Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH MUSIK GAMELAN JAWA TERHADAP TINGKAT

KECEMASAN MAHASISWA

Diajukan Kepada Dosen Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif


Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana Yogyakarta untuk Memenuhi
Syarat Tugas Ujian Tengah Semester

Disusun Oleh :

Rothib Khirnanda Laksana

17081382

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA

2020
Vb: Stres

Vt: Mahasiswa

● Das Sollen :

Seharusnya mahasiswa bisa menghindari stress yang dialaminya dengan cara


merilekskan diri dan music biasa digunakan untuk menghindari stress
mahasiswa.

● Das Sein

Pada umumnya masyarakat jawa selalu merasa tenang ketika sedang stress
dengan cara mendengarkan music atau memainkan gamelan jawa.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mahasiswa merupakan sebutan bagi orang yang sedang menempuh pendidikan tertinggi
disebuah perguruan yang terdiri dari sekolah tinggi, akademi, dan yang paling umum adalah
universitas. Siswoyo (2007) mendefinisikan mahasiswa sebagai individu yang sedang
menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain
yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektual yang
tinggi, kecerdasan dalam berfikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berfikir kritis dan
bertindak dengan cepat.

Al-Adawiyah & Syamsudin (2008) mahasiswa adalah orang yang mempunyai


kedudukan yang istimewa dalam masyarakat terutama berperan sebagai agent of change
(agen perubahan). Mahasiswa identik dengan kekritisan dalam berfikir dan setiap melakukan
suatu tindakan. Bukan hanya sekedar akademik yang diunggulkan oleh mahasiswa, akan
tetapi soft skill juga diunggulkan termasuk dalam bersosialisasi dan berkomunikasi serta
kontribusi nyata harus ada dalam diri mahasiswa. Maka dalam peranannya, mahasiswa
dihadapkan dalam dua peran, peran pertama yaitu mahasiswa bertanggung jawab sebagai
pelajar yang sedang belajar dibangku perkuliahan sedangkan disisi lain juga mahasiswa
mempunyai minat dan bakat mereka melalui berbagai aktivitas diluar perkuliahan.

Salah satunya adalah dengan dibentuknya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Unit
Kegiatan Mahasiswa ini merupakan wadah aktifitas kemahasiswaan luar kelas untuk
mengembangkan minat, bakat dan keahlian tertentu. Lembaga ini merupakan partner
Organisasi Kemahasiswaan Intra Kampus lainnya seperti, senat mahasiswa dan Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM), baik yang berada ditingkat program studi, jurusan, maupun
univesitas. Lembaga ini bersifat otonom, dan bukan sebagai cabang dari badan eksekutif
maupun senat mahasiswa. Dalam aplikasinya pihak dari perguruan tinggi sudah
menyediakan sebuah wadah untuk mahasiswa yang ingin menyalurkan minat dan bakatnya.
Pemenuhan minat bakat mahasiswa difasilitasi oleh organisasi mahasiswa.
Menurut Soewarno Handajaningrat (1983:42) organisasi diartikan sebagai sarana atau
alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu dikatakan organisai adalah wadah kegiatan dari
pada orang-orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan. Organisasi ini sudah dibentuk
susunan dan prosedur kerja yang jelas biasanya ditandai dengan ditunjukkannya seorang
pemimpin dalam organisasi tersebut.

Dalam dunia perkuliahan tidak sedikit dari mahasiswa yang mengalami masalah dalam
perkuliahannya yang bisa membuat mahasiswa menjadi stress. Menurut Robbins (2001)
menyatakan bahwa stres merupakan suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang
dalam mencapai sesuatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat
batasan atau penghalang. Dalam konteks mahasiswa, terdapat empat sumber stresss pada
mahasiswa yaitu interpersonal, intrapersonal, akademik, dan lingkungan (Ross, Neibling, &
Heckert, 2008). Interpersonal adalah stressor yang dihasilkan dari hubungan dengan orang
lain, misalnya konflik dengan teman, orang tua, atau pacar. Intrapersonal adalah stressor
yang berasal dalam diri individu itu sendiri, misalnya kesulitan keuangan, perubahan
kebiasaan makan atau tidur, dan kesehatan menurun. Akademik adalah stressor yang
berhubungan dengan aktivitas perkuliahan dan masalah yag mengikutinya, misalnya nilai
ujian yang jelek, tugas yang banyak, dan materi pelajaran yang sulit. Lingkungan adalah
stressor yang berasal dari lingkungan sekitar, selain akademik, misalnya kurangnya waktu
liburan, macet, dan lingkungan tempat tinggal yang tidak nyaman (Ross, Neibling, &
Heckert, 2008). Hal-hal seperti itu biasanya akan membuat mahasiswa menjadi susah untuk
fokus dalam dunia perkuliahan, bahkan tidak jarang juga ketika mahasiswa mengalami
masalah dan membuat stress yang akan terjadi kebanyakan mahasiswa akan kehilangan
semangat untuk kuliah dan memilih untuk mengakhiri perkuliahannya bahkan tidak jarang
mahasiswa memilih jalan yang salah untuk meluapkan stressnya yaitu dengan cara
mengonsumsi minuman keras dan juga narkoba.

Pada penelitian ini, peneliti fokus pada efek gamelan jawa terhadap tingkat stress pada
mahasiswa ukm karawitan. Penelitian menunjukkan bahwa menyibukan diri dengan hobi
dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kesehatan mental. Hobi yang membutuhkan
konsentrasi akan mengalihkan perhatian dari masalah dan membuat suasana lebih kondusif.
Hobi ini bisa berupa seni, menulis, fotografi, dan lain sebagainya. Melakukan berbagai hobi
ternyata memiliki banyak sekali manfaat, salah satunya bisa untuk meningkatkan kadar
konsentrasi, mengekspresikan kreativitas, meningkatkan kebugaran fisik, mengembangkan
ketrampilan sosial, dan menghasilkan pemasukan tambahan di bidang finansial. Hobi dapat
sangat membantu proses realisasi diri, dan ini bisa sangat bermanfaat untuk mengenali
kekuatan mengenali kekuatan pribadi seseorang.. Pada penelitian ini, peneliti akan fokus
pada hobi berupa kesenian gamelan jawa dan subyek yang akan diteliti adalah mahasiswa
yang mengikuti UKM Karawitan dan Mahasiswa yang tidak mengikuti UKM.

Gamelan jawa merupakan sebuah alat musik tradisional yang biasanya terdiri dari gong,
kendang, bonang, kenong dan lain sebagainya. Keistimewaan dari alat musik ini yaitu
alunannya yang cinderung bersuara lembut seperti sengaja menghadirkan suasana
ketenangan jiwa dan selaras dengan prinsip hidup orang jawa. Instrumen gamelan jawa tidak
bisa kita lepaskan dari pandangan masyarakat Jawa yang cinderung memelihara keselarasan
hidup baik jasmani maupun rohani. Keadaan tersebut menjadikan orang Jawa selalu
menghindari ekspresi tempramental dan berusaha mewujudkan toleransi antar sesama. Tidak
hanya di Jawa, bahkan negara dan tokoh luar negri pun juga mengakui dan menerima musik
gamelan Jawa ini, seperti musisi Hungaria Bella Bartok, musisi US Colin Mc Phee.

Tidak hanya itu, seperti yang dilansir oleh media online bbc.co.uk, yang menyatakan
bahwa narapidana di Inggris mendapatkan bantuan terapi dengan balajar dan bermain
gamelan. Dan hasilnya cukup mencengangkan yaitu 75% peserta menyebutkan bahwa
belajar gamelan membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka. Begitu pula yang terjadi
di Instituto Nacional de Psiquiatria Ramon de la Fuente, yang berada dibawah kementrian
kesehatan Meksiko yang merupakan pusan rehabilitasi psikologi terbesar dan terkemuka di
Meksiko yang telah melakukan lokakarya tentang pemanfaatan gamelan dan kemudian
ditutup dengan pagelaran oleh penderita Skizofrenia atau yang sering disebut sebagai
gangguan mental yang ditandai dengan gangguan berfikir dan emosi.

B. Variabel Dependen

1. Pengertian Stress

Stres adalah gangguan mental yang dihadapi seseorang akibat adanya tekanan.
Tekanan ini muncul dari kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhan atau
keinginannya, tekanan ini bisa berasal dari dalam atau dari luar. Stres tidak selalu buruk,
walaupun biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena stress memiliki nilai positif
ketika menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil. Sebagai contoh, banyak
profesional memandang tekanan berupa beban kerja yang berat dan tanggal waktu yang
mepet sebagai tantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan
yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka.

Stress bisa positif dan negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stress tantangan,
atau stres yang menyertai tantangan di lingkungan kerja beroprasi sangat berbeda dari
stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan. Meskipun riset
mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru terhadap permulaan, bukti awal
menunjukkan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit
negatifnya dibanding stres hambatan.

Menurut Robbins (2001) menyatakan bahwa stres merupakan suatu kondisi yang
menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai sesuatu kesempatan dimana untuk
mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang.

Selain itu menurut Weinberg dan Gould (2003) mendefinisikan stres sebagai “a
substantial imbalance between demand (physical and psychological) and response
capability, under condition where failure to meet that demand has importance
concequences”. Artinya, ada ketidakseimbangan antara tuntutan (fisik dan psikis) dan
kemampuan memenuhinya. Gagal dalam memenuhi kebutuhan tersebut akan
berdampak krusial.

Menurut Anoraga (dalam Anggraeni, 2003) berpendapat bahwa stres merupakan


tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun secara mental terhadap suatu perubahan
di lingkungannya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam.

Selain itu menurut Brecht (2000), stres adalahgangguan pada tubuhdan fikiran yang
disebabkan oleh perubahan dan tuntutan hidup baikdipengaruhi oleh lingkungan
maupun penampilan individu di dalamlingkungan tersebut.Stres itu sendiri dapat
digambarkan dengan adanya stimulus yangmuncul di lingkungan sekitar individu yang
kemudian diinterpretasikansesuai dengan pengalaman individu sehingga memunculkan
responemosional baik secara biologis (fisik), psikologis dan perilaku (Herbert &Cohen,
1996).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa stres adalah reaksi tubuh
terhadap keadaan atau kejadian yang memicu stres (stressor)yaitu berupa tuntutan atau
beban hidup, beban mental, sistem biologisdimana individu tidak memiliki
keseimbangan antara tuntutan dankemampuan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya
sehingga dapatmenimbulkan tekanan, cemas, takut, khawatir, perubahan nonspesifik
baikpositif maupun negatif, tegangan emosi yang dapat mengancamkesejahteraan
individu.

2. Aspek-aspek Stres

Sarafino dan Smith (2012) membagi aspek-aspek stres menjadi dua, yaitu:

● Aspek Biologis

Aspek biologis dari stres yaitu berupa gejala fisik. Gejala fisik dari stres yang
dialami individu antara lain sakit kepala, gangguan tidur, gangguan pencernaan,
gangguan makan, gangguan kulit, dan produksi keringat yang berlebihan. Disampin gitu
gejala fisik lainnya juga ditandai dengan adanya otot-otot tegang, pernafasan dan jantung
tidak teratur, gugup, cemas, gelisah, perubahan nafsu makan, maag, dan lain sebagainya
(Wilkinson, 2002).

● Aspek Psikologis

Aspek psikologis stres yaitu berupa gejala psikis. Gejala psikis dari stres antara
lain:

1.Gejala Kognisi (Pikiran)

Kondisi stres dapat mengganggu proses pikir individu. Individu yang


mengalami stres cenderung mengalami gangguan daya ingat, perhatian, dan
konsentrasi. Disamping itu Davis, Nelson & Agus (dalam Amin & Al-fandi,
2007) menyebutkan bahwa gejala kognisi ditandai juga dengan adanya harga
diri yang rendah, takut gagal, mudah bertindak memalukan, cemas akan masa
depan dan emosi labil.

2.Gejala Emosi

Kondisi stres dapat mengganggu kestabilan emosi individu. Individu yang


mengalami stres akan menunjukkan gejala mudah marah, kecemasan yang
berlebihan terhadap segala sesuatu, merasa sedih, dan depresi. Gejala emosi lainnya
juga ditandai dengan adanya perasaan tidak mampu mengatasi masalah, merasa
ketakutan atau ciut hati, merasa tertekan dan mudah marah (Wilkinson, 2002 ;
Davis, Nelson & Agus dalam Amin & Al-fandi, 2007).

3.Gejala Tingkah Laku

Kondisi stres dapat mempengaruhi tingkah laku sehari-hari yang cenderung


negatif sehingga menimbulkan masalah dalam hubungan interpersonal. Gejala
tingkah laku yang muncul adalah sulit bekerja sama, kehilangan minat, tidak mampu
rileks, mudah terkejut atau kaget, kebutuhan seks, obat-obatan, alkohol dan
merokok cenderung meningkat (Wilkinson, 2002 ; Davis, Nelson & Agus dalam
Amin & Al-fandi, 2007).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-sapek dari stres adalah aspek
biologis dan aspek psikologis. Aspek fisik ditandai dengan gejala-gejala fisik antara lain
sakit kepala, gangguan tidur, gangguan pencernaan, gangguan makan, gangguan kulit,
produksi keringat yang berlebihan, otot-otot tegang, pernafasan dan jantung tidak
teratur, gugup, cemas, gelisah, perubahan nafsu makan, maag, dan lain sebagainya.
Sedangkan aspek psikologis ditandai dengan gejala-gejala kognisi, emos idan tingkah
laku.

C. Variabel Independen

1. Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa merupakan sebutan bagi orang yang sedang menempuh pendidikan
tertinggi disebuah perguruan yang terdiri dari sekolah tinggi, akademi, dan yang paling
umum adalah Universitas. Menurut Siswoyo (2007: 121) mahasiswa dapat didefinisikan
sebagai individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negri
maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa
dinilai memiliki tingkat intelektual yang tinggi, kecerdasan dalam berfikir dan
kerencanaan dalam bertindak. Berfikir kritis dan bertindak dengan cepat.

Menurut Al-Adawiyah & Syamsudin (2008) mahasiswa adalah orang yang


mempunyai kedudukan yang istimewa dalam masyarakat terutama berperan sebagai
agent of change (agen perubahan). Mahasiswa identik dengan kekritisan dalam berfikir
dan setiap melakukan suatu tindakan. Bukan hanya sekedar akademik yang diunggulkan
oleh mahasiswa, akan tetapi soft skill juga diunggulkan termasuk dalam bersosialisasi
dan berkomunikasi serta kontribusi nyata harus ada dalam diri mahasiswa.

Sedangkan menurut Sarwono (1978), Mahasiswa merupakan orang yang terdaftar


untuk dapat mengikuti pelajaran di dalam perguruan tinggi dengan batasan usianya
adalah 18-30 tahun. Mahasiswa adalah suatu kelompok yang ada di dalam masyarakat
dengan status yang di peroleh karena adanya suatu ikatan dengan perguruan tinggi. Para
mahasiswa akan menjadi calon intelektual atau menjadi cendikiawan muda yang ada di
dalam suatu lapisan masyarakat yang sering akan syarat predikat.

Mahasiswa juga memiliki peranannya atau fungsinya tersendiri yang akan di


jelaskan sebagai berikut :

a) Agent of Change

Tahap ini mahasiswa di tuntut untuk dapat membawa perubahan, yang


maksudnya adalah jika ada yang terjadi di lingkungannya dan itu merupakan hal
yang salah maka mahasiswa diharuskan dapat merubahnya sesuai dengan yang
diharapkan

b) Iron Stok
Tahap ini mahasiswa dituntut untuk dapat menjadi pengganti orang-orang yang
memerintah dan memimpin pemerintahannya nanti. Mahasiswa di harap akan
menjadi penerus generasi berikutnya untuk dapat memimpin bangsa ini

c) Sosial Control

Pada tahap ini mahasiswa dituntut untuk dapat mengontrol keadaan sosial yang
ada dilingkungannya. Maka untuk itu selain pintar di dalam hal akademis
diharuskan juga untuk dapat pintar pula dalam bersosialisasi dengan lingkungan
masyarakat.

d) Moral Force

Pada tahap ini mahasiswa di tuntut untuk dapat menjaga moral-moral yang
telah ada. Ketika ada hal tak bermoral yang terjadi di lingkungannya mahasiswa
akan diharapkan dapat merubah dan juga meluruskan kembalu pada yang
seharusnya di rubah.

2. Ciri-ciri Mahasiswa

Pada umumnya mahasiswa memiliki beberapa ciri formal dan non-formal yaitu
sebagai berikut :

1. Formal

a) Memiliki kartu Mahasiswa


b) Memiliki jas almamater
c) Memiliki bukti registrasi

2. Non-Formal

a) Rasional

Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia, Rasional : Menurut pikiran dan


pertimbangan yang logis. Maksudnya di sini mahasiswa dalam menyikap
suatu permasalahan harus dengan sikap yang rasional. Bahkan dalam
kehidupan sehari-hari seorang mahasiswa dalam bertindak harus
mengedepankan nilai-nilai rasionalitas. Karena mahasiswa adalah pelajar
yang mengedepankan akal pikirannya atau biasa kita katakana bahwa
mahasiswa adalah calon intelektual. 

b) Analitis

Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia, Analitis : Penyelidikan terhadap


suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Maksudnya
kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur
bahasa tersebut secara mendalam. Jadi mahasiswa di sini adalah pelajar
yang memiliki kemampuan untuk menyelidiki secara mendalam terhadap suatu
permasalahan atau kasus tertentu yang terjadi disekitarnya sesuai dengan
pengetahuan yang dimilikinya.

c) Kritis

Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kritis : Keadaan yang


berbahaya, dalam hal ini kritis selalu diidentikan sebagai bagian dari sikap
seorang intelektual. Karena sikap kritis disini memiliki tujuan untuk
melakukan control dan perubahan kearah yang ideal (seharusnya).
Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat selalu dituntut untuk mampu
bersikap kritis terhadap keadaan disekitarnya.

d) Universal

Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia, Universal : Umum ; Berlaku untuk


semua orang atau seluruh dunia. Dalam hal ini universal diidentikkan
sebagai bagian dari sikap seorang intelektual. dan sebagai tanggung jawab
mahasiswa melingkupi personal, masyarakat, nasional dan intelnasional
sesuai sifat dasar universal itu sendiri. 
D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, yang menjadi rumusan masalah penelitian adalah “Adakah
pengaruh musik gamelan jawa terhadap tingkat stress mahasiswa ukm karawitan?”.

E. Tujuan Penelitian

Sebagai kajian psikologi dimana kajian psikologi musik gamelan yang masih menjadi
disiplin baru sehingga diharapkan kedepan bahwa penelitian lanjutan sejenis dapat memberi
sumbangan pada aplikasi terapiutik dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh musik
gamelan Jawa terhadap tingkat stress mahasiswa ukm karawitan.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini dilakukan untuk menambah wawasan tentang hobi (karawitan) dengan
dunia psikologi serta untuk penyusunan proposal penelitian sebagai syarat tugas Ujian
Tengah Semester.

2. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dalam bidang psikis dan
hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan meneliti lebih lanjut terkait gamelan jawa yang
dapat dijadikan metode dalam menekan dan memanajemen stress mahasiswa.

3. Manfaat Praktis

Memberikan tambahan metode gamelan jawa untuk manajemen stress pada mahasiswa
sehingga tingkat kepercayaan diri meningkat guna mengurangi stress dan sebagai bahan
pertimbangan dalam membuat program kegiatan yang dapat diterapkan oleh mahasiswa
dalam memanajemen stress.
FEEDBACK :

1. JUDULNYA APA ? MANA YANG FIX DIGUNAKAN? KENAPA BEDA


DARI YANG ADA DI FORM PERSETUJUAN YANG SUDAH DI TTD
CDPS?
2. PERHATIKAN YANG MANA VB, VT, SUBJEK.
3. PERHATIKAN FORMAT PENULISAN SKRIPSI, BANYAK BACA
SKRIPSI-ASKRIPSI DARI UMBY.
4. DI LATAR BELAKANG TIDAK PERLU DIPISAH LAGI ADA POIN A, B,
C, DST.
5. LATAR BELAKANG MENGIKUTI ALUR FLOWCHART YANG SUDAH
DIJELASKAN OLEH CDPS.
6. PERHATIKAN TATA TULIS, KETERSAMBUNGAN ANTAR KALIMAT
DAN PARAGRAF, TYPO DAN PENULISAN KUTIPAN.
7. PENULISAN KUTIPAN TIDAK PERLU MENGGUNAKAN KATA
“MENURUT” LANGSUNG SAJA NAMA (TAHUN). TEORI YANG
DIGUNAKAN USAHAKAN TEORI BARU (10 TAHUN TERAKHIR),
KECUALI TEORI UTAMA.
8. BAB I PENDAHULUAN (A. LATAR BELAKANG MASALAH, B.
TUJUAN PENELITIAN, C. MANFAAT PENELITIAN (1. MANFAAT
TEORITIS, 2. MANFAAT PRAKTIS))
9. RUMUSAN MASALAH JADI SATU DI LATAR BELAKANG
10. SILAHKAN DIREVISI DULU SESUAI MASUKKAN. KIRIMKAN
ULANG HASIL REVISINYA. SEMANGAT

Anda mungkin juga menyukai