Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Makalah Ini di Buat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewiraan dan
Kewarganegaraan Yang di Bimbing Oleh Mrs. Umniyatis Sholihah Hastriana, M. Pd I,

Disusun Oleh :

M. Zaenul Fuad (420086)


Yosha Nanda Christian (420129)

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG


JURUSAN S1 TEKNIK ELEKTRO
KONSENTRASI MULTIMEDIA BROADCASTING
MALANG 2023
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan baik dan lancar .
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Kewarganegaraan serta
membantu mengembangkan kemampuan pemahaman pembaca terhadap Hak dan Kewajiban
Warga Negara dan contoh hak yang telah didapat warga negara serta kewajiban apa yang
belum dilaksanakan oleh warga negara. Pemahaman tersebut dapat dipahami melalui
pendahuluan , pembahasan masalah , serta penarikan garis kesimpulan dalam makalah ini.
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia ini
disajikan dalam konsep dan bahasa yang sederhana sehingga dapat membantu pembaca
dalam memahami makalah ini . Dengan makalah ini , diharapkan pembaca dapat memahami
mengenai hak dan kewajiban warga negara dan contoh hak yang telah didapat warga negara
serta kewajiban apa yang belum dilaksanakan oleh warga negara.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dosen mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan, Mrs. Umniyatis Sholihah Hastriana, M. Pd I, yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk berkarya menyusun makalah Hak dan Kewajiban Warga
Negara Kesatuan Republik Indonesia .
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran dan kritik sangat penulis
harapkan dari seluruh pihak dalam proses membangun mutu makalah ini .

Malang, 07 November 2023

Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan suatu negara yang demokratis tentunya mempunyai
elemen, seperti masyarakat. Negara memiliki hak dan kewajiban bagi warga
negaranya begitu pula dengan warga negara juga memiliki hak dan kewajiban
terhadap Negaranya. Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama
lain, sehingga dalam praktiknya harus dijalankan dengan seimbang. Hak adalah suatu
yang melekat pada setiap manusia yang menjadi milik kita sebagai anugerah dari
Tuhan, sedangkan kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilakukan atau
dilaksanakan oleh masing-masing individu sehingga bisa mendapatkan haknya secara
fisik. Jika hak dan kewajiban hanya dijalankan salah satu saja, maka akan terjadi
ketidakseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Hak dan kewajiban warga negara telah diatur dalam UUD 1945. Tetapi, masih
banyak terjadi permasalahan dalam hal pelaksanaan maupun penerapan hak dan
kewajiban di lingkup masyarakat Indonesia. Sejatinya, kita sering menuntut hak
namun melupakan kewajiban yang harusnya dijalani. Oleh karena itu, sebagai warga
negara yang bermoral harus menegakkan hak dan kewajiban secara seimbang dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, rasa keadilan akan lebih terasa di dalam
kehidupan ini.
Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan hak tanpa
diimbangi dengan kewajiban. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya makalah ini
pembaca dapat mengerti hak dan kewajiban warganegara Indonesia lalu
menggunakan sekaligus melakukan hak dan kewajibannya secara berimbang.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, sebagai berikut:
1. Apa pengertian hak, kewajiban dan warga negara?
2. Bagaimana keterkaitan antara hak dan kewajiban sebagai warga negara?
3. Kewajiban apa yang belum dilaksanakan sepenuhnya oleh warga negara?
1.3 Tujuan

Tujuan penulisan dalam makalah ini agar dapat memahami pembahasan dari rumusan
masalah dalam makalah ini. Adapun tujuan penulisan makalah, sebagai berikut:
1. Memahami pengertian dari hak, kewajiban, dan warga negara.
2. Memahami keterkaitan antara hak dan kewajiban sebagai warga negara.
3. Mengetahui hak apa yang telah diperoleh warga negara yang telah diberikan
pemerintah
4. Mengetahui kewajiban apa yang belum dilaksanakan sepenuhnya oleh warga
negara
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Warganegara

Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh


Pemerintah Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian
penduduk menurut Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu
yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai
tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara itu.
Menurut Koerniatmanto S, warga negara merupakan anggota negara yang
mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya, mempunyai hubungan hak &
kewajiban yang bersifat timbal-balik terhadap negaranya.
Menurut A.S. Hikam, mengungkapka bahwa warga negara merupakan
terjemahan dari “citizenship” yaitu merupakan anggota dari sebuah kelompok atau
komunitas yang membentuk negara itu sendiri. Menggunakan istilah tersebut
menurutnya lebih pas & lebih berarti daripada kawula negara yang artinya objek atau
orang- orang yang dimiliki negara & mengabdi kepada pemiliknya (Negara).
Menurut Wolhoff, mengatakan bahwa Kewarganegaraan merupakan
keanggotaan dari suatu bangsa tertentu yakni sejumlah manusia yang terikat dengn
yang lainnya karna kesatuan bahasa kehidupan sosial & budaya serta kesadaran
nasionalnya. Kewarganegaraan ini memiliki kemiripan dengan kebangsaan yang
membedakannya ialah hak-hak untuk aktif dalam perpolitikan. Dan ada kemungkinan
untuk memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga negara Sebagai contoh
secara hukum berpartisispasi dalam politik. Juga dimungkinkan untuk memiliki hak
politik tanpa menjadi anggota bangsa dari suatu negara.
Menurut Ko Swaw Sik ( 1957 ), mengungkapkan bahwa Kewarganegaraan
merupakan ikatan hukm antara Negara & seseorang. Dan ikatan itu menjadi suatu
“kontrak politis” antara Negara yang mndapat status sebagai Negara yang berdaulat &
diakui karena memliki tata Negara. Kewarganegaraan juga merupakan bagian dari
konsep kewargaan. Dan didalam pengertian ini, warga suatu kota atau kapubaten
disebut juga sebagai warga kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga
merupakan satuan politik. Dalam otonomi daerah, kewargaan ini menjadi penting,
karena msing-masing satuan politik akn memberikan hak (biasanya sosial) yang
berbeda-beda bagi warganya
2.2 Pengertian NKRI

NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah bentuk negara yang


terdiri dari banyak wilayah atau kepulauan yang tersebar dengan keanekaragaman
adat, suku, budaya, dan keyakinan, yang memiliki tujuan dasar menjadi banggsa yang
merdeka, berdaulat, adil, dan makmur dengan pemeintahan yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta mewujudkan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban
dunia.
NKRI adalah suatu bentuk Negara yang terdiri atas wilayah yang luas dan
tersebar dengan bermacam adat, suku dan keyakinan serta budaya yang memiliki
tujuan dasar menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Mungkin kamu juga pernah mendngar akan pengertian tersebut. Ya, dalam UUD
1945, yang mungkin sangat sering kamu dengar saat upacara bendera hari senin.
Secara tidak langsung dengan diperdengarkannya pembacaan UUD 1945, itu
memperkenalkan dan menginformasikan tentang pengertian NKRI. Dari pengertian
NKRI yang juga ada pada UUD 1945, tersirat tujuan dan fungsi Negara yang juga
penting untuk kamu fahami dan kamu tau. Dalam pemahaman NKRI, Negara
memiliki fungsi untuk menegakan keadilan melalui lembaga-lembaga peradilan yang
sesuai dengan UUD yang berlaku. Negara juga berfungsi untuk mengusahakan
kemakmuran, kesejahteraan dan keadilan rakyatnya. Negara juga berfungsi untuk
melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah akan hal-hal
buruk dalam masyarakat. Dan fungsi dari NKRI juga dalah mempertahankan tegaknya
kedaulatan Negara serta mengantisipasi kemungkinan adanya serangan yang
mengancam keamanan Negara.
Berdasarkan pengertian-pengertian perkata diatas, maka penyusun dapat
menyimpulkan bahwa pengertian judul secara menyeluruh pada makalah yang
berjudul “Hak dan Kewajiban Warganegara” ini adalah Kuasa untuk menerima dan
melakukan sesuatu yang telah dibebankan sebagai penduduk negara yang telah diatur
oleh pemerintah negara Indonesia.
2.3 Pengertian Hak, dan Kewajiban, Warganegara
Hak merupakan sesuatu hal yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan. Hak
pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas
kewajiban.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan /
kewajiban untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna
mendapatkan hak yang pantas untuk didapat . Kewajiban pada umumnya mengarah
pada suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai
anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan
pelaksanaan kewajiban tersebut.
Jadi antara hak dan kewajiban itu saling berhubungan satu sama lain, sebab
seseorang tidak akan mendapat haknya tanpa melakukan kewajiban yang sudah di
tentukan, begitu juga sebaliknya setiap kewajiban yang telah dikerjakan pasti hak
selalu mengikutinya. Contoh yang sederhana “seseorang yang bekerja di suatu
perusahan, mereka memberikan tenaganya dan melaksanakn tugas yang sudah
ditentukan, lalu pada saat tertentu mereka akan mendapatkan gaji”.
Sedangkan pengertian warga negara menurut Kansil adalah mereka yang telah
memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang
bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam
wilayah negara tersebut. Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh
UUD 1945, pasal 26 menyatakan : “ warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan
bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara”.
2.4 Hak dan Kewajiban, Warganegara Indonesia
Hak dan kewajiban merupakan hal yang memiliki keterkaitan yang sulit
dipisahkan. Untuk mencapai keseimbangan antar hak dan kewajiban, kita perlu tahu
posisi kita masing-masing. Hak warga negara adalah hak yang seharusnya dimiliki
oleh setiap warga negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sedangkan, kewajiban negara adalah melakukan suatu kewajiban atau perintah
kita sesuai dengan hukum yang berlaku dan berdasarkan UUD 1945. Sejatinya, kita
sering menuntut hak namun melupakan sebuah kewajiban kita. Jika hak dan
kewajiban telah terpenuhi dan dilaksanakan dengan baik, maka akan tercipta
kehidupan yang harmonis, nyaman, tentram dan sejahtera. Apabila hak dan kewajiban
tidak seimbang dalam pelaksanannya akan menimbulkan perselisihan dan kerugian
bagi diri sendiri dan orang lain.
Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang baik harus menegakkan hak
dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita telah melaksanakannya dengan
baik, kita boleh menuntut hak kita sebagai warga negara kepada pemerintah. Dengan
begitu, rasa keadilan akan lebih terasa di tengah kehidupan yang rumit ini.
Hak dan kewajiban manusia sebagai warga negara tercantum dalam undang-undang
dasar 1945 sebagai berikut :
Hak Warga Negara Indonesia
1. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan (pasal 27 ayat 2).
2. Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dalam
kehidupannya (pasal 28A).
3. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
4. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (pasal 28B ayat 2).
5. Setiap orang berhaak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya, dan demi kesejahteraan umat manusia (pasal 28C ayat 1).
6. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya (pasal 28C
ayat 2).
7. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama dimata hukum (pasal 28D ayat 1).
8. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang
adil dan layak dalam hubungan kerja (pasal 28D ayat 2).
9. Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan (pasal 28D ayat 3).
10. Setiap orang berhak atas status kewarganegaraannya (pasal 28D ayat 4).
11. Setiap orang berhak atas kbebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap, sesuai dengan hati nuraninya (pasal 28E ayat 2).
12. Setiap orang beerhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat (pasal 28E ayat 3).
13. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia (pasal 28F).
14. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa
aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat
sesuatu yang merupakan hak asasi (pasal 28G ayat 1).
15. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari
negara lain (pasal 28G ayat 2).
16. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan (pasal 28H ayat 1).
17. Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan
keadilan (pasal 28H ayat 2).
18. Setiap orang berhak atas jaminana sosial yang memungkinkan pengembangan
dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat (pasal 28H ayat 3).
19. Setiap orang berhak bebas mempunyai hak milik pribadi dab hak milik tersebut
tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun (pasal 28H ayat
4).
20. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar
apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu (pasal 28I ayat 2).
21. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lian dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (pasal 28J ayat 1).
22. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara
(pasal 30 ayat 1).
23. Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran (pasal 31ayat 1).Kewajiban
Kewajiban Warganegara Indonesia
1. Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintah dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintah itu dengan tidak ada pengecualian
(pasal 27 ayat 1).
2. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (pasal 28J ayat 1).
3. Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai sesuai pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis (pasal 28J ayat 2).
4. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara (pasal 30 ayat 1).
2.5 Smart and Good Citizen
Pembangunan berkelanjutan tentunya memerlukan sumber daya manusia yang
cerdas dan peduli terhadap kemajuan bangsa dan negara. Generasi muda dijadikan
sebagai andalan pembangunan berkelanjutan Indonesia di masa depan (Budimansyah,
2010). Meskipun saat ini telah diadakan pendidikan kewarganegaraan bagi peserta
didik, rupanya masih banyak generasi muda yang belum paham dan peduli akan
tanggung jawabnya sebagai seorang warga negara.
Menurut Encyclopedia of the Social Science (1968), warga negara
didefinisikan sebagai orang yang tercatat keanggotaannya dari sebuah negara, baik
yang tinggal di wilayah negara tersebut maupun berada di luar negara tersebut pada
jangka waktu tertentu. Peran warga negara yaitu to be good citizenship, yakni warga
yang memiliki kecerdasan baik intelektual, emosional, sosial maupun spiritual,
memiliki rasa bangga dan tanggung jawab, dan mampu berpartisipasi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Di era 4.0 seperti saat ini, konsep serta peran dari warga negara juga perlu
mengalami perluasan menyesuaikan dengan tuntutan dan perkembangan zaman,
artinya bukan hanya membangun warga negara yang baik (good citizen) semata
melainkan warga negara yang cerdas (smart citizen) dalam menghadapi
lingkungannya. Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai konsep dari "smart young
and good citizen".
"Smart young and good citizen" jika diartikan secara singkat yakni warga
negara yang cerdas dan baik. Konsep "smart young and good citizen"
berarti kemampuan aktif dalam menyalurkan ide kreatif serta inovatif guna
mencerdaskan, memajukan, dan mengembangkan bangsa Indonesia. Konsep "smart
young and good citizen" berisi tuntutan untuk dapat menyeleksi berbagai
informasi dan budaya yang datang dari luar. Contohnya, dalam menerima
informasi dari luar diharuskan selektif agar dapat menjaga keutuhan dan jati diri
bangsa sehingga tidak mudah untuk terpecah belah.
Menurut Budimansyah (2010) perilaku yang cerdas dan baik merupakan
bagian dari karakter manusia. Karakter yang baik tersebut terdiri atas perilaku
yang baik, pengetahuan yang baik dan melakukan sesuatu yang baik. Karakter
"baik" dalam pandangan masyarakat Indonesia adalah mereka yang memiliki sifat--
sifat kebajikan seperti jujur, mandiri, demokratis, peduli, kreatif, toleransi, dll.
Penting untuk memahami konsep dari "smart young and good citizen" ini agar
semakin banyak warga negara yang berkarakter, kreatif, inovasi, pintar, serta
produktif dalam rangka pengembangan bangsa Indonesia menuju negara maju.
Konsep ini dapat kita terapkan sejak dini pada diri kita terlebih dahulu, kemudian
lingkungan, hingga masyarakat. Apabila hal tersebut terus dipupuk dan ditanamkan
dalam benak setiap individu, tentu secara perlahan akan terbentuk budaya masyarakat
yang harmonis dan lebih dewasa dalam berpikir serta bertindak karena ciri dari negara
maju adalah memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil makalah ini, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan berkaitan dengan
Hak dan Kewajiban Warga Negara, di antaranya:
1. Hak adalah sesuatu yang pantas dimiliki atau didapatkan sejak manusia dalam
kandungan, kewajiban adalah sesuatu yang harus, wajib dilakukan sebagai
tuntutan manusia untuk mendapatkan haknya, warga negara adalah penduduk
yang tercatat secara hukum tinggal menempati suatu negara serta taat dan tunduk
kepada negara tersebut.
2. Hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain
karena sebagai suatu ikatan yang sama - sama harus dijalankan sekaligus
didapatkan.
3. Pelaksanaan hak dan kewajiban di Negara Indonesia masih belum maksimal serta
perlu diadakan pengertian serta pemahaman terus – menerus kepada masyarakat
terkait pelaksanaan hak dan kewajiban sebagai Warga Negara yang baik dan
bermoral.
3.1 Saran
Dari kesimpulan yang didapat serta hasil makalah, penulis ingin menyampaikan
beberapa saran kepada beberapa pihak terkait dengan hak dan kewajiban Warga Negara
Indonesia, yaitu:
1. Untuk para pemuda Indonesia, diharapkan pemuda Indonesia dapat semakin
memiliki rasa tanggung jawab serta sadar akan hak dan kewajibannya sebagai
Warga Negara Indonesia, sehingga ketika kelak memimpin Negara Indonesia para
pemuda dapat memajukan Bangsa dan Negara tanpa ada penyelewengan maupun
pemenuhan hak pribadi saja tanpa memikirkan keadaan masyarakat umum.
2. Untuk masyarakat, diharapkan masyarakat dapat semakin aktif ambil bagian
dalam membangun kesadaran akan hak dan kewajiban seluruh masyarakat sebagai
Warga Negara Indonesia yang bermartabat luhur dan baik.
3. Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait , sehingga
pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi
ketimpangan yang akan menyebabkan timbulnya gejolak masyarakat yang tidak
diinginkan .

DAFTAR PUSTAKA
Kalidjernih, F. K. 2007. Cakrawala Baru Kewarganegaraan
Refleksi Sosiologis Indonesia . Jakarta: Regina.
Abdulkarim, Aim. Pendidikan Kewarganegaraan: Membangun Warga Negara yang
Demokratis. Grafindo Media Pratama.
Widodo, Wahyu. , Budi Anwari, & Maryanto. 2015. Pendidikan Kewarganegaraan Pengantar
Teori. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
http://www.bantubelajar.com/2015/08/hak-dan-kewajiban-warga-negara.html?m=1 (Diakses
pada 4 Desember 2016).
Nurmalina, K dan Syaifullah. (2008). Memahami Pendidikan Kewarganegaraaan. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN 1412-9418
Pemikiran Aristoteles Tentang Kewarganegaraan dan Konstitusi Winarno
Jurnal Kewarganegaraan Vol. 6 No. 2 September 2022 P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-
2328
13 Hairul Anam, “ASWAJA Dan NKRI: Upaya Mempertahankan NKRI melalui Aswaja,”
ISLAMUNA: Jurnal Studi Islam 1, no. 2 (2014): 210-212.
Rohani. 2015. Urgensi Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Melalui Community
Civics. SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 2, No. 2, Desember 2015
Dewi, d. (2021). Penanaman Karakter Smart Young And Good Citizen.
JURNALBASICEDU, 5234-5240.

Anda mungkin juga menyukai