Anda di halaman 1dari 6

Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

HUBUNGAN KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK DENGAN STRES


AKADEMIK MAHASISWA TAHUN PERTAMA PROGRAM STUDI
SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS FK UNUD

Putu Utami Teja Saraswati1, Gusti Ayu Ary Antari2, I Kadek Saputra3
1
Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
2,3
Staff Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Alamat korespondensi: utamitejasaraswati@gmail.com

Abstrak
Mahasiswa tahun pertama tergolong ke dalam usia remaja akhir yang mengalami ketidakstabilan emosi
dan labil menghadapi masalah sehingga lebih mudah mengalami stres akademik. Stres akademik menjadi
faktor terbesar yang mempengaruhi kinerja akademik mahasiswa. Dukungan keluarga berperan dalam
menurunkan stres akademik. Landasan dasar tercapainya dukungan keluarga yang baik adalah
komunikasi yang terciptasantara orang tua dan anak. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan
komunikasi orang tua-anak dengan stres akademik mahasiswa tahun pertama PSSKPN FK Universitas
Udayana. Metode penelitian ini adalah korelatif dengan desain cross-sectional. Total sampling dilakukan
pada 61 mahasiswa yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta dianalisis menggunakan
Pearson Product Moment. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa terdapat
hubungan negatif lemah yang bermakna antara komunikasi orang tua-anak dengan stres akademik (r = -
0,363; pvalue = 0,004; α = 0,05). Semakin baik komunikasi orang-tua anak maka semakin rendah stres
akademik yang dialami mahasiswa tahun pertama PSSKPN FK Universitas Udayana. Penelitian ini
memberikan gambaran kepada mahasiswa, orang tua, dan institusi pendidikan untuk dapat
memperhatikan mahasiswa terkait stres akademik dan dapat meningkatkan komunikasi antara orang tua-
anak.

Kata kunci: Komunikasi Orang Tua-Anak, Stres Akademik, Mahasiswa Tahun Pertama

Abstract
First-year students belong to the age of late adolescents who experience emotional instability and are
unstable facing problems, so they are more susceptible to academic stress. Academic stress is the biggest
factor affecting student academic performance. Family support plays a role in reducing academic stress.
The basic foundation for achieving good family support is communication created between parents and
children. This research aims to seekkthe relationship of parent-child communication with academic stress
students of first-year students School of Nursing Faculty of Medicine Udayana University. The method
used in this study was correlative with a cross-sectional design. At total sampling conducted on 61
students who had met the inclusion and exclusion criteria and analyzed using Pearson Product Moment
analysis. According to the study that has been done, it was founded that there was a weak negative
relationship between parent-child communication with academic stress (r = -0,363; p-value = 0,004; α =
0,05). The better parent-child communication, the lower the academic stress experienced by first-year
students School of Nursing Faculty of Medicine Udayana University. This study provides an overview of
students, parents, and educational institutions to be able to pay attention to students related to academic
stress and can improve communication between parents and children.

Keywords: Parents-Children Communication, Academic Stress, First Year Students

268
Volume 8, Nomor 3, Oktober 2020
Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

PENDAHULUAN Beberapa studi melaporkan


Stres merupakan sesuatu yang bahwa dukungan sosial berperan dalam
dapat dialami oleh setiap orang menurunkan tingkat stres akademik.
sepanjang kehidupannya (Purwati, Dukungan sosial yang terpenting pada
2012). Stres dapat dialami oleh siapa masa remaja yaitu berasal dari keluarga
saja, dalam jangka waktu yang tidak dalam hal ini orang tua (Ernawati &
sama, dengan kadar yang berbeda, dan Rusmawati, 2015). Dukungan keluarga
akan berimplikasi negatif jika tidak ada merupakan dukungan sosial pertama
solusi yang memadai (Sutjiato, Kandou yang diterima mahasiswa. Anggota
& Tucunan, 2015). Stres dapat keluarga dalam hal ini orang tua adalah
menimpa siapa saja termasuk orang yang berada di lingkungan paling
mahasiswa (Gadzella, Baloglu, Masten dekat dan memiliki peluang besar untuk
& Wang, 2012). memberikan bantuan kepada mahasiswa
Tolok ukur keberhasilan (Putri, 2014). Landasan dasar
akademik mahasiswa pada umumnya tercapainya dukungan keluarga yang
dilihat dari prestasi akademik yang baik adalah komunikasi yang tercipta
tergambar melalui Indeks Prestasi (IP), antara orang tua dan anak.
baik IP semester maupun IP kumulatif Studi pendahuluan yang
(Lailiana & Handayani, 2017). dilakukan terhadap 20 mahasiswa tahun
Keberhasilan akademik mahasiswa juga pertama Program Studi Sarjana
ditandai dengan terselesaikannya kuliah Keperawatan dan Profesi Ners
tepat waktu. Keberhasilan akademik (PSSKPN) FK Universitas Udayana
mahasiswa tidak hanya ditunjang oleh menunjukkan bahwa 10 dari 20
intelegensi yang tinggi, namun oleh mahasiswa mengalami stres sedang,
kemauan belajar, dan terbebasnya empat mahasiswa mengalami stres
mahasiswa dari stres akademik yang ringan dan enam mahasiswa tidak
dapat mengganggu kegiatan belajar mengalami stres. Sejalan dengan hasil
mengajar selama menjalani studi wawancara yang telah dilakukan
(Anidar, 2012). Pada jenjang terhadap lima mahasiswa tahun pertama
mahasiswa, beratnya tingkat stres PSSKPN FK Universitas Udayana,
akademik berkaitan dengan tahun mengatakan bahwa mereka mengalami
perkuliahan. stres akademik di tahun pertamanya
Augesti, dkk. (2015) dalam kuliah dikarenakan belum bisa
studinya menemukan bahwa tingkat mengatur waktu antara tugas, belajar,
stres akademik pada mahasiswa fakultas dan kegiatan non akademik. Selain itu
kedokteran tahun pertama lebih tinggi mata kuliah yang tidak mudah dan jam
dibandingkan mahasiswa tingkat akhir. perkuliahan yang padat karena
Stres yang sering, berat, dan menggunakan sistem pembelajaran
berkepanjangan yang dialami oleh dengan sistem blok juga menjadi
mahasiswa dapat menurunkan pencetusnya. Berdasarkan uraian
pencapaian akademik, mengganggu tersebut, maka penulis tertarik untuk
kemampuan untuk berpartisipasi dan meneliti hubungan komunikasi orang
berkontribusi dalam kehidupan kampus, tua-anak dengan stres akademik
bahkan dapat pula menyebabkan mahasiswa tahun pertama PSSKPN FK
penyalahgunaan obat-obat terlarang dan Universitas Udayana.
cenderung akan merusak perilaku.

269
Volume 8, Nomor 3, Oktober 2020
Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

METODE PENELITIAN Studi Pendidikan Dokter FK


Penelitian ini merupakan Universitas Udayana.
penelitiani deskripsif korelasional Berdasarkan hasil uji tersebut,
dengan rancangan cross-sectional di diketahui bahwa dari 33 item
mana waktu pengukuran dan pernyataan terdapat item pernyataan
pengambilan data variabel independen yang tidak valid dengan nilai
dan dependen hanya satu kali pada satu rhitung<0,374 sehingga item pernyataan
saat. Penelitian dilaksanakan pada yang digunakan untuk mengukur
tanggal 22 dan 23 April 2019 dan komunikasi orang tua-anak adalah 25
dilakukan setelah jam perkuliahan item pernyataan dengan rhitung 0,423-
berakhir. 0,824. Hasil uji kuesioner stres
Populasi pada penelitian ini akademik diketahui bahwa dari 60
merupakan seluruh mahasiswa tahun pernyataan, terdapat 30 pernyataan yang
pertama PSSKPN FK Universitas valid dengan nilai rhitung 0,379-0,713.
Udayana. Teknik pengambilan sampel Penelitian ini telah disetujui oleh
yang digunakan dalam penelitian ini Komisi Etik Penelitian FK
adalah non-probability sampling dengan UNUD/RSUP Sanglah yang telah
teknik total sampling sehingga jumlah melakukan telaah proposal. Peneliti
sampel berjumlah 61 orang. sudah memberikan penjelasan tentang
Kriteria inklusi dari penelitian latar belakang, tujuan, manfaat, bahaya,
ini yaitu mahasiswa tahun pertama kerahasiaan data, hal yang perlu
PSSKPN FK Universitas Udayana yang dilakukan oleh responden, dan
masih berstatus aktif, bersedia menjadi kesediaan menjadi responden penelitian.
responden dan menandatangani lembar Sampel yang telah menyatakan
persetujuan menjadi responden kesediaannya untuk menjadi responden
(informed consent), serta memiliki dalam penelitian diminta untuk
orang tua atau wali. Kriteria eksklusi menandatangani lembar persetujuan
dalam penelitian ini yaitu mahasiswa (informed consent). Responden
tahun pertama PSSKPN FK Universitas diberikan waktu selama 30 menit untuk
Udayana yang tidak bersedia menjadi mengisi lembar kuesioner. Kuesioner
responden dan tidak menandatangani yang telah diisii kemudian
lembar persetujuan menjadi responden dikembalikan kepada peneliti dan
(informed consent). peneliti memeriksa kelengkapan
Data komunikasi orang tua-anak jawaban pada waktu yang sama.
dan stres akademik mahasiswa diukur Data variabel dari penelitian ini
menggunakan kuesioner. Kuesioner yaitu komunikasi orang tua-anak dan
komunikasi orang tua-anak disusun oleh stres akademik. Hasil uji normalitas
Riskaponda (2014) yang terdiri dari 33 didapatkan bahwa kedua data
pernyataan sedangkan kuesioner stres terdistribusi normal menggunakan uji
akademik menggunakan Depression Kolmogorov-Smirnov sehingga uji
Anxiety and Stress Scale 42 (DASS 42) statistik yang digunakan adalah Pearson
dan telah dikembangkan oleh Purwati Product Moment dengan tingkat
(2012) berisi 60 pernyataan. Uji kepercayaan 95%.
validitas dan reliabilitas telah dilakukan
tanggal 26 Maret 2019 pada 30 HASIL PENELITIAN
mahasiswa tahun pertama Program Hasil analisis terhadap responden
penelitian.
270
Volume 8, Nomor 3, Oktober 2020
Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden
Variabel Frekuensi (n) Persentase (%)
Usia
• 18 tahun 22 36,1
• 19 tahun 39 63,9
Jenis Kelamin
• Laki-laki 11 18
• Perempuan 50 82
Tempat Tinggal
• Bersama orang tua 28 45,9
• Bersama orang lain atau keluarga 6 9,8
tanpa orang tua
• Sendiri atau kost 27 44,3
18%. Responden penelitian yang
Sebagian besar responden berusia 19 tinggal bersama orang tua sebanyak
tahun yaitu sebanyak 39 orang 28 responden (45,9%), kemudian
(63,9%). Responden pada penelitian disusul oleh responden yang tinggal
ini lebih banyak berjenis kelamin sendiri atau kost sebanyak 27
perempuan dengan persentase 82% responden (44,3%).
dibandingkan responden berjenis
kelamin laki-laki dengan persentase
Tabel 2.
Hubungan Komunikasi Orang Tua-Anak dengan Stres Akademik
Variabel r p value
Komunikasi Orang Tua-Anak dengan Stres Akademik -0,363 0,004

menunjukan bahwa semakin baik


Hasil penelitian menunjukkan terdapat komunikasi antara orang tua dan anak
hubungan negatif lemah yang bermakna maka semakin rendah stres akademik,
ntara komunikasi orang tua-anak sebaliknya semakin buruk komunikasi
dengan stres akademik (r = -0,363; orang tua-anak maka semakin
pvalue = 0,004; α = 0,05). Nilai meningkat stres akademik yang dialami
koefisien korelasi adalah negatif (r = - oleh mahasiswa.
0,363) yang berarti bahwa semakin baik Kategorisasi pada penelitian
komunikasi orang-tua maka semakin inimnjuga menunjukkan bahwa
rendah stres akademik yang dialami sebagian besar mahasiswa tahun
oleh responden. Hasil pvalue kurang pertama PSSKPN FK Universitas
dari 0,05 mengindikasikan bahwa Udayana sudah melakukan komunikasi
hipotesis alternatif (ha) diterima. orang tua-anak dengan baik yaitu
sebesar 62,3% atau sebanyak 38
PEMBAHASAN mahasiswa. Namun stres akademik pada
Hasil penelitia yang dilakukan mahasiswa menunjukan bahwa 11
pada mahasiswa tahun pertama (18%) mahasiswa normal dan 50 (82%)
PSSKPN FK Universitas Udayana mahasiswa mengalami stres akademik.
menunjukkan bahwa terdapat hubungan Stres akademik tersebut dibagi menjadi
yang lemah dan negatif antara stres akademik ringan sebanyak 35
komunikasi orang tua-anak dengan stres (57,4%), stres akademik sedang
akademik. Hubungan negatif sebanyak 14 (23%) mahasiswa dan stres
271
Volume 8, Nomor 3, Oktober 2020
Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

berat sebanyak 1 (1,6%) mahasiswa. adalah dasar tercapainya dukungan


Stres akademik mahasiswa tahun keluarga yang baik. Komunikasi orang
pertama PSSKPN FK Universitas tua dan anak juga merupakan pengisi
Udayana dalam rentang perlu kebutuhan anak yang mutlak akan
mendapatkan antisipasi karena secara interaksi. Apabila anak menghabiskan
umum 82% mengalami stres akademik. sebagian waktunya bersama orang
Penelitian ini didukung oleh tuanya dengan mampu menjaga
Mardiati, Hidayatullah, dan Aminoto keefektifan komunikasi, maka besar
(2018) yang menemukan bahwa tingkat peluang bagi anak untuk dapat bersikap
stres pada remaja dalam hal ini remaja positif sehingga tidak akan mudah
akhir yaitu mahasiswa tergolong tinggi. mengalami stres akademik.
Pada kondisi stres, mahasiswa
cenderung menjadi mudah marah dan KESIMPULAN DAN SARAN
tidak fokus, sehingga dapat Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
mempengaruhi kemampuan dan kesimpulan yaitu sebagian besar
orientasi terhadap proses pembelajaran komunikasi orang tua-anak berada pada
yang diikuti. Hasilnya mahasiswa kategori baik. Stres akademik yang
menjadi mudah pusing, penundaan dialami sebagian besar mahasiswa
penyelesaian tugas, dan mengalami berada pada kategori ringan. Terdapat
gangguan tidur. Gunandar dan Utami hubungan negatif lemah yang bermakna
(2017) menemukan bahwa dukungan antara komunikasi orang tua-anak
sosial orang tua memberikan pengaruh dengan stres akademik yang berarti
terhadap penyesuaian diri mahasiswa semakin baik komunikasi orang tua-
tahun pertama yang merantau sehingga anak maka semakin rendah stres
stres akademik yang dialami dapat akademik yang dialami mahasiswa
berkurang. tahun pertama PSSKPN FK Universitas
Mahasiswa tahun pertama pada Udayana.
awal menempuh pendidikan di Saran yang dapat diberikan
perguruan tinggi dihadapkan pada adalah bagi mahasiswa dapat berbagi
berbagai tantangan dan perubahan atau bertukar pikiran mengenai
dalam hidup yang menyebabkan mereka masalah-masalah yang dihadapi kepada
memiliki derajat stres akademik yang orang tua sehingga dapat menekan
lebih tinggi jika dibandingkan dengan terjadinya stres akademik pada dirinya.
mahasiswa tahun lainnya (Oktovia, Bagi orang tua agar lebih meningkatkan
Zulharman & Devi, 2012). Stres hubungan dan komunikasi yang baik
akademik diartikan sebagai kondisi di dengan anaknya. Bagi institusi
mana mahasiswa tidak mampu untuk pendidikan sebaiknya lebih
menerima beban pendidikan yang memperhatikan mahasiswa pada saat
terlalu tinggi karena tuntutan orangk berada di lingkungan kampus dan
tua, kampus, dan suasana kampus yang sebagai upaya preventif masalah
tidak kondusif untuk belajar (Wijaya & kesehatan mental dapat dilakukan
Naryoso, 2017). peningkatan fasilitas pembimbing
Beberapa studi melaporkan akademik bagi mahasiswa. Bagi peneliti
bahwa dukungan sosial dalam hal ini selanjutnya disarankan agar subjek
orang tua berperan dalam menurunkan penelitian dapat lebih bervariasi dengan
tingkat stres akademik. Komunikasi melibatkan mahasiswa dari lebih
yang tercipta antara orang tuak dan anak banyak fakultas atau universitas agar
272
Volume 8, Nomor 3, Oktober 2020
Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

data yang didapatkan lebih bermanfaat Kristen Satya Wacana). Diakses dari
bagi banyak pihak. http://repository.uksw.edu
Sutjiato, M., Kandou, G., & Tucunan, A.
(2015). Hubungan faktor internal dan
eksternal dengan tingkat stres pada
DAFTAR PUSTAKA mahasiswa fakultas kedokteran
Anidar, (2012). Peranpenasehat akademik universitas sam ratulangi manado.
terhadap kesuksesan mahasiswa di JIKMU, 5(1), 30-42. Diakses dari
perguruan tinggi. Jurnal Al-Ta’lim, 1(3), https://ejournal.unsrat.ac.id
216-223. Diakses dari Wijaya, A., & Naryoso. (2017). Komunikasi
journal.tarbiyahiainib.ac.id interpersonal lintas generasi untuk
Augesti, G., Lisiswanti, R., Saputra, O., Nisa, menghadapi strese akademik pada anak.
K. (2015). Perbedaan tingkat stres antara Interaksigh Online, 18(2), 1-7.
mahasiswa tingkat awal dan tingkat akhir
fakultas kedokteran universitas lampung.
Journal Mahority, 4(4), 50-56. Diakses
dari http://juke.kedokteran.unila.ac.id
Ernawati, ssL., & Rusmawati, ffD. (2015).
Dukungan sosial orang tua dan stres
akademik pada siswa smk yang
menggunakan kurikulum 2013. Jurnal
Empati, 4(4), 26-31. Diakses dari
https://ejournal3.undip.ac.id
Gadzella, B., Baloglu, M., Masten, W., &
Wang, Q. (2012). Evaluation of the
student life-stressfsggg inventory-
revised. Journalk of Instructional
Psychology, 39(2), 82-91.
Gunandar, M.S. & Utami, M.S. (2017).
Hubungan antara dukungan sosial orang
tua dengan penyesuaian diri mahasiswa
baru yang merantau. Gadjah Mada
Journal of Psychology, 3(2), 98-109.
Lailiana, N.A., & Handayani, A. (2017).
Motivasit berprestasi ditinjau dari
komitmen terhadap tugas pada
mahasiswa. Elic, 89-96. Diakses dari
jurnal.unissula.ac.id
Mardiati, I., Hidayatullah, F. Aminoto, C.
(2018). Faktor eksternal tingkat stres
mahasiswa keperawatan dalam adaptasi
proses pembelajaran. Urecol, 172-181.
Oktovia, W., Zulharman & Devi. R. (2012).
Hubungan kecerdasan emosional dengan
tingkat stres pada mahasiswa tahun
pertama fakultas kedokteran universitas
riau. (Skripsi, Universitas Riau).
Purwati, S.g (2012). Tingkat stres akademik
pada mahasiswa reguler angkatan 2010
fakultas ilmu keperawatan Universitas
Indonesia. (Skripsi, Universitas
Indonesia). Diakses dari http://lib.ui.ac.id
Putri, D.L. (2014). Hubungan antara dukungan
sosial oang tua dengan prokrastinasi
akademik pada mahasiswa fakultas
psikologi universitas kristen satya
wacana salatiga. (Skripsi, Universitas
273
Volume 8, Nomor 3, Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai