PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PEMBAHASAN
I. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
D. Tingkat-Tingkat Keputusan
E. Klasifikasi Keputusan
1. Keputusan Terprogram.
F. Kategori Keputusan
a. Gagasan yang aneh dan tidak masuk akal sekalipun dicatat secara
teliti.
b. Mengemukakan sebanyak mungkin pendapat dan gagasan karena
kuantitas pandanganlah yang lebih diutamakan meskipun aspek
kualitas tidak diabaikan.
c. Pemimpin diskusi diharapkan tidak melakukan penilaian atas sesuatu
pendapat atau gagasan yang dilontarkan, dan peserta lain diharapkan
tidak menilai pendapat atau gagasan anggota kelompok lainnya.
d. Para peserta diharapkan dapat memberikan sanggahan pendapat atau
gagasan yang telah dikemukakan oleh orang lain.
e. Semua pendapat atau gagasan yang dikemukakan kemudian dibahas
hingga kelompok tiba pada suatu sintesis pendapat yang kemudian
dituangkan dalam bentuk keputusan.
2. Synetics
3. Consensus thinking
4. Delphi
5. Fish bowling
6. Didactic interaction
7. Collective bargaining
Teori ini memberi tekanan yang cukup besar pada arus dan jalannya
pekerjaan dalam struktur organisasi. Tugas dari eselon bawah ialah
melaporkan masalah, memberi informasi, menyiapkan fakta dan
keterangan-keterangan lain kepada atasannya. Dengan segala
pengetahuan, keterampilan dan kemampuannya, atasan membuat
keputusan setelah mempelajari semua informasi.
Teori ini menganggap bahwa organisasi dapat berbuat lebih baik apabila
lebih banyak perhatian yang diberikan kepada manusia dalam organisasi,
seperti yang menimbulkan kepuasan kerja, peran serta dalam pengambilan
keputusan, memberlakukan organisasi sebagai suatu kelompok social yang
mempunyai tujuan. Selain itu kebutuhan dan keinginan anggota selalu
dipertimbangkan dalam membuat keputusan.
Teori ini mengakui bahwa organisasi adalah suatu unit ekonomi yang
mengkonversikan masukan (input) menjadi keluaran (output) dan yang
harus dilakukan dengan cara yang paling efisien. Menurut aliran ini suatu
langkah kebijakan akan terus berlangsung sepanjang itu mempunyai nilai
yang lebih tinggi daripada biayanya.
5. Aliran Satisfacing
Aliran ini tidak mengharapkan suatu keputusan yang sempurna. Aliran ini
yakin bahwa para manajer yang selalu dipenuhi berbagai masalah mampu
membuat keputusan yang rasional.
Aliran ini percaya bahwa tiap masalah berada dalam suatu system yang
terdiri dari berbagai sub sistem yang keseluruhannya merupakan satu
kesatuan.
Sistem diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen,
atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu
sama lain, dan terpadu.
Data dan Informasi merujuk kepada fakta-fakta baik berupa angka-angka, teks,
dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili deskripsi verbal atau kode tertentu,
dan semacamnya. Apabila ia telah disaring dan diolah melalui suatu sistem
pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data itu berubah
fungsi menjadi informasi. Dengan demikian yang dipakai orang di dalam membuat
keputusan adalah informasi, bukan data.
1. Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan,
biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali
untuk pengambilan keputusan.
2. Informasi terdiri data yang telah diambil kembali, diolah atau digunakan untuk
memberi dukungan keterangan bagi pengambilan kesimpulan, argumentasi
atau sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan keputusan. Informasi
adalah data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan
bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan
menggunakannya untuk membuat keputusan.
3. Manajemen merupakan suatu proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang
pimpinan atau manajer di dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi manajemen adalah suatu sistem
yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaat oleh
suatu organisasi.
Dari PPS, data suara dikirim ke PPD Tingkat II dan selanjutnya ke PPD I.
Pengolahan data pada tahapan ini dimungkinkan lebih cepat karena kebanyakan
instansi sudah memiliki fasilitas telekomunikasi seperti telepon, teleks dan
facsimile.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi atau instansi juga tidak akan disalahkan jika keputusan yang
diambil itu tidak benar dan tepat, karena suatu instansi mengambil keputusan
dengan sistem komputerisasi atau terdaftar. Seperti kita lihat contoh penghitungan
suara pemilihan umum yang dikrim dari daerah-daerah ke pusat menjadi cepat dan
tepat, karena dijalankan dengan menggunakan komputer secara online, tidak perlu
pengiriman dengan menggunakan kendaraan dan juga tidak berlarut-larut dalam
pengiriman suara tersebut.