Jawaban
• Nilai dasar merupakan nilai yang berhubungan dengan hakikat dan bersifat universal,
tetap, dan melekat dalam kehidupan bermasyarakat.
• Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada manusia dan harus
dihormati oleh semua orang.
• Setiap orang harus melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara. Kewajiban
diartikan sebagai segala sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN MENURUT PARA AHLI
HAK
Menurut Soerjono Soekanto, hak dapat dibedakan menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
• Hak searah (relatif), adalah hak yang muncul dalam hukum perikatan atau perjanjian, misalnya seperti
hak menagih atau hak melunasi prestasi.
• Hak jamak arah (absolut), bisa berupa hak dalam hukum tata negara, hak kepribadian (hak hidup, hak
kebebasan), hak kekeluargaan (suami-istri, hak orang tua, hak anak), dan hak atas objek imateriel (hak
cipta, merk, hak paten).
Menurut Prof. Dr. Notonegoro, hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang
pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.
KEWAJIBAN
Menurut Prof. Dr. Notonegoro, kewajiban adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan
melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang
berkepentingan. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan.
Menurut Curzon, kewajiban dikelompokan menjadi 5 (lima), yakni:
• Kewajiban mutlak, yang tertuju kepada diri sendiri maka tidak berpasangan dengan hak dan nisbi melibatkan hak di lain pihak.
• Kewajiban publik, dimana dalam hukum publik yang berkorelasi dengan hak publik, maka wajib mematuhi hak publik dan
kewajiban perdata timbul dari perjanjian berkorelasi dengan hak perdata.
• Kewajiban positif, yakni kewajiban yang menghendaki dilakukan sesuatu dan kewajiban negatif, tidak melakukan sesuatu.
• Kewajiban universal atau umum, yakni awajiban yang ditujukan kepada semua warga negara atau secara umum, ditujukan
kepada golongan tertentu dan kewajiban khusus, timbul dari bidang hukum tertentu, perjanjian.
• Kewajiban primer, yakni kewajiban yang tidak timbul dari perbuatan melawan hukum.
Warga Negara
• Menurut A.S. Hikam, warga negara adalah anggota dari suatu komunitas atau kelompok yang membentuk suatu
negara.
• Menurut Koerniatmanto S, warga negara merupakan anggota suatu negara yang mempunyai kedudukan khusus
terhadap negaranya, memiliki hubungan hak dan kewajiban yang sifatnya timbal-balik terhadap negaranya.
• Menurut Ko Swaw Sik, warga negara diartikan sebagai semua orang yang memiliki ikatan hukum dengan suatu
negara.
• Menurut Purwadarminta, warga negara merupakan orang yang secara hukum merupakan anggota dari suatu
negara.
• Menurut Stanley E. Ptnord dan Etner F.Peliger, warga negara adalah sebuah pengkajian yang berkaitan dengan
tugas-tugas pemerintahan, hak dan kewajiban warga negara.
KETUHANAN YANG MAHA ESA
Sila pertama Pancasila berbunyi, "Ketuhanan yang Maha Esa.“ Dalam sila ini, kita memiliki
hak dan kewajiban sebagai warga negara, sebagai berikut:
• Kita berhak memeluk agama dan kepercayaan sesuai dengan pilihan dan keyakinan
masing-masing.
• Kita berhak beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dipilih.
• Kita wajib memberikan orang lain kebebasan dalam memilih agama dan kepercayaannya.
• Kita wajib memberikan kebebasan orang lain untuk beribadah.
• Kita wajib menghormati kepercayaan agama lain.
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
Sila kedua Pancasila berbunyi, "Kemanusiaan yang adil dan beradab.“ Dalam sila ini, kita memiliki hak
dan kewajiban sebagai warga negara, sebagai berikut:
Sila kelima berbunyi, "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."Dalam sila ini, kita memiliki hak dan
kewajiban sebagai warga negara, sebagai berikut:
• Kita berhak mendapat pengayoman dari orang lain dan pemerintah.
• Kita berhak mendapatkan kesejahteraan di berbagai hal.
• Kita wajib mengikuti kegiatan gotong royong di masyarakat.
• Kita wajib mengikuti kegiatan negara dalam rangka mewujudkan keadilan sosial.
APA FAKTOR YANG MENYEBABKAN MASIH ADANYA KASUS
2 PELANGGARAN HAK DAN KEWAJIBAN DALAM KEHIDUPAN
BERNEGARA DAN BERIKAN CONTOH
Terdapat berbagai faktor terjadinya kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
yang bisa kita pahami agar masing-maisng kita bisa saling memperbaiki diri.
• Berbagai faktor tersebut misalnya adanya sifat egois warga negara dan terlalu mementingkan diri sendiri,
menuntut hak namun lupa dengan kewajiban. Orang yang egois akan selalu mementingkan diri sendiri,
selalu menghalalkan cara meskipun melanggar hak orang lain.
• Faktor kedua yakni rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara, sikap demikian ini si pelanggar bersikap
seenaknya sendiri dan tidak mempedulikan orang lain.
• Padahal, orang lain sama-sama memilki hak, namun si pelaku tidak menyadari dan tidak menghormati,
bahkan menutup mata terhadaphak orang lain yang dirampas. Hal demikian bisa jadi akan memunculkan
perilaku atau bahkan tindakan menyimpang terhadap hak dan kewajiban warga negara.
• Faktor ketiga yakni adanya sikap tidak toleran, sikap tersebut tentu saja merugikan pihak lain karena
memunculkan sikap tidak saling menghargai dan menghormati orang lain. Jika hal ini terjadi, kemudian akan
membuat orang lain untuk melakukan diskriminasi, karenanya alangkah baiknya jika masing-masing kita
saling menghargai dan menghormati hak orang lain.
• Faktor keempat yaitu adanya penyalahgunaan kekuasaan, atau istilah kerennya abuse of power dimana terjadi
banyak kekuasaan yang berlaku di dalam masyarakat. Kekuasaan di sini tidak saja kekuasaan pemerintahan,
namun juga bentuk-bentuk kekuasaan lain di tengah masyarakat misalnya saja kekuasaan di dalam
perusahaan misalnya pengusaha yang tidak mengizinkan karyawannya untuk mengambil cuti hamil, atau
bahkan tidak membayar Tunjangan Hari Raya (THR) dan berbagai penyalahgunaan kekuasaan lainnya.
• Faktor kelima yakni adanya ketidaktegasan aparat penegak hukum yang tidak tegas terhadap para pelanggar
hak dan kewajiban warga negara. Jika hal tersebut terjadi, maka akan memicu terjadinya pelanggaran lainnya,
karena itu jika terjadi pelanggaran demikian, maka sebaiknya harus diusut secara tuntas agar pelaku jera dan
hal yang sama tidak terjadi.
CONTOH PELANGGARAN HAK DAN KEWAJIBAN