Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“MEMAHAMI STUDI ISLAM DALAM LINTASAN SEJARAH”

Dosen Pengampu : Rafileli, M.A

Di Susun Oleh :
Nopriana Sagita (222342001)
Salma Asifa ( )

PROGRAM STUDI ILMU QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) FATMAWATI
SUKARNO BENGKULU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini meskipun
jauh dari kesempurnaan.
Pembuatan makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu wadah
pembelajaran dalam menimbah ilmu utamanya dalam pembelajaran Studi Islam
terkhusus Memahami Studi Islam Dalam Lintasan Sejarah.
Pada kesempatan ini kami membuka diri untuk menerima kritik dan saran
yang berguna untuk perbaikan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan dalam proses pembelajaran utamanya dalam Memahami
Studi Islam Dalam Lintasan Sejarah.

Bengkulu, September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................4
C. Tujuan Makalah....................................................................................4
D. Manfaat Makalah..................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................5
A. Sejarah Perkembangan Islam................................................................5
B. Masyarakat Arab Pra-Islam..................................................................5
C. Pembagian Islam dalam Lintasan Sejarah............................................6
1. Islam Periode Klasik.......................................................................6
2. Islam Periode Pertengahan.............................................................7
3. Islam Periode Modern.....................................................................8
D. Masa Kejayaan Islam............................................................................8
BAB III PENUTUP.........................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam adalah agama rahmat bagi seluruh alam termasuk di dalamnya
hewan, tumbuhan, dan manusia. Manusia sebagai makhluk dinamis
membutuhkan sarana untuk mengembangkan diri secara dinamis dan
berkelanjutan. Tempat yang mungkin untuk mengembangkan potensi dan
dinamisasi diri adalah melalui pendidikan. Pendidikan merupakan institusi
tempat menempa diri manusia. Karena pendidikan pada dasarnya adalah
sarana untuk membimbing manusia sebagai manusia paripurna. Islam sebagai
agama rahmat memberi peluang kepada manusia untuk mengembangkan diri
berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Pengembangan diri berdasarkan wahyu
merupakan cita-cita Al-Qur’an. Pengembangan diri tersebut merupakan
bagian dari wahyu ketuhanan. Karena dalam Al-Qur’an terdapat perintah
untuk mengubah diri, perintah untuk banyak membaca, perintah untuk
berfikir. Perintah tersebut mengindikasikan bahwa manusia diajarkan untuk
mampu menempa diri dan mengembangkan bakat yang ada dalam dirinya.
Tetapi perintah untuk berfikir, mengembangkan diri hanya tinggal konsep.
Karena semua konsep tentang pengembangan diri, konsep dasar pendidikan
Islam tidak digali dan dikembangkan untuk kemajuan pendidikan Islam.
Memang, kalau ditilik dalam lintasan sejarah, umat Islam mencoba
untuk mengembangkan konsep-konsep pendidikan berdasarkan Al-Qur’an
dan Hadist, tetapi hal tersebut hanya berlangsung sebatas pemerintahan atau
tokoh pengusung konsep pendidikan tersebut. Setelah para tokoh dan
pemerintahan telah meninggal atau pemerintahan tersebut telah hancur, maka
konsep pendidikannya juga ikut mengalami kemunduran. Hampir menjadi
sebuah kesepakatan umum, bahwa peradaban masa depan adalah peradaban
yang dalam banyak hal didominasi ilmu (khususnya sains), yang pada tingkat
praktis dan penerapan menjadi teknologi. Tanpa harus menjadikan sains
sebagai “Pseudo-Religion” jelas bahwa maju atau mundurnya suatu

1
masyarakat di masa kini dan mendatang banyak ditentukan tingkat
penguasaan dan kemajuan sains khususnya. Meski masa kini dan masa
mendatang disebut sebagai zaman globalisasi dalam kedua bidang ilmu ini
tetap terbatas. Negara-negara paling terkemuka dalam sains dan teknologi
tidak begitu saja memberikan informasi atau melakukan transfer sains dan
teknologi kepada negara berkembang. Dengan demikian tantangan bagi
masyarakat muslim di bagian dunia manapun untuk mengembangakan sains
dan teknologi sekarang dan masa datang tidak lebih ringan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern memasuki dunia
Islam, terutama sesudah abad ke sembilan belas, yang dalam sejarah Islam
dipandang sebagai permulaan dunia modern. Kontak dengan dunia barat
selanjutnya membawa ide-ide baru ke dunia Islam seperti rasionalisme,
nasionalisme, demokrasi dan sebagainya. Sebagai halnya di barat, di dunia
Islam juga timbul pikiran-pikiran dan gerakan untuk menyesuaikan faham-
faham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan
kemajuan ilmu dan teknologi modern itu. Dengan jalan demikian pemimpin-
pemimpin Islam modern mengharap akan dapat melepaskan ummat Islam
dari suasana kemunduran untuk selanjutnya dibawa kepada kemajuan.
Sekolah-sekolah, pendidikan tinggi, guru dan murid mengalami
banyak sekali perubahan seperti hal-hal lain di zaman modern ini, malah
barangkali lebih sering daripada bidang-bidang lainya. Dan sesungguhnya,
karena dahulu sekolah lambat-laun mengalami perubahan maka rata-rata
perubahan yang terjadi dewasa ini dalam pendidikan adalah relatif lebih besar
dari pada lain-lain bidang dalam kehidupan ini.
Pada masa lalu, teknologi yang dibawa Barat cukup mengagetkan
umat Islam. Pada masa kekagetan itu, umat Islam kebingungan dalam
menyaring segala sesuatu yang berasal dari Barat. Akibatnya timbul tiga
gologan. Gologan pertama melarang segala sesuatu yang datang dari Barat
karena berasal dari kaum kafir. Ada golongan yang menerima semua yang
berasal dari Barat dengan alasan agar Islam jadi maju. Ada juga yang
menyaring mana yang sesuai dengan Islam mana yang tidak. Kemudian dari

2
pada itu, seiring dengan perkembangan zaman yang ditandai oleh kemajuan
di bidang teknologi, mau tidak mau Islam pun dituntut untuk mampu
beradaptasi. Semisal fiqih dalam menyikapi masalah perbankan, maka
teknologi menjadi suatu keharusan untuk dipelajari sebagai alternatif untuk
memecahkan permasalahan tersebut.
Seperti perabadan lain, Islam juga mengalami beberapa periode dalam
sejarah. Ada satu periode dimana Islam bisa menunjukan eksistensinya di
Eropa bahkan dunia. Periode tersebut terjadi pada saat para filsuf, ilmuwan,
dan insinyur muslim bisa memberikan banyak konstribusi terhadap
perkembangan teknologi dan kebudayaan. Mereka melakukannya baik
dengan menjaga tradisi yang telah ada maupun dengan menciptakan
penemuan-penemuannya sendiri. Sebaliknya, bangsa Eropa waktu itu justru
sedang berada di zaman kegelapan (dark ages), dimana dominasi gereja
sangatlah besar sehingga setiap kebenaran (ilmu pengetahuan) harus sesuai
dengan paham gereja. Apabila ada yang menyampaikan sesuatu yang
bertentangan dengan gereja, maka akan mendapatkan hukuman bahkan
sampai dibunuh. Hal tersebut menyebabkan terisolasinya ilmu pengetahuan
dari manusia. Padahal sekitar tahun 300 SM, peradaban Eropa sudah
dibangun sedemikian rupa oleh bangsa Yunani dan Romawi.
Ilmuan-ilmuan Yunani mengembangkan filsafat, sementara orang
Romawi mengembangkan birokrat. Ketika Eropa sedang berada dalam masa
kegelapan, masyarakat Islam justru mengalami kemajuan dalam bidang
filsafat, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Mereka mengambil ilmu-ilmu yang
ada di Yunani dan Romawi kemudian diterjemahkan dalam bahasa Arab.
Selain itu, perkembangan Islam juga dihubungkan dengan letak geografis.
Sebelum Islam datang, kta Mekah merupakan pusat perdagangan di Jazirah
Arab, Nabi Muhammad SAW sendiri juga berasal dari golongan pedagang.
Tradisi Ziarah Mekah membuat kota itu menjadi pusat pertukaran gagasan
dan barang. Pengaruh yang dipegang leh para pedagang muslim dalam jalur
perdagangan Afrika-Arab dan Asia-Arab sangat besar dan penting. Hal

3
tersebut membuat peradaban Islam tumbuh, berkembang dan meluas dengan
berdasarkan perekonomian dagangnya. 
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses Islam dalam lintasan sejarah ?
2. Faktor apa saja yang mendorong perkembangan kejayaan Islam?
3. Bagaimana cara Islam berkembang?

C. Tujuan Makalah
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui proses perkembangan Islam dalam lintasan sejarah.
2. Untuk mengetahui faktor yang mendorong perkembangan kejayaan Islam.
3. Untuk mengetahui cara Islam berkembang.

D. Manfaat Makalah
Manfaat penulisan bagi penulis :
1. Penulis dapat memenuhi tugas pembuatan makalah mengenai Studi Islam
Dalam Lintasan Sejarah.
2. Penulis dapat memahami proses Islam dalam lintasan sejarah dan faktor
apa saja yang mendorong perkembangan kejayaan Islam.
3. Penulis dapat memahami bagaimana cara Islam berkembang.
Manfaat penulisan bagi pembaca :
1. Pembaca akan mendapatkan sumber bacaan baru yang memperkaya
pengetahuan.
2. Pembaca akan lebih memahami mengenai proses Islam dalam lintasan
sejarah dan faktor apa saja yang mendorong perkembangan kejayaan Islam
serta bagaimana cara Islam berkembang.
3. Pembaca akan dibimbing untuk berfikir kreatif dan cerdas.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Islam

Menurut catatan Munawir Sazali dalam jurnal Periodisasi Sejarah


Pemikiran Dalam Dunia Islam, aktivitas berfikir umat islam yang mengacu
pada sumber utama ajaran islam, dan akan menghasilkan ilmu tafsir, tasawuf,
falsafah dan lain-lain itu merupakan pemikiran islam.
Periodisasi sejarah islam cukup penting untuk dilakukan dan dikaji,
agar dapat membedakan dengan mudah, karakter-karakter pemikiran yang
dimaksud di setiap zaman, serta lebih sistematis. Adapun periode sejarah
islam ini menurut beberapa ahli dibagi menjadi tiga bagian yaitu yang
pertama periode klasik yakni pada awal masa masa penyebaran islam. periode
ini pun dibagi menjadi dua yaitu masa kemajuan dan masa Disintegritas.
Periode kedua atau pertengahan yakni pada sekitar tahun 1250-1800 M dan
periode ketiga yakni dari tahun 1800 M hingga sekarang. Akan tetapi perlu
diketahui, para sejarah memiliki perbedaan pendapat tentang dimulainya
sejarah peradaban islam ini.

B. Masyarakat Arab Pra-Islam


Masyarakat pra islam merupakan masyarakat yang memiliki
bermacam-macam agama, adat istiadat, akhlak dan peraturan hidup.
Perbedaan hukum dan peraturan antara islam yang diturunkan untuk
mengatur segala aspek kehidupan manusia dengan agama lain yang telah
dianut masyarakat Arab pra islam menimbulkan banyak perlawanan.
Ada dua kekaisaran adidaya sebelum diturunkannya pertama kali
kesempurnaan islam di Gua Hira kepada Rasulullah SAW, Yaitu Kaisar
Romawi dan Persia sejak abad ke 6 laut Mediterania telah menjadi tempat
persilangan perebutan pengaruh dan budaya etnis dan agama.

5
C. Pembagian Islam dalam Lintasan Sejarah
1. Islam Periode Klasik
Dimulainya periode ini yaitu sejak zaman Rasulullah SAW.
Hingga Dinasti Abbasiyah. Rasulullah SAW dikenal sebagai orang yang
berbudi pekerti luhur sejak beliau usia dini. Rasulullah tidak pernah ikut-
ikutan kebiasaan buruk masyarakat waktu itu, seperti minum khamr dan
berjudi. Rasulullah sendiri mendapat julukan Al-Amin yang artinya orang
terpercaya karena sikapnya yang jujur dan tidak terpengaruh kebiasaan
buruk masyarakat saat itu. Ketika Rasulullah SAW di kota Mekkah,
dakwah beliau fokus ke pengajaran tauhid, baru setelah hijrah ke Madinah.
Rasulullah SAW membina masyarakat dengan membangun tauhid.
Masyarakat Madinah lebih demokratis dibanding dengan masyarakat
mekah, hal ini dibuktikan dari diadakan nya Piagam Madinah. berikut ini
merupakan Ringkasan isi piagam madinah oleh Syalabi yaitu :
a) Pemimpin tertinggi Madinah adalah Nabi Muhammad SAW.
b) Terjaminnya kehidupan kebebasan beragama.
c) Pengakuan terhadap hak pribadi, keagamaan, dan politik.
d) Membantu secara moral dan materi adalah kewajiban penduduk
Madinah, baik itu Muslim, Yahudi, dan Nasrani.
Setelah wafatnya Rasulullah SAW. Tonggak kepemimpinan
dilanjutkan oleh al-Khulafa al-Rasyidin. Mereka juga membuat dasar-dasar
pemerintah yang demokratis, membentuk departemen-departemen dan
jabatan lain untuk mengurus urusan masyarakat.
Setelah peninggalan masa Khalifah yang 4 berdirilah Dinasti
Umayyah pada tahun 661 Masehi di Damaskus, oleh Muawiyah bin Abu
Sufyan. pada masa ini perluasan wilayah islam semakin diperbesar. Pada
masa Dinasti Umayyah kekuasaan islam sangat luas sampai ke daratan
Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Persia, Irak, Jazirah Arab sebagian
Asia kecil seperti Afganistan, Pakistan, Purkmenia, Kirgiztan, dan
Uzbekistan. Dinasti Umayyah juga melakukan perkembangan di bidang
pembangunan dan pengetahuan selain dari mempeluas willayah kekuasaan.

6
Tokok-tokoh yang berperan penting pada masa ini diantaranya Al-
Khalil bin Ahmad, Sibawaih, Hasan al-Basri, dan Ibnu Syihab Az-Zuhri.
Selanjutnya adalah Dinasti Abbasiyah, dinasti ini didirikan oleh
Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas. dan
dimulai pada tahun 750-1258 Masehi. Dinasti ini berdiri setelah setelah
memenangkan pertarungan dengan Dinasti Umayyah. Banyak yang
menyebutkan pada masa ini umat islam berada pada puncak daya cipta
penalaran, dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang akan
menjadi referensi peradaban barat. Banyak rumah sakit-rumah sakit yang
didirikan menggunakan kekayaan negara, begitu juga pendidikan kedokteran,
farmasi, perpustakaan, dan pusat penerjemah.
Tokoh-tokoh yang berperan pama masa Dinasti Abbasiyah ini di
antaranya adalah al-Kindi, ar-Razi, al-Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Maskawih dan
Al-Ghazali. Seiring berkembangnya zaman kemudian terjadi masa
Disintegrasi, dimana negara yang letaknya jauh dari pusat pemerintahan,
perlahan-lahan melepaskan diri dan mulai muncul dinasti-dinasti kecil.
2. Islam Periode Pertengahan
Periodisasi Sejarah Islam pertengahan ini dimulai pada abad ke 13
hingga pada abad ke 18 atau sekitar tahun 1250 sampai 1800 Masehi. Pada
akhir abad ke-18 menjadi masa kegelapan kaum muslimin, disebabkan
karena jatuh nya imperium-imperium kesultanan dan terjadinya perebutan
kekuasaan, selain itu juga disebabkan perkembangan ilmu pengetahuan
sains dan teknologi yang terhenti.
Penyebab perkembangan sains dan teknologi yang terhenti
menurut beberapa pengamat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
a) Sektor swasta tidak berdaya menanggung beban pendidikan.
b) Dukungan finansial dari negara yang mulai menurun.
c) Para rasionalis yang memaksa masyarakat untuk memasukan
pandangan mereka yang pada dasarnya bertentangan.
Terdapat buku yang di tulis al-Ghazali dan Ibnu Rusyd yang
menjadi bukti perdebatan mengenai akal dan wahyu.

7
3. Islam Periode Modern
Dalam periode ini merupakan periode bangkitnya kembali umat
islam dan mulai muncul para pembaharu-pembaharu islam. Periode
Modern ini dimulai sejak abad ke 18 hingga abad ke 20. pada periode ini
banyak tokoh-tokoh muslim yang mulai tersadar atas sifat jumud pada
umat islam. Para tokoh itu berupaya untuk membawa islam bangkit
kembali, tokoh-tokoh itu di antaranya Jamaluddin a-Afghani dan
Muhammad Abduh.
Menurut sejarah, kebangkitan islam berawal dari ketika Napoleon
Bonaparte bersama pasukannya mendarat di Sungai Nil pada abad ke 18
atau sekitar tahun 1798 Masehi. peristiwa itu menjadi permulaan dunia
islam mengenal modernitas.

D. Masa Kejaan Islam


Masa kejayaan Islam ini terjadi sekitar tahun 650-1250 Masehi, ini
termasuk kedalam periode klasik, pada kurun waktu itu, terdapat dua kerajaan
besar, yaitu Dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiyah. Pada masa Dinasti
Umayyah perkembangan ini ditandai dengan meluasnya wilayah kekuasaan
Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah, kemajuan
islam pada masa ini meliputi bidang politik, keagamaan, ekonomi, ilmu
bangunan, sosial dan militer.
Pada masa Dinasti Abbasiyah masa kejayaan ini ditandai dengan
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan pada masa ini meliputi
bidang sains dan teknologi.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ditinjau dari esensi sejarah pendidikan Islam itu tidak hanya
menguraikan atau menjelaskan secara deskriptif apa yang terjadi pada masa
lampau, tetapi juga analisis dari waktu ke waktu serta mengaitkan antara
tiga dimensi waktu tanpa terpisah, yaitu: masa lampau, masa sekarang, dan
masa yang akan datang. Falsafah tiga dimensi waktu tersebut yang diuraikan
dan dianalisis secara mendalam dalam buku ini, serta mengetengahkan ibrah
atau itibar apa yang diperoleh dari ungkapan deskripsi sejarah pendidikan
Islam tersebut. Pendidikan Islam dalam arti luas tidak hanya terbatas pada
proses penstransferan ilmu (knowledge), nilai (value), dan keterampilan
(skill) berdasarkan ajaran Islam, namun juga mencakup berbagai hal yang
berkaitan dengan pendidikan Islam secara luas, yakni: sejarah pendidikan
Islam, pemikiran pendidikan Islam, dan lembaga pendidikan Islam
Berdasarkan metodologi kajian pendidikan Islam tersebut, maka buku ini
disusun untuk mengisi dan memperkuat kompetensi pedagosis, kepribadian,
sosial, dan profesionalisme calon guru pengajar pendidikan agama Islam,
baik di sekolah menengah maupun di perguruan tinggi. Buku ini
menguraikan, antara lain: pengertian dan metodologi sejarah pendidikan
Islam, pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, pendidikan Islam
pada masa kejayaan, pendidikan Islam pada masa kemunduran, pendidikan
Islam pada masa pembaruan, dan pendidikan Islam pada masa
kebangkitannya

B. Saran
Demikianlah penyusunan makalah ini, kami sebagai penyusun
makalah ini sangat menyadari bahwa isi makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karenanya kritik dan saran yang membangun sangat

9
kami Harapkan untuk proses penyusunan makalah selanjutnya yang lebih
baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Rahmadi dan Husaini. Islam Banjar: Geneologi dan Referensi Intelektual
Dalam Lintasan Sejarah. Banjarmasin: Antasari Press, 2012.

Ahmad, Muhammad. Ilmu Kalam. Jakarta: Pustaka Setia, 1998.

Hasymy (peny.). 1989. Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia.


Cetakan II.. PT. Alma‟arif

Afandi, Abdullah. 1982. Dunia Islam Dari Massa Ke Masa, M. Natsir. Solo :
Panji Masyarakat

11

Anda mungkin juga menyukai