Disusun Oleh :
Mohammad Puji Artono
NIM 1741220025
I. Definisi
Pompa bahan bakar dikenal juga dengan nama Fuel Pump adalah salah satu
komponen dalam sistem bahan bakar pada sebuah kendaraan atau mesin
pembakaran dalam lainnya, Sebagian mesin tidak memerlukan pompa bahan bakar
karena dari desainnya dan dengan gravitasi. Bahan bakar akan mengalir dengan
sendirinya dalam sistem bahan bakarnya. Sebagian yang lainnya harus
menggunakan pompa untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki bahan bakar
karena posisi tangki bahan bakar yang lebih rendah. (andro wahyudi)
II. Fungsi
1. Memindahkan bensin dari tempat rendah ( tanki ) ketempat yang tinggi (
karburator )
Karena letak tangki bahan bakar yang lebih rendah dari karburator atau injektor
maka bahan bakar tidak dapat mengalir dengan sendirinya dari tangki bahan bakar
ke karburator atau injektor, maka untuk dapat mengalirkan bahan bakar tersebut
diperlukan pompa bahan bakar.
III. Klasifikasi
Berdasarkan konstruksinya, ada 2 tipe pompa bahan bakar bensin, yaitu :
1. Pompa Bahan Bakar Mekanik Tipe Membran
Pompa yang digerakkan oleh motor lisrik, berikut ini adalah macam - macam
tipe pompa Elektrik :
1) Tipe Membran
3) Tipe Turbin
External fuel pump adalah pompa bahan bakar yang dipasang sejalur diluar fuel
tank, pompa ini menghisap bahan bakar melalui gaya sentrifugal yang dihasilkan
oleh putaran rotor yang ada pada motor tipe ferrite, kemudian memberikan bahan
bakar jalur suplai bahan bakar. Fuel pump terdiri dari rotor plate yang digerakkan
oleh motor, pump casing yang letaknya menghadap rotor plate, dan roller yang
menutup seals pump spacer antara pump casing dan rotor plate.
Kelebihan :
Mudah mendeteksi jika pompa mengalami kebocoran
Jika mengalami kerusakan pada pompa akan mudah mengganti yang baru
Kekurangan :
Jika mengalami kebocoran bahan bakar akan mengenai komponen lainnya,
ini akan menimbulkam kebakaran apabila terjadi
Pompa akan mudah panas karena tidak ada pendinginan
Kebanyakan pompa bahan bakar tipenya adalah impeller. Pompa ini dipasang
di dalam fuel tank, oleh karena itulah unggul dibandingkan dengan external fuel
pump sebagai berikut:
Bunyi suara yang ditimbulkan sedikit dan tingkat getaran bahan bakarnya juga
lebih sedikit Momennya kecil dan putannya tinggi sehingga bentuknya bisa dibuat
kompak dan ringan Tingkat pencegahan kebocoran dan vapor lock cukup baik. Fuel
pump jenis ini terdiri dari DC motor dan turbine pump, yang menyatu dengan
menggunakan motor penggerak impeller dan ruang pompa yang terdiri dari pump
casing, pump cover, relief valve dan check valve.
Kelebihan :
Jika pompa mengalami kebocoran bahan bakar akan kembali ke tangki hal
ini tidak akan mengalami kebakaran
Pompa bahan bakar tidak mudah panas karena terendam bensin di dalam
tangki
Kekurangan :
Sulit mendeteksi kebocoran pompa karena pompa berada di dalam tangki
Ribet dalam hal penggantian pompa
IV. Konstruksi
1. Pompa Mekanis
2. Pompa Elektris
a. Pompa Tipe Membran
V. Prinsip Kerja
1. Pompa Bahan Bakar Mekanik
a. Langkah Hisap
Apabila rocker arm ditekan ke atas oleh nok, diafragma tertarik ke bawah,
ruangan di atas diafragma menjadi hampa, katup masuk terbuka dan bensin akan
mengalir ke ruangan diafragma. Pada saat katup keluar tetap tertutup karena
tekanan pegas.
b. Langkah Penyaluran
Apabila nok berputar, maka rocker arm akan kembali ke posisi semula
sehingga diafragma didorong ke atas oleh pegas akibatnya bensin terdorong melalui
katup keluar dan terus mengalir ke karburator. Dalam keadaan seperti ini katup
keluar terbuka dan katup masuk tertutup. Tekanan penyaluran pompa sekitar 0,2 s/d
0,3 kg/cm2
c. Pump Idling
Jika bensin yang tersedia pada karburator sudah cukup, maka diafhragma tidak
terdorong ke atas oleh pegas dan pull rod berada pada posisi turun. Hal ini
disebabkan tekanan pegas sama dengan tekanan bahan bakar. Pada saat ini rocker
arm tidak bekerja walaupun nok berputar, akibatnya diafhragma diam dan pompa
tidak bekerja.
1. Tipe Membran
Bila kunci kontak pada posisi ON, maka akan terjadi kemagnetan pada
solenoid yang menyebabkan diafragma tertarik ke atas sehingga bahan bakar
masuk melalui katup masuk. Pada saat yang sama platina membuka karena tuas
platina dihubungkan dengan rod sehingga kemagnetan pada solenoid
menghilang, akibatnya diafragma bergerak ke bawah mendorong bahan bakar
keluar melalui katup keluar. Setelah diafragma bergerak ke bawah maka platina
akan terhubung kembali sehingga terjadi kemagnetan pada solenoid dan langkah
yang sama akan terjadi secara berulang-ulang. Pompa ini mempunyai tekanan 2-
3 kg/cm2.
2. Tipe Rotor
Cara kerja fuel pump mengandalkan gaya sentriffugal yang dibangkitkan oleh
rotor yang akan mendorong dinding bagian luar pump spacer agar bergerak di
sepanjang dinding, dengan tujuan menghasilkan ruang vacuum diantara inlet rollers
dan pump spacer, untuk kemudian ruang vacuum tersebut akan diiisikan dengan
bahan bakar. Putaran rollers akan menaikkan ruang dan menghantarkan bahan
bakar ke outlet. Ruang pada outlet kemudian berkurang untuk menaikkan tekanan
agar bahan bakar bisa keluarkan. Bahan bakar yang Keluar dari pompa kemudian
akan melewati sekeliling armatur motor untuk membuka check valve dan untuk
kemudian lewat melalui silencer untuk mencapai jalur bahan bakar.
Penghisapan/Pengeluaran akan diselesaikan dalam satu putaran rotor. Fuel
pump mempunyai kecepatan kerja sekitar 1,700 ~ 2,500 rpm, dengan rentang
keluaran sekitar 1.5 ~ 2.5 liter / menit dan dengan tekanan sebesar 3.0 ~ 6.0kg/cm2.
Fuel line atau jalur bahan bakar mempunyai suplai tekanan sebesar 2.75 ~
3.40kg/cm2 dan diatur oleh fuel pressure regulator termasuk outlet silencer untuk
mencegah agar pompa tidak bergetar.
3. Tipe Turbin
Ketika gaya putar disalurkan ke impeller, maka akan dihasilkan gap tekanan
dari gesekan antara ulir sekeliling impeller dan fluid. Motor akan terus bekerja, dan
kemudian fuel fluid yang dihasilkan dari aliran spiral akan lewat melaui motor
untuk menaikkan tekanan. Kemudian tekanan yang naik tersebut akan membuka
check valve untuk menghantarkan bahan bakar ke outlet. Fuel pump ini mempunyai
kecepatan antara 1,700 ~ 2,500rpm, tekanan keluar sekitar. 3.0 ~ 6.0kg/cm2.
Rentang tekanan jalur bahan bakar antara 2.75 ~ 3.45kg/cm2.
VI. Pemeriksaan
a) Pemeriksaan Kerja Pompa
1. Hubungkan terminal + B dengan FP pada check connector.
Gambar 4.18 Pengukuran tahanan terminal motor fuel pump (Terminal 4 dan 5)
Adapun gambar sketsa dari terminal fuel pump dapat di lihat pada (Gambar
4.19) di bawah ini :
Gambar 4.19 Sketsa terminal fuel pump
3. Baca hasil pengukuran pada layar multitester, seperti yang di lihat
pada (Gambar 4.20) di bawah ini.
4. Sesuaikan hasil pengukuran dengan nilai dalam table 4.1 di bawah ini :
Tabel 4.1 Tahanan standar terminal motor fuel pump
Gambar 4.23 Pengukuran tahanan terminal fuel sender gauge (Terminal 2 dan 3) dan
posisi float/pelampung di F (Atas)
Adapun gambar sketsa dari terminal fuel sender gauge dapat di lihat pada (Gambar
4.24) di bawah ini :
3. Baca hasil pengukuran pada layar multitester, seperti yang di lihat pada
(Gambar 4.25 Dan Gambar 4.26) di bawah ini.
Gambar 4.25 Hasil pengukuran tahanan terminal fuel sender gauge (Terminal 2 dan 3) dan
posisi float/pelampung di E (Bawah)
Gambar 4.26 Hasil pengukuran tahanan terminal fuel sender gauge (Terminal 2 dan 3) dan
posisi float/pelampung di F (Atas)
4. Sesuaikan hasil pengukuran dengan nilai dalam table 4.2 di bawah ini :
Tabel 4.2 Tahanan Standar Terminal fuel sender gauge
I. Fungsi
Karburator berfungsi untuk merubah bahan bakar dalam bentuk cair menjadi
kabut bahan bakar dan mengalirkan ke dalam silinder sesuai dengan kebutuhan
mesin. Karburator mengirim sejumlah campuran udara dan bahan bakar melalui
intake manifold menuju ruang bakar sesuai dengan beban dan putaran mesin.
II. Klasifikasi
Dilihat dari tipe venturi, karburator dapat dibedakan menjadi :
1. Karburator dengan venturi tetap (fixed venturi)
Pada karburator single barel, semua kebutuhan bahan bakar pada berbagai
putaran mesin dilayani oleh satu barel. Padahal pada putaran mesin rendah,
diameter venturi yang besar akan lebih lambat menghasilkan tenaga dibanding
diameter venturi yang kecil. Sebaliknya diameter venturi yang kecil hanya mampu
memenuhi kebutuhan bahan bakar pada putaran mesin tertentu, tetapi pada putaran
rendah lebih cepat menghasilkan tenaga. Untuk mengatasi permasalahan tersebut
maka diciptakan karburator double barel.
2. Karburator Double Barel
III. Komponen
1. Pelampung
http://1.bp.blogspot.com/-
PcjA8UdzsmE/Uqv870h12mI/AAAAAAAAAJ4/l4layhpgX2A/s1600/winwin.JP
G
https://ae01.alicdn.com/kf/HTB1AdxlgK7JL1JjSZFKq6A4KXXaM/Tombol-
Choke-karburator-Choke-Tuas-PJ38-CR500-CR250R-Tombol-Start-Starter-
Valve-Plunger-karburator-dingin-Dingin.jpg_640x640.jpg
Berfungsi untuk memperkaya campuran bahan bakar, terutama pada saat engine
dalam keadaan dingin. Untuk menghsilkan campuran yang kaya, pada saluran
masuk dipasang sebuah piringan (choke) yang dapat menutup saluran melalui
saluran utama. Pada saat choke valve ditutup, kevakuman yang terjadi disaluran
udara masuk akan ?memaksa? bahan bakar lebih banyak keluar dari ruang bahan
bakar sehingga campuran menjadi kaya.
3. Piston Valve
https://mochyuga.files.wordpress.com/2015/01/030120153458.jpg
Secara umum piston valve mengatur besar kecilnya saluran venturi, tetapi kalau
kita lihat lebih jauh lagi, piston valve mengatur jumlah gas bahan bakar yang masuk
kedalam silinder engine. Dilihat dari sisi ini maka fungsi piston valve adalah:
Merubah putaran engine.
Mempertahankan kecepatan engine (kendaraan) pada beban yang berbeda.
Piston valve dilengkapi dengan jarum skep (jet needle) yang berfungsi untuk
mengatur jumlah bahan bakar yang keluar dari saluran utama (main jet). Jarum skep
ini memilii beberapa posisi pengaturan yang dapat digunakan untuk menambah atau
mengurangi pengeluaran bahan bakar dari saluran utama.
4. Main Jet
http://1.bp.blogspot.com/-
ccEy6EeHDj4/TZaw5ywBO0I/AAAAAAAAAHg/ZNvDNIAjSMo/s1600/021.jp
g
Main jet berfungsi untuk menyuplai kebutuhan bahan bakar yang sesuai pada
semua tingkat keepatan engine putaran tinggi. Hal ini dimungkinkan oleh
perubahan posisi piston valve. Semakin tinggi posisi piston valve, maka semakin
tinggi jarum skep terangkat, karena bentuk jarum yang tirus, maka semakin besar
celah antara main jet dengan jarum skep, maka semakin banyak bahan bakar yang
akan keluar dari ruang bahan bakar.
5. Slow Jet
http://www.motorexpertz.com/uploads/main-jet-dan-pilot-jet-2_thumb.jpg
Saluran ini berfungsi untuk menyuplai bahan bakar kedalam silinder engine
pada saat engine dalam kondisi putaran langsam. Pada kondisi ini pison valve dalam
keadaan menutup rapat.
6. Piston Valve Screw
http://1.bp.blogspot.com/-
qFykbf0OFCg/TcpIuPqpQTI/AAAAAAAAAss/Pe11kstP73A/s1600/20110504be
dah_pilotscrew.jpg
Saluran ini berfungsi untuk menyuplai bahan bakar kedalam silinder engine
pada saat engine dalam kondisi putaran langsam. Pada kondisi ini pison valve
dalam keadaan menutup rapat.
7. Pilot Screw
http://satria155.com/wp-content/uploads/2012/10/spuyer-pilot-jet.jpg
Secrup ini berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara yang masuk ke ruang
silinder sehingga diperoleh campuran yang tepat pada saat engine putaran
langsam.
8. Pompa Akselerasi
http://2.bp.blogspot.com/-yv9Zeha-
vfU/T9vgJVjFxtI/AAAAAAAACgs/iCSgXwkD-gg/s1600/2012-06-
16_082624.jpg
Pompa akselerasi berfungsi untuk menambah jumlah bahan bakar saat engine
mengalami perubahan kecepatan putaran, dari putaran rendah ke putaran tinggi.
Penambahan bahan bakar ini diperlukan, sebab pada saat piston valve terangkat
kevacuman akan turun sehingga suplai bahan bakar akan berkurang.
IV. Prinsip Kerja Karburator
Q = A.V = konstan
Q = debit aliran m3/detik
A = luas penampang tabung (m2)
V = kecepatan aliran (m/detik)
Pada saat pedal gas dibuka penuh, maka katup gas sekunder
(secondary throttle valve) terbuka sehingga bahan bakar keluar selain dari
nosel utama primer juga melalui nosel utama sekunder. Dengan demikian
jumlah bahan bakar yang masuk lebih banyak lagi, karena dari kedua nosel
mengeluarkan bahan bakar.
g) Sistem Tenaga
Apabila katup gas dibuka lebih lebar, maka kevakuman pada intake manifold
akan berkurang sehingga kevakuman tersebut tidak mampu melawan tegangan
pegas power valve (spring A). Akibatnya power piston akan menekan power valve
sehingga saluran power jet terbuka. Pada keadaan seperti ini bahan bakar disuplai
dari prymary main jet dan power jet.
h) Sistem Percepatan
Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, katup gas akan membuka secara
tiba-tipa pula, sehingga aliran udara akan menjadi lebih cepat. Sementara bahan
bakar mengalir lebih lambat karena berat jenis bahan bakar lebih rendah dari pada
udara sehingga campuran menjadi kurus. Padahal pada keadaan tersebut
dibutuhkan campuran yang kaya. Untuk itu pada karburator dilengkapi dengan
sistem percepatan.
Gambar Sistem percepatan
Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, plunger pompa akan bergerak
turun menekan bahan bakar yang ada di ruangan di bawah plunger pompa.
Akibatnya bahan bakar akan mendorong outlet steel ball dan discharge weight,
sehingga bahan bakar keluar melalui pump jet menuju ruang bakar.
Setelah melakukan penekanan, plunger pump kembali ke posisi semula
karena adanya pegas yang ada di bawah plunger pompa. Akibatnya bahan bakar
yang ada di ruang pelampung terhisap melalui inlet steel ball.
i) Sistem Coke
Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap dengan baik dan
sebagian campuran udara dan bahan bakar yang mengalir akan mengembun pada
dinding intake manifold karena intake manifold dalam keadaan dingin. Keadaan
tersebut akan mengakibatkan campuran udara dan bahan bakar menjadi kurus
sehingga mesin sukar hidup. Sistem coke membuat campuran udara dan bahan
bakar menjadi kaya (1:1) yang disalurkan ke dalam silinder apabila mesin masih
dingin. Ada dua sistem cuk yang biasa digunakan pada karburator yaitu sistem cuk
manual dan sistem cuk otomatis.
1) Sistem Cuk Manual
Pada sistem cuk manual untuk membuka dan menutup katup cuk digunakan
linkage yang dihubungkan ke ruang kemudi. Apabila pengemudi akan membuka
atau menutup katup cuk cukup menarik atau menekan tombol cuk yang ada pada
instrumen panel (dashboard)
Gambar Sistem cuk manual
l) Anti Dieseling
Dieseling adalah berputarnya mesin setelah kunci kontak dimatikan. Meskipun
kunci kontak telah dimatikan, mesin masih bisa hidup karena pada ruang bakar ada
panas (bara api). Terjadinya proses pembakaran bukan karena nyala api dari busi,
tetapi dari tumpukan karbon (deposit) yang membara. Adapun cara kerja anti
dieseling adalah sebagai berikut :
Gambar Anti dieseling
Apabila kunci kontak di ON kan, maka arus akan mengalir dari baterai ke
solenoid sehingga selonoid akan menjadi magnit. Akibatnya katup tertarik sehingga
saluran pada economiser jet terbuka dan bahan bakar dapat mengalir ke idle port.
Setelah kunci kontak dimatikan, arus yang ke solenoid tidak ada sehingga
kemagnitannya hilang. Akibatnya katup solenoid turun ke bawah karena adanya
pegas sehingga saluran pada economiser jet tertutup. Dengan demikian tidak akan
terjadi dieseling karena bahan bakar tidak dapat mengalir ke idle port.
m) Dashpot
Apabila mesin sedang berputar pada putaran tinggi, kemudian tiba-tiba kunci
kontak dimatikan, maka pada ruang bakar akan terjadi kelebihan bahan bakar.
Bahan bakar masuk ke ruang bakar dalam jumlah banyak karena kevakuman yang
terjadi di bawah katup throttle cukup tinggi. Hal tersebut dapat terjadi karena katup
throttle pada posisi menutup, sementara putaran mesin masih tinggi.
Gambar Dashpot
Fungsi dashpot adalah untuk memperlambat penutupan katup throttle dari
putaran tinggi, sehingga tidak akan menambah emisi gas buang. Adapun cara
kerjnya adalah sebagai berikut :
Selama pengendaraan berjalan normal, tidak ada vakum pada TP port,
sehingga pegas dalam TP port menekan diafragma ke kiri menggerakkan
TP adjusting screw ke kiri.
Selama perlambatan, tuas pengait pada katup throttle menyentuh adjusting
screw, mencegah katup throttle menutup penuh. Kemudian vakum dari TP
port bekerja pada diafragma melalui jet memungkinkan katup throttle
berangsur-angsur menutup.
Syarat agar bahan bakar dapat terbakar dengan baik tidak hanya
memperhitungkan perbandingan campuran saja tetapi juga tingkat homogenitas
campuran sangat berpengaruh. Perbandingan campuran pada mesin otomotif
bervariasi dan dapat diatur sesuai kebutuhan. Daya yang besar memerlukan
campuran yang sedikit kaya (λ sekitar 0,85 s/d 0,95), tetapi untuk keperluan hemat
bahan bakar campuran bisa sedikit miskin (λ sekitar 1 s/d 1,05). Apabila campuran
terlalu kaya pemakaian bensin jadi boros dan dayanya juga turun, sementara bila
campuran terlalu miskin daya mesin berkurang dan pemakaian bahan bakar juga
menjadi lebih boros. Sehingga nilai λ = 1 merupakan pilihan paling baik untuk emisi
gas buang, daya yang dihasilkan, dan konsumsi bahan bakar. Untuk dapat mengatur
dengan tepat perlu diketahui struktur bahan bakar yang digunakan.Terdapat tiga
komponen penyusun utama bensin, yaitu :
1. Parrafin, misalnya Octana C
2. Napthenes, misalnya Cyclohexane C8H186H12
3. Aromatic, misalnya Benzena C6H6
Campuran ideal untuk pembakaran antara udara dan masing-masing senyawa
penyusun bensin dapat dihitung dari massa relatif masing-masing atom dan
kesetimbangan reaksi kimia. Massa relatif atom-atom penyusun bensin dan oksigen
adalah :
Carbon, C : 12
Hidrogen, H : 1
Oxygen, O : 16
Persamaan reaksi kesetimbangan untuk proses pembakaran sempurna dari
Octana adalah:
2C8H18 + 25 O2 16 CO2 + 18 HO (2.1)
massa molekul relatif dari 2 C8H adalah :
2 ((12 x 8) + (1 x 18)) = 228
massa molekul relatif dari 25 O218 adalah :
25 (16 x 2) = 800
Sehingga perbandingan antara Oksigen dan Oktana untuk pembakaran sempurna
adalah 800 : 228 = 3,5 : 1 dengan kata lain untuk membakar 1 Kg Oktana
dibutuhkan 3,5 Kg Oksigen. Kandungan Oksigen dalam udara bebas adalah 23%
per satuan massa udara atau 21% per satuan volume, berarti setiap 1 Kg udara bebas
mengandung 0,23 Kg Oksigen. Sehingga untuk mendapatkan 1 Kg Oksigen
diperlukan 4,35 Kg Udara. Campuran ideal antara udara dan bensin untuk
proses pembakaran Oktana secara keseluruhan adalah (3,5 x 4,35) : 1 = 15,2 : 1.
Dengan perhitungan yang sama untuk Cyclohexane dan Benzena didapatkan :
Cyclohexane :
C6H12 + 9 O2 6 CO2 + 6 HO (2.2)
Air – fuel ratio : 14,7 : 1
Untuk mendapatkan ratio yang tepat, karburator disetting agar aliran udara
yang masuk sesuai dengan bahan bakar yang dikabutkan. Secara teoritis, untuk
membakar bensin secara sempurna, ratio udara banding bahan bakar yang tepat
adalah 15:1. Namun mesin memerlukan kondisi campuran yang berbeda
bergantung pada kondisi kerja, contohnya sbb Start mesin dingin 2~3 : 1 (choke
dioperasikan), start mesin yang sudah panas 7~8 : 1, stasioner/langsam 8~10 : 1,
kecepatan rendah 10~12 : 1, kecepatan menengah 15~17 : 1, kecepatan tinggi /
beban berat 12~13 : 1.
Gas Buang
Gas bekas umumnya terdiri dari gas yang tidak beracun N2 (Nitrogen), CO2
(karbon dioksida) dan H2O (uap air) dan sebagian kecil merupakan gas beracun
seperti CO, HC dan NOx (Oksida Nitrogen)
1. Andro Wahyudi, Penggantian dan Perawatan Pompa Bahan Bakar Pada Mobil
Toyota Kijang Innova Type G
2. Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Pemeliharaan Servis
Sistem Bahan Bakar
3. Ratikno Susantya dan Josaphat Pramudijanto, Perancangan Sistem Pengaturan
Perbandingan Udara Bahan Bakar
4. Nike Nur Farida, Sistem Bahan Bakar Motor Bensin