Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Disusun oleh:
1. Ratina (2022132034)
2. Salma Tunisa Alfina Izza (2022132035)
3. Salsabila (2022132036)
4. Sholikhah Nur Islamiyati C.A (2022132037)
5. Siti Khasanah Devi Nur L (2022132038)

PROGRAM STUDI DIII JURUSAN FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN PERMATA INDONESIA YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2023/2024

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap bangsa mempunyai sejarah perjuangan dari orang-orang terdahulu yang


memiliki nilai nasionalis patriotris dan sebagainya yang terpatri dalam setiap jiwa warga
negaranya, Nilai- nilai tersebut semakin lama semakin hilang dari diri seseorang dalam
suatu bangsa. Oleh karna itu, kita perlu pembelajaran untuk mempertahankan nilai-nilai
tersebut, agar terus menyatu dalam setiap warga Negara dan setiap warga Negara tau hak
dan kewajiban dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan
kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai
hak dan kewajiban suatu warga Negara agar setiap hal yang dikerjakan sesuai dengan
tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak menyimpang dari apa yang diharapkan karna betapa
penting nya nilai pendidikan ini sudah diterapkan sejak usia dini di setiap jenjang
pendidikan mulai dari yang paling dini hingga diperguruan tinggi agar dapat
menghasilkan penerus-penerus bangsa yang berkompeten dan siap menjalankan hidup
berbangsa dan bernegara.
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam
praktik harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan
mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada
dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan / kewajiban bagi
individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat
pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak dan
kewajiban tidak berjalan secara seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi
suatu ketimpangan yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan
kehidupan individu baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.

Apabila hak dan kewajiban tidak berjalan secara seimbang, maka akan terjadi suatu
ketimpangan yang dapat menimbulkan gejolak di masyarakat baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Kesadaran terhadap pelaksanaan Hak dan
Kewajiban Warga Negara di Indonesia masih sangat kurang, hal ini dapat dilihat dari
banyaknya kasus pelanggaran hak dan kewajiban warga negara, baik dari kategori
pelanggaran ringan maupun pelanggaran berat.

ii
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran hak dan kewajiban warganegara?
2. Apa yang dimaksud dengan Hak dan kewajiban?
3. Bagaimana pelanggaran hak dan kewajiban warga negara?
4. Apa factor yang menyebabkan pelanggaran hak dan kewajiban warga negara?
5. Bagaimana upaya meminimalisir adanya pelanggaran hak dan kewajiban warga negara?

C. Tujuan Penulisan
1. Hak dan kewajiban warganegara berperan untuk mempersatukan warganegara
Indonesia dengan warganegara asing lainnya
2. Hak adalah tuntunan yang dapat diajukan seseorang terhadap orang lain sampai
pada batas-batas pelaksanaan hak tersebut. Kewajiban adalah suatu hal yang
wajib kita lakukan demi mendapatkan hak atau wewenang.

ii
i
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Hak Dan Kewajiban Warga Negara

Pengertian hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang mestinya
kita terima atau bisa dikatakan sebagai hal yang selalu kita lakukan dan orang lain tidak boleh
merampasnya entah secara paksa atau tidak.Dalam hal kewarganegaraan, hak ini berarti
warga negara berhak mendapatkan penghidupan yang layak, jaminan keamanan,
perlindungan hukum dan lain sebagainya.Pengertian kewajiban adalah suatu hal yang wajib
kita lakukan demi mendapatkan hak atau wewenang kita. Bisa jadi kewajiban merupakan hal
yang harus kita lakukan karena sudah mendapatkan hak. Tergantung situasinya.Sebagai
warga negara kita wajib melaksanakan peran sebagai warga negara sesuai kemampuan
masing-masing supaya mendapatkan hak kita sebagai warga negara yang baik.Dapat di
ketahui bahwa hak dan kewajiban ini merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan, namun
dalam pemenuhannya harus seimbang. Kalau gak seimbang bisa terjadi pertentangan dan bisa
saja menempuh jalur hukum.

Warganegara merupakan orang-orang yang menjadi bagian dari suatu penduduk yang
menjadi unsure Negara. A.S. Hikam mendefinisikan bahwa warganegara yang merupakan
terjemahan dari citizenship adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk Negara
Secara singkat, Koerniatmo S. juga mendefinisikan warga Negara sebagai anggota Negara.
Sebagai anggota Negara, warga Negara memiliki kedudukan khusus terhadap Negara. Ia
memiliki hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya. Dalam
konteks Indonesia, istilah warga Negara (sesuai dengan UUD 1945 pasal 26) yang
dimaksudkan untuk bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang
sebagai warga Negara. Selain itu, sesuai dengan pasal 1 UU No. 22/1958 dinyatakan bahwa
warga Negara Republik Indonesia adalah orang-orang yang berdasarkan perundang-
undangan, perjanjian-perjanjian atau peraturan-peraturan yang berlaku sejak proklamasi 17
Agustus 1945 sudah menjadi warga Negara republik Indonesia 1. Kemudian, adapun Asas
kewarganegaraan merupakan anggota sebuah Negara yang mempunyai tanggung jawab dan
hubungan timbal balik terhadap negaranya. Setiap Negara mempunyai kebebasan dan
kewenangan untuk menentukan asas kewarganegaraan seseorang. Dalam menerapakan asas

1
kewarganegaraan ada dua pedoman yaitu asas kewarganegaraan yang berdasarkan kelahiran
dan asas kewarganegaraan yang berdasarkan perkawinan.

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara

Dalam konteks Indonesia hak warga Negara terhadap negaranya telah diatur dalam
undang-undang dasar 1945 dan berbagai peraturan lainnya yang merupakan derivasi dari hak-
hak umum yang di gariskan dalam UUD 1945. Diantara hak-hak warga Negara yang dijamin
dalam UUD adalah hak asasi manusia yang rumusan lengkapnya tertuang dalam pasal 28
UUD perubahan ke dua. Dalam pasal tersebut di muat hak-hak asasi yang melekat dalam
setiap individu warga Negara seperti hak kebebasan beragam dan beribadat sesuai dengan
kepercayaannya, bebas untuk berserikat dan berkumpul (pasal 28E), hak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil, hak untuk bekerja serta mendapat
imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja, hak memperoleh
kesempatan yang sama dalam pemerintah, hak atas status kewarganegaraan (pasal 28E), dan
hak-hak asasi manusia lainnya yang tertuang dalam pasal tersebut. Sedangkan contoh
kewajiban yang melekat bagi setiap warga Negara antara lain kewajiban membayar pajak
sebagai kontrak utama antara Negara dengan warga, membela tanah air (pasal 27E), membela
pertahanan dan keamanan Negara (pasal 29E), menghormati hak asasi lain dan mematuhi
pembatasan yang tertuang dalam peraturan (pasal 28E), dan berbagai kewajiban lainnya
dalam undang-undang. Adapun prinsip utama dalam penentuan hak dan kewajiaban warga
adalah terlibatnya warga secara langsung atau perwakilan dalam setiap perumusan hak dan
kewajiban tersebut sehingga warga sadar dan menganggap hak dan kewajiaban tersebut
sebagai bagian dari kesepakatan mereka yang di buat sendiri2.

 Hak – hak warganegara

Adapun Istilah yang berkaitan dengan hak-hak dasar yakni :

➢ Hak Kodrat
➢ Hak Asasi Manusia
➢ Hak-hak Kebebasan Dasar Manusia
➢ Hak dan Kewajiban Asasi Warga Negara Dalam konsep Natural Right maka hak
adalah ‘what is nature’ hak tersebut sifatnya kodrati, dalam artian :
➢ Kodratlah yang menciptakan dan mengilhami akal budi dan pendapat manusia

2
➢ Setiap orang dilahirkan dengan hak tersebut
➢ Hak tersebut dimiliki manusia dalam keadaan alamiah kemudian di bawanya
dalam kehidupan masyarakat.

Dalam Pasal 1 ayat 1 undang-undang nomor 39/1999 tentang hak asasi manusia
menyebutkan,”hak asasi manusia adalah sebagai perangkat yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrahnya
yang wajib di hormati dan di junjung tinggi dan di lindungi oleh Negara, hukum, pemerintah,
dan setiap orang demin kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia3.

Dalam pasal 28J di tentukan :

1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin
pengajuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokrasi.

Hak dan kewajiban warga Negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai pasal 34 UUD
1945. Beberapa hak waraga Negara Indonesia antara lain sebagai berikut :

➢ Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak


➢ Hak membela Negara
➢ Hak berpendapat
➢ Hak kemerdekaan memeluk agama
➢ Hak mendapatkan pengajaran
➢ Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia
➢ Hak ekonomi untuk mendapat kan kesejahteraan sosial
➢ Hak medapatkan jaminan keadilan sosial

Pasal- pasal UUD NRI Tahun 1945 yang menetapkan hak dan kewajiban warga Negara
mencakup pasal-pasal 27,28,29,30,31,32,33, dan 34.

a) Pasal 27 ayat (1), menetapkan hak warga Negara yang sama dalam hukum dan
pemerintah, serta kewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintahan.
b) Pasal 27 ayat (2), menetapkan hak warga Negara atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.
3
c) Pasal 27 ayat (3), dalam perubahan UUD 1945 menetapkan hak dan kewajiban warga
Negara untuk ikut serta dalam pembelaan Negara.
d) Pasal 28 menetapkan hak kemerdekaan warga negaranya untuk berserikat,
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan.
e) Pasal 29 ayat (2), menyebutkan adanya hak kemerdekaan warga Negara untuk
memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamnya.
f) Pasal 30 ayat (1), dalam perubahan kedua UUD 1945 menyebutkan hak dan
kewajiban warga Negara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
Negara.
g) Pasal 31 ayat (1), bahwa tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran.

 Kewajiban Warga Negara

Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan atau keharusan melaksanaannya. Kita
sebagai masyarakat yang tinggal disuatu Negara mempunyai kewajiban sebagai warga
Negara. Berikut ini adalah kewajiban warga Negara Indonesia:

a) Wajib menaati hukum dan pemerintahan pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945 berbunyi:
“segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
b) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. Pasal 27 ayat (3) UUD NRI 1945
menyatakan: “setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan Negara”.
c) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan:
setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.
d) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J
ayat (2) menyatakan: “dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adilsesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis”.
e) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD NRI 1945 menyatakan: “tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.

Sebagai landasan konstitusional dan sumber dari undang-undang yang berlaku di

4
Indonesia, undang-undang dasar Negara republic Indonesia 1945 memuat hak-hak dan
kewajiban-kewajiban dasar kita sebagai warga Negara.

Berikut hak dan kewajiban warga Negara berdasarkan UUD 1945:

1. Pembukaan UUD NRI 1945, hak warga Negara untuk merdeka dan bebas dari
penjajahan. Hal ini tercantum jelas dalam pembukaan UUD 1945 karena Indonesia
mendukung penghapusan penjajahan di dunia yang tidak berkeperimanusiaan dan
berperi keadilan.
2. Pasal 6 ayat 1 UUD NRI 1945, hak warga Negara untuk menjadi presiden dan wakil
presiden. Setiap warga Negara Indonesia berhak untuk menjadi presiden dan wakil
presiden yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam undang-undang.
3. Pasal 23A UUD NRI 1945, kewajiban Negara membayar pajak terhadap Negara.
Negara berhak untuk memungut pajak dan pungutan resmi lainnya kepada warga
Negara sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia.
4. Pasal 26 ayat (1), yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
Negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan
dengan undang-undang.
5. Pasal 27 ayat (1), segala warga Negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada
ayat (2), tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.
6. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
7. Pasal 30 ayat (1), hak dan kewajiban warga Negara untuk ikut serta dalam pebelaan
Negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-
undang.
8. Pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945, hak warga Negara untuk memiliki kedudukan
sama dalam hukum. Hukum berlaku bagi semua warga Negara tanpa kecuali.
9. Pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945, kewajiban warga Negara untuk menjunjung tinggi
hukum. Warga Negara wajib untuk mematuhi hukum yang berlaku di Indonesia.
10. Pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945, hak warga Negara untuk mendapatkan
penghidupan yang layak dan mengusahakan suatu usaha untuk mencapai tujuan
tersebut.

5
3. Contoh Kasus Pelanggaran Hak Dan Kewajiban Warga Negara

Kasus pelanggaran hak warga negara seperti terjadinya tindak kekerasan


mengatasnamakan agama, seperti penyerangan tempat peribadatan, padahal Pasal 29 ayat (2)
UUD NRI Tahun 1945 menegaskan bahwa, "negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu". Misalnya perusakan Gereja Sidang Jemaat Kristus yang berlokasi di Jalan
P Irian, Samarinda, Kalimantan Timur yang terjadi pada Kamis (8/7/2021).

Kasus pelanggaran kewajiban warga negara seperti kasus tidak membayar pajak. Pada
pasal 23 A UUD 1945 yang berbunyi “Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk
keperluan negara diatur dengan undang-undang” misalnya kasus yang menyeret Direktur
Perusahaan Manufaktur PT Sinar Pembangunan Abadi (PSA) yang ditetapkan sebagai
tersangka kasus perpajakan karena tidak membayarkan pajak pada tahun 2013 hingga
menimbulkan kerugian negara Rp 2,5 Miliar. 

Kasus pelanggaran hak warga negara seperti pelanggaran hak untuk mendapat rasa
aman padahal telah tertuang jelas pada Pasal 28G ayat (1) yang berbunyi “Setiap orang
berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di
bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi” misalnya Tindakan kasus
pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat yang didalangi eks Kadiv
Propam Polri Ferdy Sambo, atasan yang seharusnya memberikan rasa aman bagi bawahan
justru melakukan tindak main hakim sendiri yang melawan hukum, ada pula penganiayaan
yang dilakukan oleh anak mantan pejabat Ditjen Pajak, Mario Dandy Satrio (20), kepada remaja
Crystalino David Ozora alias David (17) sehingga menimbulkan luka yang serius dan trauma
bagi korban

Kasus pelanggaran kewajiban warga negara yaitu mengeksploitasi alam untuk


kepentingan pribadi, hal ini bertentangan dengan Pasal 67 Undang-Undang nomor 32 tahun
2009 yang mengatur bahwa setiap orang mempunyai kewajiban memelihara kelestarian
lingkungan hidup. Misalnya, berbagai kasus penambangan bahan alam illegal  salah satunya
kasus tambang emas ilegal di Kawasan Taman Nasional (TN) Bogani Nani Wartabone, yang
sudah dinyatakan lengkap, alat bukti dan tersangka 

6
Kasus pelanggaran hak warga negara seperti pelanggaran hak kesehatan. Pasal 28 H ayat
(1) UUD 1945 menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.misalnya, Kejahatan pada sektor kesehatan terjadi dalam
kasus jual beli ginjal yang diprakarsai oleh pebisnis rumah sakit dan Terbongkarnya praktik
vaksin palsu untuk mengeruk keuntungan oleh pihak rumah sakit

4. Faktor penyebab pelanggaran hak dan kewajiban negara

Faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara adalah
ketidakpuasan masyarakat itu sendiri. Jika dielaborasikan, pelanggaran hak warga negara terjadi
ketika warga negara tidak dapat menikmati atau memperoleh haknya sebagaimana mestinya.

Lebih lanjut, pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya kelalaian


atau pengingkaran terhadap kewajiban, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh
warga negara sendiri. Misalnya, kemiskinan yang masih menimpa sebagian masyarakat
Indonesia, penyebabnya dapat berasal dari pemerintah ketika program pembangunan tidak
berjalan sebagaimana mestinya, atau dapat juga disebabkan oleh perilaku warga negara sendiri
(malas bekerja).

Selain karena alasan ketidakpuasan masyarakat, ada sejumlah faktor penyebab


pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara lainnya. Dalam E-Modul
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan  Kemendikbud, diterangkan bahwa faktor yang
dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Sikap egois.
2. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara.
3. Sikap tidak toleran.
4. Penyalahgunaan kekuasaan.
5. Ketidaktegasan aparat penegak hukum.
6. Penyalahgunaan teknologi.

7
5. Upaya Pencegahan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Dalam modul yang sama, diterangkan bahwa upaya yang dapat dilakukan terkait
pencegahan hak dan pengingkaran kewajiban warga negara adalah sebagai berikut.

1. Penegakan supremasi hukum dan demokrasi.


2. Peningkatan kualitas pelayanan publik.
3. Peningkatan pengawasan masyarakat dan lembaga politik terhadap penegakan HAM.
4. Penyebarluasan prinsip-prinsip HAM melalui pendidikan formal maupun nonformal.
5. Peningkatan profesionalisme lembaga pertahanan dan keamanan.
6. Peningkatan kerja sama antargolongan.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang mestinya kita terima atau
bisa dikatakan sebagai hal yang selalu kita lakukan dan orang lain tidak boleh merampasnya
entah secara paksa atau tidak. kewajiban adalah suatu hal yang wajib kita lakukan demi
mendapatkan hak atau wewenang kita. Bisa jadi kewajiban merupakan hal yang harus kita
lakukan karena sudah mendapatkan hak. Warganegara merupakan orang-orang yang menjadi
bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsure Negara. A.S. Hikam mendefinisikan bahwa
warganegara yang merupakan terjemahan dari citizenship adalah anggota dari sebuah
komunitas yang membentuk Negara Secara singkat, Koerniatmo S. juga mendefinisikan
warga Negara sebagai anggota Negara. Sebagai anggota Negara, warga Negara memiliki
kedudukan khusus terhadap Negara. Ia memiliki hubungan hak dan kewajiban yang bersifat
timbal balik terhadap negaranya. Dalam konteks Indonesia hak warga Negara terhadap
negaranya telah diatur dalam undang-undang dasar 1945 dan berbagai peraturan lainnya yang
merupakan derivasi dari hak-hak umum yang di gariskan dalam UUD 1945.

Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terkait satu sam lain, sehingga dalam
praktik harus di jalankan dengan seimbang. Apabila antara hak dan kewajiban tidak dijalankan
dengan seimbang maka dapat menimbulkan berbagai permasalahan yang bahkan melanggar
hukum dan Undang-Undang yang berlaku. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya
pencegahan pelanggaran hak dan kewajiban warga negara yang dapat dimulai dari diri sendiri
dan masyarakat sekitar yang diimbangi dengan peningkatan penegakan supremasi hukum

9
DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. Mahpudin Noor M.Si, Suparman M.Ag., Pancasila, jln.BKR (lingkar selatan), 2016

Drs. Abdul Latief, S.Pd, M.Pd. Drs. Ahmad Al Yakin, S.Ag, M.Pd. Drs. Herlina Ahmad,
S.Pd, M.Pd., Pendidikan Kewarganegaraan, Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia
(Sulawesi Selatan), 2019, Cetakan Pertama.

Abbas,Ibnu,2022. Tak Bayar Pajak Rp2,5 M, Direktur Perusahaan di Mojokerto


Ditahan. https://jatim.viva.co.id/kabar/1419-tak-bayar-pajak-rp25-m-direktur-
perusahaan-di-mojokerto-ditahan

Anonym, 2016 Faktor Penyebab Pelanggaran Hak dan Kewajiban Warga


Negara.https://www.hukumonline.com/berita/a/faktor-penyebab-pelanggaran-hak-
dan-kewajiban-warga-negara-lt62b916fc070f6?page=2

Anonym. Pelanggaran Hak Atas Kesehatan Dalam Vaksin Palsu.https://setara-


institute.org/pertanggungjawaban-pelanggaran-hak-atas-kesehatan-dalam-kasus-
vaksin-palsu/

Anonim, 2020. Kasus Tambang Emas Ilegal Di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Segera Disidangkan. http://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/2438

Maulana, Irfan, 2023. Kasus Pengeroyokan David, Mahfud MD : Jahat Sekali Anak Tidak
Berdaya Diinjak Kepalanya.
https://nasional.okezone.com/read/2023/02/24/337/2770887/kasus-pengeroyokan-
david-mahfud-md-jahat-sekali-anak-tidak-berdaya-diinjak-kepalanya

Nafilah. Hak Dan Kewajiban Warga Negara.


https://sg.docs.wps.com/module/common/loadPlatform/?
sid=sAO0dFFC65rI4nL7fuLCnFA&v=v2

Nanda, Rahel, 2023. Kasus Ferdy Sambo, Kapolri: Pukulan Berat buat Institusi Kami.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/02/10133041/kasus-ferdy-sambo-kapolri-
pukulan-berat-buat-institusi-kami

Puji, Setyo, 2021. Kronologi Perusakan Gereja di Samarinda, Pelaku Terekam CCTV.
https://regional.kompas.com/read/2021/07/09/114709678/kronologi-perusakan-
gereja-di-samarinda-pelaku-terekam-cctv?page=all
10
11

Anda mungkin juga menyukai