Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PENELITIAN

“PEMBENTUKAN KESEHATAN MENTAL REMAJA MELALUI PERAN


KELUARGA“

DISUSUN OLEH :

Fira Shalsabila ( A1A322079 )


Muhammad Refi Raju Spa ( A1A3220 )
Diea Amiliya ( A1A322082 )
Jam’ah ( A1A322077 )
Putri Nur Seiha ( A1A322086 )

DOSEN PENGAMPU :

Drs. Irzal Anderson, M.Si.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kurnia dan rahmat-Nya
peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian “pembentukan kesehatan mental remaja
melalui peran keluarga”. Proposal ini dibuat untuk memenuhi tugas dan mata kuliah Penelitian
kualitatif di Universitas Jambi tahun ajaran 2023/2024.
Dalam penyelesaian proposal ini, peneliti telah di bantu oleh berbagai pihak baik berupa
dukungan materi maupun moril. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pengampu , yang telah membimbing peneliti dengan penuh kesabaran dalam membimbing dan
mengarahkan peneliti selama melaksanakan proposal penelitian ini serta semua pihak yang
telah membantu.
Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun jika terdapat kesalahan atau
kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian “pembentukan kesehatan mental remaja
melalui peran keluarga”. Semoga proposal penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.

Jambi, 16 september 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Konteks penelitian atau latar belakang ........................................................ 1
1.2 Fokus penelitian atau rumusan masalah ...................................................... 1
1.3 Tujuan penelitian ....................................................................................... 1
1.4 Landasan teori ............................................................................................ 2
1.5 Kegunaan penelitian ................................................................................... 4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Konteks penelitian atau Latar Belakang Masalah

Kesehatan mental remaja merupakan hal yang penting untuk diperhatikan


karena dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka di masa depan. Salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja adalah lingkungan keluarga.
Keluarga memiliki peran penting dalam membentuk kesehatan mental remaja, baik
melalui dukungan emosional, komunikasi, maupun pengasuhan yang mendukung
pertumbuhan dan perkembangan remaja
Dilansir dari national adolescent mental health survey , 15,5 juta ( 34,9 persen)
remaja mengalami masalah mental dan 2,45 juta (5,5 persen) remaja mengalami
gangguan mental. banyak remaja yang mengalami masalah kesehatan mental seperti
kecemasan, stres, dan depresi Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai
peran keluarga dalam meningkatkan kesehatan mental remaja. Penelitian ini dapat
memberikan informasi mengenai pengalaman hidup remaja dan peran keluarga dalam
menciptakan kesehatan mental remaja. Selain itu, penelitian sebelumnya juga
menunjukkan bahwa peran keluarga dapat berpengaruh pada Kesehatan mental remaja.
Oleh karena itu, penelitian mengenai peran keluarga dalam meningkatkan
kesehatan mental remaja dapat memberikan informasi yang berguna bagi orang tua dan
keluarga dalam membantu menjaga kesehatan mental remaja.

1.2 Fokus penelitian atau rumusan masalah


1. Apa saja peran keluarga dalam membentuk Kesehatan mental remaja?
2. Bagaimana keluarga dapat memberikan dukungan emosional dan mendukung
pertumbuhan dan perkembangan remaja?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi peran keluarga dalam meningkatkan
Kesehatan mental remaja?
4. Bagaimana keluarga dapat membantu remaja mengatasi kecemasan, stress, dan
depresi?

1.3 Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana peran keluarga dapat membentuk Kesehatan


mental remaja.
2. Untuk mengetahui bagaiman keluarga dapat memberikan dukungan emosional
dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan remaja.
3. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi peran keluarga dalam
meningkatkan Kesehatan mental remaja.
4. Untuk mengetahui bagaimana keluarga dapat membantu remaja mengatasi
kecemasan, stress, dan depresi.
1.4 Landasan teori

1. Pengertian Kesehatan mental


WHO mendefinisikan kesehatan mental sebagai status atau kondisi
well-being (sejahtera) yang dirasakan oleh individu sesuai dengan
kemampuannya dalam mengatasi persoalan hidup sehari-hari, beraktivitas
secara produktif, dan mampu memberi kontribusi pada lingkungan (WHO,
2013; Oireachtas Library & Research Service, 2012). Pollet (2007) menyatakan
bahwa kesehatan mental merupakan sumber yang membantu seseorang
mengatasi tekanan dan tantangan hidup sehari-hari.
Kesehatan mental yang baik berkontribusi positif terhadap kualitas
hidup seseorang, komunitas, dan masyarakat. Kesehatan mental seseorang
terbentuk dari interaksi dengan lingkungan. Status kesehatan mental seseorang
dapat dilihat dari bagaimana ia dapat mengatasi persoalan keseharian dengan
potensi yang ada pada dirinya dan dengan bantuan yang memungkinkan dari
lingkungan (CMHA-NL, dalam Pollet, 2007). Tercapainya kesehatan mental
akan membantu seseorang untuk terhindar dari perilaku berisiko yang
menyebabkan kondisi kesehatan mental yang tidak baik (Moodie & Jenkins,
2005). Penjelasan mengenai kesehatan mental tersebut menyiratkan bahwa
capaian kesehatan mental tidak selalu berhubungan dengan terbebasnya
seseorang dari penyakit fisik dan mental (WHO, 2013; WHO, dalam Pollet,
2007). Seseorang bisa saja memiliki mental yang lebih sehat dari orang lain
meskipun terdiagnosis gangguan fisik atau gangguan jiwa (mental illness)
(WHO, dalam Pollet, 2007).Penyakit mental dan fisik tidak bisa menjadi
indikator kesehatan mental, namun bisa mempengaruhi kesehatan mental.
Newth (2004) menyebutkan beberapa faktor internal yang mempengaruhi
kesehatan mental, yakni kesehatan fisik, penyakit mental, kualitas tidur, kualitas
makan atau gizi, level energi pada tubuh, kemampuan untuk berpikir jernih dan
membuat keputusan, serta kepuasan hidup. Adapun faktor eksternal yang
mempengaruhi kesehatan mental adalah situasi di rumah, sekolah, atau tempat
kerja; serta kualitas hubungan dengan orang lain (Newth, 2004).
Jadi, seseorang dapat dikatakan memiliki kesehatan mental yang baik
apabila mampu beraktivitas yang produktif dan nyaman bagi dirinya, serta dapat
berhubungan dengan orang lain dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
sesuai dengan potensi pribadi yang dimiliki. Penyakit fisik dan mental bukan
merupakan indikator status kesehatan mental, melainkan dapat menjadi faktor
yang mempengaruhi kesehatan mental, selain dari faktor sosial seperti situasi
lingkungan serta kualitas hubungan sosial seseorang.

2. Peran keluarga dalam meningkatkan Kesehatan mental remaja


Peran keluarga dalam meningkatkan kesehatan mental remaja sangat
penting, seperti: Memberikan dukungan emosional, Keluarga dapat
memberikan dukungan emosional kepada remaja dengan cara mendengarkan
keluhannya, memberikan dorongan, dan memberikan rasa nyaman.
Menjalin komunikasi interaktif, Komunikasi yang baik antara keluarga
dan remaja dapat membantu meningkatkan kesehatan mental remaja. Keluarga
dapat membuka diri dan berbicara dengan remaja secara terbuka dan jujur
Memberikan pengasuhan yang mendukung pertumbuhan dan
perkembangan remaja, Keluarga dapat memberikan pengasuhan yang
mendukung pertumbuhan dan perkembangan remaja, seperti memberikan
batasan-batasan yang jelas, memberikan dorongan, dan memberikan
penghargaan atas prestasi yang dicapai. Meningkatkan keseimbangan keluarga,
Keluarga yang lengkap dan fungsional serta mampu membentuk keseimbangan
akan dapat meningkatkan kesehatan mental tiap anggota keluarganya
Selanjutnya adalah Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
mental, Keluarga dapat meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan mental
dan mengajarkan remaja cara mengatasi stres dan masalah emosional Dengan
melakukan peran-peran tersebut, keluarga dapat membantu meningkatkan
kesehatan mental remaja. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai
peran keluarga dalam meningkatkan kesehatan mental remaja agar dapat
memberikan informasi yang berguna bagi keluarga dan masyarakat dalam
membantu menjaga kesehatan mental remaja.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi peran keluarga dalam meningkatkan


Kesehatan mental remaja.
faktor-faktor yang mempengaruhi peran keluarga dalam meningkatkan
kesehatan mental remaja antara lain:
a. Keadaan jasmani dan mental yang kurang berkembang dan
rapuh
b. pola makan, waktu yang habis untuk menatap layar, konsumsi
berita dari media, jenis kelamin, komunikasi dengan orang tua,
bentuk keluarga, penggunaan media sosial, isolasi sosial,
kerentanan individu, keluarga, dan sosial remaja, tingkat
Pendidikan
c. Peran orang tua yang kurang mendapat perhatian dalam
mendukung kesehatan mental remaja
d. Lingkungan keluarga yang mendukung lebih berdampak baik
bagi kesehatan mental seorang remaja terutama dari segi pola
asuh dan pola komunikasi

4. Bentuk dukungan yang dapat mengatasi kecemasan mental remaja


beberapa bentuk dukungan yang dapat membantu mengatasi masalah
kesehatan mental remaja:
a. Dorong remaja agar mau mengungkapkan perasaannya: Remaja
seringkali kesulitan untuk mengungkapkan perasaannya. Oleh karena
itu, keluarga dapat membantu remaja untuk merasa nyaman dan terbuka
dalam mengungkapkan perasaannya
b. Luangkan waktu untuk memberikan dukungan pada anak: Keluarga
dapat memberikan dukungan pada remaja dengan cara memberikan
waktu untuk mendengarkan keluhannya dan memberikan dorongan
c. Menyelesaikan konflik dengan duduk bersama: Keluarga dapat
membantu remaja untuk menyelesaikan konflik dengan cara duduk
bersama dan membicarakan masalah yang dihadapi
d. Mendorong remaja untuk bercerita: Keluarga dapat mendorong remaja
untuk bercerita tentang masalah yang dihadapinya. Hal ini dapat
membantu remaja untuk merasa lebih tenang dan terbuka
e. Memberitahu remaja untuk mencintai diri sendiri: Keluarga dapat
memberitahu remaja untuk mencintai diri sendiri dan menerima
kekurangan yang dimilikinya
f. Menyediakan waktu untuk mendukung anak: Keluarga dapat
menyediakan waktu untuk mendukung anak, seperti mengajak
berolahraga atau melakukan kegiatan yang disukai bersama-sama

1.5 Kegunaan penelitian

2. Dari hasil penelitian ini, dapat digunakan sebagai aspek yang meneliti untuk
menjadi acuan sumber data peneliti selanjutnya. Sedangkan, dengan peneliti
sendiri menjadikan ilmu dan pengalaman yang didapatkan selama meneliti
dalam konteks tersebut, serta manfaat dari pembaca yaitu mendapatkan
wawasan apabila mendapatkan masalah seperti pada konteks penelitian tersebut
tentu mudah dalam menyikapi perihal tersebut.
3. Meningkatkan pemahaman tentang peran keluarga dalam membentuk
kesehatan mental remaja: Penelitian dapat memberikan pemahaman yang lebih
baik tentang peran keluarga dalam membentuk kesehatan mental remaja,
sehingga keluarga dapat memberikan dukungan yang lebih baik pada remaja
4. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental remaja:
Penelitian dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
kesehatan mental remaja dan peran keluarga dalam menjaga kesehatan mental
remaja
5. Memberikan informasi yang berguna bagi keluarga dan masyarakat: Penelitian
dapat memberikan informasi yang berguna bagi keluarga dan masyarakat dalam
membantu menjaga kesehatan mental remaja, seperti cara memberikan
dukungan yang tepat dan cara meningkatkan keseimbangan keluarga
6. Meningkatkan kualitas hidup remaja: Dengan memberikan dukungan yang
tepat, keluarga dapat membantu meningkatkan kualitas hidup remaja dan
mencegah terjadinya masalah kesehatan mental pada remaja

Anda mungkin juga menyukai