Ni Luh Okta Wentari Dewi*1, Ni Putu Emy Darma Yanti1, Ni Komang Ari Sawitri1
1
Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
*korespondensi penulis, e-mail: oktawentaridewi@gmail.com
ABSTRAK
Prokrastinasi akademik dapat terjadi pada mahasiswa dari berbagai bidang keilmuan, termasuk mahasiswa
keperawatan. Salah satu faktor yang dapat berkaitan dengan prokrastinasi akademik adalah efikasi diri.
Mahasiswa yang tidak percaya dengan kemampuannya, cenderung sulit berinisiasi untuk mengerjakan tugas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan prokrastinasi akademik pada
mahasiswa keperawatan Universitas Udayana. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-korelatif dengan
pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 164 responden yang diperoleh menggunakan teknik probability
sampling dengan jenis proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner
Tuckman’s Procrastination Scale (TPS) dan Academic Nurse Self-Efficacy Scale (ANSES). Pengumpulan data
dilakukan dengan survei daring menggunakan google form yang dikirimkan melalui pesan siaran Whatsapp.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan negatif yang bermakna antara efikasi diri dengan
prokrastinasi akademik dengan kekuatan hubungan sedang (p < 0,05; r = -0,401) yang berarti semakin rendah
efikasi diri, maka semakin tinggi prokrastinasi akademik yang dialami. Sebanyak 48,8% mahasiswa keperawatan
mengalami prokrastinasi akademik kategori sedang dan 50,6% mahasiswa keperawatan dengan efikasi diri
kategori rendah. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa efikasi diri berhubungan dengan tingkat prokrastinasi
akademik pada mahasiswa keperawatan sehingga intervensi yang menargetkan peningkatan efikasi diri
kemungkinan dapat membantu dalam menurunkan tingkat prokrastinasi akademik.
ABSTRACT
Academic procrastination can occur in students from various scientific fields, including nursing students. One of
the factors that can be related to academic procrastination is self-efficacy. College students who do not believe in
their abilities tend to have difficulty initiating assignments. This study aims to determine the relationship
between self-efficacy and academic procrastination in the Nursing Bachelor Program of Udayana University.
This research was descriptive correlative research with a cross-sectional approach. The sample consisted of 164
respondents obtained using a probability sampling technique with the type of proportionate stratified random
sampling. Data was collected using the Tuckman’s Procrastination Scale (TPS) and Academic Nurse Self-
Efficacy Scale (ANSES) questionnaires. Data collection was carried out by online surveys using google form
sent via Whatsapp broadcast messages. The results of this study indicated that there was a significant negative
relationship between self-efficacy and academic procrastination with moderate strength (p < 0,05; r = -0,401)
which means the lower the self-efficacy, the higher the academic procrastination experienced. Most of the
nursing students experienced moderate academic procrastination (48,8%) and low self-efficacy (50,6%). The
results of this study concluded that self-efficacy is related to academic procrastination in nursing students, so that
intervention targeting increasing self-efficacy may be helpful in reducing academic procrastination.
PENDAHULUAN
Mahasiswa berkewajiban untuk Efikasi diri merupakan salah satu
mengembangkan potensi dirinya secara faktor yang dapat mempengaruhi
optimal. Namun, realitanya mahasiswa prokrastinasi akademik (Przepiórka,
seringkali merasa enggan atau malas dalam Blachnio, & Siu, 2019). Bandura (1989)
menyelesaikan tugasnya. Kondisi menjelaskan bahwa efikasi diri adalah
psikologis seseorang dapat mempengaruhi pandangan individu terhadap keyakinan
timbulnya rasa malas dan enggan sehingga akan kapasitasnya dalam melakukan
individu tersebut akan terdorong untuk tindakan yang diperlukan untuk
menghindari tugas-tugas yang seharusnya menghasilkan pencapaian tertentu.
dikerjakan (Saman, 2017). Perilaku Mahasiswa yang tidak yakin dengan
menunda-nunda dalam mengerjakan tugas kemampuan dirinya, cenderung sulit
akademik secara disengaja dan dilakukan berinisiasi untuk mulai mengerjakan tugas.
berulang-ulang, serta dengan melakukan Efikasi diri yang rendah akan memicu
hal lain yang tidak mendukung proses perilaku penghindaran atau pengabaian
penyelesaian tugas yang akhirnya yang akan dapat berujung pada kebiasaan
menimbulkan keadaan emosional tidak prokrastinasi (Liu et al., 2020). Lubis
menyenangkan bagi pelakunya disebut (2018) menyatakan ada korelasi negatif
dengan prokrastinasi akademik (Sidkin, antara efikasi diri dengan prokrastinasi
2012). akademik pada mahasiswa. Hal tersebut
Prokrastinasi akademik sering mengartikan individu dengan efikasi diri
dilakukan mahasiswa di Indonesia. yang rendah akan memiliki kecenderungan
Penelitian yang dilakukan terhadap 229 untuk melakukan tindakan prokrastinasi
mahasiswa di salah satu perguruan tinggi akademik semakin tinggi dan sebaliknya.
di Yogyakarta, ditemukan sebanyak 21% Penelitian lain juga menyebutkan hal yang
mahasiswa melakukan tindakan serupa mengenai rendahnya efikasi diri
prokrastinasi dengan kategori tinggi meningkatkan tendensi untuk menunda-
(Muyana, 2018). Peneliti lain juga nunda tugas atau pekerjaan (Przepiórka et
melaporkan sebanyak 60% dari mahasiswa al., 2019).
yang melakukan prokrastinasi, memandang Studi pendahuluan dengan
perilaku tersebut sebagai sebuah kebiasaan menggunakan kuesioner yang dilakukan
di kalangan mahasiswa (Triana, 2013). peneliti pada bulan Desember 2020 kepada
Prokrastinasi akademik dapat mahasiswa angkatan 2017-2020 Program
dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan
bidang keilmuan, termasuk mahasiswa Profesi Ners (PSSIKPN) Fakultas
keperawatan. Berdasarkan penelitian yang Kedokteran Universitas Udayana,
dilakukan pada 73 mahasiswa keperawatan didapatkan bahwa dari 68 mahasiswa,
menunjukkan sebanyak 53,4% melakukan sebanyak 55,9% sering mengulur waktu
prokrastinasi akademik kategori tinggi untuk mulai menyelesaikan tugas sesuai
(Nisa dkk, 2019). Hal tersebut rencana yang telah disusun dan lebih
kemungkinan disebabkan kurikulum bersemangat mengerjakan tugas jika sudah
pendidikan keperawatan yang mendekati tenggat waktu (deadline).
menggabungkan pembelajaran secara teori Sebanyak 50% mahasiswa lebih sering
dan keterampilan klinis secara bersamaan, membatalkan rencana untuk membaca
sehingga mahasiswa keperawatan dituntut materi dan mengerjakan tugas kuliah
dengan beban perkuliahan yang tinggi dengan melakukan kegiatan yang dianggap
(Crary, 2013). Prokrastinasi akademik lebih menyenangkan, seperti menonton
cenderung tergolong perilaku negatif yang film, drama, dan bermain media sosial.
dapat memberikan dampak yang Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
merugikan bagi mahasiswa (Basri, 2018). pada 68 mahasiswa keperawatan
didapatkan bahwa sebanyak 60,3%
mahasiswa merasa kurang percaya diri Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas
apabila mengingat kekurangan yang Kedokteran Universitas Udayana. Tujuan
dimiliki. Mahasiswa sebanyak 39,7% dari penelitian ini adalah untuk
merasa kurang yakin dapat mengerjakan menganalisis hubungan antara efikasi diri
tugas dengan baik. Berdasarkan hal dengan prokrastinasi akademik pada
tersebut, peneliti ingin untuk mengetahui mahasiswa Program Studi Sarjana Ilmu
lebih dalam terkait hubungan antara efikasi Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas
diri dengan prokrastinasi akademik pada Kedokteran Universitas Udayana.
mahasiswa Program Studi Sarjana Ilmu
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian reliabilitas dari TPS menunjukkan nilai
deskriptif-korelatif dengan menggunakan Cronbach’s Alpha yakni 0,887. Academic
pendekatan cross sectional yang dilakukan Nurse Self-Efficacy Scale (ANSES)
di Program Studi Sarjana Ilmu digunakan untuk variabel efikasi diri
Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas terdiri dari 14 item pertanyaan dengan nilai
Kedokteran Universitan Udayana pada Cronbach’s Alpha yakni 0,922.
bulan April-Mei 2021. Populasi penelitian Pengumpulan data dilakukan secara
ini adalah mahasiswa Program Studi survei daring dengan menggunakan
Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi kuesioner dalam bentuk google form yang
Ners (PSSIKPN) Fakultas Kedokteran dikirimkan melalui pesan siaran Whatsapp.
Universitas Udayana dari angkatan 2017- Pengumpulan data berlangsung selama 15
2020. Sampel penelitian terdiri dari 164 hari dan dilakukan follow up setiap dua
responden yang diperoleh menggunakan hari sekali kepada responden yang belum
teknik probability sampling dengan mengisi kuesioner penelitian. Selanjutnya,
proportionate stratified random sampling. data yang telah terkumpul dilakukan
Kriteria inklusi yaitu mahasiswa aktif pengolahan data.
angkatan 2017-2020 yang bersedia Penelitian ini menggunakan uji
menjadi responden penelitian. Kriteria korelasi Spearman Rank dengan tingkat
eksklusi yaitu mahasiswa yang sedang kepercayaan 95% (α = 0,05) karena
dalam kondisi sakit yang tidak distribusi data tidak normal. Penelitian ini
memungkinkan untuk mengikuti penelitian telah memperoleh surat keterangan laik
ini selama jangka waktu pengumpulan data etik dari Komisi Etik Penelitian Fakultas
penelitian dilakukan. Kuesioner Tuckman’s Kedokteran Universitas Udayana / RSUP
Procrastination Scale (TPS) digunakan Sanglah dengan nomor surat
untuk variabel prokrastinasi akademik 1072/UN14.2.2.VII.14/LT/2021.
dengan 16 item pernyataan. Hasil uji
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan dan Jenis Kelamin pada Bulan
April-Mei 2021 (n=164)
Karakteristik Responden Frekuensi (n) Persentase (%)
Angkatan
2017 36 22,0
2018 37 22,6
2019 40 24,4
2020 51 31,1
Total 164 100
Jenis Kelamin
Laki-laki 21 12,8
Perempuan 143 87,2
Total 164 100
Tabel 3. Pengkategorian Data Prokrastinasi Akademik Responden pada Bulan April-Mei 2021 (n=164)
Kategori Skor Frekuensi (n) Persentase (%)
Rendah Data < 33,00 46 28,0
Sedang 33,00 ≤ Data ≤ 40,00 80 48,8
Tinggi Data > 40,00 38 23,2
Total 164 100
Tabel 4. Pengkategorian Data Efikasi Diri Responden pada Bulan April-Mei 2021 (n=164)
Kategori Skor Frekuensi (n) Persentase (%)
Rendah Data < 44,00 83 50,6
Tinggi Data ≥ 44,00 81 49,4
Total 164 100
Berdasarkan pada tabel 4 didapatkan efikasi diri tinggi, sedikit lebih banyak
hasil bahwa jumlah mahasiswa dengan yaitu sebanyak 83 orang (50,6%).
efikasi diri rendah hampir sama dengan
Tabel 5. Hubungan antara Efikasi Diri dengan Prokrastinasi Akademik Responden pada Bulan April-Mei 2021
(n=164)
Variabel n r p value
Efikasi Diri
164 -0,401 0,000
Prokrastinasi Akademik
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan sebesar -0,401 yang diinterpretasikan
hasil bahwa koefisien korelasi -0,401 bahwa korelasi antar kedua variabel
dengan nilai signifikasi 0,000 (p<0,05). memiliki kekuatan sedang. Arah korelasi
Hasil tersebut disimpulkan bahwa hipotesis dari kedua variabel tersebut adalah negatif
nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif yang diartikan bahwa semakin rendah
(Ha) diterima yang diartikan bahwa efikasi diri, maka semakin tinggi
terdapat korelasi yang bermakna antara prokrastinasi akademik yang dialami oleh
efikasi diri dengan prokrastinasi akademik. mahasiswa dan sebaliknya.
Nilai korelasi Spearman Rank yaitu
PEMBAHASAN
Hasil analisis prokrastinasi akademik Supriyantini dan Nufus (2018) juga
pada responden menunjukkan sebagian mendapatkan sebanyak 44% mahasiswa
besar mahasiswa mempunyai tingkat mengalami prokrastinasi akademik
prokrastinasi akademik sedang (48,8%). kategori sedang. Penelitian lain oleh Sari
Penelitian yang dilakukan oleh (2020) juga mendapatkan bahwa sebanyak
Volume 11, Nomor 1, Februari 2023 92
Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980
dan Abraham (2016) menjelaskan terkait yang berbeda-beda pada setiap tingkatan
decisional procrastination atau penundaan semester atau angkatan (Yanti, 2017).
pengambilan keputusan dalam memulai Rentang usia responden dalam
suatu tugas atau pekerjaan yang penelitian ini adalah 17 hingga 22 tahun.
dipersepsikan penuh stres. Seseorang dapat Penelitian yang dilakukan oleh Abusalehi,
secara sengaja menunda dalam Bayat, Tori, dan Salehiniya (2019)
pengambilan keputusan dalam rentang menyebutkan ada hubungan yang
waktu tertentu karena lebih memilih signifikan secara statistik antara usia dan
melakukan prioritas lain yang dianggap efikasi diri. Skor efikasi diri bervariasi di
akan mengurangi stres. berbagai tingkat usia tergantung pada
Hasil analisis data mendapatkan tingkat keterampilan dan pengalaman
responden sebagian besar mempunyai individu. Bandura (dalam Semiun, 2020)
tingkat efikasi diri yang rendah dengan menjelaskan bahwa seiring bertambahnya
persentase sebesar 50,6%. Kurtovic, usia individu, semakin banyak juga
Vrdoljak, dan Idzanovic (2019) pengalaman dan keterampilan yang akan
menjelaskan bahwa seseorang dengan didapatkan, sehingga efikasi diri yang
efikasi diri yang rendah akan meragukan dimiliki individu tersebut akan semakin
kemampuan dirinya, cepat menyerah tinggi.
dalam mencapai tujuannya, berusaha Hasil penelitian ini mendapatkan
menghindari tugas yang dianggapnya sulit, bahwa ada hubungan bermakna antara
dan melihat tugas tersebut sebagai suatu efikasi diri dengan prokrastinasi akademik.
ancaman. Nilai korelasi Spearman Rank
Penelitian ini mendapatkan bahwa menunjukkan korelasi negatif dengan
responden laki-laki sebagian besar kekuatan korelasi sedang. Hal ini
memiliki efikasi diri tinggi yaitu 61,9%. menunjukkan bahwa mahasiswa yang
Sedangkan pada responden perempuan, memiliki efikasi diri yang tinggi, maka
sebagian besar memiliki efikasi diri rendah prokrastinasi akademik yang dialami akan
(52,4%). Lahdenperä (2018) menyebutkan semakin rendah dan sebaliknya. Penelitian
laki-laki mempunyai tingkat efikasi diri oleh Supriyantini dan Nufus (2018) juga
yang lebih tinggi daripada perempuan. menjelaskan terdapat hubungan negatif
Keyakinan yang dimiliki perempuan yang signifikan antara efikasi diri dengan
terhadap kemampuannya dalam prokrastinasi akademik yang terjadi di
menghadapi pelajaran tertentu cenderung kalangan mahasiswa. Penelitian yang
lebih rendah dibandingkan laki-laki. dilakukan oleh Brando-Garrido et al
Efikasi diri yang rendah pada perempuan (2020) pada mahasiswa keperawatan di
dapat disebabkan perempuan yang salah satu universitas di Barcelona juga
cenderung meragukan kemampuan yang mendapatkan hasil serupa bahwa terdapat
dimilikinya. Adanya pandangan yang hubungan signifikan antara efikasi diri
menganggap bahwa laki-laki mempunyai dengan prokrastinasi akademik.
kemampuan yang lebih baik dibandingkan Prokrastinator cenderung meragukan
perempuan juga menyebabkan perempuan kemampuan dirinya dan menurunkan
memandang kemampuan dirinya lebih efikasi diri yang dimiliki ketika
rendah (Adelina, 2015). menghadapi permasalahan yang berkaitan
Hasil penelitian ini mendapatkan dengan kinerjanya. Keyakinan terhadap
bahwa sebagian besar responden angkatan kemampuan yang dimiliki merupakan hal
2017 dan 2018 memiliki efikasi diri rendah yang penting agar dapat menghadapi
sedangkan sebagian besar angkatan 2019 berbagai tugas atau pekerjaan (Visser,
dan 2020 memiliki efikasi diri tinggi. Hal Schoonenboom, & Korthagen, 2017).
ini dapat berkaitan dengan salah satu faktor Seseorang dengan efikasi diri tinggi akan
yang dapat mempengaruhi efikasi diri lebih percaya diri dalam
yakni sifat tugas atau beban perkuliahan mengimplementasikan pengetahuan dan
SIMPULAN
Penelitian ini mendapatkan adanya sedang dengan arah negatif yang diartikan
hubungan bermakna antara efikasi diri mahasiswa dengan efikasi diri rendah,
dengan prokrastinasi akademik. Korelasi maka semakin tinggi prokrastinasi
antar kedua variabel memiliki kekuatan akademik dan sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA
Abusalehi, A., Bayat, B., Tori, N. A., & Salehiniya, https://doi.org/10.1097/HNP.0b013e318280f
H. (2019). Assessing condition academic 75e
self-efficacy and related factors among Darmadi, I. P. Y. (2020). Prokrastinasi akademik
medical students. Advances in Human mahasiswa ditinjau dari perbedaan
Biology, 9(2), 143-146. angkatan. Universitas Sanata Dharma
https://doi.org/10.4103/AIHB.AIHB Yogjakarta.
Adelina, R. (2015). Hubungan antara efikasi diri Ferrari, J. R., Johnson, J. L., & McCown, W. G.
dengan penyesuaian diri santri baru (1995). Procrastination and task avoidance:
(Universitas Muhammadiyah Surakarta). Theory, research, and treatment.
Universitas Muhammadiyah Surakarta. https://doi.org/10.1007/978-1-4899-0277-6
Retrived from Ghosh, R., & Roy, S. (2017). Relating
http://eprints.ums.ac.id/35428/ multidimensional perfectionism and
Bandura, A. (1989). Regulation of cognitive academic procrastination among Indian
processes through perceived self-efficacy. univerisity students: Is there any gender
Developmental Psycology, 25(5), 729-735. divide? Gender in Management, 32(8), 518-
https://doi.org/10.1037//0012-1649.25.5.729 534. https://doi.org/10.1108/GM-01-2017-
Brando-Garrido, C., Montes-Hidalgo, J., Limonero, 0011
J. T., Gómez-Romero, M. J., & Tomás- Ghufron, M. N., & Risnawita, R. (2012). Teori-
Sábado, J. (2020). Relationship of academic teori psikologi. Jogjakarta: Ar.Ruzz Media.
procrastination with perceived competence, Guo, M., Yin. X., Wang, C., Nie, L., & Wang, G.
coping, self-esteem, and self-efficacy in (2019). Emotional intelligence a academic
nursing students. Enfermeria Clinica procrastination among junior college nursing
(English Edition), 30(6), 398-403. students. Journal of Advanced Nursing,
https://doi.org/10.1016/j.enfcle.2019.07.013 75(11), 2710-2718.
Crary, P. (2013). Beliefs, behaviors, and health of https://doi.org/10.1111/jan.14101
undergraduate nursing students. Holistic Hakim, N. R., Prihandhani, I. S., & Wirajaya, I. G.
Nursing Practice, 27(2), 74-88. (2018). Hubungan manajemen waktu dengan
Zhang, Y., Dong, S., Fang, W., Chai, X., Mei, J., procrastination among undergraduates in
& Fan, X. (2018). Self-efficacy for self- health professions. Advanced in Health
regulation and fear of failure as mediators Sciences Education, 23(4), 817-830.
between self-esteem and academic https://doi.org/10.1007/s10459-018-9832-3