Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN DENGAN KOPING

STRES PADA MAHASISWA NON REGULER STIKES HUSADA


JOMBANG DALAM MENGHADAPI SKRIPSI

Oleh :
Dwi Wahyu Ratnawati
BAB : I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berbagai kondisi permasalahan yang dihadapi tentunya tidak selalu
merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi individu, tetapi juga
pengalaman yang memicu munculnya stres. Individu harus senantiasa
beradaptasi dan mengelola dirinya untuk menghadapi stres, sebab jika tidak
diatasi dengan tepat maka stres berpotensi menimbulkan efek negatif bagi
individu secara biologis, psikologis, dan sosial. Efek yang dimunculkan stres
antara lain membuat individu menjadi lebih rentan terhadap penyakit infeksi,
gangguan pernafasan, jantung, dan menimbulkan distres, serta menyebabkan
insomnia (Mika, 2016)
Kondisi atau kejadian yang dialami oleh beberapa orang secara
bersamaan direspons secara berbeda oleh masing-masing individu. Ada
individu yang terlihat tetap tenang dalam berbagai keadaan yang sulit dan
dapat melewatinya dengan baik, namun ada juga individu yang mudah
tertekan dan kesulitan dalam menyesuaikan dirinya maupun mengatasi
keadaan yang terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
individual dalam dinamika respons terhadap stres. Stres merupakan kondisi
ketika individu memaknai suatu kejadian sebagai hal yang membahayakan,
menantang, atau mengancam individu (Taylor, 2012).
Dalam bentuk-bentuk dan indikator dari coping stress terbagi menjadi
dua yaitu problem focused coping dan emotion focused coping. Lazarus
(dalam Prayascitta,2010) mengartikan bahwa problem focused coping atau
coping yang berfokus pada masalah merupakan strategi yang digunakan untuk
penanganan stres atau coping yang berpusat atau fokus pada masalah, dimana
individu berusaha langsung menghadapi sumber masalah, mencari sumber
masalah, mengubah lingkungan yang menyebabkan stres dan berusaha
menyelesaikan sehingga pada akhirnya stres berkurang atau hilang.
Sedangkan, emotion focused coping atau coping yang berfokus pada emosi
merupakan strategi penanganan stres dimana indvidu memberikan respon
terhadap situasi stres dengan meniadakan fakta-fakta yang tidak
menyenangkan dimana individu cenderung untuk mengatur emosinya dalam
rangka penyesuaian diri.
Mahasiswa adalah individu yang sedang menimba ilmu dan menempuh
pendidikan disalah satu perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, dalam
bentuk universitas, sekolah tinggi, akademik dan politeknik (Hartaji, 2012).
Seorang mahasiswa memiliki peranan penting dalam memperdalam dan
mengembangkan dirinya didalam bidang ilmu yang ia tekuni. Seorang
mahasiswa juga dituntut untuk dapat sesegera mungkin menyelesaikan masa
studinya. Untuk itu, pada masa akhir studinya seorang mahasiswa diberikan
tugas akhir yang biasanya disebut dengan skripsi. Skripsi wajib untuk
dipenuhi dan dilakukan oleh mahasiswa program S1 sebagai syarat kelulusan
dan gelar sarjana.
Dalam proses penyusunan skripsi, mahasiswa melakukannya secara
individual. Setiap mahasiswa memiliki fenomena, judul, dan juga jenis skripsi
yang berbeda beda. Dalam pengerjaannya juga tentu memiliki tingkat
kesulitan yang berbeda beda pula. Menurut sebagian besar mahasiwa, skripsi
merupakan sebuah tugas yang tentu tidak ringan. Banyak mahasiswa yang
mengalami kesulitan ataupun masalah dalam proses penyusunan skripsi.
Mereka merasa diberikan beban yang berat yang mengakibatkan kesulitan
yang dirasakan berkembang menjadi stres dan hilangnya semangat sehingga
mengakibatkan mahasiswa menunda-nunda untuk mengerjakan skripsi
mereka.
Dalam penelitian Ismiati (2015) menjelaskan bahwa penyebab stres
mahasiswa yang sedang menyusun skripsi secara garis besar dapat dibagi
dalam dua faktor, yaitu : faktor yang pertama adalah faktor internal, yang
disebabkan karena ; pengalaman baru, manajemen waktu yang kurang baik,
pesimis. Faktor yang kedua adalah faktor eksternal. Faktor luar yang
menyebabkan mahasiswa stres dalam menyusun skripsi adalah sebagai berikut
; lingkungan tempat tinggal yang tidak nyaman, kurang tersedianya referensi
atau buku yang terkait dengan penelitian, dan kesulitan menjumpai dosen
pembimbing untuk konsultasi.
Penelitian yang dilakukan Hermawan (dalam Marbun & Arneliwati,
2017) terhadap 41 orang mahasiswa yang menghadapi skripsi di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral Achmad Yani Yogyakarta menunjukkan
bahwa sebanyak 51,2 % mahasiswa mengalami stres sedang, 17,1 %
mahasiswa mengalami stres rendah, dan 31,7 % mahasiswa mengalami stres
tinggi. Sejalan dengan hasil penelitian Marbun & Arneliwati (2017) yang
menjelaskan bahwa stres mahasiswa yang menyusun skripsi sebanyak 73
responden (91,8 %) memiliki stres sedang, (4,1 %) memiliki stres berat, dan
(4,1 %) memiliki stres ringan. Dan setelah diteliti lebih lanjut menggunakan
metode statistik beberapa faktor yang mempengaruhi stres mahasiswa yang
sedang menyusun skripsi yaitu faktor perilaku mahasiswa, koggnitif
mahasiswa, emosional mahasiswa dan lingkungan fisik mahasiswa.
Gamayanti, Mahardianisa & Syafei (2018) menjelaskan gejala stres
yang muncul umumnya dibagi ke dalam tiga aspek, pertama gejala fisik
berupa gangguan tidur (tidak bisa tidur atau terbangun tengah malam dan
tidak bisa melanjutkan tidurnya) dan berubahnya selera makan. Gejala
emosional berupa perubahan suasana hati, merasa gelisah, mudah marah dan
tidak memiliki semangat dalam melakukan akivitas (malas). Gejala berupa
tidak bisa fokus dalam berpikir, mudah lupa, sulit menemukan ide, berpikir
negatif menjadi meningkat, dan pikiran menjadi kacau.
Fenomena yang peneliti amati, stres pada mahasiswa penyusun skripsi
terjadi pada mahasiswa tingkat akhir program reguler khusus STIKes Husada
Jombang mereka yang menempuh kukliah sambil bekerja dan 97% telah
berkeluarga sering berkeluh kesah, sering merasa lelah, pusing, terlihat lesu
dan tidak bersemangat, bahkan ada beberapa yang merasa ingin mengakhiri
studinya begitu saja atau membuat status di media sosial berisi keluhan
tentang perasaannya ketika mengalami kendala dalam menyelesaikan skripsi.
Dari latar belakang tersebut maka peneliti akan melakukan penelitian dengan
judul hubungan karakteristik kepribadian dengan koping stres pada mahasiswa
non reguler stikes husada jombang dalam menghadapi skripsi

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan karakteristik kepribadian dengan koping stres


pada mahasiswa non reguler stikes husada jombang dalam menghadapi
skripsi?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisis hubungan karakteristik kepribadian dengan koping stres


pada mahasiswa non reguler stikes husada jombang dalam menghadapi
skripsi

1.3.2 Tujuan Khusus

1) Mengidentifikasi karakteristik kepribadian pada mahasiswa non


reguler stikes husada jombang dalam menghadapi skripsi
2) Mengidengntifikasi koping stres pada mahasiswa non reguler stikes
husada jombang dalam menghadapi skripsi
3) Mengidentifikasi hubungan karakteristik kepribadian dengan koping
stres pada mahasiswa non reguler stikes husada jombang dalam
menghadapi skripsi

1.4 Manfaat

1) Bagi institusi pendidikan


Sebagai tambahan referensi berkaitan dengan karakteristik kepribadian
dan mekanisme koping, sehingga dapat memotivasi mahasiswa tingkat
akhir dalam menyelesaikan tugas akhir atau skripsi
2) Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan sebagai acuan/dasar
penelitian lanjutan terkait hubungan karateriktik kepribadian dengan
kping stres pada mahasiswa tingkat akhir
3) Bagi Perawat
Memberi masukan kepada perawat untuk lebih memperisipkan diri
dalam menempuh tugas akhir dengan terencana sehingga tiudak
menggangu pelayanan keperawatan di tempat bekerja.

Anda mungkin juga menyukai