penelitian ini

dilaksanakan melalui WhatsApp dan kegiatan mewawancarai orang tua peserta

didik dengan mendatangi rumah masing-masing dan tetap mematuhi protokol

kesehatan covid-19 serta meminta izin sebelum mendatangi rumah orang tua

peserta didik.

Adapun profil informan dalam penelitian ini adalah berjumlah tujuh orang

yaitu empat orang informan tambahan dan tiga orang informan kunci, adapun

profil informan tambahan yaitu tiga orang tua peserta didik untuk menggali

informasi mengenai perilaku akademik peserta didik di rumah, dan satu wali kelas
36

III SD Inpres Panaikang I/1 untuk menggali informasi mengenai penerapan dan

pembelajaran tematik di era pandemi. serta tiga informan kunci adalah peserta

didik kelas III untuk mengetahui perilaku akademik pada saat pembelajaran

tematik di era pandemi. Adapun profil informan tambahan yaitu wali kelas III atas

nama Sulfi, S.Pd., alamat Manuruki, Parang Tambung, Kecamatan Tamalate,

Kota Makassar. selanjutnya orang tua peserta didik atas nama Tuti alamat Racing

Center, Karampuang, Kecamatan Panakukang Kota Makassar, dan Alfrida alamat

Racing Center, Karampuang, Kecamatan Panakukang Kota Makassar, serta

Wahyuni S.Pd., alamat Sukamaju 8, Tamamaung, Kecamatan Panakukang Kota

Makassar. Profil informan kunci dari peserta didik kelas III yaitu Aflah Umana

Rasyid alamat Racing Center, Karampuang, Kecamatan Panakukang Kota

Makassar, dan Maya Lestari alamat Racing Center, Karampuang, Kecamatan

Panakukang Kota Makassar, serta Nur Aisyah Putri alamat Sukamaju 8,

Tamamaung, Kecamatan Panakukang Kota Makassar. Adapun pembahasan hasil

wawancara dan hasil observasi sebagai berikut:

1. Pembahasan Hasil wawancara dengan wali kelas III

Wawancara dilakukan guna mendapatkan informasi secara lisan dan lebih

mendalam tentang peran guru dalam penerapan pembelajaran tematik. wawancara

dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara bebas sehingga peneliti dapat

memperluas pertanyaan sesuai dengan jawaban guru. Berdasarkan pendapat

Munir 2005: 1) Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan peserta

didik dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga
37

peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat

menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui

pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari

dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Teori

pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang

menekankan bahwa pembelajaran haruslah bermakna dan berorientasi pada

kebutuhan dan perkembangan anak. Data yang didapatkan di lapangan dari hasil

wawancara dengan guru diketahui bahwa pembelajaran tematik di era pendemi

sangatlah susah dikarenakan guru tidak terlibat langsung dalam pembelajaran,

perkembangan anak, dan sulitnya mentransfer ilmu serta cara mengajar guru tidak

berdasarkan pada kebutuhan peserta didik. Hal ini juga didukung dengan waktu

mengajar guru yang terbatas, jaringan yang kurang mendukung, dan daya tangkap

peserta didik yang berbeda-beda sehingga guru kesusahan menerapkan

pembelajaran tematik.

2. Pembahasan hasil wawancara dengan orang tua siswa

Wawancara dilakukan guna mendapatkan informasi secara lisan dan lebih

mendalam terhadap perilaku akademik peserta didik. Wawancara dilakukan

dengan menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur sehingga peneliti

dapat memperluas pertanyaan sesuai dengan jawaban orang tua peserta didik

terkait dengan prilaku akademis peserta didik. Menurut Rachmi dalam

Supriyani (2016: 71) perilaku akademik adalah perilaku belajar yang sering
38

disebut juga dengan kebiasaan belajar yaitu proses belajar yang dilakukan oleh

individu secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis atau spontan. Data di

lapangan yang didapatkan dari wawancara dengan tiga orang tua peserta didik

diketahui bahwa dalam proses pembelajaran peserta didik memiliki prilaku atau

respon yang berbeda-beda. Adapun yang berkaitan dengan perilaku akademik

peserta didik dalam menonton video mengajar guru yaitu peserta didik cenderung

bertanya kepada orang tuanya dibandingkan dengan guru dikarenakan peserta

didik kurang percaya diri, selain itu jaringan yang kurang mendukung atau

lingkungan membuat peserta didik merasa tidak tenang selama proses

pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan teori Slameto dalam Mahmud (2010: 10)

aktivitas belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi lingkungannya.

3. Pembahasan hasil observasi dari ketiga peserta didik

Observasi dalam penelitian yaitu peneliti melakukan pengamatan terhadap

perilaku akademik peserta didik dalam proses pembelajaran tematik di era

pendemi dengan tiga peserta didik yaitu Aflah Umana Rasyid, Maya Lestari, dan

Nur Aisyah Putri. Alasan peneliti hanya mengambil tiga peserta didik dikarenakan

penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang dimana penelitian tersebut

harus menjelaskan satu persatu subjek yang akan di teliti, olehnya itu peneliti

mengambil tiga peserta didik untuk di teliti atau dijadikan sampel, Sehingga

peneliti memiliki data yang akurat.


39

Menurut Notoatmodjo (2010:20) bahwa perilaku manusia adalah semua

kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung maupun yang tidak

diamati oleh pihak luar. Dari berbagai kegiatan di atas dapat disimpulkan prilaku

akademik peserta didik merupakan respon peserta didik terhadap pembelajaran.

Berdasarkan data di lapangan yang didapatkan dari observasi dengan ketiga

peserta didik diketahui bahwa dalam proses pembelajaran peserta didik memiliki

perilaku yang berbeda beda dikarenakan kurangnnya dampingan orang tua

akibatnya proses pembelajaran peseta didik menjadi menurun pada akhirnya

perilaku akademik peserta didik tentunya berpengaruh, selain itu guru tidak dapat

memantau langsung proses pembelajaran serta memaksimalkan materi yang

diajarkan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Tu’u (2018: 64) bahwa perilaku

merupakan cerminan konkret yang tampak dalam sikap, perbuatan, dan kata-kata

(pernyataan) sebagai reaksi seseorang yang muncul karena adanya pengalaman

proses pembelajaran dan rangsangan dari lingkungannya.

Berikut ini diuraikan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian.

Hasil yang dimaksud adalah prilaku akademik peserta didik dalam proses

pembelajaran tematik di era pandemi.

a. Afla Umana Rasyid

Analisis dari hasil prilaku akademik peserta didik yang diambil melalui

wawancara dan observasi bahwa prilaku akademik peserta didik kurang baik

dalam melihat video mengajar guru karena peserta didik tidak memperhatikan
40

video mengajar guru, tidak tenang, tampak bosan, dikarenakan peserta didik harus

bertanya kepada orang tua terkait dengan video mengajar guru.

b. Maya Lestari

Analisis dari hasil prilaku akademik peserta didik yang diambil melalui

wawancara dan observasi bahwa prilaku akademik peserta didik cukup baik dalam

melihat video mengajar guru dikarenakan peserta didik berusaha melihat video

mengajar guru, bersemangat, tenang, dan bertanya sebab peserta didik selalu

didampingi oleh orang tua.

c. Nur Aisyah Putri

Analisis dari hasil prilaku akademik peserta didik yang diambil melalui

wawancara dan observasi bahwa prilaku akademik peserta didik sangat baik

dalam melihat video mengajar guru dikarenakan peserta didik berusaha melihat

vidio mengajar guru, bersemangat, tenang, dan bertanya sebab peserta didik selalu

didampngi oleh orang tua dikarenakan pekerjaan orang tua.

Dari data di atas dapat dilihat bahwa kendala peserta didik adalah

dampingan orang tua dan jaringan yang tidak mendukung karena sekarang kita

ada dimasa pandemi dimana peserta didik harus belajar dari rumah melalui daring,

tidak bertatap muka secara langsung dan berada dilokasi terpisah. Hal ini

berpengaruh dengan perilaku akademik pesera didik. Menurut Islamuddin (2011:


41

161) terdapat ciri-ciri perubahan perilaku yang terpenting yaitu: (1) Perubahan

Intensional, (2) perubahan positif, (3) perubahan yang efektif dan fungsional.

Perwujudan perilaku belajar meliputi: kebiasaan, keterampilan, pengamatan,

berfikir asosiatif dan daya ingat, berfikir rasional, sikap, inhibisi, apresisi dan

tingkah laku afektif. Selain itu dalam proses pembelajaran guru juga harus

merancang model atau media yang memungkinkan peserta didik dapat aktif dan

merangsang keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Pembahasan pada BAB V akan dibahas mengenai simpulan dari hasil

penelitian dan saran yang diberikan oleh peneliti.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan hasil penelitian tentang perilaku

akademik peserta didik dalam proses pembelajaran tematik kelas III di era

pandemi menemukan data yang hampir sama berdasarkan aspek yang diamati

bahwa peserta didik cenderung bertanya kepada orang tua dibandingkan dengan

melihat sendiri penjelasan materi yang disampaikan guru melalui video, dan

peserta didik tampak bosan dalam pembelajaran, serta guru kesulitan dalam

mentransfer materi pembelajaran di era pandemi. Hal ini, dikarenakan waktu jam

mengajar guru yang biasanya empat jam di sekolah terpaksa hanya mengajar

selama lima menit lewat video.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian di atas, ada beberapa hal

yang perlu disarankan.

1. Bagi guru
41

Guru sebagai tenaga pendidik perlu menambah pengetahuan dan wawasan

mengenai metode pembelajaran di era pandemi.


42

2. Bagi peserta didik

Peserta didik janganlah merasa bosan dalam memperhatikan materi yang

diberikan guru melalui video.

3. Bagi orang tua

Orang tua hendaklah menyadari bahwa keluarga merupakan lembaga

pertama dalam pembentukan perilaku peserta didik.


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Munir, dkk. 2005. Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik. Jakarta:


Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam.

Depdiknas, 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Fathia, R.N. 2014. Keseimbangan akademis dan non akademis. (online).


http://www.kompasiana.com/amp/rizanurul/. Diakses 18 Juni 2015.

Hamdani. 2011. empat pilar pendidikan. Unesco. Bandung: Pustaka Setia.

Husdarta, dan Saputra,Y. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: CV.

Alfabeta

Islamuddin, Haryu. 2011. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Mahmud, Y. 2016. Pengaruh Lingkungan dan Disiplin Belajar Terhadap Motivasi
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS. Artikel. Universitas Negeri
Gorontalo.

Puspitasari, R. 2014. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Pada Kelas Awal.


Skripsi.Universitas Islam Negeri Maulana Malik.

Rusman. 2011Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme


Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan


Sd/Mi. Jakarta : litera prenada media group.

Saputra, H. D. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta.

Supardan, D. 2015. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: PT Bumi


Aksara.
43

Supriani, D. 2016. Analisis Perilaku Akademik SIswa Kelas IV Pada Diskusi


Pembelajaran PKn. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Tu'u, T. 2018. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT.
Grasindo.

Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia


Dini TK/RA & Anak Usia Awal SD/MI. Jakarta: Kencana.

Widiaryanti, V. 2009. Perilaku Belajar Ditinjau Dari Lingkungan Sosial dan


Kemandirian pada Siswa. Skripsi. Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang.

Wikipedia. 2020. Pandemi covid-19 di Indonesia. (online). https://id.wikipedia.


org/wiki/Pandemi_covid-19_di_Indonesia. Diperbarui 28 September 2020

LAMPIRAN
44

Lampiran 1: Profil sekolah SD Inpres Panaikang 1/1

1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD INPRES PANAIKANG 11
2 NPSN : 40307610
3 Jenjang Pendidikan : SD
:
4 Status Sekolah Negeri
5 Alamat Sekolah : Jl Racing Cetre No 14
RT / RW : 5 / 9
Kode Pos : 90231
Kelurahan : Tamamaung
Kecamatan : Kec. Panakukkang
Kabupaten/Kota : Kota Makassar
Provinsi : Prov. Sulawesi Selatan
:
Negara Indonesia
6 Posisi Geografis : -5.1436 Lintang
119.4524 Bujur
3. Data Pelengkap              
7 SK Pendirian Sekolah : 421.2/5764/DP/IX/2016
:
8 Tanggal SK Pendirian 2016-09-16
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
1
SK Izin Operasional : 421.2/5764/DP/IX/2016
0
1
Tgl SK Izin Operasional : 2016-09-16
1
1
Kebutuhan Khusus Dilayani :  
2
1
Nomor Rekening : 1302020000083991
3
1
Nama Bank : BPD SULAWESI SELA...
4
1
Cabang KCP/Unit : BPD SULAWESI SELATAN CABANG UTAMA MAKASSAR...
5
1
Rekening Atas Nama : SDINPPANAIKANGI/1...
6
1
MBS : Tidak
7
1
Memungut Iuran : Tidak
8
1
Nominal/siswa : 0
9
45

2
Nama Wajib Pajak :  
0
2
NPWP :  
1
3. Kontak Sekolah
2
Nomor Telepon :  
0
2 :
Nomor Fax 0411442588
1
2
Email : sdipanaikang1991@gmail.com
2
2 :
Website http://
3
4. Data Periodik
2
Waktu Penyelenggaraan : Pagi/6 hari
4
2
Bersedia Menerima Bos? : Ya
5
2
Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
6
2
Sumber Listrik : PLN
7
2
Daya Listrik (watt) : 1300
8
2
Akses Internet : Telkomsel Flash
9
3
Akses Internet Alternatif : Tidak Ada
0
5. Sanitasi
Sustainable Development Goals
(SDG)
3
Sumber air : Ledeng/PAM
1
3
Sumber air minum : Air kemasan
2
3
Kecukupan air bersih : Cukup sepanjang waktu
3
Sekolah menyediakan jamban
3 yang dilengkapi dengan fasilitas
: Tidak
4 pendukung untuk digunakan
oleh siswa berkebutuhan khusus
3
Tipe jamban : Leher angsa (toilet duduk/jongkok)
5
3 Sekolah menyediakan pembalut
: Tidak ada
6 cadangan
46

Jumlah hari dalam seminggu


3
siswa mengikuti kegiatan cuci : 5 hari
7
tangan berkelompok
3
Jumlah tempat cuci tangan : 6
8
3 Jumlah tempat cuci tangan
: 0
9 rusak
4 Apakah sabun dan air mengalir
: Ya
0 pada tempat cuci tangan
Sekolah memiiki saluran
4
pembuangan air limbah dari : Ada saluran pembuangan air limbah ke selokan/kali/sungai
1
jamban
Sekolah pernah menguras tangki
4 septik dalam 3 hingga 5 tahun
: Tidak/Tidak tahu
2 terakhir dengan truk/motor
sedot tinja
Stratifikasi UKS :  
4 Sekolah memiliki selokan untuk
: Ya
3 menghindari genangan air
Sekolah menyediakan tempat
4 sampah di setiap ruang kelas
: Ya
4 (Sesuai permendikbud tentang
standar sarpras)

4 Sekolah menyediakan tempat


: Tidak
5 sampah tertutup di setiap unit
jamban perempuan
4 Sekolah menyediakan cermin di
: Tidak
6 setiap unit jamban perempuan
Sekolah memiliki tempat
4
pembuangan sampah : Ya
7
sementara (TPS) yang tertutup
Sampah dari tempat
4
pembuangan sampah : Ya
8
sementara diangkut secara rutin
Ada perencanaan dan
4 penganggaran untuk kegiatan
: Ya
9 pemeliharaan dan perawatan
sanitasi sekolah
Ada kegiatan rutin untuk
5 melibatkan siswa untuk
: Ya
0 memelihara dan merawat
fasilitas sanitasi di sekolah
5 Ada kemitraan dengan pihak
: ✓
1 luar untuk sanitasi sekolah Ada, dengan pemerintah daerah
✓ Ada, dengan perusahaan swasta
✓ Ada, dengan puskesmas
47

✓ Ada, dengan lembaga non-pemerintah


5 Jamban
:
2 Jumlah jamban dapat digunakan Jamban laki-laki perempuan Jamban bersama
0 0 2
5 Jumlah jamban tidak dapat Jamban
:
3 digunakan Jamban laki-laki perempuan Jamban bersama
0 0 0
Sekolah memiliki kegiatan dan media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang sanitasi sekolah
Kegiatan dan Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
Variabel Gur
  u Ruang Kelas Toilet Selasar Ruang UKS Kantin
5
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
3 Cuci tangan pakai sabun
5
✓ ✓     ✓  
4 Kebersihan dan kesehatan
5
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
5 Pemeliharaan dan perawatan toilet
5
✓ ✓     ✓ ✓
6 Keamanan pangan
5
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
7 Ayo minum air
48

Lampiran 2: Hasil observasi peserta didik

1.Hasil Observasi Aflah Umana Rasyid

Aktivitas
No Aspek yang diamati Ya Tidak
akademik

1. Visual Keaktifan membaca √


Activites Peserta didik
Memperhatikan √
penjelasan guru
melalui video

2. Oral Activites Bertanya √

Mengeluarkan √
Pendapat
Tidak Memberikan √
Pendapat
3. Emotional Merasa bosan √
Activites Bersemangat √
Tenang √
49

2. Hasil Observasi Maya Lestari

Aktivitas
No Aspek yang diamati Ya Tidak
akademik

1. Visual Activites Keaktifan membaca √


Peserta didik
Memperhatikan √
penjelasan guru
melalui video

2. Oral Activites Bertanya √

Mengeluarkan √
Pendapat
Tidak Memberikan √
Pendapat
3. Emotional Merasa bosan √
Activites
Bersemangat √

Tenang √
50

3. Hasil Observasi Nur Aisyah Putri

Aktivitas
No Aspek yang diamati Ya Tidak
akademik

1. Visual Activites Keaktifan membaca √


Peserta didik

Memperhatikan √
penjelasan guru melalui
video

2. Oral Activites Bertanya √

Mengeluarkan Pendapat √

Tidak Memberikan √
Pendapat

3. Emotional Merasa bosan √


Activites
Bersemangat √

Tenang √
51

Lampiran 3: Hasil wawancara untuk orang tua peserta didik

1. Identitas Observasi
a. Nama : Tuti
b. Hari/Tanggal : Rabu, 26 Agustus 2020
c. Alamat : Racing Center, Kecamatan Panakukang Kota Makassar
d. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
No. Pertanyaan Jawaban
Bagaimana sistem pembelajaran peserta belajar online
1.
didik di era pandemi?
Apakah kesulitan yang dialami peserta
2.
jaringan yang kurang mendukung.
didik pada saat belajar online?
Apa kesulitan yang dialami orang tua pada
kurang paham cara menggunakan
saat mendampingi anaknya pada saat hp
3.
belajar online?
Perilaku apa saja yang sering dilakukan malas belajar
4.
oleh peserta didik pada saat belajar online?
Apakah kesulitan yang dialami peserta didik
5 pada saat memperhatikan gurunya menjelaskan tidak ada
melalui video?
Apakah peserta didik paham jika guru kurang paham.
6
mengajar melalui video?
Apa kelebihan dan kelemahan pada saat kelemahannya itu tidak ada kuota
7 dan kelebihannya tidak ada
pembelajaran online?
Bagaimana perkembangan membaca membacanya kurang
8.
peserta didik pada saat belajar online?
Apakah pada saat memperhatikan guru
iya.
9. menjelaskan lewat video, peserta didik
tersebut bertanya kepada orang tua?
52

2. Identitas Observasi
a. Nama : Alfrida
b. Hari/Tanggal : Selasa, 1 September 2020
c. Alamat : Racing Center, Kecamatan Panakukang Kota Makassar
d. Pekerjaan : Penjual

No. Pertanyaan Jawaban


Bagaimana sistem pembelajaran peserta sistem online
1.
didik di era pandemi?
Apakah kesulitan yang dialami peserta jaringan yang kurang mendukung
2. .
didik pada saat belajar online?
Apa kesulitan yang dialami orang tua pada
anaknya tidak mau mendengar
saat mendampingi anaknya pada saat
3.
belajar online?
Perilaku apa saja yang sering dilakukan tidak mau mendengar
4.
oleh peserta didik pada saat belajar online?
Apakah kesulitan yang dialami peserta didik
kadang jaringan kurang bagus
5 pada saat memperhatikan gurunya menjelaskan
melalui video?
Apakah peserta didik paham jika guru kurang paham.
6
mengajar melalui video?
lebih banyak kelemahannya yang
Apa kelebihan dan kelemahan pada saat pertama masalah kuota, jaringan
7 dan siswa kurang aktif dalam
pembelajaran online? belajar,

Bagaimana perkembangan membaca membacanya kurang,


8.
peserta didik pada saat belajar online?
Apakah pada saat memperhatikan guru
9. menjelaskan lewat video, peserta didik iya
tersebut bertanya kepada orang tua?
53

2. Identitas Observasi
a. Nama : Wahyuni, S.Pd.
b. Hari/Tanggal : Rabu, 26 Agustus 2020
c. Alamat : Sukamaju 8, Kecamatan Panakukang Kota Makassar
d. Pekerjaan : Guru
No. Pertanyaan Jawaban
Bagaimana sistem pembelajaran peserta didik
1. belajar online melalui grup WhatsApp.
di era pandemi?
Apakah kesulitan yang dialami peserta didik
2. jaringan yang kurang mendukung.
pada saat belajar online?
Apa kesulitan yang dialami orang tua pada saat
kurangnya waktu dalam mendampingi
mendampingi anaknya pada saat belajar
3. anaknya pada saat belajar online.
online?
Perilaku apa saja yang sering dilakukan oleh kurang memperhatikan atau tidak
4.
peserta didik pada saat belajar online? fokus dalam belajar.
Apakah kesulitan yang dialami peserta didik
5 pada saat memperhatikan gurunya menjelaskan kesulitannya itu biasa tidak mengerti.
melalui video?
Apakah peserta didik paham jika guru
6 kurang paham
mengajar melalui video?
kelebihannya bisa lihat secara

Apa kelebihan dan kelemahan pada saat langsung anak-anak belajar dan
7
pembelajaran online? kelemahannya biasa anak-anak kurang

paham jika guru menjelaskan.


Bagaimana perkembangan membaca peserta
8. baik.
didik pada saat belajar online?
Apakah pada saat memperhatikan guru
9. menjelaskan lewat video, peserta didik tersebut iya
bertanya kepada orang tua?
54

Lampiran 4: Dokumentasi proses wawancara wali kelas III melalui whatsapp


55

Lampiran 5: Dokumentasi kegiatan observasi di rumah peserta didik

Nur Aisyah Putri Maya Lestari

Afla Umana Rasyid


56

Lampiran 6: Dokumentasi kegiatan wawancara di rumah orang tua peserta


didik

Ibu Tuti Ibu Wahyuni, S.Pd.

Ibu Alfrida
57

Lampiran 7: Dokumentasi proses pembelajaran kelas III SD Inpres


Panaikang 1/1 melalui group whatsapp

Group kelas III SD Inpres Panaikang 1/1


58

Lampiran 8: Surat keterangan meneliti


59

Lampiran 9 : Surat keterangan telah meneliti

Anda mungkin juga menyukai