Anda di halaman 1dari 12

Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

EFIKASI DIRI BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PROKRASTINASI


AKADEMIK PADA MAHASISWA KEPERAWATAN

Ni Luh Okta Wentari Dewi*1, Ni Putu Emy Darma Yanti1, Ni Komang Ari Sawitri1
1
Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
*korespondensi penulis, e-mail: oktawentaridewi@gmail.com

ABSTRAK
Prokrastinasi akademik dapat terjadi pada mahasiswa dari berbagai bidang keilmuan, termasuk mahasiswa
keperawatan. Salah satu faktor yang dapat berkaitan dengan prokrastinasi akademik adalah efikasi diri.
Mahasiswa yang tidak percaya dengan kemampuannya, cenderung sulit berinisiasi untuk mengerjakan tugas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan prokrastinasi akademik pada
mahasiswa keperawatan Universitas Udayana. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-korelatif dengan
pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 164 responden yang diperoleh menggunakan teknik probability
sampling dengan jenis proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner
Tuckman’s Procrastination Scale (TPS) dan Academic Nurse Self-Efficacy Scale (ANSES). Pengumpulan data
dilakukan dengan survei daring menggunakan google form yang dikirimkan melalui pesan siaran Whatsapp.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan negatif yang bermakna antara efikasi diri dengan
prokrastinasi akademik dengan kekuatan hubungan sedang (p < 0,05; r = -0,401) yang berarti semakin rendah
efikasi diri, maka semakin tinggi prokrastinasi akademik yang dialami. Sebanyak 48,8% mahasiswa keperawatan
mengalami prokrastinasi akademik kategori sedang dan 50,6% mahasiswa keperawatan dengan efikasi diri
kategori rendah. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa efikasi diri berhubungan dengan tingkat prokrastinasi
akademik pada mahasiswa keperawatan sehingga intervensi yang menargetkan peningkatan efikasi diri
kemungkinan dapat membantu dalam menurunkan tingkat prokrastinasi akademik.

Kata kunci: efikasi diri, mahasiswa keperawatan, prokrastinasi akademik

ABSTRACT
Academic procrastination can occur in students from various scientific fields, including nursing students. One of
the factors that can be related to academic procrastination is self-efficacy. College students who do not believe in
their abilities tend to have difficulty initiating assignments. This study aims to determine the relationship
between self-efficacy and academic procrastination in the Nursing Bachelor Program of Udayana University.
This research was descriptive correlative research with a cross-sectional approach. The sample consisted of 164
respondents obtained using a probability sampling technique with the type of proportionate stratified random
sampling. Data was collected using the Tuckman’s Procrastination Scale (TPS) and Academic Nurse Self-
Efficacy Scale (ANSES) questionnaires. Data collection was carried out by online surveys using google form
sent via Whatsapp broadcast messages. The results of this study indicated that there was a significant negative
relationship between self-efficacy and academic procrastination with moderate strength (p < 0,05; r = -0,401)
which means the lower the self-efficacy, the higher the academic procrastination experienced. Most of the
nursing students experienced moderate academic procrastination (48,8%) and low self-efficacy (50,6%). The
results of this study concluded that self-efficacy is related to academic procrastination in nursing students, so that
intervention targeting increasing self-efficacy may be helpful in reducing academic procrastination.

Keywords: academic procrastination, nursing students, self-efficacy

Volume 11, Nomor 1, Februari 2023 89


Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

PENDAHULUAN
Mahasiswa berkewajiban untuk Efikasi diri merupakan salah satu
mengembangkan potensi dirinya secara faktor yang dapat mempengaruhi
optimal. Namun, realitanya mahasiswa prokrastinasi akademik (Przepiórka,
seringkali merasa enggan atau malas dalam Blachnio, & Siu, 2019). Bandura (1989)
menyelesaikan tugasnya. Kondisi menjelaskan bahwa efikasi diri adalah
psikologis seseorang dapat mempengaruhi pandangan individu terhadap keyakinan
timbulnya rasa malas dan enggan sehingga akan kapasitasnya dalam melakukan
individu tersebut akan terdorong untuk tindakan yang diperlukan untuk
menghindari tugas-tugas yang seharusnya menghasilkan pencapaian tertentu.
dikerjakan (Saman, 2017). Perilaku Mahasiswa yang tidak yakin dengan
menunda-nunda dalam mengerjakan tugas kemampuan dirinya, cenderung sulit
akademik secara disengaja dan dilakukan berinisiasi untuk mulai mengerjakan tugas.
berulang-ulang, serta dengan melakukan Efikasi diri yang rendah akan memicu
hal lain yang tidak mendukung proses perilaku penghindaran atau pengabaian
penyelesaian tugas yang akhirnya yang akan dapat berujung pada kebiasaan
menimbulkan keadaan emosional tidak prokrastinasi (Liu et al., 2020). Lubis
menyenangkan bagi pelakunya disebut (2018) menyatakan ada korelasi negatif
dengan prokrastinasi akademik (Sidkin, antara efikasi diri dengan prokrastinasi
2012). akademik pada mahasiswa. Hal tersebut
Prokrastinasi akademik sering mengartikan individu dengan efikasi diri
dilakukan mahasiswa di Indonesia. yang rendah akan memiliki kecenderungan
Penelitian yang dilakukan terhadap 229 untuk melakukan tindakan prokrastinasi
mahasiswa di salah satu perguruan tinggi akademik semakin tinggi dan sebaliknya.
di Yogyakarta, ditemukan sebanyak 21% Penelitian lain juga menyebutkan hal yang
mahasiswa melakukan tindakan serupa mengenai rendahnya efikasi diri
prokrastinasi dengan kategori tinggi meningkatkan tendensi untuk menunda-
(Muyana, 2018). Peneliti lain juga nunda tugas atau pekerjaan (Przepiórka et
melaporkan sebanyak 60% dari mahasiswa al., 2019).
yang melakukan prokrastinasi, memandang Studi pendahuluan dengan
perilaku tersebut sebagai sebuah kebiasaan menggunakan kuesioner yang dilakukan
di kalangan mahasiswa (Triana, 2013). peneliti pada bulan Desember 2020 kepada
Prokrastinasi akademik dapat mahasiswa angkatan 2017-2020 Program
dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan
bidang keilmuan, termasuk mahasiswa Profesi Ners (PSSIKPN) Fakultas
keperawatan. Berdasarkan penelitian yang Kedokteran Universitas Udayana,
dilakukan pada 73 mahasiswa keperawatan didapatkan bahwa dari 68 mahasiswa,
menunjukkan sebanyak 53,4% melakukan sebanyak 55,9% sering mengulur waktu
prokrastinasi akademik kategori tinggi untuk mulai menyelesaikan tugas sesuai
(Nisa dkk, 2019). Hal tersebut rencana yang telah disusun dan lebih
kemungkinan disebabkan kurikulum bersemangat mengerjakan tugas jika sudah
pendidikan keperawatan yang mendekati tenggat waktu (deadline).
menggabungkan pembelajaran secara teori Sebanyak 50% mahasiswa lebih sering
dan keterampilan klinis secara bersamaan, membatalkan rencana untuk membaca
sehingga mahasiswa keperawatan dituntut materi dan mengerjakan tugas kuliah
dengan beban perkuliahan yang tinggi dengan melakukan kegiatan yang dianggap
(Crary, 2013). Prokrastinasi akademik lebih menyenangkan, seperti menonton
cenderung tergolong perilaku negatif yang film, drama, dan bermain media sosial.
dapat memberikan dampak yang Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
merugikan bagi mahasiswa (Basri, 2018). pada 68 mahasiswa keperawatan
didapatkan bahwa sebanyak 60,3%

Volume 11, Nomor 1, Februari 2023 90


Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

mahasiswa merasa kurang percaya diri Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas
apabila mengingat kekurangan yang Kedokteran Universitas Udayana. Tujuan
dimiliki. Mahasiswa sebanyak 39,7% dari penelitian ini adalah untuk
merasa kurang yakin dapat mengerjakan menganalisis hubungan antara efikasi diri
tugas dengan baik. Berdasarkan hal dengan prokrastinasi akademik pada
tersebut, peneliti ingin untuk mengetahui mahasiswa Program Studi Sarjana Ilmu
lebih dalam terkait hubungan antara efikasi Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas
diri dengan prokrastinasi akademik pada Kedokteran Universitas Udayana.
mahasiswa Program Studi Sarjana Ilmu

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian reliabilitas dari TPS menunjukkan nilai
deskriptif-korelatif dengan menggunakan Cronbach’s Alpha yakni 0,887. Academic
pendekatan cross sectional yang dilakukan Nurse Self-Efficacy Scale (ANSES)
di Program Studi Sarjana Ilmu digunakan untuk variabel efikasi diri
Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas terdiri dari 14 item pertanyaan dengan nilai
Kedokteran Universitan Udayana pada Cronbach’s Alpha yakni 0,922.
bulan April-Mei 2021. Populasi penelitian Pengumpulan data dilakukan secara
ini adalah mahasiswa Program Studi survei daring dengan menggunakan
Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi kuesioner dalam bentuk google form yang
Ners (PSSIKPN) Fakultas Kedokteran dikirimkan melalui pesan siaran Whatsapp.
Universitas Udayana dari angkatan 2017- Pengumpulan data berlangsung selama 15
2020. Sampel penelitian terdiri dari 164 hari dan dilakukan follow up setiap dua
responden yang diperoleh menggunakan hari sekali kepada responden yang belum
teknik probability sampling dengan mengisi kuesioner penelitian. Selanjutnya,
proportionate stratified random sampling. data yang telah terkumpul dilakukan
Kriteria inklusi yaitu mahasiswa aktif pengolahan data.
angkatan 2017-2020 yang bersedia Penelitian ini menggunakan uji
menjadi responden penelitian. Kriteria korelasi Spearman Rank dengan tingkat
eksklusi yaitu mahasiswa yang sedang kepercayaan 95% (α = 0,05) karena
dalam kondisi sakit yang tidak distribusi data tidak normal. Penelitian ini
memungkinkan untuk mengikuti penelitian telah memperoleh surat keterangan laik
ini selama jangka waktu pengumpulan data etik dari Komisi Etik Penelitian Fakultas
penelitian dilakukan. Kuesioner Tuckman’s Kedokteran Universitas Udayana / RSUP
Procrastination Scale (TPS) digunakan Sanglah dengan nomor surat
untuk variabel prokrastinasi akademik 1072/UN14.2.2.VII.14/LT/2021.
dengan 16 item pernyataan. Hasil uji

HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan dan Jenis Kelamin pada Bulan
April-Mei 2021 (n=164)
Karakteristik Responden Frekuensi (n) Persentase (%)
Angkatan
2017 36 22,0
2018 37 22,6
2019 40 24,4
2020 51 31,1
Total 164 100
Jenis Kelamin
Laki-laki 21 12,8
Perempuan 143 87,2
Total 164 100

Volume 11, Nomor 1, Februari 2023 91


Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

Tabel 1 menunjukkan bahwa Responden penelitian ini sebagian besar


responden penelitian ini berasal dari berjenis kelamin perempuan yaitu
angkatan 2017, 2018, 2019, dan 2020. sebanyak 143 orang (87,2%).
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia pada Bulan April-Mei 2021 (n=164)
Variabel Mean ± SD Modus Minimum-Maksimum CI 95%
Usia 20 ± 1,287 20 17-22 19,80-20,20

Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai tertua berusia 22 tahun. Responden


rerata dari usia responden adalah 20,00 penelitian ini lebih banyak berusia 20
dengan standar deviasi 1,287. Usia tahun.
termuda dari responden yakni 17 tahun dan

Tabel 3. Pengkategorian Data Prokrastinasi Akademik Responden pada Bulan April-Mei 2021 (n=164)
Kategori Skor Frekuensi (n) Persentase (%)
Rendah Data < 33,00 46 28,0
Sedang 33,00 ≤ Data ≤ 40,00 80 48,8
Tinggi Data > 40,00 38 23,2
Total 164 100

Tabel 3 menunjukkan bahwa kategori sedang yaitu sebanyak 80 orang


sebagian besar responden penelitian (48,8%).
mengalami prokrastinasi akademik

Tabel 4. Pengkategorian Data Efikasi Diri Responden pada Bulan April-Mei 2021 (n=164)
Kategori Skor Frekuensi (n) Persentase (%)
Rendah Data < 44,00 83 50,6
Tinggi Data ≥ 44,00 81 49,4
Total 164 100

Berdasarkan pada tabel 4 didapatkan efikasi diri tinggi, sedikit lebih banyak
hasil bahwa jumlah mahasiswa dengan yaitu sebanyak 83 orang (50,6%).
efikasi diri rendah hampir sama dengan

Tabel 5. Hubungan antara Efikasi Diri dengan Prokrastinasi Akademik Responden pada Bulan April-Mei 2021
(n=164)
Variabel n r p value
Efikasi Diri
164 -0,401 0,000
Prokrastinasi Akademik
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan sebesar -0,401 yang diinterpretasikan
hasil bahwa koefisien korelasi -0,401 bahwa korelasi antar kedua variabel
dengan nilai signifikasi 0,000 (p<0,05). memiliki kekuatan sedang. Arah korelasi
Hasil tersebut disimpulkan bahwa hipotesis dari kedua variabel tersebut adalah negatif
nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif yang diartikan bahwa semakin rendah
(Ha) diterima yang diartikan bahwa efikasi diri, maka semakin tinggi
terdapat korelasi yang bermakna antara prokrastinasi akademik yang dialami oleh
efikasi diri dengan prokrastinasi akademik. mahasiswa dan sebaliknya.
Nilai korelasi Spearman Rank yaitu

PEMBAHASAN
Hasil analisis prokrastinasi akademik Supriyantini dan Nufus (2018) juga
pada responden menunjukkan sebagian mendapatkan sebanyak 44% mahasiswa
besar mahasiswa mempunyai tingkat mengalami prokrastinasi akademik
prokrastinasi akademik sedang (48,8%). kategori sedang. Penelitian lain oleh Sari
Penelitian yang dilakukan oleh (2020) juga mendapatkan bahwa sebanyak
Volume 11, Nomor 1, Februari 2023 92
Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

62,05% mahasiswa keperawatan cemas (Hakim, Prihandhani, & Wirajaya,


mengalami prokrastinasi akademik 2018).
kategori sedang. Hasil penelitian tersebut Hasil penelitian ini mendapatkan
menunjukkan prokrastinasi akademik sebagian besar dari responden dalam
lazim terjadi di kalangan mahasiswa, rentang usia tersebut mengalami
termasuk mahasiswa keperawatan. prokrastinasi akademik sedang. Penelitian
Hasil penelitian ini menemukan baik yang dilakukan oleh Nilufer (2017)
responden laki-laki maupun perempuan menjelaskan bahwa tidak ditemukan
sebagian besar mengalami prokrastinasi perbedaan signifikan antara usia dengan
akademik kategori sedang. Liu et al (2020) tingkat skor prokrastinasi akademik.
dan Klibert et al (2016) dalam hasil Pendapat responden terhadap aspek
penelitiannya mengemukakan bahwa tidak kecenderungan membuang waktu,
ditemukan perbedaan signifikan pada sebagian besar responden menyetujui
tingkat prokrastinasi akademik yang bahwa menunda sesuatu seperti belajar dan
dimiliki mahasiswa laki-laki maupun mengerjakan tugas merupakan suatu
perempuan. Penelitian oleh Ghosh dan Roy kebiasaan. Hal ini dapat disebabkan.
(2017) menyebutkan hasil yang berbeda mahasiswa yang memandang tugas sebagai
yakni perempuan memiliki tingkat hal yang sulit dan tidak menyenangkan
prokrastinasi akademik lebih tinggi sehingga akan timbul perasaan tidak
dibandingkan laki-laki. Ozer (dalam Liu et mampu dalam menyelesaikan tugas
al., 2020) menyebutkan bahwa sebagian tersebut. Hal tersebut dijelaskan dalam
besar mahasiswa perempuan melaporkan Cognitive-Behavioral Theory, Ferrari,
prokrastinasi akademik yang lebih tinggi Johnson, dan McCown (1995)
akibat rasa malas dan takut gagal. menyebutkan adanya distorsi kognitif
Prokrastinasi akademik yang dialami (berpikir secara berlebihan atau tidak
oleh sebagian besar angkatan 2017 pada rasional) yang dialami oleh prokrastinator,
penelitian ini adalah prokrastinasi seperti meremehkan waktu yang
akademik kategori tinggi (41,7%), dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas
sedangkan sebagian besar angkatan 2018, dan mengembangkan keyakinan palsu
2019, dan 2020 mengalami prokrastinasi bahwa sebuah tugas akan mulai dikerjakan
akademik kategori sedang. Penelitian yang dengan menyediakan kondisi afektif yang
dilakukan oleh Darmadi (2020) pada diperlukan untuk menyelesaikan tugas
mahasiswa dari angkatan 2016-2019 tersebut. Selain itu, proses pembelajaran
menyebutkan bahwa ada perbedaan tingkat yang sebagian besar dilakukan secara
prokrastinasi yang dialami mahasiswa daring selama pandemi Covid-19 juga
berdasarkan angkatan dengan prokrastinasi dapat meningkatkan prokrastinasi
akademik tertinggi terjadi pada angkatan akademik pada mahasiswa. Hal tersebut
2016 dan terendah pada angkatan 2019. akibat dari menurunnya intensitas
Sebagian besar responden angkatan 2017 pertemuan atau pembelajaran tatap muka
termasuk dalam prokrastinasi akademik antara dosen dan mahasiswa sehingga
kategori tinggi pada penelitian ini dapat berkurangnya pengawasan selama proses
dikarenakan angkatan ini sedang dalam pembelajaran (Handoyo & Prabowo,
proses penyusunan skripsi pada saat 2020). Kondisi lingkungan yang lenient
pengumpulan data dilakukan. Mahasiswa atau kurang pengawasan termasuk faktor
memiliki kecenderungan dalam melakukan eksternal yang dapat menimbulkan
prokrastinasi akademik dalam proses prokrastinasi akademik (Ghufron &
penyusunan skripsi karena seringkali Risnawita, 2012). Pada aspek
menganggap skripsi sebagai tugas yang kecenderungan untuk menghindari tugas
tidak menyenangkan dan menimbulkan yang tidak menyenangkan, sebagian besar
perasaan tidak nyaman, seperti kurang mahasiswa menyatakan menunda dalam
percaya diri dengan kemampuan dan membuat keputusan yang sulit. Kristanto

Volume 11, Nomor 1, Februari 2023 93


Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

dan Abraham (2016) menjelaskan terkait yang berbeda-beda pada setiap tingkatan
decisional procrastination atau penundaan semester atau angkatan (Yanti, 2017).
pengambilan keputusan dalam memulai Rentang usia responden dalam
suatu tugas atau pekerjaan yang penelitian ini adalah 17 hingga 22 tahun.
dipersepsikan penuh stres. Seseorang dapat Penelitian yang dilakukan oleh Abusalehi,
secara sengaja menunda dalam Bayat, Tori, dan Salehiniya (2019)
pengambilan keputusan dalam rentang menyebutkan ada hubungan yang
waktu tertentu karena lebih memilih signifikan secara statistik antara usia dan
melakukan prioritas lain yang dianggap efikasi diri. Skor efikasi diri bervariasi di
akan mengurangi stres. berbagai tingkat usia tergantung pada
Hasil analisis data mendapatkan tingkat keterampilan dan pengalaman
responden sebagian besar mempunyai individu. Bandura (dalam Semiun, 2020)
tingkat efikasi diri yang rendah dengan menjelaskan bahwa seiring bertambahnya
persentase sebesar 50,6%. Kurtovic, usia individu, semakin banyak juga
Vrdoljak, dan Idzanovic (2019) pengalaman dan keterampilan yang akan
menjelaskan bahwa seseorang dengan didapatkan, sehingga efikasi diri yang
efikasi diri yang rendah akan meragukan dimiliki individu tersebut akan semakin
kemampuan dirinya, cepat menyerah tinggi.
dalam mencapai tujuannya, berusaha Hasil penelitian ini mendapatkan
menghindari tugas yang dianggapnya sulit, bahwa ada hubungan bermakna antara
dan melihat tugas tersebut sebagai suatu efikasi diri dengan prokrastinasi akademik.
ancaman. Nilai korelasi Spearman Rank
Penelitian ini mendapatkan bahwa menunjukkan korelasi negatif dengan
responden laki-laki sebagian besar kekuatan korelasi sedang. Hal ini
memiliki efikasi diri tinggi yaitu 61,9%. menunjukkan bahwa mahasiswa yang
Sedangkan pada responden perempuan, memiliki efikasi diri yang tinggi, maka
sebagian besar memiliki efikasi diri rendah prokrastinasi akademik yang dialami akan
(52,4%). Lahdenperä (2018) menyebutkan semakin rendah dan sebaliknya. Penelitian
laki-laki mempunyai tingkat efikasi diri oleh Supriyantini dan Nufus (2018) juga
yang lebih tinggi daripada perempuan. menjelaskan terdapat hubungan negatif
Keyakinan yang dimiliki perempuan yang signifikan antara efikasi diri dengan
terhadap kemampuannya dalam prokrastinasi akademik yang terjadi di
menghadapi pelajaran tertentu cenderung kalangan mahasiswa. Penelitian yang
lebih rendah dibandingkan laki-laki. dilakukan oleh Brando-Garrido et al
Efikasi diri yang rendah pada perempuan (2020) pada mahasiswa keperawatan di
dapat disebabkan perempuan yang salah satu universitas di Barcelona juga
cenderung meragukan kemampuan yang mendapatkan hasil serupa bahwa terdapat
dimilikinya. Adanya pandangan yang hubungan signifikan antara efikasi diri
menganggap bahwa laki-laki mempunyai dengan prokrastinasi akademik.
kemampuan yang lebih baik dibandingkan Prokrastinator cenderung meragukan
perempuan juga menyebabkan perempuan kemampuan dirinya dan menurunkan
memandang kemampuan dirinya lebih efikasi diri yang dimiliki ketika
rendah (Adelina, 2015). menghadapi permasalahan yang berkaitan
Hasil penelitian ini mendapatkan dengan kinerjanya. Keyakinan terhadap
bahwa sebagian besar responden angkatan kemampuan yang dimiliki merupakan hal
2017 dan 2018 memiliki efikasi diri rendah yang penting agar dapat menghadapi
sedangkan sebagian besar angkatan 2019 berbagai tugas atau pekerjaan (Visser,
dan 2020 memiliki efikasi diri tinggi. Hal Schoonenboom, & Korthagen, 2017).
ini dapat berkaitan dengan salah satu faktor Seseorang dengan efikasi diri tinggi akan
yang dapat mempengaruhi efikasi diri lebih percaya diri dalam
yakni sifat tugas atau beban perkuliahan mengimplementasikan pengetahuan dan

Volume 11, Nomor 1, Februari 2023 94


Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

keterampilan yang dimiliki, serta mengerjakan tugas, sedangkan efikasi diri


mengerahkan lebih banyak upaya dalam rendah akan menyebabkan seseorang
menghadapi tugas-tugas akademik cenderung melakukan penghindaran
dibandingkan dengan menghindarinya terhadap tugas yang dapat berujung pada
(Guo et al., 2019). Selain itu, mahasiswa prokrastinasi akademik (Przepiórka et al.,
yang memiliki efikasi diri tinggi akan 2019).
memiliki pengaturan diri dalam belajar Prokrastinasi akademik dapat
yang lebih baik sehingga dapat memberikan dampak yang buruk pada
memperoleh hasil belajar yang optimal performa akademik. Dampak negatif
meskipun sistem pembelajaran secara tersebut dapat mempengaruhi kualitas
daring (Seto, Suryani, & Bantas, 2020). lulusan mahasiswa, khususnya mahasiswa
Tuckman dan Sexton (dalam keperawatan dan akan berdampak terhadap
Kurtovic et al., 2019) menjelaskan bahwa kualitas tenaga perawat yang dihasilkan
seseorang dengan efikasi diri rendah dalam oleh institusi pendidikan keperawatan
menghadapi suatu tugas cenderung (Noprianty, 2019). Prokrastinasi akademik
melakukan prokrastinasi. Hal tersebut pada mahasiswa perlu ditangani untuk
sesuai dengan teori efikasi diri dari meningkatkan hasil pendidikan, seperti
Bandura yang menyimpulkan bahwa prestasi akademik, manajemen waktu yang
keyakinan yang kuat terkait baik, dan kondisi psikologis yang sehat
kemampuannya akan menginisiasi (Zhang et al., 2018).
seseorang untuk memulai dan tekun dalam

SIMPULAN
Penelitian ini mendapatkan adanya sedang dengan arah negatif yang diartikan
hubungan bermakna antara efikasi diri mahasiswa dengan efikasi diri rendah,
dengan prokrastinasi akademik. Korelasi maka semakin tinggi prokrastinasi
antar kedua variabel memiliki kekuatan akademik dan sebaliknya.

DAFTAR PUSTAKA
Abusalehi, A., Bayat, B., Tori, N. A., & Salehiniya, https://doi.org/10.1097/HNP.0b013e318280f
H. (2019). Assessing condition academic 75e
self-efficacy and related factors among Darmadi, I. P. Y. (2020). Prokrastinasi akademik
medical students. Advances in Human mahasiswa ditinjau dari perbedaan
Biology, 9(2), 143-146. angkatan. Universitas Sanata Dharma
https://doi.org/10.4103/AIHB.AIHB Yogjakarta.
Adelina, R. (2015). Hubungan antara efikasi diri Ferrari, J. R., Johnson, J. L., & McCown, W. G.
dengan penyesuaian diri santri baru (1995). Procrastination and task avoidance:
(Universitas Muhammadiyah Surakarta). Theory, research, and treatment.
Universitas Muhammadiyah Surakarta. https://doi.org/10.1007/978-1-4899-0277-6
Retrived from Ghosh, R., & Roy, S. (2017). Relating
http://eprints.ums.ac.id/35428/ multidimensional perfectionism and
Bandura, A. (1989). Regulation of cognitive academic procrastination among Indian
processes through perceived self-efficacy. univerisity students: Is there any gender
Developmental Psycology, 25(5), 729-735. divide? Gender in Management, 32(8), 518-
https://doi.org/10.1037//0012-1649.25.5.729 534. https://doi.org/10.1108/GM-01-2017-
Brando-Garrido, C., Montes-Hidalgo, J., Limonero, 0011
J. T., Gómez-Romero, M. J., & Tomás- Ghufron, M. N., & Risnawita, R. (2012). Teori-
Sábado, J. (2020). Relationship of academic teori psikologi. Jogjakarta: Ar.Ruzz Media.
procrastination with perceived competence, Guo, M., Yin. X., Wang, C., Nie, L., & Wang, G.
coping, self-esteem, and self-efficacy in (2019). Emotional intelligence a academic
nursing students. Enfermeria Clinica procrastination among junior college nursing
(English Edition), 30(6), 398-403. students. Journal of Advanced Nursing,
https://doi.org/10.1016/j.enfcle.2019.07.013 75(11), 2710-2718.
Crary, P. (2013). Beliefs, behaviors, and health of https://doi.org/10.1111/jan.14101
undergraduate nursing students. Holistic Hakim, N. R., Prihandhani, I. S., & Wirajaya, I. G.
Nursing Practice, 27(2), 74-88. (2018). Hubungan manajemen waktu dengan

Volume 11, Nomor 1, Februari 2023 95


Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

kebiasaan prokrastinasi penyusunan skripsi Keperawatan Indonesia, 5(2).


mahasiswa keperawatan angkatan VIII https://doi.org/10.17509/jpki.v5i2.17404
STIKES Bina Usada Bali. Widyadari, 19(2). Przepiórka, A., Blachnio, A., & Siu, N. Y. F.
https://doi.org/10.5281/zenodo.1470910 (2019). The relationships between self-
Handoyo, A. W., & Prabowo, A. S. (2020). efficacy, self-control, chronotype,
Prokrastinasi akademik mahasiswa selama procrastination, and sleep problems in young
pembelajaran daring. Prosiding Seminar adults. Chronobiology International, 36(8),
Nasional Pendidikan FKIP, 3(1), 355-361. 1025-1035.
Klibert, J., Leleux-LaBarge, K., Tarantino, N., https://doi.org/10.1080/0740528.2019.16073
Yancey, T., & Lamis, D. A. (2016). 70
Procrastination and suicide proneness: A Saman, A. (2017). Analisis prokrastinasi akademik
moderated-mediation model for cognitive mahasiswa (studi pada mahasiswa jurusan
schemas and gender. Death Studies, 40(6), psikologi pendidikan dan bimbingan
350-357. fakultas ilmu pendidikan). Jurnal Kajian
https://doi.org/10.1080/07481187.2016.1141 Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
262 Konseling, 3(2), 55.
Kristanto, J., & Abraham, J. (2016). Decisional https://doi.org/10.26858/jpkk.v0i0.3070
procrastination: The role of courage, media Sari, D. A. K. S. (2020). Prokrastinasi akademik
multitasking, and Planning Fallacy. 663- mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir di
675. STIKES RS Baptis Kediri ditinjau dari self-
https://doi.org/10.15405/epsbs.2016.11.69 efficacy. Jurnal Penelitian Keperawatan,
Kurtovic, A., Vrdoljak, G., & Idzanovic, A. (2019). 6(1). https://doi.org/10,32660/jpk.v6i1.450
Predicting procrastination:The role of Semiun, Y. (2020). Behavioristik: Teori-teori
academic achievement, self-efficacy, and kepribadian. Yogjakarta: PT Kanisius.
perfectionism. International Journal of Seto, S. B., Suryani, L., & Bantas, M. G. D. (2020).
Educational Psychology, 8(1), 1-26. Analisis efikasi diri dan hasil belajar
https://doi.org/10.17583/ijep.2019.2993 berbasis E-learning pada mahasiswa
Lahdenperä, J. (2018). Comparing male and female program studi pendidikan matematika.
students’ self-efficacy and self-regulation Prima Magistra: Jurnal Ilmiah
skills in two undergraduate mathematics Kependidikan, 1(2), 147-152.
course contexts. (January 2018). Retrieved https://doi.org/10.37478/jpm.vli2.472
from https://hal.archives-ouvertes.fr/hal- Sidkin, A. (2012). Pengaruh self-efficacy dan self-
01849934 regulated learning terhadap prestasi belajar
Liu, G., Cheng, G., Hu, J., Pan, Y., & Zhao, S. pada mahasiswa fakultas ekonomi
(2020). Academic self-efficacy and Universitas Islam Negeri Syarif
postgraduate procrastination: A moderated Hidayatullah. Universitas Islam Negeri
mediation model. Frontiers in Psychology, Syarif Hidayatullah.
11(July), 1-9. Supriyantini, S., & Nufus, K. (2018). Hubungan
https://doi.org/10.3389/fpsyg.2020.01752 self-efficacy dengan prokrastinasi akademik
Lubis, I. S. L. (2018). Hubungan regulasi diri dalam pada mahasiswa USU yang sedang
belajar dan efikasi diri dengan prokrastinasi menyusun skripsi. Talenta Conference
akademik mahasiswa. Jurnal Diversita, 4(2), Series: Local Wisdom, Social, and Arts
90. (LWSA), 1(1), 296-302.
https://doi.org/10.31289/diversita.v4i2.1884 https://doi.org/10.32734/lwsa.vli1.179
Muyana, S. (2018). Prokrastinasi akademik di Triana, K. A. (2013). Hubungan antara orientasi
kalangan mahasiswa program studi masa depan dengan prokrastinasi dalam
bimbingan konseling. Counsellia: Jurnal menyusun skripsi pada mahasiswa fakultas
Bimbingan dan Konseling, 8(1), 45. ilmu sosial dan politik (Fisipol) Universitas
https://doi.org/10.25273/counsellia.v8i1.186 Mulawarman Samarinda. EJournal
8 Psikologi, 1(3), 280-291.
Nilufer, B. (2017). Understanding the academic Visser, L., Schoonenboom, J., & Korthagen, F. A.
procrastination attitude of language learners J. (2017). A field experimental design of a
in Turkish universities. Educational strenghs-based training to overcome
Research and Reviews, 12(3), 108-115. academic procrastination: Short and long-
https://doi.org/10.5897/err2016.3122 term effect. Frontiers in Psychology,
Nisa, N. K., Mukhlis, H., Wahyudi, D. A., & Putri, 8(November), 1-12.
R. H. (2019). Manajemen waktu dengan https://doi.org/10.3389/fpsyg.2017.01949
prokrastinasi akademik pada mahasiswa Yanti, A. F. (2017). Efikasi diri dengan kesulitan
keperawatan, 1(1), 29-34. belajar pada siswa di MTS Miftahul Ulum
Noprianty, R. (2019). Jenjang karir perawatn dan Pangkalan Balai Kabupaten Banyuasin III.
kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan Universitas Islam Negeri Raden Fatah
keperawatan. Jurnal Pendidikan Palembang.

Volume 11, Nomor 1, Februari 2023 96


Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

Zhang, Y., Dong, S., Fang, W., Chai, X., Mei, J., procrastination among undergraduates in
& Fan, X. (2018). Self-efficacy for self- health professions. Advanced in Health
regulation and fear of failure as mediators Sciences Education, 23(4), 817-830.
between self-esteem and academic https://doi.org/10.1007/s10459-018-9832-3

Volume 11, Nomor 1, Februari 2023 97

Anda mungkin juga menyukai