disusun oleh :
(1401044)
(1401464)
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan ridha-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah materi mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul Hak dan Kewajiban Warga Negara.
Makalah ini berisi uraian mengenai Hak dan kewajiban warga negara Indonesia dalam
menjalankan kehidupan sehari hari yang telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Harapan terdalam kami, semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua
serta menjadi tambahan informasi mengenai "Hak dan Kewajiban Warga Negara".
Kami menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran yang konstruktif guna kesempurnaan makalah
ini. Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak
terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar- besarnya. Semoga bermanfaat. Aamin.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................................... 2
Daftar Isi........................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 4
A.
Latar Belakang.......................................................................................................... 4
B.
Rumusan Masalah...................................................................................................... 5
C.
Tujuan..................................................................................................................... 5
B.
C.
Analisis Kasus......................................................................................................... 14
BAB IV Penutup............................................................................................................... 15
A.
Kesimpulan............................................................................................................ 15
B.
Saran.................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka.................................................................................................................. 16
LAMPIRAN..................................................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk Tuhan YME secara kodrat telah dianugrahi hak dasar yang
disebut hak asasi, tanpa perbedaan antara satu dengan lainnya. Dengan hak asasi tersebut, manusia
dapat mengembangkan diri pribadi, peranan, dan sumbangannya bagi kesejahteraan hidup manusia.
Manusia mempunyai hak pribadi juga punya hak sebagai warga Negara dimana dalam pelaksanaan
hak tersebut kita tidak boleh mengesampingkan kewajiban sendiri. Dalam pelaksanaanya, maka
keduanya harus seimbang antara hak dan kewajiban. Untuk itu sangat penting bagi setiap individu
lebih mengetahui dan memahami hak-hak apa saja yang bisa diperoleh dan kewajiban-kewajiban
apa saja yang harus dilaksanakan.
Sejarah dunia mencatat berbagai penderitaan, kesengsaraan dan kesenjangan social yang
disebabkan oleh perilaku tidak adil dan diskriminatif atas dasar etnik, ras, warna kulit, budaya,
bahasa, agama, golongan, jenis kelamin, dan status social lainnya.
Ada sebagian masyarakat yang merasa dirinya tidak tersentuh oleh pemerintah. Dalam artian
pemerintah tidak membantu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, tidak memperdulikan
pendidikan dirinya dan keluarganya, tidak mengobati penyakit yang dideritanya dan lain sebagainya
yang menggambarkan seakan-akan pemerintah tidak melihat penderitaan yang dirasakan mereka.
Selain mereka yang merasa hak-haknya sebagai warga negara belum didapat, ada juga
orang-orang yang telah mendapat hak-nya sebagai warga negara, akan tetapi tidak mau menunaikan
kewajibannya sebagai warga negara. Mereka tidak mau membela negaranya dikala hak-hak negeri
ini dirampas oleh negara seberang, mereka tidak mau tahu dikala hak paten seni-seni kebudayaan
Indonesia dibajak dan diakui oleh negara lain, dan bahkan mereka mengambil dan mencuri hak-hak
rakyat jelata demi kepentingan perutnya sendiri.
Mendapatkan hak dan melakukan kewajiban seharusnya sudah dapat ditanamkan sejak dini,
sejak sekolah dasar.Namun karena kurangnya pengamalan di luar pendidikan formal, maka hal ini
dianggap sudah dipahami.Padahal dengan melihat keadaan saat ini, kebanyakan individu lebih
mengutamakan hak mereka dibandingkan melakukan kewajiban. Padahal kita semua tahu, kita
4
hanya akan mendapatkan hak jika kita sudah melakukan kewajiban. Tapi itu semua hanya menjadi
wacana saja tanpa ada praktiknya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, didapat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian hak dan kewajiban warga negara?
2. Bagaimana hak dan kewajiban warga negara Indonesia?
3. Apa makna bela negara?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian hak dan kewajiban warga negara.
2. Memahami hak dan kewajiban warga negara Indonesia.
3. Mengetahui makna Bela Negara.
BAB II
KAJIAN TEORI
Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai
anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan. Hak pada umumnya didapat dengan
cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban .
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan / kewajiban untuk
dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk
didapat. Kewajiban pada umumnya mengarah pada suatu keharusan / kewajiban bagi individu
dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang
sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut.
Ditinjau dari etimologi kata, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak berarti milik,
kekuasaan yang benar atas sesuatu. Kewajiban berarti keharusan, atau sesuatu yang harus
dilakukan. Warga negara berarti penduduk sebuah negara, yang berdasarkan keturunan, tempat
kelahiran dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga (anggota)
dari negara itu. Hak dan kewajiban warga negara berarti kekuasaan yang benar atas sesuatu dan
yang harus dilakukan oleh penduduk sebuah negara.
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain , sehingga dalam praktik
harus dijalankan dengan seimbang . Jika hak dan kewajiban tidak berjalan secara imbang dalam
praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu ketimpangan dalam pelaksanaan kehidupan individu
baik dalam kehidupan bermasyaraka, berbangsa, maupun bernegara.
Ketimpangan akan hak dan kewajiban yang terjadi akan menimbulkan gejolak dalam
kehidupan baik dari kalangan individu maupun kelompok. Gejolak tersebut merupakan bentuk
ketidakpuasan atas tidak berjalannya hak dan kewajiban secara seimbang. Oleh sebab itu, untuk
menghindari adanya gejolak pada masyarakat mengenai ketimpangan akan hak dan kewajiban
tersebut diperlukan kesadaran secara mendasar pada individu akan kewajiban yang harus dipenuhi
guna mendapatkan hak yang pantas dan sesuai atas pelaksanaan kewajiban tersebut.
a. Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat, Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan
b. Hak untuk mendapat kemudahan dan perlakuan khusus guna mencapai persamaan
dan keadilan
c. Hak atas jaminan sosial
d. Hak atas milik pribadi yang tidak boleh diambil alih sewenang-wenang oleh
siapapun.
9. Pasal 28 I
a. Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut (retroaktif)
b. Hak untuk bebas dari perlakuan diskriminasi atas dasar apapun dan berhak mendapat
perlindungan dari perlakuan diskriminatif tersebut
c. Hak atas identitas budaya dan hak masyarakat tradisional
10. Pasal 28 J
a. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
b. Dalam menjalankan dan melindungi hak asasi dan kebebasannya, setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan
orang lain, dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan
moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketetiban umum.
5. Pasal 29 Ayat 2
Setiap warga negara memiliki hak untuk memeluk agama masing-masing tanpa adanya
paksaan dan beribadah menurut kepercayaannya masing-masing.
6. Pasal 30
a. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.** )
b. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung.** )
c. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan laut dan Angkatan
Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.** )
d. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan
dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat,
serta menegakkan Hukum.**)
e. Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungandan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara
Republik
Indonesia
di
8
dalammenjalankan
tugasnya,
syarat-syarat
daerah
untuk
memenuhi
kebutuhan
penyelenggaraan
pendidikan
nasional.****)
e. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi
nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia.****)
8. Pasal 32
a. Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan
nilai-nilai Budayanya.**** )
b. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
nasional.**** )
9. Pasal 33
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara.
c. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
10. Pasal 34
a. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
b. Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan.
c. Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
9
2)
3)
4)
5)
6)
BAB III
Kajian Kasus
A. Kajian Kasus
Maling Sandal vs Koruptor
11
Adalah pencurian sendal jepit dengan terdakwa berinisial AAL (15) seorang siswa SMKN 3
Palu Selatan, Sulawesi Tengah yang sampai ke persidangan, merupakan satu dari sejumlah kasus
sepele yang menarik perhatian publik.Pasalnya, persoalan curi mencuri sendal jepit adalah hal kecil
dan melibatkan keluarga tak mampu secara ekonomi.
Tidak ada niat membenarkan tindakannya.Akan tetapi karena yang dicuri adalah sendal jepit
milik Brigadir (Pol) Satu, Ahmad Rusdi Harahap, AAL harus menghadapi jerat pasal 362 KUHP
dengan ancaman maksimal tuntutan 5 tahun penjara.
Tanggal 21 Desember 2011, AAL disidang dan mendengarkan tuntutan tersebut. Disaksikan
kedua orang tuanya, AAL di persidangan bukan saja hanya membantah telah mencuri, tapi juga
mengaku mendapatkan tekanan dan penganiayaan saat pemeriksaan oleh seorang anggota polisi
agar mengaku sebagai pelaku pencurian Kasus pencurian sandal jepit warna putih kusam merek
Ando seharga Rp 30 ribu itu terjadi November 2010.
Dibandingkan dengan kasus AAL saat itu, ada lagi kasus pencurian yang harus lebih diperhatikan
yaitu kasus Angelina Sondakh, anggota DPR dari fraksi partai Demokrat yang telah menggelapkan
anggaran di Kementerian Pendidikan Nasional.Angelina Sondakh divonis empat tahun enam bulan
penjara dan denda Rp 250 juta.
Majelis hakim yang diketui oleh Sudjatmiko dalam pertimbangannya menyatakan mantan
puteriIndonesia itu terbukti menerima uang sebesar Rp 2,5 milliar dan 1,2 juta dolar Amerika dari
PT Group Permai atas kesanggupannya menggiring proyek di sejumlah Perguruan Tinggi.
Vonis yang dijatuhkan oleh majelis hakim terhadap Angelina Sondakh ini jauh lebih ringan
dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang menginginkan dia dijatuhi hukuman selama 12 tahun
penjara. Selain itu, ia juga dituntut mengembalikan uang hasil korupsi sebesar Rp32 miliar kepada
negara.
Hakim mengatakan salah satu pertimbangan yang meringankan vonis diantaranya Angie
memiliki jasa pernah mewakili bangsa dan negara diberbagai forum nasional maupun internasional.
Sudjatmiko mengatakan, "Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa Angelina
Pinkan Sondakh dengan pidana penjara selama 4 tahun dan 6 bulan dan denda sebesar Rp250 juta.
Dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 6
bulan."
12
B.
Analisis Kasus
Dilihat dari kajian kasus diatas, dapat kita simpulkan bahwa hukum di Indonesia masih tidak
adil. Kasus sandal jepit yang dilakukan oleh AAL walaupun termasuk pada kasus pencurian, tetapi
barang yang dicurinya bukan merupakan barang yang besar dan berharga.Bahkan, setelah dikaji
lebih lanjut, barang tersebut bukan milik dari pelapor.Bandingkan dengan kasus korupsi yang
dilakukan Angelina Sondakh.Menggelapkan uang dan juga menerima suap. Tetapi hanya dihukum
4,5 tahun dan denda 250 juta. Denda itupun dapat diganti dengan tambahan masa tahanan selama 6
bulan.Jelas sekali terlihat bahwa orang yang memiliki kekuasaan diberikan hak lebih dalam hukum.
Hal ini tidak sesuai dengan Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 Tentang Hukum dan Pemerintahan yang
mengatakan bahwa semua warga Negara kedudukannya sama dimata hukum.
13
BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan
Hak dan kewajiban warga negara berarti kekuasaan yang benar atas sesuatu dan yang harus
dilakukan oleh penduduk sebuah negara.Setiap negara mempunyai kebebasan dan kewenangan
untuk menentukan asas kewarganegaraan.Hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia ditetapkan
dalam UUD 1945 yaitu tercantum di dalam pasal 27, pasal 28, pasal 29, pasal 30, dan pasal 31.
Sebagai agent of change mahasiswa berperan besar membawa perubahan dalam diri bangsa
Indonesia, untuk itu diperlukan generasi mahasiswa yang bertanggung jawab serta memiliki
kesadaran dan bisa mengimplementasikan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu,
dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan
bernegara.peran mahasiswa dalam membela negara di antaranya belajar dengan tekun, ikut kegiatan
ekstrakurikuler, meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara termasuk menghayati arti
demokrasi dengan menghargai pendapat dan tidak memaksakan kehendak.
B. Saran
Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara ini,
semoga kita semua benar-benar memahami apa yang seharusnya kita dapatkan sebagai warga
negara di negeri ini. Sehingga, jika ada hak-hak yang belum kita dapatkan, kita bisa
memperjuangkannya. Begitu juga sebaliknya, jika hak-hak sebagai warga negara telah kita terima,
maka sepatutnya kita menjalankan kewajiban kita sebagai warga negara.
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait, sehingga pelaksanaan hal
tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan yang akan menyebabkan
timbulnya gejolak masyarakat yang tidak diinginkan.Dengan demikian, negeri ini akan maju dan
penuh dengan keadilan, kemakmuran, aman dan sejahtera.
14
Daftar Pustaka
http://www.academia.edu/6709503/Makalah_Hak_dan_Kewajiban_Warga_Negara_Disusun_dalam
_rangka_memenuhi_tugas_mata_kuliah_Pendidikan_Kewarganegaraan
http://notladygaga.blogspot.com/2012/11/makalah-demokrasi-indonesia_7092.html
http://www.voaindonesia.com/content/angelina-sondakh-divonis-4-5-tahun-penjara/1581294.html
http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/1637/1/Dugaan.Suap.Angelina.Sondakh
http://nasional.kompas.com/read/2012/01/06/09445281/Kejamnya.Keadilan.Sandal.Jepit.
https://www.youtube.com/watch?v=EHPAeq92EEE
LAMPIRAN
15
1. MARYONO
JAWAB (Motya)
: Bagaimana wujud bela negara non fisik sebagai mahasiswa jurusan kimia?
: Memajukan negara dengan cara membuat inovasi-inovasi baru.
2. MILANTIKA
menteri luar negeri. Dua TKI tersebut illegal. Di mana salahnya? Bagaimana usaha supaya hal
tersebut tidak terjadi lagi?
JAWAB (Harlino dan Cahyaning)
Mereka seharusnya mengikuti pendaftaran menjadi TKI yang legal agar mereka mendapatkan
haknya.
3. NOFENDRA
: Mengapa veteran tidak sejahtera dan tidak mendapatkan haknya?
JAWAB (Rizka): Harusnya sudah ada lembaga yang mengaturnya. Tapi kurang bisa mengatur.
Seharusnya lembaga tersebut meningktakan kinerjanya.
4. FAIRUZA
ALLIEFSA
: Menyanggah
: Membalas sanggahan Fairuza
5. EVA
: Menanggapi
16