PPKN
Menyibak Kasus Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara
Disusun Oleh:
Andyca Supriyanto.P
Arif Maulana
Irwan Maulana
Maulana
M.Paisal
Rajib Surya
Reyhan .M.H
Sumantri
DAFTAR ISI
2
Halaman Judul 1
Daftar Isi 2
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 ISI
BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan 13
DAFTAR PUSTAKA 14
BAB 1
3
PENDAHULUAN
Berbicara soal hak dan kewajiban warga negara tidak terlepas dari tiga hal, yaitu hak, kewajiban,
dan warga negara, di mana tiga hal tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Saat berbicara
tentang hak warga negara, sering kali disamakan dengan HAM. Padahal dua hal tersebut berbeda
pada faktanya. Hak warga negara adalah seperangkat hak yang melekat pada diri manusia dalam
kedudukannya sebagai anggota dari suatu negara. Semeantara HAM adalah seperangkat hak
yang dimiliki manusia sejak dalam kandungan sampai meninggal, yang merupakan anugerah
dari Tuhan YME dan tidak dapat dicabut, diberikan, diganggu gugat oleh pihak lain. Singkatnya,
sifat HAM lebih universal dan dimiliki oleh setiap orang.
Pada penerapannya, sering kali terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban.
Kebanyakan dari kita lebih banyak menuntut hak tanpa memerdulikan apakah kita sudah
menjalankan kewajiban kita sebagai warga negara. Hal ini dapat menimbulkan berbagai macam
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara, yang itu dipengaruhi oleh
beberapa faktor.
Oleh karena itu, disusunlah makalah ini yang berjudul “Menyibab Kasus Pelanggaran Hak dan
Pengingkaran Kewajiban Warga Negara”.
4
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui hakekat dari hak, kewajiban, dan warga negara.
1.3.2 Mengetahui apa saja hak dan kewajiban warga negara Indonesia.
1.3.3 Mengetahui apa yang dimaksud dengan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara.
1.3.4 Mengetahui upaya yang dilakukan pemerintah dalam penanganan pelanggaran hak dan kewajiban
warga negara.
Dari uraian di atas,nantinya dapat ditemukan upaya penanganan pelanggaran hak dan kewajiban warga
negara.
BAB 2
5
ISI
B. Pengertian Kewajiban
Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilakukan/dilaksanakan oleh masing-
masing individu sehingga bisa mendapatkan haknya secara layak. Suatu kewajiban
dapat dikatakan sebagai hutang yang harus dilunasi untuk memperoleh apa yang
harus seseorang miliki.
Menurut Prof. Dr. Notonagoro, wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang
semestinya dibiarkan atau diberikan semata-mata (ansih) oleh pihak tertentu tidak
dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh
yang berkepntingan.
Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung
6
jawab. Contohnya yaitu : mentaati peraturaturan lalu lintas, melaksanakan tata tertib
di sekolah, membayar biaya pendidikan sesuai ketentuan, sebagai pelajar harus rajin
belajar, melaksanakan tugas yang diberikan bapak/ibu guru dengan sebaik-baiknya,
dan masih banyak lagi.
7
8. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak,
9. hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
8
Pengingkaran Kewajiban adalah pola tindakan warga negara yang tidak melaksanakan
kewajiban sebagaimana memiliki kewajibannya sendiri sebagai warga negara sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2.2.2 Penyebab
1. Sikap Egois
Sikap egois dapat memicu terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara. Contohnya, pengendara mobil yang memacu kendaraannya di atas batas yang sudah
ditentukan sehingga pengguna jalan lain merasa terganggu. Tindakan tersebut dipicu oleh
rasa egois pengendara mobil yang menggunakan jalan sesuka hatinya. Padahal, jalan
merupakan fasilitas umum. Setiap orang berhak menggunakannya.
4. Penyalahgunaan Kekuasaan
Penyalahgunaan kekuasaan dapat dilakukan pemerintah selaku pemegang otoritas kekuasaan.
Pemerintah kadang mengabaikan kepentingan publik. demi kepentingan sebagian
golongan.Contohnya, para pejabat melakukan korupsi. Mereka telah menyalahgunakan
kekuasaannya untuk kepentingan dirinya sendiri dan mengabaikan hak rakyat.
9
2.2.3 Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara
A. Bentuk Pelanggaran Hak Warga Negara
Terdapat berbagai macam bentuk pelanggaran menurut UU yaitu :
1. Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa
berdasarkan hukum
2. Pengeterapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat yang
dianggap ekstrim yang dinilai
oleh pemerintah mengganggu stabilitas keamanan yang akan membahayakan
kelangsungan
3. Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP, khususnya
terhadap pers yang dinilai
mengkritisi kebijakan pemerintah, dengan dalih mengganggu stabilitas
keamanan.
4. Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap pemerintah, karena
takut dicurigai sebagai
oknum pengganggu stabilitas atau oposan pemerintah (ekstrim), hilangnya
rasa aman demikian ini merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak asasi
warga negara.
10
2. Pergusuran Rumah
Penggusuran terhadap rumah warga selalu terjadi setiap tahun. Tata ruang kota selalu
menjadi alasan bagi pemerintah untuk melakukan kebijakan yang merugikan bagi sebagian
warga kota itu.Kebijakan pemerintah melakukan penggusuran ini dinilai sebagai bentuk
pelanggaran Hak Warga Negara.
Beberapa yang sudah di sebutkan tadi merupakan beberapa contoh dari sekian banyaknya
kasus pelanggaran Hak di Indonesia contohnya seperti Buruh Marsinah, dan Tragedi
Tanjung Priok serta masih banyak lagi.
2.2.5 Upaya Pemerintah Dalam Penanganan Pelanggaran Hak dan Kewajiban Warga Negara
Berikut ini upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
1. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan pendekatan
dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi masyarakat dalam
11
kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak hukum harus memenuhi
kewajiban dengan memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat,
memberikan perlindungan kepada setiap orang dari perbuatan melawan hukum, dan
menghindari tindakan kekerasan yang melawan hukum dalam rangka menegakkan
hukum.
2. Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga selain lembaga tinggi negara yang berwenang
dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara seperti Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK), Lembaga Ombudsman Republik Indonesia, Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia (Komnas HAM), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Komisi
Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).
3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh pemerintah.
4. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik terhadap setiap
upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.
5. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada masyarakat
melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun non-formal
(kegiatankegiatan keagamaan dan kursuskursus).
6. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
7. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam
masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat
masingmasing
Selain melakukan upaya pencegahan, pemerintah juga menangani berbagai kasus yang
sudah terjadi. Tindakan penanganan dilakukan oleh lembaga-lembaga negara yang
mempunyai fungsi utama untuk menegakkan hukum, seperti berikut.
1. Kepolisian melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan
pelanggaran terhadap hak warga negara untuk mendapatkan rasa aman, seperti
penangkapan pelaku tindak pidana umum (pembunuhan, perampokan, penganiayaan dan
sebagainya) dan tindak pidana terorisme. Selain itu kepolisian juga menangani kasus-
kasus yang berkaitan dengan pelanggaran peraturan lalu lintas.
12
2. Tentara Nasional Indonesia melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan
dengan gerakan separatisme, ancaman keamanan dari luar dan sebagainya.
3. Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penanganan terhadap kasus-kasus korupsi
dan penyalahgunaan keuangan negara.
4. Lembaga peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis atas kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
13
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat perhatian
khusus dari negara sebagai jaminan menjunjung tingginya sila kelima yaitu “keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Pengakuan hak sebagai warga negara Indonesia
dalam konsepnya mendorong terciptanya suatu masyarakat yang tertata baik. Namun
dalam praktik atau kenyataannya hak warga negara justru hanya dijadikan slogan
pemerintah untuk menarik simpati warga negara dan diajak untuk “bermimpi” bisa
mendapat pengakuan akan hak-hak tersebut secara utuh. Misalnya saja hak warga negara
untuk mendapatkan penghidupan yang layak. Tentunya dengan melihat kondisi rakyat di
negara Indonesia ini, hal itu hanya menjadi impian semata. Pengakuan hak hanya untuk
warga negara yang mampu membeli hak-hak tersebut dengan uang, jabatan dan
kekuasaan. Sedangkan untuk rakyat yang kurang beruntung kehidupannya hanya bisa
menunngu kapan mereka diperhatikan kesejahteraannya atau berubahnya kebijakan
pemerintah yang lebih memihak kepada mereka.
Negara akan dapat berjalan dengan baik bila warga negaranya mendukung. Ada
beberapa hal yang merupakan kewajiban dari warga negara dan sebaliknya ada beberapa
hal yang menjadi kewajiban dari negara. Demikian pula dengan hak, ada beberapa hal
yang menjadi hak dari negara dan demikian pula ada beberapa hak yang menjadi hak dari
warga negara. Penjaminan hak dan kewajiban antara negara dan warga negara terdapat
dalam konstitusi negara, dalam hal ini UUD 1945 adalah konstitusi Republik Indonesia.
14
Kehidupan negara akan berjalan dengan baik, stabil dan harmonis bila antara
negara dan warga negara mengetahui hak dan kewajiban secara tepat dan proposional.
Perlu disadari bahwa pelaksanaan hak adalah berkaitan dengan kewajiban. Kedua-duanya
harus seimbang serta selaras. Penuntutan hak oleh negara dan juga warga negara harus
berimbang dengan kewajibannya. Karena apabila hanya menuntut hak saja, maka akan
pasti merugikan orang lain, bangsa, dan negara.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.siswamaster.com/2016/02/pengertian-hak-dan-kewajiban-warga-
negara.html#ixzz4VhXhP4iZ
https://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia/
www.bantubelajar.com/2015/08/pelanggaran-hak-dan-pengingkaran-kewajiban.html
https://skul-id.blogspot.co.id/2016/09/faktor-penyebab-terjadinya-pelanggaran.html
https://ayupurwaningsih0606blog.wordpress.com/2016/02/08/kasus-pelanggaran-hak-dan-pengingkaran-
kewajiban/
http://pkn-ips.blogspot.co.id/2015/11/upaya-penanganan-pelanggaran-hak-dan-pengingkaran-kewajiban-
warga-negara.html
15