Anda di halaman 1dari 11

DAMPAK TUGAS SEKOLAH TERHADAP KESEHATAN MENTAL

SISWA SMA NEGERI 3 DENPASAR

Anak Agung Ayu Krisna Maharani , Putu Evi Paramithashari W, S.Pd.,M,Pd

Kelas XII MIPA 1


SMA Negeri 3 Denpasar
Tahun 2022/2023

e-mail: {gungiss25@gmail.com, eviparamithasw@gmail.com}

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus remaja yang melapor
atau mengadu kepada orangtua yang merasa terbebani dengan adanya tugas
berlebihan yang diberikan oleh sekolah. Kesehatan mental merupakan suatu
kondisi di mana diri seseorang dapat menyesuaikan dengan dirinya sendiri
maupun dengan orang lain serta dapat menghadapi berbagai permasalahan
yang terjadi pada dirinya untuk mencapai suatu kebahagiaan di dunia maupun
di akhirat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesehatan mental pada
siswa dan siswi SMA Negeri 3 Denpasar. Tujuan yang ingin diketahui dari
penelitian ini adalah pendapat siswa tentang maraknya pemberian tugas
sekolah.Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dimana jumlah
responden sebanyak 52 orang. Hasil penelitian menampilkan bahwa (1) 46%
siswa dan siswi SMA Negeri 3 Denpasar kehilangan konsentrasi pada saat
KBM berlangsung. (2) 20% siswa sering mendapatkan tugas sekolah yang
berlebihan.(3) sebanyak 15% siswa sering menyalin tugas milik temannya.(4)
19% siswa yang lelah apabila mendapatkan tugas sekolah berlebihan.

Kata kunci: Dampak tugas sekolah

Abstract
This research is motivated by the increasing cases of teenagers who report or
complain to parents who feel burdened by the excessive assignments given by
the school. Mental health is a condition in which a person can adjust to himself
and to other people and can deal with various problems that occur to him to
achieve happiness in the world and in the hereafter. This study aims to
determine the mental health of state high school students. 3 Denpasar, the
purpose of this research is to find out students' opinions about the prevalence
of school assignments. This research was conducted using a quantitative
method where the number of respondents was 52 people. The results of the
study show that (1) 46% of students at SMA Negeri 3 Denpasar lose their
concentration during the teaching and learning process. (2) 20% of students
often get excessive schoolwork. (3) as many as 15% of students often copy
their friends' assignments. (4) 19% of students are tired when they get
excessive schoolwork

Keywords : Impact of schoolwork

1
PENDAHULUAN beban yang ada pada saat bertemu dengan
Kesehatan mental merupakan suatu teman-temannya tetapi pada saat siswa
keadaan di mana seorang individu bebas tersebut sudah berada di rumahnya dia
dari segala bentuk gejala-gejala gangguan akan memikirkan beban-beban tugas yang
mental. Individu yang sehat secara mental ada sehingga siswa akan merenung
dapat menjalani hidupnya secara normal memikirkannya dan menangis ataupun
terutama saat menyesuaikan diri untuk melampiaskan emosi atau stress nya
menghadapi masalah-masalah yang tidak kepada orang tua / keluarga yang berada
akan pernah terlepas dari kehidupan dirumahnya.
manusia sepanjang ia masih hidup dengan
menggunakan kemampuan mengelola Menurut Kusumawati & Hartono (2010)
pikirannya agar tidak mengalami stres. adapun gejala-gejala gangguan mental
Masa remaja merupakan masa transisi dari yaitu :
masa anak-anak menuju dewasa. Masa 1) Gangguan perhatian
remaja adalah suatu fase perkembangan Gangguan perhatian yaitu gangguan pada
yang dinamis dan mengalami perubahan proses kognitif yang meliputi pemusatan
serta persoalan dalam kehidupan seorang pikiran atau konsentrasi.
individu. Perubahan tersebut meliputi 2) Gangguan ingatan
perubahan fisik, perilaku, kognitif, Gangguan ingatan adalah gangguan
biologis, dan emosi. kognitif yang berkaitan dengan mencatat,
menyimpan serta memproduksi data-data
Menurut World Health Organization yang pernah dialami oleh individu.
(WHO), kesehatan jiwa bukan hanya tidak 3)Gangguan emosi
ada gangguan jiwa, melainkan Gangguan emosi adalah gangguan yang
mengandung berbagai karakteristik positif terjadi pada emosional individu, dimana
yang menggambarkan keselarasan dan akan terjadi perubahan suasana hati dan
keseimbangan kejiwaan yang perasaan yang signifikan dan cepat.
mencerminkan kedewasaan
kepribadiannya. (Yosep, 2010). Orang Kesehatan mental dipengaruhi oleh
dengan gangguan mood akan mengalami beberapa faktor baik eksternal maupun
gangguan perasaan yang sangat buruk dan internal. Yang termasuk faktor internal
berlangsung lama dan mengganggu adalah faktor biologis dan psikologis.
kehidupan seseorang baik dengan dirinya Beberapa faktor biologis yang secara
ataupun lingkungannya. Salah satu langsung berpengaruh terhadap kesehatan
gangguan perubahan mood yaitu mental, di antaranya: otak, sistem
gangguan bipolar (bipolar disorder), endokrin, genetika sedangkan Faktor
gangguan ini melibatkan kondisi depresi psikologi yang berpengaruh terhadap
(girang atau bahagia yang berlebihan), kesehatan mental, yaitu: pengalaman awal,
biasanya dalam pola yang saling proses pembelajaran, dan kebutuhan
bergantian. (Muhyani, 2012).Proses pembelajaran
terjadi di sekolah dimana disana terdapat
Beberapa ciri-ciri gangguan mental faktor psikologis untuk gangguan
yang dialami siswa adalah tidak bisa mental,Sekolah juga merupakan
mengontrol emosi, hilangnya minat lingkungan yang turut mempengaruhi
belajar, mood yang tidak menentu, terhadap perkembangan kesehatan mental
perubahan jadwal makan dan tidur.Semua anak (Muhyani, 2012).Sayangnya saat ini
itu terjadi pada kalangan remaja SMA saat kebanyakan sekolah memberi tugas
ini,ciri-ciri yang sering terlihat yaitu mood berlebih kepada siswa nya sehingga saat
remaja yang tidak menentu.Pada saat di ini sekolah merupakan tempat yang
sekolah siswa akan tertawa dan melupakan memicu timbul nya gangguan mental.

2
telah menjadi perhatian para ahli
Remaja sekarang cenderung labil atau pendidikan sehingga ada upaya untuk
dalam bahasa popuer disebut ababil (abg memasukkan masalah kesehatan tersebut
labil).(Wardhani, 2014). Gangguan ke dalam kurikulum pendidikan dan
mental /depresi akan berdampak terhadap menjadi bidang studi tersendiri, yaitu di
meningkatnya masalah perilaku pada saat bidang studi olahraga dan kesehatan. Jadi
dewasa kelak. Contoh salah satu pemicu tujuan penelitian ini dimana penulis ingin
depresi pada remaja adalah maraknya tugas mengetahui dampak "tugas" terhadap
yang diberikan oleh sekolah tepatnya pada kesehatan mental.
remaja umur 16 tahun hingga 18 tahun. Berdasarkan pendahuluan yang
Pada masa tersebut rata-rata remaja sedang dikemukakan diatas maka dapat
berada pada fase SMA (Sekolah Menengah dirumuskan masalah yang akan diteliti
Atas) Pada dasarnya remaja SMA ingin yaitu bagaimana dampak tugas sekolah
mencapai cita-cita namun tetap dengan yang berlebihan terhadap siswa SMA
fisik dan mental yang sehat. Karena Negeri 3 Denpasar?.
kondisi fisik maupun mental pada
umumnya sangat mempengaruhi terhadap METODE
proses dan perkembangan seseorang atau Pada sebuah penelitian pasti diperlukan
peserta didik.Masalah mental di seluruh sebuah data yang sesuai, yaitu ada metode
dunia mencapai angka 10-20% dan terjadi penelitian secara kuantitatif dan kualitatif.
pada orang yang berusia muda (Kieling et Metode penelitian kuantitatif adalah upaya
al, 2011). Masalah mental yang terjadi seorang peneliti menemukan pengetahuan
pada anak dan remaja secara global dengan menyuguhkan data dalam bentuk
mencapai angka 50% dan dimulai sebelum angka. Angka-angka yang diperoleh inilah
usia < 14 tahun (Charara et al, 2017) yang digunakan untuk melakukan analisa
keterangan.Metode penelitian kualitatif
Manfaat penulis melakukan penelitian adalah penelitian yang bermaksud untuk
ini untuk memberi wawasan lebih memahami fenomena tentang apa yang
mendalam kepada para siswa dan juga dialami oleh subjek penelitian misalnya
lembaga-lembaga sekolah.Agar sekolah perilaku, persepsi, dan motivasi.
dapat mengetahui keluh kesah para
pelajar/siswa dan agar peserta didik lebih Metode kuantitatif memiliki
aware terhadap yang namanya kesehatan karakteristik seperti menggunakan pola
mental. Salah satu upaya memaksimalkan berfikir deduktif (rasional /kritis),
proses pembelajaran di sekolah adalah bertujuan menjelaskan kehidupan sosial
dengan diberikannya tugas sekolah kepada metode kuantitatif merupakan metode yang
siswa untuk dikerjakan dirumah, sehingga tertutup dan proses penelitian sudah
siswa tersebut tetap belajar walaupun ditentukan sebelumnya dan memiliki hasil
dirumah. Mengerjakan tugas dapat melatih yang spesifik,jelas dan rinci. Bukan hanya
pemahaman siswa mengenai materi yang itu salah satunya adalah pengumpulan data,
dijelaskan di sekolah. Sayangnya, ketika Pengumpulan data dilakukan melalui
tugas diberikan terlalu banyak, siswa-siswa pengukuran dengan menggunakan alat
tersebut malah menjadi stress. Stress yang objektif dan baku.Data dalam metode
karena kebanyakan mengerjakan tugas penelitian kuantitatif menggunakan sampel
sekolah bisa menimbulkan rasa cemas, acak. Sedangkan metode kualitatif
kelelahan hingga mengurangi motivasi memiliki karakteristik seperti bertujuan
belajar. pada pembentukan teori, menggunakan
Kesehatan merupakan kebutuhan metode subjektif dan terbuka fleksibel
sepanjang masa hayat. Oleh sebab itu tidak dalam segala hal.Data dalam metode
heran dalam dunia pendidikan, kesehatan

3
penelitian kualitatif menggunakan metode Berdasarkan data diatas tersebut dapat
naratif dan deskriptif. dilihat bahwa 52 siswa/ responden SMA
Metode kuantitatif yang akan Negeri 3 Denpasar bersedia untuk
dilakukan adalah pengumpulan data secara menjawab kuisioner tersebut dengan
spesifik jelas dan rinci. Metode kuantitatif sejujur jujurnya sesuai pendapat diri
akan dilakukan dengan menjawab Berikut adalah persentase respon siswa
kuisioner untuk mengetahui berapa jumlah terhadap pertanyaan yang saya berikan.
siswa yang merasa tugas sekolah Keterangan pilihan jawaban pada kuisioner
mengganggu kesehatan mental mereka. yaitu
Dalam metode kuantitatif(kuisioner) akan 1 (Tidak pernah)
diberikan 25 pertanyaan yang dapat 2 (Kurang pernah)
menjadi data penelitian ini.Penulis akan 3 (pernah)
mengambil 8 kelas yang terdiri dari siswa 4 (Setiap saat).
kelas 3 SMA dimana masa tersebut
merupakan masa yang sulit bagi siswa
SMA Negeri 3 Denpasar sehingga akan
mendapat minimal jawaban sebanyak 40
siswa kelas 3 SMA. Penelitian ini akan
dilakukan di SMA Negeri 3 Denpasar,
Jl.Nusa Indah No.20 X.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Mengerjakan tugas merupakan suatu
kewajiban bagi siswa itu tersendiri namun
adapun dampak dari mengerjakan tugas gambar 2.Respon siswa terhadap
yang berlebihan. Dampak tersebut dapat mudahnya kehilangan fokus pada saat
membuat para siswa merasa jenuh di KBM berlangsung
sekolah maupun di rumah.Bukan hanya
merasa jenuh namun pengaruhnya juga Untuk mengetahui seberapa banyak
dapat menurunkan sistem imun siswa, siswa yang mudah kehilangan fokus pada
sehingga menjadi lebih mudah sakit dan saat KBM saya memberikan pertanyaan
lelah. Adapun juga hilangnya konsentrasi seperti "seberapa mudahnya kalian
pada saat kegiatan belajar mengajar(KBM) kehilangan fokus pada saat KBM
pada saat hilang konsentrasi maka siswa berlangsung?". Tujuan saya memberi
tersebut tidak akan memperhatikan pertanyaan tersebut agar mengetahui apa
pelajaran yang dijelaskan oleh guru di yang dapat mengganggu fokus siswa pada
depannya melainkan siswa tersebut akan saat KBM.
lebih banyak memilih tidur, berbicara pada Dapat dilihat persentase sebanyak 38
temannya dan bermain handphone. (73%) siswa merasa sering kehilangan
fokus pada saat KBM.Ada banyak
kemungkinan yang dapat menyebabkan
siswa kehilangan fokus, namun mudah
kehilangan fokus merupakan salah satu
ciri-ciri dari perlunya kesehatan mental
untuk siswa tersebut.Adapun beberapa
faktor siswa tersebut susah konsentrasi
atau mudah kehilangan konsentrasi yang
gambar 1.Ketersediaan Siswa Menjawab pertama siswa tersebut sedang merasa
kuisioner cemas siswa tersebut takut membuat
kesalahan atau malu pada saat guru
4
memanggilnya, yang kedua siswa masih dan lelah jadi siswa tersebut lebih memilih
adaptasi dengan lingkungan sekolah yang melakukan kegiatan lain daripada melihat
ketiga siswa tidak memahami materi, yang dan mendengarkan gurunya mengajar.
keempat siswa tersebut stress atau Namun pada data yang lain beberapa siswa
memiliki trauma, yang terakhir siswa memilih menyontek jawaban tugas milik
tersebut memiliki gangguan obsesif teman.Bukankah berarti siswa tersebut
kompulsif dimana siswa tersebut akan merasa jenuh dan lelah mengerjakan tugas-
memiliki gangguan kecemasan yang tugas yang diberikan oleh sekolah.
membuat siswa tersebut memiliki pikiran Siswa-siswa saat ini merupakan siswa
yang tidak terkendali contohnya apabila dijaman milenial bukan lagi seperti siswa
meja siswa tersebut tidak sejajar dengan pada jaman dahulu sehingga cara
meja temannya maka siswa tersebut tidak mendidiknya pun harus berbeda. Siswa
akan berhenti untuk mensejajarkan saat ini memiliki kesehatan mental yang
mejanya drngan meja temannya. lebih lemah karena sesuai dengan
Sedangkan tidak ada siswa yang merasa kemajuan teknologi, bahkan saat ini
selalu fokus pada saat banyak sekali siswa yang susah untuk
KBM,memungkinkan apabila siswa bersosialisasi terhadap teman satu sekolah
tersebut merasa tugas membebani dan teman kelasnya. Apabila guru masih
kesehatan mental mereka sehingga mereka menerapkan cara mengajaf seperti siswa
mudah hilang fokus pada saat jaman dulu memungkinkan siswa saat ini
pembelajaran berlangsung. menjadi kurang aktif pada saat
pembelajaran.

gambar 3.Data Seringnya siswa


mendapatkan tugas. gambar 4.Data Siswa Yang Pernah
menyalin Tugas teman
Dalam data tersebut sebanyak 26
(50%) siswa memilih pilihan ke 4 yang Pada data sebelumnya sebanyak 26
memiliki keterangan setiap saat. Dan 25 siswa setiap saat mendapatkan tugas. Lalu
(48,1%) siswa memilih pilihan ke 3 yang pada data gambar.4,seberapa seringkah
memiliki keterangan pernah yang berarti siswa tersebut menyalin jawaban milik
siswa tersebut merasa tugas tidak terlalu temannya.Dapat dilihat dalam data
mengganggu.Data ini merupakan salah sebanyak 11 (21,2%) siswa yang setiap
satu kemungkinan penyebab dari data saat menyalin jawaban milik temannya lalu
sebelumnya pada gambar.2 dimana siswa 26 (50%) siswa pernah menyalin jawaban
mudah kehilangan fokus pada saat temannya. Hasil data tersebut dapat
pembelajaran berlangsung.Salah satu menyatakan bahwa rata-rata siswa pernah
penyebab siswa kehilangan fokus adalah menyalin jawaban milik
karena siswa tersebut merasa jenuh dan temannya.Mengapa siswa-siswa tersebut
lelah, bukan hanya itu tetapi siswa tersebut memilih untuk menyalin jawaban
juga merasakan menurunnya imun tubuh temannya apakah siswa tersebut merasa
5
jenuh ,apakah siswa tersebut malas gambar 5.Data Seringnya Siswa
mengerjakan tugasnya sendiri. Mengerjakan Tugas Kelompok Hingga
Dari beberapa data yang sebelumnya Malam
hingga data saat ini rata-rata siswa
menunjukan tugas mempengaruhi Pada data ini saya menanyakan
kesehatan mental mereka namun mereka "Seberapa seringnya anda mengerjakan
seperti belum menyadaru itu.Salah satunya tugas kelompok hingga larut
dimana siswa selalu menyalin jawaban malam?".Dalam data tersebut dapat dilihat
milik teman, siswa tersebut sudah sebanyak 10 (19,2%) siswa setiap saat
berpikiran untuk menyalin saja daripada mengerjakan tugas kelompok hingga larut
berusaha untuk mengerjakan nya dengan malam dan sebanyak 21 (40,4%) siswa
jawabannya sendiri.Ada beberapa faktor pernah mengerjakan tugas kelompok
menyalin tugas temannya hingga larut malam.Mengerjakan tugas
(faktor dari diri sendiri) kelompok hingga larut malam juga dapat
1.Kurangnya rasa percaya diri dalam memicu spekulasi orang tua siswa
mengerjakan tugas. berpikiran yang tidak-tidak.
2.Sudah menjadi kebiasaan dan menjadi Misalkan pada saat kerja kelompok siswa
bagian dari insting untuk menyalin tersebut lupa memberi kabar kepada orang
3.Terpengaruh oleh budaya instan yang tua nya sehingga orang tua menjadi
mempengaruhi siswa sehingga memilih khawatir dan menannyakan kepada sekolah
jalan keluar atau cara yang cepat. dimana anaknya tersebut.Sedangkan dari
(faktor dari guru) sisi siswa,siswa tersebut sudah larut fokus
1.Guru kurang variasi dalam mengajar terhadap pengerjaan tugas kelompok
sehingga siswa malas dan bosan sehingga lupa memberikan kabar pada
2.Guru selalu memberi tugas yang orang tua nya.
menyusahkan siswa
3.Memberikan tugas yang memerlukan Bukan hanya itu bahkan ada beberapa
peralatan tidak mudah ditemui siswa yang mengeluh kepada orang tua nya
4.Guru memberikan tugas kelompok secara karena merasa terbebani dengan tugas-
berlebihan tugas yang diberikan. Sehingga orang tua
(faktor dari orangtua) siswa tersebut melakukan protes kepada
1.Adanya hukuman apabila nilai tugas sekolah.Tindak lanjut bagaimanakah yang
siswa kurang memuaskan harus dilakukan oleh sekolah,agar tidak
2.Tidaktahu dalam memahami pribadi dan ada siswa yang mengeluh kembali karena
keunikan masing-masing dari anaknya terbebani dengan tugas sekolah.
sehingga terjadi pemaksaan kehendak. Pembelajaran yang harus diberikan kepada
Adapun akibat siswa dari siswa adalah pembelajaran yang
menyontek/menyalin milik teman,siswa menyenangkan sehingga siswa tersebut
yang cenderung menyalin jawaban milik tidak mudah jenuh.
teman kelak saat dewasa siswa tersebut
akan menjadi pribadi yang tidak jujur pada
saat bekerja.

6
gambar 6.Data Siswa Tidak Ingin tersebut dapat kita pikirkan muncul
Mendapatkan Tugas Sekolah darimana. Kemungkinan salah satunya
tugas, saat ini kebanyakan siswa lebih
Sebanyak 30 (57,7%) siswa dari 52 memilih berfikir seperti"yang penting
responden memilih untuk tidak ingin selesai" entah tugas tersebut dikerjakan
mendapatkan tugas sekolah.Menurut oleh siapa atau dapat jawaban darimana.
sumber (Nurul Habibah 2022) penyebab Pemikiran seperti itu memiliki arti
siswa malas mengerjakan tugas adalah siswa tersebut sudah sangat lelah dengan
tugas yang membingungkan, kurangnya tugas sekolah.Bukan hanya itu perilaku
motivasi diri,dan siswa merasa terganggu. siswa dikelas juga memperlihatkan apabila
Adapun cara agar siswa tersebut tidak merasa tertekan seperti siswa tersebut
malas mengerjakan tugas orangtua harus dikelas namun pikirannya bukan
membimbing anaknya mengerjakan dikelas/belajar.(Kristiyani,2009)
tugas,menyingkirkan hal-hal yang dapat menyatakan bahwa para siswa saat ini
mengganggu, berikan hadiah kecil sebagai perlu mempelajari lebih banyak informasi
penyemangat dan berikan siswa tersebut dibandingkan tahun-tahun sebelumnya
tempat yang nyaman. karena tersedianya berbagai sumber belajar
Kemungkinan keinginan tersebut tidak melalui teknologi komputer.Kecemasan
akan pernah terwujud, namun apakah ada siswa biasanya timbul pada saat akan
saran lain yang dapat diterapkan disekolah terjadi tes atau ujian di sekolah, rasa cemas
sehingga tidak banyak siswa tang tidak tersebut dapat menjadi crmas yang
menginginkan tugas sekolah. Karena dapat berlebihan sehingga menimbulkan panik.
dilihat dari data sebelumnya terdapat Panik tersebut dapat mengganggu brlajar
beberapa kasus yang bahkan membawa siswa tersebut. (Indah Saputri
orang tua siswa untuk memprotes ke 2022)Kecemasan siswa dapat dibagi ke
sekolah karena anaknya lelah dengan dalam 3 tipe yaitu:
tugas. Apakah kemungkinan tersebut tidak 1.Kecemasan neurotik yaitu rasa takut
dapat akan lepas kendali dan menyebabkan siswa
terjadi, dalam data tersebut juga masih tersebut berulah dan mendapatkan
terdapat beberapa siswa yang masih hukuman.
menginginkan tugas sekolah tetap ada 2.Keceman realistik yaitu rasa takut
namun dengan syarat tertentu agar kasus terhadap ancaman atau bahaya-bahaya
tersebut tidak tidak terjadi lagi. nyata yang terdapat di lingkungannya.
3.Kecemasan moral yaitu takut terhadap
suara hati atau ego yang tidak bisa
dikalahkan.
Kcemasan-kecemasan tersebut dapat saja
terjadi kepada siswa remaja.

gambar.7 Data siswa yang memiliki


perasaan panik & tertekan

Dari 52 siswa sebanyak 23 siswa kelas


12 memilih pernah memiliki perasaan
panik dan tertekan,rasa tertekan siswa
7
gambar.8 Pentingnya Kesehatan mental
Remaja

Pentingnya kesehatan mental remaja,


siswa SMA merupakan salah satu bagian
dari remaja dimana ego belum dapat
dikondisikan. Sebanyak 52 siswa SMA
Negeri 3 Denpasar sudah banyak yang
mengetahui pentingnya kesehatan mental
remaja. Selain pentingnya kesehatan
mental ada juga kesehatan fisik agar tidak gambar 9. Data siswa yang lelah apabila
mudah terjangkit penyakit. Namun saat ini mendapatkan tugas sekolah berlebihan
sudah banyak siswa yang kelelahan karena
mengerjakan tugas. Sebanyak 45 siswa diantaranya
Bagaimana cara agar tidak membuat 29(55,8%) siswa memilih pernah merasa
siswa-siswa tersebut lelah secara fisik dan lelah.Kita semua tahu bahwa kita pasti
mental? menurut jemima karyssa (2022) mudah merasa lelah salah satunya lelah
memberikan waktu bebas, belajar dengn terhadap yang namanya tugas sekolah, bisa
metode yang menyenangkan dan dibayangkan siswa pulang sekolah sore
mengurangi pemberian tugas merupakan hari lalu mereka mengikuti suatu
beberapa cara agar kesehatan mental dan les/bimbel. Ketika sampai rumah mereka
fisik siswa dapat terjaga. Namun pada saat harus mengerjakan tugas yang wajib
ini banyak sekali guru senior yang dikumpulkan besok hari di sekolah.
merapkan sistem kuno dimana semakin Dan sebanyak 16(30,8%) siswa
siswa tersebut diberi tugas semakin memilih keterangan 'setiap saat' yang
berontak siswa tersebut, salah satu berarti siswa merasa lelah setiap saat entah
contohnya siswa yang selalu telat siswa tersebut berada di sekolah maupun
mengumpulkan tugas.Kesehatan remaja dirumah. Sangat penting mengetahui
siswa dapat dilindungi dengan adanya kesehatan mental siswa disekolah, karena
relasi yang sehat dirumah maupun sekolah memiliki bimbingan
disekolah,peran sosial dikalangan sekolah konseling(BK) guru tersebut harus
sangat penting bagi siswa dimana siswa mengetahui bagaimana karakter siswa
tersebut mengalami masa pubertas. tersebut dan memiliki masalah apa.
Sejauh ini sudah banyak kasus siswa Sehingga guru pengajar dapat memberikan
bunuh diri ataupun melakukan percobaan tugas yang ringan terhadap siswa yang
bunuh diri, jadi sangat diharapkan memiliki gangguan kesehatan mental.
dukungan dari keluarga dan lingkungan Siswa gen Z gen milenial saat ini sudah
sekolah agar saling membantu dan lelah dengan tugas karena siswa-siswa saat
melindungi teman atau siswa nya agar ini sudah terlanjur menikmati masa
tidak terjadi kasus tersebut. pandemi dimana pada saat pandemi siswa
tersebut dapat belajar secara online dan
diberikan tugas secara online. Pada saat
pengerjaan tugas online siswa tersebut
dapat berbicara dengan keluarganya dan
dapat bersantai sejenak apabila lelah.

8
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan data hasil kuisioner diatas
penulis telah menyimpulkan rata-rata
bahwa siswa kelas 3/XII SMA Negeri 3
Denpasar.Bahwa siswa merasa lelah
terhadap tugas sekolah yang melebihi
kapasitas kemampuan mereka, bukan
hanya itu siswa juga merasa tertekan
karena tugas yang berlebihan. Banyak
siswa yang sudah mengetahui tentang
kesehatan mental remaja, namun mereka
gambar 10. Seringnya siswa tidak sadar akan kesehatan mental mereka
mendengarkan tentang kesehatan mental sendiri.
Dapat disimpulkan hasil penelitian
Dalam data tersebut terdapat berbagai menampilkan bahwa sebanyak 46% siswa
macam hasil jawaban dari para dan siswi SMA Negeri 3 Denpasar
siswa,sebanyak 12(23,1) siswa kehilangan konsentrasi pada saat KBM
mendengarkan tentang kesehatan mental berlangsung. 20% siswa sering
setiap saat. Sebanyak 25(48,1%) siswa mendapatkan tugas sekolah yang
pernah mendengarkan tentang kesehatan berlebihan. Sebanyak 15% Siswa sering
mental namun ada juga siswa yang tidak menyalin tugas milik temannya. Dan 19%
pernah mendengarkan tentang kesehatan siswa yang lelah apabila mendapatkan
mental yaitu sebanyak 4(7,7%) siswa yang tugas sekolah berlebihan.
termasuk jarang mendengarkan tentang Menurut sumber Elsa Savitrie (2022)
kesehatan mental. Kesehatan mental merupakan kondisi
Apakah siswa tersebut malas/cuek dimana individu memiliki kesejahteraan
terhadap kesehatan mental, siswa tersebut yang tampak dari dirinya yang mampu
belum sadar terhadap pentingnya menyadari potensinya sendiri,memiliki
kesehatan mental pada diri sendiri. kemampuan untuk mengatasi tekanan
Memungkinkan siswa tersebut tidak sering hidup normal pada berbagai situasi dalam
mengeluh tentang tugas yang diberikan kehidupan, mampu bekerja secara
oleh sekolah, namun siswa tersebut tidak produktif dan menghasilkan, serta mampu
sadar akan kesehatan mentalnya sendiri. memberikan kontribusi kepada
Namun masih terdapat siswa yang tidak komunitasnya.
pernah mendengarkan tentang kesehatan Adapun gejala-gejala gangguan mental
mental akangkah baiknya keluarga siswa yang dialami siswa SMA Negeri 3
ataupun lingkungan sekolah siswa tersebut Denpasar, yaitu: perubahan perilaku,
rutin mengadakan sosialisasi mengenai perubahan mood dan kesulitan
kesehatan mental, dan mewajibkan seluruh berkonsentrasi. Sehingga kuisioner
siswa untuk ikut sosialisasi. Pada saat ini tersebut menyatakan sebagian siswa stress/
kesehatan mental sangat penting bagi gangguan mental karena tugas sekolah.
remaja terutama bagi siswa kelas akhir dan Berdasarkan hasil dan pembahasan
siswa yang sudah memiliki gangguan tersebut ditemukan upaya menjaga
kesehatan mental sehingga siswa tersebut kesehatan mental bagi remaja.Menurut
dapat berkonsultasi terhadap guru BK di sumber Elsa Savitrie(2022) Berbicara dari
sekolahnya agar siswa tidak memendam hati ke hati dengan anak remaja anda
perasaan atau cerita sendiri yang berakhir tentang kondisi dan kesehatan mentalnya
siswa tersebut akan stress dan merusak adalah langkah awal yang perlu Anda
hasil belajar. lakukan sebagai orangtua. Selain itu, anak

9
juga mungkin memerlukan bantuan anda dengan kesepian dan dalam keadaan yang
untuk mendapatkan dukungan profesional. sangat lelah. Dampak dati peristiwa
Bukan hanya itu tetapi ada juga beberapa tersebut dapat membuat siswa memiliki
ide untuk mendorong siswa/remaja niatan atau pikiran yang tidak-tidak
tersebut mau berbicara tentang perasaan sehingga siswa tersebut kalut dan
mereka, ide tersebut dimulai dari menangis sendirian karena memiliki
memberitahu bahwa orang dewasa pun perasaan yang campur aduk dan tidak
tidak dapat menyelesaikan masalah mereka mengetahui bagaimana cara
sendiri dan yang terpenting beritahu siswa melampiaskannya.
tersebut bahwa merasa khawatir akan Maka dari itu peran orang tua dirumah
banyaknya tugas, lelah dan sedih bukanlah penting untuk kesehatan mental siswa
hal yang aneh(Erickson Siahaan 2022). tersebut.Jangan sampai menunggu siswa
Saat ini setelah dilakukannya tersebut melakukan hal yang tercela baru
pembelajaran offline banyak siswa yang orangtua dan guru melakukan suatu
tejangkit penyakit batuk dan pilek siswa tindakan dan merasa menyesal.
tersebut mudah terjangkit karena saat Tetapi hal tersebut merupakan hal yang
pembelajaran offline siswa tersebut belajar harus dilalui dihadapi sehingga tugas
di sekolah secara full day lalu ketika ataupun masalah tersebut tidak akan
sampai rumah siswa tersebut memiliki menjadi beban bagi diri siswa tersebut.
tugas sekolah yang harus dikumpulkan, Guru-guru disekolah pun haris mensuport
sehingga sistem imun tubuh siswa tersebut siswa tersebut agar tetap semangat
menurun karena kelelahan dan mengerjakan tugas, tetapi bukan berarti
menyebabkan siswa tersebut mudah guru tersebut bisa memberikan tugas yang
terjangkit penyakit. banyak demi mencapai nilai' siswa
Lalu bagaimana dengan orang tua siswa tersebut.Nilai siswa dapat guru ambil dari
yang selalu mengeluh kepada sekolah? bagaimana siswa tersebut menjaga sikap
orang tua siswa dapat memberikan sopan santun, berani berbicara, aktif siswa
dukungan kepada anaknya. Dukungan dalam menjawab soal dan homat kepada
seperti mengajak anak tersebut bercerita yang lebih tua atau dengan yang sudah
membuat anak tersebut mau memberitahu mendidik mereka.
isi perasannya, bukan hanya guru namun
perlu juga dukungan dari orangtua. DAFTAR PUSTAKA
Orangtua siswa juga harus ikut andil dalam Palembang , Mohammad Hoesin. 2022.
kesehatan mental anaknya buatlah anak "Mengenal Pentingnya Kesehatan
tersebut mau bercerita sehingga siswa pada Mental Pada Remaja",
saat dirumah mengerjakan tugas tidak https://yankes.kemkes.go.id/view_art
terlalu merasa jenuh karena dapat berbicara ikel/362/mengenal-pentingnya-
dengan orangtua nya. kesehatan-mental-pada-remaja.
Karena pada saat pandemi siswa-siswa Unmar , Yosep W. 2010. "Kesehatan
saat ini dapat mengerjakan tugas secara Mental Remaja Dengan Pengaruh
santai dan dapat beristirahat apabila lelah, Orangtua",
pengumpulan tugasnya pun memiliki jarak https://eprints.umm.ac.id/41883/3/jip
yang lumayan jauh. Namun pada saat tummpp-gdl-hartatikus-47374-3-
sekarang siswa-siswa tersebut harus bab2.pdf.
bangun pagi lalu menjalani full day di
sekolah setelah full day siswa tersebut Depkes RI. 2019. Riset Kesehatan Dasar
harus mengerjakan tugas malam-malam. 2018. Jakarta. Badan Penelitian dan
Dimana keadaan itu biasanya keluarga atau Pengembangan Kesehatan Republik
orang tua sudah tertidur, sehingga siswa Indonesia.
tersebut harus mengerjakan tugas tersebut

10
Ali, M., & Asrori, M. 2015. “Psikologi berlebihan-siswa-dan-mahasiswa-
Remaja dan Perkembangan Peserta bisa-stres-dan-mengancam-sistem-
Didik”. imun
https://www.bumiaksara.com/ Habibah, Nurul 2022.”Anak Malas
Sarwono, S. W. 2013. Psikologi Remaja Mengerjakan Tugas? Simak 5 Cara
(Edisi Revisi). Jakarta: PT. mengatasinya”.
Rajagrafindo Persada. https://www.altaschool.id/blog/anak-
malas-mengerjakan-tugas-simak-
Rusdi, M. 2001. Diagnosis Gangguan
cara-mengatasinya
Jiwa. Jakarta: FK-Unika Atmajaya.
Kristiyani, 2009. anxiety siswa akan ujian
Willy F, M. & Maramis, A.F. 2009.
dan tes.Bandung:minsterkk
Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa.
Surabaya: Airlangga Universty Press.
Mulya, F., Putri, K.M. & Ramadhanti, S.
2021. “Pengaruh Banyaknya Tugas
Terhadap Kesehatan Mental
Mahasiswa”.
https://repo.itera.ac.id/assets/file_upl
oad/SB2106100001/120390084_20_
002839.pdf
Muslihah, A. 2019. Pengaruh Kesehatan
Mental Siswa Dan Motivasi Belajar
Terhadap Hasil Belajar. Ponorogo:
iainponorogo.
Saputri, I. 2022. Terlalu Banyak PR
Sekolah Ganggu Kesehatan Mental
Anak,Benarkah?.
https://www.klikdokter.com/ibu-
anak/kesehatan-anak/terlalu-banyak-
pr-sekolah-ganggu-kesehatan-
mental-anak-benarkah
Maqbullah, A. 2005. “Peranan Kesehatan
Mental Dalam meningkatkan
Efektifitas Belajar Siswa”
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/
bitstream/123456789/12017/1/AIDA
%20MAQBULLAH-FITK.pdf
Kusumawati, A. & Muhamad, M. 2021.
Gejala-Gejala Gangguan Mental.
Bandung: Cnni
Siahaan, Erickson. 2022. Psikiater:
Waspadai Gejala Gangguan Mental
Pada Anak. Jakarta: Antara
SP,. 2020. “Tugas Berlebihan Siswa Dan
Mahasiswa Bisa Stres Dan
Mengancam Sistem Imun”.
https://halopacitan.com/amp/tugas-
11

Anda mungkin juga menyukai