Anda di halaman 1dari 11

Pentingnya menjaga kesehatan mental bagi mahasiswa

Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Jalan kecak No. 12, Gatot Subroto Timur, Tonja, Denpasar Utara, Bali, 80239

Oleh:

Kresensia Yufarita Anderi (23341002), Angeli Anatasya (23341004), Ni Luh Putu AnggI Artaeni
(23341007), Ni Kadek Michelle Wijaya (23341009), Ni putu dila rossita yanti (23341011), Yohana
Agustina Perchy (23341013), Ni luh ayoumee andini (23341015), Debby Yulianti Ajambuani (23341017)
, Rosidha Amanda Kurniasani (23341019), Darryl Ramadhani Saputra (23341021), Nathaniel
(23341023), I Kadek Dwicky Aristha Yoga (23341025), Dewa Putu Ananta Mahendra (23341027), Pande
Putu Aditya Baghaskara(23341030)

S1 Pariwisata Tahun Ajaran 2023/2024


Abstrak:

Kesehatan mental merupakan sebuah kondisi dimana individu terbebas dari segala bentuk gejala-
gejala gangguan mental. data dikumpulkan dengan cara melakukan mengumpulkan informasi
yang faktual dari beberapa mahasiswa. Analisis dilakukan dengan metode deskriptif dan
kualitatif yang menjelaskan tentang mengapa kesehatan mental itu penting bagi mahasiswa.
Kesehatan jiwa atau sebutan lainnya kesehatan mental adalah kesehatan yang berkaitan dengan
kondisi emosi, kejiwaan, dan psikis seseorang. Diketahui bahwa peristiwa dalam hidup yang
berdampak besar pada kepribadian dan perilaku seseorang bisa berpengaruh pada kesehatan
mentalnya. Masa awal perkuliahan merupakan tantangan dan peluang bagi mahasiswa baru.
Perkuliahan bukan hanya tentang pembelajaran akademik saja, tetapi juga tentang pertumbuhan
pribadi dan adaptasi ke lingkungan baru. Dalam menjalani kehidupan di lingkungan perkuliahan
ini, menjaga kesehatan mental menjadi aspek yang sangat penting bagi mahasiswa. Gangguan
psikologi bisa dialami kapan saja oleh seorang mahasiswa. Bisa saja ketika memasuki awal
perkuliahan ada begitu banyak penyesuaian-penyesuaian yang harus dihadapi karena pada masa
awal perkuliahan akan adanya proses transisi dari bangku sekolah ke bangku kuliah, dan tidak
semua mahasiswa yang mudah melewati proses transisi tersebut. Pada saat memasuki bangku
perkuliahan, banyak mahasiswa yang harus terpisah dari orang tua, keluarga, dan orang-orang
terdekatnya. Hal ini bisa saja mempengaruhi mental mereka, karena ketika jauh dari orang tua,
keluarga, dan orang-orang yang disayangi, mereka cenderung tidak punya tempat untuk
bercerita, berkeluh kesah, dan menuangkan perasaan yang mengganjal lainnya. Penelitian ini
bertujuan untuk memaparkan pentingnya Kesehatan mental terutama dikalangan mahasiswa
setelah banyaknya kasus-kasus yang berkaitan dengan permasalahan terkait “mental health” di
dunia perkuliahan. Data dikumpulkan dengan cara melakukan mengumpulkan informasi yang
faktual dari beberapa mahasiswa. Analisis dilakukan dengan metode deskriptif dan kuantitatif
yang menampilkan data yang didapat dari beberapa studi kasus secara kuantitatif kemudian
dijabarkan secara deskriptif. Hasil yang diperoleh adalah peneliti menemukan banyaknya kasus
mengenaskan yang terjadi di antara mahasiswa yang disebabkan oleh gangguan mental, peneliti
juga menemukan bahwa Kesehatan mental itu sangatlah penting untuk kelanjutan perkuliahan
dan masa depan dari mahasiswa itu sendiri.

Kata Kunci: kesehatan mental, perkuliahan, mahasiswa


Abstract:

Mental health is a condition where an individual is free from all forms of symptoms of mental
disorders Data was collected by collecting factual information from several students. Analysis
was carried out using descriptive and qualitative methods which explain why mental health is
important for students. The rest are free to explain mental health a little more

Mental health or other names for mental health is health related to a person's emotional, mental
and psychological condition. It is known that events in life that have a major impact on a
person's personality and behavior can have an impact on their mental health. The initial period
of study is a challenge and opportunity for new students. College is not just about academic
learning, but also about personal growth and adaptation to a new environment. In living life in
this university environment, maintaining mental health is a very important aspect for students.
Psychological disorders can be experienced at any time by a student. It could be that when
entering the beginning of college there are many adjustments that must be faced because at the
beginning of college there will be a transition process from school to college, and not all
students can easily go through this transition process. When entering college, many students
have to be separated from their parents, family and those closest to them. This could affect their
mentality, because when they are far from their parents, family and loved ones, they tend to have
no place to talk, complain and express other disturbing feelings. This research aims to explain
the importance of mental health, especially among students, after the many cases related to
problems related to "mental health" in the world of education. Data was collected by collecting
factual information from several students. The analysis was carried out using descriptive and
quantitative methods which presented data obtained from several case studies quantitatively and
then explained descriptively. The results obtained were that the researchers found that there
were many tragic cases that occurred among students which were caused by mental disorders.
The researchers also found that mental health is very important for the continuation of studies
and the future of the students themselves.

Keywords: Mental health, lectures, college students.


Pendahuluan

Kesehatan merupakan suatu keadaan optimal dari tubuh, pikiran, dan jiwa yang
mencerminkan suatu keseimbangan yang dinamis antara berbagai komponen kehidupan. Ini
adalah keadaan dimana individu dapat berfungsi secara optimal dalam aktivitas sehari-hari,
merasa bugar secara fisik, dan mengalami kesejahteraan emosional serta psikologis. Aspek sosial
kesehatan mencakup hubungan sosial, dukungan sosial, dan keterlibatan dalam komunitas.
Kesehatan sosial tidak hanya tentang hubungan interpersonal yang sehat, tetapi juga bagaimana
individu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan merasa terhubung dengan komunitasnya.
Kesehatan seorang manusia tidak hanya meliputi kesehatan fisik. Menurut World Health
Organization definisi sehat adalah kondisi fisik, mental, dankesejahteraan sosial yang merupakan
satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Komponen-komponen
tersebut jika selaras membuat seseorang bisa dikatakan sehat. Namun, apabila salah satu dari
komponen tersebut mengalami kerusakan maka bisa dikatakan sakit. Bukan hanya sakit
dalambentukfisik, mental pun dapat sakit atau terganggu.

Kesehatan mental atau kesehatan jiwa merupakan aspek penting dalam mewujudkan
kesehatan diri secara keseluruhan. Kesehatan mental sama pentingnya dengan Kesehatan fisik
yang sama-sama harus diperhatikan. There is no health without mental health, sebagaimana
definisi sehat yang dikemukakan oleh World Health Organization bahwa “health as a state of
complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or
infirmity” (WHO, 2017)

Kesehatan mental atau Kesehatan jiwa merupakan perasaan bahagia, semangat dalam menjalani
hidup serta dapat melakukan hal-hal positif untuk diri sendiri maupun orang lain. Terganggunya
kesehatan mental membuat orang tidak lagi merasakan perasaan yang sama ketika masih dalam
keadaan mental yang sehat. Masalah kesehatan mental yang banyak dialami remaja adalah
masalah pertemanan. Menurut (Rohman & Mugiarso, 2016) masalah pertemanan adalah ketidak
mampuan remaja dalam menjalin relasi pertemanan yang baik dengan teman sebayanya. Masalah
Kesehatan jiwa dapat dialami oleh siapa saja, tak terkecuali oleh para Mahasiswa.

Mahasiswa adalah salah satu elemen masyarakat yang identik mempunyai tingkat
intelektual yang cukup tinggi. Seorang mahasiswa selayaknya mempunyai kesadaran yang lebih
tinggi untuk memiliki salah satu atribut psikologis yang semestinya dia sandang, yaitu kesehatan
jiwa. Idealnya setiap mahasiswa harus sehat jiwanya, hal ini dikarenakan pada masa perkuliahan
seorang mahasiswa dihadapkan pada berbagai persoalan, baik yang menyangkut persoalan
akademik seperti: tugas yang harus diselesaikan dalam waktu yang terbatas, pemahaman materi
perkuliahan, penerimaan diri dan kecemasan penyelesaian tugas akhir, serta persoalan non
akademik seperti, keterbatasan biaya, tidak terbiasa berjauhan dengan keluarga, kesulitan
beradaptasi di lingkungan kampus serta konflik interpersonal. Permasalahan tersebut dapat
membuat mahasiswa menjadi stres, putus asa, depresi, kurang konsentrasi dan kurang
bersemangat. Kesehatan jiwa yang baik akan membuat mahasiswa merasa bahagia dan
bersemangat dalam menghadapi berbagai persoalan terkait dengan aktivitas perkuliahan.

Banyaknya mahasiswa yang mengalami masalah kesehatan jiwa dapat dilihat dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh Utami (2011) menunjukkan masalah-masalah yang dialami
mahasiswa terkait dengan perasaan kurang bersemangat, tertekan, gangguan konsentrasi,
perasaan bingung, kesulitan tidur, putus asa, dorongan mengakhiri hidup, bahkan pada beberapa
kasus telah terjadi percobaan bunuh diri.

Metode Penelitian

Jenis penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam Moleong
(2010:04) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah “prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku
yang dapat diamati”. Penelitian kualitatif bertumpu pada latar belakang alamiah secara holistik,
memposisikan manusia sebagai alat penelitian, melakukan analisis data secara induktif, lebih
mementingkan proses daripada hasil penelitian yang dilakukan disepakati oleh peneliti dan
subjek penelitian.

Menurut Sugiyono (2016:9) metode deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang
berdasarkan pada filsafat postpositivisme digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci
teknik pengumpulan data dilakukan secara trigulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, melukiskan, menerangkan,
menjelaskan dan menjawab secara lebih rinci permasalahan yang akan diteliti dengan
mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok atau suatu kejadian.

Berdasarkan pengertian beberapa ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa, jenis penelitian
deskriptif kualitatif digunakan sebagai metode penelitian yang dalam sebuah tulisan imiah
penelitian diperlukan untuk mengangkat dan mengupas sebuah masalah. Penelitian kemudian
dijabarkan dalam sebuah analisi hingga meperoleh kesimpulan sesuai tujuan awal. Metode
penelitian ini memanfaatkan data kualitatif dan dijabarkan sejara deskriptif. Jenis penelitian
deskriptif kualitatif kerap digunakan untuk menganalisis kejadian, fenomena, atau keadaan
secara sosial.

Penelitian deskriptif kualitatif merupakan gabungan penelitian deskriptif dan kualitatif.


Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, melukiskan,
menerangkan,menjelaskan dan menjawab secara lebih rinci permasalahan yang akan diteliti
dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok atau suatu kejadian.
Dalam penelitian kualitatif manusia merupakan instrumen penelitian dan hasil penulisannya
berupa kata-kata atau pernyataan yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Dengan melakukan Case Studies dan Narrative Research untuk mendukung dan
melengkapi data yang ada dan bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan mental mahasiswa
yang menjadi objek penelitian. Kegiatan yang dilakukan adalah pengamatan tentang kondisi di
dunia perkuliahan dan faktor-faktor yang menjadi penyebab dari menurunnya kesehatan mental
para mahasiswa. Hasil data yang dihasilkan dari metode ini apa adanya tanpa proses manipulasi
atau perlakuan lain.

Hasil dan Pembahasan

Fokus utama yang menjadi perhatian objek materi kesehtan mental adalah
manusia.khususnya yang berkaitan dengan masalah – masalah kesehtan mental/jiwa
manusia.sebagaimana yang dapat dikatakan darajat pakar ahli yang mengatakan bagaimana
mengupayakan agar mental/jiwa yang sehat benar- benar dapat terwujud dalam kehidupan sehari
– hari. Menurut WHO menyebutkan bahwa keshatan mental adalah suatu kondisi kesejatrahaan (
well-being ) seseorang induvidu yang menyadari kemampuannya sendiri,dapat mengatasi
tekanan kehidupan yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan
kontribusi kepada komunitasnya (WHO,2013).
Pentingnya isu kesehatan mental mulai banyak disadari oleh banyak kalangan. Data
Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2018 menyebutkan, setidaknya 1 dari 16 orang berusia 15
ke atas terdiagnosa mengalami depresi. Jika kondisi ini terus menerus dibiarkan, maka
dikhawatirkan akan menimbulkan masalah kesehatan mental yang jauh lebih berbahaya dalam
skala besar. Sayangnya, kesadaran tersebut masih perlu didorong untuk memberi pemahaman
bahwa setiap orang berhak mendapatkan penanganan psikologis. Dalam undang-undang kita
yang baru, UU No. 17 Tahun 2023 itu sudah dimaknai bahwa kesehatan jiwa merupakan bagian
dari kesehatan. Dan upaya untuk mencapai kesehatan jiwa yang optimal harus dilakukan secara
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Baik oleh Pemerintah, Pemda, maupun masyarakat.
Kita akan menghadapi bonus demografi tahun 2035, dan 70% total penduduk itu merupakan
penduduk bekerja. Tentunya, diharapkan masyarakat di sini adalah masyarakat yang produktif, di
mana salah satu upaya untuk produktif adalah dengan menjaga kesehatan jiwa. Ironisnya,
kelainan mental menempati urutan tujuh ke atas pada anak-anak, remaja, dan usia produktif
sebagai beban kesehatan. Bahkan, kasus bunuh diri dilaporkan sebanyak 826 kasus pada tahun
2022, di mana jumlah ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Prevelensi Gangguan Jiwa Berat

Gangguan jiwa berat, dalam hal ini adalah skizofrenia mencapai 0,18% yaitu sekitar 495
ribu orang. Nah dari data tadi ya ada masalah lain, yaitu semakin tingginya kesenjangan
pengobatan. WHO sendiri mengatakan pada negara-negara berpendapatan kecil menengah itu
75% penduduk tidak mendapat terapi. Di Indonesia itu, penderita skizofrenia sebanyak 51% itu
tidak rutin berobat. Padahal kita ketahui, skizofrenia ini penyakit kronis yang pengobatannya
jangka panjang.Saat ini, upaya yang dilakukan untuk mendukung kesadaran akan kesehatan
mental, mulai diutamakan secara preventif dan promotif. Pasangan yang berniat memiliki
keturunan sangat dianjurkan untuk terlebih dahulu melakukan konseling, baik untuk kesehatan
mental sendiri, atau untuk memberi pemahaman pentingnya kesehatan mental pada anak. Tahap
selanjutnya, pembinaan kesehatan mental tetap dilakukan secara intensif selama 1000 hari
pertama kehidupan, yakni hingga balita. Melalui strategi ini, anak diharapkan tumbuh secara
sehat jasmani dan rohani, sehingga meminimalisir timbulnya gangguan mental saat beranjak
dewasa.Kita lihat di sini keluarga memiliki peran yang besar ya. Jadi berbagai penelitian itu
menyebutkan, kunci keluarga yang tanggung jawab itu adalah keluarga yang memiliki
komitmen, bisa menghabiskan waktu bersama, keluarga yang komunikasinya tidak hanya positif,
tapi juga apresiatif. Anak-anak, anggota keluarga yang tumbuh dalam keluarga ini akan tumbuh
dengan kesejahteraan spiritual yang baik.

Gambar 1. Gambaran masalah kesehatan jiwa di indonesia

(Sumber : Liputan berita, 13 oktober 2023)

Mahasiswa Mencoba Bunuh Diri

Seorang mahasiswa berinisial IS (19) di Jember, Jawa Timur melakukan percobaan


bunuh diri di kamar kost-nya, Selasa (22/11/2022). Percobaan bunuh diri ini berhasil digagalkan
dan korban selamat, meski mengalami luka di bagian leher. Awalnya korban diduga mengalami
depresi akibat tidak kuat dengan banyaknya tugas kuliah. Setelah ditelusuri, motif IS mencoba
bunuh diri karena mengalami overthinking atau kekhawatiran berlebihan atas hasil pekerjaannya
saat menjadi panitia di suatu kegiatan kampus. Kepala Pusat Data dan Informasi Kelembagaan dr
Moh Nor Afandi mengatakan, mahasiswa itu menjadi panitia, kemudian IS merasa pekerjaannya
belum maksimal. Hingga membuatnya sering murung dan menyendiri, bahkan sempat bercerita
kepada temannya ingin mengakhiri hidupnya sendiri.

Pentingnya edukasi mental health, Psikolog Anak RS Charitas Palembang, Devi Delia,
M.Psi menjelaskan, pikiran, perasaan atau perilaku individu yang negatif dapat mengakibatkan
seseorang menjadi depresi. Hal ini juga terjadi pada orang yang mengalami overthinking atau
berpikir berlebihan terhadap suatu hal dapat mengganggu aktivitas hingga gangguan kesehatan
mental."Jika tidak dibantu dengan tepat, maka depresi dapat mengarah pada gangguan kesehatan,
dan juga bahkan hingga kepada bunuh diri," ujarnya. Menurutnya, serirngkali kasus bunuh diri
terjadi karena kurangnya edukasi mengenai kesehatan mental di tengah masyarakat. Seseorang
yang membutuhkan pertolongan namun tidak mendapatkan terkadang lebih memilih jalan
dengan bunuh diri. Edukasi mental health memang sebaiknya dipahami oleh setiap orang,
sehingga dapat mengetahui bagaimana menyikapi suatu situasi atau individu yang rentan
melakukan bunuh diri. Serta juga dapat mengetahui rujukan profesional ataupun Lembaga
lembaga yang dapat membantu individu terkait. Dengan demikian, kasus bunuh diri pun dapat
diminimalisir," tambahnya.

Gambar 2. Ilustrasi orang bunuh diri

(sumber: kompas, 26 November 2023


Saran

 Membangun dan mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.


 Menjaga hubungan sehat dengan orang lain, keluarga, dan teman.
 Mengurangi konsumsi media yang negatif dan berfokus pada hal-hal positif.
 Menjaga cukupan tidur dan gorengan sehat.
 Menjaga pendekatan terkait dengan agama atau kepercayaan seperti ibadah membuat
kesehatan mental menjadi lebih baik.
 Melakukan aktivitas fisik seperti jalan santai, berlatih.
 Penting untuk selalu menjaga kesehatan mental dengan mancari bantuan pada profesional
jika perlu.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis terhadap Mental healthy dapat dilihat bahwa Kesehatan mental
adalah suatu kondisi di mana seseorang memiliki kondisi kesejahteraan emosional, psikologis,
dan sosial, sehingga ia mampu menyesuaian diri dengan dirinya sendiri dan memiliki
kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan,
mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada
komunitasnya serta lingkungannya, serta mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya,
secara harmonis dan seimbang. Kesehatan mental yang tidak stabil atau terganggu kesehatan
mentalnya dapat mempengaruhi kesehatan fisik seseorang tersebut. Disarankan kepada seseorang
yang mengalami gangguan mental healthy dapat melakukan teknik berikut ini yaitu; membangun
dan mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, menjaga hubungan sehat dengan orang
lain, keluarga, dan tem, mengurangi konsumsi media yang negatif dan berfokus pada hal-hal
positif, menjaga cukupan tidur dan gorengan sehat, menjaga pendekatan terkait dengan agama
atau kepercayaan seperti ibadah membuat kesehatan mental menjadi lebih baik, melakukan
aktivitas fisik seperti jalan santai, berlatih, penting untuk selalu menjaga kesehatan mental
dengan mancari bantuan pada profesional jika perlu.
Daftar Pustaka

Kompas. (2022, November 26). Pentingnya Edukasi Kesehatan Mental. Retrieved from
kompas.com:
https://amp.kompas.com/regional/read/2022/11/26/224018678/mahasiswa-di-jember-
nyaris-bunuh-diri-karena-overthinking-ini-pentingnya
Radiani, W. A. (2019). Kesehatan mental masa kini dan penanganan gangguannya secara
islami. Journal Of Islamic And Law Studies, 3(1). Diakses dari
https://jurnal.uinantasari.ac.id/index.php/jils/article/download/2659/pdf

Universita Gajah Mada. (2023, Oktober 13). Kementerian Kesehatan Ungkap Kasus
Bunuh Diri Meningkat Hingga 826 Kasus. Retrieved from ugm.ac.id:
https://ugm.ac.id/id/berita/kementerian-kesehatan-ungkap-kasus-bunuh-diri-
meningkat-hingga-826-kasus
CNN Indonesia. (2022, Desember 12). 2,45 Juta Remaja Indonesia Kena Gangguan
Jiwa. Retrieved from cnnindonesia.com: https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20221212142530-255-886337/studi-245-juta-remaja-indonesia-kena-
gangguan-jiwa/amp
LactoClub. (2020, Desember 16). 5 Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak Usia Dini.
Retrieved from lactoclub.co.id: https://www.lactoclub.co.id/artikel/tumbuh-
kembang/kesehatan-mental-anak?
utm_source=googlepaidsearch&utm_medium=cpc&gad_source=1&gclid=Cj0KC
QiA35urBhDCARIsAOU7QwnF4LHpO8-
omX5HSXGMrbaLvFk0a2A3i2q8HCl793DLeXkAf0nmRYAaApv3EALw_wcB&gcl
src=aw.ds
Pendahuluan pada artikel diakses dari PDF Universitas UIN Suska Riau
Penutupan (Kesimpulan) pada artikel diakses dari link BAB V.pdf (walisongo.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai