Anda di halaman 1dari 8

MATERI BAB 1.

HAK ASASI MANUSIA

Perbedaan Hak dan Kewajiban


Secara prinsip, hak dan kewajiban selalu berhubungan satu sama lainnya. Seseorang yang
mendapatkan haknya harus melaksanakan kewajibannya. Begitu juga sebaliknya,
seseorang yang telah melaksanakan kewajibannya harus mendapatkan haknya.
Dalam hal ini, hak merupakan sesuatu yang mutlak menjadi milik seseorang. Artinya, orang
tersebut dapat mengambil haknya tersebut tapi bisa juga tidak mengambilnya bila tidak
menginginkannya.
Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh seseorang. Artinya,
seseorang harus melakukannya dengan penuh tanggung jawab. Apabila tidak dilaksanakan
maka orang tersebut akan dikenakan sanksi berupa sanksi hukum atau sanksi sosial.

Pengertian Kewajiban Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa arti kewajiban, maka kita dapat merujuk pada pendapat ahli
berikut ini:

1. Prof. R. M. T. Sukamto Notonagoro


Menurut Prof. R. M. T. Sukamto Notonagoro (2010:31), pengertian kewajiban adalah
sesuatu yang harus dilakukan oleh pihak tertentu dengan rasa tanggung jawab yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.

2. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Menurut KBBI, arti kewajiban adalah sesuatu yang diwajibkan, atau sesuatu yang harus
dilaksanakan.

Jenis-Jenis Kewajiban
Pada dasarnya kewajiban dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Menurut George
Nathaniel Curzon, adapun jenis-jenis kewajiban adalah sebagai berikut:

1. Kewajiban Mutlak
Kewajiban mutlak adalah kewajiban seseorang terhadap dirinya sendiri dan tidak
berhubungan dengan hak orang lain .

2. Kewajiban Publik
Kewajiban publik adalah kewajiban yang berhubungan dengan hak-hak publik. Misalnya;
kewajiban untuk patuh terhadap peraturan dan hukum pidana.

3. Kewajiban Positif dan Negatif


Ini adalah kewajiban yang mengharuskan seseorang untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu. Kewajiban positif menghendaki dilakukannya sesuatu, hak atas
kesehatan membebankan kewajiban positif kepada negara untuk menyediakan layanan
kesehatan, obat-obatan yang terjangkau, mempermudah akses, dan lain-lain. sedangkan
kewajiban negatif menghendaki tidak dilakukannya sesuatu.

4. Kewajiban Umum dan Khusus


Kewajiban umum (universal) adalah kewajiban yang ditujukan kepada seluruh warga
negara secara umum. Sedangkan kewajiban khusus ditujukan kepada golongan tertentu,
bidang hukum tertentu, atau perjanjian.

5. Kewajiban Primer
Kewajiban primer dapat timbul dari tindakan yang tidak melawan hukum, misalnya
kewajiban untuk tidak mencemarkan nama baik dan kewajiban yang sifatnya memberikan
sanksi. Kewajiban primer dapat timbul akibat perbuatan melawan hukum, misalnya
kewajiban membayar kerugian dalam hukum perdata.

Selain pendapat tersebut ada lagi yang membagi Kewajiban menjadi kewajiban
sempurna dan tidak sempurna.
Kewajiban sempurna adalah kewajiban yang terikat dengan hak orang lain sehingga mutlak
sifatnya untuk dilakukan. Contohnya sama seperti jika seseorang meminjam uang dan berjanji
mengembalikan maka mutlak dan wajib sifatnya untuk dilakukan. Kewajiban sempurna
mempunyai dasar keadilan,
Kewajiban tak sempurna; Kewajiban tak sempurna adalah kewajiban yang tidak terikat
dengan orang lain sehingga hanya didasari pada alasan moral saja pelaksanaannya.
Contohnya seseorang dapat berbuat baik dengan membantu pengemis walau tidak ada
keterkaitan yang mutlak antara pengemis dengan orang itu,sehingga itu hanya didasari alasan
moral.

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)


HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada harkat dan martabat manusia yang dimiliki sejak
lahir ke dunia (kodrat) yang merupakan anugrah Tuhan Yang Maha Esa.

Pengertian HAM Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa itu HAM, maka kita dapat merujuk kepada pendapat beberapa ahli.
Berikut ini adalah pengertian HAM (Hak Asasi Manusia) menurut para ahli:
1. John Locke
Menurut John Locke, pengertian HAM adalah hak-hak yang langsung diberikan Tuhan kepada
manusia sebagai hak yang kodrati. Oleh karena itu, tidak ada kekuatan apapun di dunia yang
bisa mencabutnya. HAM ini sifatnya mendasar (fundamental) bagi kehidupan manusia dan
pada hakikatnya sangat suci.

2. Jan Materson
Menurut Jan Materson (komisi HAM PBB), pengertian HAM adalah hak-hak yang ada pada
setiap manusia yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.
3. Miriam Budiarjo
Menurut Miriam Budiarjo, pengertian HAM adalah hak yang dimiliki setiap orang sejak lahir ke
dunia, hak itu sifatnya universal sebab dimiliki tanpa adanya perbedaan kelamin, ras, budaya,
suku, dan agama.
4. UU No 39 Tahun 1999
Menurut UU No 39/1999, pasal 1 (1) HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat
dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-
Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Berikut ini adalah ciri khusus Hak Asasi Manusia:
1. HAM tidak diberikan kepada seseorang, melainkan merupakan hak semua orang, baik itu
hak sipil, hak politik, hak ekonomi, hak sosial, dan hak budaya.(tidak dapat dibagi)
2. HAM tidak dapat dicabut, dihilangkan, atau diserahkan
3. HAM bersifat hakiki, yaitu hak yang sudah ada sejak manusia lahir ke dunia
4. HAM sifatnya universal sehingga berlaku bagi semua manusia tanpa memandang status,
suku, gender, dan berpedaan lainnya.
Macam-Macam HAM
Setelah memahami apa pengertian HAM dan ciri-cirinya, selanjutnya kita juga perlu mengetahui
apa jenis-jenis HAM. Berikut ini adalah macam-macam HAM:
1. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)
Ini merupakan hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi setiap individu.
Beberapa contoh hak asasi pribadi diantaranya:
 Hak hidup, mengembangkan keturunan melalui perkawinan yang sah.
 Kebebasan untuk bepergian, bergerak, berpindah ke berbagai tempat.
 Kebebasan dalam menyampaikan pendapat.
 Kebebasan dalam berkumpul dan berorganisasi.
 Kebebasan dalam memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan
sesuai keyakinan masing-masing individu.
2. Hak Asasi Politik (Political Rights)
Ini merupakan hak asasi yang terkait dengan kehidupan politik seseorang. Beberapa contoh
hak asasi politik diantaranya:
 Hak untuk untuk dipilih dan memilih dalam suatu pemilihan.
 Hak dalam keikutsertaan kegiatan pemerintahan.
 Hak dalam mendirikan partai politik dan organisasi politik.
 Hak dalam membuat usulan petisi.
3. Hak Asasi Ekonomi (Property Rigths)
Ini merupakan hak masing-masing individu terkait dengan kegiatan perekonomian. Beberapa
contoh hak-hak asasi ekonomi diantaranya:
 Kebebasan dalam kegiatan jual-beli.
 Kebesasan dalam melakukan perjanjian kontrak.
 Kebebasan dalam penyelenggaraan sewa-menyewa dan hutang-piutang.
 Kebebasan dalam memiliki sesuatu.
 Kebebasan dalam memiliki upah dari pekerjaan
4. Hak Asasi Sosial Budaya (Social Culture Rights)
Ini merupakan hak individu terkait dengan kehidupan bermasyarakat. Beberapa contoh hak
asasi sosial budaya diantaranya:
 Hak untuk menentukan, memilih, dan mendapatkan pendidikan.
 Hak untuk mendapatkan pengajaran.
 Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.
 Hak memanfaatkan fasilitas umum
 Hak mendapatkan jaminan social,dll

5. Hak Asasi Hukum (Legal Equality Rights)


Ini adalah hak mendapatkan kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Beberapa
contoh hak asasi hukum diantaranya:
 Hak untuk mendapat perlakukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
 Hak seseorang untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil.
Hak untuk mendapatkan perlindungan dan pelayanaan hukum.
6. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)
Ini merupakan hak untuk mendapat perlakuan sama dalam tata cara pengadilan. Beberapa
contoh hak-hak asasi peradilan diantaranya:
 Hak untuk mendapatkan pembelaan hukum di pengadilan.
 Hak untuk mendapatkan persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan,
penahanan, dan penyelidikan di muka hukum.

Jaminan Perlindungan HAM di Indonesia


1. Pancasila
2. Pembukaan UUD 1945 alinea 1dan 4
3. UUD 1945 Pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945
Pasal 27
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.***)
Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.** )
Pasal 28 B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah.** )
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.** )
Pasal 28C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.** )
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.**)
Pasal 28D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.**)
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja.**)
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.**)
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.** )
Pasal 28E
(1) Setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat
tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.** )
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap,
sesuai dengan hati nuraninya.**)
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.**)
Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis
saluran yang tersedia.** )
Pasal 28G
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.**)
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.** )
Pasal 28H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.**)
(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.** )
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara
utuh sebagai manusia yang bermartabat.**)
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil
alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.** )
Pasal 28I
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak untuk kemerdekaan pikiran dan hati nurani,
hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum,
dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.** )
(2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.**)
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan
zaman dan peradaban.**)
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung
jawab negara, terutama pemerintah.** )
(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum
yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam
peraturan perundang-undangan.**)
Pasal 28J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.** )
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.** )
Pasal 29
(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Pasal 30
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.** )
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.** )
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan laut dan Angkatan Udara
sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara.** )
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta
menegakkan hukum.**)
(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan dan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara
dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.** )
Pasal 31
(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan****)
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.****)
(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.****)
(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah
untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.****)
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia.****)
Pasal 32
(1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya.**** )
(2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
nasional.**** )
Pasal 33
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.****)
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.****)
Pasal 34
(1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.**** )
(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.**** )
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.****)
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.****)

4. Undang-Undang RI no. 39 tahun 1999


5. UU RI No. 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM
6. UU RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
7. Ketetapan MPR No. XVII/1998 tentang HAM

Pengertian Pelanggaran Hak Asasi Manusia


Pengertian pelanggaran HAM menurut Pasal 1 Angka 6 undang-undang No. 39 Tahun
1999 yakni “setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara,
baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku”.

Macam-macam Pelanggaran HAM


A. Berdasarkan yang biasa terjadi dalam masyarakat
 Diskriminasi. Yakni suatu pembatasan, pelecehan atau bahkan pengucilan secara
langsung maupun tidak langsung didasarkan pada pembedaan manusia,atas dasar
agama, suku, ras, kelompok, golongan, jenis kelamin, etnik, keyakinan beserta
politik yang selanjutnya berimbas pada pengurangan, bentuk penyimpangan atau
penghapusan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik secara
individu, maupun kolektif di dalam berbagai aspek kehidupan.
 Penyiksaan. Yakni perbuatan yang dilakukan secara sengaja sehingga menimbulkan
rasa sakit yang teramat atau penderitaan baik itu jasmani maupun rohani pada
seseorang untuk mendapat pengakuan dari seseorang ataupun orang ketiga.
B. Berdasarkan sifatnya, pelanggaran HAM di bagi menjadi 2 yakni :
1. Pelanggaran HAM Berat
Merupakan pelanggaran HAM yang bisa membahayakan atau mengancam nyawa orang lain.
Pada penggolongan ini termasuk sebuah perbuatan besar dan di pastikan mendapatkan
hukuman yang sepadan sesuai dengan tingkatan pelanggaran yang dilakukan.
Beberapa diantaranya yakni ada perbudakan, pembunuhan, penyanderaan, perampokan dan
lain sebagainya.
2. Pelanggaran HAM Ringan
pelanggaran HAM yang tidak sampai mengancam keselamatan jiwa orang. Akan tetapi, ini
tetap saja termasuk dalam kategori berbahaya apabila dalam jangka waktu yang lama.
Sehingga sangat penting untuk segera diatasi supaya tidak ada pelanggaran yang lainnya.
contoh pelanggaran HAM ringan yakni pencemaran lingkungan secara sengaja, penggunaan
bahan berbahaya pada makanan yang disengaja.

C. Berdasarkan UU No.26/2000
b. kejahatan genosida;
Pasal 8
Kejahatan genosida sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a adalah setiap
perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan
seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama, dengan
cara:
 a. membunuh anggota kelompok;
 b. mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota
kelompok;
 c. menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan
secara fisik baik seluruh atau sebagaiannya;
 d. memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam
kelompok; atau
 e. memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain.
b. kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pasal 9
Kejahatan terhadap kemanusiaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b adalah salah
satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang
diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil,
berupa:
a. pembunuhan;
b. pemusnahan;
c. perbudakan;
d. pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa;
e. perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang
yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional;
f. penyiksaan
g. perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan,
pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang
setara;
h. penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan
paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang
telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional;
i. penghilangan orang secara paksa; atau
j. kejahatan apartheid.
Apartheid adalah sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh suatu pemerintahan dengan
tujuan untuk melindungi hak-hak istimewa dari suatu ras atau bangsa. Apharteid mulai
dipraktekan oleh pemerintah kulit putih Belanda di Afrika Selatan dari sekitar awal abad ke-
20 hingga tahun 1990. Apharteid kemudian berkembang menjadi suatu kebijakan politik dan
menjadi politik resmi pemerintahan Afrika Selatan yang terdiri dari program dan peraturan
yang bertujuan untuk melestarikan pemisahan rasial secara struktural sampai akhirnya
dihapuskan pada tahun 1990.

FAKTOR PENYEBAB PELANGGARAN HAM


Faktor Internal
No Penyebab Pelanggaran Penjelasan
Hukum dan HAM

1 Sikap egois Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu


menuntut haknya, sementara kewajibannya sering
terabaikan. Seseorang yang mempunyai sifat seperti ini,
akan menghalalkan segla cara supaya haknya bisa
terpenuhi, meski cara tersebut melanggar hak orang lain.

2 Rendahnya kesadaran Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran HAM


HAM berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau tahu bahwa orang
lain juga mempunyai hak asasi yang harus dihormati.
Sikap acuh tersebut berakibat muncul perilaku atau
tindakan penyimpangan terhadap hak asasi manusia.

3 Sikap tidak toleran Sikap ini akan menyebabkan munculnya ketidak


menghargai atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada
akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan
diskriminasi kepada orang lain.

4 Faktor Psikologi Sikap ini membuat pelaku tidak sadar apa yang mereka
lakukan, atau kehilangan kendali pada diri mereka.

5 Tidak memiliki rasa empati Hal ini menyebabkan diri pelaku tidak senang membantu
orang lain, tidak punya rasa kemanusiaan atau rasa
peduli.

Faktor Eksternal

No Penyebab Pelanggaran Penjelasan


Hukum dan HAM

1 Penyalahgunaan Di masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku.


kekuasaan Kekuasaan disini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan
pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan lain
yang terdapat di masyarakat.

2 Ketidak tegasan aparat Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas
penegak hokum terhadaps setiap pelanggaran HAM, tentu saja akan
mendorong timbulnya pelanggaran HAM lainnya.

3 Penyalagunaan teknologi Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh positif,


tetapi juga dapat memberikan pengaruh negative bahkan
dapat memicu timbulnya kejahatan.

4 Kesenjangan social dan Kesenjangan menggambarkan telah terjadinya ketidak


ekonomi yang tinggi seimbangan yang mencolok didalam kehidupan
bermasyarakat.

5 Pengaruh dari lingkungan Mungkin dari lingkungan yang tidak sehat, kita yang
sekitar awalnya baik baik saja bisa saja ikut terjerumus
melakukan pelanggaran hokum / pelanggaran HAM

Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi pelanggaran HAM


 membentuk komnas HAM pada tanggal 7 juni 1993 berdasarkan kepres no.50 tahun
1993
 pembentukan Instrumen HAM ( peraturan perundang-undangan tentang HAM)
 pembentukan peradilan HAM berdasarkan UU. No. 26 tahun 2000 dengan Tugas
sebagai berikut :
1. Memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM berat
2. Memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM berat oleh WNI di luar batas
teriorial wilayah indonesia.
Beberapa hal yang bisa di lakukan secara umum sebagai sebuah upaya atau solusi untuk
mengatasi kasus pelanggaran HAM yakni :
1. Mengadakan Reformasi Pada Tubuh Aparat Hukum Dan Peradilan Secara Tegas
Pastinya ini untuk mengurai atau menimbulkan efek jera sehingga tidak sampai terjadi kasus
pelanggaran HAM lagi. Setidaknya meminimalisir sedikit demi sedikit dari pada membiarkannya
terus berkelanjutan tanpa adanya ketegasan.
Hal ini apabila dikaitkan dengan pengertian pelanggaran HAM maka harus ada menyesuaikan
antara jenis pelanggaran dengan hukuman yang di berikan.
2. Menindaklanjuti Kasus Pelanggaran HAM
Cara yang bisa anda lakukan untuk menindaklanjuti ini yakni dengan mengeluarkan UU yang
berkaitan serta mempunyai kekuatan hukum sebagai tindakan secara nyata dalam praktik
pelanggaran HAM.
3. Mengadakan Sosialisasi
Bentuk sosialisasi ini bisa ditunjukkan pada masyarakat maupun pada institusi-institusi
peradilan tentang pengidentifikasian bentuk pelanggaran HAM. Salah satu contoh kepada
masyarakat baik dari segi pendidikan yakni mengadakan seminar tantang HAM atau kepada
ibu-ibu PKK di desa.
Selain itu, untuk karang taruna atau kaum bapak-bapak di desa bisa dengan program yang
sama. Hal ini berkaitan dengan pengertian pelanggaran HAM, bentuk pelanggaran HAM,
sampai pada hukuman bagi orang yang melanggar HAM.
4. Memperkuat Lembaga Hukum
Maksudnya yakni dari pemerintah membentuk lembaga hukum untuk menindaklanjuti kasus
pelanggaran HAM yang terjadi. Walaupun saat ini sudah di bentuk lembaga tersebut, mungkin
bisa di tingkatkan dari aspek kinerja atau lainnya supaya lebih mengena dalam pemberantasan
pelanggaran HAM.
5. Adanya Kesadaran Diri
Kesadaran diri ini muncul dari siri anda sendiri sebagai warga negara yang baik sekiranya harus
mengetahui hal-hal yang termasuk melanggar hak orang lain. Hal ini bisa didasari dengan
adanya pemahaman pada pengertian pelanggaran HAM terlebih dahulu kemudian menyebar
pada hal lainnya yang berkaitan dengan HAM.

Anda mungkin juga menyukai