Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Kesehatan Mental
Pengajar: Ibu Agustina

Oleh :

Andini Dwi S.
Nazwa Nafisha B.

SEMESTER III
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
(PIAUD) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO (IAIN)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayat-nya kami telah menyelesaikan ‘’makalah ini’ dengan baik
meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada bapak edo
dwi cahyo selaku Dosen mata kuliah Psikologi Perkembangan Anak yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendii maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Metro, 09 September 18

penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL...........................................................................................................................
KATA PENGATAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB l
PENDAHULUAN............................................................................................................
LATAR BELAKANG.........................................................................................................
RUMUSAN MASALAH....................................................................................................
TUJUAN PENULIS...........................................................................................................

BAB ll
PEMBAHASAN
2.1 pengertian kesehatan mental
2.2 ruang lingkup kesehatan mental
2.3 kesehatan mental dalam perspektif agama, sosial, dan psikologi
2.4 karakteristik kesehatan mental islami dalam pendidikan islam
BAB lll
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan fisik maupun kesehatan mental sama –sama penting diperhatikan.
Tiadanya perhatian yang serius pada pemeliharaan kesehatan mental dimasyarakat ini
menjadikan hambatan tersendiri bagi kesehatan secara keseluruhan. Hanya saja karena
faktor keadaan, dalam banyak hal kesehatan secara fisik lebih di kedepankan dibandingkan
kesehatan mental. Mengingat pentingnya persoalan kesehatan mental ini, banyak bidang
ilmu khusus yang mempelajari persoalan perilaku manusia, berbagai bidang ilmu yang
memberi porsi tersendiri bagi studi kesehatan mental diantaranya dunia kedokteran,
pendidikan, psikologi, studi agama dan kesejahteraan sosial.
Kesehatan mental seseorang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan
faktor eksternal, yang termasuk faktor internal antara lain kepribadian kondidsi fisik,
perkembangan dan kematangan kondisi psikologi, keberagaman, sikap, menghadapi
problem hidup. Adapun yang termasuk faktor eksternal antara lain: keadaan ekonomi,
budaya, dan kondisi lingkungan, baik lingkungan keluarga, masyarakat, maupaun lingkungan
pendidikan. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas mengenai kesehatan mental
dan segala sesuatu yang terkait dengan kesehatan mental.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ruang lingkup kesehatan mental ?
2. Jelaskan kesehatan mental dalam perspektif agama,sosial, dan psikologi ?

C. Tujuan Masalah
1. Dapat Mengetahui pengertian ruang lingkup kesehatan mental
2. Dapat mengetahui kesehatan mental dalam perspektif agama,sosial, dan psikologi.
BABII
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KESEHATAN MENTAL

Sehat mental yaitu kemampuan individu untuk menyesuaikan diri sendiri,orang lain,
masyarakat dan lingkungan. Sebagai perwujudan keharmonisan fungsi mental dan
kesanggupannya menghadapi masalah yang bisa terjadi, individu merasa puas dan mampu .
Kesehatan mental merupakan terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara
fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara manusia dirinya dan lngkungan,
berlandaskan keimanan dan ketaqwaan, serta bertujuan untuk mencapai hidup yang
bermakna dan bahagia didunia dan akhirat.

Adapun keteria sehat jiwa

WHO

1. Dapat menyesuaikan diri secara kontruktif pada kenyataan


2. Memperoleh kepuasan dari usahanya
3. Merasa lebih puas memberi dari pada menerima
4. Hubungan antar manusia,saling menolong dan memuaskan
5. Menerima kekecewan sebagai pelajaran, untuk memperbaiki yang akan datang
6. Mengarahkan rasa bermusuhan pada penyelesaian yang kereatif
7. Mempunyai rasa kasih sayang

ABRAHAM MASLOW
1. Memiliki persepsi yang akurat terhadap realitas
2. Menerima diri sendiri oranglain dan lingkungan
3. Sepontan ,sederhana, dan wajar.

MARIA JAHODA
1. Sikap positif terhadap diri sendiri
2. Tumbuh kembang dan aktualitas diri
3. Integrasi
4. Otonom
5. Perepsepsi realitas
6. Menguasai lingkungan

Keadaan sehat atau sakit mental


Dapat dinilai dari keefektifan fungsi prilaku, yaitu:

 Bagaimana presentasi kerja yang ditampilkan oleh individu baik proses maupun
hasilnya
 Bagaimana hubungan inter personal dilingkungan dimana individu berada
 Bagaimana individu menggunakan waktu senggangnya, individu yang sehat jiwa
dapat menggunakan waktunya untuk hal hal yang produktif dan positif bagi dirinya
dan bagi lingkungannya.

2.2 RUANG LINGKUP KESEHATAN MENTAL


Ruang lingkup kesehatan mental nyatanya sangat luas dimana lingkungan ini terbagi
menjadi beberapa bagian. Diantaranya adalah :
1. Kesehatan mental dalam keluarga

Peran keluarga dalam pendidikan anak sangat besar hal inipun berlaku untuk
kesehatan mental nya. Dimana pasangan suami istri ditantang untuk bisa
mengelola keluarga untuk menciptakan keluarga memiliki keadaan sangat
baik.dimana pasangan suami istri inilah yang memang memiliki pondasi agar
kehidupan krdepan berjalan baik. Jika keadaan pasangan baik maka akan
berfungsi untuk mengembangkan mental yang sehat dan menularkan keanggota
keluarga lainnya.

2. Kesehatan mental disekolah

Peran guru dalam pisikologi perkembangan memeng besar namun lingkungan


sekolah tidak hanya berdiri dari guru saja sugesti bahwa perkembangan
kesehatan mental perserta didik ataupun ketika anak menjadi siswa akan
dipengaruhi oleh iklim sosio –emosional di sekolah .
Ada juga yang berpendapat bahwa dimana ketika pimpinan sekolah dan guru
guru (terutama guru BK atau konselor) memiliki kesehatan mental yang baik
maka akan tertular kepada semua angota sekolah . karena hal tersebut
menjelaskan betapa pentingnya kesehatan mental. Pimpinan dan para guru
berkerja dengan baik dan kombinasi untuk dapat menciptakan iklim kehidupan
sekolah fisik, emosional, sosial, maupun moral sepiritual yang baik demi
perkembangan kesehatan mental para siswa .

3. Kesehatan mental di tempat kerja

Akan sulit memang memelihara kesehatan mental di tempat yang


tertekan.dimana lingkungan kerja salah satu nya bisa memainkan perannan
penting dalam kehidupan manusia dimanapun berada .seperti yang di ketahui
lingkungan kerja tidak hanya menjadi tempat mencari nafkah saja atau menjadi
tempat mencari uang .namun ditempat kerja juga ada banyak jenis emosi
lingkungan kerja menjadi ajang persaingan bisnis, dan peningkatan kesehatan
kesejahteraan hidup dan juga adu tujuan .oleh karna itu adanya kesehatan
mental untuk menjadi cara menghilangkan sifat egois dalam diri, tetapi juga
membantu menghilangkan rasa tertekan .karna rata-rata lingkungankerja
menjadi sumber steres yang memberikan dampak negative terhadap kesatan
mental bagi semua orang yang bahkan berdampak pada orang lain yang tidak
terlibat .banyak masalah yang muncul dari tempat kerja yang diakibatkan oleh
steres.dimana tidak terjadi diindonesia saja namun beberapa negara didunia , apa
bila masalah –masalah tersebut menimpa suatu lembaga atau perusahan , maka
akterjadi stagnasi perodugtinasi dan pengalihan isu. Tak jarang pimpinan dan
kariawan harus terkena sesuatu yang tidak mereka kerjakan itu mengancam
kesahatan mental mereka .

4. Kesehatan mental dalam kehidupan politik

Membicarakan politik tidak akan pernah ada habisnya . kesehatan mental


sebenarnya menjadi yang nomer satu diruang lingkup ini . tidak sedikit orang
yang masuk ke dalam dunia politik yang mengidap ganguan mental. Maksunya
bukan mereka yang “special needs” atau berkebutuhan khusus.\, tapi lebih
kepada ganguan karakter dan pemikiran orang lain seperti halnya money
politic,kkn berhianat kepada rakyat dan stress yang menimbulkan prilaku agresif
karena gagal menjadi pemimpin, gubenur dan sebagainya .

5. Kesehatan mental di bidang hukum

Hukum adalah salah satu lembaran yang dianggap paling adil dan tidak mengenal
hati . jika seorang hakim perlu memiliki pengetahuan mengenai kesehatan mental
maka jawabannya sangat benar . dimana hakim ditugaskan untuk dapat
mendekteksi tingkat mental terdakwa atau para saksi saat peroses pengadilan
berlangsung . hal ini akan berpengaruh pada keputusan besarnya.

2.3 KESEHATAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF AGAMA ,SOSIAL,DAN


PISIKOLOGI

A. Kesehatan mental dalam islam

Kesehatan mental terdiri dari dua kata yang dialih bahaskan dari istilah mental hegiane
, yaitu suatu disiplin ilmu yang membahas kesehatan mental atau kesehatan jiwa , yang
dalam bahasa arab disebut al sihhah al-nafsiyah .
Focus utama yang menjadi perhatian objek.sebagaimana yang dikatakan daradjat sebagai
pakar materi kesehatan mental adalah manusia, khususnya yang berkaitan dengan masalah-
masalah kesehatan jiwa /mental manusia , sedangkan objek formal nya berkenaan dengan
personal,bagaimana mengusahakan secara sistematis dan berencana agar kesehatan mental
manusia dapat diperihara dari berbagai gejala ganguan jiwa dan penyakit jiwaahli yang
mengatakan, bagaimana mengupayakan agar mental/jiwa yang sehat benar-benar dapat
terwujud, dalam pengertian terhindar dari berbagai gejala ganguan jiwa (neuroses)dan
terhindar dari penyakit-penyakit jiwa(psychoses),yang merupakan objek utama pembahasan
kesehatan mental.
Pendapat para filosof muslim tentang kesehatan mental islami .

1. Al-kindi (185-252H./801-866M)

AL-Kindi adalah seorang yang cerdas dan berwawasan luas. Pandangan AL-kindi
tentang jiwa adalah merupakan gabungan antara pendapat Aristoteles dan planto
.menurut planto , jiwa manusia terbagi menjadi tiga daya ,yaitu jiwa syahwat, jiwa
emosional dan jiwa rasional. Jiwa-jiwa tersebut akan tetap kekal meski badan
hancur.sedangkan Aristoteles ,jiwa terbagi menjadi tiga daya:

a. Jiwa tumbuh tumbuhan fungsinya adalah, makan,tumbuh dan berkembag biak


b. Jiwa hewani. Fungsinya adalah penginderaan ,imajinasi, dan gerak ditambah
fungsi jiwa tumbuh tumbuhan
c. Jiwa rasional yang di khusunkan untuk manusia.
Pemikiran al-kindi tentang kesehatan mental
Menurut al-kindi , pusat daya jiwa adalah otak.pendapat ini berbeda dengan
pendapat Aristoteles, yang menyebutkan bahwa pusat daya indrawi adalah hati.yang
salu berdekatan atau indentik dengan kesedihan dan kesenagan.
2. Abu Bakar Ar-raji(250-313H/864-925M)

Abu Bakar Muhammad bin zakaria ar-raji,beliau adalah seorang dogter yang terkenal
dalam dunia islam pada masanya dan pada abad pertengahan baik didunia timur
maupun dunia brat . beliau adalah dogter yang pertama kali menggunakan bahan
kimia dalam pengobatan. Menurut ar-raji, manusia memiliki 3 jiwa , yaitu:
a. An-nafsan-nathiqah al-ilahiyah(jiwa yang bersifat rasional dan illahiyah)
b. An-nafst al ghadabiyah wa asy-syahwanhiyah(jiwa yangbersifat emosionaldan
kehewanan), dan
c. An-nafsan-nabatiyah waan- namiyah wa asy-syahmaniyah(jiwa yang bersifat
vegetative,tumbuhan,dan syahwat.
Pemikiran Abu Bakar ar-razi tetang kesehatan mental islami
a. Cinta dan asmara
Menurut ar-raji orang yang kasmaran menurutnya adalah orang yang umumnya
hanya membayangkan kenikmatan yang akan di peroleh tanpa akan terpentik
dihatinya penderitaan dan sakit yang akan dialami dalam waktu yang panjang.

b. Ujub
Ujub muncul ketika seseorang memandang lebih dan lebih terhadap dirinya,
sehingga dia menginginkan pujian yang melebihi seharusnya.sifat ini membuat
seseorang memandang orang lain tidak lebih utama dari pada dirinya. Sifat ujub
ini dapat diatasi dengan cara mengenal aib sendiri melalui orang lain yang dekat
dengan nya.

c. Iri
Keirihatian merupakan perpaduan kekiran dan ketamakan. Orang yang iri hati
adalah orang yang mersa sedih bila orang lain memperoleh suatu kebaikan,meski
tak keburukan pun menimpa dirinya.bila keburukan yang menimpa dirinya, maka
yang muncul bukan hanya keirihatian tetapi permusuhan. Bagi orang yang
menyenangkan dirinya dengan yang dibutuhkannya, maka didalam jiwa nya tiada
tempat bagi keirihatiannya.
d. Kemarahan dan dusta

kemarahan muncul dari binatang agar mereka dapat melakukan pembelan


terhadap bahaya yang mengancam .Bila berlebihan hal ini sangat berbahaya bagi
mereka .dusta adalah suatu kebiasan buruk.

e. Kikir dan tamak


Sifat kikir tidak dapat di tolak keseluruhannya nila nya terletak pada alasan
melakukannya .

3. AL-Farbi (259-339H/87-950M)

Pemikiran al-farbi tetang kesehatan mntal berkaitan dengan daya fantasi.jika daya
fantasi sesorang sangat kuat tidak disibukan dengan hal hal inderrawi yang masuk
kedalam nya melalui indra, tidak sedang melayani daya rasional maka ia bisa
menghayalkan segala hal yang diberikan akal aktif melalui peniruannya terhadap hal-
hal yang bersifat inderawi yang terlihat kemudian ia membuat seketsa untuk objek
indrawi itu didalam daya pengindraan.
Kesehatan jiwa atau kesehatan mental akan datang dari akal aktif manusia, jika akal
aktf dalam kondisi sehat maka kondisi kesehatan mentalnya akan sehat.

4. Ibnu miskawiyah (320-450H/932-1062M)

Pemikirannya adalah seorang yang menjaga kesehatan jiwa harus terus melakukan
penalaran dan perenungan. Karena jika hal tersebut ditinggalkan bisa membuat
mereka akan menjadi bodoh dan dungu, kehilangan materi dan semua kebaikan dan
terlepas dari potret kebaikan, serta kembali ketingkat hewan. Jenis penyakit manusia
yang dominan adalahkeberanian, kehormatan diri, kearifan, dan keadilan. Ibnu
Miskawiyah menggambarkan ada 8 jenis kenistaan atau penyakit jiwa diantaranya ;
kalab (kehilangan kendali diri) dan pengecut, dua sisi yang mengapit as-syaja’ah
(keberanian);rakus dan pasif,dua sisi prilaku yang mengapit al-‘iffah (kehormatan
diri);kebodohan dan kegundungan, dua sisi yang mengapit al-hikmah
(kearifan);perilaku dzalim dan terdzalimi,dua sisi yang perilaku yang mengapit al-
‘ada’lah(keadilan).
5. Ibnu Sina (370-428H/980-1037M)

Pertama, hasrat dan dorongan jiwa mengikuti imajinasi. Dalam hal ini imajinasilah
yang mendorong kehendak hasrat yang diinginkan. Kedua, pengaruh pikiran terhadap
tubuh, yaitu pengaruh emosi dan kemauan. Ketiga, sungguh emosi yang kuat, seperti
rasa takut dapat merusak tempramen organisme dan menyebabkan kematian,
dengan mempengaruhi fungsi fungsi vegetative.keempat, rasa gembira atau sedih
merupakan keadaan keadaan mental dan keduanya memiliki pengaruh di fungsi
fungsi vegetative. Sebenarnya jika jiwa cukup kuat, jiwa dapat menyembuhkan dan
menyakitan badan lain tanpa sarana apapun.

6. Ibnu Hazm )384-456H/994-1064M)

Menurut Ibnu Hazm, setelah membantah semua pendapat pendapat ilmuan


tersebut, ia menetapkan keberdaan jiwa bahwa jiwa bersifat non-fisik, maka ia
mendefinisikan jiwa adalah mempersepsikan semua hal, mengatur tubuh,bersifat
efektif,rasional, memiliki kemampuan membedakan,dinamis, memiliki kemampuan
dialog, danterbebani.

B. Karakteristik kesehatan mental Islami dalam pendidikan islam

1. Memiliki kemampuan untuk menguasai dan berintegrasi dengannya.


2. Memiliki sikap kepribadian atau sikap batin yang positif terhadap dirinya
3. Memiliki kemampuan mengualitaskan diri
4. Mampu menghadapi integrase fungsi fungsi psikis
5. Memiliki otonomi diri mencakup unsur-unsur pengaturan kelakuan dari dalam ataupun
kelakuan kelakuan bebas.
6. Memiliki persepsi yang obyektif terhadap realitas, dan memiliki kepekaan sosial.

C. Kesehatan mental dalam perefeksi sosial dan pisikologi


Kesehatan dalam perefksi sosial

Semakin meningkatnya pesatnya urbani sasi di kota kota besar, pembangunan disegala
bidang industriali sasi dan mekanisasi. Hingga menyebabkan masyarakat jadi makin
kompeleks, maka tak heran jika di kota-kota besar muncul banyk masalah sosial yang
menjadi penyebab utama bagi macam –macam penyakit mental.
Karakteristik pribadi yang sehat mentalnya secara sosial diantaranya
1. Memiliki perasaan simpati dan rasa kasih sayang terhadap orang lain, serta senag
untuk memberikan pertolongan.
2. Mampu berhubungan dengan orang lain secara sehat,peuh cinta kasih dan
persahabatan
3. Bersifat toleransi dan menerima tampa memandang kelas sosial, tingkat
penddikan, politik, agama, suku, ras,atau warna kulit

D. Kesehatan mental dalam pisikologi

Basis pisikologi dari apnormalitas mental atau ketidaksehatan mental adalah


ketidakmampuan indifidu menghadapi realita, yang membuahkan banyak konflik mental
pada dirinya. Biasanya penderita yang tidak sehat mentalnya adalah individu yang tidak
mampu atau sengaja tidak mau memikul tanggung jawab kedewasaan .misalnya disebabkan
oleh tekanan ekonomis yang amat berat ,dikecewakan dalam cintanya,katidaksamaan fisik
dan oleh pengalaman pengalam yang sangat tidak menyenangkan lainnya,sehingga orang
menjadi takut ,lalu mencoba mengingkari atau menolak tanggung jawab sendiri .
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Kesehatan mental ialah kemampuan individu untuk diri sendiri, orang lain,
masyarakat, dan lingkungan. Dalam keharmonisan fungsi mental dan kesanggupan
menghadapi masalah yang bisa terjadi, individu merasa puas dan mampu.
2. Ruang lingkup kesehatan mental:
- Kesehatan mental dalam keluarga
- Kesehatan mental di sekolah
- Kesehatan mental di tempat kerja
- Kesehatan mental dalam kehidupan politik
- Kesehatan mental dibidang hukum
3. Kesehatan mental dalam islam
kesehatan mental terdiri dari dua kata ang dibahaskan dari istilah mental hegiane, yaitu
suatu disiplin ilmu yang membahas kesehatan mental atau kesehatan jiwa,yang dalam
bahasa arab di sebut al sihhab al nafsiyah.
4. Kesehatan mental dalam prefeksi sosial dan psikologi kesehatan dalam perefksi sosial
Semakin meningkatnya pesatnya urbani sasi di kota besar, pembangunan disegala bidang
industriali sasi dan mekanisasi.
5. Kesehatan mental dalam psikologi
Basis psikologi dari apnormalitas mental adalah ketidaksamaan individu menghadapi realita,
yang membuahkan banyak konfliks mental.

3.2 SARAN
Setiap satuan pendidikan seharusnya memberdayakan program-program pengembangan
diri, bimbingan konseling, dan sejenisnya sebagai media yang sangat efektif disekolah untuk
pembinaan potensi peserta didik sesuai minat-bakat dan berfungsi efektif bagi pencegahan
dini sekaligus tindakan terhadap penyimpanan, gangguan/ sakit mental yang dialami peserta
didik. Pendidikan budaya dan karakter seharusnya diintegrasikan dalam seluruh proses
pembelanjaan dikelas dan lingkungan sekolah secara konsisten untuk menjamin kesehatan
mental siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Rasmun,keperawatan kesehatan mental psikiarti terintegrasi dengan keluarga.(jakarta:P.O.


BOX 2661, 2001).
Aqib Zainal,konseling kesehatan mental,(Bandung: CV Yrama Widya,2003).
Daradjat, Zakiah, kesehatan mental,cet. 23 (jakarta:toko gunung agung, 1996).
Horrassowitz, otto, History of Muslim Philoshopy,terj. M. M. Syarif, Para folosof Muslim, cet
1 (Bandung, Mizan, 1985).
Yusuf, Syamsu,Mental dalam kajian psikologi dan agama,(Bandung:Bani Quraisyi,2004).
Kartono,kartini,ygiene Mental,(Bandung:Mandar Maju,2000).

Anda mungkin juga menyukai