Anda di halaman 1dari 7

MODUL

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dibuat oleh :
SRI HARYANTO, S.Pd., M.M.

STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG


JURUSAN S1 KEPERAWATAN
2021
Materi 4
Hak dan Kewajiban Warga Negara

1. Pengertian hak dan kewajiban warga negara


Pengertian hak dan kewajiban warga negara – Secara umum, pengertian hak adalah segala
sesuatu yang mutlak menjadi milik atau punya kita serta dalam penggunaannya tergantung oleh
diri kita sendiri. Sementara pengertian kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilaksanakan
atau dilakukan dengan adanya rasa tanggung jawab dalam diri tiap orang.

Hak dan kewajiban juga ada pada lingkup nasional dalam kedudukan manusia sebagai warga
negara. Aturan mengenai hak dan kewajiban warga negara telah diatur dalam konstitusi. Di
Indonesia, hak dan kewajiban warga negara diatur dalam UUD 1945, yang juga memuat
peraturan hukum dan penegakkan hak asasi manusia (HAM).

Tiap warga negara di sebuah negara tertentu tentu memiliki hak dan kewajiban masing-masing.
Hak merupakan sesuatu yang didapatkan oleh warga negara, sementara kewajiban harus
dilakukan oleh tiap warga negara. Segala sesuatu mengenai hak dan kewajiban warga negara
tentu sudah diatur dalam konstitusi atau undang-undang.

Hak dan kewajiban warga negara di Indonesia memuat bidang politik, ekonomi, pendidikan,
agama, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, dan sebagainya. Contoh hak dan kewajiban
warga negara juga dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti hak menyatakan
pendapat dan hak mendapat pendidikan atau kewajiban membayar pajak dan menaati hukum.

A. Pengertian Hak
1. Menurut Prof. Dr. Notonagoro
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau
dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang
pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.
2. Menurut Soerjono Soekanto, hak dapat dibedakan menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
Hak searah (relatif), adalah hak yang muncul dalam hukum perikatan atau perjanjian,
misalnya seperti hak menagih atau hak melunasi prestasi.
Hak jamak arah (absolut), bisa berupa hak dalam hukum tata negara, hak kepribadian
(hak hidup, hak kebebasan), hak kekeluargaan (suami-istri, hak orang tua, hak anak), dan
hak atas objek imateriel (hak cipta, merk, hak paten).
3. Menurut John Salmond, hak memiliki 4 (empat) definisi dan pengertian yakni:
a. Hak dalam arti sempit, yakni hak sesuatu yang berpasangan dengan kewajiban.
b. Hak kemerdekaan, yakni hak memberikan kemerdekaan kepada seseorang untuk
melakukan kegiatan yang diberikan oleh hukum namun tidak untuk menggangu,
melanggar, menyalahgunakan sehingga melanggar hak orang lain, dan pembebasan
dari hak orang lain.
c. Hak kekuasaan, yakni hak yang diberikan untuk melalui jalan dan cara hukum, untuk
mengubah hak-hak, kewajiban-kewajiban, pertanggungjawaban atau lain-lain dalam
hubungan hukum.
d. Hak kekebalan atau imunitas, yakni hak untuk dibebaskan dari kekuasaan hukum
orang lain.

B. Pengertian Kewajiban
1. Menurut Prof Dr. Notonagoro
Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau
diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan.
2. Menurut Curzon, kewajiban dikelompokan menjadi 5 (lima), yakni:
a. Kewajiban mutlak, yang tertuju kepada diri sendiri maka tidak berpasangan dengan
hak dan nisbi melibatkan hak di lain pihak.
b. Kewajiban publik, dimana dalam hukum publik yang berkorelasi dengan hak publik,
maka wajib mematuhi hak publik dan kewajiban perdata timbul dari perjanjian
berkorelasi dengan hak perdata.
c. Kewajiban positif, yakni kewajiban yang menghendaki dilakukan sesuatu dan
kewajiban negatif, tidak melakukan sesuatu.
d. Kewajiban universal atau umum, yakni awajiban yang ditujukan kepada semua
warga negara atau secara umum, ditujukan kepada golongan tertentu dan
kewajiban khusus, timbul dari bidang hukum tertentu, perjanjian.
e. Kewajiban primer, yakni kewajiban yang tidak timbul dari perbuatan melawan
hukum.

2. Konsep hak dan kewajiban warga negara dalam UUD 1945


Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan UUD 1945

Dalam UUD 1945, pasal-pasal yang membahas hak dan kewajiban warga negara ada pada pasal
27 sampai pasal 31.

A. Hak Warga Negara

1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat 2).
2. Hak untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara (pasal 27 ayat 3).
3. Hak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya (pasal 28A).
4. Hak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(pasal 28B ayat 1).
5. Hak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan
dari kekerasan dan diskriminasi (pasal 28B ayat 2).
6. Pasal 28C
7. Hak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya (pasal 28C ayat 1).
8. Hak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya (pasal 28C ayat 1).
9. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif (pasal 28C
ayat 2).
10. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di hadapan hukum (pasal 28D ayat 1).
11. Hak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja (pasal 28D ayat 2).
12. Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan (pasal 28D ayat 3).
13. Hak memeluk agama dan beribadat menurut agamanya (pasal 28E ayat 1).
14. Hak memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan,
memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali
(pasal 28E ayat 1).
15. Hak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai
dengan hati nuraninya (pasal 28E ayat 2).
16. Hak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat (pasal 28E ayat
3).
17. Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi
dan lingkungan sosialnya (pasal 28F).
18. Hak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia (pasal 28F).
19. Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda
yang di bawah kekuasaannya (pasal 28G ayat 1).
20. Hak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi (pasal 28G ayat 1).
21. Hak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat
manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain (pasal 28G ayat 2).
22. Hak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat (pasal 28H ayat 1).
23. Hak memperoleh pelayanan kesehatan (pasal 28H ayat 1).
24. Hak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan
manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan (pasal 28H ayat 2).
25. Hak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai
manusia yang bermartabat (pasal 28H ayat 3).
26. Hak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara
sewenang-wenang oleh siapapun (pasal 28H ayat 4).
27. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak untuk kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi
dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut
adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun (pasal 28I
ayat 1).
28. Hak untuk bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu
(pasal 28I ayat 2).
29. Hak untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya itu (pasal 29 ayat 2).
30. Hak ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat 1).
31. Hak mendapat pendidikan (pasal 31 ayat 1).
B. Kewajiban Warga Negara
1. Wajib menjunjung hukum dan pemerintahan dengan asas persamaan kedudukan
dengan tidak ada kecualinya (pasal 27 ayat 1).
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara (pasal 27 ayat 3).
3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (pasal 28J ayat 1).
4. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain
(pasal 28J ayat2).
5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat 1).
6. Wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya (pasal 31 ayat
2).

C. Hak dan kewajiban yang dimiliki negara terhadap warga negara :


1. Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintah;
2. Hak negara untuk dibela;
3. Hak negara untuk menguasai bumi, air, dan kekayaan untuk kepentingan rakyat;
4. Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil;
5. Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara;
6. Kewajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat;
7. Kewajiban negara memberi jaminan sosial;
8. Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah.

D. Hak dan kewajiban warga negara di bidang pendidikan :


1. UU tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. UU tentang Guru dan Dosen.

E. Hak dan kewajiban warga negara di bidang pertahanan :


1. UU tentang Pertahanan Negara;
2. UU tentang Kepolisian Negara R.I.
3. UU tentang Tentara Nasional Indonesia

F. Hak dan kewajiban warga negara di bidang politik :


1. UU tentang Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat di Muka Umum;
2. UU tentang Pers;
3. UU tentang Partai Politik;
4. UU tentang Pemilihan Anggota DPR, DPD, dan DPRD;
5. UU tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden; dan lain-lain.

3. Konsep hubungan bangsa, negara dan warga (status, asas, syarat kewarganegaraan)
• Warga Negara (citizen) : anggota dari suatu negara atau anggota dari suatu komunitas yang
membentuk negara itu sendiri.
• Rakyat menunjuk pada orang-orang yang berada di bawah satu pemerintahan dan tunduk
pada pemerintahan itu.
• Penduduk adalah orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah negara dalam kurun
waktu tertentu.

A. Kewarganegaraan (Citizenship) memiliki arti keanggotaan yang menunjukkan hubungan


atau ikatan antara negara dengan warga negara.
1. Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara
orang-orang dengan negara
2. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, adanya ikatan emosional, seperti ikatan
perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, dan iakatan tanah air. Dengan
kata lain, ikatan ini lahir dari penghayatan warga negara yang bersangkutan.
3. Kewarganegaraan dalam arti formil menunjuk pada tempat kewarganegaraan. Dalam
sistematika hukum, masalah kewarganegaraan berada pada hukum publik.
4. Kewarganegaraan dalam arti materiil menunjuk pada akibat hukum dari status
kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban warga negara.

B. Penentuan Warga Negara


1. Asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran
• Asas Ius Soli : asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang
ditentukan dari tempat di mana orang tersebut dilahirkan.
• Asas Ius Sanguinis : asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang
ditentukan berdasarkan keturunan dari orang tersebut.
2. Asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan.
• Asas persamaan hukum didasarkan pandangan bahwa status kewarganegaraan
suami dan istri adalah sama dan satu.
• Asas persamaan derajat berasumsi bahwa suatu perkawinan tidak menyebabkan
perubahan status kewarganegaraan suami atau istri.

C. Unsur yang menentukan kewarganegaraan


1. Unsur darah keturunan (Ius Sanguinis)
2. Unsur daerah tempat kelahiran (Ius Soli)
3. Unsur pewarganegaraan (Naturalisasi) dengan syarat dan prosedur yang berlainan
antara satu negara dengan negara lain

D. Warga Negara Indonesia


Pasal 26 UUD 1945 :
• Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang-
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
• Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
• Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
E. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara
1. Peranan pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2. Peranan aktif merupakan aktivitas warga negara untuk terlibat (berpartisipasi) serta
ambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam mempengaruhi keputusan
publik.
3. Peranan positif merupakan aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan dari negara
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4. Peranan negatif merupakan aktivitas warga negara untuk menolak campur tangan
negara dalam persoalan pribadi.

Di Indonesia hubungan antara warga negara dengan negara telah diatur dalam UUD 1945.
Hubungan antara warga negara dengan negara Indonesia digambarkan dengan baik dalam
pengaturan mengenai hak dan kewajiban, baik itu hak dan kewajiban warga negara terhadap
negara maupun hak dan kewajiban negara terhadap warganya.

Anda mungkin juga menyukai