Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN AKHIR

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM MANDIRI

Psikoedukasi Manajemen Stres Pada Remaja Di SMP Negeri 2 Kuta Baro

Tim Pengusul

Ns. Syarifah Rauzatul Jannah, MNS., Ph.D (NIP 197702242002122001)


Dr. Marthoenis, M.Sc., MPH (NIP 198307292022031001)
Dr. Ns. Fithria, S. Kep., MNS (NIP 197804152003122001)

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
NOVEMBER, 2022
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM MANDIRI

1. Judul: Psikoedukasi Manajemen Stres Pada Remaja Di SMP Negeri 2 Kuta Baro
2. Tim Pengabdi:

Bidang
No Nama Jabatan Keahlian Instansi Asal
1. Ns. Syarifah Rauzatul Ketua Fak. Keperawatan
Jiwa
Jannah, MNS., Ph.D USK
2. Dr. Marthoenis, M.Sc., Anggota Fak. Keperawatan
MPH 1 Jiwa USK
3. Dr. Ns. Fithria, S. Kep., Anggota Fak. Keperawatan
MNS 2 Komunitas USK

3. Objek Pengabdian yaitu Masyarakat khusunya remaja (siswa) di Sekolah SMP


Negeri 2 Kecamatan Kuta Baru, Kabupaten Aceh Besar
4. Masa Pelaksanaan
Mulai: November Tahun 2022
5. Lokasi pengabdian di Sekolah SMP Negeri 2 Kuta Baro
6. Instansi lain yang terlibat adalah Puskesmas Kuta Baro sebagai pihak yang akan
menindaklanjuti evaluasi dan monitoring program
7. Temuan yang ditargetkan adalah dengan adanya pelaksanaan Psikoedukasi
Manajemen Stres Pada Remaja Di SMP Negeri 2 Kuta Baro dapat mengetahui
pengalaman individu dalam menyelesaikan setiap permasalahan dengan cara
dan koping yang konstruktif
8. Kontribusi mendasar pada bidang ilmu kesehatan yaitu untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat terutama remaja (siswa) untuk dapat mengelola stres
dalam meningkatkan prestasi sekolah dan kesejahteraan emosional di kalangan
remaja.
9. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran: Tidak ada publikasi ilmiah
10. Rencana luaran HKI, Buku, Purnarupa atau luaran lainnya yang ditargetkan,
tahun rencana perolehan atau penyelesaian: Tidak ada

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Masa remaja didefinisikan sebagai periode transisi utama antara masa
kanak-kanak dan dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, emosional,
dan sosial yang cepat. Remaja (usia 10 hingga 19) berjumlah sekitar 17% dari
populasi dunia (Rentala et al., 2019). Di Indonesia, populasi remaja sebanyak
46 juta atau sekitar 17% dari jumlah penduduk (Ministry of Health Republic of
Health, 2019). Stres adalah pengalaman umum selama masa remaja dalam
periode ini). Dalam berbagai penelitian yang berfokus pada stres, para remaja
telah menunjukkan beberapa sumber stres antara lain: sekolah, teman,
keluarga, dan kurangnya minat terhadap pendidikan dan masa depan. Di antara
sumber-sumber ini, remaja melaporkan tugas sekolah sebagai sumber stres
yang paling sering. Mereka secara khusus melaporkan tentang kekhawatiran
ujian dan nilai, ketakutan akan keberhasilan atau kegagalan, kecemasan ujian
atau kinerja, penerimaan oleh guru, dan mencemaskan di masa depan (Rentala
et al., 2019).

Berbagai penelitian yang dilakukan di kalangan remaja di negara-


negara Asia yang berhubungan dengan stres selama masa remaja menyebutkan
sekolah sebagai kontributor utama stres remaja. Studi empiris telah
menunjukkan bahwa masalah akademik umumnya menjadi perhatian utama
remaja di seluruh dunia, dan tekanan akademik yang berlebihan untuk
berprestasi lebih baik dalam tugas sekolah lebih keras di Korea Selatan. Ada
peningkatan yang terlihat dalam kejadian masalah psikologis yang mengarah
ke stres dan efek stres bagi remaja Korea (Park & Kim, 2018). Selain itu, Di
Cina, siswa mengalami tekanan akademik yang lebih besar karena beban
pekerjaan rumah yang lebih berat dan harapan akademik yang lebih tinggi dari
orang tua dan guru. Penelitian sebelumnya menggambarkan bahwa belajar
adalah prioritas utama dalam kehidupan siswa Cina, dan lebih dari 50%
tekanan harian remaja Cina dikaitkan dengan belajar (Jiang et al., 2021).

1
Berdasarkan penelitian Parikh et al., (2019) terhadap 191 remaja laki-
laki dan perempuan sekolah berusia 11-17 tahun di India melaporkan bahwa
lingkungan sosial (rumah, sekolah, teman sebaya dan lingkungan sekitar)
berperan besar dalam menimbulkan stres dalam kehidupan sehari-hari remaja.
Stresor sosial yang menonjol termasuk tekanan akademik yang sebagian besar
didorong oleh harapan orang tua dan guru, serta terlalu keras pada diri sendiri.
Remaja mengungkapkan bahwa orang tua merasa malu, kecewa dan akan
membenci mereka karena prestasi akademik yang kurang. Selain itu, guru
dipandang memberikan pekerjaan rumah yang berlebihan, yang menambah
tekanan.

Stres akademik juga dapat diklasifikasikan menjadi stres ringan, stres


sedang, dan stres berat berdasarkan tingkat keparahannya. Semakin parah
tingkat stres, maka dapat menyebabkan depresi. Prevalensi depresi pada
remaja di Indonesia relatif tinggi karena faktor internal dan eksternal. Hasil
utama Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa
6% penduduk usia 15 tahun ke atas di DKI Jakarta mengalami depresi. Dari
2013 hingga tahun 2018, persentase gangguan mental emosional pada remaja
usia 15 tahun ke atas di DKI Jakarta meningkat sebesar 4,5% dari 5,5%
menjadi 10% (Utari & Hamid, 2021).

Penelitian di Aceh bahwa tingkat stres akademik siswa SMP Negeri di


Kota Banda Aceh hampir setenganya berada dalam kategori rendah dengan
persentase 47,2%, selanjutnya terdapat sebagian kecil siswa yang mengalami
stres pada tingkat yang sangat tinggi sebesar 0,8%, dan pada tingkat yang
tinggi sebesar 6,9%. Pada tingkat sedang sebesar 25,9% dan sangat rendah
sebesar 19,2%. Artinya, tingkat stres siswa SMP Negeri di Kota Banda Aceh
rata-rata berada pada kategori sedang (Wardah, Rahmah, 2020).

Salah satu cara untuk mengatasi stres adalah dengan melakukan


program psikoedukasi manajemen stres. Hal ini dapat dilakukan dengan
penyampaian informasi yang akurat termasuk kemungkinan penyebab dan
gejala, penatalaksanaan termasuk risiko/efek samping terkait dan prognosis,
dan bagaimana individu yang terkena dampak dapat tetap sehat (Bevan Jones
et al., 2018). Penerapan strategi manajemen stres seperti nafas dalam, relaksasi

2
otot progresif, dan berdialog dengan diri sendiri (positive self talk) pada tahap
ini tidak hanya relevan untuk mengelola stres pada usia yang sangat muda
tetapi juga sangat signifikan dalam meningkatkan prestasi sekolah dan
kesejahteraan emosional di kalangan remaja. Kegiatan seperti menulis,
menggambar, dan kegiatan pekerjaan rumah mengembangkan wawasan
tentang masalah dan merangkul gaya hidup positif dengan mekanisme koping
yang sehat(Petanidou et al., 2013).

Oleh karena itu, penyuluhan tentang manajemen stres sangatlah


penting sehingga para siswa tahu bagaimana menghadapi stresor dan sumber
daya yang bisa digunakan. Pengetahuan siswa tentang stres dan strategi
manajemen stres diharapkan mampu menjadi sumber daya yang dapat
digunakan dalam menyelesaikan semua permasalahan mereka selama
akademik, sehingga dapat terhindar dari beban psikologis yang
berkepanjangan yang dapat menganggu kesehatan jiwa mereka.

1.2 Permasalahan Mitra


Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan guru dan Kepala
Sekolah SMP Negeri 2 Kuta Baro, tim pengabdi menyepakati bahwa masalah
mendasar yang dihadapi mitra adalah sebagai berikut:

1. Jumlah remaja yang banyak terdapat di SMP Negeri 2 Kuta Baro sebanyak
300 remaja (siswa)

2. Kurangnya keterampilan manajemen stres remaja dalam mengurangi


frekuensi dan tingkat keparahan masalah kesehatan mental dan fisik terkait
stres.
Adanya siswa merasa jenuh akibat banyaknya tugas yang harus
dikerjakan, merasa cemas saat mengerjakan soal latihan dan ulangan, sulit
berkonsentrasi dan rendahnya motivasi belajar. Selain itu, beberapa siswa juga
menunjukkan respons koping perilaku maladaptif seperti merokok

3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Psikoedukasi Manajemen Stres


Stres merupakan keadaan stres fisik dan psikologis karena adanya
berbagai tekanan baik dari internal sendiri dan eksternalnya. Seseorang
dapat dikatakan mengalami stres, ketika seseorang mengalami keadaan
tekanan batin akibat tuntutan yang datang dari dalam dirinya dan
lingkungan. Selain memiliki efek negatif dan stres juga memiliki efek
positif. Stres yang memiliki efek buruk biasa dikatakan dengan istilah
distress dan stres yang memiliki efek baik biasa dikatakan dengan
istilah eustress. Perbedaan efek stres lebih dipengaruhi karena adanya
keunikan tiap-tiap orang, sehingga respon masing-masing orang tidak
sama antara orang satu dengan lainnya meskipun stimulusnya sama atau
stresornya sama (Anwar & Djudiyah, 2021).
Tiap-tiap orang memiliki pemikiran dan respon yang berbeda
dalam mengelola stres. Pemikiran individu seringkali dilandaskan pada
keyakinan-keyakinan dan normanorma yang ada, peristiwa masa lalu
dan gaya hidup, faktorfaktor lingkungannya, struktur dan fungsi-fungsi
keluarga, tahapan-tahapan perkembangan dalam keluarga, peristiwa
terdahulu dengan stres dan coping mechanism. Level stres terbagi
menjadi lima tingkatan menurut Crawford & Henry (2003) dan
Psychology Foundation of Australia (2014), yaitu; normal stress, light
stress, moderate stress, severe stress, dan very heavy stress (Anwar &
Djudiyah, 2021).
Sebagai siswa diharapkan mampu mengelola problem yang
dihadapinya, tentunya selama belajar, problem yang harus dihadapi,
karena berbagai tuntutan yang harus diselesaikan, mulai dari tuntutan
penyesuaian diri dengan lingkungan sampai pada tuntutan tugas-tugas
sekolah yang harus ia selesaikan. Semua problem yang dihadapi siswa
4
pada hakikatnya adalah sebagai proses belajar agar dirinya lebih kuat
dalam menghadapi kenyataan hidup ketika ia lulus (Anwar & Djudiyah,
2021).
Psikoedukasi merupakan salah satu strategi penanganan yang
dapat diterapkan pada setting individual, family, dan group yang fokus
pada edukasi psikologis partisipan tentang berbagai problem yang
dihadapi dalam hidup, menolong orang lain agar lebih mampu
mengembangkan berbagai sumber dukungan-dukungan dari
lingkungannya, serta mengembangkan coping skill untuk mengelola
berbagai masalah (Anwar & Djudiyah, 2021)
Adapun psikoedukasi dalam manajemen stres yaitu psikoedukasi
manajemen diri berupa suatu intervensi yang diberikan kepada remaja
di smp negeri 2 kuta baro dengan beberapa program pelatihan
manajemen stres seperti pelatihan relaksasi tarik nafa dalam,
manajemen diri, relaksasi otot progresif dan positif self talk, menulis,
menggambar dan kegiatan pekerjaan rumah.

2.2 Manfaat Psikoedukasi Manajemen Stres

Adapun manfaat dari kegiatan psikoedukasi manajemen stres


yang diberikan kepada remaja di smp negeri 2 kuta baro yaitu:
1. Sebagai media informasi kesehatan penting tentang manajemen stres
yang dialaminya
2. Meningkatkan kesadaran pada remaja untuk mengelola secara
lebih baik
3. Meningkatkan kemampuan individu dalam mengendalikan kondisi
stres yang dialaminya
4. Sebagai bahan masukan untuk melakukan intervensi ataupun
tindakan selanjutnya terkait manajemen stres
5. Memperkecil dan mengendalikan faktor-faktor yang menjadi
sumbersumber stress

5
6. Menetralkan dampak yang ditimbulkan oleh stress
7. Meningkatkan daya tahan seseorang terhadap stres
Stres adalah bentuk respon psikologis yang umum terjadi ketika
seseorang mengalami atau merespon stimulus dan itu normal terjadi pada
setiap orang, namun ketika stres-nya tidak mampu ia kelola akan
membuat hidupnya bermasalah. Setiap manusia akan selalu berusaha
secara maksimal dalam mnegelola stresnya karena itu sudah menjadi
fitrah manusia untuk selalu berusaha melakukan penyesuaian diri agar
tetap mampu untuk bertahan hidup (Anwar & Djudiyah, 2021).
Dengan demikian kegiatan psikoedukasi manajemen stres yang
diberikan kepada remaja di smp negeri 2 kmerupakan bagian dari media
informasi kesehatan penting tentang manajemen stres, kesadaran remaja
untuk mengelola stres, mengendalikan kondisi stres, mengendalikan
faktor-faktor yang menjadi sumbersumber stress, menetralkan dampak
yang ditimbulkan oleh stress dan meningkatkan daya tahan seseorang
terhadap stess.

2.3 Cara mendeteksi tanda dan gejala stres


Tiap-tiap orang memiliki pemikiran dan respon yang berbeda dalam
mengelola stres. Pemikiran individu seringkali dilandaskan pada
keyakinan-keyakinan dan normanorma yang ada, peristiwa masa lalu dan
gaya hidup, faktorfaktor lingkungannya, struktur dan fungsi-fungsi
keluarga, tahapan-tahapan perkembangan dalam keluarga, peristiwa
terdahulu dengan stres dan coping mechanism.
Stres adalah perubahan reaksi tubuh ketika menghadapi ancaman,
tekanan, atau situasi yang baru. Ketika menghadapi stres, tubuh akan
melepaskan hormon adrenalin dan kortisol. Kondisi ini membuat detak
jantung dan tekanan darah akan meningkat, pernapasan menjadi lebih cepat,
serta otot menjadi tegang. Stres umum dirasakan setiap orang, baik dewasa
maupun anak-anak. Saat mengalami stres, tubuh akan menjadi waspada
terhadap tantangan atau bahaya yang mengancam.

6
Beberapa hal yang dilakukan untuk mendeteksi tanda dan gejala
stres diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Gejala emosi:
a. Mudah gusar
b. Frustrasi
c. Suasana hati yang mudah berubah
d. Sulit untuk menenangkan pikiran
e. Bingung
f. Perasaan tidak berguna
g. Cenderung menghindari orang lain
h. Depresi
2. Gejala fisik
a. Lemas
b. Pusing
c. Mual
d. Diare
e. Sembelit
f. Nyeri otot
g. Jantung berdebar
h. Gangguan tidur
i. Hasrat seksual menurun
j. Tubuh gemetar
k. Telinga berdenging
l. Kaki atau tangan dingin dan berkeringat
m. Mulut kering
n. Sulit menelan
3. Gejala kognitif
a. Sulit fokus
b. Sering lupa
c. Pesimis
d. Cenderung berpandangan negatif

7
e. Sering membuat keputusan yang tidak baik
4. Gejala perilaku
a. Perubahan pola makan
b. Kebiasaan menghindari tanggung jawab
c. Sikap gugup seperti menggigit kuku
d. Jalan mondar-mandir
e. Kebiasaan merokok  secara berlebihan
Tubuh bisa memberikan reaksi positif atau negatif dalam
merespon stres. Reaksi positif bisa berupa kemampuan beradaptasi,
kewaspadaan yang meningkat, atau motivasi dalam menghadapi
tantangan. Sementara reaksi negatif ditandai dengan rasa cemas dan
takut, yang dapat disertai dengan berbagai keluhan fisik.

2.4 Prosedur Psikoedukasi Manajemen Stres


Saat melakukan proses psikoedukasi manajemen stres terdapat
beberapa prosedur yang harus dilakukan, diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Persiapan

a. Mengumpulkan siswa SMP Negeri 2 Kuta Baro

b. Membuat kontrak waktu dan tempat dengan siswa SMP


Negeri 2 Kuta Baro

c. Mempersiapkan alat dan bahan

- LCD

- Wayer

- Laptop

- Powerpoin psikoedukasi manajemen stres pada remaja

- Serta tempat pertemuan

8
2. Fase orientasi

a. Salam terapeutik dari perawat kepada siswa SMP Negeri 2 Kuta Baro

b. Perkenalkan nama dan panggilan perawat

c. Menanyakan perasaan hari ini

d. Menanyakan nama dan panggilan semua siswa SMP Negeri 2 Kuta Baro

e. Menjelaskan tujuan kegiatan, kontrak waktu dan tempat

f. Menjelaskan aturan main berikut :

- Jika ada siswa yang ingin meninggalkan tempat, harus minta izin

- Lama kegiatan 30 menit

- Setiap siswi mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Fase kerja

a. Menjelaskan pemanfaatan psikoedukasi manajemen stres

b. Meminta peserta memperhatikan, berkonsentrasi dalam mendengarkan

4. Fase terminasi

a. Evaluasi

- Menanyakan perasaan dan memberikan kesempatan pada siswa mengajukan

pertanyaan terkait materi yang telah dipaparkan

- Memberikan reinforcement positif terhadap perilaku siswa yang positif

selama berlangsungnya acara.

b. Tindak lanjut

- Menganjurkan siswa menggungkapkan dan megulang terkait yang diberikan

perawat.

9
BAB 3
TUJUAN DAN MANFAAT PSIKOEDUKASI
MANAJEMEN STRES

3.2 Tujuan Psikoedukasi Manajemen Stres


Adapun tujuan dari kegiatan psikoedukasi manajemen stres yang
diberikan kepada remaja di smp negeri 2 kuta baro adalah untuk
membantu adik-adik siswa SMP Negeri 2 Kuta Baro mengelola stress
agar tidak menimbulkan akibat yang lebih buruk serta intervensi yang
membantu individu mampu mengelola, menyalurkan dan melepaskan
perasaan tidak aman dan terancam serta mampu memiliki sikap positif
dalam menjalani berbagai hambatan dan tantangan dalam kehidupa.

3.3 Manfaat Psikoedukasi Manajemen Stres


Adapun manfaat dari kegiatan psikoedukasi manajemen stres
yang diberikan kepada remaja di smp negeri 2 kuta baro yaitu:
1. Sebagai media informasi kesehatan penting tentang manajemen stres
yang dialaminya
2. Meningkatkan kesadaran pada remaja untuk mengelola secara
lebih baik
3. Meningkatkan kemampuan individu dalam mengendalikan kondisi
stres yang dialaminya
4. Sebagai bahan masukan untuk melakukan intervensi ataupun
tindakan selanjutnya terkait manajemen stres
5. Memperkecil dan mengendalikan faktor-faktor yang menjadi
sumbersumber stress
6. Menetralkan dampak yang ditimbulkan oleh stress
7. Meningkatkan daya tahan seseorang terhadap stres

10
BAB 4
METODE PELAKSANAAN PENGABDIAN

Kegiatan ini disusun oleh tim pelaksana kegiatan dan kerjasama dengan
perawat kesehatan jiwa Puskesmas Kuta Baro, guru bimbingan konselling, dan
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan ini
bertujuan meningkatkan pengetahuan siswa tentang stres dan menerapkan strategi
manajemen stres sehingga dapat digunakan dalam menyelesaikan permasalahan
mereka selama akademik, sehingga dapat terhindar dari beban psikologis yang
berkepanjangan yang dapat menganggu kesehatan jiwa mereka.
Sebelum kegiatan dilaksanakan, tim bersama dengan mahasiswa menemui
perawat kesehatan jiwa puskesmas Kuta baro untuk menunjukkan sekolah yang
memiliki masalah psikososial. Setelah itu, tim bersama dengan mahasiswa
menemui Kepala Sekolah SMP Negeri 2 kuta baro dan guru bimbingan konselling
untuk menjalin kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian nantinya. Saat
itu juga disepakati kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan nantinya. Berdasarkan
kontrak dengan Kepala Sekolah dan guru, kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat,
tanggal 25 November 2022 di lab SMP Negeri Kuta Baro. Selanjutnya tim
menyusun proposal kegiatan untuk diajukan kepada Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat Universitas Syiah Kuala.
Pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan tiga tahapan, di mana tahap
pertama merupakan tahap persiapan. Pada tahap ini kelompok pengabdi
melakukan survey pendahuluan untuk melihat permasalahan yang ada ditempat
pelaksanaan pengabdian. Tahap selanjutnya merupakan tahapan pelaksanaan
kegiatan pengabdian. Tahap yang terakhir adalah tahap evaluasi. Pada tahap ini
dilakukan evaluasi atas hasil yang telah dicapai oleh peserta pengabdian sesuai
dengan data.
Persiapan yang akan dilakukan oleh tim pelaksana yaitu materi, alat, media
yang akan dibutuhkan pada saat pelaksanaan skrining kesehatan agar peserta
kegiatan terfasilitasi dengan baik dan kegiatan dapat berjalan dengan semaksimal

11
mungkin. Adapun tahapan kegiatan yang akan dilakukan adalah pembukaan oleh
moderator, pembacaan Al-quran, penyampaian sambutan dari Kepala Sekolah SMP
Negeri Kuta Baro, dilanjutkan kata sambutan oleh Tim Pengabdian Masyarakat
Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala, pembacaa doa dan kemudian baru
dilanjutkan oleh tim pengabdian untuk menjelaskan kegiatan penyuluhan
psikoedukasi manajemen stres.
Indikator ketercapaian tujuan pengabdian adalah bahwa 90% siswa
memahami tentang materi yang disampaikan dan mampu menerapkan strategi
manajemen stres serta dapat terus berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan
peningkatan kesehatan jiwa selanjutnya yang mungkin akan dilaksanakan oleh tim
pukemas Kuta Baro.

12
BAB 5
HASIL LUARAN YANG DICAPAI

Salah satu bagian dari Tri Darma Perguruan Tinggi yang wajib
dilaksanakan oleh seorang dosen adalah pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan
pengabdian ini akan dilaksanakan oleh ketua tim pengusul yang merupakan salah
satu dosen tetap di Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang profesional dalam bidang keilmuan jiwa dan
komunitas. Ketua dan anggota tim merupakan dosen dengan pendidikan Doktor
Keperawatan yang memiliki pengalaman dalam kegiatan pengabdian masyarakat
dengan topik yang akan disampaikan. Kegiatan pengabdian ini juga akan
melibatkan beberapa mahasiswa Fakultas Keperawatan yang telah dipilih untuk
bisa membantu jalannya kegiatan pengabdian.
Selain kepakaran tim pengusul kegiatan pengabdian, Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Syiah Kuala juga merupakan
lembaga yang sangat kredibel dan berpengalaman dalam memberi masukan dan
pengarahan sehingga rencana pengabdian kepada masyarakat ini bisa berlangsung
dengan baik. Selain LPPM, kerjasama dari pihak sekolah SMP Negeri 2 Kuta Baro
sebagai tempat pelaksana kegiatan yang langsung ikut membantu menyediakan
fasilitas yang akan dibutuhkan dalam kegiatan pengabdian dengan sangat antusias.
Bedasarkan hasil evaluasi kegiatan pengabdian ini didapatkan bahwa
semua peserta sangat aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatannya dari sesi
pertama sampai sesi terakhir dengan baik. Kepala Sekolah, dan para guru sangat
berharap ke depan agar kegiatan ini dapat berkelanjutan dan juga berharap ke
depan ada kegiatan-kegaiatan yang serupa untuk diberikan kepada siswa agar
siswa dan guru dapat terhindar dari beban psikologis yang berkepanjangan yang
dapat menganggu kesehatan jiwa mereka. Secara keseluran kegiatan ini berjalan
sesuai taerget dengan pencapaian 90% kegiatan terlaksana dengan tepat. Hasil
luaran pengabdian masyarakat program mandiri tentang psikoedukasi manajemen
stres pada remaja di SMP Negeri 2 Kuta Baro.

13
Gambar Kegiatan Penyuluhan Psikoedukasi manajemen stres

14
15
BAB 6
KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan
Kegiatan pengabdian masyarakat psikoedukasi manajemen stres pada
remaja SMP Negeri 2 Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar mampu
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan manajemen stres siswa beserta
guru sehingga mampu menjadi sumber daya yang dapat digunakan dalam
menyelesaikan semua permasalahan mereka selama akademik, sehingga dapat
terhindar dari beban psikologis yang berkepanjangan yang dapat menganggu
kesehatan jiwa mereka

6.2 Saran
Kepada Kepala Sekola beserta para guru teruitama Perawat Kesehatan
Jiwa khususnya siswa di SMP Negeri 2 Kuta Baro diharapkan kegiatan ini
dapat dilanjutkan sebagai salah satu upaya peningkatan pengetahuan kesehatan
jiwa yang lebih optimal. Kepada pihak Puskesmas Kuta Baro agar dapat
menindaklanjuti kegiatan pengabdian masyarakat yang sudah dilaksanakan ini,
sehingga dapat meningkatkan kesehatan para siswa di SMP Negeri Kuta Baro
tersebut. Kepada pihak Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Universitas Syaiah Kuala diharapkan agar dapat menfasilitasi dan mendukung
setiap kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh dosen yang berkaitan dengan
kesehatan masyarakat dalam upaya mendukung program pemerintah dalam
bentuk promotif dan preventif dalam pelayanan kesehatan masyarakat.

16
DAFTAR PUSTAKA

Bevan Jones, R., Thapar, A., Stone, Z., Thapar, A., Jones, I., Smith, D., & Simpson, S. (2018).
Psychoeducational interventions in adolescent depression: A systematic review. Patient
Education and Counseling, 101(5), 804–816. https://doi.org/10.1016/j.pec.2017.10.015
Jiang, S., Ren, Q., Jiang, C., & Wang, L. (2021). Academic stress and depression of Chinese
adolescents in junior high schools: Moderated mediation model of school burnout and
self-esteem. Journal of Affective Disorders, 295(September), 384–389.
https://doi.org/10.1016/j.jad.2021.08.085
Ministry of Health Republic of Health. (2019). Global Youth Tobacco Survey Global Youth
Tobacco Survey 2019. World Health Organization.
Parikh, R., Sapru, M., Krishna, M., Cuijpers, P., Patel, V., & Michelson, D. (2019). “it is like a
mind attack”: Stress and coping among urban school-going adolescents in India. BMC
Psychology, 7(1), 1–9. https://doi.org/10.1186/s40359-019-0306-z
Park, S. H., & Kim, Y. (2018). Ways of coping with excessive academic stress among Korean
adolescents during leisure time. International Journal of Qualitative Studies on Health
and Well-Being, 13(1). https://doi.org/10.1080/17482631.2018.1505397
Petanidou, D., Daskagianni, E., Dimitrakaki, C., Kolaitis, G., & Tountas, Y. (2013). The role
of perceived well-being in the family, school and peer context in adolescents’ subjective
health complaints: Evidence from a Greek cross-sectional study. BioPsychoSocial
Medicine, 7(1), 1–9. https://doi.org/10.1186/1751-0759-7-17
Rentala S, Thimmajja SG, Tilekar SD, Nayak RB, Aladakatti R. (2019). Impact of holistic
stress management program on academic stress and well-being of Indian adolescent
girls: A randomized controlled trial. J Educ Health Promot. 2019 Dec 31;8:253. doi:
10.4103/jehp.jehp_233_19.
Utari, I. N. D., & Hamid, A. Y. S. (2021). Academic stress in adolescent students of an
islamic-based school: The correlation with parenting style and spirituality. Journal of
Public Health Research, 10, 22–26. https://doi.org/10.4081/jphr.2021.2330
Wardah, Rahmah, N. dan J. A. N. (2020). Identifikasi Tingkat Dan Penyebab Stres Akademik
Siswa Smp Negeri Di Kota Banda Aceh. ETD Unsyiah, 5(September), 1–6.
https://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_detail&id=76332

LAMPIRAN 1
Biodata Ketua Pengusul
A. IDENTITAS DIRI

1 Nama Lengkap

2 Jenis Kelamin

3 Tempat/Tanggal Lahir
4 Jabatan/Pangkat/Golongan
5 NIP
6 NIDN
7
Alamat Kantor
8
Alamat Rumah

9 Email
10 No. Telp/WA
11 Mata Kuliah Yang Diampu

B. RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL


Nama Institusi S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan
Tinggi

Bidang Ilmu

Tahun Masuk-Lulus

Judul Skripsi/Tesis/
Disertasi
Nama
Pembimbing/Promotor

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Sumber* Jumlah
(Juta Rp)

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Sumber* Jumlah
(Juta Rp)

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


Volume/
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor/Tahun
A Jurnal Internasional Bereputasi

B Jurnal Internasional

1
Volume/
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor/Tahun

E Prosiding Internasional

2
Volume/
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor/Tahun

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Nasional tempat
1

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit

- - - -

H. Perolehan HKI dalam 5-10 tahun terakhir


No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial


Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tempat Respon
No Tahun
Lainnya yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat
- - - -

J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Penugasan Pengabdian Kepada masyarakat Mandiri
2022.

Banda Aceh,

()
Biodata Anggota
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Jabatan Fungsional
4 NIP
5 NIDN
6 Tempat dan Tanggal Lahir
7 Alamat E-mail
8 Nomor Telepon/HP
9 Alamat Kantor
10 Nomor Telepon/Faks
11 Lulusan yang dihasilkan
12 Mata kuliah Yang diampu

A. Riwayat Pendidikan

Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor


Nama Perguruan -
Tinggi
Bidang Ilmu -
Tahun Masuk- -
Lulus
Judul Skripsi/Tesis

Nama Pembimbing

B. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis,


maupun Disertasi)

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan


Sumber Jumlah (JRP)
1
2

10

11

12

13

14

C. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Pendanaan


Sumber Jumlah
RP
1
2

10

11

12

D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Artikel Ilmiah Nama jurnal Volume/Nomor/
Tahun
1
2

8
9

10

D. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral presentation) dalam 5 tahun terakhir


No Nama Persemuan Judul Artikel Waktu dan
ilmiah/Seminar Tempat
1

E. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit
Halaman
1

F. Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir


No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
G. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 10 Tahun
Terakhir
No Judul/tema/jenis rekayasa Tahun Tempat Respon
sosial lainnya yang telah Penerapan Masyarakat
diterapkan

H. Pengharhaan dalam 10 tahun Terakhir (dari Pemerintahan, Asosiasi atau Instiyusi


lainnya)

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah salah satu
persyaratan dalam pengajuan Penugasan Pengabdian Kepada Masyarakat mandiri

Banda Aceh,
Pengusul

Ns.
NIP.
Biodata Anggota

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Jabatan Fungsional
4 NIP
5 NIDN
6 Tempat dan Tanggal
Lahir
7 Alamat E-mail
8 Nomor Telepon/HP
9 Alamat Kantor
10 Nomor Telepon/Faks
11 Lulusan yang
dihasilkan
12 Mata kuliah Yang
diampu

B. Riwayat Pendidikan

Gelar Sarjana S2/Magister S3/Doktor


Akademik
Nama -
Perguruan
Tinggi
Bidang Ilmu -
Tahun Masuk- -
Lulus
Judul
Skripsi/Tesis

Nama
Pembimbing

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan


Sumber Jumlah (JRP)
1 2019
2 2020

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Pendanaan


Sumber Jumlah
RP
1

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama jurnal Volume/Nomor/


Tahun
1

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral presentation) dalam 5 tahun terakhir


No Nama Persemuan Judul Waktu
ilmiah/Seminar Artikel dan
Tempat
- - -

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Tahun Jumlah Penerbit
Buku Halaman
- - -

H. Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir


No Judul/Tema Tahun Jenis Nomor
HKI P/ID

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa


Sosial Lainnya dalam 10 Tahun Terakhir
No Judul/tema/jenis Tahun Tempat Respon
rekayasa sosial Penerapan Masyarakat
lainnya yang
telah diterapkan

J. Pengharhaan dalam 10 tahun Terakhir (dari Pemerintahan, Asosiasi atau Institusi


lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun


Penghargaan
1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah salah satu
persyaratan dalam pengajuan Penugasan PengabdianKepada Masyarakat Mandiri.
.
Banda Aceh,
Pengusul

Ns.
NIP.
Lampiran 3
Foto Lokasi Mitra

Anda mungkin juga menyukai