Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA”

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Sinta Wulandari 150210103078
Zulvi Ridhotul Rizkiyah 150210103086
Rachmanira Nisa 180210401102
Arrasydinda Farra Fannisha 180210401131
Natalia Delina 180210401135

UNIVERSITAS JEMBER
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada segala pihak yang turut serta membantu dalam
penyusunan makalah kami. Terima kasih pula kami ucapkan kepada

Karena keterbatasan pengetahuan, kami yakin bahwa makalah kami masih


jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan saran serta kritik
yang mambangun untuk pembuatan makalah yang lebih baik di waktu yang akan
datang. Semoga makalah kami dapat memberikan manfaat serta menambah wawasan
bagi para pembaca.

Jember, 22 September 2018

Penyusun
BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain,
sehingga dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan
segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai
anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan, sedangkan
kewajiban merupakan suatu keharusan atau kewajiban bagi individu dalam
melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan
akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak dan
kewajiban tidak berjalan secara seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan
terjadi suatu permasalahan yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam
pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
maupun bernegara.
Dalam hal ini sering terlihat permasalahan antara hak dan kewajiban,
terutama dalam bidang lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak bagi
setiap warga negara. Lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak
merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan
bahwa “ Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan “. Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa pekerjaan
dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hak untuk setiap warga negara
sebagai salah satu tanda adanya perikemanusiaan . Lapangan pekerjaan
merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan
digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak
dapat diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan
dasar, seperti sandang, pangan, dan papan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian hak dan kewajiban warga Negara?
2. Bagaimana hak dan kewajiban warga Negara dalam UUD 1945?
3. Apa saja contoh hak dan kewajiban warga Negara?
4. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pelanggaran hak dan
kewajiban warga Negara?
5. Bagaimana upaya pencegahan pelanggaran hak dan kewajiban warga Negara?
6. Bagaimana upaya penanganan pelanggaran hak dan kewajiban warga Negara?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian hak dan kewajiban warga Negara.
2. Untuk mengetahui hak dan kewajiban warga Negara dalam UUD 1945.
3. Untuk mengetahui apa saja contoh hak dan kewajiban warga Negara.
4. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
pelanggaran hak dan kewajiban warga Negara.
5. Untuk mengetahui upaya pencegahan pelanggaran hak dan kewajiban warga
Negara.
6. Untuk mengetahui upaya penanganan pelanggaran hak dan kewajiban warga
Negara.
BAB 2.

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak dan Kewajiban


Menurut Prof. Dr. Notonagoro Hak adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak
tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya
dapat dituntut secara paksa olehnya. Wajib adalah beban untuk memberikan
sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu
tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara
paksa oleh yang berkepentingan. Kewajiban adalah sesuatu yang harus
dilakukan.
Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan
oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam
kandungan. Hak pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui
pertanggungjawaban atas kewajiban. Kewajiban adalah segala sesuatu yang
dianggap sebagai suatu keharusan atau kewajiban untuk dilaksanakan oleh
individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas
untuk didapat. Kewajiban pada umumnya mengarah pada suatu keharusan atau
kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga
negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan
kewajiban tersebut.

2.2 Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam UUD 1945

1. Pasal 27 Ayat 1 UUD 1945.

Pasal ini menyebutkan, ‘segala warga negara bersamaan kedudukannya di


dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”
2. Pasal 27 ayat 2 berbunyi : Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak.

3. pasal 27 ayat 3 UUD 1945 (hasil amandemen)


“setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
Negara”.

4. Pasal 28 UUD 1945


”Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan
dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”

5. Undang-undang Nomor Dasar Tahun 1945 Pasal 28 (A-J) tentang Hak Asasi
Manusia yang terdiri dari :
Pasal 28 A
Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup dan kehidupannya

6. Pasal 28 B

1. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui


perkawinan yang sah.

2. Hak anak untuk kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta hak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi

7. Pasal 28 C

1. Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar


nya, Hak untuk mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari
ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya.

2. Hak untuk mengajukan diri dalam memperjuangkan haknya secara


kolektif
8. Pasal 28 D

1. Hak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang


adil dan perlakuan yang sama di depan hokum.

2. Hak utnuk bekerja dan mendapat imbalan serta perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja.

3. Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.

4. Hak atas status kewarganegaraan.

9. Pasal 28 E

1. Hak kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah menurut agamanya ,


memilih pekerjaannya, kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak untuk kembali.

2. Hak kebebasan untuk meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan


sikap sesuai hati nuraninya.

3. Hak kebebasan untuk berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat

10. Pasal 28 F
Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi

11. Pasal 28 G

1. Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan


harta benda, Hak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak
asasi manusia.
2. Hak untuk bebeas dari penyiksaan (torture) dan perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia.

12. Pasal 28 H

1. Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, Hak untuk
memperoleh pelayanan kesehatan.

2. Hak untuk mendapat kemudahan dan perlakuan khusus guna mencapai


persamaan dan keadilan.

3. Hak atas jaminan social.

4. Hak atas milik pribadi yang tidak boleh diambil alih sewenang-wenang
oleh siapapun.

13. Pasal 28 I

1. Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut (retroaktif).

2. Hak untuk bebas dari perlakuan diskriminasi atas dasar apapun dan
berhak mendapat perlindungan dari perlakuan diskriminatif tersebut.

3. Hak atas identitas budaya dan hak masyarakat tradisional

14. Pasal 28 J

1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2. Dalam menjalankan dan melindungi hak asasi dan kebebasannya, setiap


orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-
undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketetiban umum.

15. Pasal 29 Ayat 2 Tentang : “Setiap warga negara memiliki hak untuk memeluk
agama masing-masing tanpa adanya paksaan dan beribadah menurut
kepercayaannya masing-masing.”

16. Pasal 30

1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.

2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem


pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan
utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.

3. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan laut


dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan,
melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.

4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga


keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan Hukum.

5. Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara


Republik Indonesia, hubungan dan kewenangan Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam
menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam
usaha pertahanan dankeamanan diatur dengan undang-undang.
17. Pasal 31

1. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah


wajib mbiayainya.

18. Pasal 32
Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai Budayanya.

19. Pasal 33

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas


kekeluargaan.

2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai


hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.

3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi


dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam


undang-undang.

20. Pasal 34
1. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.

2. Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan


memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan.

3. Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan


dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam


undang-undang.

2.3 Contoh Hak dan Kewajiban Warga Negara


Hak Warga Negara
1. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat 2).
2. Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup
dalam kehidupannya (pasal 28A).
3. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
4. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (pasal 28B
ayat 2).
5. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia (pasal 28C ayat 1).
6. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan memperjuangkan
haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan
negaranya (pasal 28C ayat 2).
7. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum (pasal 28D
ayat 1).
8. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja (pasal 28D ayat 2)
9. Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan (pasal 28D ayat 3).
10. Setiap orang berhak atas status kewarganegaraannya (pasal 28D ayat 4).
11. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan
pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya. (pasal 28E ayat 2).
12. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat (pasal 28E ayat 3).
13. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia (Pasal 28F)
14. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas
rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau
tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi (Pasal 28G ayat 1).
15. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka
politik dari negara lain (Pasal 28G ayat 2).
16. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan (Pasal 28H ayat 1).
17. Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai
persamaan dan keadilan (Pasal 28H ayat 2).
18. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat
(Pasal 28H ayat 3).
19. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut
tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun (Pasal
28H ayat 4).
20. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas
dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan
yang bersifat diskriminatif itu (Pasal 28I ayat 2).
21. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (pasal 28J ayat 1).
22. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara (pasal 30 ayat 1).
23. Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran (pasal 31 ayat 1).

Kewajiban Warga Negara


1. Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya (Pasal 27 ayat 1).
2. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Pasal 28J ayat 1).
3. Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas
hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil
sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis (pasal 28J ayat 2).
4. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara (pasal 30 ayat 1).
2.4 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Pelanggaran Hak dan Kewajiban
Warga Negara
a. Sikap egois atau mementingkan diri sendiri:
Sikap ini akan menyebabkan seseorang selalu menuntut haknya sedangkan
kewajibannya sering diabaikan atau enggan dilaksanakan. Seseorang yang
memiliki sikap egois yang tinggi akan melakukan cara apapun agar haknya
dapat terpenuhi meskipun cara yang dilakukan melanggar hak orang lain.
b. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara:
Karena kurangnya kesadaran bahwa kita adalah sebangsa dan senegara, tak
jarang ditemui seseoang yang berbuat seenaknya. Ia tidak mau menghargai
hak orang lain. Sikap tidak peduli ini mengakibatkan terjadinya
penyimpangan terhadap hak dan kewajiban warga negara.
c. Sikap tidak toleran:
Sikap tidak toleran akan memunculkan perilaku tidak saling menghargai dan
menghormati kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini nantinya juga
akan memunculkan sikap diskriminasi terhadap orang lain.
d. Penyalahgunaan kekuasaan:
Di dalam masyarakat ini tentunya terdapat berbagai macam bentuk
kekuasaan. Contohnya adalah kekuasaan dalam perusahaan. Para pengusaha
yang tidak memedulikan hak buruhnya tentu saja termasuk dalam
pelanggaran terhadap hak warga negara.
e. Ketidaktegasan aparat penegak hokum:
Aparat penegak hokum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap
pelanggaran hak dan kewajiban warga negara, tentu akan memicu
munculnya pelanggaran lainnya. Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak
tuntas juga akan memicu munculnya kasus-kasus pelanggaran yang lain.
Para pelaku pelanggaran tidak akan merasa jera karena mereka tidak
mendapatkan sanksi yang tegas.atas perbuatan yang dilakukan.
f. Penyalahgunaan tekologi:
Teknologi yang kian hari semakin canggih tentu saja banyak memberikan
keuntungan bagi kita. Namun, ada saja yang memanfaatkan teknologi
canggih ini untuk melakukan hal yang negatif. Contohnya yaitu pada
penggunaan internet. Banyak sekali telah terjadi kasus penculikan yang
terjadi dan hal ini bermula dari pertemanan di sosial media. Hal ini menjadi
bukti bahwa penggunaan teknologi yang tak sesuai aturan dapat
menyebabkan terjadinya pelanggaran hak dan kewajiban.
2.5 Upaya Pencegahan Pelanggaran Hak dan Kewajiban Warga Negara
1. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan.
Pendekatan hukum dan pendekatan dialogis harus diterapkan demi
terciptanya keterlibatan partisipasi bagi masyarakat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak hukum harus memenuhi
kewajiban dengan memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada
masyarakat, memberikan perlindungan kepada setiap orang dari perbuatan
melawan hukum, dan menghindari tindakan kekerasan yang melawan hukum
dalam rangka menegakkan hukum di Indonesia.
2. Memaksimalkan peran lembaga lain.
Peran embaga-lembaga lain selain lembaga tinggi negara yang berwenang
dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara harus mulai
dioptimalkan. Contohnya seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI), dan Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap
Perempuan (Komnas Perempuan).
3. Meningkatkan kualitas pelayanan public
Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk pelanggaran
hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh pemerintah. Contohnya
yaitu perbaikan jalan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Hal ini
bertujuan untuk memenuhi hak masyarakat daerahnya yang menggunakan
jalan tersebut.
4. Meningkatkan pengawasan.
Peningkatan pengawasan terhadap masyarakat dan lembaga-lembaga politik
tentu harus dilakukan, khususnya dalam setiap upaya penegakan hak dan
kewajiban warga negara.
5. Meningkatkan penyebarluasan prinsip kesadaran bernegara.
Kesadaran bernegara tentu sangatlah penting dan wajib dimiliki oleh setiap
warga negara demi terwujudnya negara yang lebih baik lagi. Penyebarluasan
prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada masyarakat ini dapat dilakukan
melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun non-
formal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus).
6. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
Hal ini tentu perlu dilakukan demi terciptanya suasana tertib, aman, damai,
dan teratur yang tentunya dapat dirasakan atau dinikmati oleh setiap warga
negara.
7. Meningkatkan kerja sama yang harmonis.
Kerja sama yang harmonis perlu dilakukan, entah itu antar kelompok
maupun antar golongan dalam masyarakat. hal ini bertujuan agar kita
mampu untuk saling memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat
masing-masing pribadi.
2.6 Upaya Penanganan Pelanggaran Hak dan Kewajiban Warga Negara
1. Kepolisian melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan
dengan pelanggaran terhadap hak warga negara untuk mendapatkan rasa
aman. Contonya yaitu penangkapan pelaku pembunuhan, perampokan,
penganiayaan, terorisme, dsb. Tak hanya itu, kepolisian juga menangani
kasus-kasus yang berkaitan dengan pelanggaran lalu lintas, demi terciptanya
ketertiban dalam berkendara.
2. Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan penanganan terhadap kasus-
kasus yang berkaitan dengan gerakan separatisme, ancaman keamanan dari
luar.
3. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penanganan terhadap
kasus-kasus korupsi dan penyalahgunaan keuangan Negara
4. Lembaga peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis atas
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
BAB 3.

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk
didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada
didalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan atau
kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga
negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan
kewajiban tersebut. Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu
sama lain, sehingga dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang.
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “ Tiap – tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Pasal tersebut
menjelaskan bahwa setiap individu sebagai anggota warga negara berhak untuk
mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lapangan pekerjaan merupakan
sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan
dalam pemenuhan kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak diartikan
sebagai kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti :
pangan, sandang, dan papan.
1.2 Saran
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait, sehingga
pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi
ketimpangan yang akan menyebabkan timbulnya gejolak masyarakat yang tidak
diinginkan.
DAFTAR PUSAKA

Malian, S. dan S. Marjuki (editor). 2003. Pendidikan Kewarganegaraan dan Hak


Asasi Manusia. Yogyakarta: UII Press.

Soegito, A T. 2005. Hak dan Kewajiban Warga Negara. Jakarta: Dikti

Soemiarno, S. 2005. Hak Asasi Manusia. Makalah yang disampaikan dalam Kursus
Calon Dosen Kewarganegaraan Angkatan I , 12 – 23 Desember 2005. Dirjen
Dikti Depdiknas, Jakarta.

Syarbani, Syahrial. 2002. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi Edisi Revisi.


Jakarta: Ghalia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai