OLEH
802012041
TUGAS AKHIR
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN KECURANGAN
AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS
TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN
SATYA WACANA (UKSW)
FAKULTAS PSIKOLOGI
SALATIGA
2016
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan
dalam penelitian ini adalah 94 orang. Pengambilan data dalam penelitian ini
menggunakan skala kontrol diri yang menggunakan teori Delisi, Hochstetler & Murphy
(2003) yang berjumlah 23 item dan skala kecurangan akademik menggunakan teori
Athanasou & Olasehinde (2002) yang berjumlah 24 item. Hasil perhitungan uji korelasi
diperoleh koefisien antara kontrol diri dengan kecurangan akademik r= - 0,453 dengan
sig = 0,000 (p<0,05) yang berarti ada hubungan negatif signifikan antara kontrol diri
i
Abstract
The aim of this research was to know the correlation between the self control with the
subjects in this study were 94 people. Research used the scale self control that using the
theory of Delisi, Hochstetler & Murphy (2003) that the amount were 23 items and scale
of academic cheating used the theory of Athanasou & Olasehinde (2002) that the
amount were 24 items. The result of the correlation test was obtained the coefficients
between the self control with the cheating academic that were r= - 0,453 with sig =
0,000 (p<0,05). It means that there were the significant negative correlation between
the self control with cheating academic to the information technology’s student of
SWCU.
ii
1
PENDAHULUAN
yang mampu bersaing dengan sumber daya manusia dari negara-negara lain.
hal ini, produk dari sebuah sistem pendidikan adalah adanya perubahan perilaku dari
peserta didik. Ketika perubahan perilaku ini diamati, terkadang didapatkan perilaku
yang tidak diinginkan. Salah satu perilaku yang tidak diinginkan adalah adanya
satu bentuk perilaku yang menyalahi norma, karena curang tidak menjunjung
bentuk catatan kecil di kertas maupun di ponsel, copy paste dari internet, bekerja
sama dengan teman saat ujian, dan masih banyak lagi kecurangan lainnya yang
sering terjadi dan menjadi perilaku yang dapat diterima oleh pelajar (Becker et al.
membuat catatan kecil saat ujian, melakukan copy paste dari internet, dan kegiatan
Amerika yang dikutip oleh Irianto (2003) mengenai perilaku tidak etis pelajar,
mahasiswa, dan alumnus perguruan tinggi selama menempuh studi. Hasil survei
dilakukan oleh 40-50% responden.Disebutkan pula bahwa 12-24% dari para alumni
menyatakan bahwa mereka menulis informasi yang tidak benar dalam curriculum
vitae mereka.
mewarnai dunia pendidikan. Berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh Survey
Litbang Media Group pada tanggal 19 April 2007 terhadap 480 responden dewasa
Jakarta, dan Medan menunjukkan mayoritas anak didik, baik di bangku sekolah
menyontek ketika masih sekolah atau kuliah, menjawab pernah (Suparno dalam
Susanti, 2011).
kunci yang kemudian disebut the fraud triangle yang mendasari mengapa
dimiliki seseorang, tekanan yang datang dari pihak eksternal, dan tekanan lain-
apatis, ataupun kemampuan yang tidak memadai dari korban fraud serta
dalam diri pelaku sebagai upaya untuk membenarkan tindakan fraud yang
dilakukannya.
sebagai pelaku kecurangan akademik yang terbiasa melakukan tindak curang dapat
dan juga ketidakjujuran. Disisi lain akibat dari perilaku kecurangan akademik akan
mengakibatkan terbentuknya perilaku atau watak yang tidak percaya diri, tidak
disiplin, tidak bertanggung jawab, tidak kreatif, dan tidak berprestasi (Purnamasari,
2013)
kecurangan akademik peserta didik. Tekanan untuk mendapat nilai yang tinggi
mendorong peserta didik untuk melakukan berbagai cara untuk terhindar dari
akademik seperti menyontek saat ujian. Kurangnya pengawasan pada saat ujian
memberikan waktu yang cukup bagi mereka berinteraksi dan melakukan kreativitas
Dari hasil wawancara yang sudah dilakukan peneliti kepada 5 orang subjek
beberapa jenis kecurangan yang ada perilaku menyontek, mencari jawaban melalui
gadget dan menggunakan surat ijin palsu adalah yang paling sering dilakukan.
akademik adalah karena adanya tekanan ketika menghadapi ujian ataupun subjek
kemudahan dalam mencari jawaban tanpa membuat orang lain terganggu saat ujian.
terjadi, berdasarkan data penelitian bahwa seluruh responden berada pada kriteria
rendah.
budaya, efikasi diri, perilaku impulsif, kontrol diri, serta perkembangan moral.
akademik adalah kontrol diri. Kontrol diri merupakan suatu kemampuan untuk
kontrol diriada beberapa komponen didalam individu yang mempunyai kontrol diri
rendah yaitu, implusif, mementinkan diri sendiri, mencari tugas yang sederhana,
maupun agresi sedang mencapai puncaknya, kontrol diri dapat membantu individu
menurunkan agresi dengan mempertimbangkan aspek aturan dan norma sosial yang
Crime” atau yang lebih dikenal dengan “Low Self Control Theory”. Teori ini
kontrol diri. Individu dengan kontrol diri yang rendah memiliki kecenderungan
Rasionalisasi dari penjabaran di atas ialah individu dengan kontrol diri yang
rendah senang melakukan resiko dan melanggar aturan tanpa memikirkan efek
jangka panjangnya. Sedangkan individu dengan kontrol diri yang tinggi akan
Jika dilihat dari teori umum kejahatan oleh Gottfredson & Hirschi, kontrol
diri yang rendah, adanya peluang, dan interaksi antara keduanya adalah penyebab
2004). Gottfredson & Hirschi menyatakan, orang dengan kontrol diri rendah
6
kontrol diri tidak dapat menahan godaan. Dalam hal kecurangan akademik, dengan
adanya kontrol diri yang baik dalam diri setiap peserta didik diharapkan dapat
Namun penelitian lain juga mengatakan bahwa Bolin (2004) melakukan survei
terhadap 853 mahasiswa dari perguruan tinggi yang ada di Amerika Serikat. Hasil
Dalam penelitian Susanti, dkk. (2011) yang dilakukan pada mahasiswa akutansi
variable yang di ukur adalah kontrol diri dan keterampilan belajar yang menyatakan
hasil bahwa adanya hubungan positif antara kontrol diri terhadap kecurangan
perlu dan boleh dilakukan dalam memperoleh prestasi belajar yang optimal,
membuktikan apakah hasil dari penelitian tersebut selaras dengan dinamika yang
terjadi di Fakultas Teknologi Informasi UKSW karena setiap kondisi dan situasi
7
memungkinkan hasil penelitian yang berbeda pula.Untuk itu maka, penulis tertarik
untuk mengetahui apakah ada hubungan kecurangan akademik dengan kontrol diri
(UKSW).
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kecurangan Akademik
untuk menggunakan cara, alat, dan sumber-sumber yang tidak diperkenankan atau
diperbolehkan
akademik, baik internal atau faktor yang berasal dari dalam diri maupun eksternal
atau faktor yang berasal dari lingkungan.Wardani (2015) menyatakan faktor personal
yang dapat mempengaruhi perilaku curang digolongkan dalam empat kategori yaitu:
B. Kontrol Diri
a. Implusif
segera
b. Tugas sederhana
berisiko
d. Kegiatan fisik
e. Temperamen
Tidak ada toleransi ketika sedang frustasi (yaitu, cepat marah) dan
perilaku yang menyalahi norma, karena curang tidak menjunjung tinggi nilai
kejujuran. (Susanti dkk, 2011). Ada banyak cara yang dapat ditempuh oleh
10
mahasiswa dalam memperoleh nilai akademis yang bagus, salah satunya adalah
menggunakan catatan jawaban sewaktu tes atau ujian, mencontoh jawaban siswa
lain, memberikan jawaban yang telah selesai pada siswa lain dan mengelak
dari peraturan-peraturan ujian atau tes (baik yang tertulis maupun peraturan yang
diri merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi kecurangan akademik.
kecurangan akademik salah satunya ada kontrol diri. Kontrol diri merupakan
yang mempunyai kontrol diri rendah yaitu, implusif, mementingkan diri sendiri,
Seseorang yang kontrol dirinya rendah tidak mampu mengarahkan dan mengatur
ketika individu bisa mengendalikan diri dan mengontrol dirinya secara baik,
baik dorongan yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Salah
kontrol diri, ketika dorongan untuk berbuat menyimpang maupun agresi sedang
Semakin tinggi kontrol diri dalam diri seseorang maka perilakumenyontek yang
terjadi akan semakin rendah, begitu juga sebaliknya. Semakin rendah kontrol
diri dalam diri seseorang, maka perilaku menyontek yang terjadi akan semakin
tinggi. Hal ini didukung dengan penelitian Misnawati (2014) menemukan adanya
hubungan negatif yang sangat signifikan antara kontrol diri dan motivasi
D. Hipotesis
Dalam penelitian ini akan menguji hipotesis sebagai berikut: ada hubungan
yang negatif antara kontrol diri dengan perilaku kecenderungan akademik pada
kontrol diri yang dimiliki oleh mahasiswa maka semakin rendah tingkat
METODOLOGI PENELITIAN
Variabel Penelitian
(2006) mengatakan bahwa jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10%-15%
atau 20%-25% itu untuk pengambilan sampel dengan populasi diatas 100.
pengumpulan data, peneliti terlebih dahulu meminta ijin penelitian dari pihak fakultas,
peneliti melakukan pengumpulan data pada tanggal 11 Februari 2016 dengan cara
mahasiswa hal ini dikarenakan dari pihak fakultas sudah menentukan, yang disesuaikan
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan try out terpakai, dimana subjek yang
digunakan untuk try out digunakan sekaligus untuk penelitian. Data yang diperoleh
dalam penelitian ini kemudian diolah menggunakan bantuan program computer SPSS
Instrumen Penelitian
Kecurangan Akademik oleh Athanasou & Olasehinde (2002) yaitu, aspek membuat
kecurangan dengan mendapat, memberi maupun menerima informasi dari peserta yang
lain, membuat kecurangan dengan menggunakan bahan atau informasi yang tidak
Penilaian skala ini adalah makin tinggi skor yang diperoleh, maka kecurangan
akademik semakin tinggi.Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh
maka kecurangan akademik semakin rendah.Skala ini terdiri dari 23 item dengan 4
alternatif jawaban yaitu dari sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan sangat
setuju.Selanjutnya, pada penelitian ini, peneliti menggunakan try out terpakai untuk
menguji kembali alat ukur ini dimana subjek yang digunakan untuk try out digunakan
menggunakan ketentuan dari Azwar (2012) yang menyatakan bahwa item pada skala
pengukuran dapat dikatakan valid apabila ≥ 0,25. Setelah peneliti menguji ulang
14
corelationbergerak dari 0,290-0,540. Dan dari 23 item terdapat sebelas item yang gugur,
Tabel 1
Blueprint Skala Kecurangan Akademik
NO Aspek Kecurangan Item Total
Akademik Valid
F U
1. Berbuat curang dengan 1* ,2* ,3 ,4* ,5 _ 6
memperboleh, memberikan ,6 ,7 ,8 ,9
atau menerima informasi dari
orang lain
2. Membuatkecurangan dengan 10, 11, 12, 13, _ 5
menggunakan bahan atau 14*, 15
informasi yang tidak
diperbolehkan
3. Berbuat curang dengan cara 16*, 17*, 18*, _ 1
mencari kelonggaran dalam 19*, 20*, 21,
proses evaluasi 22*, 23*
Total 12
Keterangan: * item gugur
Skala dari kontrol diri yang digunakan menggunakan skala a validation study of
the Grasmick et al.scale. Skala ini disusun oleh Delisi, Hochstetler & Murphy (2003) ,
berdasarkan kriteria yang diungkapkan kontrol diri Delisi, Hochstetler & Murphy
(2003) yaitu, implusif, melakukan hal menggunakan fisik, mencari tugas sederhana,
Penilaian skala ini adalah makin tinggi skor yang diperoleh, maka kontrol diri
semakin tinggi.Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh maka
kontrol dirisemakin tinggi.Skala ini terdiri dari 24 item dan menggunakan format likert
yang terdiri dari4 alternatif jawaban yakni SangatSetuju (SS), Setuju (S), Tidak
15
Setuju(TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Selanjutnya, pada penelitian ini peneliti
menggunakan try out terpakai untuk menguji kembali alat ukur ini dimana subjek yang
menggunakan ketentuan dari Azwar (2012) yang menyatakan bahwa item pada skala
pengukuran dapat dikatakan valid apabila ≥ 0,25. Setelah peneliti menguji ulang
Tabel 2
Blueprint Skala Kontrol Diri
NO Karakteristik Kontrol Diri Item Total
Valid
F U
1. Implusif 1, 2*, 3, 4 - 3
2. Mencari tugas sederhana 5, 6, 7*, 8 - 3
3 Mencari risiko 9, 10, 11, 12 - 4
4. Mementingkan diri sendiri 17, 18, 19, 20 - 4
5. Melakukan hal menggunakan 13, 14*, 15*, - 1
fisik 16*
6. Tempramen 21*, 22, 23*, - 1
24*
Total 16
Dalam penelitian ini penulis mencari hubungan antara kontrol diri dengan
dari Spearman yang berfungsi untuk mencari korelasi antara dua variabel yaitu variabel
bebas dan variabel terikat yang masing-masing interval atau rasio (Sugiyono, 2009).
16
HASIL PENELITIAN
A. Uji asumsi
ada atau tidaknya korelasi antara kontrol diri dengan kecurangan akademikpada
peneliti harus melakukan uji asumsi terlebih dahulu untuk menentukan jenis statistik
parametrik atau non parametrik yang akan digunakan untuk uji korelasi.
1. Uji Normalitas
data-data normal dan skala kontrol diri(K-S-Z = 0,811, p = 0,696 > 0,05)
2. Uji Linearitas
Dari hasil uji linearitas menunjukkan adanya hubungan linear antara kontrol
B. Analisa Deskriptif
Tabel 3
Statistik Deskriptif Skala Kontrol Diri dengan Kecurangan AkademikPada
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi
NO. Skala N Min Max M SD
1. KecuranganAkademik 12 48 24,68 5,19
94
2. Kontrol Diri 16 64 44,77 6,67
Tabel 3 merupakan statitik deskriptif dari skor partisipan untuk setiap variabel.
Peneliti kemudian membagi skor dari setiap skala menjadi 4 kategori mulai dari
17
“sangat tinggi” hingga “sangat rendah”. Interval skor untuk setiap kategori ditentukan
dengan menggunakan rumus interval dalam Hadi (2000). Tabel 2 dan 3 menunjukkan
Tabel 4
Kriteria Skor Kecurangan Akademik
No Interval Kategori Frekuensi Presentase Mean SD
.
Sangat
1. 39 ≤ x≤48 0 0%
Tinggi
2. 30 ≤ x<39 Tinggi 10 9,4%
3. 21 ≤ x<30 Rendah 56 52,64% 5,19
Sangat
4. 12 ≤ x<21 28 26,32% 24,68
Rendah
Jumlah 94 100 %
x = skor Kecurangan Akademik
dapat dilihat bahwa 10 subjek yang memiliki skor kecurangan akademik yang berada
pada kategori tinggi dengan persentase 9,4%, 56 subjek memiliki skor kecurangan
akademik yang berada pada kategori rendah dengan persentase 52,64%, 28 subjek
memiliki skor kecurangan akademik yang berada pada kategori sangat rendah dengan
persentase 26,32%. Berdasarkan rata-rata sebesar 24,68 dapat dikatakan bahwa rata-
rata kecurangan akademik berada pada kategori sangat rendah. Skor yang diperoleh
subjek bergerak dari skor minimum sebesar 12 sampai dengan skor maksimum sebesar
Tabel 5
Kriteria Skor Kontrol Diri
No
Interval Kategori Frekuensi Presentase Mean SD
.
Sangat
1. 52 ≤ x≤ 64 12 11,28%
Tinggi
44,7
2. 40 ≤ x<52 Tinggi 56 52,64 %
7
6,6
3. 28 ≤ x<40 Rendah 26 24,44 % 7
Sangat
4. 16 ≤ x<28 0 0%
Rendah
Jumlah 94 100 %
x = skor kontrol diri
Berdasarkan tabel kategorisasi pengukuran skala kontrol diri diatas dapat dilihat
bahwa 12 subjek yang memiliki skor kontrol diri yang berada pada kategori sangat
tinggi dengan persentase 11,28%, 56 subjek memiliki skor kontrol diri yang berada
pada kategori tinggi dengan persentase 52,64%, 26 subjek memiliki skor kontrol
diriyang berada pada kategori rendah dengan persentase 24,44%. Berdasarkan rata-
rata sebesar 44,77 dapat dikatakan bahwa rata-rata kontrol diriberada pada kategori
tinggi. Skor yang diperoleh subjek bergerak dari skor minimum sebesar 16 sampai
Uji Korelasi
Berdasarkan uji asumsi yang telah dilakukan, diketahui bahwa data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pearson, karena data normal dan linear.
19
Tabel6
Hasil Uji Korelasi antara Kontrol Diri dengan Kecurangan Akademik
Correlations
KECURANGAN
KONTROL_DIRI _AKADEMIK
KONTROL_DIRI Pearson Correlation 1 -.453**
Sig. (1-tailed) .000
N 94 94
KECURANGAN_ Pearson Correlation -.453** 1
AKADEMIK Sig. (1-tailed) .000
N 94 94
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Hasil dari uji korelasi menunjukkan adanya korelasi negatif yang sangat signifikan
Informasi Universitas Kristen Satya Wacana, r = 0,453 dengan p<0,01. Hal ini berarti
PEMBAHASAN
Hasil uji korelasi yang menunjukkan adanya korelasi negatif yang sangat
sangat signifikan antara kontrol diri dan motivasi berprestasi dengan perilaku
menyontek. Sebaliknya semakin rendah kontrol diri dan motivasi berprestasi maka akan
semakin tinggi tingkat perilaku menyontek. Selain itu Alasan seseorang melakukan
perilaku menyontek yang dikemukakan oleh Anderman, Cupp dan Lane (dalam
Farikoh 2014) menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam tindak kecurangan
akademik sering kali karena adanya tujuan dalam penguasaan (nilai). Davis, Drinan dan
karena pelaku kecurangan tersebut takut gagal. Mereka curang karena takut memiliki
diri yang berada pada kategori tinggi dan juga rerata mahasiswa memiliki tingkat
kecurangan akademik pada mahasiswa adalah sebesar 20,52 %. Ini berarti kontrol
79,48% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti motivasi ingin mendapatkan nilai
Berdasarkan keseluruhan kategori pada kedua variabel, maka hasil penelitian ini
dilihat dari korelasi negatif yang sangat signifikan antara kontrol diri terhadap
21
dengan fenomena yang ada, perbedaan ini di karenakan adanya faking good yang
dilakukan pada saat pengisian kuisioner.Pada saat pengisian kuisioner subjek berada
didalam kelas dan dosen pembimbing berada didalamnya, suasana yang kurang
Kesimpulan
rendah.
Saran
1. Bagi mahasiswa
tugas mahasiswa. Hal tersebut juga dapat membangun integritas didalam diri
setiap mahasiswa.
alat ukur kecurangan akademik. Jika hendak mengadaptasi alat ukur asli, bisa
lebih difokuskan pada kondisi/situasi yang hendak diteliti seperti budaya atau
kebiasaan yang ada didalam tempat penelitian yang akan dituju, sehingga hasil
penelitian menjadi lebih baik. selanjutnya bagi peneliti yang hendak meneliti
dalam jangkauan yang lebih luas, dengan mengkaitkan faktor-faktor lain yang
DAFTAR PUSTAKA
Athanasou, J. & Olasehinde, Olabisi. (2002). Pratical Assesment, Research & Evolutin.
A peer-reviewed electronic journal .
Becker, J. Coonoly, Paula L., dan J. Morrison. 2006. Using the business fraud triangle
to predict academic dishonesty among business students. Academy of
Educational Leadership Journal, Volume 10, Nomor 1, 37-54.
Delisi, D. S. (n.d.). Self-Control Behind Bars: A Validation Study of the Grasmick et al.
Scale. 2003.
Denson, T .F ., DeWall, C.N., & Finkel, E.J. (2012). Self-control and Aggresion.
Journals of Psychological Science, 21 (1), 20-25.
Jackson, S. L. (2006). Research methods and statistic. (2nd ed). USA : Thomson
Wadsworth.
24
Lambert, E.G., Hogan, N.L., & Barton, S.M. (2003). Collegiate academic dishonesty
revisited: what have they done, how often have they done it, who does it, and
why did they do it. Electronic Journal of Sosiology(Online),
(http://www.sociology.org/content/vol7.4/lambert_etal.html, diakses 14 March
2016).
Misnawati. (2014). Hubungan Antara Kontrol Diri dan Motivasi Berprestasi dengan
Perilaku Menyontek pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Suska Riau.
Nurhayati. (2015). Hubungan Kontrol Diri dengan Prokrastinasi Kerja pada Pegawai PT
PLN (Persero) Rayon Samarinda Ilir. e-Journal Psikologi , 492-503.
Putri, N. (2006). Hubungan Antara Kontrol Diri dengan Intensi Perilaku Organisasional
Devian pada Anggota Kepolisian Reserse Kriminal di DIT Reskrim Polda Jawa
Tengah..
Rahmawati. (2013). Hubungan Antara Citra Tubuh dan Kontrol Diri pada Pola Makan
Remaja Putri di SMK Negeri 2 Godean. Skripsi. Yogyakarta : Jurusan Psikologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Wahyuningsih, R. (2008). Hubungan Antara Konsep Diri dengan Kontrol Diri dengan
Perilaku Seksual Pranikah pada Siswa Kelas IX SMA Negeri 1 Malang.