Anda di halaman 1dari 11

PERBEDAAN TINGKAT STRESS AKADEMIK PADA MAHASISWA

TINGKAT AKHIR DENGAN MAHASISWA BARU DI FAKULTAS ILMU


KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

SKRIPSI

OLEH:
ARI KURNIAWAN DAMA NUNA
2019610017

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2023
Nuna. A. K. D. 2023. Perbedaan Tingkat Stress Akademik Pada Mahasiswa
Tingkat Akhir Dengan Mahasiswa Baru Di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi. Tugas Akhir, Program Studi
Keperawatan, Fakultas Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Malang: (1) Wahidyanti Rahayu Hastutiningtyas, S.Kep, Ns., M (2) Yanti
Rosdiana, S.Kep., Ns., M. Kep

ABSTRAK

Stres akademik merupakan kondisi yang disebabkan oleh interaksi antara


individu dengan lingkungan akademik yang menimbulkan tuntutan-tuntutan yang
memberikan dampak terhadap fisik, intelektual, spiritual, psikologis dan sosial
dari seseorang mahasiswa dan kejadian stres akademik pada mahasiswa terus
meningkat. Tujuan penelitian yaitu mengetahui perbedaan tingkat stress akademik
pada mahasiswa tingkat akhir dengan mahasiswa baru di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi. Desain penelitian menggunakan cross
sectional. Populasi penelitian sebanyak 208 mahasiswa tingkat akhir (105
Mahasiswa) dan mahasiswa baru (103 Mahasiswa) di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, dengan jumlah sampel sebanyak
mahasiswa tingkat akhir (68 Mahasiswa) dan mahasiswa baru (68 Mahasiswa) di
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Sampel
diambil dengan teknik simple random sampling. Variabel penelitian adalah stres
akademik. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner Academic stress scale
(ASS) . Analisis data menggunakan uji marginal homoginety. Hasil penelitian ini
menunjukkan sebagian besar mahasiswa baru memiliki tingkat stres kategori
sedang pada mahasiswa baru di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana
Tunggadewi Malang, sebagian besar mahasiswa tingkat akhir memiliki tingkat
stress kategori berat pada mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang dan ada perbadaan tingkat stress
akademik pada mahasiswa tingkat akhir dengan mahasiswa baru di Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi dengan nilai p= (0,012).
Diharapkan bagi penelitian selanjutnya agar meneliti dukungan keluarga dalam
memenuhi kebutuhan kuliah sebagai faktor yang dapat mempengaruhi terjadi stres
pada mahsiswa

Kata Kunci : Mahasiswa Baru, Mahasiswa Tingkat Akhir, Stres Akademik

1
2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mahasiswa di Indonesia tergolong dalam remaja akhir dengan rentang usia

berkisar 18 sampai 40 tahun (Hurlock, 2015). Ifdil & Ardhi (2013) berpendapat

bahwa pada masa remaja banyak terjadi gejolak dan konflik sehingga tingkat stres

mahasiswa pada masa tersebut cenderung tinggi. Dunia pendidikan menjadi

perhatian penting karena pendidikan erat kaitannya dengan aktivitas-aktivitas

kampus maupun diluar kampus (Fachrosi & Supriyantini, 2017). Mahasiswa juga

memiliki tingkatan mulia dari mahasiswa semester baru sampai dengan semester

akhir.

Mahasiswa semester awal cenderung mengalami kewalahan dan kendala yang

dirasakan seperti perbedaan latar belakang budaya, tempat tinggal baru bagi

mahasiswa rantau (Wahyudi et al., 2017). Kurikulum belajar yang berbeda dari

masa, serta aktivitas-aktivitas padat pada perguruan tinggi yang membuat

mahasiswa kurang terampil dalam manajemen waktu (Sagita et al., 2017). Selain

itu, Nur dalam Maulina & Retno Sari (2018) mengatakan bahwa pada masa

peralihan mahasiswa didorong untuk berprestasi. Universitas California yang

dalam penelitiannya menemukan 300.000 mahasiswa baru pada 500 universitas

mengalami stres dan depresi, faktor yang mempengaruhi adalah pola pikir

mahasiswa yang terlalu cemas memikirkan sesuatu yang terjadi dalam kehidupan

mereka (Prasetyawan & Ariati, 2018).

Mahasiswa tingkat akhir merupakan mahasiswa berada disemester terakhir

semester 8. Menurut Roellyana & Listiyandini (2016) mahasiswa tingkat akhir


3

dituntut untuk bersikap optimis dan bertindak aktif dalam menuntaskan

permasalahan secara akademik maupun non akademik. Memenuhi tuntutan

tersebut, tidak semua permasalahan dapat dihadapi dengan lancar. Tantangan yang

dialami mahasiswa tingkat akhir menjadi kontribusi terhadap emosi negatif yang

berada pada masa transisi yang tidak pasti (Robinson, 2018). Hal tersebut dapat

mengakibatkan mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam memenuhi tuntutan dan

perubahan hidup (Habibie, dkk, 2019). Pengerjaan tugas akhir atau skripsi

tentunya memiliki tantangan dan hambatan.

Menyelesaikan skripsi harus ditempuh oleh semua mahasiswa S-1 yang ingin

mendapat gelar sarjana. Dalam proses mengerjakan skripsi, bukan suatu hal yang

mudah dilalui oleh mahasiswa. banyak kendala yang dihadapi dan tentu harus ada

pengorbanan yang dilalui untuk mendapatkan gelar sarjana (Kusumah, 2015).

Proses mengerjakan tugas akhir tentu mahasiswa juga menghadapi hambatan

tersebut membuat mahasiswa menjadi merasa tertekan, sehingga menimbulkan

gangguan psikologis yaitu stres mulai dari pusing, cemas, takut, sulit

berkonsentrasi, frustasi, putus asa, deg-degan, bingung, tidak termotivasi dan

kurang tidur atau insomnia (Saseno, 2011). Kejadian stres dan kecemasan pada

mahasiswa tingkat akhir terus terjadi.

Menurut data WHO tahun 2020 terdapat sekitar 20% atau lebih dari 350 juta

orang mengalami stres dan cemas di seluruh dunia. Prevalensi masyarakat

Indonesia yang mengalami stres dan cemas sebanyak 8% atau sebanyak 6,6 juta

jiwa, sedangkan prevalensi masyarakat di Jawa Timur yang mengalami stress dan

cemas pada tahun 2019 sebanyak sebesar 4,5% atau sabanyak 873.000 orang,

sedangkan di Kota Malang sekitar 1.100 orang mengalami gangguan jiwa yang
4

diawali dengan stres dan kecemasan (Kemenkes RI, 2019). Hal ini membuktikan

bahwa semakin banyak masyarakat atau mahasiswa yang mengalami kecemasan

dan stres sehingga berdampak terhadap gangguan mental dan penurunan

kesehatan (Ashari & Hartati, 2017). Stres dan kecemasan merupakan hal yang

sering ditemuai pada mahasiswa tingkat akhir atau semester akhir

Stres akademik merupakan kondisi yang disebabkan oleh interaksi antara

individu dengan lingkungan yang menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan-

tuntutan yang memberikan dampak secara total terhadap fisik, intelektual,

spiritual, psikologis dan sosial dari seseorang (Legiran, dkk, 2015). Stress juga

dapat terjadi pada semua orang yang mengalami tekanan berat misalnya pada

mahasiswa salah satu faktor penyebab stres pada mahasiswa tingkat akhir yakni

terdiri dari dua faktor yaitu, faktor internal diantaranya banyak tekanan dari pihak

dosen seperti mencari judul skripsi, mencari referensi, membuat proposal skripsi

dan susah menemui Dosen pembimbing, sedangkan faktor eksternal yaitu

kurangnya dukungan dari keluarga, ekonomi dan lingkungan (Rosanty, 2014).

Selain stres kecemasan juga dirasakan pada mahasiswa semester akhir.

Penelitian yang dilakukan oleh Giyarto (2018) hasil penelitian menunjukkan

bahwa informan mengalami kesulitan dalam mengerjakan skripsi, stres yang

dialami mahasiswa tingkat akhir dalam mengerjakan skripsi termasuk stres yang

negatif sebab stres tersebut memberikan dampak negatif yang buruk pada diri

mahasiswa tersebut. Widya Oryza (2016) hasil penelitian menunjukkan bahwa

ada hubungan tingkat stres dengan kejadian insomnia pada mahasiswa tingkat

akhir DIV Bidan Pendidik Reguler dalam penyusunan skripsi di Universitas

‘Aisyiyah Yogyakarta tahun 2016 dengan keeratan hubungan sedang. Wakhyudin


5

H, dan Putri A.D.S. (2020) menyatakan kecemasan berkomunikasi mahasiswa

dalam pengalaman interaksi komunikasi dengan dosen pembimbing dalam proses

bimbingan skripsi terjadi pada mahasiswa ketika menyusun maupun melakukan

bimbingan skripsi.

Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 03 Desmber 2022. Hasil

wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap 10 mahasiswa baru di

Universitas Tribhuwana Tunggadewi didapatkan sebanyak 8 Mahasiswa baru

mengatakan lelah, banyak tugas yang harus dikerjakan, masih kurang mengerti

dengan tugas diperkuliahan dan tugas kulia sulit dan 2 mahsiswa mengatakan

merasa senag dengan kulia, dapat mengerjakan tugas kulia. Sedangkan 10

mahasiswa tingkat akhir mengatakan bingung saat mengerjakan tugas akhir,

merasa tertekan dan bahkan mahasiswa tersebut merasa cemas karena berbagai

tekanan dari pihak dosen dalam mengerjakan skripsi, contohnya kegagalan

mencari judul skripsi, kesulitan mencari literatur dan bahan bacaan, serta kesulitan

menemui dosen pembimbing sedangkan 2 mahasiswa tinggkat akhir mengatakan

selalu berusaha mengerjakan tugas akhir atau skripsi. Berdasarkan latar belakang

tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul” Perbedaan

tingkat stress akademik pada mahasiswa tingkat akhir dengan mahasiswa baru di

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi”

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan tingkat stress akademik pada mahasiswa tingkat

akhir dengan mahasiswa baru di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana

Tunggadewi?
6

1.3 Tujuan Penilitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui perbedaan tingkat stress akademik pada mahasiswa tingkat akhir

dengan mahasiswa baru di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana

Tunggadewi

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat stress akademik pada mahasiswa tingkat akhir di

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

2. Mengidentifikasi tingkat stress akademik pada mahasiswa baru di Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

3. Menganalisis tingkat stress akademik pada mahasiswa tingkat akhir dengan

mahasiswa baru di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana

Tunggadewi

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai tingkat stress akademik

pada mahasiswa tingkat akhir dengan mahasiswa baru

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi mahasiswa

Hasil penelitian ini sebagai bahan untuk memudahkan kepada mahasiswa bah

wa betapa pentingnya mengontrol tingkat stress akademik pada mahasiswa

tingkat akhir dengan mahasiswa baru


7

2. Bagi peneliti

Dapat menambah pengetahuan tentang tingkat stress pada mahasiswa tingkat

akhir dengan mahasiswa baru


DAFTAR PUSTAKA

Agusmar, Dkk (2019) Perbandingan Tingkat Stres Pada Mahasiswa Angkatan


2018 Dengan Angkatan 2015 Fakultas Kedokteran Universitas
Baiturrahmah.
Https://Jurnal.Unbrah.Ac.Id/Index.Php/Heme/Article/View/238
Ambarwati, P. D., Pinilih, S. S., & Astuti, R. T. (2019). Gambaran Tingkat Stres
Mahasiswa. Jurnal Keperawatan Jiwa, 5(1), 40.
Https://Doi.Org/10.26714/Jkj.5.1.2017.40-4
Ambarwati. Gambaran tingkat stres mahasiswa, Jurnal keperawatan jiwa, 2017
Vol. 5 no. 1.
Angelin, L., Syenshie, W. V., Ferlan, P. A. (2021). “Tingkat Stres Berhubungan
Dengan Kejadian Generalized Anxiety Disorder (GAD) Pad Amahasiswa
Tingkat Akhir”. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ). Vol 9, No. 2, Hal 399-
408
Bariyyah & Latifah (2019). Kecerdasan Emosi Siswa Ditinjau Dari Jenis Kelamin
Dan Jenjang Kelas. Jurnal Penelitian Guru Indonesia
(Vol. 4 No 2, 2019). Https://Doi.Org/10.29210/02379jpgi0005
Bingku (2014) Perbedaan Tingkat Stres Mahasiswa Reguler Dengan
Mahasiswa Ekstensi Dalam Proses Belajar Di Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Unsrat MANADO.
Https://Media.Neliti.Com/Media/Publications/108659-ID-Perbedaan-
Tingkat-Stres-Mahasiswa-Regule.Pdf
Chow, C. M., Ruhl, H., & Buhrmesters, D. (2013). The Mediating
Role Of Interpersonal Competence Between Adolescents
Empathy And Friendship Quality: A Dydac Approch.
Adolescence, 191-200.
Hardisman. Hubungan Kualitas Tidur dengan Prestasi Akademik Mahasiswa
Program Studi Pendidikan DokterAngkatan 2010 FK Universitas
Andalas. Jurnal Kesehatan Andalas, 2016 Volume 5, nomor 1.
Hastuti. 2016. hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada mahasiswa
yang menyusun skripsi di stikes muhammadiyah klaten, Jurnal kesehatan
masyarakat,Vol. 11 no. 22.
Hawari, D. (2018). Manajemen Stres Cemas dan Depresi (Jakarta). Balai Penerbit
FKUI.
Hidayat, O., & Fourianalistyawati, E. (2014). Peranan Mindfulness Terhadap
Stres Akademis Pada Mahasiswa Tahun Pertama The Role of
Mindfulness to Academic Stress on The First- Year University Students.
Jurnal Psikogenesis, 5(1), 1–6.
Hurlock, E. (2015). Psikologi Perkembangan. Erlangga.

8
9

Ifdil, T., & Ardi, Z. (2013). Kondisi Stres Akademik Siswa SMA Negeri di Kota
Padang. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 1, 143–150.
Kemdikbud, (2019).Tugas Akhir.
Https://Lmsspada.Kemdikbud.Go.Id/Mod/Resource/View.Php?
Id=59840\
Kurniyati, Dkk (2021). Hubungan Implementasi Pendidikan Karakter Dengan
Kecerdasan Emosional Siswa SMP X Kepulauan
Anambas.
Https://Karyailmiah.Unisba.Ac.Id/Index.Php/Psikologi/Article/Viewfile/
25753/Pdf
Legiran, Azis, M. Z., & Bellinawati, N. (2015). Faktor risiko stres dan
perbedaannya pada mahasiswa berbagai angkatan di Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang. 2(2), 197–202.
https://doi.org/10.1063/1.3106611
Lemma, S., et.al. 2012. Sleep quality and its psychological correlates among
university students in Ethiopia: a cross-sectional study. Journal of BMC
Psychiatry 12 (237). Doi:10.1186/1471-244X-12-237.
Lovibond, S. H., & Lovibond, P. F. (1995). Manual for the Depression Anxiety
Stress Scales (2nd ed.). Sydney: Psychology Foundation of Australia.
Lubis & Nurlaila. Mengapa tingkat stres pelajar makin tinggi, Jurnal psikologi,
2010 volume 2, nomor 3.
Lukaningsih, Z. dan Bandiyah, S. 2011. Psikologi Kesehatan. Yoogyakarta: Nuhu
Medika.
Maharani & Budiman (2020) Hubungan Stress Akademik Dengan Prokrastinasi
Akademik Pada Mahasiswa Dalam Masa Pandemi.
Https://Karyailmiah.Unisba.Ac.Id/Index.Php/Psikologi/Article/View/
24257
Manjunath, R., & Kulkarni, P. (2013). Mental Health Status and Depression
among Medical Students in Mysore, Karnataka-An Untouched Public
Health Issue. Natl J Community Med, 4(1), 50–53.
Maulina, B., & Sari, D. R. (2018). Derajat Stres Mahasiswa Baru Fakultas
Kedokteran Ditinjau Dari Tingkat Penyesuaian Diri Terhadap Tuntutan
Akademik. Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Konseling: Jurnal Kajian
Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan Konseling, 4(1), 1–5.
Ni’matuzahroh, W. A. dan. (2016). Terapi Spritual Emotional Freedom Technique
(SEFT) untuk Menurunkan Tingkat Stres Akademik Pada Siswa
Menengah Atas di Pondok Pesantren.
Oryza, W., & Daryanti, M. S. (2016). Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian
Insomnia pada Mahasiswa Tingkat Akhir DIV Bidan Pendidik Reguler
dalam Penyusunan Skripsi di Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta, 2016.
https://doi.org/10.1095/biolreprod.102.013508
10

Porwoningsih. Pengaruh penulisan skripsi terhadap simtom depresi dan simtom


kecemasan pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas
muhammadiyah sumatera utara angkatan 2014, Jurnal Ibnu sina
biomedika, 2018 Volume 22, nomor 1.
Prasetyawan, A. B., & Ariati, J. (2018). Hubungan Antara Adversity Intelligence
Dan Stres Akademik Pada Anggota Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam
(Mapala) Di Universitas Diponegoro Semarang. Empati, 7(2), 236–244
Sagita & Rhamadona (2021). Perbedaan Stres Akademik Antara Mahasiswa
Tahun Awal Dan Mahasiswa Tahun Akhir.
Https://Jurnal.Umsu.Ac.Id/Index.Php/Biblio/Article/View/5049
Simbolan, D. 2012. Gambaran Stres Mahasiswa Sarjana Keperawatan Sumatera
Utara.
Stores, G. 2009. Insomnia and other adult sleep problem. Oxford: Oxford
University Press.
Wahyuni, L. T. 2016. Hubungan Stres dengan Kualitas Tidur Mahasiswa Profesi
Keperawatan STIKes Ranah Minang Padang Tahun 2016. Skripsi.
Sumatera Barat: Universitas Muhammadiyah.
Wilkinsons, J.M. and Treas, L.S. 2011. Fundamental of nursing: Theory,
concepts, and application (Vol. 1). Philadelphia: F.A. Davis Company.
Yhuda. Hubungan Antara Tingkat Kecemasan dengan Kejadian Insomnia Pada
Mahasiswa yang Akan Menghadapi Ujian Akhir Semester (UAS) Di
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, Nursing News, 2017
Volume 2, Nomor 1

Anda mungkin juga menyukai