Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Stres adalah reaksi atau respons psikososial (tekanan mental atau

beban kehidupan). Stres dewasa ini digunakan secara bergantian untuk

menjelaskan berbagai stimulus dengan intensitas berlebihan yang tidak

disukai berupa respons fisiologis, perilaku, dan subyektif terhadapat stres.

Konteks yang menjembatani pertemuan antara individu dengan stimulus

yang membuat stres, semuanya sebagai sistem (WHO,158). Stress adalah

respon manusia yang bersifat nonspesifik terhadap setiap tuntunan

kebutuhan yang ada dalam dirinya (pusdikakes depkes. RI dalam sunaryo

2004).

Stress adalah bagian alami dan penting dari kehidupan, tetapi apabila

berat dan berlangsung lama dapat merusak kesehatan kita. Remaja

bereaksi terhadap stress dengan cara yang berbeda-beda. Meskipun stress

dapat membantu menjadi lebih waspada dan antisipasi ketika dibutuhkan,

namun dapat juga menyebabkan gangguan emosional dan fisik. (P2PTM

kemenkes RI) Stress adalah suatu keadaan yang dihasilkan oleh

perubahan-perubahan lingkungan yang diterima sebagai suatu hal yang

menantang, mengancam atau merusak terhadap keseimbangan atau

ekuilibrium dinamis seseorang. (smeltzer & bare, 2002).

Stres adalah respon individu terhadap keadaan atau kejadian yang

memicu stres (stressor), yang mengancam dan mengganggu seseorang


untuk menanganinya. Sumber stres dibagi tiga yaitu, stres yang bersumber

dari diri sendiri, keluarga, masyarakat atau lingkungan (Hidayat, 2004).

Mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut

ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga

lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki

tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan

perencanaan dalam bertindak.Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat

dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap

mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling melengkapi. Mahasiswa

dalah manusia yang tercipta untuk selalu berpikir yang saling melengkap

(Dwi Siswoyo, 2007: 121).

Purwati (2012) mengatakan jumlah mahasiswa yang mengalami stres

akademik meningkat setiap semester. Menurut Govaerst dan Gregoire

(2004) mengatakan stres yang paling umum dialami mahasiswa

merupakan stres akademik. Stres akademik diartikan sebagai suatu

keadaan dimana individu mengalami tekanan hasil prestasi dan penilaian

tentang stresor akademik, yang berhubungan deangan ilmu pengetahuan

dan pendidikan di perguruan tinggi (Govaerst & Gregoire, 2004). Menurut

Hicks dan Heastie (2008) mahasiswa rentan mengalami stres akademik,

disinyalir karena dampak tuntutan dari rutinitas belajar dalam dunia

perkuliahan, tuntutan untuk berpikir kritis, kehidupan yang mandiri, serta

berperan serta dalam kehidupan sosial bermasyarakat.


Tuntutan yang dihadapi oleh mahasiswa tidak hanya tuntutan

akademik saja, namun tuntutan non akademik dan tuntutan diluar

perkuliahanpun bisa menjadi stresor bagi mahasiswa, seperti bersosialisasi

dan menyesuaikan diri dengan teman sesama mahasiswa dengan

karakteristik dan latar belakang berbeda, perbedaan bahasa yang

digunakan, dalam hal biaya perkuliahan, pasangan, dan bekerja untuk

menambah uang saku. Kondisi ini juga dihadapi oleh mahasiswa tingkat

akhir yang sedang menghadapi tugas akhir (Indra, 2012).

Mahasiswa tingkat akhir umumnya dihadapkan pada tuntutan dan

beban yang lebih banyak lagi, yaitu salah satunya kesegeraan

menyelesaikan studi dan tugas akhir (Hedissa, 2009). Tugas akhir jenjang

sarjana yaitu skripsi. Skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib di tulis

oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan

akademisnya (Sugiyono, 2013). Prosedur belajar dalam skripsi

berlangsung secara individual, hal tersebut berbeda dengan mata kuliah

lain yang umumnya dilakukan secara klasikal atau berkelompok. Proses

belajar secara individual menuntut mahasiswa untuk dapat mandiri dalam

mencari pemecahan dari masalah-masalah yang dihadapi (Ningrum, 2011).

Bagi para mahasiswa, ternyata tugas skripsi tersebut merupakan tugas

yang tidak ringan. Pada umumnya perjalanan studi mahasiswa menjadi

tersendat-sendat atau terhambat ketika menyusun skripsi. Mahasiswa pada

awalnya memiliki semangat, motivasi, dan minat yang tinggi terhadap

skripsi, namun keadaan ini menurun seiring dengan kesulitan-kesulitan


yang dialami. Kesulitan ini sering membuat mahasiswa putus asa, stres

dan membuat mahasiswa tidak dapat menyelesaikan studinya tepat waktu

(Ningrum, 2011).

Stres dalam mempersiapkan skripsi bisa menyebabkan seseorang

bunuh diri, sebuah literatur membahas tentang mahasiswa berkebangsaan

Indonesia yang kuliah di Nayang Technological University (NTU)

Singapura, bunuh diri karena stres dalam mengerjakan tugas akhir,

mahasiswa yang berinisial D menikam dosen pembimbingnya kemudian

mengiris pergelangan tangannya dan bunuh diri dengan terjun dari lantai 7

(Tim liputan Indosiar, 2009).

Mahasiswa stres karena tugas akhir terjadi bukan hanya di luar negri

saja namun di Indonesia pun didapat informasi bahwa mahasiswa

Universitas Sumatra Utara (USU) gantung diri di kamar kosnya,

mahasiswa yang berinisial F merupakan mahasiswa tingkat akhir jurusan

teknik kimia Universitas Sumatra Utara (USU), salah satu teman F

mengatakan, bahwa F akhir-akhir ini terlihat stres karena dikejar tenggat

waktu skripsi, F diberi waktu tiga bulan lagi untuk menyelesaikan

skripsinya dan jika F tidak menyelesaikannya maka F akan di DO,

masalah F bertambah karena laptop F hilang dan semua data ada

didalamnya (Mahardiansyah, 2014).

Menurut Ningrum (2011) Kendala yang dialami mahasiswa pada saat

menyusun tugas akhir hampir sama yaitu kesulitan dalam berhubungan

dengan dosen pembimbing, kesulitan dalam mencari


literatur/referensi/data, kesulitan dalam menentukan judul, kemampuan

dalam membuat tulisan, kurang menguasai metodelogi penelitian atau

konsep, kemampuan mengoprasikan komputer, kesehatan dan pembagian

waktu (bagi mahasiswa yang kuliah sambil bekerja). Kendala atau masalah

tersebut merupakan stresor yang dapat membebani mahasiswa yang

sedang menyusun skripsi. Kondisi yang membebani tersebut yang

dinamakan stres (Lazarus & Folkman, 1984).

Banyak faktor yang mempengaruhi, baik berasal dari faktor dalam diri

atau berasal dari luar individu tersebut. Sumber stres juga memegang

peranan yang amat penting dalam menimbulkan terjadinya stres. Tingkat

frustasi, konflik, lingkungan, tekanan atau krisis merupakan beberapa

sumber yang memicu terjadinya stres terutama pada mahasiswa. Tingkat

stres yang terjadi pada masing- masing mahasiswa tentunya berbeda antara

mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lain, termasuk

antarmahasiswa keperawatan Universitas mandala waluya. Hal tersebut

dipengaruhi oleh kemampuan mahasiswa dalam menghadapi dan

mengatasi stres yang terjadi dalam dirinya, juga bergantung dengan

seberapa besar mahasiswa yang bersangkutan dapat beradaptasi dengan

lingkungan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di universitas mandala waluya

terhadap mahasiswa keperawatan di kelas j2, banyak mahasiswa

mengatakan bahwa mengalami stress ketika menjelang ujian akhir ini.

Penyebab stress mahasiswa juga berbeda-beda, mulai dari dia tidak bisa
mengatur waktunya, judul yang terus diganti pembimbingnya,

pembimbing yang susah dihubungi, perubahan gaya belajar yang harus

online, ditambah lagi dengan biaya ketika semester akhir yang banyak

keluar untuk persiapan tugas akhirnya. Maka itu peneliti tertarik untuk

mengetahui apakah kejadian tersebut ada hubunganya dengan kejadian

stress pada mahasiswa keperawatan menjelang ujian akhir di universitas

mandala waluya.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “faktor- faktor yang berhubungan dengan

kejadian stress pada mahasiswa keperawatan menjelang ujian akhir di

Universitas Mandala Waluya”.

2. Rumusan masalah

1. Apakah ada hubungan mata kuliah yang tertinggal dengan stress

mahasiswa keperawatan menjelang ujian akhir di universitas mandala

waluya?

2. Apakah ada hubungan pembimbing yang tidak responsif dengan stress

mahasiswa keperawatan menjelang ujian akhir di universitas mandala

waluya?
C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi stress pada

mahasiswa keperawatan menjelang ujian akhir di universitas mandala

waluya.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui hubungan mata kuliah yang tertinggal dengan

stress mahasiswa keperawatan menjelang ujian akhir di universitas

mandala waluya.

b. Untuk mengetahui hubungan pembimbing yang tidak responsif

dengan stress mahasiswa keperawatan menjelang ujian akhir di

universitas mandala waluya

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Mahasiswa

Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa dalam upaya melakukan

penanganan dan pencegahan masalah dalam menghadapi ujian akhir.

b. Bagi Institusi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

institusi untuk memberikan pengetahuan tentang faktor – faktor yang

mempengaruhi tingkat kejadian stres pada mahasiswa.

c. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat berguna bagi peneliti untuk mendapatkan

pengalaman dalam hal meneliti sehingga aka terpacu untuk meningkatkan

potensi diri.

Hasil penelitian ini dapat berguna bagi peneliti untuk mendapatkan

pengalaman dalam hal meneliti sehingga akan terpacu untuk meningkatkan

potensi diri sehubungan dengan stress ketika menghadapi ujian akhir.

2. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya serta memperluas

khasanah ilmu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi stress pada

mahasiswa keperawatan menjelang ujian akhir di universitas mandala

waluya.
E. Kebaruan penelitian

No Judul, Tahun, & Hasil Metode Persamaan Perbedaan

. Nama peneliti Penelitian


1 Faktor- faktor yang Dari hasil penelitian Metode - Metode - populasi
memepengaruhi dapat dilihat bahwa penelitian penelitiaan dan sampel
tingkat stress pada terdapat hubungan yang -Variabel - responden
lansia pensiunan di yang bermkna antara digunakan dependen
wilayah kerja faktor status ekonomi adalah Cross -Teknik
puskesmas pelitakan dengan tingkat stres sectioanal. penganbilan
kabupaten polewali lansia pensiunan, sampel
mandar, 2011, andi diman hasil uji fisher
yunitasari. diperoleh p = 0,04 < α
0,05. Hubungan antara
pekerjaan sekarang
dengan tingkat stres
lansia pensiunan,
dimana hasil uji fisher
diperoleh p = 0,04 < α
0,05. Sementara
hubungan antara faktor
kondisi fisik dengan
tingkat stres lansia
pensiunan, dimana
hasil uji fisher
diperoleh p = 0,03 < α
0,05. Namun lain hal
dengan hubungan
kemandirian dengan
tingkat stres lansia
pensiunan, dimana
hasil uji fisher
diperoleh p = 1 ≥ α
0,05.

2 Analasis faktor Jenis - Met - Varia


penyebab tingkat Hasil penelitian penelitian ini ode ble
kejadian stress pada menunjukan adalah pene indep
mahasiswa fakultas bahwa 37.3 % deskriptif litia enden
kedokteran universitas mahasiswa dengan n - Tekni
hasanudin angkatan angkatan 2015 metode cross - Vari k
2015, 2017, amiruddin mengalami sectional dan abel penga
stres ringan, menggunakan depe mbila
38.7 % teknik simple nden n
mahasiswa random t sampe
sampling l
mengalami
stres sedang,
dan 24.0 %
mahasiswa
mengalami
stres tinggi.
Hasil  penelitia
n
menggunakan
chi-square
menunjukan
bahwa faktor-
faktor yang
mempengaruhi
seperti jenis
kelamin,
tempat tinggal

3 Tingkat stress Hasil penelitian ini jenis - Vari - Tekni


mahasiswa ketika menunjukkan bahwa penelitian able k
menempuh skripsi, mahasiswa yang yang di depe penga
2017, dhicky zakaria. mengalami stres dalam gunakan yaitu nden mbila
mengerjakan skripsi penelitian n
dengan kategori ringan deskriptif sampl
sebesar 8,5%, kemudian kuantitatif. e
dengan kategori sedang - Varia
sebesar 86,5%, dan ble
kategori berat 5%. Hal indep
ini menunjukkan bahwa enden
skripsi cukup
menjadikan stresor pada
mahasiswa UMM.
4 faktor- faktor yang Setelah diteliti Jenis - Vari - Varia
mempengaruhi stress menggunakan metode penelitian ini bel ble
mahasiswa program chi-square, beberapa adalah depe indep
transfer keperawatan faktor yang deskriptif nden enden
yang sedang menyusu mempengaruhi stres dengan - Met
n skripsi, 2017, agnes mahasiswa keperawatan metode cross ode
putrid s marbun, DKK. program transfer sectional pene
angkatan 2016 yang litia
sedang n
menyusun skripsi, yaitu
faktor perilaku
mahasiswa (p value =
0,028), kognitif
mahasiswa (p value =
0,049), emosional
mahasiswa (p value =
0,038) dan lingkungan
fisik mahasiswa (p
value = 0,026).
5 Analisis faktor-faktor Hasil penelitian Penelitian ini - Vari - Meto
yang mempengaruhi menunjukkan bahwa menggunakan able de
stress pada mahasiswa terdapat dua faktor yang desain depe peneli
dalam meyusun skripsi mempengaruhi stres Penelitian nden tian
jurusan manajeman pada mahasiswa dalam eksploratif. - Varia
undiksha angkatan penyusunan skripsi, ble
2009, 2014, wayan yaitu (1) faktor indep
sudarya, dkk lingkungan internal enden
yang mencakup kondisi
fisik, perilaku, minat,
kecerdasan emosi,
kecerdasan
intelektual, dan
kecerdasan spiritual, (2)
faktor lingkungan
eksternal yaitu tugas,
lingkungan sosial, dan
lingkungan fisik baik di
lingkungan keluarga
maupun lingkungan
kampus.

6 Faktor- faktor yang Terdapat 50% 76 responden  - Vari - Varia


berhubungan dengan mahasiswa mengalami diambil dari  able ble
stress mahasiswa stres karena faktor mahasiswa depe indep
tingkat akhir S1 ilmu pribadi, 6,6% tingkat akhir nden enden
keperawatan di stikes mahasiswa S1
widiya husada mengalami stres karena Ilmu Kepera
semaranag faktor keluarga, 73,7% watan dengan
mengalami stres karena teknik Total
faktor akademik dan Sampling
87,4% serta
mahasiswa mengalami memenuhi
stres dengan rentang kriteria
ringan sampai sedang. inklusi dan
eksklusi. Uji
hubungan
variabel
menggunakan
uji Rank
Spearman.
7 Faktor- faktor yang Dari hasil uji statistic Penelitian ini - Vari - Tekni
berhubungan stress didapatkan bahwa menggunakan able k
akademik pada sebagian besar design cross depe penga
mahasiswa stikes responden mempunyai sectional nden mbila
garaha medika, 2020, tingkat stres sedang study. - Met n
hamzah b dan (34,8%), nilai variabel ode sampe
rahmawati hamzah. usia p value = 0,001, pene l
beban kuliah p value = litia
0,045, indeks prestasi p n
value = 0,302, dan - Vari
status tempat tinggal p able
value = 0,166. Sehingga inde
terdapat hubungan pend
antara usia dan beban en :
kuliah dengan stres peru
akademik pada baha
mahasiswa n
gaya
belaj
ar
8 Self disclosure Dan Hasil penelitian Penelitian - Vari - Varie
tingkat stress pada menunjukkan tidak menggunakan able abel
mahasiswa yang terdapat pengaruh metode depe indep
sedang mengerjakan self disclosure terhadap korelasional nden enden
skripsi, 2018, witirn tingkat stres. dengan - Meto
gamayanti, dkk analisis de
regresi linier peneli
sederhana. tian
- Alat
ukur
9 Kesejahteraan Hasil penelitian ini Desain - Vari - Varia
psikolosgis dan menunjukkan bahwa penelitian abel bel
tingakat stress pada ada hubungan yang kuat yang depe indep
mahasiswa akhir, antara kesejahteraan digunakan nden enden
2019, syifa aulia psikologis dengan adalah - Met - Popul
tingkat stres dengan deskriptif ode asi
korelasi negatif (r= korelasi pene dan
-0,649; p= 0.000). dengan litia sampe
Pendidikan kesehatan pendekatan n l
dan meningkatkan cross
kesejahteraan sectional
psikologis perlu terhadap 108
dilakukan sebagai cara mahasiswa
untuk menurunkan tingkat akhir
tingkat stres yang FIK UI yang
dialami mahasiswa sedang
tingkat akhir. mengerjakan
skripsi
dengan
menggunakan
metode
pengampilan
sampel total
sampling.
10 Hubungan Hasil penelitian Desain - Vari - Varia
ketergantungan gawai ini juga menemukan penelitian ini abel bel
dengan stress mahasiswa mengalami adalah inde indep
akademik mahasiswa stres akademik sedang cross pend enden
keperawatan, 2020, sebanyak 66,4% dan sectional, en - Tekni
giur hargiana mahasiswa mengalami teknik sampel - Met k
ketergantungan menggunakan odep penga
terhadap gawai pada proportional eneli mbila
kategori sedang stratified tian n
sebanyak random sampe
69,9%. Ketergantungan sampling l
terhadap gawai dan dengan
stress akademik melibatkan
memiliki hubungan 229
yang mahasiswa.
saling memengaruhi,
seseorang dengan
ketergantungan gawai
yang tinggi akan
memiliki
stress akademik yang
tinggi pula dan
sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai